Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Desain penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah
kuantitatif, dimana kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau
menjelaskan suatu yang hasilnya dapat di generalisasikan. Pendekatan
Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif.
Cresweel (2010, hlm. 24) menyatakan bahwa, “pendekatan kuantitatif adalah
pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah
berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab atas
sejumlah pertanyaan tentang survey untuk menentukan frekuensi dan
prosentase tanggapan mereka”.
Menurut Cresweel (2010) dalam pendekatan kuantitatif ini penelitian akan
bersifat pre-determinded, analisis data statistik serta interpretasi data statistik.
Peneliti yang menggunakan pendekatan kuantitatif akan menguji suatu teori
dengan cara merinci suatu hipotesis-hipotesis yang spesifik, lalu
mengumpulkan data untuk mendukung atau membantah hipotesis-hipotesis
tersebut.
Pendekatan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan
analisis kuantitatif berdasarkan informasi statistika. Pendekatan penelitian
yang dalam menjawab permasalahan penelitian memerlukan pengukuran yang
cermat terhadap variabel-variabel dari objek yang diteliti untuk menghasilkan
kesimpulan yang dapat digeneralisasikan terlepas dari konteks waktu, tempat
dan situasi.
Selain itu, penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2012, hlm. 11) adalah
sebagai berikut: Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik, dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan
kuantitatif merupakan suatu pendekatan di dalam penelitian untuk menguji

38
39

hipotesis dengan menggunakan uji data statistik yang akurat. Berdasarkan


latar belakang dan rumusan masalah yang telah disebutkan, penelitian ini
Bagaimana persepsi kaum milenial dalam memilih capres cawapres di media
Instagram dalam rubrik tempo.co menggunakan pendekatan kuantitatif untuk
mengukur persepsi pemilu capres cawapres 2019 dalam portal berita online
tempo.co terhadap minat kaum milenial.
3.2 Lokasi dan Waktu penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA negeri 3 Bogor adalah sebuah
Sekolah Menengah Atas Negeri bertaraf Nasional di Kota Bogor, Jawa Barat
Indonesia. Sekolah ini terletak di jalan pakuan nomor 4 Bogor, SMA Negeri 3
bogor resmi berdiri tanggal 1 juli 1981. Lokasi Penelitian dipilih karena SMA
tersebut memiliki sasaran usia yang lahir di tahun 2000, menurut teori
mixmarcom, milenial, penulis mix marcom penyunting, danas,
jakartaFantasious x, loveable, 2018. Dan penelitian tersebut diambil secara
random, Penelitian ini akan dilaksanakan bulan september 2019.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono
2011:80). Sehingga jelas bahwa populasi merupakan kumpulan objek yang
lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Dalam penelitian ini
yang menjadi populasi adalah siswa-siswi.dengan jumlah populasi yaitu
sebanyak 100 orang.
3.3.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono,2013:81). Maka peneliti dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi itu. Dalam penelitian ini menggunakan
sampel random sampling. Menurut Sugiyono (2014:118) bahwa: “Dikatakan
simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi
itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.” Pada
40

penelitian ini dilakukan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan


simple random sampling, hal ini dilakukan karena populasi siswa-siswi SMA
Negeri tiga Bogor yang terdiri 100 orang memiliki peluang yang sama untuk
dipilih menjadi sampel.
Responden yang dijadikan sampel penelitian dengan kriteria dalam
pengambilan sampel adalah beberapa siswa-siswi SMA Negeri tiga kota bogor
sebanyak 100. Sehingga mempermudah dalam menentukan siapa saja yang
memilih capres di pemilu 2019 dengan adanya kriteria tersebut.

N
2
n = 1+ Ne

Keterangan:

N : Jumlah Populasi
n : Jumlah Sampel
e : Tingkat kesalahan / ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang dapat di tolerir.

Dalam penelitian ini, peneliti memperkirakan batas kesalahan sebesar 10%.


