Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Internasional untuk Studi Pendidikan dan Kejuruan, 3 (2) (2021), 146-150

ISSN 2684-6950 (online)


DOI: https://doi.org/10.29103/ijevs.v3i2.4542

Artikel Asli Penelitian

Pengaruh Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Tenaga


Kependidikan Pada Akademi Maritim Cirebon

Fereddy Siagian
Akademi Maritim Ceribon
* Penulis yang sesuai: fredysiagian81@gmail.com|Nomor telepon: +6281383214444

Diterima: 28 Januari 2021 Revisi: 19 Februari 2021 Diterima: 20 Februari 2021

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh komunikasi internal terhadap kinerja
tenaga kependidikan. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dan kuantitatif. Populasi dalam
penelitian ini berjumlah 102 orang, dengan menggunakan rumus Slovin diperoleh sampel sebanyak 51 orang dengan
teknik simple random sampling. Instrumen pengujian menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Sedangkan teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana dengan uji t dan uji koefisien determinasi. Dari hasil
data penelitian diperoleh nilai untuk variabel komunikasi internal sebesar (9,852) > (2,011) dengan nilai sig 0,000 <
dari nilai 0,05. Sedangkan untuk nilai R Square diperoleh hasil sebesar 0,669, Artinya perubahan kinerja tenaga
pengajar di Lembaga Pendidikan AMC Cirebon sebesar 66,9% dipengaruhi oleh komunikasi internal sedangkan
sisanya 33,1% disebabkan oleh variabel lain yang tidak diteliti. Kesimpulan dari penelitian ini adalah komunikasi
internal sangat berpengaruh terhadap kinerja tenaga kependidikan di lingkungan kerja Lembaga Pendidikan AMC
Cirebon. baik untuk lebih menunjukkan keberhasilan Lembaga Pendidikan Akademik Maritim Cirebon.

Kata kunci: komunikasi internal; pertunjukan; tenaga kependidikan;

1. Perkenalan
Sumber daya manusia, salah satu aset paling berharga yang dimiliki oleh suatu organisasi atau instansi pemerintah.
Sumber Daya Manusia adalah satu-satunya sumber daya yang dapat menggerakkan sumber daya lainnya. Dengan
demikian, unsur sumber daya manusia merupakan salah satu faktor kunci yang harus dijaga oleh suatu organisasi atau
instansi pemerintah sejalan dengan tuntutan yang selalu dihadapi oleh suatu organisasi untuk menjawab setiap
tantangan yang ada. Begitu juga dalam suatu lembaga pendidikan, tenaga kependidikan sangat penting dalam
menentukan keberhasilan mutu pendidikan lembaga tersebut. Sumber daya manusia dalam suatu lembaga pendidikan
memiliki peran besar dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi suatu lembaga pendidikan dalam berbagai kegiatan
pengelolaan pembelajaran. Selain itu, Tuntutan lembaga pendidikan yang sangat tinggi menuntut ketahanan lembaga
dalam menjembatani berbagai permasalahan baik internal maupun eksternal. Ketahanan lembaga pendidikan tersebut
sangat ditentukan oleh komunikasi yang baik antara pimpinan lembaga dan tenaga kependidikan. Hal ini dikarenakan
dalam menjalankan segala aktivitas suatu lembaga pendidikan untuk mencapai misi dan tujuannya sangat bergantung
pada cara manusia berkomunikasi satu sama lain yang mengelola lembaga pendidikan tersebut. Dalam lembaga
pendidikan makna komunikasi memegang peranan yang sangat penting, dimana dalam melakukan pekerjaan antar
sesama tenaga kependidikan membutuhkan komunikasi yang efektif agar pesan-pesan tentang pekerjaan dapat
dipahami. Efektivitas komunikasi akan berjalan dengan baik jika keduanya memahami makna dari informasi komunikasi
tersebut.

Masalah kinerja tidak terlepas dari proses, hasil dan kegunaan, dalam hal ini kinerja atau prestasi kerja adalah
kualitas dan kuantitas kerja yang dicapai oleh seorang tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Dimana menurut Syamsir T (2014:74) mendefinisikan kinerja
(performance) adalah kuantitas dan kualitas kerja individu atau kelompok dalam organisasi dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsi yang berpedoman pada norma, standar operasional prosedur, kriteria dan ukuran. yang telah
ditetapkan atau berlaku dalam organisasi, sedangkan menurut Mangkunegara (2013) kinerja adalah kualitas dan
kuantitas kerja yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya dalam hal ini adalah tenaga kependidikan. NS

146
Jurnal Internasional untuk Studi Pendidikan dan Kejuruan, 3 (2) (2021), 146-150

kinerja staf pengajar yang baik secara langsung akan mempengaruhi kinerja lembaga, dan untuk meningkatkan kinerja
staf pengajar adalah proses yang memakan waktu dan lama. Selain peningkatan pengawasan dan pembinaan, penilaian
juga dilakukan terhadap tingkat keberhasilan kerja yang dilakukan oleh karyawan.

