Anda di halaman 1dari 13

p-ISSN 2581-0735 Edutrained: Jurnal Pendidikan dan Pelatihan

e-ISSN 2721-0154 Vol. 4, No. 2, November 2020




PEMANFAATAN E-LEARNING MADRASAH DALAM PELAKSANAAN


PEMBELAJARAN JARAK JAUH MASA PANDEMI DI MIN 1 REMBANG
Shofaul Hikmah
MIN 1 Rembang
shofaulhikmah@gmail.com

DOI : http://doi.org/10.37730/edutrained.v4i2.81
Diterima: 2 September 2020 | Disetujui: 26 November 2020 | Dipublikasikan: 29 November 2020

Abstrak
Coronaviruse Disease 2019 (Covid-19) berdampak terhadap proses belajar mengajar yang harus
dilakukan secara jarak jauh, untuk melindungi keselamatan dan kesehatan peserta didik dari
ancaman Covid-19. MIN 1 Rembang sebagai salah satu institusi di bawah Kementerian Agama telah
memanfaatkan aplikasi pembelajaran jarak jauh dari Kementerian Agama yaitu E-learning
Madrasah. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pemanfaatnan pembelajaran jarak jauh
menggunakan E-Learning Madrasah bagi peserta didik MIN 1 Rembang. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan rancangan kuantitatif deskriptif (survey).
Teknik pengumpulan data menggunakan angket secara online menggunakan Microsoft Form. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa aplikasi E-learning Madrasah terbukti bermanfaat sebagai teknik
pembelajaran dimasa Pandemi Coronaviruse Disease 2019 (Covid-19). Hal tersebut dapat dilihat
dari hasil angket yang diberikan kepada responden rata-rata menunjukkan bahwa E-Learning
Madrasah bisa menjadi sarana dan pilihan utama untuk terlaksananya kegiatan belajar mengajar
peserta didik MIN 1 Rembang pada masa pandemi Coronaviruse Disease 2019 (Covid-19) sekarang
ini.

Kata Kunci: E-Learning, Madrasah, Pembelajaran Jarak Jauh

Abstract
Coronaviruse Disease 2019 (Covid-19) makes teaching and learning to be carried out remotely, to
protect the safety and health of students from the threat of Covid-19. MIN 1 Rembang as an institution
under the Ministry of Religion utilizes a distance learning application launched by the Ministry of
Religion, namely Madrasah E-learning. This study aims to describe Distance Learning using Madrasah
E-Learning for MIN 1 Rembang students. This study used a qualitative research method with a
descriptive qualitative design (case study). The data collection technique used an online questionnaire
using Microsoft Form. The results showed that the Madrasah E-learning application proved to be
useful as a learning technique during the 2019 Coronavirus Disease Pandemic (Covid-19). This can be
seen from the results of the questionnaire given to respondents on average showing that Madrasah E-
Learning can be the main means and choice for the implementation of teaching and learning activities
for MIN 1 Rembang students during the current Coronaviruse Disease 2019 (Covid-19) pandemic.

Keywords: E-Learning, Madrasah, Distance Learning

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License

73
p-ISSN 2581-0735 Edutrained: Jurnal Pendidikan dan Pelatihan
e-ISSN 2721-0154 Vol. 4, No. 2, November 2020


PENDAHULUAN E-Learning Madrasah pada awal tahun


2020. Peresmian E-learning Madrasah
Wabah Coronavirus Disease 2019 sangat bermanfaat untuk pelaksanaan
(Covid-19) di Indonesia berpengaruh pembelajaran jarak jauh di masa
terhadap semua sektor kehidupan, pandemi sekarang ini. MIN 1 Rembang
termasuk sektor pendidikan. Kebijakan sebagai salah satu lembaga pendidikan
Pemerintah dalam sektor pendidikan, dasar dibawah Kementerian Agama
sebagai salah satu upaya pencegahan mengambil keputusan untuk
penyebaran (Covid-19) adalah dengan memanfaatkan aplikasi E-Learning
memberhentikan pembelajaran dan Madrasah yang digunakan dalam
memberlakukan pembelajaran jarak jauh pembelajaran jarak jauh. Berbekal Buku
yang dimulai pada tanggal 16 Maret Panduan yang diberikan oleh
2020. Hal ini tentu sangat berpengaruh Kementerian Agama tentang E-Learning
bagi semua pihak dalam sektor Madrasah dan dengan prinsip saling
pendidikan, khususnya bagi guru dan kerja sama dan saling melengkapi
peserta didik. Karena guru dan peserta diantara sesama guru, wali peserta didik
didik menjadi pelaku utama dalam dan peserta didik akhirnya pembelajaran
pelaksanaan pembelajaran jarak jauh. jauh bisa dilaksanakan dengan baik
Pelaksanaan pembelajaran jarak jauh meskipun pada awalnya terjadi berbagai
merupakan sebuah kebijakan darurat kendala.
yang diambil Pemerintah, demi menjaga Adapun rumusan masalah dari
keberlangsungan proses pembelajaran di penelitian ini adalah “Bagaimana
masa Pandemi. Hal ini juga pemanfaatan pembelajaran jarak jauh
menyebabkan berbagai institusi menggunakan E-Learning Madrasah bagi
pendidikan harus memilih dan memilah peserta didik MIN 1 Rembang”.
aplikasi apa yang tepat untuk digunakan Sedangkan tujuan penelitian ini adalah
dalam menunjang pelaksanaan untuk menggambarkan pemanfaatan
pembelajaran jarak jauh. Meskipun pembelajaran jarak jauh menggunakan
banyak alternatif aplikasi yang bisa E-Learning Madrasah bagi peserta didik
dimanfaatkan dalam pelaksanaan MIN 1 Rembang.
pembelajaran jarak jauh, namun guru Berdasarkan rumusan masalah dan
harus menentukan jenis aplikasi yang tujuan penelitian di atas, manfaat dari
tepat bagi peserta didiknya agar dapat penelitian ini adalah sebagai berikut : (1)
diakses dan dimanfaatkan secara Bagi guru dapat memberikan gambaran
maksimal oleh peserta didiknya masing- tentang E-Learning Madrasah sebagai
masing (Arifa, 2020). salah satu pilihan aplikasi yang bisa
Di awal masa pandemi Covid-19, digunakan dalam pembelajaran jarak
berbagai alternatif aplikasi pembelajaran jauh yang di dalamnya terdapat berbagai
jarak jauh menjadi pilihan bagi guru fitur yang lengkap yang bisa
untuk melakukan komunikasi yang dimanfaatkan semaksimal mungkin; (2)
intens dengan peserta didik, diantaranya Bagi Peserta didik dapat memberikan
menggunakan Google Classroom, motivasi dalam meningkatkan tingkat
Microsoft Office 365, Schoology dan partisipasi dalam Pembelajaran Jarak
masih banyak aplikasi pembelajaran Jauh di masa Pandemi Covid-19; (3) Bagi
online yang bisa dipilih untuk menjamin Madrasah dapat mengukur tingkat
keberlangsungan proses belajar keefektifan pembelajaran jarak jauh
mengajar. Guru dituntut untuk dengan menggunakan aplikasi E-
menguasai teknologi, informasi dan Learning Madrasah, sehingga dapat
komunikasi agar dapat menjamin dipergunakan sebagai bahan evaluasi
terlaksananya proses belajar mengajar terhadap kebijakan dalam pelaksanaan
bagi peserta didik secara daring. pembelajaran jarak jauh selanjutnya dan
Kementerian Agama telah (4) Bagi masyarakat umum dapat
meresmikan sebuah aplikasi, yaitu menginformasikan bahwa Kementerian
74
p-ISSN 2581-0735 Edutrained: Jurnal Pendidikan dan Pelatihan
e-ISSN 2721-0154 Vol. 4, No. 2, November 2020


