Anda di halaman 1dari 16

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


            Dalam tubuh manusia terdapat berbagai organ organ dan fisiologi yang mempunyai berbagai
peran penting untuk bekerja demi kelangsungan hidup manusia. Salah satunya yaitu organ system
peredaran darah. Organ system peredaran darah begitu penting untuk dipelajari dan dipahami karena
dengan memahami organ system peredaran darah kita dapat mengetahui pengertian, kegunaan, jenis –
jenis, strukturnya dll. Untuk itu kami ingin membahas tentang anatomi organ system peredaran darah.

1.2. Identifikasi Masalah

Melihat semua hal yang melatarbelakangi anatomi organ system peredaran darah. Maka kami menarik
beberapa point – point didalamnya yaitu :

1. Pengertian system peredaran darah


2. Jenis – jenis system peredaran darah
3. Anatomi organ system peredaran darah

1.3. Perumusan Masalah

Atas dasar penentuan latar belakang dan identiikasi masalah diatas, maka kami dapat mengambil
perumusan masalah sebagai berikut:

”Apa pengertian system peredaran darah dan apa saja jenis system peredaran darah serta bagaimana
anatomi organ system peredaran darah?”

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sistem Peredaran Darah (Sistem Kardiovaskuler)


 
Sistem kardiovaskular, juga dikenal sebagai sistem peredaran darah, adalah sistem dari tubuh yang terdiri
dari jantung, darah, dan pembuluh darah. Sistem kardiovaskular bertanggung jawab untuk mengangkut
darah. Mengingat sistem kardiovaskular menggerakkan darah ke seluruh tubuh, sel-sel akan menerima
oksigen dan nutrisi. Karbon dioksida dan limbah lainnya dikeluarkan dari tubuh juga. Kata kardiovaskular
berasal dari kardia kata Yunani yang berarti “jantung” dan vasculum kata Latin yang berarti “pembuluh
kecil.”

2.2. Jenis Sistem Peredaran Darah

Ada dua jenis sistem peredaran darah, yaitu sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah
tertutup.

1.Sistem Peredaran darah terbuka

Sistem peredaran darah terbuka artinya dalam peredarannya, darah dan cairan lainnya tidak selamanya
beredar atau berada di dalam pembuluh darah. Darah menuju jaringan tanpa melalui pembuluh. Pada saat
tertentu darah meninggalkan pembuluh darah dan langsung beredar dalam rongga-rongga tubuh dan
akhirnya kembali lagi ke dalam pembuluh darah.

Sitem Peredaran darah terbuka terdiri-dari jantung yang merupakan pusat peredaran darah, sejumlah sinus
(rongga) dan sejumlah arteri. Jantung terletak dibagian tengah belakang dada, berdinding otot tebal,
berbentuk sadel atau tabung yang terbungkus oleh perikardium. Arteri merupakan saluran yang berasal
dari jantung, mempunyai valve(katub-katub) yang mencegah darah masuk kembali ke jantung.

Pada sistem peredaran darah terbuka, terdapat empat jenis arteri berikut:

1).Arteri Optalmik (mata)

2).Dua arteri antenna

3) Dua arteri hati

4) Arteri dorsal abdominalis

2.Sistem Peredaran darah tertutup

Peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh – pembuluh darah.
Pada sistem peredaran darah ini, darah diedarkan melewati arteri dan kembali ke jantung
melewati vena. Contoh cacing tanah (Lumbricus terrestris). Pada cacing tanah, sistem peredarannya
terdiri dari cairan darah, beberapa pembuluh darah, dan jantung sebagai pusat peredaran.Darah cacing
tanah terdiri atas plasma darah dan benda darah.Darah cacing tanah berwarna merah disebabkan oleh
adanva hemoglobin yang larut dalam plasma darah. Jantung dan saluran darahnva memiliki katup

2
sehingga darah tidak mengalir kembali ke jantung. Aliran darah disebabkan oleh kontraksi lengkung
jantung.

Jantung memompa darah dari saluran darah dorsal ke saluran darah ventral kemudian ke seluruh tubuh.
Pertukaran gas terjadi di jaringan-jaringan tubuh, Dari seluruh tubuh, darah menuju bagian dorsal tubuh,
Dari bagian dorsal tubuh darah kembali ke jantung. Sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian
dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin
kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan
sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.

C.Anatomi Organ Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran darah ada 3 yaitu jantung, darah, dan pembuluh darah. Dibawah ini adalah gambaran
Anatomi organ system peredaran darah, diantaranya ialah :

I. Jantung

a) Pengertian Jantung

Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak di pusat dada. Bagian kanan dan kiri jantung
masing-masing memiliki ruang sebelah atas (atrium) yang mengumpulkan darah dan ruang sebelah
bawah (ventrikel) yang mengeluarkan darah. Agar darah hanya mengalir dalam satu arah, maka ventrikel
memiliki satu katup pada jalan masuk dan satu katup pada jalan keluar.

b) Fungsi Jantung

Fungsi utama jantung adalah menyediakan oksigen ke seluruh tubuh dan membersihkan tubuh dari hasil
metabolisme (karbondioksida). Jantung melaksanakan fungsi tersebut dengan mengumpulkan darah yang
kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya ke dalam paru-paru, dimana darah akan
mengambil oksigen dan membuang karbondioksida, jantung kemudian mengumpulkan darah yang kaya
oksigen dari paru-paru dan memompanya ke jaringan di seluruh tubuh.
 Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol); selanjutnya
jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua atrium
mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua ventrikel juga mengendur dan berkontraksi
secara bersamaan. Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida dari seluruh
tubuh mengalir melalui 2 vena besar (vena cava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan
terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan.

