Anda di halaman 1dari 9

olume 6 Issue 1 (2023) Pages 327 - 335

SEIKO : Journal of Management & Business


ISSN : 2598-831X (Print) and ISSN : 2598-8301 (Online)

Pengaruh Kompetensi, Kedisiplinan Dan Lingkungan Kerja


Terhadap Kinerja Guru Pada Smp Negeri 3 Kalukku
Kabupaten Mamuju
Indrianti1, Nur Fajariani2, Rohsita Amalyah Rasyid3
1,2,3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Mamuju

Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari kompetensi terhadap kinerja guru
pada SMP Negeri 3 Kalukku Kabupaten Mamuju, mengetahui pengaruh dari kedisiplinan
terhadap kinerja guru pada SMP Negeri 3 Kalukku Kabupaten Mamuju, mengetahui
pengaruh dari lingkungan kerja terhadap kinerja guru pada SMP Negeri 3 Kalukku
Kabupaten Mamuju untuk mengetahui pengaruh dari kompetensi, kedisiplinan dan
lingkungan kerja terhadap kinerja guru pada SMP Negeri 3 Kalukku Kabupaten Mamuju.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi berpengaruh terhadap kinerja guru pada
SMP Negeri 3 Kalukku Kabupaten Mamuju, kedisiplinan berpengaruh terhadap kinerja guru
pada SMP Negeri 3 Kalukku Kabupaten Mamuju, lingkungan kerja berpengaruh terhadap
kinerja guru pada SMP Negeri 3 Kalukku Kabupaten Mamuju dan kompetensi, kedisiplinan
dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja guru pada SMP Negeri 3 Kalukku
Kabupaten Mamuju.

Kata Kunci: Kompetensi, Kedisiplinan, Lingkungan Kerja, Kinerja Guru

Abstract
The purpose of this research is to determine the influence of competence on teacher
performance at SMP Negeri 3 Kalukku, Mamuju Regency, to determine the influence of
discipline on teacher performance at SMP Negeri 3 Kalukku, Mamuju Regency, to determine
the influence of the work environment on teacher performance at SMP Negeri 3 Kalukku,
Mamuju Regency to determine the influence of competence, discipline and work environment
on teacher performance at SMP Negeri 3 Kalukku, Mamuju Regency. This research uses
quantitative methods by collecting data through questionnaires. The results of the research
show that competence influences teacher performance at SMP Negeri 3 Kalukku, Mamuju
Regency, discipline influences teacher performance at SMP Negeri 3 Kalukku, Mamuju
Regency, work environment influences teacher performance at SMP Negeri 3 Kalukku,
Mamuju Regency and competence, discipline and work environment influence on teacher
performance at SMP Negeri 3 Kalukku, Mamuju Regency.

Keywords: Competence, Discipline, Work Environment, Teacher Performance

Copyright (c) 2023 Indrianti


Email : indri08871@gmail.com

PENDAHULUAN
Sumber daya manusia merupakan unsur yang paling penting dalam sebuah
organisasi karena sumber daya manusia yang melaksanakan kegiatan organisasi baik
SEIKO : Journal of Management & Business, 6(1), 2023 | 327
Pengaruh Kompetensi, Kedisiplinan Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja….