Agama merupakan salah satu lembaga jarak jauh dalam UU Sisdiknas pasal 1
yang mampu menghadapi segala ayat 15 diartikan sebagai pendidikan
keadaan dengan tepat yang peserta didiknya terpisah dari
pendidik dan pembelajarannya
KAJIAN PUSTAKA menggunakan berbagai sumber belajar
melalui teknologi komunikasi, informasi,
1. Pembelajaran Jarak Jauh dan media lain. Sedangkan menurut
Menurut Bali (2019) Distance Agustina, Santosa, dan Ferdiana (2016)
learning (pembelajaran jarak jauh) Proses pembelajaran jarak jauh biasa
sebagai model dari distance education disebut sebagai e-learning, dimana e-
(pendidikan jarak jauh) bukanlah model learning merupakan suatu pendekatan
pendidikan yang baru. Cikal bakal sistem inovatif untuk dunia pendidikan dimana
pembelajaran jarak jauh dimulai dengan penyampaian informasi menggunakan
kursus tertulis, kemudian berkembang media elektronik yang akan
sistemnya menjadi pendidikan tinggi meningkatkan pengetahuan,
formal. keterampilan dan kinerja dari peserta
Arifa (2020) menyatakan bahwa didik.
Proses pembelajaran dari rumah melalui Berdasarkan pendapat beberapa ahli
Pembelajaran Jarak jauh idealnya tetap diatas, dapat kita simpulkan bahwa
dapat mengakomodasi kebutuhan belajar Pembelajaran Jarak Jauh adalah Proses
siswa untuk mengembangkan bakat dan pembelajaran antara guru dan peserta
minat sesuai dengan jenjang didik yang tidak bisa hadir secara fisik
pendidikannya. Untuk mewujudkan hal bersama-sama dalam satu tempat yang
tersebut diperlukan kesiapan pendidik, sama untuk melakukan kegiatan belajar
kurikulum yang sesuai, ketersediaan mengajar, sehingga menggunakan
sumber belajar, serta dukungan peranti bantuan media elektronik berbasis
dan jaringan yang stabil sehingga teknologi sehingga kebutuhan belajar
komunikasi antar peserta didik dan peserta didik bisa terakomodasi dengan
pendidik dapat efektif. baik dan peserta didik bisa tetap
Sadikin dan Hamidah (2020) melakukan komunikasi yang efektif
berpendapat bahwa Pembelajaran daring dengan guru meskipun hasil komunikasi
menghubungkan peserta didik dengan pembelajarannya tidak bisa semaksimal
sumber belajarnya (database, seperti hasil pembelajaran yang
pakar/instruktur, perpustakaan) yang dilakukan secara normal tatap muka di
secara fisik terpisah atau bahkan Madrasah. Karena berbagai keterbatasan
berjauhan namun dapat saling yang ada baik itu dari sisi peserta didik
berkomunikasi, berinteraksi atau ataupun dari sisi guru dalam penguasaan
berkolaborasi (secara langsung/ aplikasi pembelajaran jarak jauh yang
synchronous dan secara tidak langsung/ digunakan ataupun juga karena faktor-
asynchronous). faktor lain seperti keterbatasan jaringan
Setiawan (2020) juga menerangkan dan lain sebagainya.
bahwa Pembelajaran jarak jauh adalah
pembelajaran ketika siswa dan pengajar 2. Coronavirus Disease 2019 (Covid-
tidak selalu hadir secara fisik secara 19)
bersamaan di sekolah. Pelaksanaan Yoga Purandina and Astra Winaya
dapat sepenuhnya jarak jauh (hybrid) (2020) menyatakan bahwa Coronavirus
atau campuran jarak jauh dengan kelas Disease 2019 (COVID-19) sangat
(blended). meresahkan masyarakat dunia selama
Supradono (2009) menyatakan dua bulan terakhir ini. Wabah ini
bahwa E-Learning dalam disebabkan oleh Novel Coronavirus
pelaksanaannya biasanya banyak (SARS-Cov-2). Sebelumnya penyakit jenis
digunakan untuk menunjang konsep ini sama sekali belum pernah terdeteksi
Distance learning (DL) atau pendidikan dalam dunia medis. Wabah ini memang
75
p-ISSN 2581-0735 Edutrained: Jurnal Pendidikan dan Pelatihan
e-ISSN 2721-0154 Vol. 4, No. 2, November 2020


