Anda di halaman 1dari 17

Rencana Investasi Air Minum Dalam Kemasan

I. Latar Belakang

Memasuki era globalisasi, para pelaku bisnis khususnya entrepreneur harus


jeli dalam melihat dan mengambil kesempatan yang ada di pasar dengan
mempertimbangkan strengths (kekuatan), weakness (kelemahan), kebutuhan dan
permintaan konsumen, dan perubahan lingkungan bisnis. Kemajuan teknologi,
komputer, komunikasi, transportasi, dan manufacturing merupakan beberapa
faktor yang menyebabkan perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan mengarah
pada kompetisi bisnis yang ketat dalam skala global. Persaingan yang semakin
ketat mengakibatkan menipisnya margin keuntungan bisnis plastik hingga 30
persen.
Pabrik Plastik Agroplas salah satu unit usaha dari PT Agronesia yang
berkedudukan di jalan Jakarta No 40 Bandung yang bergerak di bidang produksi
kemasan plastik.
Pabrik plastik ini mulai beroperasi sejak tahun 2005 dan mulai
mengembangkan usahanya sejak tahun 2006, namun belakang mengalami
penurunan kinerja karena selama tahun 2011 mengalami kerugian secara
financial sampai dengan bulan Mei 2011 sebesar Rp. 992.991.000,- (sembilan
ratus sembilan puluh dua juta sembilan ratus sembilan puluh satu ribu rupiah)
atau rata-rata Rp. 198.598.000,- (seratus sembilan puluh delapan juta lima ratus
sembilan puluh delapan ribu rupiah)/bulan.
Meskipun pada Januari 2012 sampai dengan Mei 2012 Pabrik Plastik sudah
mulai adanya perbaikan kinerja dengan memperkecil kerugian menjadi Rp.
360.181.202,- (tiga ratus enam puluh juta seratus delapan puluh satu ribu dua
ratus dua rupiah) atau rata-rata Rp. 72.036.240,- (tujuh puluh dua juta tiga
puluh enam ribu dua ratus empat puluh rupiah) / bulan atau dengan kata lain ada
peningkatan kinerja sebesar 36% (tiga puluh enam persen).
Pada awal pembangunan pabrik plastik ini, visinya adalah untuk supporting
Pabrik AMDK dengan mensuplai kemasan pabrik AMDK dan tidak disiapkan
berkompetisi di pasar untuk berhadapan dengan pabrik-pabrik yang berskala
besar. Karena itu eksistensi pabrik ini sangat bergantung pada kinerja pabrik
AMDK. Kenyataannya pabrik AMDK tidak tumbuh sebagaimana diharapkan
semula, sehingga produk dari pabrik plastik tidak dapat terserap.
II. Pengertian Studi Kelayakan Usaha
Studi kelayakan adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu usaha
dilaksanakan dengan berhasil. Kerberhasilan berarti manfaat dari usaha tersebut,
dapat diartikan sebagai :
– Manfaat finansial;
– Manfaat bagi perekonomian lokal;
– Manfaat sosial;

III. Identifikasi Masalah


Mengingat banyaknya pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam studi
kelayakan untuk sebuah perencanaan bisnis maka masalah yang akan dianalisa
adalah :
a. Aspek-aspek apa yang perlu dipertimbangkan dalam rencana pemindahan
mesin blowing dari pabrik plastik ke AMDK Lembang?
b. Bagaimana kelayakan pada rencana pemindahan mesin blowing dari pabrik
plastik ke AMDK Lembang?
c. Target apa yang ingin di capai oleh pihak manajemen PT Agronesia setelah
pemindahan mesin blowing dari pabrik plastik ke AMDK Lembang terrealisasi?

