Turbin Kaplan Besok
Turbin Kaplan Besok
“TURBIN KAPLAN’’
D
I
S
U
S
U
N
OLEH ;
NAMA ; MIKAEL HASUDUNGAN
NIM ; 2005052017
KELAS : 5D
DOSEN PENGAMPU ; Ir.Husin Ibrahim,M.T.
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , karena atas kasih dan karunia-Nya yang
berlimpah sehingga penulis, dapat menyelesaikan laporan praktikum praktik mesin konversi
tentang “Turbin kaplan” tepat pada waktunya.Tak lupa juga penulis mengucapkan
terimakasih kepada segala pihak yang telah memberi doa dan dorongan semangat serta
perhatian yang didapat dari saudara –saudara, rekan-rekan mahasiswa Teknik Konversi
Energi dan dosen pengampu Praktikum mesin konversi bapak Husin Ibrahim yang telah
membimbing penulis serta telah banyak menyumbang hasil pemikiran serta memberi
bantuan moral maupun materi praktikum kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan ini. Laporan praktikum ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Praktik mesin konversi sebagai salah satu mata kuliah wajib di Jurusan Teknik Mesin,
Program Studi Teknik Konversi Energi, pada tahun ajaran 2022/2023. Penulis menyadari
bahwa laporan praktikum mesin konversi ini jauh dari kesempurnaan, mempunyai kesalahan
dan kekurangan. Oleh karena itu atas segala kekurangan penulis memohon maaf yang
sebesar-besarnya. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
perbaikkan laporan-laporan praktikum penulis selanjutnya.Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan bagi pihak yang membutuhkan.
Mikael Hasudungan
2005052017
2
Latar Belakang
Untuk memperoleh daya listrik guna memenuhi kebutuhan sehari-hari,
beberapa pembangkit dengan memakai tenaga alam yang ramah lingkungan
seharusnya dimanfaatkan dengan mengambil potensi alam yang justru ada di
sekeliling kita misalnya sinar matahari, air, angin serta sumber energi nir-konven-
sional yang terbarui dari lautan. Energi yang berasal dari laut merupakan alternatif
energi “terbarukan” termasuk sumberdaya non-hayati yang memiliki potensi besar
untuk dikembangkan. Laut sebagai “Last Frontier” di bumi memang menjadi
tujuan akhir menjawab tantangan kekurangan energi. Diperkirakan potensi laut
mampu memenuhi empat kali kebutuhan listrik dunia sehingga tidak
mengherankan berbagai negara maju telah berlomba memanfaatkan energi ini.
Secara umum, lautan dapat memproduksi dua tipe energi yaitu energi dari
kandungan air laut, perbedaan suhu dan salinitas (termodinamika) serta energi
gelombang dan arus (mekanik/kinetika). Indonesia yang terletak di garis
katulistiwa, hampir sepanjang tahun mendapat sinar matahari sekaligus memiliki
lautan luas serta garis lingkar pantai yang panjang. Artinya kita memiliki sumber
energi potensial yang sangat besar dan tidak ada habisnya. Dengan kondisi alam
ini sudah semestinya kita tidak perlu khawatir akan kehabisan sumber energi.
Persoalannya tinggal bagaimana kita memanfaatkan dan mengelola potensi ini.
PLTA bekerja berdasarkan tinggi jatuh dan debit air suatu reservoir. Dari
sinilah dapat diklasifikasikan jenis – jenis turbin air, ada tiga jenis turbin air yang
biasa dipakai yaitu turbin pelton, francis dan Kaplan. Turbin Kaplan adalah
peralatan mekanik yang berfungsi mengonversikan energi potensial air menjadi
energi mekanik. Turbin ini efektif bekerja pada ketinggian jatuh air yang rendah
sekitar namun dengan debit air yang tinggiberkisar . Turbin kaplan memiliki
3
bentuk menyerupai kipas dengan alur aliran air .
Turbin kaplan merupakan turbin reaksi, tinggi tekanan total merupakan penjumlahan
energi sebelum memasuki dan sesudah keluar turbin. Turbin kaplan merupakan turbin
tekanan lebih yang spesial. Sudu jalan kemurniannya kecil dan pada saluran sudu jalan
belokannya kecil. Sudu jalan dapat diatur saat bekerja, kedudukannya dapat diatur dan
disesuaikan dengan tinggi jatuh air sehingga sesuai untuk pusat tenaga air pada aliran
sungai. Turbin kaplan ini direncanakan untuk laju aliran yang besar dengan tinggi tekanan
4
rendah. Turbin kaplan ini mempunyai keuntungan bila dibandingkan dengan turbin francis, karena
sudu-sudu turbin kaplan dapat diubah-ubah. Keuntungan ini akan memberikan karakteristik yang
lebih baik, variasi tinggi tekanan yang besar, dan laju aliran yang dapat divariasi. Yang dapat
diperhatikan yaitu tekanan keluar turbin karena tekanan keluaran turbin yang rendah dapat
mengakibatkan kavitasi. Kavitasi akan menyebabkan effisiensi turun dan kerusakan pada sudu-sudu
turbin.