pertama kali dilaporkan mewabah di proses belajar mengajar yang


Wuhan, China. Virus ini berkembang menggunakan media elektronik
dengan cepat menginfeksi manusia khususnya internet sebagai sistem
melalui sistem pernafasan. Per April pembelajarannya. E-learning merupakan
2020, sekitar 1.8 juta jiwa terinfeksi oleh dasar dan konsekuensi logis dari
virus ini dan sekitar ratusan ribu jiwa perkembangan teknologi informasi dan
tersebut tidak mampu bertahan terhadap komunikasi.
virus tersebut atau mengalami kematian E-Learning Madrasah adalah aplikasi
di sekitar 213 negara di dunia . yang dirilis oleh Kementerian Agama
Menurut Arifa (2020), Guna Republik Indonesia mulai jenjang
melindungi warga sekolah dari paparan Roudlotul Athfal (RA) sampai jenjang
Covid-19,berbagai wilayah menetapkan Madrasah Aliyah (MA). E-Learning dapat
kebijakan belajar dari rumah. Kebijakan diakses selama 24 jam dimana saja oleh
tersebut menyasar seluruh jenjang pengguna (user), selama pengguna
pendidikan mulai dari jenjang mempunyai akses internet yang stabil
prasekolah hingga pendidikan tinggi, dan mempunyai username dan password
baik negeri maupun swasta. Kebijakan untuk mengakses E-Learning untuk
belajar di rumah dilaksanakan dengan mempermudah pelaksanaan
tetap melibatkan pendidik dan peserta pembelajaran jarak jauh dalam rangka
didik melalui Pembelajaran Jarak Jauh menjawab tantangan kemajuan teknologi
(PJJ). yang semakin maju.
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) E-Learning Madrasah adalah aplikasi
betul-betul membuat dunia terpuruk yang dibuat oleh Direktorat KSKK
diberbagai sektor kehidupan. Madrasah untuk dimanfaatkan oleh guru
Penyebarannya yang begitu mudah dan dan peserta didik dalam melaksanakan
efeknya yang begitu berbahaya bagi pembelajaran jarak jauh, baik pada saat
kesehatan dan keselamatan membuat pandemi Covid-19 maupun nanti setelah
pemerintah mengambil sebuah pandemi berakhir. Lembaga pendidikan
keputusan tepat untuk melindungi harus login ke website E-Learning
peserta didik di seluruh Indonesia Madrasah Official dengan menggunakan
dengan kebijakan melakukan Nomor Statistik Madrasah (NSM)
Pembelajaran Jarak Jauh. masing-masing lembaga untuk bisa
Dibutuhkan koordinasi dan mengakses E-Learning Madrasah.
kerjasama yang solid pada semua pelaku Kemudian Madrasah akan diminta
pendidikan di Indonesia untuk menjamin mengupload SK Operator sebagai
tetap terlaksananya pembelajaran bagi persyaratan disetujuinya penggunaan
peserta didik dan juga tetap menjamin aplikasi E-learning oleh Madrasah.
keselamatan dan kesehatan peserta didik Proses verifikasi SK Operator
dari ancaman Coronavirus Desease 2019 membutuhkan waktu sekitar satu sampai
(Covid-19). dua minggu untuk kemudian dinyatakan
lulus dan bisa mendownload aplikasi E-
3. E-Learning Madrasah learning baik itu versi installer maupun
versi hosting.
Nugroho (2012) menjelaskan bahwa Sampai saat ini, E-learning Madrasah
istilah “E” atau singkatan dari elektronik sudah mengalami beberapa kali proses
dalam E-learning digunakan sebagai update untuk menambah dan
istilah untuk segala teknologi yang memperbaiki fitur-fitur yang ada. Mulai
digunakan untuk mendukung usaha- dari versi pertama yaitu versi 1.2.0
usaha pembelajaran lewat teknologi sampai versi terbaru yaitu versi 2.0.0
elektronik internet. yang sudah dilengkapi dengan fitur Video
Menurut Cucus dan Aprilinda (2016) Conference yang memungkinkan guru
E-learning singkatan dari Elektronic dan peserta didik dapat melakukan
Learning, merupakan cara baru dalam pembelajaran tatap muka secara online,
76
p-ISSN 2581-0735 Edutrained: Jurnal Pendidikan dan Pelatihan
e-ISSN 2721-0154 Vol. 4, No. 2, November 2020


guru bisa sharing materi pelajaran pilihan ganda, jawaban pendek, Essay
dengan fitur ini sehingga bisa terjadi dan menjodohkan.
komunikasi dua arah yang hampir
mendekati sama dengan ketika Gambar 2
pembelajaran tatap muka secara Menu Video Conference di E-Learning
langsung. Madrasah
E-learning madrasah juga
menyediakan menu bagi guru untuk
membagi bahan ajar yang akan
disampaikan kepada peserta didik. Guru
bisa membuat kelas sebanyak kelas yang
diampu oleh guru tersebut, baik itu guru
mata pelajaran, guru kelas ataupun guru
bimbingan konseling. Guru bahkan bisa
membuat kelas online yang menyediakan
buku-buku elektronik yang bisa diakses
peserta didik kapan saja dan dimana saja
mereka berada. Sehingga peserta didik Pengguna (user) E-Learning
tetap bisa melaksanakan kegiatan literasi Madrsah mempunyai username dan
dengan baik. password masing-masing untuk bisa
Guru juga bisa membagikan Rencana mengakses aplikasi E-Learning
Pelaksanaan Pembelajaran, Kompetensi Madrasah. Ada lima pengguna (user)
Inti dan Kompetensi Dasar setiap yang bisa memanfaatkan fitur yang ada
pelajaran yang diampu sehingga di E-Learning Madrasah sesuai dengan
memungkinkan peserta didik ataupun penggunanya.
bahkan wali peserta didik untuk (1) Eksekutif dalam hal ini adalah
memantau dan mengikuti pembelajaran Kepala Madrasah, wakil kepala
yang telah direncanakan selama satu Madrasah maupun Pengawas
semester kedepan. madrasah. Terdapat berbagi menu
untuk pengguna eksekutif ini mulai
Gambar 1 dari mengecek aktifitas guru dan
Tampilan Aplikasi E-Learning Madrasah peserta didik di E-Learning
MIN 1 Rembang Madrasah, Kepala Madrasah
maupun Pengawas Madrasah juga
bisa melakukan monitoring dan
penilaian kinerja guru secara online
di E-Learning Madrasah.
(2) Operator Madrasah, dalam hal ini
ada guru atau tenaga kependidikan
di Madrasah yang dipercaya untuk
memegang dan mengkoordinir
kegiatan di E-Learning Madrasah,
tugas Operator Madrasah adalah
E-Learning Madrasah juga memasukkan semua data pengguna
menyediakan menu CBT (Computer E-learning Madrasah, mulai dari
Based Test) yang memungkinkan peserta eksekutif, guru mata pelajaran, wali
didik mengikuti serangkaian penilaian kelas, guru bimbingan konseling dan
mulai penilaian kuis, penilaian harian, peserta didik. Operator Madrasah
penilaian akhir semester bahkan juga harus mengisi data rombongan
penilaian akhir tahun secara online. belajar.
Beberapa bentuk penilaian disediakan
oleh E-Learning mulai dari bentuk