IV. Tujuan dan Sasaran


- Memberikan saran kepada PT Agronesia agar bisnis dapat lebih
menguntungkan dan menghasilkan laba yang optimal;
- Menghindari kerugian dan potensi-potensi kerugian yang mungkin terjadi;
- Mengevaluasi budgeting / biaya yang harus disediakan.
- Mengidentifikasi aspek-aspek yang menjadi kunci keberhasilan;
- Mengidentifikasi sarana dan prasarana yang dibutuhkan;
- Mengetahui dampak-dampak sosail ekonomi yang akan terjadi.
BAB II
ANALISIS DAN ASPEK-ASPEK

I. Analisa SWOT
Analisis SWOT adalah penilaian/assessment terhadap hasil identifikasi
situasi, untuk menentukan apakah suatu kondisi dikategorikan sebagai kekuatan,
kelemahan, peluang atau ancaman.
a. Kekuatan (strength) adalah situasi internal organisasi yang berupa
kompetensi, kapabilitas dan sumberdaya yang dimiliki organisasi, yang
dapat digunakan sebagai alternatif menangani peluang dan ancaman.
b. Kelemahan (weakness) adalah situasi internal organisasi dimana
kompetensi, kapabilitas dan sumberdaya organisasi sulit digunakan untuk
menangani peluang dan ancaman.
c. Peluang (opportunity) adalah situasi eksternal organisasi yang berpotensi
menguntungkan organisasi.
d. Ancaman (threat) adalah situasi keadaan eksternal yang berpotensi
menimbulkan kesulitan terhadap organisasi

Dari pengertian analisis SWOT diatas maka dapat kita buat analisa SWOT
untuk pabrik AMDK adalah sebagai berikut :

Strength . Weakness

Internal - Mempunyai kapasitas produksi yang - Gudang penyimpanan barang


besar terbatas
- Qualitas hasil produksi yg baik - Harga jual produk di pasar
- Mempunya laboratorium yg cukup rendah
lengkap - Jadwal pengiriman yg serempak
- Sumber Air yang melimpah debit 40 - Lokasi pabrik di luar kota
Ekternal lt/detik, baru terserap 15% - Belum adanya distributor
- Masih memiliki potensi peningkatan - Ijin Mendirikan Bangunan di
kapasitas yang tersedia (lahan yang wilayah Bandung Utara sulit
tersedia masih luas)
- Variasi produksi semua kemasan - Air adalah kebutuhan utama dalam - Perluasan gudang, dengan
- Kebutuhan akan air minum yg kehidupan manusia menambah bangunan baru
terus berkembang karena - Manfaat air bagi kesehatan - Persaingan harga yang kompetitif
Opportunities

pertumbuhan penduduk yg terus di dukung oleh promosi dan


meningkat market share yang luas
- Kondisi lingkungan yang - Penjadwalan pengiriman dan
mendukung (kondusif) memperbanyak sales kanvaser
- Peningkatan kavasitas produksi - Pemanfaatan lahan untuk perluasan - Pemindahan mesin Inject dan
pabrik pesaing dan gudang dan penambahan mesin mesin blowing dari pabrik plastik
berkembangnya pabrik baru ke pabrik AMDK menjadi inlet

Threats
-
- Mudahnya para pelanggan - Perluasan Market Share dan
beralih pada merk lain Marketing Stategy

II. Aspek-Aspek Studi Kelayakan


Aspek-Aspek Studi Kelayakan yang akan disampaikan adalah :
A. Aspek Pasar
Tinjauan (overview) terhadap data penawaran, permintaan, tingkat harga dan
prospek dari industri AMDK di wilayah Bandung dan sekitarnya serta
mengidentifikasi karakteristik konsumen yang menjadi target pasar, daerah
cakupan dan tingkat harga untuk masing-masing produk yang dihasilkan,
serta memperhatikan : Market potensial, market share, & perkembangan
market, Harga pasar, kebijakan tarif, & proyeksi harga di masa depan.

B. Aspek Teknis & Produksi


Tinjauan (overview) terhadap Skala Produksi, Proses Produksi, Mesin &
Instalasi, Perlengkapan, Penanganan Limbah, Tata Letak, Site Planning,
Schedulling dan Manajemen Teknologi.