3
c) Struktur dan Anatomi Jantung

Ukuran jantung kira kira sebesar kepalan tangan. Jantung dewasa beratnya antara 220
sampai 260 gram. Jantung terbagi oleh sebuah septum (sekat) menjadi dua belah, yaitu kiri dan
kanan.sesudah lahir tidak ada hubungan satu dengan yang lain antara kedua belahan ini. Setiap
belahan kemudian dibagi lagi dalam dua ruang , yang atas disebut atrium, dan yang bawah
Ventrikel. Maka dikiri terdapat 1 atrium dan 1 ventrikel dan dikanan juga 1 atriun dan 1
ventrikel. Di setiap sisi ada hubungan antara atrium dan ventrikel melalui lubung atrio-
ventrikular dan pada setiap lubang tersebut terdapat katub: yang kanan bernama katub (valvula)
trikuspidalis dan yang kiri katub mitral atau katub bikuspidalis. Katub atrio-ventrikuler
mengizinkan darah mengalir hanya ke satu jurusan , yaitu dari atrium ke ventrikel, dan
menghindari darah mengalir kembali dari ventrikel ke atrium. Katup Trikuspidalis terdiri atas
tiga kelopak atau kuspa , dan katup mitral terdiri atas dua kelopak .
Jantung tersusun atas otot yang bersifat khusus dan terbungkus oleh sebuah membran
yang disebut perikardium . Membran itu terdiri atas dua lapis : Perikardium visceral adalah
membrane serus yang lekat sekali pada jantung dan pericardium parietal adalah lapisan fibrus
yang terlipat keluar dari basis jantung dan membungkus jantung sebagai kantong longgar.
Karena susunan ini maka jantung berada di dalam dua lapis kantong pericardium, dan diantara
dua lapis itu ada cairan serus. Karena sifar meminyaki dari cairan serus maka jantung dapat
bergerak bebas.
Disebelah dalam jantung dilapisi oleh endothelium. Lapisan ini disebut endokardium.
Katub katubnya hanya merupakan bagian yang lebih tebal dari membran ini.
Tebal didinding jantung dilukiskan sebagai terdiri atas tiga lapis:
Perikardium atau pembungkus luar
Miokardium lapisan otot tengah
Endokardium batas dalam
Dinding otot jantung tidak sama tebalnya .Dinding ventrikel paling tebal dan dinding
sebelah kiri lebih tebal dari dinding ventrikel sebelah kanan, sebab kekuatan kontraksi dari
ventrikel kiri jauh lebih besar dari yang kanan. Dinding atrium tersusun atas otot yang lebih tipis.

4
a) Aorta : adalah arteri terbesar dalam badan manusia. Bersumber dari bilik kiri jantung dan
membawa darah beroksigen kepada semua bagian tubuh dalam peredaran sistemik.
b) Pembuluh Darah Balik Kava Atas : merupakan pembuluh darah yang bertugas untuk mengalirkan
darah dari bagian atas tubuh ke jantung.
c) Katup Pulmoner : menghubungkan antara ventrikel kanan dengan pulmoner trunk.
d) Katup Trikuspid : untuk memisahkan atrium kanan dari ventrikel kanan. Ini membuka untuk
memungkinkan darah de-oksigen dikumpulkan di atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan. Ini
menutup sebagai kontrak ventrikel kanan, mencegah darah dari kembali ke atrium kanan;
demikian, memaksanya untuk keluar melalui katup paru ke arteri paru-paru.
e) Serambi Kanan : Merupakan tempat darah kotor yang akan dibersihkan disimpan, dan kemudian
disalurkan dari vena vena sirkulasi sistemik menuju bilik kanan.
f) Pembuluh Darah Balik Kava Bawah : merupakan pembuluh darah yang bertugas untuk
mengalirkan darah dari bagian bawah tubuh ke jantung.
g) Bilik Kanan : Merupakan penerima darah dari serambi kanan untuk disalurkan kedalam arteri
pulmonalis.
h) Otot Papiler : untuk melampirkan ke bagian bawah dinding bagian dalam ventrikel. Mereka
menyambung ke korda tendinea, yang melekat pada katup trikuspid dalam ventrikel kanan dan
katup mitral di ventrikel kiri. Kontraksi otot-otot papiler membuka katup-katup ini. Ketika otot
papiler santai, katup-katup dekat.
i) Arteri Koroner : adalah jaringan pembuluh darah yang membawa oksigen dan darah kaya nutrisi
ke jaringan otot jantung.
j) Bilik Kiri : Merupakan ruang jantung yang dialirkan darah dari atrium kanan melalui valvula
mitral untuk memompa darah yang membawa oksigen agar dialirkan keseluruh tubuh melalui
valvula aorti dan pembuluh nadi besar.

