Anda di halaman 1dari 27
Brn Lembar Kerja Peserta Didik BIOLOGI XI Disusun oleh Indriya Rahayu Shelena Nugraha R. Dewi SMA NEGERI 61 JAKARTA JI. Taruna Pahlawan Revolusi Pondok Bambu Jakarta Timur Telp : 8617255, Fax : 86609538 2014 Nama Kelompok Praktikum SEL Judul Praktikum, Hari/tanggal Nama/Kelompok Kelas 1. Tujuan Praktikum 1. Mengidentifikasi organel sel dan fungsinya pada sel umbi lapis dan sel epitel pipi 2. 3, Il. Teori Sel hewan dan sel tumbuhan merupakan sel cukariotik, tetapi keduanya memiliki perbedaan struktur maupun fungsinya. Umumnya sel tumbuhan lebih besar (10-100 um), Organel-organel yang terdapat di dalam sel cukariotik, yaitu membran sel (membran plasma sel), nukleus (inti sef), sitoplasma, ribosom, retikulum endplasma, badan Golgi, lisosom, peroksisom, glioksisom, mitokondria, plastida, vakuola, sentrosom dan sentriol, sitoskeleton, serta dinding sel. Dalam ilmu ekologi, tumbuhan berperan sebagai produsen yang mampu membuat makanannya sendiri, sedangkan hewan berperan sebagai konsumen. Perbedaan peranan fersebut terjadi karena sel tumbuhan memiliki organelorganel sel yang tidak d oleh hewan, begitupun sebaliknya. IL. Alat dan Bahan Alat ‘Bahan ‘Umbi lapis (bawang merah) Larutan metilen blue Larutan alkohol 70% Aquades: ‘I. Mikroskop 2. Kaca preparat 3. Kaca penutup 4. Silet 5. Tisu atau lap 6 7. 8 aeNe 9. Cawan petri Pipet Tusuk gigi/eotton bud 9. Kertas isap 10. Kapas IV. Cara Kerja 1. Sel umbi lapis 1. Ambil satu buah bawang merah 2. Irislah kulit lapisan terluar bawang merah setipis mungkin 3. Letakkan lapisan tersebut pada kaca preparat 4. Tetesi lapisan tersebut dengan larutan metilen blue 5. Tutup dengan kaca penutup 6. Letakkan preparat di bawah mikroskop dan amati 7. Gambarkan hasil pengamatan Sel epitel pipi Bersihkan tusuk gigi dengan alkohol 70% Dengan menggunakan tusuk gigi, koreklah secara perlahan lapisan permukaan dinding bagian dalam mulut sampai epitelium terbawa pada ujung tusuk gigi. Letakkan hasil korekan tadi di atas kaca preparat dan ratakan, 4. Tetesi dengan larutan metilen blue pada kaca preparat yaitu di atas sel epitelium hasil Korekan. 5. Tutup dengan kaca penutup 6. Letakkan preparat di bawah mikroskop dan amati 7. Gambarkan hasil pengamatan Hasil Pengamatan VIL. Pembahasan VIL. Kesimpulan VIIL Pertanyaan 1, Apa saja bagian-bagian sel yang dapat anda amati? 2. Dari gambar yang telah Anda buat, coba jelaskan bentuk dan struktur sel epitelium? 3. Menurut Anda, apa fungsi dari bagian-bagian sel epitelium tersebut? 4 Jelaskan persamaan dan perbedaan yang terdapat pada sel bawang merah dengan sel mukosa pipi! Jawab : Nama Kelompok Praktikum TRANSPOR MEMBRAN DIFUSI DAN OSMOSIS. Judul Praktikum Hari/tanggal Nama/Kelompok Kelas I. Tujuan Praktikum 1. Mengidentifikasi dan mengamati proses transpor membran yang terjadi pada tumbuhan. 4, 3. IL. Teori ‘Transpor zat_ merupakan proses keluar masuknya sel dengan melewati membran sel. ‘Transpor zat yang terjadi ada 2 bagian yaitu transpor yang menggunakan energi dan transpor yang tidak menggunakan energi. Difusi dan osmosis merupakan transpor membran yang tidak memerlukan energi. Difusi adalah proses perpindahan molekul zat berkonsentrasi tinggi menuju larutan berkonsentrasi rendah tanpa melalui selaput membran, Zat ini akan berdifisi sesuai gradien konsentrasinya. tinggi menuju pelarut dengan konsentrasi zat pelarut lebih rendah Osmosis adalah