itu organisasi yang berorientasi profit dalam arti memperoleh keuntungan maupun
organisasi formal seperti sekolah. Sekolah adalah sebuah lembaga pendidikan yang
memegang peranan penting dalam membentuk moral siswa/murid sejak dini. Selain
itu, sekolah dirancang khusus untuk pengajaran siswa/murid dibawah pengawasan
tenaga pendidik atau guru.
Menurut Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 1 Ayat
1, “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Dengan demikian, peran guru dianggap sangat penting sehingga
dibutuhkan tenaga pendidik yang memiliki kompetensi yang memadai dan
berkualitas agar dapat memberikan kinerja yang tinggi bagi organisasi dan
menghasilkan anak didik yang berkualitas dan kompeten.
Kedisiplinan juga menjadi salah satu aspek penting sebab dapat berpengaruh pada
kemampuan seseorang dalam menyelesaikan tugas dan memperoleh kinerja yang tinggi.
Menurut Sinambela (2018:335), “Disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan pegawai
menaati semua peraturan organisasi dan norma-norma sosial yang berlaku”. Jadi, sebagai
guru yang disiplin harus memberikan contoh teladan seperti mentaati peraturan yang berlaku
di sekolah baik itu peraturan secara tertulis maupun tidak tertulis. Kedisiplinan bagi guru
merupakan suatu keharusan untuk diterapkan dalam melaksanakan peran dan tugasnya
sebagai pendidik di sekolah, dengan adanya kedisiplinan pada guru selain akan melancarkan
kegiatan proses belajar mengajar, disiplin yang diterapkan guru menjadi contoh bagi peserta
didiknya.
Salah satu organisasi formal yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah SMP
Negeri 3 Kalukku Kabupaten Mamuju. Berdasarkan pengamatan langsung yang
dilakukan oleh peneliti pada sekolah tersebut diperoleh data jika jumlah tenaga
pendidik atau guru sebanyak 32 orang yang memiliki tingkat pendidikan berbeda-
beda dimana sebanyak 1 orang yang berpendidikan S2, 23 orang berpendidikan S1, 3
orang berpendidikan D3 dan 5 orang yang berpendidikan SMA. Berdasarkan tingkat
pendidikan yang dimiliki oleh sejumlah guru tersebut menunjukkan jika tingkat
kompetensi yang dimiliki oleh para guru berbeda-beda. Permasalahan yang
ditemukan oleh peneliti adalah kinerja guru belum optimal karena kompetensi yang
dimiliki masih kurang dimana masih terdapat sejumlah-masalah yang dihadapi guru-
guru terkait metode atau budaya mengajar yang masih monoton atau belum
bervariasi, sejumlah guru masih belum mampu menyajikan materi pembelajaran
dengan metode yang mudah dipahami oleh siswa salah satunya penyebabnya adalah
guru-guru masih gagap tekhnologi sehingga kurang update terhadap informasi-
informasi mengenai sarana dan metode pembelajaran yang lebih efektif.
Permasalahan lain yang juga diperoleh pada SMP Negeri 3 Kalukku Kabupaten
Mamuju adalah kedisiplinan guru yang masih kurang dimana sejumlah guru masih
sering terlambat hadir disekolah bahkan meninggalkan sekolah lebih awal sebelum
waktu pulang sekolah, selain itu lingkungan kerja SMP Negeri 3 Kalukku Kabupaten
Mamuju masih belum memadai dimana kondisi ruangan kelas yang panas dan bising
karena terdengar suara yang cukup keras dari luar kelas yang mengganggu
konsentrasi baik konsentrasi guru maupun siswa saat jam belajar mengajar
berlangsung.
Berdasarkan uraian survei yang dilakukan mak tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh dari kompetensi, kedisiplinan dan lingkungan kerja terhadap kinerja
guru pada SMP Negeri 3 Kalukku Kabupaten Mamuju.

328 | SEIKO : Journal of Management & Business, 6(1), 2023


Pengaruh Kompetensi, Kedisiplinan Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja….

Manajemen Sumber Daya Manusia


Manajemen sumber daya manusia merupakan ilmu yang menangani sumber daya
manusia yaitu orang-orang yang bersedia berkontribusi terhadap kemajuan dan pencapaian
tujuan organisasi. Menurut Kaswan (2016:6) “Manajemen sumber daya manusia adalah
bagian dari manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan lain-
lain. Selain itu, menurut Sutrisno (2017:6) “Manajemen sumber daya manusia adalah kegiatan
perencanaan, pengadaan, pengembangan, pemeliharaan, serta penggunaan sumber daya
manusia untuk mencapai tujuan baik secara individu maupun organisasi”. Sehubungan
dengan pendapat tersebut, penulis bisa menyimpulkan jika manajemen sumber daya manusia
merupakan ilmu dalam mengatur sejumlah orang yang tergabung dalam sebuah organisasi
agar mampu saling terkoordinasi dan bekerja sama dengan baik demi pencapaian tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.