5
k) Katup Aorta : Katup aorta memisahkan ventrikel kiri dari aorta. Sebagai kontrak ventrikel, ini
akan membuka untuk membiarkan darah beroksigen dikumpulkan di ventrikel kiri mengalir ke
seluruh tubuh. Ini menutup sebagai ventrikel santai, mencegah darah kembali ke jantung.
l) Katup Mitral : Katup mitral memisahkan atrium kiri dari ventrikel kiri. Ini membuka untuk
memungkinkan darah beroksigen dikumpulkan di atrium kiri mengalir ke ventrikel kiri. Ini
menutup sebagai kontrak ventrikel kiri, mencegah darah dari kembali ke atrium kiri; demikian,
memaksanya untuk keluar melalui katup aorta ke dalam aorta.
m) Serambi Kiri : Merupakan tempat penampungan darah yang membawa oksigen dari paru-paru
melalui tempat vena pulmonalis dan darah tersebut kemudian dialirkan kedalam bilik kiri melalui
katub mitralis.
n) Arteri Pulmonalis : Memiliki tugas untuk mengangkut darah kotor dan terkontaminasi
karbondioksida dari bilik kanan menuju paru-paru.

Sifat otot jantung

Kemampuan berkontraksi. Dengan berkontraksi otot jantung memompa darah, yang masuk
sewaktu diastole, keluar dari ruang ruangnya
Kondutivitas (daya antar). Kontraksi diantarkan melalui setiap serabut otot jantung secara halus
sekali .
Ritme. Otot jantung memiliki juga kekuatan untuk kontraksi ritmik secata otomatis ,dengan tak
bergantung pada rangsangan saraf.

Denyut arteri
Adalah suatu gelombang yang teraba pada arteri bila darah dipompa keluar
jantung.Denyut ini mudah diraba disuatu tempat dimana arteri meintasi sebuah tulang yang
terletak dekat permukaan, sepeti misalnya : arteri radialis di sebelah depan pergelangan tangan,
arteri temporalis diatas tulang temporal, atau arteri dorsalis pedis dibelokkan mata kaki. Yang
teraba bukan darah yang yang dipompa oleh jantung masuk ke dalam aorta melainkan gelombang
tekanan yang dialihkan dari aorta dan merambat lebih cepat daripada darah itu sendiri.
Kecepatan denyut jantung dalam keadaan sehat berbeda beda dipengaruhi oleh
penghidupan, pekerjaaan, makanan, umur dan emosi. Irama dan denyut sesuai dengan siklus
jantung.kalu jumlah denyut ada 70 maka berarti siklus jantung 70 kali semenit juga.

Kecepatan normal denyut nadi (jumlah debaran setiap menit)


Pada bayi yang baru lahir 140 pada umur 5 tahun 96-100
Selam tahun pertama 120 pada umur 10 tahun 80-90
Selama tahun ke dua 110 pada orang dewasa 60-80

Daya pompa jantung


Pada orang yang sedang istirahat jantungnya berdebar sekitar 70 kali semenit dan
memompa 70 ml darah setiap denyut (volume denyutan adalah 70 ml).jumlah darah yang setiap
menit dipompa dengan demikian adalah 70 x 70 ml atau sekitar 5 liter.
Sewaktu banyak bergerak kecepatan jantung dapat menjadi 150 setiap menit dan volume denyut
lebih dari 150 ml, yang membuat daya pompa jantung 20-25 liter setiap menit.
Tiap menit sejumlah volume yang tepat sama kembali dari vena ke jantung. Akan tetapi, bila
pengembalian dari vena tidak seimbang dan ventrikel gagal mengimbanginya dengan daya pompa
jantung, maka terjadi payah jantung. Vena-vena besar dekat jantung menjadi membengkak berisi
darah, sehingga tekanan dala vena naik, dan kalau keadaan tidak cepat ditangani maka terjadi
udema.

6
2. Darah

a. Pengertian Darah

Darah berasal dari kata “haima”,bahasa yunani  yang berasal dari akar kata hemo atau hemato.
Merupakan suatu cairan yang berada di dalam tubuh yang mengalir dalam arteri, kapiler dan vena; yang
mengirimkan oksigen dan zat-zat gizi ke jaringan dan membawa karbon dioksida dan hasil limbah
lainnya.

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang
berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-
bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Adanya
oksigen dalam darah diambil dengan jalan bernafas, dan zat ini sangat berguna pada peristiwa
pembakaran/metabolisme di dalam tubuh.temperature 38°C, dan pH 7,37-7,45.

Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang
diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi,
mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang
bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga
diedarkan melalui darah.

b. Kandungan Darah
Kandungan dalam darah yaitu :
* Air : 91%
* Protein : 8 % (albumin, globulin, protombin dan fibrinigen)
* Mineral : 0,9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam fosfat, magnesium, kalsium, dan zat
besi).
* Bahan organik : 0,1% (glukosa, lemak asam urat, kreatinin, kolesterol, dan asam amino).
c. Fungsi Darah
Fungsi darah dapat dibedakan menjadi 3 yaitu sebagai berikut :
 Fungsi transport

1. Alat pengangkut air dan menyebarkannya ke seluruh tubuh.


2. Alat pengangkut oksigen dan menyebarkannya ke seluruh tubuh
3.  Alat pengangkut sari makanan dan menyebarkannya ke seluruh tubuh
4. Alat pengangkut hasil oksidasi untuk dibuang melalui alat ekskresi
5. Alat pengangkut getah hormon dari kelenjar buntu

7
 Fungsi regulasi

1. Menjaga suhu temperatur tubuh


2. Mengatur keseimbangan asam basa tubuh

 Fungsi pertahanan tubuh

1. Mencegah infeksi dengan sel darah putih, antibodi dan sel darah beku

d. Bagian – bagian Darah

I. Sel - Sel Darah


Sel - sel darah ada 3 macam yaitu :
1.) Sel darah merah (Eritrosit)

Sel darah merah (eritrosit) bentuknya seperti cakram/ bikonkaf dan tidak mempunyai inti. Ukuran
diameter kira-kira 7,7 unit (0,007 mm). Banyaknya kira–kira 5 juta dalam 1 mm3 (41/2 juta). Warnanya
kuning kemerahan, karena didalamnya mengandung suatu zat yang disebut hemoglobin, warna ini akan
bertambah merah jika di dalamnya banyak mengandung oksigen.
Eritrosit terbungkus dalam membran sel dengan permeabilitas tinggi. Membran ini elastis dan flexible,
sehingga memungkinkan eritrosit menembus kapilar (pembuluh darah terkecil). Setiap eritrosit
mengandung sekitar 300 juta molekul hemoglobin, Sel darah merah memerlukan protein karena
strukturnya terbentuk dari asam amino. Mereka juga memerlukan zat besi. Wanita memerlukan lebih
banyak zat besi karena beberapa diantaranya dibuang sewaktu menstruasi. Sel darah merah dibentuk di
sum sum tulang ,teritama di tulang pendek , pipih, dan tak beraturan . Perkembanagan sel darah merah
dalam sum sum tulang melalui erbagai tahap : mula mula besar dan dan berisi nucleus tetapi tidak ada
hemoglobin, kemudian dimuati hemoglobin dan akhirnya kehilangan nukleusnya dan baru diedarkan ke
dalam sirkulasi.
Rata rata panjang hidup darah merah kira-kira 115 hari. Sel menjadi usang dan dihancurkan dalam
sisitem retikulo endothelial, terutama dalam limpa dan hati.. Globin dari hemoglobin dipecah menjadi
asam amino untuk dignakan sebagai protein dalam jaringan jaringan dan zat besi dalam heme dari
hemoglobin dikeluarkan untuk digunakan dalam pembentukan sel darah merah lagi. Sisa heme dari
hemoglobin diubah menjadi bilirubin (pigmen kuning) dan biliverdin yang berwarna kehijau hijauan yang
dapat dilihat pada perubahan warna hemoglobin yang rusak pada luka memar.

8
Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi . Ia memiliki afinitas terhadap oksigen dan
dengan oksigen itu membentuk oxihemoglobin di dalan sel darah merah. Dengan fungsi ini maka oksigen
dibawa dari paru-paru ke jaringan-jaringan.
Jumlah Hemoglobin dalam darah normal ialah kira-kira 15 gram setiap 100 ml darah, fungsi sel darah
merah adalah mengikat oksigen dari paru–paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh dan mengikat
karbon dioksida dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paru–paru. Pengikatan oksigen dan karbon
dioksida ini dikerjakan oleh hemoglobin yang telah bersenyawa dengan oksigen yang disebut
oksihemoglobin (Hb + oksigen 4 Hb-oksigen) jadi oksigen diangkut dari seluruh tubuh sebagai
oksihemoglobin yang nantinya setelah tiba di jaringan akan dilepaskan: Hb-oksigen Hb + oksigen, dan
seterusnya. Hb tadi akan bersenyawa dengan karbon dioksida dan disebut karbon dioksida hemoglobin
(Hb + karbon dioksida Hb-karbon dioksida) yang mana karbon dioksida tersebut akan dikeluarkan di
paru-paru
Retikulosit berkembang menjadi eritrosit dalam satu sampai dua hari setelah di lepaskan dari
sumsum tulang dan siap diedarkan dalam sirkulasi darah, yang kemudian akan beredar di dalam tubuh
selama kebih kurang 114 - 115 hari, setelah itu akan mati. Hemoglobin yang keluar dari eritrosit yang
mati akan terurai menjadi dua zat yaitu hematin yang mengandung zat besi (Fe) yang berguna untuk
membuat eritrosit baru dan hemoglobin yaitu suatu zat yang terdapat didalam eritrosit yang berguna
untuk mengikat oksigen dan karbon dioksida. Eritrosit yang telah tua akan dimakan oleh sel-sel fagosit
yang ada di dalam hati dan limpa. Di dalam hati hemoglobin akan di ubah menjadi pigmen empedu
(Bilirubin) yang berwarna kehijauan.
Jumlah normal pada orang dewasa kira- kira 11,5 – 15 gram dalam 100 cc darah. Normal Hb wanita 11,5
mg% dan laki-laki 13,0 mg%. Sel darah merah memerlukan protein karena strukturnya terdiri dari asam
amino dan memerlukan pula zat besi, sehingga diperlukan diit seimbang zat besi.