Turbin kaplan dengan tekanan rendah mempunyai 4 – 6 daun, sedang dengan tekanan
tinggi terdiri dari 8 daun. Daun dibuat dari baja, tetapi ada juga yang dibuat dari baja tahan
karat, yang lebih mampu menahan pengaruh kavitasi.
Daun-daun turbin sekarang dibuat dari pelat baja yang di las, sehingga antara pelat turbin
terdapat ruang kosong. Poros yang berlubang dibuat dari baja karbon tinggi (high-carbon
steel) dengan kekuatan tarik minimal sebesar 500 N/mm². turbin Kaplan umumnya
mempunyai hanya satu poros untuk turbin dan generator.
A. Putaran Turbin
Untuk merencanakan putaran turbin terlebih dahulu kita ketahui besarnya
putaran generator yang akan digunakan . putaran ini juga menjadi putaran turbin
5
yang direncanakan. Putaran generator ditentukan dengan persamaan Ng=60 x f / P
( Rpm )...................( 2. 4)
6
Francis 10<H<350·
Pelton 50<1300·
Turgo 50<H<250
Turbin Kaplan adalah turbin air jenis propeller. Turbin ini dikembangkan
pada tahun 1913 oleh profesor Austria, Viktor Kaplan yang mengombinasikan
baling – baling yang dapat diadjust dengan otomatis disesuaikan dengan gerbang
gawang (wicket gates) untuk mencapai efisiensi melalui berbagai tingkat dan
aliran air.
Turbin Kaplan merupakan evolusi dari turbin Francis. Penemuannya
menyebabkan listrik dapat diproduksi secara efisien dengan menggunakan head
yang rendah yang tidak mungkin dapat dicapai dengan turbin Francis. Tinggi head
berkisar 10 – 70 meter dan output daya 5 – 200 MW. Diameter Runner adalah
antara 2 dan 11 meter. Kisaran rotasi turbin adalah 79 – 429 rpm.
Instalasi turbin Kaplan dipercaya dapat menghasilkan kekuatan yang
paling optimal jika head nominalnya adalah 34.65. Turbin Kaplan saat ini sudah
banyak digunakan di seluruh dunia dalam high-flow, pembangkit listrik tenaga air
7
(PLTA)
8
dengan head rendah. Efisiensi turbin Kaplan biasanya lebih dari 90%, namun
mungkin lebih rendah jika headnya sangat rendah.
Tidak berbeda dengan turbin francis, turbin kaplan cara
kerjanya menggunakan prinsip reaksi. Turbin ini mempunyai roda jalan yang
mirip dengan baling – baling pesawat terbang. Bila baling – baling pesawat
terbang berfungsi untuk menghasilkan gaya dorong, roda jalan pada kaplan
berfungsi untuk mendapatkan gaya F yaitu gaya putar yang dapat menghasilkan
torsi pada poros turbin.
Berbeda dengan roda jalan pada francis, sudu – sudu pada roda jalan
kaplan dapat diputar posisinya untuk menyesuaikan kondisi beban turbin. Turbin
kaplan banyak dipakai pada instalasi pembangkit listrik tenaga air sungai, karena
turbin ini mempunyai kelebihan dapat menyesuaikan head yang berubah – ubah
sepanjang tahun. Turbin kaplan dapat beroperasi pada kecepatan tinggi sehingga
ukuran roda turbin lebih kecil dan dapat dikopel langsung dengan generator. Pada
kondisi beban tidak penuh, turbin kaplan mempunyai efisiensi paling tinggi, hal
ini dikarenakan sudu – sudu turbin kaplan dapat diatur menyesuaikan dengan
beban yang ada.
II.3 Konstruksi
9
10
2.2 Parameter Pengukuran
Daya Hidrolik, NH (W)
𝑵𝑯 = 𝝆. 𝒈. 𝑸. 𝑯
H = Hs + Hd
𝜌 = densitas air pada temperatur air tersebut (kg/m3)
g = percepatan gravitasi pada tempat percobaan (m/s2)
Q = laju aliran air (m3/s)
H = tinggi tekan (m)
Daya Turbin, NT (W)
𝑵𝑻 = 𝑟. 𝑚
𝟐. 𝑀. 𝒏. 𝑟
𝑵𝑻 = 𝟔𝟎
Untuk berbagai kondisi kerja mesin, harga dari parameter tersebut akan bervariasi
menunjukan kemampuan kerja mesin untuk suatu daerah kerja tertentu.
𝑵𝟏𝟏 = 𝒏. 𝑫
√𝑯
Unit Kapasitas Air
𝑸𝟏𝟏 = 𝑸
𝑫𝟐 √𝑯
Unit Torsi
𝑻𝟏𝟏
𝑟
= 𝑫𝟐√𝑯
Unit Daya
𝑵𝑷𝟏𝟏 = 𝟐𝑷𝟑 𝟐
𝑫 √𝑯
𝑷𝒐 𝑮𝒆𝒏𝒆𝒓𝒂𝒕𝒐𝒓
𝑬𝒇𝒇𝒊𝒔𝒊𝒆𝒏𝒔𝒊 𝑮𝒆𝒏𝒆𝒓𝒂𝒕𝒐𝒓 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑵𝒑
Instalasi pengujian untuk turbin kaplan sudut runernya dapat diubah-ubah sesuai
kebutuhan pengujian.