Hasil dari
jumlah populasi yang ada dan didapat melalui rumus slovin yaitu:
956
2
n = 1+956 ( 10 % )
956
1+956 ( 0 , 1 )2
n=

956
1+95 , 6
n=

956
n = 10,56
n = 90,53
41

Sampel dari penelitian ini adalah siswa/siswi SMA Negeri Tiga Bogor sekolah
ini terletak di jalan Pakuan nomor 4 Bogor. Data siswa/siswi di tahun 2019
sebanyak 956 orang dipilih secara proporsional yaitu 10 persen dari jumlah
populasi. Dan dari 956 orang di pilih dalam penelitian ini adalah 90,53 sampel
dan dibulatkan menjadi 100 orang sebagai sampel penelitian ini.
3.4 Jenis dan sumber Data
3.4.1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama di lokasi
penelitian atau objek penelitian (Ardial,2014:359). Data primer pada
penelitian ini adalah kuisioner dan wawancara. Pembagian kuisioner
dibagikan kepada responden yaitu sampel yang telah diambil dari populasi.
Untuk wawancara dilakukan kepada siswa-siswi SMA Negeri tiga untuk
mendapatkan data awal penelitian yang akan dijadikan penelitian data
informasi agar hasil penelitian lebih jelas. Kuesioner merupakan suatu teknik
pengumpulan informasi yang memungkinkan analisis mempelajari sikap-
sikap, keyakinan, prilaku dan karakteristik beberapa orang utama di dalam
organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau yang sudah
ada. (Siregar,2013:16)
Kuesioner ini berupa pertanyaan yang diberikan kepada responden
untuk memudahkan peneliti sesuai dengan tujuan peneliti yakni mengetahui
persepsi, karaktersitik dan hubungan.
3.4.2 Data Sekunder
Menurut Ardial (2014:360) data sekunder merupakan data yang berasal
dari data primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentuk-bentuk seperti
tabel dan grafik sehingga menjadi lebih informatif. Selain itu bentuk data
sekunder bisa didapatkan dari artikel online, portal berita online tempodotco
atau tempat penelitian.
3.5 Pengumpulan data
Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian
yaitu, kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas
instrumen penelitian berkenan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan
kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan
42

untuk mengumpulkan data (Sugiyono,2011:137). Menurut sugiyono


(2011:137) untuk mendukung perolehan data yang sesuai dengan apa yang
diharapkan, akan dikemukakan pengumpulan data berdasarkan tekniknya,
yaitu:
1. Wawancara, digunakan sebagai Teknik pengumpulan data apabila peneliti
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari respondennya sedikit atau kecil.
2. Kuisioner atau angket, kuisioner merupakan Teknik peengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuisioner
merupakan Teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu
dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan
dari responden. Kuisioner akan dibagikan langsung kepada responden
yaitu siswa siswi SMA Negeri 3.
3.6 Analisis Data
Penelitian ini menggunakan deskriptif korelasional, karena metode ini
menggunakan tabel frekuensi dan presentasi, tabulasi silang sehingga data
lebih mudah dibaca dan dideskripsikan dengan memberi skor pada masing-
masing jawaban responden berdasarkan bobot tertentu dengan menggunakan
skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala
Likert mempunyai gradasi yang sangat positif sampai dengan sampai negatif
(Sugiono, 2013:26) Adapun Skala Likert dalam penelitian ini dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 3.1
Skala Likert
Jawaban Skor
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
(Sumber: Sugiyono, 2013:26)
43

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasi. Teknik
analisis hubungan (korelasi) dalam suatu bentuk analisis data dalam penelitian
yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan atau bentuk arah hubungan
diantara dua variabel atau lebih, dan besarnya pengaruh yang disebabkan oleh
variabel yang satu (variabel bebas) terhadap variabel lainnya (variabel
serikat). (Siregar, 2013:18).
Dikarenakan adanya skala ordinal dalam penelitian ini, maka dilakukan
rumus uji statistik Rank Spearman untuk mengetahui hubungan antara variabel
yakni pemberitaan perdebatan pendukung capres cawapres dalam pemilihan
presiden 2019 terhadap persepsi generasi milenial. Untuk mengkorelasikan
skor faktor dengan skor total penulis menggunakan korelasi Rank Spearman.
Rank Spearman digunakan untuk mencari hubungan atau untuk menguji
signifikasi hipotesis asosiatif bila masing-masing variabel yang dihubungkan
berbentuk ordinal dan sumber data antar variabel tidak harus sama.
Rumus 2. Korelasi Rank Spearman