proses perpindahan larutan dari larutan dengan konsentrasi zat pelarut sampai_ terjadi kesetimbangan konsentrasi. Zat pelarut ini dapat Keluar dan masuk melalui membran, Namun zat terlarut tidak dapat masuk melewati membran sel. Sebab membran sel memiliki sifat semi permeable / selektif permeable. peristiwa osmosis. Deplasmo! Plasmolisis adalah per tiwa lepasnya membran plasma dari dinding sel karena adalah kebalikan dari plasmolisis, yaitu: melekatnya kembali membran plasma ke dinding sel. Kedua peristiwa ini terjadi pada sel tumbuhan, IL. Alat dan Bahan ‘Alat Bahan 1. 3 buah beaker glass T. Kentang 2. Pisau/silet 2. Larutan Garam 3. Penggaris 3. Sirup (warna merah) 4. Tusuk gigi 4. Air IV. Cara Kerja Difusi : Siapkan beaker glass, lalu diisi dengan air 2. Masukkan larutan sirup ke dalam beaker glass 3. Diamkan aimya, jangan sampai tergoyang. Lalu amati proses pelarutan sirup dalam beaker glass tadi, Setelah 15 menit amati juga warna air dalam beaker glass 4. Catat hasil pengamatan yang dilakukan 5. Kembalikan dan bersihkan peralatan dan bahan-bahan yang kita gunakan dalam pengamatan ini Osmosis : A 1. auye Potong kentang menjadi 8 kubus yang masing-masing berukuran 2x2x2 em’ , dan siapkan 2 buah beaker glass dan beri nama Tuangkan larutan garam ke dalam beaker glas beaker glass 2 Masukkan 4 buah kubus kentang itu ke dalam beaker glass 1-2 Pada setiap 5 menit keluarkan sebuah kubus kentang dari tiap beaker glass dan potong menjadi 2 bagian dengan silet Ukur jarak larutan yang masuk ke dalam kubus tersebut dengan mengukur mulai dari tepi irisan kubus ke daerah tengah yang masih terlihat warna larutan garamnya Hitung jarak rata-rata selama 20 menit 1 dan juga tuangkan air ke dalam Kentang dibuat potongan seperti sumur Masukkan kentang ke dalam cawan petri Tuang air ke dalam cawan petri dan masukkan larutan s ip ke dalam sumur kentang, ‘Ukur jarak rata-rata larutan sirup di sumur kentang dengan tusuk gigi setiap 5 menit. V. Hasil Pengamatan Pembahasan VII. Kesimpulan VIII. Pertanyaan 1. Apa yang terjadi pada kentang pada tiap beaker glass? Mengapa demikian? Apa fungsi larutan garam dalam praktikum ini? ‘Apakah proses difisi larutan terjadi pada beaker glass? ‘Ada molekul sirup dan ai Peristiwa apa yang terjadi pada sel tumbuhan yang diberi larutan sirup? Jelaskan! Jawab manakah yang bergerak? ween Nama Kelompok Praktikum JARINGAN TUMBUHAN Judul Praktikum, Hari/tanggal Nama/Kelompok Kelas L. Tujuan Praktikum 1, Membedakan berbagai jaringan penyusun organ tumbuhan (epidermis, kolenkim, skelerenkim, parenkim., xilem, floem, dan kambium) 2. Melihat dan mengenal bentuk trikoma LL. Teori Jaringan adalah kumpulan sel-sel dengan struktur dan fungsi yang sama, Jenis jaringan yang berbeda memiliki struktur berbeda sesuai dengan fungsinya.Suatu jaringan disatukan oleh suaty matriks ekstrakuler lengket yang melapisi sel-sel itu atau menenun mereka bersama-sama menjadi suatu anyaman serat-Kali ini kita pelajari jaringan tumbuhan terlebih dahulu, Jaringan tumbuhan terdiri atas meristem, epidemnis, korteks (parenkim, kolenkim, dan sklerenkim), pembuluh (xilem dan floem), empulur, serta jari-jari empulur. a. Jaringan Meristem Jaringan meristem adalah jaringan dimana sel-selnya aktif membelah diri . Hal i menyebabkan terus bertambahnya sel-sel baru schingga tumbuhan mengalami pertambahan tinggi dan volume. Jaringan meristem terdapat pada titik