Anda di halaman 1dari 6

USULAN PROPOSAL PENELITIAN MAHASISWA

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASSASMENT KEMAMPUAN BERFIKIR


KRITIS SISWA SMA DI DAERAH 3T DI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT
BERBANTUAN MODEL HYBRID LEARING PADA MATA PEMBELAJARAN
BIOLOGI

PENYUSUL :

RAFSAN WAKANO : 0106519024

PENELITIAN DAN EVALUASI PENDIDIKAN


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
HALAMAN PENGESAHAN PENELITIAN MAHASISWA

Judul Penelitian Pengembangan Instrumen Assasment Kemampuan


: Berfikir Kritis Siswa Sma Di Daerah 3t Di
Kabupaten Seram Bagian Barat Berbantuan Model
Hybrid Learing Pada Mata Pembelajaran Biologi
Peneliti :
a. Nama Lengkap dan Gelar : Rafsa Wakano. SP.d
b. NIP/NRP/NIDN/NIDK : 0106519024
c. Jabatan Fungsional : Mahasiswa
d. Pendidikan S2/S3 : S2
e. Fakultas/Jurusan : Pascasarjan / Evauasi dan Penelitian Pendidikan
f. Alamat Surel (e-mail) : Rasfanwakano222@students.unnes.ac.id
Anggota Peneliti (1) :
a. Nama Anggota : -
b. NIP/NRP/NIDN/NIDK : -
c. Program Studi : -
d. Fakultas : -
Anggota Peneliti (2)
a. Nama Anggota : -
b. NIP/NRP/NIDN/NIDK : -
c. Program Studi : -
d. Fakultas : -
Kerjasama dengan Institusi Lain :
a. Nama Istitusi : -
b. Alamat : -
c. Telepon/Fax/E-mail : -
Mahasiswa yang terlibat : 3 orang
a. Nama/NIM : -
b. Nama/NIM : -
c. Nama/NIM : -
Staff Pendukung Penelitian -
:
Alumni terlibat Penelitian : -
Biaya yang dipelukan : -
a. Sumber dari LPPM Universitas Negeri Semarang :
b. Sumber Lain,
Mengetahui Semarang :

Dekan, Peneliti :

NIP. NIM.

Menyetuji,
Ketuan LPPM,

NIP.

Penelitian mahasiswa ini dilatar belakangin oleh kenyataan bahwa kurangnya


instrument penilaia siswa khususnya untuk penilaian kemampuan berfikir kritis, dari
kenyataan yang ada bahwa metode penilaian guru untuk saat ini masih menggunakn metode
konvensiona dalam penilaian, berdasarkan kenyaan ini peneliti ingin merancang produk
instrument assament yang bisa di gunakan oleh tenaga pendidik baik itu guru mau dosen
dalam mengukur kemampuan berfikir kritis siswa khusnya lagi untuk para siswa SMA di
daerah 3T.

Sebagai langkah awal peneliti melakukan wawancara dengan salah satu guru biologi
di SMA Negeri 15 Kab. Seram Bagian Barat, kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana seorang guru biologi melakukan penilaian kepada siswanya selama dilakukannya
proses pembelajaran, apakah unntuk mengukur kemapuan siswa seorang guru menggunkan
instrument assasmen (penilaian) yang valid dan reliable,

PENDAHULUAN

Perkembangan Sains dan Teknologi pada Abad 21 memberikan tantangan baru di


dunia pendidikan. The North Central Regional Education Laboratory (NCREL)
mengidentifikasi kerangka kerja untuk 21st century skills, yang dibagi menjadi empat
kategori: berpikir inventif, komunikasi yang efektif, kemahiran era digital dan produktivitas
yang tinggi.(Rahzianta, 2016). kemudian (Shiddiq et al., 2019) mengemukakan bahwasanya
era industri 4.0 pada abad 21 ini mencakup beberapa keterampilan yang salah satu
diantaranya perlu disiapkan oleh sekolah untuk siswanya, yaitu keterampilan dasar,
keterampilan teknologi, keterampilan memecahkan masalah, keterampilan berkomunikasi,
keterampilan berpikir kritis dan kreatif, keterampilan mengolah informasi digital,
keterampilan interpersonal, dan keterampilan multi bahasa. Selain itu juga Pendidikan di
abad ke-21 menuntut keseimbangan teknologi dan pembelajaran. Pembelajaran yang
diharapkan yaitu pembelajaran yang inovatif, kreatif, kolaboratif serta berpusat kepada
peserta didik. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi didalam kegiatan
pembelajaran memberikan dampak terhadap proses dan hasil belajar siswa.(Putra, 2015).

Salah satu upaya menyikapi tuntutan abad ke-21 pemerintah memberikan solusi
dengan merancang mutu pendidikan di Indonesia dan melakukan evaluasi serta pengem
bangan kurikulum ( Hidayati et al, 2018). Pengembang an kurikulum dilakukan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan, dengan merancang kurikulum baru yang menuntut peserta
didik lebih aktif dalam proses pembelajaran. Kuri kulum baru yang menuntut peserta didik
lebih aktif dalam proses pembelajaran yaitu Kuri kulum 2013. Kurikulum 2013 merupakan
kurikulum yang berfokus pada pembentukan kompetensi, dan karakter peserta didik, dengan
memadukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat didemonstrasikan peserta didik
sebagai wujud pemahaman terhadap konsep yang dipelajarinya. Salah satu kemampuan yang
harus dimiliki oleh setiap siswa,

Pendidikan abad 21 para pendidik di tuntuk harus mampu membangun peserta didik
yang berpengetahuan sehingga memiliki kemampuan berpikir kritis (critical thinking).
Kemampuan ini hendaknya dilatihkan kepada peserta didik dalam setiap mata pelajaran.

Berdsarkan raian di atas maka, masalah yang dirumuskan adalah Bagaimana membuat

instrument penilaian kemampuan berfikir kritis yang valid dan reliabel agar bisa digunakan

oleh guru, dan bbentuk kepraktisan dari instrument penilaian kemapuan berfikir siswa

tersebut.
DAFTARPUSTAK

Novelia Prima, Masril, Hidayati, Y. D. (2018). Desain Lks Berbasis Virtual Laboratory
Melalui Ict Pada Materi Teknologi Digital , Efek Compton , Dan Inti Atom Kelas Xii
Sma / Ma Staf Pengajar Jurusan Fisika , Fmipa Universitas Negeri Padang. 11(1), 97–
104.

Putra, I. A. (2015). Orientasi Hybrid Learning Melalui Model Hybrid Learning Dengan
Berbantuan Multimedia Di Dalam Kegiatan Pembelajaran. 1(1).

Rahzianta, M. L. H. (2016). Pembelajaran Sains Model Service Learning Sebagai Upaya


Pembentukan Habits Of Mind Dan Penguasaan Keterampilan Berpikir Inventif. Usej -
Unnes Science Education Journal, 5(1), 1128–1137.
Https://Doi.Org/10.15294/Usej.V5i1.9646

Shiddiq, M. A., Komarayanti, S., & Utomo, A. P. (2019). Peningkatan Kemampuan Berpikir
Kritis Siswa Melalui Blended Learning Menggunakan Ensiklopedia Digital
Improvement Critical Thinking Skills Student Through Blended Learning Using Digital.
J"Urnal Biologi Dan Pembelajaran Biolog", (P-Issn 25, 1–12.

Sugiyarti, L., Arif, A., & Mursalin. (2018). Pembelajaran Abad 21 Di Sd. Prosiding Seminar
Dan Diskusi Nasional Pendidikan Dasar, 439–444.

Anda mungkin juga menyukai