C. Aspek Keuangan
Tinjauan untuk mengetahui performa investasi yang memungkinkan
berdasarkan aspek produksi dan aspek pasar.
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam analisis finansial ditentukan
berdasarkan kondisi pasar, standar-standar yang berlaku, serta pengalaman
yang meliputi biaya pengembangan(development cost), sumber Pendanaan,
Taksiran Penghasilan, Benefit & Cost Rationing, Proyeksi Keuangan & Cash
Flow, operational expense, interest rate, discount rate, dan lain-lain.

Indikator kelayakan finansial yang digunakan adalah:


- Internal Rate of Return (IRR)
- Net Present Value (NPV)
- Return of Asset (ROA)

D. Aspek Perekonomian
Tinjauan (overview) dampak pada Industri lain dan dampak pada masyarakat
terhadap penghentian aktivitas produksi pabrik plastik.
BAB III
PEMBAHASAN

I. Aspek Pasar
Sekitar 85% dari tubuh manusia terdiri dari air, sehingga dengan demikian
air merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia. Dalam perkembangan
selanjutnya, air tidak hanya diperlukan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan
individu, tetapi juga menjadi tumpuan beroperasinya berbagai macam industri
yang salah satunya adalah industri air minum.
Market potencial untuk Indonesia sangat baik, hal ini dapat di lihat pada
grafik berdasarkan data bulan maret 2010.

Gambar 1 : Pangsa pasar minuman tingkat retail


Sumber : http://fujiro.com/bisnis-amdk.html

Perkembangan industri ini juga diiringi dengan berbagai masalah yang


timbul bersamaan. Di antaranya, ada beberapa industri AMDK yang masih belum
menerapkan cara-cara berproduksi yang baik dan benar, maraknya penggunaan
botol bekas, atau galon merek perusahaan lain, serta adanya pemalsuan
penggunaan tanda SNI.
Belum diketahui berapa total pangsa pasar AMDK di Indonesia. Namun,
total penjualan AMDK di Indonesia saat ini diperkirakan lebih dari Rp3 triliun per
tahun. Dari angka tersebut, ternyata merek Aqua dan VIT menguasai pangsa
pasar 45%, lalu sebesar 30% oleh merek-merek lain, yaitu AdeS, Total, Club, 2-
Tang, dan Oasis. Sementara itu, 25% lainnya diperebutkan oleh ratusan merek
yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Menjamurnya AMDK ini, selain karena praktis penggunaannya, juga karena
rasanya yang cocok dengan lidah kebanyakan masyarakat Indonesia. Apalagi,
dengan mengonsumsi AMDK, rasanya ada jaminan bahwa air yang diminum
benar-benar sehat karena sudah melalui suatu proses yang ketat. Sementara bagi
investor, industri AMDK merupakan salah satu primadona pilihan investasi karena,
pertama, proses pengolahannya tidak terlalu rumit. Teknologinya mudah
diperoleh. Kedua, investasinya tidak terlalu besar, apalagi dengan makin
banyaknya perusahaan-perusahaan lokal yang mampu membuat mesin-mesin
pengolahan AMDK dengan kualitas internasional. Ketiga, prospek pasarnya sangat
menjanjikan.
Maka, tak heran jika di tingkat eceran AMDK menguasai 67% pangsa pasar
minuman. Pangsa selebihnya dikuasai oleh minuman serbuk siap saji (11,75%)
dan minuman berkarbonasi (10,42%).
Aspek pasar yang dibahas adalah :
A. Demand / Permintaan
B. Pasokan Kemasan
C. Peluang Pasar
D. Pola Pemasaran
 Direct Selling : Pemasaran dengan sistem menggerakan tenaga
sales force.
 In Direct Selling : Pemasaran dilakukan dengan sistem seleksi dan
penunjukkan penyalur, dimana sarana dan
prasarana diadakan oleh penyalur.