tumbuh di pucuk batang, kambium tumbuhan dikotil, dan ujung akar. Berdasarkan asalnya, jaringan meristem dapat diklasifikasikan menjadi meristem primer dan meristem sekunder. Meristem primer berasal dari jaringan embrional yang berkembang, sedangkan meristem sekunder dari sel-sel dewasa yang berubah sifatnya menjadi sel-sel merismatik. Berdasarkan letak, jaringan meristem dapat dibedakan menjadi meristem apikal(meristem ujung), interkalar(meristem antara), dan lateral(meristem samping). b, Jaringan Epidermis Epidermis merupakan jaringan terluar tumbuhan yang menutup permukaan tubuh, baik akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Terdiri atas sel-sel pipih selapis yang tersusun rapat schingga tidak mempunyai ruang antarsel. Fungsi umum jaringan epidermis adalah untuk melindungi lapisan sel dibawahnya, Jaringan epidermis mempunyai beberapa bentuk modifikasi dan fimgsi, yaitu berupa stomata(mata daun), trikoma(tonjolan epidermis berupa rambut), emergensia(duri palsu), spina(duri sejati), sel kipas, sel kersik(silika), velamen, dan litokis. Pada tumbuhan berkayu yang telah tua, jaringan epidermis batang akan digantikan oleh periderm yang terdiri atas jaringan gabus (elem), kambium gabus (felogen), dan feloderm. ©. Jaringan Korteks Korteks ialah jaringan kompleks yang berasal dari perkembangan meristem dasar. Korteks terbentuk dibawah epidermis, berupa silinder yang membentang ke arah dalam menuju floem primer. Di dalam korteks terdapat beberapa jenis jaringan, yaitu jaringan parenkim, jaringan kolenkim, dan jaringan sklerenkim, c.1 Parenkimijaringan dasar merupakan jaringan dewasa yang terbentuk dari sel-sel hidup dengan struktur morfologi bervariasi. Berdasarkan fungsinya, parenkim dibagi menjadi 6 macam, yaitu parenkim asimilasi, parenkim penimbun, parenkim air, parenkim udara, parenkim pengangkut, dan parenkim penutup luka. Sedangkan berdasarkan bentuknya, parenkim dapat diklasifikasikan menjadi 4 macam, yaitu parenkim palisade, parenkim bunga karang, parenkim bintang, dan parenkim lipatan, ¢2 Kolenkim adalah jaringan penguat yang merupakan hasil diferensiasi jaringan parenkim yang masih aktif . Kolenkim berfungsi untuk menyokong dan memperkuat organ tumbuhan, c.3 Sklerenkim adalah jaringan penguat yang sudah berhenti melakukan pertumbuhan & perkembangan. berfungsi sebagai penyokong organ. jaringan ini tersusun dari sel-sel yang bersifat tidak aktif dan seluruh bagian dindingnya mengalami penebalan, 4. Jaringan Pembuluh Jaringan pembuluh merupakan jaringan pada tumbuhan tingkat tinggi yang berfungsi mengangkut air dan garam-garam mineral, serta s. Jaringan pembuluh terdiri aias xilem dan floem, Xilem adalah jaringan pembuluh yang berfungsi untuk mengangkut air dan garam-garam mineral dari tanah (akar) ke daun. Dalam perkembangannya, jaringun xilem dibedakan menjadi xilem primer dan sekunder. Xilem primer terbentuk karena pertumbuhan dan diferensiasi jaringan meristem (prokambium) pada ujung batang, sedangkan xilem sekunder terbentuk karena pertumbuhan kambium. Floem adalah jaringan pembuluh yang berfungsi mengangkut dan mendistribusikan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Floem terdapat pada kulit kayu dan tersusun oleh sel-sel hidup. Sel-sel tersebut akan kehilangan nukleus setelah mencapai dewasa. e. Jaringan Empulur Jaringan empulur merapakan jaringan paling dalam dari tumbuhan, Jaringan mengandung