Kompetensi
Kompetensi dianggap sebagai kemampuan seseorang dalam mengerjakan sebuah
tugas yang didasari oleh adanya keahlian dan sikap yang profesional. Menurut Moeherino
(2014:5) “Kompetensi merupakan suatu karakteristik yang berkaitan dengan efektivitas dari
kinerja seseorang dalam menunaikan fungsi serta tugas dan tanggung jawabnya, dan
kompetensi yang dimaksud terletak dalam diri individu dan selamanya akan ada pada
kepribadian mereka sehingga hal tersebut dapat memprediksi tingkah laku dan kinerja
mereka dalam menunaikan pekerjaannya”. Sedangkan menurut Wibowo (2016:271)
“Kompetensi adalah sebuah kapabilitas pegawai dalam menunaikan suatu pekerjaan yang
dilandasi oleh kecakapan serta kelihaian dan didukung dengan tindakan kerja”.
Kemudian Suyanto (2013:39) turut mengemukakan bahwa “Kompetensi pada
dasarnya merupakan deskripsi tentang apa yang dapat dilakukan seseorang dalam bekerja,
serta apa wujud dari pekerjaan tersebut yang dapat dilihat”. Sehubungan dengan pendapat
tersebut penulis bisa menyimpulkan jika kompetensi ialah suatu ciri yang ada dalam diri
seseorang sebagai dukungan dalam melakukan atau mengerjakan sebuah pekerjaan dengan
efektif dan efisien.
Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 1 Ayat 10,
“Kompetensi guru adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus
dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan. Sehubungan dengan uraian tersebut dapat disimpulkan jika guru sebagai
tenaga pendidik yang akan membentuk generasi penerus bangsa harus mempunyai
keterampilan dan kompetensi yang memadai.
Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 28 (3) menyatakan bahwa indikator kompetensi yang harus dimiliki oleh
sebagai guru sebagai seorang agen pembelajaran :
1. Kompetensi pedagogik. Dalam Standar Nasional Pendidikan, menjelaskan pasal 28 (3)
dibutir a dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola
pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
2. Kompetensi kepribadian. Dalam Standar Nasional Pendidikan, menjelaskan pasal 28 (3)
butir b, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah
kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi
teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
3. Kompetensi profesional. Dalam Standar Nasional Pendidikan, menjelaskan pasal 28 (3)
butir c, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi profesional adalah

SEIKO : Journal of Management & Business, 6(1), 2023 | 329


Pengaruh Kompetensi, Kedisiplinan Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja….

kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang


memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang
ditetapkan standar nasional pendidikan.
4. Kompetensi sosial. Dalam Standar Nasional Pendidikan, menjelaskan pasal 28 (3) butir d,
dikemukakan bahwa yang dimaksud kompetensi sosial adalah kemampuan guru dari
sebagian masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta
didik,sesame pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan
masyarakat sekitar.

Definisi Kedisiplinan
menurut Sutrisno (2017:89), “Disiplin merupakan perilaku seseorang yang sesuai
dengan peraturan, prosedur kerja yang ada atau disiplin adalah sikap, tingkah laku, dan
perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari organisasi baik tertulis maupun tidak tertulis”.
Sehubungan dengan pendapat tersebut penulis bisa menyimpulkan jika kedisiplinan
merupakan kondisi seseorang yang bersedia taat dan patuh terhadap seluruh peraturan dan
norma yang diberlakukan dalam sebuah organisasi serta rela bekerja dengan mengerahkan
seluruh kemampuan dan keahlian yang dimiliki demi kemajuan organisasi tempat ia bekerja.
Menurut Mangkunegara (2017:129) mengemukakan bahwa bentuk disiplin kerja :
1. Disiplin Preventif
2. Disiplin Korektif
3. Disiplin Progresif
Menurut Rivai (2017:46) disiplin kerja memiliki beberapa indikator :
1. Kehadiran, hal ini menjadi indikator yang mendasar untuk mengukur kedisiplinan
pegawai seperti hadir dikantor tepat waktu, menggunakan jam istirahat dengan benar dan
pulang tepat waktu.
2. Ketaatan pada peraturan kerja, pegawai senantiasa taat pada prosedur kerja dan selalu
mengikuti pedoman kerja yang ditetapkan oleh organisasi/perusahaan.
3. Ketaatan pada standar kerja, pegawai senantiasa bertanggung jawab pegawai terhadap
tugas yang diamanahkan kepadanya.
4. Tingkat kewaspadaan yang tinggi, pegawai selalu berhati-hati, penuh perhitungan dan
senantiasa teliti dalam bekerja, serta memanfaatkan sumber daya secara efektif dan efisien.
5. Bekerja etis, melayani masyarakat dengan sikap dan tingkah laku yang sopan.
Berdasarkan uraian tersebut penulis menyimpulkan bahwa indikator yang dapat
digunakan untuk mengukur kedisiplinan seseorang adalah sikap sadar dalam melaksanakan
tugas, pegawai menaati peraturan yang berlaku, bertanggung jawab dalam menjalankan
tugas, senantiasa hadir dikantor, taat pada peraturan kerja dan standar kerja yang berlaku,
senantiasa berhati-hati dalam bekerja sehingga tidak terjadi kesalahan serta senantiasa
bersikap sopan.