E. Wilayah Pemasaran Di Kota Bandung terbagi 4 Wilayah :


 Bandung Barat
 Bandung Timur
 Bandung Utara
 Bandung Selatan

F. Daerah Pemasaran Wilayah Jawa Barat adalah :


 Padalarang
 Cimahi
 Purwakarta
 Lembang

G. Strategi Pengembangan AMDK Tahun 2012
 Peningkatan pendapatan sebesar 20 % per tahun
 Peningkatan Kinerja Sumber Daya Manusia
 Mengoptimalkan kapasitas produksi
 Memperbesar segmentasi pasar
 Pembentukan distributor
 Meningkatkan kualitas produk
 Meningkatkan sistem pelayanan terhadap konsumen
 Mengoptimalkan survey kepuasan pelanggan secara periodik
 Menambah investasi

II. Aspek Produksi


Aspek produksi lebih difokuskan pada peremajaan mesin di pabrik AMDK,
perluasan gudang dan target GMP dari Danone. Hal ini berdasarkan pertimbangan
secara umum tinjauan dari aspek produksi merujuk pada kondisi saat ini adalah :
a. Kondisi Mesin sudah berumur di atas 7 Tahun sehingga tingkat presisi sudah
menurun yang mengakibatkan pemakaian bahan dan angka reject tinggi;
b. Luas bangunan untuk penyimpanan bahan baku dan barang jadi tidak
mendukung;
c. Masyarakat konsumen AMDK sudah faham mengenai standar-standar Good
Manufaturing Practice, ISO, Sertifikasi Halal, SNI dan lainnya, sehingga perlu
adanya penerapan HCCAP;
d. Kerjasama dengan pihak VIT (PT Tirta Investama) mengharuskan produksi
menerapakan GMP, HCCAP dan lainnya;
e. Adanya kebijakan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat tentang perubahan
dari sistim Pajak Air Bawah Tanah menjadi Tarif Penggunaan Air Bawah Tanah

A. Skala Produksi
Skala produksi saat ini masih bisa memenuhi kebutuhan AMDK dalam
kemasaran botol dan cup, namun perkembangan saat ini permintaan dari
Divisi Marketing yang meningkat untuk produk Galon BMC dan VIT. Khusus
produsen VIT telah meningkatkan permintaan dengan kapasitas penuh 2 shift
dari kapasitas produksi yang dimiliki Pabrik AMDK.
Total kapasitas terpasang sampai dengan 10 Februari 2013 adalah :

KAPASITAS PRODUKSI % Thdp


Vol.
No. Nama Barang Total
Per Shift Per Bln. Pcs Kemasan
Kap
1 Cup 240 ml 1.000 25.000 1.200.000 288.000 4,06%
2 Botol 330 ml 450 11.250 270.000 89.100 1,26%
3 Botol Premium 300 7.500 150.000 49.500 0,70%
4 Botol 600 ml 600 15.000 360.000 216.000 3,04%
5 Botol 1500 ml 300 7.500 90.000 135.000 1,90%
6 Gallon 4.493 336.975 336.975 6.318.281 89,04%
-VIT 3.660 274.500 274.500 5.146.875 72,53%
-BMC 833 62.475 62.475 1.171.406 16,51%

Tabel : Kapasitas Produksi Terpasang Pabrik AMDK


Sumber : Departemen Pabrik AMDK Divisi Makanan & Minuman (BMC)

B. Proses Produksi
Proses produksi AMDK yang menggunakan bahan baku air sangat rentan
dengan kontaminasi-kontaminasi luar yang tidak diperkenankan berdasarkan
SNI, HCCAP, ISO, Halal dan lain-lain. Sehingga tingkat sterilisasi produk
barang jadi harus benar-benar terjaga.
B.1 Alur Proses Produksi AMDK :

Gambar : Alur Proses Produksi Pabrik AMDK


Sumber : Departemen Pabrik AMDK Divisi Makanan & Minuman (BMC)
Prinsip pengolahan air minum di unit AMDK (BMC) adalah melakukan
tahapan proses penyaringan dan proses desinfektan untuk menghasilkan air
minum yang sehat dan steril memenuhi standar SNI 01-3553-2006.

