S - PLS - 1701326 - Chapter III
S - PLS - 1701326 - Chapter III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian atau rancangan merupakan hal pertama yang dilakukan dalam
penelitian, dilanjutkan dengan penarikan sampel, analisis instrumen dan pembuatan laporan
(Gulo, 2002). Menurut John deRoche (dalam Poppy dan Rully, 2014, hlm. 30) menyatakan
bahwa desain penelitian adalah tahapan-tahapan yang dilakukan peneliti dalam mendapatkan
data dan informasi yang akurat agar dapat mencapai tujuan. Pada penelitian ini peneliti akan
menggunakan metode deskriptif dan pendekatan kuantitatif. Lchmann (dalam Yusuf, 2016,
hlm. 62) menyatakan bahwa Penelitian deskripitif kuantitatif merupakan salah satu jenis
penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis, akurat, dan faktual
mengenai fakta atau sifat populasi tertentu atau mencoba menggambarkan suatu situasi secara
detail.
Pada penelitian ini mendeskripsikan hasil data yang diperoleh dari sampel alumni diklat
virtual Pembangunan Karakter pada tahun 2021 di Balai Diklat Pembangunan Karakter
mengukur pengaruh hasil diklat terhadap peningkatansoft skill CPNS Kemenhub.
3.2 Partisipan
Penelitian ini dilakukan pada alumni diklat virtual Pembangunan Karakter CPNS
Kemenhub pada tahun 2021 di BP3KSDMT . Peserta diklat pembangunan karakter adalah
CPNS yang sudah terdaftar di Kementrian Perhubungan. Seorang CPNS Kemenhub harus
memiliki kompetensi yang baik agar memiliki kinerja yang baik untuk melaksanakan tugs
dan tanggung jawabnya.
1. Diklat Virtual
Diklat adalah serangkaian proses untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan
seorang pegawai demi tercapainya tujuan suatu organisasi. Sedangkan virtual adalah
teknologi yang membuat pengguna dapat berinteraksi dengan suatu lingkungan yang
disimulasikan oleh komputer, suatu lingkungan sebenarnya yang ditiru atau benar-benar
suatu lingkungan yang hanya ada dalam imajinasi. Jadi Diklat Virtual yaitu sebuah proses
Populasi yang teridentifikasi pada penelitian ini adalah peserta diklat virtual
pembangunan karakter CPNS Kemenhub dengan jumlah 1134 peserta dengan tingkat
kesalahan yang dapat ditolerir sebesar 5% (0,05) atau dapat disebutkan tingkat keakuratan
95%, sehingga sampel yang diambil untuk mewakili populasi dapat dihitung sebagai berikut:
1134
𝑛= = 295,6
1 + 1134(0,05)²
Dibulatkan menjadi 296 peserta
Jadi diketahui dari perhitungan untuk ukuran sampel dalam penelitian ini adalah
sebanyak 295,6 peserta. Untuk memudahkan perhitungan maka sampel dibulatkan menjadi
296 peserta dengan tingkat kesalahan 5%.
1.4.2.1 Teknik Sampling
Menurut Sugiyono (2020:128) teknik sampling merupakan teknik pengambilan
sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat beberapa
teknik sampling yang digunakan. Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu probability sampling dan nonprobability sampling. Teknik sampling yang
digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling. Menurut Sugiyono
(2020:131) nonprobability sampling adalah teknik sampling yang tidak memberikan peluang
atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel.
Nonprobability sampling terdiri dari sampling sistematis, kuota, insidental, jenuh,
purposive dan snowball sampling. Pada laporan penelitian ini peneliti menggunakan
sampling jenuh, menurut Sugiyono (2020:133) sampling jenuh adalah sampel yang bila
ditambah jumlahnya, tidak akan menambah keterwakilan sehingga tidak akan mempengaruhi
nilai informasi yang telah diperoleh. Dalam penelitian ini peneliti menyebarkan kuesioner
Keterangan:
a. Jika rhitung ≥ rtabel, maka instrumen atau item pernyataan berkorelasi signifikan
terhadap skor total atau dinyatakanvalid.
b. Jika rhitung ≤ rtabel, maka instrumen atau item pernyataan tidak berkorelasi
signifikan terhadap skor total atau dinyatakan tidakvalid.
Sugiyono (2020:180) menyatakan bahwa syarat minimun untuk suatubutir
instrumen atau pernyataan dianggap valid adalah nilai indeks validitasnya positif dan
besarnya 0,3 keatas. Maka dari itu, semua instrumen atau pernyataan yang
memilikitingkatkorelasidibawah0,3harusdiperbaikikarenadianggaptidakvalid. Uji
validitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS (Statiscal Product dan
Service Solution). Validitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat pada hasil output SPSS
pada tabel dengan judul item Total Statistic. Menilai kevalidan masing-masing butir
pertanyaan dapat dilihat dari nilai corrected item-Total Correlation masing-masing
butirpertanyaan.
1. Uji Validitas Diklat Virtual Berbasis Pembangunan Karakter
Tabel dibawah ini menyajikan hasil uji validitas terhadap pernyataan Diklat Virtual
Pada tabel di atas dapat dilihat nilai koefisien korelasi (r) dari setiap butir pernyataan
lebih besar dari nilai kritis 0.300. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa semua butir
pernyataan untuk Diklat Virtual Berbasis Pembangunan Karakter sudah valid dan layak
digunakan sebagai alat ukur penelitian serta dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.
Tabel dibawah ini menyajikan hasil uji validitas terhadap pernyataan Peningkatan Soft
skill CPNS.
Tabel 4.2
Hasil Uji Validitas
No Pearson
Nilai R Hasil
Items Corrleations
10 0.748 0.3 Valid
11 0.748 0.3 Valid
12 0.748 0.3 Valid
13 0.748 0.3 Valid
14 0.526 0.3 Valid
15 0.637 0.3 Valid
16 0.748 0.3 Valid
17 0.643 0.3 Valid
18 0.553 0.3 Valid
19 0.610 0.3 Valid
20 0.592 0.3 Valid
21 0.397 0.3 Valid
Pada tabel di atas dapat dilihat nilai koefisien korelasi (r) dari setiap butir pernyataan
lebih besar dari nilai kritis 0.300. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa semua butir
pernyataan untuk Peningkatan Soft skill CPNS sudah valid dan layak digunakan sebagai alat
2. Uji Reliabilitas
Keterangan:
r11 = koefisien reliabilitas instrumen
k = jumlah butir pertanyaan
Σ𝜎𝑏2 = total jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan
Σ𝜎𝑡2 = varians total
Cronbach’s Alpha diperoleh hasil uji reliabilitas kuesioner masing-masing variabel sebagai
berikut.
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwas emua variabel memiliki nilai Cronbach Alpha yang
lebih besar dari nilai kritis yang direkomendasikan yakni sebesar 0.6 dan dinyatakan reliabel.
Berdasarkan hasil pengujian validitas dan reliabilitas yang telah diuraikan di atas, dapat
disimpulkan bahwa seluruh pernyataan yang digunakan sudah teruji kesahihan (validity) serta
konsistensinya (reliability) untuk dapat digunakan sebagai alat ukur penelitian.
Keterangan:
n = JumlahSampel
r = Nilai korelasiparsial
Kemudian hasil hipotesis t hitung dibandingkan dengan t tabel, dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. Dengan menggunakan nilai probabilitassignifikan:
a. Jika tingkat signisifaksi lebih kecil 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa𝐻0 ditolak,
sebaliknya Ha diterima.
b. Terima HO jika t hitung < t tabel atau HO jika -t hitung < -t tabel