77
p-ISSN 2581-0735 Edutrained: Jurnal Pendidikan dan Pelatihan
e-ISSN 2721-0154 Vol. 4, No. 2, November 2020


Gambar 3 Gambar 4
Tampilan menu E-Learning Madrasah Tampilan menu E-Learning Madrasah
untuk pengguna Guru
untuk pengguna Operator

(4) Guru Bimbingan Konseling, terdapat


(3) Guru Mata Pelajaran dan Wali kelas, menu layanan bimbingan konseling
guru yang mengampu mata bagi peserta didik di E-Learning.
pelajaran tertentu ataupun guru
yang dipercaya menjadi wali kelas di Gambar 5
kelastertentu bisa masuk ke E- Tampilan menu E-Learning Madrasah
Learning Madrasah dan membuat untuk pengguna Guru BK
kelas Online sejumlah kelas yang
diampu. Guru bisa mengirimkan
keterangan atau petunjuk tentang
pembelajaran di timeline kelas
maupun di forum Madrasah
sehingga setiap siswa yang masuk ke
forum E-Learning bisa membaca
komentar tersebut. Guru bisa
mengisi Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar di setiap mata
pelajaran yang diampu. Guru juga (5) Peserta Didik, di E-Learning peserta
bisa mengisi kriteria ketuntasan didik dapat bergabung/
minimal dari mata pelajaran yang menambahkan ruang kelas,melihat
diampu dan bisa diakses oleh timeline kelas, melihat standar
peserta didik. Guru juga bisa kompetensi (KI/KD), melihat jurnal
mengirimkan bahan ajar di E- mengajar guru, melihat bahan ajar
Learning sebagai bahan untuk pada setiap pertemuan di kelas,
belajar peserta didik, bisa berupa melihat data peserta didik yang
file PDF, PPT bahkan juga bisa tergabung dalam kelas, melihat
berupa video maupun link video. tugas-tugas yang diberikan oleh
Guru bisa melakukan penilaian guru, melaksanakan Computer Based
untuk mengukur ketercapaian Test,melihat media belajar secara
kompetensi yang diajarkan melalui rinci, melihat kalender akademik
CBT (Computer Based Test) bisa dan agenda Madrasah,
berbentuk multiple choise, jawaban berkomunikasi secara pribadi
pendek, menjodohkan maupun dengan peserta didik lain
uraian. Guru juga bisa memonitor ,memperbaharui profil, peserta didik
aktifitas peserta didik di kelas mata juga bisa mengganti password akun
pelajaran yang diampunya, terdapat E-learning masing-masing.
juga menu absensi kelas yang bisa
diunduh.

78
p-ISSN 2581-0735 Edutrained: Jurnal Pendidikan dan Pelatihan
e-ISSN 2721-0154 Vol. 4, No. 2, November 2020


