Askep Keperawatan Gastritis
Askep Keperawatan Gastritis
I. PENGKAJIAN
a. Biodata Pasien
Nama : Nn. N
Umur : 14 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/bangsa : Indonesia
Status Perkawinan : Belum menikah
Pendidikan : SLTP
Alamat : Jl. Singorejo 03/03, Ketindan
b. Keluhan Utama
klien mengatakan bahwa belum makan nasi 1 kali tiba tiba Nn. R
mengeluh sakit perut, rasa nyeri seperti tertusuk-tusuk di ulu hati dan
rasa nyerinya terus menerus, klien juga mengeluh mual dan muntah
lebih dari 3 kali dan setiap kali makan ada rasa mual. klien mengatakan
sebelumnya memang mempunyai penyakit maag atau gastritis
c. Riwayat
1. Riwayat Penyakit Sekarang
a. Alasan masuk Rumah Sakit
mengeluh sakit perut, rasa nyeri seperti tertusuk-tusuk di ulu
hati dan rasa nyerinya terus menerus, klien juga mengeluh
mual dan muntah lebih dari 3 kali dan setiap kali makan ada
rasa mual.
e. Data Psikologis
1. Status emosi
Pasien mengeluh tidak bisa beraktivitas seperti biasanya
2. Konsep Diri
a. Body Image
Klien mengatakan yang paling disukai dari anggota tubuhnya
yaitu kakinya, karena dengan kaki klien merasa kemana – mana
tidak harus merepotkan orang lain.
b. Self Ideal
Klien mengatakan harapannya setelah menjalani pengobatan
selama di RS klien mendapatkan pengobatan
c. Self esteem
Klien mengatakan bahwa setiap ujian yang dilaluinya pasti ada
hikmahnya
d. Role
Klien mengatakan berperan sebagai anak dan kakak
e. Identitas
Klien berjenis kelamin perempuan, klien berumur 14 tahun,
klien memiliki berat 39 kg dan tinggi badan 154 cm,
menggunakan hijab
f. Data Sosial
1. Pendidikan : klien masih bersekolah
g. Data Spiritual
Klien mengatakan beragama islam dan klien mengatakan sholat 5 waktu
dan jarang mengaji dan ketika sakit klien jarang menjalankan sholat 5
waktu
h. Pemeriksaan Fisik
Secara Umum
1. Keadaan Umum : kompos mentis
2. Kesadaran : 456
3. Antopometri : TB : 154 BB : 39
4. Tanda vital :T : 110/70 N : 90x/menit
o
S : 36,5 C RR : 16x/menit
Secara khusus (Chepalo – Caudal)
1. Kepala dan leher
a. Ekspresi wajah : menyerigai, bentuk simetris
b. Rambut : rambut lurus, warna hitam,penyebaran
rambut merata
c. Kulit kepala : Bersih, tidak ada nyeri tekan dan benjolan
d. Mata : Bentuk simestris, konjungtiva anemis,
pupil isokor, terdapat kantung mata, tidak
ada nyeri tekan
e. Hidung : Bentuk simetris, tidak ada polip, tidak ada
nyeri tekan.
f. Telinga : Bentuk simetris, pendengaran normal,
tidak ada nyeri tekan
g. Mulut : Tidak ada bibir sumbing, mukosa bibir
lembab tidak terdapat karies, tidak ada
bau mulut
2. Leher
● Asimetris/simetris : simetris
● Pembesaran kelenjar limfe : tidak ada pembesaran
kelenjar limfe
3. Pemeriksaan Thoraks
a. Pulmonum
● Inspeksi : Pergerakan dada normal dan seimbang
antara kanan dan kiri.
