Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sofia Fiska Nanda

Nim : 5504210014

1. Jelas bahwa Allah menghendaki tidak semua manusia beriman. Sebab, telah ada
makhluk yang Allah ciptakan dalam keadaan taat dan beriman semuanya, yakni
malaikat. Malaikat tidak memiliki kehendak bebas, mereka tak punya nafsu,
semua malaikat adalah hamba Allah yang beriman dan tidak akan pernah
membangkang terhadapNya. Hal ini sesuai dalam (QS. Al-Anbiya’ : 19-20)
“Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh
untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih
malam dan siang tiada henti-hentinya.”
2. Dalam Al-Qur’an surat Az-Zumar ayat 6, telah disebutkan bahwa manusia
diciptakan dalam tubuh ibunya dalam tiga tahapan :Dia menciptakan kamu dari
seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia menurunkan
untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia
menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga
kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang
mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia;
maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?" Kata tiga kegelapan di atas dapat
merujuk kepada tiga tahap pertumbuhan bayi di dalam rahim. Hal tersebut telah
dibuktikan dengan adanya perkembangan sains.

Sedangkan menurut teori evolusi darwin dan Lamark .


 Asal usul makhluk hidup menurut konsep Darwin bahwa makhluk hidup
(spesies) pada saat ini berasal dari hasil keturunan nenek moyangnya yaitu
spesies kera/monyet.
 Seleksi alam merupakan penopang utama terjadinya mekanisme modifikasi
keturunan, walaupun Darwin melihat ada mekanisme yang lain selain seleksi
alam dalam mekanisme evolusi
Pada penjelasan tersebut jelas bahwa perspektif AL-Qur’an lebih relevan dan
dapat logis dibandingkan dengan teori evolusi darwin dan lamark.
Nama : Sofia Fiska Nanda
Nim : 5504210014

3. manusia sebagai makhluk Allah memiliki potensi, tugas, peran, dan tujuan yang
sama dari Allah SWT, yaitu menjalankan tugas-tugas hidupnya di muka bumi.
Manusia sebagai makhluk Allah SWT mempunyai dua tugas utama, yaitu:
 sebagai ’abdullah, yakni hamba Allah yang harus tunduk dan taat terhadap
segala aturan dan KehendakNya serta mengabdi hanya kepadaNya; dalam
arti: memelihara beban/tugas-tugas kewajiban dari Allah yang harus dipatuhi,
kalimah La ilaaha illa Allah atau kalimat tauhid, dan atau ma’rifah
kepadaNya. Sedangkan Khalifah Allah merupakan realisasi dari mengemban
amanah dalam arti: memelihara, memanfaatkan, atau mengoptimalkan
penggunaan segala anggota badan, alat-alat potensial (termasuk indera, akal
dan qalbu) atau potensi-potensi dasar manusia, guna menegakkan keadilan,
kemakmuran dan kebahagiaan hidup.
 sebagai khalifah Allah di muka bumi, yang meliputi pelaksanaan tugas
kekhalifahan terhadap diri sendiri, dalam keluarga/rumah tangga, dalam
masyarakat, dan tugas kekhalifahan terhadap alam.
4. Pluralisme agama berarti membangun toleransi, kita harus mengakui bahwa
setiap agama dengan para pemeluknya masing-masing mempunyai hak yang
sama. Maka yang harus dibangun adalah perasaan dan sikap saling menghormati
antar pemeluk agama.
5. Bukti realisasi tauhid dapat kita jadikan bagian dari hidup dan kehidupan kita,
dalam menghadapi berbagai keadaan, baik dalam menghadapi hal-hal yang
menyenangkan karena memperoleh nikmat atau dalam menghadapi hal-hal yang
menyedihkan, karena ditimpa oleh musibah. maka kita peroleh pemahaman
bahwa sesungguhnya apa pun yang Allah perintahkan kepada kita, seharusnya
kita lakukan dengan penuh ketaatan, sekalipun kadang-kadang terasa berat dan
tidak menyenangkan. Di sinilah iman kita diuji, apakah kita betul meyakini
bahwa hanya Allah yang semua perintah-Nya harus kita taati dan semua
larangan-Nya harus kita tinggalkan, tanpa memperhitungkan faktor kesenangan
atau kebencian kita terhadap perintah atau larangan tersebut. 
6. Salah satu di antara masalah (bisa juga disebut “tantangan”) yang dihadapi umat
Islam terkait dengan wabah virus Corana (Covid-19) hari ini adalah “komitmen
keislaman”. Ini karena di balik merebaknya virus itu tersembunyi berbagai
Nama : Sofia Fiska Nanda
Nim : 5504210014

macam perasaan, pikiran, bahkan sensasi di badan, yang campur-aduk jadi satu,
yang potensial menyeret seorang muslim kepada masalah keimanan atau
komitmen keislaman. Bisa menjadi naik sehingga semakin kuat imannya. Bisa
jadi sebaliknya, makin terjerembab ke dasar paling rendah, bahkan tidak
mustahil hingga kepada kekufuran
7. Dalam perspektif Islam sesuai dengan AL-Qur’an, sunnah, hadist dan Ijtihad,
Implementasi sumber nilai Islam yang harus di terapkan dalam kegiatan
perbankan dan keuangan adalah al-hurriyah (kebebasan), al-musawah
(persamaan atau kesetaraan), al-„adalah (keadilan), ash-shidq (kebenaran dan
kejujuran), al-ridha (kerelaan), ,al-kitabah (tertulis). Al-hurriyah (kebebasan).
YA saya pelaku Ijtihad. Hal ini sesuai dengan pengertian yang saya
ketahui tentang salah satu jenis Ijtihad, yaitu Ijtihad kolektif/komparasi yang
independen. Adalah hujjah yang mengikat semua umat sesuai dengan kaidah:
“Keputusan pemerintah dalam masalah yang diperselisihkan akan mengangkat
perselisihan.” Kaidah ini terbatas pada masalah yang tidak bertentangan, dan
berdirinya ulil amri untuk mengatur Ijtihad kolektif, menjadikannya memiliki
nilai praktis dan menambahkan kekuatan hukumnya. Jika lembaga ijtihad
kolektif dikolektifkan lagi pada lembaga di atasnya yang lebih besar, maka
kedudukannya dalam syariah semakin kuat dan mengikat umat, sekalipun
namanya fatwa.

Anda mungkin juga menyukai