Definisi Lingkungan Kerja


Lingkungan kerja merupakan hal yang sangat penting dalam kaitannya dengan sumber
daya manusia pada sebuah organisasi, sebab lingkungan kerja adalah sesuatu yang sangat
dekat dengan kegiatan setiap pegawai dalam organisasi. Menurut Afandi (2018:51),
“Lingkungan kerja adalah sesuatu yang ada dilingkungan para pekerja yang dapat
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas seperti temperatur, kelembaban, ventilasi,
penerangan, kegaduhan, kebersihan tempat kerja dan memadai tidaknya alat – alat
perlengkapan kerja”.
Sedangkan menurut Nuraini (2013:97) bahwa “Lingkungan kerja merupakan segenap
persoalan yang tersedia disekeliling para pegawai yang secara langsung dapat berimbas
kepada para pegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diembankan
kepadanya misalnya dengan adanya fasilitas AC (Air Conditioner), adanya penerangan yang
memadai baik dari lampu maupun sinar matahari dan sebagainya”. Kemudian Sedarmayanti

330 | SEIKO : Journal of Management & Business, 6(1), 2023


Pengaruh Kompetensi, Kedisiplinan Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja….

(2017:21) turut berpendapat jika “Lingkungan kerja merupakan keseluruhan alat perkakas
dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitar dimana seseorang bekerja, metode kerjanya,
serta pengaturan kerjanya bail perseorangan maupun sebagai kelompok”.
Sehubungan dengan pendapat tersebut, penulis bisa menyimpulkan jika lingkungan
kerja setiap organisasi harus senantiasa disesuaikan dengan kebutuhan individu yang ada
didalamnya sebab lingkungan kerja yang baik dapat mendukung pegawai dalam bekerja lebih
baik lagi sehingga mampu memberikan kinerja yang tinggi bagi organisasi.
Menurut Sedarmayanti (2017:26) “Lingkungan kerja fisik merupakan semua keadaan
berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi pegawai baik
secara langsung maupun tidak langsung”.
1. Cahaya/Penerangan
2. Sirkulasi Udara
3. Kebisingan
4. Bau-bauan di tempat kerja
5. Keamanan

Kinerja Guru
Kinerja merupakan hasil yang mampu dicapai oleh setiap individu dalam sebuah
organisasi sebagai hasil akhir dari pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang diberikan.
Menurut Mangkunegara (2017:67), “Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Kemudian menurut Sutrisno (2017:172),
“Kinerja adalah hasil kerja karyawan dilihat dari aspek kualitas, kuantitas, waktu kerja, dan
kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi”. Sehubungan
dengan pendapat tersebut, penulis bisa menyimpulkan jika kinerja merupakan hasil yang
mampu diberikan pegawai terhadap organisasi sebagai bentuk prestasi yang diraih dari
pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya.
Terdapat beberapa faktor yang dapat berpengaruh pada kinerja seseorang yang
dikemukakan oleh Mangkunegara (2017:67) :
a. Kompetensi atau Kemampuan
Dalam ilmu psikologi, kemampuan yang dimiliki seseorang terdiri dari kemampuan potensial
(IQ) dan kemampuan reality. Seseorang memiliki IQ diatas rata-rata (IQ 110-120) serta
memiliki pendidikan yang memadai untuk jabatan yang diemban serta cekatan dalam
menunaikan pekerjaan, maka orang tersebut akan makin mudah menggapai kinerja yang
ideal. Maka dari itu, organisasi perlu menempatkan pegawai pada pekerjaan yang serasi
dengan keahlian yang dimiliki.
b. Motivasi
Motivasi seseorang dapat terbina dari tabiat dalam menghadapi sebuah situasi dalam
melaksanakan pekerjaannya. Motivasi merupakan situasi yang dapat membimbing
pegawai dalam menggapai tujuan organisasi.