Penilaian kinerja juga berguna sebagai ukuran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja tenaga
kependidikan yang bersangkutan. Untuk dapat meningkatkan kinerja tenaga kependidikan, maka sangat penting bagi
lembaga pendidikan tersebut untuk mengetahui apa yang menyebabkan penurunan atau peningkatan kinerja tenaga
kependidikan yang bekerja di lembaga pendidikan Cirebon Maritime Academy (AMC). Beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kinerja tenaga kependidikan antara lain komunikasi internal (Sirait, 2014).

Saat ini di lembaga pendidikan Cirebon Maritime Academy (AMC) dapat dikatakan kinerja tenaga kependidikan
masih belum maksimal dalam mengatur proses pembelajaran. Hal ini memang masih kurangnya komunikasi internal
antara tenaga kependidikan itu sendiri. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa komunikasi sangat penting karena
artinya semua kegiatan kehidupan manusia dalam kehidupan sehari-hari, kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia yaitu kegiatan komunikasi. Dengan komunikasi, manusia dapat membangun hubungan antar
sesama manusia. Komunikasi yang dilakukan oleh manusia dapat dilakukan secara verbal maupun nonverbal. Menurut
Bernard Berelson dan Gary A. Steiner & Theodore M. Newcomb, pengertian komunikasi adalah: Bernard Berelson dan
Gary A. Steiner (dalam Mulyana, 2010: 68) menyatakan bahwa, “ Komunikasi adalah transmisi informasi, ide, emosi,
keterampilan, dan sebagainya dengan menggunakan simbol, kata, gambar, angka, grafik, dan sebagainya. Tindakan
atau proses transmisi inilah yang biasa disebut dengan komunikasi. "
Dan seperti yang dikemukakan oleh Sabri dan Safitri (2016), komunikasi internal berkaitan dengan hubungan antara
suatu organisasi dengan karyawan. Hal utama dalam komunikasi internal adalah karyawan di semua tingkatan,
termasuk manajemen dan di semua lokasi. Dan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan tenaga
kependidikan di kantor AMC, komunikasi internal yang terjadi antara tenaga kependidikan yang tidak saling berbicara
karena masalah pribadi, tenaga kependidikan juga mengalami kendala karena ruangan masing-masing bagian terpisah.
dan jauh dari bagian lain. Permasalahan tersebut menyebabkan tenaga kependidikan merasa tidak nyaman bekerja dan
merasa khawatir mengganggu tugas tenaga kependidikan lainnya dalam bekerja. Selain wawancara, peneliti juga
melakukan observasi pada tenaga kependidikan yang hanya berbicara seperlunya saja dengan pegawai di bidang lain,
tenaga kependidikan juga enggan berbicara dengan atasan sehingga tenaga kependidikan takut untuk menyampaikan
pendapat atau keluhan terhadap tugas yang diberikan. Dengan keadaan seperti itu dapat dikatakan bahwa suasana
kerja di lembaga pendidikan Cirebon Maritime Academy (AMC) masih belum optimal, terutama dalam urusan
komunikasi internal dalam lingkup kerja lembaga pendidikan Cirebon Maritime Academy (AMC).

Berdasarkan uraian di atas, jelas terlihat bahwa memang ada masalah komunikasi internal di dalam Lembaga
Pendidikan Akademi Maritim Cirebon (AMC) yang belum terbukti maksimal. Oleh karena itu, disini peneliti ingin meneliti
lebih jauh seberapa besar pengaruh komunikasi internal terhadap kinerja tenaga pengajar di Institut Pendidikan
Akademi Maritim Cirebon. S ehingga peneliti perlu mengangkat skripsi yang berjudul : “Pengaruh Kinerja Komunikasi
Internal Terhadap Personil Pada Instansi Cirebon Maritime Academy (AMC)”.

2. Bahan-bahan dan metode-metode

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dan kuantitatif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan
untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah dikumpulkan apa adanya
tanpa bermaksud membuat kesimpulan umum atau generalisasi (Sugiyono, 2016: 238-239). Sedangkan metode
kuantitatif dapat diartikan sebagai pengumpulan data dengan menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah seluruh tenaga kependidikan pada lingkup kerja lembaga pendidikan Akademi Maritim Cirebon
yang berjumlah 102 orang, menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi sebesar 10%,
sehingga jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 51 orang. staf pendidikan. Dengan teknik sampling
yang digunakan adalah probability sampling,
Dalam suatu penelitian ilmiah, metode pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh bahan yang relevan,
akurat, dan dapat diandalkan (Arikunto, 201 3 ). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan metode wawancara (interview), metode angket (questionnaire), metode observasi (observasi),
dan metode dokumentasi. Dengan s bila pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, menurut
(Sugiyono, 2014). Sedangkan analisis t eknik data dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik regresi sederhana
dan pengujian hipotesis (uji t) , dengan t ingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 0,05
atau 5%. Namun, sebelum teknik analisis data dilakukan, semua instrumen penelitian diuji kualitas datanya melalui uji
validitas dan reliabilitas.