sel-sel parenkim yang berukuran besar dan jarang. Fungsi utamanya adalah menyimpan cadangan makanan. Pada batang tertentu, ikatan pembuluh primemya dipisahkan oleh garis-garis parenkim yang membentang dari empulur hingga korteks. Garis-garis parenkim tersebut dinamakan jari-jari empulur. Bagian tumbuhan yang didalamnya terdapat jaringan pembuluh primer, empulur, dan jari-jari empulur sering disebut dengan stele (silinder pusat), IIL. Alat dan Bahan Alat Bahan + Mikroskop cahaya © Preparat awetan jaringan tumbuhan * Kaca preparat © Daun Ficus elastica © Kaca penutup * Batang Amaranthus sp. * Silet © Daun Durio zibenthinus © Aquades IV. Cara Kerja 1. Bekerjalah dalam kelompok dengan anggota tiap kelompok 4 orang. 2. Ambil/pilillah mikroskop yang baik 3. Tentukan fokus cahaya pada mikroskop 4, Buatlah irisan tipis dari daun Ficus elastica, batang Amaranthus sp. dan daun Durio zibenthinus menggunakan silet 5. Letakkan irisan tersebut pada kaea preparat, beri sedikit aquades lalu tutup dengan ‘kaca penutup (usahakan tidak ada gelembung udara) 6. Amati preparat basah dengan mikroskop 7. Gunakan perbesaran lemah terlebih datulu untuk meneari fokus benda 8. Gantilah dengan perbesaran kuat dengan memutar revolver pada mikroskop anda 9. Gunakan sekrup halus untuk mencari fokus bayangan 10, Gambarlah jaringan yang teramati dan tentukan bagian-bagiannya 11. Lakukan pengamatan untuk preparat awetan yang lain (tukarkan preparat dengan kelompok yang lain) 12, Diskusikan hasil pengamatan anda dengan temanmu 13, Jawablah pertanyaan yang ada 14, Presentasikan hasil pengamatan anda di depan kelas V. Hasil Pengamatan VIL. Pembahasan VIL Kesimpulan VIII. Pertanyaan 1. Sebutkan jaringan yang termasuk di dalam : a. jaringan dasar b. jaringan penguat c. jaringan pengangkut 2. Tuliskan ciri-ciri jaringan epidermis 3. Sebutkan ciri-ciri jaringan penguat 4, Sebutkan citi-ciri jaringan pengangkut 5, Apa fungsi trikoma pada daun dan bunga? Jawab IX, Daftar Pustaka Imaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Elangga Nama Kelompok Praktikum SJARINGAN HEWAN Judul Praktikum Hari/tanggal Nama/Kelompok Kelas 1 Tujuan Praktikum 1, Mengamati tipe jaringan dasar pada hewan 2 3. LL. Teor Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus memungkinkan mereka mempunyai fizngsi yang spesifik. Imu yang mempelajari jaringan disebut histologi. Jaringan didalam tubuh hewan mempunyai sifat yang khusus dalam melakukan fungsinya, seperti peka dan pengendali (jaringan saraf), gerakan Garingan otot), penunjang dan pengisi tubuh Garingan ikat), absorbsi dan sekresi Garingan epitel), bersifat cair (darah) dan lainnya, Masing-masing jaringan dasar dibedakan lagi menjadi beberapa tipe khusus sesuai dengan fungsinya, Pada saat perkembangan embrio, lapisan kecambah (germ layers) berdiferensiasi (dengan proses yang disebut histogenesis) menjadi empat macam jaringan utama, yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot, dan jaringan sara a. Jaringan epitel Jaringan epitel adalah jaringan berupa satu atau beberapa lapis membran atau kelenjar yang tersusun dari sel-sel yang melapisi permukaan luar atau membatasi permukaan dalam suatu rongga. Berdasarkan bentuknya, jaringan epitel diklasifikasikan menjadi 5 jenis, yaitu jaringan epitel pipih, kubus, silindris, transisional, dan kelenjar. Masing-masing jenis jarepitel(kecuali jaringan epitel-kelenjar) diklasifikasikan