Keterangan:
rs ❑ = koefisien korelasi Rank Spearman
di 2 = selisih rangking data variabel X dan Y (Xi-Yi)
n = banyaknya sampel.
Kriteria hubungan (koefisien korelasi antar variabel berkisar antara
1.00 tanda (+) adalah positif, dan tanda (-) adalah negatif, kriteria
penafsirannya adalah :
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,00 – 0199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
(Sumber : Sugiyono, 2013:20)
44

Penelitian ini mendeskripsikan mengenai persepsi generasi milenial


terhadap pemberitaan perdebatan pendukung capres cawapres dalam
pemilihan presiden 2019. Analisis dalam penelitian ini menggunakan tabel
frekuensi dan presentasi, tabulasi silang agar data mudah disusun dan mudah
dibaca. Hal tersebut dilakukan untuk menyajikan data dengan terperinci,
analisis data dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 22.0.
3.7 Analisis Persepsi/Skor Rataan
Skor rataan digunakan untuk mengelompokkan jawaban responden
terhadap masing-masing kriteria (skala 1 sampai 4). Skala 1 sampai 4 ini
dinamakan skala Likert. Dalam skala ini responden diminta mengisi
pendapatnya mengenai pernyataan/pertanyaan dalam bentuk kuesioner.
Hasilnya dikuantitatifkan ke dalam bentuk skor dari masing-masing responden
dengan acuan bobot skala Likert. Kemudian jumlah responden dikelompokkan
di dalam setiap kriteria lalu dikalikan dengan bobotnya, dan hasil perkalian di
dalam setiap kriteria dijumlahkan kemudian dibagi dengan jumlah
respondennya, sehinga diperoleh suatu nilai skor rataan yang berada pada
skala 1 sampai 4.
Cara menghitung skor rataan adalah sebagai berikut :
Rumus 3. Nilai Skor Rataan

Keterangan :
x = skor rataan terboboti
fi = frekuensi pada kategori ke – i
wi = bobot untuk kategori ke –i (1, 2, 3, dan 4)
Dari hasil nilai skor rataan kemudian ditentukan rentang skala (1
sampai 4), yaitu sebagai berikut :

Rumus 4. Nilai Rentang Skala (1 sampai 4).

Keterangan :
45

m = jumlah alternatif jawaban tiap item.


Metode rataan skor digunakan untuk mengetahui persepsi responden
terhadap pernyataan-pernyataan yang diberikan dalam kuesioner. Langkah-
langkah metode rataan menurut adalah sebagai berikut :
a) Mengelompokkan frekuensi jawaban berdasarkan bobot skala kuesioner.
b) Melakukan penghitungan skor dengan rumus sebagai berikut :
Rumus 5
Skor =
∑ (Frekuensi
c) Frekuensi jawaban Jawaban
didapat dari x Bobot Skala)jawaban yang sama,
mengelompokkan
kemudian dikalikan dengan skala, kemudian masing-masing kelompok
tersebut dijumlahkan, dari langkah-langkah tersebut didapatlah jumlah
skor.
d) Mencari nilai rataan skor yang didapatkan dengan rumus sebagai
berikut:
Rumus 6

Skor
Nilai Rataan Skor =
Jumlah Responden
e)
Menterjemahkan rataan skor persepsi ke dalam rentang kriteria, rumus
rentang kriteria adalah sebagai berikut :

Rumus 7

(m−n)
RK =
k

Keterangan :
RK = Rentang Kriteria
m = skala jawaban terbesar
n = skala jawaban terkecil
k = jumlah kelas
46

Nilai m yang akan dihitung rentang kriterianya adalah 4, nilai n adalah 1


dan nilai k adalah 4. Berdasarkan data di atas, maka didapat rentang
kriteria persepsi sebagai berikut :
Rumus 8

RK = (4-1)/4 =
0,75
Rentang kriteria ini digunakan untuk mengetahui bagaimana
persepsi responden terhadap aspek atau variabel yang diteliti. Klasifikasi
tentang kriteria dapat dilihat pada tabel 3.3
Tabel 3.3
Rentang Kriteria yang Digunakan Berdasarkan Variabel Penelitian
Rentang Kriteria Persepsi Keterangan
1 – 1,75 Sangat Rendah (SR)
1,75 – 2,5 Rendah (R)
2,5 – 3,25 Tinggi (T)
3,25 – 4 Sangat Tinggi (ST)
(Sumber : Umar, 2002:13)
3.8 Validitas dan Reliabilitas
3.8.1 Validitas
Hasil penelitian yang valid apa bila terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang telah
diteliti. Validitas ini diupayakan dengan cara mencermati isi instrumen yang
mewakili seluruh aspek yang dinyatakan sebagai kerangka konsep. Instrumen
yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan valid atau
tepatnya data tersebut. Menghitung korelasi antar masing-masing pernyataan
dengan skor total semua pertanyaan dengan menggunakan rumus teknik
korelasi Pearson Product Moment yang nanti rumusnya adalah sebagai
berikut :