Secara garis besar proses pengolahannya adalah sbb :

 Proses Oksidasi
 Proses penyaringan dengan pasir
 Proses penyaringan dengan karbon aktif (Calgon)
 Proses Reverse Osmosis
 Proses penyaringan dengan mikrofilter
 Proses desinfektan
 Proses pengisian (Filling)

B.2. PENGENDALIAN MUTU PRODUK

Produk dikontrol dan kendalikan dengan melakukan pengujian secara


lengkap ke laboratorium di luar perusahaan yang terakreditasi secara berkala
dan di laboratorium yang tersedia milik perusahaan meliputi :

 Pemeriksaan Organoleptik : Bau, rasa, warna.


 Pemriksaan Fisika , Kimia : Kekeruhan, TDS, pH, Kadar Fe, Mn,
Sedimen, Nitrit, Cl2 bebas.
 Pemeriksaan mikrobiologi : Penentuan kadar jumlah bakteri (TPC) dan
ada tidaknya bakteri bentuk coli (Coliform),
Salmonella, P.Aeruginosa.

C. Mesin & Instalasi


Mesin dan Instalasi yang dimiliki Pabrik AMDK Lembang saat ini adalah
sebagai berikut :

Peralatan instalasi pengolahan air minum ini terdiri dari:


1. Tangki penampung 120.000 liter
2. Tangki Sand Filter
3. Tangki karbon aktif (calgon)
4. Tangki penukar ion (Resin)
5. Tangki Penampung Kapasitas 6000 liter
6. Tangki mikrofilter
7. Ozone generator
8. Ultra Violet (UV)
9. Mesin Revers Osmosis(RO)
10. Mesin Prewasher dan Washer Gallon
11. Mesin Filling kemasan Cup , Botol dan Galon
D. Posisi dan Letak Pabrik AMDK
Letak pabrik AMDK berada di Jl. Raya Tangkuban Perahu no. 133-135
Lembang Bandung 40391 Telp./ Fax (022) 2788111

Gambar : Lokasi Pabrik AMDK Lembang


Sumber : Departemen Pabrik AMDK Divisi Makanan & Minuman (BMC)

Luas Lahan :
Luas Bangunan :
E. Jadwal Investasi
Rencana investasi tersebut adalah :
1. Pemenuhan GMP Danone
Target
No Kebutuhan Spesifikasi Nilai (Rp)
Penyelesaian
1 Positive Presure Class 10.000 420.000.000 Mei 2013
2 CCTV 6 Titik 40.000.000 Mei 2013
3 Pagar Rumah Sumber 25 m x 25 m 20.000.000 Mei 2013
4 Renovasi Ruangan Filling Dinding dan Lantai di 20.000.000 Mei 2013
Gallon coating
5 Penambahan SIPA 35.000.000 Mei 2013
TOTAL 535.000.000
Tabel : Rencana Investasi Pabrik AMDK Lembang
Sumber : Departemen Pabrik AMDK Divisi Makanan & Minuman (BMC)

No Kebutuhan JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEP OKT NOP DES Target Penyelesaian
1 Pembelian Positive Presure Mei-13
2 Pemasangan CCTV Mei-13
3 Pemagaran Rumah Sumber Mei-13
4 Renovasi Ruangan Filling Gallon Mei-13
5 Penambahan SIPA Mei-13
Tabel : Jadwal Rencana Investasi Pabrik AMDK Lembang
Sumber : Departemen Pabrik AMDK Divisi Makanan & Minuman (BMC)

No Kebutuhan JAN FEB MAR APR MEI

1 Positive Presure 210.000.000 210.000.000

2 CCTV 40.000.000

3 Pagar Rumah Sumber 20.000.000

4 Renovasi Ruangan Filling Gallon 20.000.000

5 Penambahan SIPA 35.000.000

TOTAL - - 230.000.000 265.000.000 40.000.000

Tabel : Rencana Anggaran Investasi Pabrik AMDK Lembang


Sumber : Departemen Pabrik AMDK Divisi Makanan & Minuman (BMC)
Positive Pressure

Dimensional Details
HEPA Filter size - Media Ultra clean glass fiber paper - imported
Casing - As per Specific Requirement
Particle retention - 0.3 micron
Cleanliness - CLASS 100
Overall - CLASS 10000
Power supply - 220 V.Single phase