lagi (sub-klasifikasi) menjadi sel selapis & berlapis banyak. Sedangkan epitel kelenjar dibedakan menjadi kelenjar eksokrin & endokrin. Epitel tumbuh dari salah satu lapisan ckstraembrionik eksoderm, endoderm, atau mesoderm. b. Jaringan Ikat IL. Al Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi untuk mengikat bagian-bagian tubuh, ‘membantu menyokong sel-sel penyusun jaringan, dan membungkus organ-organ lemah jaringan tersebut berasul dari mesenkim, yaitu sel-sel jaringan ikat embrio yang berasal dari mesoderm, Jaringan ikat merupakan jaringan yang tersusun dari bahan intersel(matriks) dan sel-sel penyusun jaringan ikat Matriks jaringan ikat terdiriatas substansi intersel amorfltidak berbentuk) dan substansi intersel fibrosa(serat). Sedangkan Scl-sel penyusun jaringan ikat meliputi fibroblas, makrofag(histiosit), sel lemak(sel adiposa), mast cell(sel tiang), sel plasma, sel pigmen, leukosit(sel darah putih), dan sel mesenkim. Jaringan ikat dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu jaringan ikat sej cair, dan jaringan ikat penyokong. Jaringan ikat sejati dapat diklasifikasikan menjadi jaringan ikat longgar & jaringan ikat padat. Jaringan ikat longgar diklasifikasikan lagi menjadi 4 jenis, yaitu jaringan mukosa, jaringan areolar, jaringan lemak(adiposa) & jaringan retikuler, Sedangkan sub- Klasifikasi jaringan ikat padat adalah jaringan ikat padat teratur & jaringan ikat padat tidak teratur. Jaringan ikat eair tersusun dari seb-sel yang berada di dalam suatu matriks berupa Janutan atau berbentuk cairan. Jaringan ikat cair di dalam tubuh meliputi darah & limfa. Jaringan ikat penyokong merupakan jaringan kerangka yang berfungsi sebagai penyokong tubub, Jaringan ikat penyokong terdiri dari jaringan tulang rawan(kartilago) & jaringan tulang keras(osteon), Jaringan tulang rawan dapat dibedakan menjadi 3 jen yaitu tulang rawan hiialin, tulangrawanelastik, dan tulang —rawan fibroblas(fibrokartilago), Sedangkan jaringan tulang keras dibedakan menjadi 2, y tulang spongiosa(tulang spons) & tulang kompak, Tulang keras tersusun at osteoprogenitor, osteoblas, osteosit dan osteoklas. Jaringan Otot Jaringan otot merupakan jaringan yang dapat berkontraksi sehingga mampu ‘melakukan pergerakan pada berbagai bagian tubuh. Sering disebut alat gerak aktif. Sel otot dapat berkontraksi karena mengandung protein kontraktif yang disebut miofibril. i, jaringan ikat Miofibril tersusun dari aktin dan miosin. Sel tersebut dilapisi oleh lapisan yang disebut sarkolema. Jaringan otot dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu otot polos, otot rangka (lurik), dan otot jantung, Jaringan Sarat Jaringan saraf adalah jaringan yang berfungsi untuk menghantarkan rangsangan (impuls) dari bagian tubuh yang satu ke bagian yang lain, Juringan tersebut disusun oleh sel-sel saraf atau neuron yang dapat ditemukan di otak, urat, saraf, dan tulang belakang. ‘Neuron meliputi tiga bagian, yaitu dendrit, badan sel saraf, dan akson atau neurit, Akson dilindungi oleh selaput mielin yang tidak berkesinambungan dan di beberapa tempat terdapat celah yang disebut nodus Ranvier. Pada serabut miclin terdapat sel Schwann, yaitu sel yang berfungsi untuk membuat selaput mielin baru, berdasarkan fungsinya, Neuron dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaity neuron sensorik, neuron motorik, dan neuron asosiasi (intemeuron) t dan Bahan Alat Bahan + Mikroskop cahaya © Preparat awetan usus, otot, saraf, jaringan ikat, dan preparat awetan tidak berlabel IV. Cara Kerja 1. Amatilah seluruh preparat dengan menggunakan mikroskop cahaya 2, Buatlah sketsa lapisan terluar jaringan usus dan struktur jaringan yang lain, berilah keterangan seperlunya! V. Hasil Pengamatan VIL. Pembahasan Kesimpulan VIII. Pertanyaan |. Bagaimanakah keadaan kedua permukaan epitel kulit hewan? 