METODOLOGI
Lokasi penelitian dilakukan di SMP Negeri 3 Kalukku Kabupaten Mamuju. Adapun
waktu penelitian dilaksanakan selama kurang lebih dua bulan yakni dimulai bulan Juni 2023
hingga Juli 2023. Data Kuantitatif adalah data yan dapat diukur atau dihitung yang
dinyatakan dengan bilangan atau berbentuk angka”. Dalam hal ini hasil dari kuesioner.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian yaitu Data Primer menurut Kuncoro (2013:145)
adalah, “Data yang didapatkan langsung oleh pengumpul data saat melakukan penelitian”.
Dan Data Sekunder menurut Kuncoro (2013:145) adalah, “Data yang dikumpulkan sebagai
penunjang penelitian biasanya berbentuk file, dokumen atau melalui orang lain”. Menurut
Sugiyono (2018:275), “Analisis regresi berganda dilakukan untuk mengetahui bagaimana

SEIKO : Journal of Management & Business, 6(1), 2023 | 331


Pengaruh Kompetensi, Kedisiplinan Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja….

keadaan variabel dependen apabila dipengaruhi oleh dua atau lebih variabel independen”.
Adapun model persamaan yang digunakan :
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e
Keterangan :
Y = Kinerja Guru
X1 = Kompetensi
X2 = Kedisiplinan
X3 = Lingkungan Kerja
a = Konstanta
b1 b2 b3 = Koefisien regresi variabel
e = error term

HASIL PENELITIAN
Pengujian ini dilakukan untuk menguji besarnya pengaruh antara kompetensi
(X1), kedisiplinan (X2) dan lingkungan kerja (X3) terhadap kinerja guru (Y). Berikut
hasil pengolahan data yang diperoleh:
Tabel 1
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.010 6.255 .321 .750
Kompetensi .424 .135 .524 3.131 .004
Kedisiplinan .233 .110 .354 2.116 .043
Lingkungan Kerja .295 .135 .334 2.182 .038
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
Sumber : Data setelah diolah, SPSS 2023

Berikut persamaannya:
Y= 2.010 + 0.424 X1 + 0.233 X2 + 0.295 + e
Berikut penjelasannya :
1. a = 2.010 sebagai nilai konstanta untuk melihat seberapa besar nilai dari kinerja
guru jika kompetensi, kedisiplinan dan lingkungan kerja bernilai nol atau tidak
memiliki pengaruh.
2. b1 = 0.424 adalah besar koefisien regresi dari kompetensi, jika kompetensi
ditingkatkan kemudian variabel lain dianggap konstant atau tetap maka kinerja
guru akan naik sebesar 0.424.
3. b2 = 0.233 adalah besar koefisien regresi dari kedisiplinan, jika kedisiplinan
ditingkatkan dan variabel lain dianggap konstant atau tetap maka kinerja pegawai
akan naik sebesar 0.233.
4. b3 = 0.295 adalah besar koefisien regresi dari lingkungan kerja, jika lingkungan
kerja ditingkatkan dan variabel lain dianggap konstant atau tetap maka kinerja
guru akan naik sebesar 0.295.

Uji Hipotesis
1. Hasil Uji t (parsial)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat pengaruh masing-masing
kompetensi (X1), kedisiplinan (X2) dan lingkungan kerja (X3) terhadap kinerja guru
(Y). Keputusan dapat diambil dengan syarat taraf signifikan (α) = 0.05 dan

332 | SEIKO : Journal of Management & Business, 6(1), 2023


Pengaruh Kompetensi, Kedisiplinan Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja….

melakukan perbandingan pada nilai thitung dengan nilai ttabel dan nilai signifikansi
lebih kecil dari 0.05 (5%), disimpulkan jika kompetensi (X1), kedisiplinan (X2) dan
lingkungan kerja (X3) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja guru
(Y). Nilai thitung diperoleh melalui pengolahan data menggunakan Program SPSS
dan nilai dari ttabel dapat diperoleh melalui rumus berikut ini dan melihat tabel
distribusi t pada lampiran :
Tabel 2
Hasil Uji t (Parsial)
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.010 6.255 .321 .750
Kompetensi .424 .135 .524 3.131 .004
Kedisiplinan .233 .110 .354 2.116 .043
Lingkungan Kerja .295 .135 .334 2.182 .038
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
Sumber : Data setelah diolah, SPSS 2023