Di dalam tubuh banyaknya sel darah merah ini bisa berkurang, demikian juga banyaknya hemoglobin
dalam sel darah merah. Apabila kedua-duanya berkurang maka keadaan ini disebut anemia, yang
biasanya disebabkan oleh perdarahaan yang hebat, penyakit yang melisis eritrosit, dan tempat pembuatan
eritrosit terganggu.

2. Sel darah putih (Leukosit)

Bentuk dan sifat leukosit berlainan dengan sifat eritrosit apabila kita lihat di bawah mikroskop
maka akan terlihat bentuknya yang dapat berubah-ubah dan dapat bergerak dengan perantaraan kaki palsu
(pseudopodia), mempunyai bermacam- macam inti sel sehingga ia dapat dibedakan menurut inti selnya,
warnanya bening (tidak berwarna), banyaknya dalam 1 mm3 darah kira-kira 6000-9000. Leukosit
memiliki sebuah nukleus, tidak berwarna dan menunukkan gerakan amuboid. Leukosit keluar dari
pembuluh kapiler apabila ditemukan antigen. Proses keluarnya leukosit disebut dengan Diapedesis.
Rentang kehidupan Leukosit, setelah diproduksi di sumsum tulang, leukosit bertahan kurang lebih satu

9
hari dalam sirkulasi sebelum masuk ke jaringan. Sel ini tetap dalam jaringan selama beberapa hari,
beberapa minggu, atau beberapa bulan, tergantung jenis leukositnya.
Fungsinya sebagai pertahanan tubuh yaitu membunuh dan memakan bibit penyakit / bakteri yang masuk
ke dalam jaringan RES (sistem retikuloendotel), tempat pembiakannya di dalam limpa dan kelenjar limfe;
sebagai pengangkut yaitu mengangkut / membawa zat lemak dari dinding usus melalui limpa terus ke
pembuluh darah.
Sel leukosit disamping berada di dalam pembuluh darah juga terdapat di seluruh jaringan tubuh
manusia. Pada kebanyakan penyakit disebabkan oleh masuknya kuman / infeksi maka jumlah leukosit
yang ada di dalam darah akan lebih banyak dari biasanya. Hal ini disebabkan sel leukosit yang biasanya
tinggal di dalam kelenjar limfe, sekarang beredar dalam darah untuk mempertahankan tubuh dari
serangan penyakit tersebut. Jika jumlah leukosit dalam darah melebihi 10000/mm3 disebut
leukositosis/leukimia dan kurang dari 6000 disebut leukopenia. Sedangkan Leukosita ini menyebabkan
mudah alergi.
Macam- macam leukosit meliputi:

a.) Agranulosit

Sel leukosit yang tidak mempunyai granula didalamnya, yang terdiri dari:

1) Limfosit

Macam leukosit yang dihasilkan dari jaringan RES dan kelenjar limfe, bentuknya ada yang besar dan
kecil, di dalam sitoplasmanya tidak terdapat glandula dan intinya besar, banyaknya kira- kira 20%-15%
dan fungsinya membunuh dan memakan bakteri yang masuk ke dalam jarigan tubuh. Rentang hidupnya
dapat mencapai beberapa tahun.

 Struktur : limfosit mengandung nukleus bulat berwarna biru gelap yang dikelilingi lapisan tipis
sitoplasma. Ukurannya bervariasi ; ukuran kecil 5µm sampai 8 µm. Ukuran terbesar 15 µm.
 Asal dan fungsi : limfosit berasal dari sel-sel batang sumsum tulang merah, tetapi melanjutkan
diferensiasi dan poliferasinya dalam organ lain. Sel ini berfungsi dalam reaksi imunologis.

2) Monosit

Terbanyak dibuat di sumsum merah, lebih besar dari limfosit, mencapai 3-8% jumlah total

 Struktur: merupakan sel darah terbesar. Di bawah mikroskop terlihat bahwa protoplasmanya
lebar, warna biru abu-abu mempunyai bintik-bintik sedikit kemerahan. Inti selnya bulat dan
panjang, warnanya lembayung muda.
 Fungsi : sangat fagositik dan sangat aktif. Sel ini siap bermigrasi melalui pembuluh darah. Jika
monosit telah meninggalkan aliran darah, maka sel ini menjadi histiosit jaringan (makrofag
tetap)

b.) Granulosit

Disebut juga leukosit granular terdiri dari:

1) Neutrofil

Atau disebut juga (polimorfonuklear leukosit) banyaknya mencapai 60%-50%.