2. Bagaimanakah hubungan antara matriks ekstrasclular dengan fungsi jaringan ikat? 3. Bagaimanakah pendapatmu tentang bentuk neuron? Apakah bentuknya telah ‘mencerminkan fungsi sel tersebut? 4, Bagaimanakah tipe jaringan dasar yang terdapat pada preparat?? wa > IX. Daftar Pustaka Imaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Elangga hutp://nchien, blogspot,com/20 11/11 Japoran-jaringan-hewan.htm| (diakses 30 September 2014) ‘Nama Kelompok Praktikum SISTEM GERAK STRUKTUR TULANG Judul Praktikum Haristanggal Nama/Kelompok Kelas I. Tujuan Praktikum 1. Mengetahui pengaruh larutan asam kuat terhadap tulang 2 3. IL. Teori Tulang terdiri atas lapisan-lapisan antara lain, periosteum, tulang kompak, tulang spons, endosteum, dan sumsum tulang. Periosteum merupakan lapisan terluar yang terdiri atas dua lembar jaringan ikat, berfungsi sebagai tempat melekatnya otot-otot rangka, memberikan nutrisi untuk pertumbuhan tulang, dan perbaikan jaringan tulang yang rusak. Tulang kompak merupakan lapisan yang teksturnya halus, padat, sedikit berongga, dan sangat kuat serta banyak ditemukan pada tulang kaki dan tulang tangan, Tulang spons merupakan lapisan yang teksturnya berongga dan berisi sumsum merah. Endosteum adalah jaringan ikat areolar vaskuler yang melapisi rongga sumsum. Sumsum tulang merupakan lapisan paling dalam yang berbentuk jeli, berfungsi untuk memproduksi sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah. IL. t dan Bahan Alat Bahan Pisau 1. Tulang ayam segar Gelas Beker 2. Larutan asam kuat (HCI 10%) Cawan petri Sarung tangan Pinset veep IV. Cara Kerja 1. Tulang dibersihkan dari sisa-sisa daging yang melekat (gunakan sarang tangan!) 2. Sebelum direndam dengan farutan asam, tulang diamati kekerasan, kelenturan, dan wamanya. 3. Letakkan tulang tersebut ke dalam gelas beker kemudian direndam dengan larutan HCI yang tersedia selama kurang lebih satu jam. Tulang diangkat dari dalam larutan dengan hati-hati menggunakan sarung tangan serta pinset. Cucilah dengan air mengalir, kemudian tulang diletakkan pada cawan petri Pengamatan diuling dan dibuat perbandingan hasil pengamatan sebelum dan sesudah tulang direndam larutan HCI. Hasil pengamatan dimasukkan ke dalam tabel V. Hasil Pengamatan Pengamatan Sebelum direndam Setelah direndam ‘Struktur Tulang Kekerasan Kelenturan Warna VI. Pembahasan VIL. Kesimpulan L 4. Pertanyaan Apakah terjadi perubahan kelenturan tulang yang telah direndam oleh larutan HCI? Mengapa? Jelaskan! Tuliskan bagian tubuh manusia yang tersusun atas tulang keras dan tulang rawan! Apakah tulang rawan dapat mengalami perubahan menjadi tulang keras? Jelaskan! Jelaskan perbedaan struktur tulang keras dengan tulang rawan! Jawab : Nama Kelompok Praktikum SISTEM GERAK STRUKTUR OTOT Judul Praktikum Haristanggal Nama/Kelompok Kelas I. Tujuan Praktikum 1. Mengamati struktur otot lurik, polos, dan jantung Teori Jaringan ofot tersusun atas sel-sel otot yang berperan dalam pergerakan tubuh atau