Gambar 5 jarak jauh selama pandemi Covid-19


Tampilan menu E-Learning Madrasah adalah melakukan perubahan
untuk pengguna Peserta Didik manajemen pendidikan dengan sistem
pembelajaran jarak jauh,
memaksimalkan peran kepala sekolah,
waka kurikulum dan guru, melakukan
interaksi secara kontinu dengan wali
murid dan mengoptimalkan penggunaan
aplikasi WhatsApp sebagai media
komunikasi dalam pembelajaran. (2)
Problematika yang dihadapi sekolah
dalam mengimplementasi pembelajaran
jarak jauh selama pandemi Covid-19
adalah terdapat guru yang memiliki
4. Penelitian yang berkaitan dengan kompetensi kurang bagus di bidang
pelaksanaan Pembelajaran Jarak pemanfaatan teknologi informasi dalam
Jauh pada masa Pandemi pembelajaran, kurang fokusnya peserta
Coronaviruse Disease (Covid-19). didik sehingga memerlukan pemantauan
orang tua dalam proses pembelajaran,
Handarini dan Wulandari (2020) tuntutan selalu tersedianya jaringan dan
menyatakan bahwa Pembelajaran daring kuota internet baik bagi peserta didik
merupakan salah satu solusi untuk maupun guru.
menerapkan social distancing guna Prawiyogi, dkk (2020) dalam
mencegah mata rantai penyebaran penelitian yang berjudul Efektifitas
wabah covid 19. Karena pembelajaran Pembelajaran Jarak Jauh Terhadap
daring merupakan pembelajaran yang Pembelajaran Siswa di SDIT Cendekia
dilakukan secara online dengan jarak Purwakarta menyimpulkan bahwa
jauh atau pembelajaran yang dilakukan pembelajaran jarak jauh yang
peserta didik dimanapun dan kapanpun dilaksanakan di SDIT Cendekia
saat dibutuhkan. Sehingga dapat Purwakarta dengan beberapa metode
menghindari kerumunan yang dianggap cukup efektif untuk dilakukan. Hal
sebagai salah satu cara untuk tersebut bisa dilihat dari hasil kuisioner
menerapkan social distancing. yang diberikan kepada responden dari 6
Hasil penelitian dari Roni Hamdani pertanyaan yang diajukan hampir semua
dan Priatna (2020) tentang Efektifitas rata-rata responden mendukung dan
Implementasi Pembelajaran Daring (Full menilai bahwa pembelajaran jarak jauh
Online) Dimasa Pandemi Covid- 19 Pada efektif dilakukan terhadap peserta didik.
Jenjang Sekolah Dasar Di Kabupaten Dari beberapa hasil penelitian
Subang menyimpulkan bahwa tingkat tentang Pembelajaran Jarak Jauh selama
tingkat efektifitas pembelajaran jarak masa Pandemi Covid-19 diperoleh
jauh sekitar 66,97 %, hal ini perlu kesimpulan bahwa Pembelajaran Jarak
ditingkatkan kembali agar pembelajaran Jauh menjadi sebuah kebijakan yang
lebih efektif guna peningkatan kualitas harus dilaksanakan untuk menjamin
pembelajaran dan hasil belajar siswa. tetap terlaksananya proses belajar
Sumarno (2020) dalam mengajar. Karean pendidikan adalah hak
penelitiannya berjudul Adaptasi Sekolah setiap anak indonesia dan lembaga
dalam Mengimplementasikan pendidikan sebagai salah satu pihak yang
Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa bertanggungjawab dalam menyediakan
Pandemi Covid-19 (Studi Kasus SMP layanan pendidikan. Dari hasil penelitian
Muhammadiyah Karanggeneng ditemukan bahwa banyak Apikasi E-
Kabupaten Lamongan memperoleh Learning yang bisa dimanfaatkan dalam
kesimpulan bahwa (1) Adaptasi sekolah pelaksanaan pembelajaran jarak jauh
dalam mengimplementasi pembelajaran selama masa pandemi. Penelitian ini juga
79
p-ISSN 2581-0735 Edutrained: Jurnal Pendidikan dan Pelatihan
e-ISSN 2721-0154 Vol. 4, No. 2, November 2020


meneliti tentang pemanfaatan aplikasi E- nomor perangkat yang tidak aktif. Akan
Learning dimasa pandemi Covid-19. tetapi setelah hasil angket yang telah
Perbedaan paling mendasar dari diisi terkumpul, diperoleh hasil sesuai
penelitian ini dibandingkan penelitian- dengan tabel di bawah ini.
penelitian sebelumnya adalah Tabel 1.
pemanfaatan E-Learning Madrasah Prosentase Jumlah Responden Dengan
sebagai aplikasi dari Kementerian Jumlah Keseluruhan Populasi Penelitian
Agama. E-Learning Madrasah yang harus No Hasil Jumlah Jumlah
di manfaatkan dan di eksplore seluas- Belajar Keseluruhan mengisi
luasnya untuk kepentingan peserta didik, angket
sehingga meskipun masa pandemi dan 1 Guru 26 26
tidak adanya pembelajaran tatap muka, Peserta
proses pembelajaran masih bisa 2 381 299
Didik
dilaksanakan.
3. Teknik pengumpulan data dan
METODE PENELITIAN pengembangan instrumen;

1. Metode penelitian; Teknik pengumpulan data penelitian


Penelitian ini adalah penelitian ini menggunakan angket/kuisioner
kuantitatif. Menurut Moleong dalam secara online dengan menggunakan
Prawiyogi, dkk (2020) Penelitian Microsoft Form dari Office 365 yang
kuantitatif merupakan penelitian yang ditujukan kepada peserta didik dan guru
memvalidasi atau menguji model MIN 1 Rembang. Angket tersebut berisi
atau teori yang bersifat problem beberapa pertanyaan yang isinya nanti
solving. Bersifat induktif, peneliti diharapkan bisa menggambarkan
mencoba menjelaskan realitas yang di- persentase pemanfaatan aplikasi E-
telitinya dalam suatu konteks dan Learning Madrasah dalam kegiatan
mencoba memberi makna dalam kontek pembelajaran jarak jauh di MIN 1
yang lebih luas. Rembang selama masa pandemi Covid-
Penulis memilih menggunakan 19.
pendekatan kuantitaif deskriptif dengan
survey, karena penelitian nanti HASIL PENELITIAN DAN
diharapkan akan dapat menjelaskan PEMBAHASAN
realitas tentang pemanfaatan E-Learning
Madrasah di MIN 1 Rembang sebagai 1. Hasil Penelitian
sarana kegiatan belajar mengajar jarak
jauh selama masa pandemi Covid-19. Data berdasarkan pengisian angket
dari hasil penelitian dihitung dan
2. Responden Penelitian; interprestasikan dalam bentuk tabel.
Setelah itu peneliti akan menjelaskan
Jumlah guru di MIN 1 Rembang pada dan menggambarkan hasil penelitian
tahun pelajaran 2020/2021 adalah tersebut sehingga nantinya kesimpulan
sebanyak 26 orang, sedangkan jumlah yang didapat dari penelitian ini akan
peserta didiknya adalah 381 peserta muncul dengan jelas sesuai data hasil
didik. Untuk penelitian ini ada 299 angket yang telah diberikan kepada
responden dari peserta didik dan 26 responden.
responden dari guru. Guru dan peserta Tabel 2 menggambarkan hasil
didik di MIN 1 Rembang sebagai populasi angket untuk guru yang berkaitan
penelitian ini tidak semuanya bisa dengan penggunaan E-Learning
mengisi angket yang diberikan Madrasah untuk pembelajaran jarak jauh
dikarenakan beberapa alasan yaitu, di MIN 1 Rembang selama masa pandemi
kendala akses internet, kendala akses Covid-19.
lokasi tempat tinggal dan karena ada
80
p-ISSN 2581-0735 Edutrained: Jurnal Pendidikan dan Pelatihan
e-ISSN 2721-0154 Vol. 4, No. 2, November 2020