10
 Struktur : neutrofil memiliki granula kecil berwarna merah muda dalam sitoplasmanya dan
banyak bintik-bintik halus / glandula. Nukleusnya memiliki tiga sampai lima lobus yang
terhubungkan dengan benang kromatin tipis. Diameternya mencapai 9 µm -12 µm

2) Eosinofil

Eosinofil Mencapai 1-3% jumlah sel darah putih


 Struktur : memiliki granula sitoplasma yang kasar dan besar, dengan pewarnaan oranye
kemerahan. Sel ini memiliki nukleus berlobus dua, dan berdiameter 12µm-15µm.
 Fungsi : merupakan fagositik lemah, jumlahnya akan meningkat saat terjadi alergi atau penyakit
parasit , tetapi akan berkurang selama stres berkepanjangan. Sel ini berfungsi dalam detoksifikasi
hestamin yang diproduksi sel mast dan jaringan yang cedera saat inflamasi berlangsung.

3)Basofil

Mencapai kurang dari 1% jumlah leukosit


 Struktur : memiliki sejumlah granula sitoplasma besar yang bentuknya tidak beraturan dan akan
berwarna keunguan sampai hitam serta memperlihatkan nukleus berbentuk S. diameternya
12µm-15µm.
 Fungsi : basofil menyerupai sel mast. Sel ini mengandung histamin mungkin untuk menigkatkan
aliran darah ke jaringan yang cedera dan juga antiglukagon heparin mungkin untuk membantu
mencegah penggumpalan darah intravaskuler, fungsi sebenarnya belum diketahui.

3.) Sel Pembeku (Trombosit)/ Keping Darah

Trombosit merupakan benda-benda kecil yang mati yang bentuk dan ukurannya bermacam-macam,
ada yang bulat dan lonjong, warnanya putih, normal pada orang dewasa 200.000-300.000/mm3.bagian
ini merupakan fragmen sel tanpa nukleus yang berasal dari sumsum tulang. Ukuran trombosit mencapai
setengah ukuran sel darah merah. Sitoplasmanya terbungkus suatu membran plasma dan mengandung
berbagai jenis granula yang berhubungan dengan proses koagulasi darah.
Fungsinya memegang peranan penting dalam pembekuan darah (hemostasis). Jika banyaknya
kurang dari normal, maka kalau ada luka darah tidak lekas membeku sehingga timbul perdarahan yang
terus- menerus. Trombosit lebih dari 300.000 disebut trombositosis. Trombosit yang kurang dari 200.000
disebut trombositopenia. Trombosit memiliki masa hidup dalam darah antara 5-9 hari. Trombosit yang
tua atau mati diambil dari sistem peredaran darah, terutama oleh makrofag jaringan. Lebih dari separuh
trombosit diambil oleh makrofag dalam limpa, pada waktu darah melewati organ tersebut.

11
Di dalam plasma darah terdapat suatu zat yang turut membantu terjadinya peristiwa pembekuan
darah, yaitu Ca2+ dan fibrinogen. Fibrinogen mulai bekerja apabila tubuh mendapat luka. ketika kita luka
maka darah akan keluar, trombosit pecah dan mengeluarkan zat yang dinamakan trombokinase.
Trombokinasi ini akan bertemu dengan protrombin dengan pertolongan Ca2+ akan menjadi trombin.
Trombin akan bertemu dengan fibrin yang merupakan benang-benang halus, bentuk jaringan yang tidak
teratur letaknya, yang akan menahan sel darah, dengan demikian terjadilah pembekuan. Protrombin di
buat didalam hati dan untuk membuatnya diperlukan vitamin K, dengan demikian vitamin K penting
untuk pembekuan darah.

II. Plasma Darah

Bagian cairan darah yang membentuk sekitar 5% dari berat badan, merupakan media sirkulasi
elemen-elemen darah yang membentuk sel darah merah, sel darah putih, dan sel pembeku darah juga
sebagai media transportasi bahan organik dan anorganik dari suatu jaringan atau organ. Plasma darah
adalah bagian darah yang cair. Plasma darah tersusun dari 91,5% air dan 8,5% zat-zat terlarut. Dalam
plasma darah terlarut molekul-molekul dan berbagai ion, yang meliputi glukosa sebagai sumber utama
energi untuk sel-sel tubuh dan asam-asam amino. Ion-ion yang banyak terdapat dalam plasma darah
adalah natrium (Na+) dan klor (Cl-). Ion-ion dan molekul tersebut akan diedarkan ke seluruh tubuh atau
berfungsi untuk membentuk peredaran zat-zat lainnya. Kira-kira 7% plasma darah terdiri dari molekul-
molekul protein, yaitu serum albumin 4%; serum globulin 2,7%; dan fibrinogen 0,3%.
Serum adalah cairan darah yang tidak mengandung fibrinogen (komponen untuk proses pembekuan
darah).
Albumin adalah protein plasma yang terbanyak ,tetapi ukurannya paling kecil. Albumin disintesis di hati
dan bertanggung jawab untuk tekanan osmotik koloid darah. Globulin membentuk sekitar 30% protein
plasma. Ada dua globulin yaitu : alfa dan beta globulin dan gamma globulin. Fibrinogen disintesis di hati
dan merupakan komponen asensial dalam mekanisme pembekuan darah.
Protein plasma juga berperan sebagai antibodi. Antibodi merupakan protein yang dapat mengenali dan
mengikat antigen tertentu.
Sedangkan antigen merupakan molekul (protein) asing yang memacu pembentukan antibodi. Antibodi
terbentuk jika ada antigen yang masuk ke dalam tubuh. Antibodi ini berasal dari globulin dalam sel-sel
plasma.