147
Jurnal Internasional untuk Studi Pendidikan dan Kejuruan, 3 (2) (2021), 146-150

3. Hasil dan Diskusi


Sebuah. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Menurut Wiratna Sujarweni (2015:165) uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu angket. Sedangkan
uji reliabilitas menurut Danang Sunyoto (2015: 143) item angket dikatakan reliabel apabila jawaban seseorang terhadap
angket tersebut konsisten. Dari hasil uji kualitas data instrumen melalui validitas dan reliabilitas dapat diketahui bahwa
semua item pernyataan pada variabel komunikasi internal dan variabel kinerja tenaga kependidikan diperoleh hasil
dapat dilihat pada tabel
di bawah. Sampel d sebanyak 51 orang sehingga diperoleh nilai rmeja pada 0.237 . Dan sebuah variabel dikatakan
dapat diandalkan jika memberikan Alpha Cronbach nilai > 0,60. (Ghozali, 2016).

Tabel 1. Uji Validitas Variabel Penelitian


Variabel ItemNo Koreksi Item-Total Korelasi Alpha Cronbach
X-1 , 863
X-2 , 851
X-3 , 906
Komunikasi Internal (X) 0,946
X-4 , 869
X-5 , 814
X-6 , 712
Y1 , 826
Y2 , 837
Y3 , 884
Y4 , 602
Tenaga Kependidikan Y5 , 874
0,945
Kinerja (Y) Y6 , 706
Y7 , 737
Y8 , 742
Y9 , 800
Y10 , 828

Dari tabel di atas terlihat bahwa uji validitas dan reliabilitas untuk semua variabel penelitian diperoleh hasil semua
item pernyataan mempunyai nilai r hitung > dari nilai r tabel 0, 237 dengan nilai cronbach alpha masing-masing variabel
dengan nilai > 0,60. Dengan demikian semua pernyataan dalam variabel penelitian dinyatakan valid dan reliabel
sehingga dapat dilanjutkan sebagai bahan data dalam penelitian ini.

B. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana dan Pengujian Hipotesis (Uji T)


Analisis regresi adalah studi tentang ketergantungan variabel terikat dengan satu atau lebih variabel bebas. Tujuan
analisis regresi, selain untuk mengukur kekuatan hubungan antara satu variabel atau lebih, juga menunjukkan arah
hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas (Ghozali, 2013).

Dan uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel penjelas atau independen secara individual dalam
menjelaskan variasi variabel dependen (Ghozali Imam, 2013: 98). Dan untuk mengetahui nilai t tabel dilakukan dengan
terlebih dahulu mencari derajat kebebasan/df ( derajat kebebasan ) dengan menggunakan rumus df = nk, dimana n
adalah sampel dan k adalah banyaknya variabel bebas dan variabel terikat . Tingkat signifikansi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 0,05 atau 5%. Dan hasil uji regresi dan pengujian hipotesis dapat
terlihat pada tabel 2.

Meja 2. Analisis Regresi Linier Sederhana

Koefisien
Model R2
Skor
Tanda tangan.
Std. Kesalahan

Konstanta (a) 9.717 4.269


9.852 , 000 0,669
Komunikasi internal , 960 , 097

Berdasarkan tabel 2 diatas dapat dilihat untuk n nilai penggunaan konstanta kinerja pendidik sebesar 9,717. Nilai
kinerja tanpa pengaruh lain. Untuk nilai koefisien regresi komunikasi internal sebesar 0,960 artinya komunikasi internal
berpengaruh positif terhadap peningkatan kinerja tenaga kependidikan sebesar 1% atau sebesar 0,960. Hal ini
menunjukkan bahwa dengan adanya komunikasi internal yang terjalin baik di lingkungan kerja Cirebon Maritime
Academy Education Institute (AMC), dapat dipastikan kinerja tenaga kependidikan juga akan meningkat.