CCTV

http://infoharga.detikpos.net/2011/10/daftar-harga-cctv-terbaru-oktober.html

Spesifikasi :

• 16 Kamera Indoor / Outdoor standart resolution, dilengkapi dengan Infra


Red + Adaptor
• 1 Unit DVR Standalone 16 Chanel (support untuk online monitoring melalui
HP Blackberry, Symbian, HP/tablet Iphone, Android )
• 1000 GB Hard Disk
• 400 Meter Kabel Coaxial dan kabel Power.
• Material bantu lainnya ( BNC Conector, Stop Contact dll )
• LCD TV untuk monitoring ( Optional )
• Jasa pemasangan dan setting.
2. Target kenaikan Volume mulai januari di tahun 2014 dari 4.000.856
botol menjadi 5.360.863 botol (Naik 1.000.007 botol)
Kebutuhan Untuk Menaikan Target
No Spesifikasi Nilai (Rp)
Kapasitas Penyelesaian
1 Mesin Filling Gallon+ Washer Kap: Min 600 bph 700.000.000 Desember 2013
2 Ruangan Filling + Washer
2 WT Kap: Min 20 m3 120.000.000 Desember 2013
3 Energi (Listrik) Min 82,5 KVA 65.000.000 Desember 2013
4 Kompresor Kav 27 KW 120.000.000 Desember 2013
(90 Lpm)
5 Kap Gudang Jadi Min 1000 m2 70.000.000 Desember 2013
6 Loading Botol Kosong 10.000.000 Desember 2013
7 Pos Satpam + Toilet 15.000.000 Desember 2013
6 FORKlIFT Min 1.5 ton 150.000.000 Desember 2013
TOTAL 1.250.000.000
Tabel : Rencana Investasi Pabrik AMDK Lembang
Sumber : Departemen Pabrik AMDK Divisi Makanan & Minuman (BMC)

No Kebutuhan Untuk Menaikan Kapasitas JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEP OKT NOP DES
1 Pembelian Mesin Filling Gallon+ Washer
2 Renovasi Ruangan Filling + Washer
3 Pembelian dan Pemasangan WT
4 Penambahan Energi (Listrik)
5 Pembelian Kompresor
6 Penambahan Kap Gudang Jadi
7 Pembangunan Loading Botol Kosong
8 Pembangunan Pos Satpam + Toilet
9 Pembelian FORKLIFT
Tabel : Jadwal Investasi Penambahan Kapasitas Galon Pabrik AMDK Lembang
Sumber : Departemen Pabrik AMDK Divisi Makanan & Minuman (BMC)

Dalam Ribuan Rupiah

No Pelaksanaan JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEP OKT NOP DES

1 Mesin Filling Gallon+ Washer 350.000 350.000


2 Ruangan Filling + Washer 20.000
3 WT 120.000
4 Energi (Listrik) 65.000
5 Kompresor 120.000
6 Kap Gudang Jadi 70.000
7 Loading Botol Kosong 10.000
8 Pos Satpam + Toilet 15.000
9 FORKlIFT 75.000 75.000
TOTAL 15.000 30.000 185.000 350.000 190.000 425.000 75.000

Tabel : Jadwal Anggaran Penambahan Kapasitas Galon Pabrik AMDK Lembang


Sumber : Departemen Pabrik AMDK Divisi Makanan & Minuman (BMC)
Data Spesifikasi Mesin
a. Filling Galon 600 bph

Gambar : Mesin Filling Galon Type :GRM 2L/8F-AFG 4/1CS (Automatic Gallon)
Sumber : Departemen Pabrik AMDK Divisi Makanan & Minuman (BMC)