Tabel 2. Tabel 4.
Hasil Angket/kuesioner untuk guru Hasil Angket Peserta didik tentang
Ya Tidak tanggapan mereka atas pemanfaatan
No Pertanyaan
(%) (%) Aplikasi E-Learning Madrasah.
Menggunakan E- Ya Tidak
1 100 0 No Pertanyaan
Learning untuk PJJ (%) (%)
Melakukan penilaian Paham Materi
2 dengan CBT E- 100 0 Pelajaran
Learning 1 dengan 100 0
Melakukan Remidial aplikasi E-
3 di E-Learning 96 4 Learning
Madrasah Setuju
Memanfaatkan fitur penggunaan
4 Video conference di 69 31 aplikasi E-
E-Learning 2 Learning 96,99 3,01
Keaktifan Peserta untuk
5 didik di E-learning 83,49 16,11 Pembelajaran
Madrasah Jarak Jauh

Tabel 3 menggambarkan hasil 2. Pembahasan


angket untuk peserta didik yang Data hasil angket yang disajikan pada
berkaitan dengan keaktifan peserta didik tabel 1 tentang hasil angket/kuesioner
dalam menggunakan E-learning untuk guru dapat dijelaskan bahwa
Madrasah, Mulai dari kelas I sampai semua guru di MIN 1 Rembang tahun
kelas VI . pelajaran 2020/2021 yang berjumlah 26
orang menggunakan aplikasi E-Learning
Tabel 3. Madrasah untuk melaksanakan
Keaktifan Peserta didik mengikuti PJJ di Pembelajaran Jarak Jauh selama masa
aplikasi E-Learning Madrasah pandemi Covid-19. Semua guru juga telah
melakukan pengukuran terhadap hasil
Absensi Mengirimkan Menyelesaikan pencapaian kompetensi yang diajarkan
No Kelas Harian Tugas KI 4 CBT selama pembelajaran jarak jauh
(%) (%) (%) menggunakan menu CBT (Computer
1 I 100,00 84,33 100,00 based Test ) yang terdapat dalam
2 II 78,57 75,00 78,57 aplikasi E-Learning Madrasah.
3 III 88,24 88,24 88,24 Pelaksanaan program perbaikan yang
4 IV 80,49 73,17 80,49 dilakukan untuk peserta didik yang
5 V 88,82 83,33 88,82 tingkat pencapaian kompetensinya
6 VI 74,24 75,00 74,24 dibawak kriteria ketuntasan minimal
Rata-rata 83,49 79,80 83,49 juga sudah dilaksanakan oleh para guru
MIN 1 Rembang dengan menggunakan
Tabel 4 menggambarkan hasil aplikasi E-Learning madrasah,
angket untuk peserta didik yang berdasarkan hasil angket diperoleh
berkaitan dengan pemahaman peserta angka sebesar 96% guru yang sudah
didik terhadap materi pembelajaran melakukan program remidiasi dan ada
dengan bantuan Aplikasi E-Learning 4% guru yang belum mengadakan
Madrasah, berapa tingkat respon atau program remidiasi di E-Learning
tanggapan mereka terhadap penggunaan Madrasah.
aplikasi E-Learning Madrasah untuk Fitur Video Conference (Vicon) yang
menggantkan proses pembelajaran tatap merupakan menu terbaru dari aplikasi E-
muka yang tidak mungkin dilakukan Learning Madrasah versi 2.0.0 juga sudah
selama masa pandemi Covid-19). dimanfaatkan oleh sebagian guru MIN 1
Rembang, terbukti dengan hasil angket
81
p-ISSN 2581-0735 Edutrained: Jurnal Pendidikan dan Pelatihan
e-ISSN 2721-0154 Vol. 4, No. 2, November 2020


