Model CBHRM terdiri atas Core Competency (values), Generic Competency (Personal
Quality), dan Specific Competency (Skill & Knowledge). Ketiga model ini dikembangkan dan
disempurnakan untuk mendukung penilaian kemampuan pegawai secara adil dan transparan.
Telkom memiliki direktori kompetensi yang memuat daftar kompetensi yang
diperlukanPerusahaan, yang senantiasa diperbaharui agar mampu menyesuaikan dengan
dinamika lingkungan bisnis, termasuk jenis-jenis kompetensi skill & knowledge yang sesuai
dengan perubahan portofolio bisnis menjadi TIMES .Pengembangan kompetensi karyawan
dititikberatkan pada hal-hal berikut ini:
Menyusul transformasi bisnis Perusahaan yang terfokus pada bisnis TIMES, penguatan
kompetensi SDM dilakukan dengan pelatihan dan pendidikan yang bersifat perubahan
kompetensi dan pengembangan kompetensi, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung
terhadap strategi bisnis dan operasional. Pelatihan untuk perubahan kompetensi bertujuan untuk
menyiapkan kompetensi karyawan agar mampu menyikapi perubahan telekomunikasi berbasis
TDM menjadi telekomunikasi berbasis IP dan kompetensi TIMES.
Telkom CorpU
Dalam mengaplikasikan value perusahaan yakni commitment to long term dan caring
meritocracy, Telkom melakukan investasi pada aspek SDM (invest in people). Untuk
merealisasikannya, maka pembinaan pimpinan (leader) dan karyawan (people) merupakan
strategic initiative pertama dan utama yang diformulasikan sebagai "Center of Excellence".
Sebagai upaya mewujudkan center of excellence tersebut, maka pada tanggal 28 September 2012
dibentuklah Telkom Corporate University ("Telkom CorpU") yang diharapkan dapat
menciptakan suatu sistem yang dapat melahirkan leader danpeople yang unggul. Adapun fungsi
utama Telkom Corpu sebagai center of excellence ada tiga yaitu:
Global Talent Program, yang selanjutnya disebut GTP adalah penugasan khusus kepada
karyawan bertalenta untuk dibentuk menjadi great people yang bertujuan untuk memenangkan
persaingan dan mencapai sasaran-sasaran bisnis perusahaan melalui pengalaman penugasan
internasional dan Sertifikasi. Program yang sudah diinisiasi sejak tahun 2012 ini diharapkan
dapat menghasilkan talent-talent yang kredibel dan mampu bersaing dengan perusahaan-
perusahaan internasional. Program ini diawali dengan proses rekrutmen berdasarkan kriteria
yang telah ditentukan, pencocokan Profil talent dengan penugasan kerja, pembekalan awal
sebelum penugasan (pre-departure), penugasan baik di dalam maupun di luar negeri, ujian akhir
serta penempatan akhir.
Telkom secara bertahap telah mengirimkan talent-talent dalam GTP agar mereka
mempunyai global exposure dan global experience sehingga dapat bersaing dengan perusahaan-
perusahaan berskala internasional. Pada tahun 2013 ini Telkom telah mengirimkan sebanyak
1.010 orang ke 25 negara. Program Telkom CorpU lainnya pada tahun 2013 yaitu international
certification di berbagai bidang bagi 1.471 orang.
Ada beberapa strategi pengembangan kompetensi yang sering dilakukan oleh Telkom,
yakni:
1) DNA Strategy.
Merupakan pelatihan yang dilakukan guna menggali lebih banyak informasi
terkait dengan berbagai macam produk yang ditawarkan Telkom Group, yang
meliputi konten, aplikasi, network, dan device.
2) Accelerate Strategy.
Merupakan pelatihan yang fokus pada akuisisi dan penetrasi, dan dalam banyak
hal terkait dengan peningkatan proses bisnis.
3) Empower Strategy.
Merupakan jenis pengembangan kompetensi yang berhubungan dengan
peningkatan penjualan, pemberdayaan manusia, serta saluran pengiriman.
4) Lateral strategy.
Merupakan jenis pelatihan yang mengarah kepada community marketing dan
many to many marketing.
Sistem penilaian kompetensi di Telkom didasarkan pada dua aspek, yakni:
1. Aspek proses, atau proses yang berdasarkan syarat-syarat yang melekat pada jenis
kompetensi tertentu.
2. Aspek hasil yang menekankan pada sasaran kerja individual.
Nilai yang diperoleh berdasarkan kedua aspek yang disebut di atas kemudian
dihubungkan dengan beragam proses lainnya, yakni pemanfaatan hasil untuk kepentingan
pengembangan kinerja, penghargaan atau remunerasi, pengembangan karir, serta pengembangan
kompetensi. Yang disebut terakhir ini terbuka peluangnya bagi para karyawan yang memiliki
bakat khusus dan kinerja yang berkualitas.