● Palpasi : tidak ada fraktur
● Perkusi : suara sonor
● Auskultasi : tidak ada suara tambahan
b. Kardiovaskular
● Inspeksi : tidak ada pembesaran jantung, tidak ada
lebam
● Palpasi : tidak ada pembesaran, tidak terdapat nyeri
tekan
● Perkusi : bunyi pekak
Batas kanan : ictus cordis pada ICS V, linea
Batas kiri : medioclavicularis kurang lebih 2 cm
● Auskultasi : suara S1 dan S2 tunggal, tidak ada suara
tambahan
4. Abdomen
● Inspeksi : bentuk flat, tidak ada distensi, warna kulit
normal, tidak ada benjolan, tidak ada
asetis
● Palpasi : tidak terdapat pembesaran, tedapat
nyeri tekan (harus ada gambar kuadran
tempat nyeri), teraba keras pada perut
bagian kiri bawah
● Perkusi : bunyi timpani
● Auskultasi : bising usus 4x/menit
6. Ekstremitas
⮚ Atas : tangan kiri terpasang infuse
Tangan kanan tidak ada fraktur
⮚ Bawah : terdapat fraktur pada kaki sebelah kiri,
terdapat pembengkakan
⮚ Kekuatan otot : tangan kanan : 5 tangan kiri :5
Kaki kanan : 5 kaki kiri :5
i. Data Penunjang
1. Pemeriksaan Diagnostik
a. Laboratorium
b. Pemeriksaan foto
j. Terapi medik
ANALISA DATA
No
. Tanggal Tanggal Tanda
Diagnosa Keperawatan
Dx Muncul Teratasi Tangan
Tujuan : setelah dilakukan intervensi selama 3x24 jam maka resiko defisit nutrisi
membaik
Intervensi SIKI :
Observasi
1. Identifikasi status nutrisi
2. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
3. Monitor asupan makanan
Terapeutik
1. Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
2. Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
3. Berikan suplemen makanan, jika perlu
Edukasi
1. Ajarkan posisi duduk, jika perlu
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. pereda nyeri,
antilemetik). jika perlu
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Intervensi SIKI :
Observasi
1. Monitor status hidrasi (mis. frekuensi nadi, kekuatan nadi, akral, pengisian
kapiler, kelembaban mukosa, turgor kulit, tekanan darah)
2. Monitor berat badan harian
Terapeutik
1. Catat intake-output dan hitung balance cairan 24 jam
2. Berikan asupan cairan, sesuai kebutuhan
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian diuretik, jika perlu
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Tujuan : setelah dilakukan intervensi selama 3x24 jam maka konstipasi membaik
Intervensi SIKI :
Observasi
1. Identifikasi masalah usus dan penggunaan obat pencahar
2. Monitor tanda dan gejala diare, komstipasi atau impaksi
Terapeutik
1. Berikan air hangat setelah makan
2. Jadwalkan waktu defekasi bersama pasien
3. Sediakan makanan tinggi serat
Edukasi
1. Jelaskan jenis makanan yang membantu meningkatkan keteraturan
peristaltik usus
2. Anjurkan mencatat warna, frekuensi, kosistensi, volume feses
3. Anjurkan meningkatkan aktivitas fisil, sesuai kebutuhan
4. Anjurkan mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi serat
5. Anjurkan meningkatkan asupan cairan, jika tidak ada kontraindikasi
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat suposutoria anal, jika perlu
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan No : Nyeri akut b.d iritasi dan inflamasi mukosa lambung
d.d iritasi dan inflamasi mukosa lambung, asam lambung meningkat
Tujuan : setelah dilakukan intervensi selama 3x24 jam maka nyeri akut menurun
Intervensi SIKI :
Observasi
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi skala nyeri non verbal
4. Monitor efek samping penggunaan analgesik
Terapeutik
1. Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan menggunakan analgesik secara tepat
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgesik, jika perlu
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama : Nn. N No. Reg : 12345
Dx. Medis : Gastritis Tgl Pengkajian : 14 Februarl 2022
SLKI :
1. Porsi makan yang dihabiskan meningkat
2. Verbalisasi keinginan untuk meningkatkan nutrisi meningkat
3. perasaan cepat kenyang menurun
4. nafsu makan membaik
A : masalah teratasi
P : intervensi di lanjutkan
14 2 S:
Februari - pasien mengatakan bahwa keadaan tubuhnya sudah mulai
2022 membaik dan sudah bisa minum air putih
O:
- membrane mukosa lembab
- tidak terdapat mata cekung
- TD : 110/70 mmHg
- N : 90x/menit
- S : 36,5oC
- RR : 16x/menit
SLKI :
1. Asupan cairan meningkat
2. Kelembaban membran mukosa meningkat
3. Mata cekung membaik
4. Tekanan darah membaik
5. Denyut nadi radial membaik
6. Dehidrasi menurun
A : masalah teratasi
P : intervensi di lanjutkan
14 3 S:
Februari - pasien mengatakan bahwa keadaan sudah bisa BAB dan
2022 tidak sembelit
O:
- pasien tidak mengeluh sembelit
- pasien tidak mengejan
- tidak teraba massa pada rektal
- tidak distensi abdomen
- TD : 110/70 mmHg
- N : 90x/menit
- S : 36,5oC
- RR : 16x/menit
SLKI :
1. Keluhan defekasi lama dan sulit menurun
2. Mengejan saat defekasi menurun
3. Distensi abdomen menurun
4. Teraba massa pada rektal menurun
5. Konsistensi feses membaik
6. peristaltik usus membaik
A : masalah teratasi
P : intervensi di lanjutkan
14 4 S:
Februari - pasien mengatakan bahwa tidak merasakan nyeri perut,
2022 mual dan muntah
O:
- P : nyeri ulu hati
- Q : di tusuk- tusuk
- R : perut bagian tengah atas
- S:0
- T : terus-menerus
- Ekspresi wajah tidak meringis pada saat perut bagian atas
di tekan
- Pasien tidak bersikap protektif
- Pasien tidak gelisah
- TD : 110/70 mmHg
- N : 90x/menit
- S : 36,5oC
- RR : 16x/menit
SLKI :
1. Keluhan nyeri menurun
2. Anoreksia menurun
3. Muntah menurun
4. Mual menurun
A : masalah teratasi
P : intervensi di lanjutkan