Jawab : Pajak Pertambahan Nilai atau PPN adalah pungutan yang dibebankan atas transaksi jual-beli barang dan jasa yang dilakukan oleh wajib pajak pribadi atau wajib pajak badan yang telah menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP).
2. Sebutkan kharakterisik PPN
Jawab : Karakteristik PPN (Pajak Pertambahan Nilai) - Merupakan Pajak Atas Konsumsi - Menjadi Pajak Tidak Langsung - PPN Adalah Pajak Objektif - Penggunaan Tarif Tunggal - Pajak Atas Konsumsi BKP atau JKP di Dalam Negeri - Bersifat Multi Stage Levy
3. Sebutkan dan jelaskan subjek dan objek PPN
Jawab : Subjek PPN : 1. Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apa pun yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor barang melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar Daerah Pabean melakukan usaha jasa termasuk mengekspor jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar Daerah Pabean 2. PKP adalah Pengusaha yang melakukan penyerahan BKP dan/atau penyerahan JKP yang dikenai pajak berdasarkan Undang-undang ini. Pasal 1 angka 15 UU Nomor 42 TAHUN 2009 3. Pengusaha kecil adalah merupakan pengusaha yang selama 1 (satu) tahun buku melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak dengan jumlah peredaran bruto dan/atau penerimaan bruto tidak lebih dari Rp4.800.000.000,00 Objek PPN : Objek PPN dapat diartikan sebagai barang dan jasa kena pajak yang terkena pungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Secara sederhana, objek PPN dikelompokan menjadi dua, yakni: a. Barang Kena Pajak (BKP), yaitu barang berwujud berupa barang bergerak dan barang tidak bergerak, serta barang tidak berwujud yang dikenakan PPN. b. Jasa Kena Pajak (JKP), yaitu tiap-tiap kegiatan berupa pelayanan yang dengan berdasarkan perikatan atau perbuatan hukum memungkinkan suatu barang atau fasilitas atau kemudahan atau hak, tersedia untuk dipakai. Selain itu, jasa yang dilakukan untuk menghasilkan barang karena pesanan atau permintaan dengan bahan dan atas petunjuk dari pemesan, juga termasuk dalam kategori JKP, yang dikenakan pungutan PPN. 4. Sebutkan saat terutangnya PPN 1) Penyerahan atas BKP a. Penyerahan BKP berwujud yang menurut hukum dan sifatnya berupa barang bergerak terjadi saat: 1. BKP berwujud diserahkan secara langsung ke pembeli atau pihak ketiga untuk dan atas nama pembeli. 2. BKP berwujud diserahkan langsung ke penerima barang untuk pemberian cuma-cuma, pemakaian sendiri, dan penyerahan dari pusat ke cabang atau sebaliknya dan/atau penyerahan antar cabang. 3. BKP berwujud diserahkan ke juru kirim atau pengusaha jasa angkutan (kurir). 4. Harga atas penyerahan BKP diakui sebagai piutang atau penghasilan, atau saat diterbitkannya faktur penjualan oleh PKP sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan diimplementasikan secara konsisten. 2) Penyerahan BKP berwujud berdasarkan hukum dan sifatnya berupa barang tidak bergerak terjadi saat penyerahan hak untuk menggunakan atau menguasai BKP berwujud tersebut, secara nyata atau secara hukum ke pihak pembeli. 3) Penyerahan BKP tidak berwujud terjadi saat: a. Harga atas penyerahan BKP TB diakui sebagai piutang atau pada saat diterbitkannya faktur penjualan oleh PKP. b. Perjanjian atau kontrak ditandatangani atau saat mulai tersedianya fasilitas 4) BKP berupa persediaan dan/atau aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan yang masih tersisa pada saat terjadinya pembubaran perusahaan 5) Peralihan BKP dalam rangka peleburan, penggabungan, pemecahan, pemekaran, dan pengambilalihan usaha yang tidak memenuhi ketentuan Pasal 1A ayat (2) huruf d UU PPN atau perubahan bentuk usaha 6) Impor BKP yang terjadi saat BKP dimasukan ke dalam daerah pabean 7) Penyerahan JKP terjadi saat: a. Harga penyerahan JKP diakui sebagai piutang atau penghasilan b. Perjanjian atau kontrak ditandatangani dalam hal saat sebagaimana dimaksud pada poin sebelumnya tidak diketahui. c. Mulai tersedianya fasilitas atau kemudahan untuk digunakan secara nyata d. Pemanfaatan BKP TB dari luar daerah pabean. e. Pemanfaatan JKP dari luar daerah pabean.