12
Antibodi bekerja melalui dua cara yang berbeda untuk mempertahankan tubuh terhadap penyebab
penyakit, yaitu dengan menyerang langsung penyebab penyakit tersebut, atau dengan mengaktifkan
sistem komplemen yang kemudian akan merusak penyebab penyakit tersebut. Antibodi dapat
melemahkan penyebab penyakit dengan cara sebagai berikut:

1. Aglutinasi: terbentuknya gumpalan-gumpalan yang terdiri dari struktur besar berupa antigen pada
permukaannya, misalnya bekteri atau sel darah merah.
2. Presipitasi : terbentuknya molekul yang besar antara antigen yang larut, misalnya racun tetanus
dengan sehingga berubah menjadi tidak larut dan akan mengendap
3. Netralisasi: Antibodi yang bersifat antigenik akan menutupi tempat-tempat yang toksik dari agen
penyebab penyakit
4. Lisis : beberapa antibodi yang bersifat antigenik yang sangat kuat kadang-kadang mampu langsung
menyerang membran sel agen penyebab penyakit sehingga menyebabkan sel-sel tersebut rusak.

Pada penyakit ginjal plasma albumin turun sehingga terdapat kebocoran albumin yang besar melalui
glomerulus ginjal. Hampir 90% dari plasma darah terdiri dari air, di samping itu terdapat pula zat-zat lain
yang terlarut di dalamnya.

3.Pembuluh Darah

 Pengertian Pembuluh darah

adalah suatu saluran yang berfungsi untuk mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh dan dari
seluruh tubuh kembali ke jantung.

 Jenis jenis Pembuluh Darah

Berdasarkan fungsinya, pembuluh darah terdiri atas: pembuluh nadi (arteri), pembuluh balik (vena), dan
pembuluh  kapiler.

1) Pembuluh Nadi (Arteri)

Pembuluh nadi atau arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari dalam
jantung ke seluruh tubuh.Bisa saja diartikan pembuluh darah yang mengalirkan darah keluar dari jantung.
Diameter pembuluh nadi bervariasi, mulai dari yang paling besar yaitu aorta (} 20 mm ) sampai ke
cabang-cabang yang paling kecil yaitu arteriol (} 0,2 mm ). Kebanyakan pembuluh nadi mengalirkan
darah yang mengandung oksigen. Pada pembuluh nadi terdapat dinding yang bersifat elastis
(kenyal) dan mampu berkontraksi.
Dinding pembuluh nadi ini terdiri atas 3 macam jaringan, meliputi jaringan ikat pada lapisan
paling luar, jaringan otot yang tebal, dan jaringan endotelium yang melapisi permukaan dalam arteri.
Penimbunan senyawa-senyawa lemak pada dinding arteri dapat menyebabkan penyempitan pembuluh
dan hilangnya kekenyalan dinding.

13
Kondisi demikian disebut arteriosklerosis. Arteri yang membawa darah dari ventrikel kiri jantung menuju
seluruh tubuh disebut aorta. Sementara, arteri bercabang-cabang membentuk pipa yang lebih kecil disebut
arteriola. Arteriola ini membentuk cabang-cabang lebih kecil dan ujung-ujungnya
berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh. Cabang-cabang inilah yang dinamakan kapiler. Di dalam
sistem peredaran darah, arteri terdiri atas 2 macam, yakni arteri pulmonalis dan arteri hepatica. Arteri
pulmonalis (arteri paru-paru) merupakan pembuluh nadi yang membawa darah kotor atau mengandung
CO2 keluar dari jantung menuju paru-paru (pulmo). Adapun arteri hepatica merupakan pembuluh
nadi yang membawa darah bersih (kaya O2) menuju ke hepar (hati).