148
Jurnal Internasional untuk Studi Pendidikan dan Kejuruan, 3 (2) (2021), 146-150

Selain dari tabel 2 diatas dapat diketahui h asil t test , t-test, yang kemudian dibandingkan dengan nilainya yaitu =
0,05 dan n = jumlah sampel (51), dengan rumus df = nk, dimana n adalah pengamatan sedangkan k adalah jumlah
variabel (bebas dan terikat), maka nilainya adalah 2.011. Dari hasil nilai variabel komunikasi internal diperoleh nilai
sebesar 9,852 2,011 dengan signifikansi 0,00 0 sig
0,05 , ini berarti hipotesis Ha diterima dan Ho ditolak atau hipotesis Komunikasi Internal berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja tenaga kependidikan dapat diterima. Dan dari nilai R2 hasil sebesar 0, 669 , artinya variabel
komunikasi interna memberikan pengaruh terhadap kinerja pendidik sebesar 0, 669 atau dengan kata lain pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat sebesar 66,9 % sedangkan sisanya 33,1 % disebabkan oleh faktor lain variabel
yang tidak termasuk adalah
diperiksa dalam kerangka penelitian.
Menurut Yulius Eka Agung Saputra (2014 : 173) komunikasi internal adalah pertukaran gagasan antara pengurus
dan pendidik dalam suatu lembaga pendidikan, struktur yang utuh yang khas disertai dengan pertukaran gagasan
secara horizontal dan vertikal dalam organisasi tersebut, sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan baik. Sedangkan
menurut Akhmad Subkhi MM dan Mohammad Jauhar, S.Pd. (2013:274) komunikasi adalah aktivitas dasar manusia yang
saling berhubungan satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari di rumah, di tempat kerja, di pasar, di masyarakat atau
di mana pun manusia berada.
Begitu juga dalam lingkup Lembaga Pendidikan AMC di Kota Cirebon, komunikasi sangat penting terutama
komunikasi internal, karena keberhasilan suatu lembaga pendidikan salah satunya adalah adanya komunikasi yang baik
antar pegawainya yaitu tenaga kependidikan. Hal ini juga sesuai dengan penelitian Andri Setiadi (2013) yang
menunjukkan bahwa variabel komunikasi internal berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap kinerja
karyawan pada UD. Rezeki Surabaya.

4. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah komunikasi internal berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja staf pengajar di Cirebon Maritime Academy Education Institute (AMC) sebesar 66,9% dengan nilai 9,852
2,011 dengan signifikansi 0,00 0 sig 0,05. Dengan demikian, komunikasi internal memiliki pengaruh yang sangat positif
dalam meningkatkan kinerja tenaga kependidikan di Cirebon Maritime Academy Education Institute (AMC). Dengan
adanya komu nikasi internal yang terjalin baik ini memunculkan kinerja yang baik dari tenaga kependidikan dalam
melaksanakan semua program kerja di Lembaga Akademi Maritim Cirebon (AMC).

Pengakuan
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dari Ceribon Maritime Academy atas bantuannya dalam
menyelesaikan studi ini.

Kontribusi Penulis
Penulis mendiskusikan hasil dan berkontribusi dari awal hingga akhir naskah.

Konflik kepentingan
Para penulis menyatakan bahwa mereka tidak memiliki kepentingan yang bersaing.

Referensi
Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Pendekatan Praktis. Jakarta: Rieneka Cipta
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Regresi PLS Pembaruan IBM SPSS 21. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariat dengan IBM SPSS 23 Edition 8. Undip Publisher
Agensi: Semarang.
Mangkunegara, AAAP (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia, (Edisi Revisi). Bandung: Penerbit
PT.Remaja Rosda Karya.
M.Shabri, Amri, & Safitri, Husnaina Mailisa. (2012). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kerja Sama Tim, dan Gaya
Komunikasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja Pegawai di Daerah
Sekretariat dari Sabang Kota. Pengelolaan jurnal , Vol 2, Tidak 1.
(www.rp2uprodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmm/index, diakses 11 November 2016).

149
Jurnal Internasional untuk Studi Pendidikan dan Kejuruan, 3 (2) (2021), 146-150

Mulyana, Deddy. (2010). Sebuah Pengantar Ilmu Komunikasi. Pencetakan ke-14. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Saputra, Yulius Eka Agung. (2014). Manajemen dan Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sirait, R. (2014). Pengaruh Supervisi dan Lingkungan Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Guru
di SMK Manajemen Bisnis Yayasan Pendidikan Trisakti Lubuk Pakam. [karangan]. Medan (ID): Fakultas Ekonomi
dan Bisnis USU
Subkhi, A. & Jauhar, M. (2013). Pengantar Teori dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Sastra
Pencapaian.
Sujarweni, Wiratna. (2015). Yogyakarta Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi: PT.Pustaka Baru Sugiyono.
(2014). Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif R&D. Bandung : CV Alfabeta Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Manajemen. Bandung: Penerbit Alfabeta
Sunyoto, Danang. (2015). Riset Sumber Daya Manusia. Yogyakarta. CAPS
Sunyoto, Danang. 2015. Metodologi Penelitian Akuntansi. Bandung: Refika Aditama. Torang,
Syamsir. (2014). Organisasi dan Manajemen. Bandung: Penerbit Alfabeta

150

Anda mungkin juga menyukai