2 7 6
10 11
P T
1 n
P
P
8
12
2.5 Gambar Rangkaian Pembebanan pada Turbin Kaplan
Excitation
Shunt
Seri
Load
L1 L1
L2 L2
L3 L3
13
b. Memeriksa kesiapan mesin untuk dioperasikan (jumlah air / fluida kerja, katup-
katup, catu listrik dari sumber utama).
3.2 Operasi dan pengamatan
a. Buat rangkaian generator seperti pada gambar rangkaian pengujian turbin kaplan,
b. Set kontrol ;
Kalibrasi alat ukur bila diperlukan,
Regulasi sumber tegangan untuk belitan medan pada posisi nol,
Posisi beban resitor bank pada posisi nol (tahanan sama dengan nol),
c. Atur sudu pompa seperti yang dikehendaki,
d. Pilih dan atur sudut pengarah dan sudut sudu turbin pada sudut yang dikehendaki,
pada pengujian sudut pengarah = 300 untuk sudu turbin pilih angka 3 yang
menunjukan bukaan runer turbin.
e. Bukaan penuh untuk valve di di sisi suck, sedangkan valve di sisi discharge pada
kondisi tertutup penuh.
f. Sambungkan hubungan generator ke beban. Buka katup pompa pelan-pelan hingga
penuh, pada saat yang bersamaan bebani generator hingga pada kodisi nominal
generator. Dengan pembebanan generator maka putaran turbin akan mengecil.
g. Turunkan kecepatan turbin dengan menaikan beban hingga putaran yang diinginkan
tercapai / kondisi generator pada kondisi nominal.
g. Shut down MCB.
14
e. Pilih dan atur sudut pengarah dan sudut sudu turbin pada sudut yang dikehendaki,
pada pengujian sudut pengarah = 300 untuk sudu turbin pilih angka 3 yang
menunjukan bukaan runer turbin.
f. Bukaan penuh untuk valve di di sisi suck, sedangkan valve di sisi discharge pada
kondisi tertutup penuh.
g. Nyalakan pompa dengan posisi switch pada high, setelah pompa menyala atur
putaran turbin hingga mencapai 1080 rpm dengan jalan mengatur bukaan valve debit
air. Setelah putaran yang diinginkan tercapai maka perhatikan tegangan output
generator mencapai 175 V, dengan mengatur besar nilai tegangan yang masuk pada
belitan medan (nilai arus nominal pada belitan medan sebesar 0.4 dan arus nonminal
yang melewati belitan jangkar sebesar 14.1 A).
h. Setelah kondisi sinkron tercapai maka dilakukan pengujian pembebanan terhadap
turbin dan generator dengan menambahkan beban berupa beban resistor. Apabila
kondisi sinkron berubah akibat pembebanan maka pengaturan yang perlu dilakukan
yakni;
Mengatur bukaan valve pengaturan debit air hingga dicapai kondisi sinkron
semula,
Mengatur nilai arus yang masuk ke belitan hingga dicapai kondisi sinkron.
Kedua point diatas dapat dilakukan secara bersamaan.
g. Pengambilan data dilakukan hingga kondisi parameter generator pada kondisi
nominal (arus jangkar dan arus eksitasi pada nilai nominal),
h. Shut down circuit ;
kurangi secara bersamaan putaran turbin dengan jalan mengatur katup
pengaturan debit air dan kurangi beban resistor bank perlahan dan amati arus
generator jangan sampai pada nilai 0A.
setelah beban diturunkan dan kondisi parameter pengujian sinkron pada
kondisi semula, maka kecilkan nilai tegangan eksitasi hingga mencapai nol
volt. Setelah itu kecilkan putaran turbin hingga pada putaran nol rpm dan
matikan pompa.
h. Shut down MCB.
15
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A.KESIMPULAN
1.Turbin Kaplan merupakan turbin reaksi,tinggi tekanan total merupakan penjumlahan energi sebelum
memasuki dan sesudah keluar turbin
2. Bagian-bagian turbin kaplan adalah ;
a. Rumah spiral
b. Turbin
c. Pipa pelepas air
B.SARAN
Sebaiknya sebelum melakukan praktikum turbin air,khususunya turbin Kaplan terlebih dahulu
dicek atau diperiksa apakah alatnya sudah siap dipakai atau belum,agar tidak terjadi
kejanggalan dalam melakukan praktikum seperti hilangnya alat untuk pegangan pengatur sudut
sudu pada turbin Kaplan,dalam menentukan ukuran sudut sudutnya,sehingga praktikum bisa
berjalan dengan baik.
16
V.REFERENSI
Pujanarsa, Astu, Ir., MT, dan Nursuhud, Djati, Prof., Ir., MSME, 2006, Mesin
Konversi Energi, Surabaya: C.V Andi Ofset.
17
18
19