2) Pembuluh Balik (Vena)

Pada dasarnya, fungsi pembuluh balik berkebalikan dengan pembuluh nadi. Pembuluh balik
(vena) berfungsi mengalirkan darah dari seluruh tubuh menuju jantung. Bisa juga disebut, pembuluh balik
adalah pembuluh darah yang berasal dari tubuh menuju jantung. Diameter pembuluh balik lebih besar
dari pada pembuluh arteri, yakni berkisar 25 mm. Pada tubuh manusia, kebanyakan pembuluh nadi
terletak pada permukaan tubuh. Sehingga, pembuluh ini terlihat kebiru-biruan pada permukaan kulit.
Pembuluh nadi memiliki dinding arteri, sementara pembuluh balik terdapat dinding vena.
Dinding vena juga tersusun atas 3 jaringan, meliputi jaringan ikat pada lapisan paling luar,
jaringan otot yang sangat tipis dan kurang elastis/kurang kenyal di tengahnya, dan jaringan endotelium
yang melapisi permukaan dalam vena. Pada vena terdapat cabang yang dinamakan venula. Venula
bercabang menjadi pembuluh yang lebih kecil lagi, yang disebut kapiler. Selain itu, terdapat vena yang
berhubungan secara langsung dengan jantung dan paru-paru. Pembuluh balik demikian dinamakan vena
cava. Pada umumnya, darah yang mengalir pada vena mengandung banyak darah kotor kaya CO2.
Kecuali vena pulmonalis, vena yang keluar membawa oksigen dari paru-paru.
Oksigen yang dibawa vena pulmonalis ini akan dibawa kembali menuju jantung. Selain berbagai
pembuluh vena tersebut, menurut letaknya, terdapat pula jenis pembuluh balik yang lain. Khususnya vena
cava yang memiliki dua jenis pembuluh, yakni vena cava superior dan vena cava inferior. Vena cava
superior adalah pembuluh vena yang berasal dari organ-organ tubuh bagian atas, seperti kepala, leher, dan
rambut-rambut. Sedangkan vena cava inferior adalah pembuluh vena yang berasal dari organ-organ tubuh
bagian bawah, seperti lambung, usus, hati, pankreas, paru-paru, ginjal, kaki, dan lain sebagainya.

3) Pembuluh kapiler

Pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah berbentuk kecil/halus yang berasal dari
percabangan pembuluh arteriol dan venula. Pada percabangan pembuluh arteriol, pembuluh kapiler
memiliki diameter } 0,10 mm. Sedangkan pada percabangan venula, pembuluh kapiler memiliki
diameter + 0,2 mm. Pada pembuluh kapiler terdapat sebuah dinding yang bersifat per meabel. Sehingga,
cairan tubuh dan zat-zat terlarut yang melewatinya dapat keluar masuk melalui dinding sel tersebut.
Selain itu, pada pembuluh kapiler juga terjadi pertukaran oksigen, karbondioksida, dan zat-zat makanan,
serta hasil-hasil ekskresi dengan jaringan yang ada di sekeliling kapiler darah. Oleh karena kondisi suhu
lingkungan dan bahan kimiawi seperti histamin, diameter pembuluh kapiler ini dapat berubah ubah.
Pengaruh pengaruh temperatur/suhu lingkungan yang rendah, pembuluh kapiler dapat mengalami
penyempitan. Sebaliknya, apabila suhu lingkungan tinggi (naik) pembuluh kapiler dapat membesar
kembali. Nah, dari penjelasan tersebut kita ketahui bahwa antara arteri, vena dan kapiler saling bekerja
sama dalam mengedarkan darah. Ketiganya akan membentuk sistem organ dalam tubuh yang dinamakan
sistem peredaran darah.

14
BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Sistem peredaran darah telah mencakup dengan anatomi organ system peredaran darah.
Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah sistem dari tubuh yang terdiri dari jantung,
darah, dan pembuluh darah. Sistem kardiovaskular bertanggung jawab untuk mengangkut darah. Sistem
peredaran darah ada 2 macam, yaitu sistem peredaran terbuka dan sistem peredaran tertutup. Jantung
adalah suatu organ otot berongga yang terletak di pusat dada. Bagian kanan dan kiri jantung masing-
masing memiliki ruang sebelah atas (atrium) yang mengumpulkan darah dan ruang sebelah bawah
(ventrikel) yang mengeluarkan darah. Darah ialah cairan yang terdapat pada tubuh yang berfungsi
mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia
hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Sedangkan pembuluh
darah merupakan suatu saluran yang berfungsi untuk mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh
dan dari seluruh tubuh kembali ke jantung.

15
DAFTAR PUSTAKA

Drs.H Syaifuddin, AMK. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan.Edisi 3. Penerbit buku
kedokteran EGC

Ethel Sloane.1995 Anatomi Fisiologi untuk pemula.Penerbit buku kedokteran EGC

Evelyn C Pearce.Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.Penerbit PT Gramedia

http://tiahafizah.wordpress.com/2014/01/30/-sistem-peredaran-darah/

http://gulielmus91.wordpress.com/2013/10/16/anatomi-fisiologi-sistem-kardiovaskuler-dan-anatomi-
fisiologi-sistem-pernapasan/

http://www.sridianti.com/pengertian-fisiologi-sistem-kardiovaskular.html

http://www.sridianti.com/struktur-jantung-manusia.htmlEthel

16

Anda mungkin juga menyukai