bagian tubuh, Kemampuan otot untuk berkontraksi disebabkan sel-sel otot memiliki protein kontraktil, yaitu aktin dan myosin, Sel otot umumnya berbentuk memanjang, schingga disebut juga serabut otot. Bagian- bagian sel otot mempunyai sebutan khusus, membran selnya disebut sarkolema, sitoplasmanya disebut sarkoplasma, reticulum endoplasmanya disebut reticulum sarkoplasma dan mitokondrianya disebut sarkosoma, Pada vertebrata terdapat tiga tipe jaringan otot, otot rangka, otot jantung dan ofot polos. Secara histologis otot rangka tergolong sebagai otot lurik atau otot serat melintang, Karena miofibrilnya memantulkan cahaya gelap dan terang berselang-seling yang berjajar teratur membentuk pita-pita vertical terhadap poros otot. IL. Alat dan Bahan Alat Bahan ikroskop 1. Peparat otot lurik 2. Peparat otot polos 3._Peparat ofot jantung IV. Cara Kerja 1. Amati dibawah mikroskop masing-masing preparat tersebut Gambar dan tunjukan bagian-bagiannya V. Hasil Pengamatan Otot Polos Otot Lurik Pebesaran Pebesaran Oto tung Pebesaran : VIL. Pembahasan VII. Kesimpulan VIIL Pertanyaan 1. Bagaimana perbedaan struktur pada ketiga otot tersebut? (Buatlah dalam bentuk tabel!) Nama Kelompok Praktikum SISTEM GERAK PENGARUH LISTRIK PADA KONTRAKSI OTOT Judul Praktikum Haristanggal Nama/Kelompok Kelas I. Tujuan Praktikum 1. Mengetahui pengarub listrik terhadap kontraksi otot femur katak 2 3, IL. Teori Menurut Ganong (2003) bahwa sel-sel otot, seperti juga neuron, dapat dirangsang secara kimiawi, listrik, dan mekanik untuk membangkitkan potensial aksi yang dihantarkan sepanjang membran sel. Berbeda dengan sel saraf, otot memiliki kontraktil yang digiatkan oleh potensial aksi, Protein kontraktil aktin dan myosin, yang menghasilkan kontraksi, terdapat dalam jumlah sangat banyak di otot Otot rangka memiliki fungsi eksitabilitas yang artinya serabut otot akan merespons dengan kuat jika distimulasi oleh impuls saraf (Sloane, 2003). HL. Alat dan Bahan ‘Alat Bahan © Batu baterai © Femur katak * Kaca preparat * Larutan Ringer © Kertas saring © Alkohol 70% IV. Cara Kerja 1. Isolasi serabut saraf yang mempersarafi otot gastrocnemius bersama dengan otot tersebut dari sepasang kaki katak. Letakkan kedua otot tersebut dan sambungkan serabut saraf dari preparat otot ke-I ke preparat otot ke-2 pada kaca praparat 3. Basahilah preparat saraf dan otot tersebut dengan larutan Ringer (kelebihan larutan Ringer diserap dengan kertas saring untuk mencegah terjadinya perambatan impuls ‘melalui larutan) 4, Lakukan perangsangan listrik dengan menempelkan kabel pada kedua ujung dari preparat tersebut. Lakukan pemblokiran di titik tengah dengan alkohol 70% 5. Amati waktu terjadinya tanggapan/kontraksi otot V. Hasil Pengamatan I Waktu Respon Sebelum diberikan Setelah diberikan Respon Otot Ringer Alkohol Ringer ‘Alkohol VIL. Pembahasan VIL. Kesimpulan VIII. Pertanyaan 1. Apa fungsi dari larutan Ringer pada praktikum tersebut? Apa fungsi dari alkohol pada praktikum tersebut? “Apakah terjadi perbedaan waktu respon sebelum dan sesudah ditetesi larutan Ringer dan alkohol? Mengapa demikian? eR ‘Nama Kelompok Praktikum SISTEM PEREDARAN DARAH DENYUT NADI Judul Praktikum Harianggal Nama/Kelompok Kelas I. Tujuan Praktikum 1, Menghitung denyut nadi dalam jangka waktu tertentu 2 3. Il. Teori Nadi perifer adalah gelombang yang berjalan dalam pembuluh darah arteri akibat keluamya sejumlah darah