Spesification :
- Drive motor by DC Motor With speed adjustment
- Flling nozzle 4 nozzle filling at once
- Each nozzle complete with each sensor for protecting no fill bottle no Filling
- Nozzle go down when filling
- Bottle lif up when filling
- Each nozzle control by independent valve
- Filling system by gravitation with pressure pump
- Filling time : 0 to 6 second adjustable
- Control unit with PLC system
- Filling area by acrylic with swing room
- Cap delivery to the Bottle by manual
- Table top chain conveyor drive continuously with length 3000 mm fix speed
- Cap press by table top chain sincronious speed with conveyor speed
- Length of press conveyor 500 mm
- Label delivery bay manual to bottle neck
- 3000 mm length conveyor table top chain with continuously drive
- Turnel size L x W x H ( 800 x 100 x180 ) mm
- Heater control by thermo controller 0 to 400 C
- Conveyor drive with fix speed by intermitten system
- Rinser with pump by double nozzle
- Rinsing time 0 to 60 second (adjustable)
- Bottle delivery to filling conveyor by manual
- Machine dimention 11.000 x 500 x 1800 mm
Water Treatment

Gambar : Water Treatment 20m3


Sumber : Departemen Pabrik AMDK Divisi Makanan & Minuman (BMC)

Rencana Investasi ini dilakukan secara bertahap, hal ini atas pertimbangan dari segi
keuangan / cash flow dan likuiditas PT Agronesia.
A. Tahap 1 : Pemenuhan Target GMP untuk Danone
1. Maret 2013 : Dilaksanakan Renovasi ruangan filling Galon dari luas .... m2
menjadi ..... m2 dengan biaya sebesar Rp. 20.000.000,- dan
pembelian mesin positive presure dengan biaya Terminj
pertama sebesar Rp. 210.000.000,-.
2. April 2013 : Pembayaran Terminj 2 atas pembelian Positive Presure,
Pembuatan Pagar Rumah Sumber dan Penambahan Surat Ijin
PA dengan total biaya sebesar Rp. 265.000.000,- ;
3. Mei 2013 : Pada bulan ini ditargetkan renovasi dan positive presure sudah
terpasang dan dilakukan pemasangan CCTV sebanyak 6 tititk
dengan perkiraan biaya sebesar Rp. 40.000.000,-;
B. Tahap 2 : Penambahan Kapasitas Filling Galon
1. Maret 2013 : Pembangunan Pos Satpam dan Toilet untuk pengawasan
kendaraan proyek yang keluar masuk serta pengawasan keluar
masuk barang jadi;
2. Mei 2013 : Direncanakan pembangunan Ruang Filling dan Washer serta
Ruang Loading Galon Kosong dengan perkliraan biaya sebesar
Rp. 30.000.000,-
3. Juni 2013 : Pembelian dan Instalasi Water Treatment serta penambahan
daya listrik terpasang sebesar 82,5 kVa dengan perkiraan biaya
sebesar Rp. 185.000.000,-. Ditargetkan selesai dalam 1 (satu)
bulan.
4. Juli 2013 : Pembelian Filling Galon Automatis Washer dengan Terminj
pertama sebesar Rp. 350.000.000,-
5. Agustus 13 : Pembelian Kompressor 27kw (90 lpm) dan penambahan ruang
barang jadi dengan luas 1.000 m2 serta perkiraan biaya sebesar
Rp. 70.000.000,-. Ditargetkan pembangunan ruang barang jadi
tersebut selesai pada bulan september 2013.
6. Sept 2013 : Pembayaran Terminj kedua (Pelunasan) sebesar
Rp. 350.000.000,- atas pembelin mesin filling galon. Kemudian
dilaksanakan pula pembelian Forklift min daya 1.5 ton dengan
Terminj pertama sebesar Rp. 75.000.000,- dan akan dilunasi
pada bulan Oktober 2013.
Pada bulan september ini ditargetkan semua bangunan dan
mesin sudah terinstalasi dengan baik sesuai dengan standar
yang ada dan dilaksanakan test running produksi.
7. Oktober 13 : Peningkatan produksi dan peningkatan hasil pemasaran atas
hasil produksi mesin filling galon.
III. Aspek Keuangan
Aspek keuangan yang akan disajikan berikut ini adalah :

IV. Aspek Sosial


Aspek sosial

Anda mungkin juga menyukai