yang menyatakan bahwa sebanyak 69% Keaktifan Peserta didik mengikuti


guru MIN 1 Rembang sudah Pembelajaran Jarak Jauh di aplikasi E-
memanfaatkan menu Video Conference Learning Madrasah ditunjukkan dengan
untuk berkomunikasi dengan peserta indikator peserta didik melakukan
didik selama masa pembelajaran jarak absensi harian, mengirimkan tugas KI 4
jauh, sehingga bisa sedikit mengobati dan menyelesaikan CBT (Computer Based
kerinduan peserta didik untuk Test) di aplikasi E-Learning Madrasah.
berkomunikasi secara langsung dengan Persentase indikator absensi harian
guru dan teman sekelasnya. Meskipun dengan menyelesaikan CBT tidak
mungkin frekuensi pelaksanaan video berbeda karena ketika peserta didik
conference ini belum bisa setiap hari melakukan absensi harian sudah
dikarenakan kendala keterbatasan diarahkan oleh guru di menu timeline
sinyal, dan dibeberapa kelas terdapat untuk mengerjakan CBT sehingga ketika
prangkat seluler dari peserta didik yang peserta didik absen di kelas online maka
tidak mendukung aplikasi video otomatis akan menyelesaikan tugas CBT
conference tersebut, tapi paling tidak yang diberikan di kelas tersebut,
usaha dari para guru MIN 1 Rembang persentase tertinggi untuk indikator
untuk melaksanakan video conference absensi dan menyelesaikan CBT sebesar
dikelasnya masing-masing patut 100% dan persentase terendah sebesar
dihargai. Mengingat panduan untuk 74,24%. Persentase indikator
pelaksanaan video conference di aplikasi mengirimkan Tugas KI 4 agak berbeda
E-Learning dilakukan dengan belajar dengan indikator yang lain karena untuk
mandiri dan tutorial sesama teman mengirimkan tugas KI 4 diperlukan
sejawat saja. beberapa langkah yang agak rumit
Hasil angket yang diberikan kepada karena tugas KI 4 berisi foto atau gambar
guru MIN 1 Rembang, didapatkan fakta pekerjaan peserta didik yang harus
bahwa dari 381 jumlah keseluruhan diupload. Beberapa peserta didik
peserta didik MIN 1 Rembang tahun mengalami kesulitan dalam
pelajaran 2020/2021 mulai kelas 1 mengirimkan foto karena terkendala
sampai kelas 6 yang terdiri dari 18 perangkat seluler yang dimiliki peserta
rombongan belajar, disemua kelas online didik yang tidak mendukung dan
yang dibuat oleh guru baik itu guru kelas pembatasan ukuran foto yang bisa
maupun guru mata pelajaran, tingkat dikirimkan sehingga menyulitkan
keaktifan peserta didik rata-rata mereka ketika harus menyesuaikan
keseluruhan mencapai 83,49%. Sebuah ukuran foto yang akan dikirimkan,
angka yang cukup mengagumkan jika persentase tertingg untuk indikator
melihat bagaimana minimnya pengiriman tugas KI 4 sebesar 88,24%
pengetahuan tentang E-Learning dan persentase terendah sebesar
Madrasah. Semua pihak, baik itu guru 73,17%.
maupun peserta didik sama-sama Peserta didik MIN 1 Rembang pada
mempelajari E-Learning secara mandiri. tahun pelajaran 2020/2021 keseluruhan
Keinginan dan tekad yang kuat untuk berjumlah 381 anak di 18 rombongan
tetap melaksanakan proses belajar belajar. Dan dari 381 peserta didik
mengajar, baik dari pihak Madrasah tersebut, yang menjadi responden dari
maupun pihak orang tua menjadikan penelitian ini berjumlah 299 peserta
sebuah sinergi yang solid, kerjasama didik atau 78,50 % dari keseluruhan
yang patut diapresiasi antara orang tua peserta didik. 21,5 % yang lainnya
peserta didik dan pihak Madrasah. terkendala untuk mengisi angket
Terlepas dari itu, pihak MIN 1 Rembang dikarenakan beberapa faktor. Ada yang
masih mengupayakan solusi bagi 16,11% terkendala jaringan, jarak dan akses
peserta didik yang belum bisa aktif informasi yang kurang terjangkau.
mengikuti pembelajaran menggunakan Penulis menganggap bahwa 78,50 %
aplikasi E-Learning Madrasah.
82
p-ISSN 2581-0735 Edutrained: Jurnal Pendidikan dan Pelatihan
e-ISSN 2721-0154 Vol. 4, No. 2, November 2020


dianggap sudah bisa mewakili dengan melakukan pembelajaran jarak


keseluruhan dari peserta didik yang ada. jauh sekalipun. Hal itu dapat dilihat
Sejumlah 299 responden peserta dengan antusiasme orang tua untuk
didik yang sudah mengisi angket, memahami cara pengoperasian aplikasi
diperoleh hasil bahwa 299 peserta didik E-Learning Madrasah, mereka juga
memahami dengan baik materi pelajaran antusias mendampingi putra putri
yang diberikan guru di aplikasi E- mereka selama melakukan pembelajaran
Learning Madrasah baik yang berupa di aplikasi E-Learning Madrasah.
teks maupun video pembelajaran. Kondisi seperti saat ini guru dituntut
Peserta didik yang yang setuju untuk mampu menguasai berbagai
pemanfaatan E-Learning Madrasah teknologi yang bisa membantu tetap
dalam Pembelajaran Jarak Jauh sebanyak menjalankan kewajiban untuk
96,99% dan yang tidak setuju sebesar mempersiapkan generasi muda yang
3,01%. tangguh, kewajiban mereka tetap
Hasil angket yang diberikan oleh menjamin terlaksananya proses
para responden baik itu guru maupun pembelajaran yang bermakna bagi
peserta didik dapat menggambarkan peserta didik. Disitulah aspek
bahwa aplikasi E-Learning Madrasah profesionalitas guru harus dibuktikan.
bermanfaat dalam menyediakan Dibalik musibah pasti ada hikmah,
berbagai menu yang mendukung kita harus bisa mengambil sisi positif
terlaksananya kegiatan pembelajaran dari kondisi pandemi Covid-19 yang
jarak jauh selama masa pandemi Covid- sedang kita alami sekarang ini. Banyak
19. Aplikasi E-learning menjadi alternatif pelajaran yang bisa kita ambil, antara
solusi dalam pembelajaran jarak jauh, lain : lebih menghargai waktu
meskipun hasil pembelajaran jarak jauh kebersamaan dengan peserta didik,
belum maksimal seperti jika mampu menguasai teknologi, mampu
pembelajaran tatap muka. memanfaatkan berbagai hal sebagai
Dalam pelaksanaan PJJ dibutuhkan sumber belajar untuk mengajar maupun
kerjasama dan koordinasi yang solid untuk belajar dan orang tua menjadi
antara pihak Madrasah, guru, orang tua lebih dekat dan menjadi lebih
peserta didik dan peserta didik itu memperhatikan perkembangan belajar
sendiri untuk lebih memaksimalkan putra putrinya.
keberhasilan pelaksanaan pembelajaran Realita di lapangan menunjukkan
jarak jauh tersebut. Dalam kondisi bahwa pemanfaatan aplikasi untuk
seperti sekarang ini saling mendukung pembelajaran jarak jauh digunsksn
dan saling mengingatkan adalah pilihan untuk tetap menjamin keberlangsungan
terbaik untuk memperoleh hasil yang proses belajar mengajar bagi peserta
diharapkan bisa dicapai oleh peserta didik di masa pandemi.
didik. Bukan hanya peserta didik yang
awam dalam pemanfaatan aplikasi
semacam E-Learning Madrasah ini, tapi PENUTUP
guru juga harus banyak belajar dan
beradaptasi dalam mengeksplorasi 1. Simpulan
berbagai menu yang bisa dimanfaatkan
didalam E-Learning Madrasah. Berdasarkan pembahasan diatas,
Sejatinya belajar bisa dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa penggunaan
dimana saja, belajar bisa dengan siapa aplikasi E-Learning Madrasah untuk
saja, akan tetapi guru tetap menjadi pembelajaran jarak jauh di MIN 1
fasilitator yang baik bagi orang tua Rembang selama bulan Agustus terbukti
peserta didik, karena telah efektif dan bisa diterima serta diikuti
memercayakan putra putri mereka untuk oleh sebagian besar peserta didik.
tetap belajar dan didampingi oleh guru Guru di MIN 1 Rembang sudah
bagaimanapun caranya, meskipun menggunakan aplikasi E-Learning untuk
83
p-ISSN 2581-0735 Edutrained: Jurnal Pendidikan dan Pelatihan
e-ISSN 2721-0154 Vol. 4, No. 2, November 2020


melakukan pembelajaran jarak jauh. pihak di MIN 1 Rembang berusaha secara


Aplikasi E-Learning Madrasah yang maksimal melakukan kerjasama dan
dirancang oleh Kementerian Agama koordinasi yang solid, sehingga semua
Republik Indonesia memang bertujuan masalah dan kendala bisa teratasi.
untuk menjawab tantangan zaman akan
kemajuan teknologi yang semakin pesat. 2. Saran
Memberikan wadah bagi guru dan
peserta didik di bawah naungan Berdasarkan hasil dan pembahasan
Kementerian Agama untuk menguasai di atas, terdapat beberapa saran, yaitu:
teknologi informatika. (1) sebagai institusi dibawah naungan
Hasil penelitian yang berkaitan Kementerian Agama Republik Indonesia,
dengan kegiatan guru dan peserta didik kita harus menjadikan E-Learning
dalam aplikasi E-Learning Madrasah sebagai pilihan utama untuk pelaksanaan
pada bulan Agustus 2020 rata-rata pembelajaran jarak jauh; (2) sebagai
persentasenya diatas 75% ada pada arah warga di Kementerian Agama harus
yang positif atau menunjukkan indikator saling membantu, saling kerjasama dan
pemanfaatan aplikasi E-learning saling berkoordinasi untuk memajukan
Madrasah untuk pembelajaran jarak jauh aplikasi E-Learning Madrasah menjadi
meningkat. aplikasi unggulan dan (3) aplikasi E-
Meskipun masih ada beberapa Learning Madrasah sebagai salah satu
kendala sehingga ada sebagian peserta aplikasi dalam pembelajaran jarak jauh
didik yang belum bisa mengakses untuk mewujudkan Madrasah Hebat
aplikasi E-Learning Madrasah seperti Bermartabat.
kendala jaringan, kendala perangkat dan
kendala informasi, akan tetapi semua

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Riska, Paulus Insap Santosa, and Ridi Ferdiana. (2016). Sejarah, Tantangan, Dan
Faktor Keberhasilan Dalam Pengembangan e-Learning. Seminar Nasional Sistem
Informasi Indonesia (November).

Arifa, Fieka Nurul. (2020). Tantangan Pelaksanaan Kebijakan Belajar Dari Rumah Dalam
Masa Darurat Covid-19. Info Singkat;Kajian Singkat Terhadap Isu Aktual Dan
Strategis XII(7/I): 6. http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info Singkat-
XII-7-I-P3DI-April-2020-1953.pdf. diakses tanggal 26 Juni 2020.

Bali, Muhammad Mushfi El Iq. (2019). Implementasi Media Pembelajaran Berbasis


Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Distance Learning. Tarbiyatuna : Kajian
Pendidikan Islam 3(1): 29–40.

Cucus, Ahmad, and Yuthsi Aprilinda. (2016). Pengembangan E-Learning Berbasis


Multimedia Untuk Efektivitas Pembelajaran Jarak Jauh. Explore: Jurnal Sistem
informasi dan telematika 7(1).

Handarini, Oktafia Ika, and Siti Sri Wulandari. (2020). Pembelajaran Daring Sebagai Upaya
Study From Home (SFH) Selama Pandemi Covid 19 Pembelajaran Daring. Jurnal
Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP) 8(1): 496–503.

Nugroho, Atmoko. (2012). Pengembangan Model Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Web.
Jurnal Transformatika 9(2): 72.

84
p-ISSN 2581-0735 Edutrained: Jurnal Pendidikan dan Pelatihan
e-ISSN 2721-0154 Vol. 4, No. 2, November 2020


Prawiyogi, Anggy Giri, Andri Purwanugraha, Ghulam Fakhry, and Marwan Firmansyah.
(2020). Efektifitas Pembelajaran Jarak Jauh Terhadap Pembelajaran Siswa Di SDIT
Cendekia Purwakarta. Jurnal Pendidikan Dasar 11(01): 94–101.
Roni Hamdani, Acep, and Asep Priatna. (2020). Efektifitas Implementasi Pembelajaran
Daring (Full Online) Dimasa Pandemi Covid- 19 Pada Jenjang Sekolah Dasar Di
Kabupaten Subang. Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang 6(1): 1–9.

Sadikin, A, dan Hamidah, A. (2020). Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-19.


BIODIK.Volume 6, Nomor 2, 109–119.

Setiawan, P. (2020). Pengertian E-learning Pengertian E-learning Menurut Para Ahli


Karakteristik E-learning Manfaat Elearning

Sumarno. (2020). Adaptasi Sekolah Dalam Mengimplementasikan Pembelajaran Jarak Jauh


Pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus Smp Muhammadiyah Karanggeneng
Kabupaten Lamongan). Jurnal Tarbiyah & Ilmu Keguruan (JTIK) Borneo I(2): 149–
62.

Supradono, Bambang. (2009). Manajemen Risiko Keamanan Informasi Dengan


Menggunakan
Metode OCTAVE (Operationally Critical Threat, Asset, and Vulnerability Evaluation,
Vol. 2,
No. 1, Hal. 4-8

Yoga Purandina, I Putu, and I Made Astra Winaya. (2020). Pendidikan Karakter Di
Lingkungan Keluarga Selama Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa Pandemi COVID-
19. Cetta: Jurnal Ilmu Pendidikan 3(2): 270–90.

85

Anda mungkin juga menyukai