Berikut penjelasan dari tabel diatas:


a. Kompetensi memiliki nilai thitung 3.131 lebih tinggi dari nilai ttabel 2.048 dan nilai
signifikansi adalah 0.004 lebih rendah dari 0.05. Dengan demikian variabel
kompetensi (X1) memberikan pengaruh positif dan signifikan pada kinerja
guru. Maka dari itu hipotesis pertama yang menyatakan bahwa kompetensi
berpengaruh secara parsial terhadap kinerja guru pada SMP Negeri 3 Kalukku
Kabupaten Mamuju, diterima.
b. Kedisiplinan memiliki nilai thitung 2.116 lebih tinggi dari nilai ttabel 2.048 dan nilai
signifikansi adalah 0.043 lebih rendah dari 0.05. Dengan demikian variabel
kedisiplinan (X2) memberikan pengaruh positif dan signifikan pada kinerja
guru. Maka dari itu hipotesis kedua yang menyatakan bahwa kedisiplinan
berpengaruh secara parsial terhadap kinerja guru pada SMP Negeri 3 Kalukku
Kabupaten Mamuju, diterima.
c. Lingkungan kerja memiliki nilai thitung 2.182 lebih tinggi dari nilai ttabel 2.048 dan
nilai signifikansi adalah 0.038 lebih rendah dari 0.05. Dengan demikian variabel
lingkungan kerja (X3) memberikan pengaruh positif dan signifikan pada kinerja
guru. Maka dari itu hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa lingkungan kerja
berpengaruh secara parsial terhadap kinerja guru pada SMP Negeri 3 Kalukku
Kabupaten Mamuju, diterima.

2. Hasil Uji f (uji simultan)


Pengujian ini untuk melihat pengaruh kompetensi (X1), kedisiplinan (X2)
dan lingkungan kerja (X3) secara bersama-sama terhadap kinerja guru (Y).
Keputusan dapat diambil dengan syarat taraf signifikan (α) = 0.05 dan melakukan
perbandingan pada nilai fhitung dengan nilai ftabel dan nilai signifikansi lebih kecil
dari 0.05 (5%), disimpulkan jika kompetensi (X1), kedisiplinan (X2) dan lingkungan
kerja (X3) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kinerja guru (Y). Nilai
dari ftabel diperoleh dari tabel distribusi t dengan persamaan:
Tabel 3
Hasil Uji f (Uji Simultan)
ANOVAa

SEIKO : Journal of Management & Business, 6(1), 2023 | 333


Pengaruh Kompetensi, Kedisiplinan Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja….

Model Sum of df Mean Square F Sig.


Squares
1 Regression 19.851 3 6.617 4.925 .007b
Residual 37.618 28 1.344
Total 57.469 31
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
b. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja, Kedisiplinan, Kompetensi
Sumber : Data setelah diolah, SPSS 2023
Merujuk tabel tersebut dilihat nilai fhitung ialah 4.925 lebih tinggi dari nilai
ftabel 2.93 dan nilai signifikan ialah 0.007 lebih kecil dari 0.05. Maka dari itu, seluruh
variabel bebas kompetensi (X1), kedisiplinan (X2) dan lingkungan kerja (X3)
berpengaruh secara simultan terhadap kinerja guru (Y). Dengan demikian,
hipotesis keempat yang menyatakan kompetensi, kedisiplinan dan lingkungan
kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja guru pada SMP Negeri 3 Kalukku
Kabupaten Mamuju, diterima.