Keterangan :
N : jumlah responden
X : skor masing-masing dari setiap reponden
47

Y : skor total semua pertanyaan dari setiap responden


R : nilai koefisien validitas
XY: skor pertanyaan pertama dikalikan skor total

n∑ XiVi−( ∑ Xi )( ∑ Yi )
rxy=
√ n ∑ ❑ Xi −¿ ¿
2

Hasil Uji Validitas Persepsi Generasi Milenial Terhadap Pemberitaan


Perdebatan Pendukung Capres Cawapres Dalam Pemilihan presiden 2019
Tabel 3.4 di bawah ini sebagai berikut:
Tabel 3.4
N=100
No Pernyataan Indikator r-hitung Valid
1 0,738 Valid
2 0,639 Valid
3 Afektif 0,506 Valid
4 0,460 Valid
5 0,659 Valid
6 0,326 Valid
7 0,677 Valid
8 Konatif 0,733 Valid
9 0,648 Valid
10 0,707 Valid
11 0,665 Valid
12 Aktualitas 0,748 Valid
13 0,810 Valid
14 0,708 Valid
15 Faktual 0,819 Valid
16 0,818 Valid
17 Penting 0,782 Valid
18 0,778 Valid
19 0,788 Valid
20 0,739 Valid
48

21 0,558 Valid
22 0,760 Valid
23 0,756 Valid
24 Menarik 0,796 Valid
25 0,720 Valid
26 0,709 Valid
(Sumber : Data Primer, diolah 2019)
3.8.2 Realibilitas
Reliabilitas instrumen adalah memiliki sifat dapat dipercaya, dengan
kata lain, suatu alat ukur memiliki reabilitas bila hasil pengukuran relatif
konsisten apabila alat ukur tersebut dilakukan berulang kali oleh peneliti yang
sama atau oleh peneliti lainnya (Kriyantono, 2008:32). Teknik yang
digunakan dalam penghitungan reabilitas sebagai alat ukur yaitu Alpha-
Cronbach karena variabel yang digunakan dalam kuesioner berskala bukan
nominal. Nilai Cronbach Alpha >0,6 dikatakan reabilitas.
Rumus 10. Uji Reabilitas

Keterangan :
a : Nilai koefisien reabilitas
k : Banyaknya butir pertanyaan
∑y2 : Total varians
2
x : Jumlah varian butir
Hasil pengolahan data terhadap uji reabilitas dengan semua indikator
dalam instrumen penelitian ini dinyatakan reliabel.

Tabel 3.5
Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Generasi Milenial Terhadap Pemberitaan
Perdebatan Pendukung Capres Cawapres Dalam Pemilihan presiden 2019
N=100
Variabel Indikator Reliabilitas Keterangan
Pemberitaan Aktualitas 0,569 Reliabel
49

Perdebatan
Faktual 0,682 Sangat Reliabel
Pendukung Capres
Penting 0,781 Sangat Reliabel
(X)
Menarik 0,801 Sangat Reliabel
Persepsi Pembaca Afektif 0,536 Sangat Reliabel
Berita (Y) Konatif 0,499 Reliabel
(Sumber : Data Primer, diolah 2020)
Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan maka hasil yang
diperoleh Alpha Cronbach sebesar 0,569 untuk X1 aktualitas menunjukkan
bahwa pengukuran instrumen sangat reliabel, untuk indikator X2 faktual 0,682
sangat reliabel, untuk X3 indikator penting 0,781 sangat reliabel, untuk X4
menarik 0,801 menunjukkan bahwa pengukuran instrumen sangat reliabel,
untuk Y1 Afektif 0,536 menunjukkan bahwa pengukuran instrumen sangat
reliabel, untuk Y2 Konatif 0,499 menunjukkan bahwa pengukuran instrumen
sangat reliabel.

Anda mungkin juga menyukai