yang dipompa oleh ventrikel kiri ke arah dinding aorta, Ada beberapa tempat yang dapat digunakan untuk mengukur denyut nadi, antara lain radialis, temporalis, karotid, brachialis, femoralis, popliteal, tibia posterior, dan pedal, Kecepatan denyut nadi normal orang dewasa adalah 60-100 kali/menit. Denyut nadi dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya, usia, jenis kelamin, aktivitas, obat-obatan, dll, IL. Alat dan Bahan Alat Bahan 1. Jam atau stopwatch IV. Cara Kerja 1. Meminta OP berbaring/duduk dengan tenang. 2, _Memegang pergelangan tangan OP, menemukan letak arteri radialis dengan tepat. 3. Menggunakan 2 atau 3 jari tangan selain jempol dan kelingking untuk meraba arteri. Menekan dengan lembut hingga jari kita dapat merasakan denyut nadi tsb. 4, Memperhatikan beberapa karakteristik denyut nadi seperti kecepatan denyut nadi per menit, keteraturan irama denyut, kekuatan denyut 5. Mengulangi tatihan 2-3 kali sampai memperoleh hasil yang sama, Mencatat hasil pengukuran. 6, Meminta OP berolahraga selama 10 menit dan melakukan pengukuran denyut nadi dengan cara yang sama, Usia | Jenis Denyut Nadi Irama Kekuatan op | kelae Istirahat | Aktivitas Istirahat Aktivitas Istirahat Aktivitas wa] fusfo|— VL Pembahasan VIL. Kesimpulan VIII, Pertanyaan L. Apakah terjadi perbedaan jumlah denyut nadi setelah OP diberi perlakuan?Mengapa? 2. Adakah perbedaan jumlah denyut nadi antara perempuan dan laki-laki di kelasmu? Nama Kelompok Praktikum SISTEM PEREDARAN DARAH GOLONGAN DARAH Judul Praktikum Haristanggal Nama/Kelompok Kelas I. Tujuan Praktikum 1, Mengetahui golongan darah sistem ABO x 3. Il. Teori Membran sel darah merah mengandung berbagai antigen yang disebut aglutinogen. Aglutinogen yang paling dikenal adalah aglutinogen A dan B. Berdasarkan aglutinogen tersebut maka golongan darah manusia dapat digolongkan menjadi A, B, AB, dan O. Golongan darah A memiliki aglutinogen A, golongan darah B memiliki aglutinogen B, gologan darah AB memiliki aglutinogen A dan B, sedangkan golongan darah O tidak memiliki aghutinogen pada sel darahnya Antibodi terhadap aglutinogen disebut aglutinin. Golongan darah A mempunyai aglutinin anti B. TI, Alat dan Bahan Alat Bahan I. Kaca Objek 1. Kapas 2. Blood lancet 2. Alkohol 70% 3. Pengaduk/Tusuk gigi 3. Serum Anti-A 4, Serum Anti-B 5. Serum Anti-AB IV. Cara Kerja 1. Siapkan kaca objek dan blood lancet yang sudah dibersihkan dengan alkohol 70%. Kaca objek tidak boleh dipakai bergantian Bersihkan salah satu jari dengan kapas yang dibasahi alkohol 70%. Bersihkan juga blood lancet . 3. Tusukkan jari dengan menggunakan blood lancet 4. Teteskan darah pada kaca objek di 3 titik (jangan terlalu berdekatan) 5. Teteskan Serum Anti-A, Anti-B, dan Anti-AB pada masing-masing tetesan darah, aduk rata dengan menggunakan tusuk gigi 6. Amati ada tidaknya gumpalan, kemudian tentukan tipe golongan darah v V. Hasil Pengamatan Reaksi Terhadap Serum Tipe Gol. AntkA AnttB AnttAB Darah No Nama VI. Pembahasan VII. Kesimpulan VILL. Pertanyaan 1. Tipe golongan darah sistem ABO manakah yang terbanyak di kelas? 2. Mengapa pada tipe golongan darah O tidak terjadi penggumpalan? 3. Jelaskan prinsip penggolangan darah! DAFTAR PUSTAKA Ganong, W. F., MD., 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 20, Jakarta: EGC. Sloane, Ethel, 2003. Anaiomi dan Fisiologi Untuk Pemula, Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai