Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENGETAHUAN PERPAJAKAN, DAN

SOSIALISASI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK


KENDARAAN BERMOTOR DENGAN SANKSI PERPAJAKAN SEBAGAI
VARIABEL MODERASI

(Studi Kasus di SAMSAT Kota Bandung I Pajajaran)

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Seminar Akuntansi

Oleh:

Vigar Gystaviry Argyanezar

NIM 102120111150

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS INDONESIA MEMBANGUN

BANDUNG

2022
1. Populasi Penelitian
Sugiyono (2019:126) menjelaskan: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: objek / subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Sedangkan Morissan (2012:19) menjelaskan bahwa : ”Populasi adalah sebagai
suatu kumpulan subjek, variabel, konsep, atau fenomena. Kita dapat meneliti setiap
anggota populasi untuk mengetahui sifat populasi yang bersagkutan.”
Dilihat dari penjelasan para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa populasi
merupakan objek atau subjek dalam suatu fenomena yang memiliki karakteristik atau
sifat tertentu untuk dipelajari lalu disimpulkan. Maka yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah Wajib Pajak di SAMSAT I Pajajaran sebanyak 560.021 Wajib
Pajak yang tercatat.

2. Teknik Penarikan Sampel


Menurut Sugiyono (2017:81) mengemukakan teknik sampling adalah sebagai
berikut : "Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk
menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik
sampling yang digunkanan."
Menurut Sugiyono (2017: 82) Probability Sampling dapat didefinisikan sebagai
berikut: "Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi angota
sampel."
Non-Probability Sampling menurut Sugiyono (2017:84) adalah sebagai berikut:
"Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota pupulasi untuk dipilih
menjadi sampel."

Teknik penentuan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah didasarkan
pada metode non probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak
memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel, dengan menggunakan pendekatan purposive sampling.
Dengan menggunakan Teknik pengambilan sampel tersebut, dapat membantu
penulis dalam meneliti penelitian ini.

3. Sampel

Menurut Sugiyono (2019:81), “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki populasi tersebut.” Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena dana, tenaga, dan waktu maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Maka sampel
merupakan bagian dari populasi yang ada, sehingga untuk pengambilan sampel harus
menggunakan cara tertentu yang didasarkan oleh pertimbangan-pertimbangan yang ada.
Menurut Sugiyono (2019:82) terdapat dua teknik sampling yang dapat digunakan,
yaitu:
“1. Probability Sampling
Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang
yang sama bagi setiap unsur (Anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampel. Teknik ini meliputi, simple random sampling, proportionate stratifed random
sampling, disproportionate stratifies random sampling, sampling area (cluser).
2. Non Probability Sampling
Non Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi, sampling sistematis, kuota, aksidental,
purposive, jenuh, snowball.”
Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan yaitu nonprobability sampling
dengan jenis purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2019:85). Dalam penelitian ini menentukan
kriteria sample yaitu wajib pajak yang terdaftar di SAMSAT I Pajajaran yang akan mengisi
kuesioner atau angket. Penentuan sampel ditentukan dengan menggunakan ketentuan
Rumus Slovin (Sujarweni, 2016:8) sebagai berikut:
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑎2
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
A = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih
dapat ditolerir atau diinginkan, dalam penelitian ini adalah 10%.
Berdasarkan dari SAMSAT I Pajajaran ada 560.021 Wajib Pajak yang tercatat. Oleh
karena itu jumlah sampel untuk penelitian dengan margin of error sebesar 10% adalah :
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑎2
560.021
𝑛=
1 + 560.021(0,1)2
560.021
𝑛=
1 + 5.600,21
560.021
𝑛=
5.601,21
𝑛 = 100
Jadi dapat disimpulkan bahwa sampel yang akan saya ambil untuk penelitian ini
sebanyak 100 responden di SAMSAT I Pajajaran.

Anda mungkin juga menyukai