PEMBAHASAN
Merujuk dari hasil olah data diperoleh hasil jika kompetensi berpengaruh terhadap
kinerja guru SMP Negeri 3 Kalukku Kabupaten Mamuju yang ditunjukkan oleh nilai thitung
3.131 lebih tinggi dari nilai ttabel 2.048 dan nilai signifikansi adalah 0.004 lebih rendah dari 0.05.
Kompetensi dianggap sebagai kemampuan seseorang dalam mengerjakan sebuah tugas yang
didasari oleh adanya keahlian dan sikap yang profesional. Menurut Moeherino (2014:5)
“Kompetensi merupakan suatu karakteristik yang berkaitan dengan efektivitas dari kinerja
seseorang dalam menunaikan fungsi serta tugas dan tanggung jawabnya, dan kompetensi
yang dimaksud terletak dalam diri individu dan selamanya akan ada pada kepribadian
mereka sehingga hal tersebut dapat memprediksi tingkah laku dan kinerja mereka dalam
menunaikan pekerjaannya”. Kompetensi guru SMP Negeri 1 mampu melakukan identifikasi
masalah dengan baik karena memiliki pengetahuan dan mampu melakukan pembelajaran
dengan baik sesuai dengan kebutuhan yang ada secara efektif dan efisien. Selain itu, guru
mampu memahami tugas dna tanggung jawab yang diberikan, guru mmapu memilih metode
kerja yang dirasa paling efektif dan efisien, guru mampu bersikap tenang dalam menghadapi
masalah yang terjadi serta mampu memberikan ide dalam pemecahan masalah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedisiplinan berpengaruh terhadap kinerja guru
SMP Negeri 3 Kalukku Kabupaten Mamuju yang ditunjukkan oleh nilai thitung 2.116 lebih tinggi
dari nilai ttabel 2.048 dan nilai signifikansi adalah 0.043 lebih rendah dari 0.05. Kedisiplinan
merupakan hal yang penting untuk dimiliki setiap individu utamanya sumber daya manusia
yang terikat dengan sebuah organisasi sebab kedisiplinan berhubungan pada kemampuan
sumber daya manusia dalam melaksanakan tanggung jawab yang diberikan dengan efektif
dan efisien. Menurut Sinambela (2018:335), “Disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan
pegawai menaati semua peraturan organisasi dan norma-norma sosial yang berlaku”.
Kedisiplinan guru SMP Negeri 3 Kalukku Kabupaten Mamuju diangap cukup baik karena
guru senantiasa hadir disekolah tepat pada waktunya dan mampu memanfaatkan jam
istirahat dengan baik. Selain itu, guru mampu melaksanakan tugasnya berdasarkan prosedur
dan pedoman yang berlaku di sekolah, guru mampu bertanggung jawab terhadap tugas yang
diberikan, guru mampu melaksanakan tugasnya dengan hati-hati serta menunjukkan sikap
yang sopan.
Penelitian yang dilakukan oleh Zulkaisi Hidayat (2019) menunjukkan jika disiplin
memberikan pengaruh signifikan terhadap kinerja guru.
Hasil penelitian menunjukkan jika lingkungan kerja memberikan pengaruh signifikan
terhadap kinerja guru yang ditunjukkan melalui nilai thitung 2.182 lebih tinggi dari nilai ttabel
2.048 dan nilai signifikansi adalah 0.038 lebih rendah dari 0.05. Lingkungan kerja merupakan
hal yang sangat penting dalam kaitannya dengan sumber daya manusia pada sebuah

334 | SEIKO : Journal of Management & Business, 6(1), 2023


Pengaruh Kompetensi, Kedisiplinan Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja….

organisasi, sebab lingkungan kerja adalah sesuatu yang sangat dekat dengan kegiatan setiap
pegawai dalam organisasi. Menurut Afandi (2018:51), “Lingkungan kerja adalah sesuatu yang
ada dilingkungan para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas
seperti temperatur, kelembaban, ventilasi, penerangan, kegaduhan, kebersihan tempat kerja
dan memadai tidaknya alat – alat perlengkapan kerja”. Lingkungan kerja pada SMP Negeri 3
Kalukku Kabupaten Mamuju cukup mampu memberikan kenyamanan bagi guru dalam
melaksanakan tugasnya karena pencahayaan yang ada diruang kerja guru mampu memenuhi
kebutuhan guru, sirkulasi udara yang ada diruang kerja mampu membuat guru merasa
nyaman dalam melaksanakan tugas. Selain itu, lingkungan sekolah tenang dan tidak bising,
tidak ada bau busuk disekitar lingkungan sekolah dan terdapat petugas keamanan
dilingkungan sekolah.

SIMPULAN
Merujuk dari hasil penelitian yang telah dilakukan, berikut sejumlah kesimpulan yang
diperoleh:
1. Kompetensi berpengaruh secara parsial terhadap kinerja guru SMP Negeri 3 Kalukku
Kabupaten Mamuju.
2. Kedisiplinan berpengaruh secara parsial terhadap kinerja guru SMP Negeri 3 Kalukku
Kabupaten Mamuju.
3. Lingkungan kerja berpengaruh secara parsial terhadap kinerja guru SMP Negeri 3
Kalukku Kabupaten Mamuju.
4. Kompetensi, kedisiplinan dan lingkungan kerja berpengaruh secara simultan terhadap
kinerja guru SMP Negeri 3 Kalukku Kabupaten Mamuju.

Referensi :
AA. Anwar Prabu Mangkunegara, (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Remaja Rosdakarya.
Afandi, Pardi. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori, Konsep dan Indikator).
Zanafa Publishing.
Akhyadi, Kaswan. (2016). Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Alfabeta.
Jalaluddin, (2021). Konsep Ketaatan Terhadap Pemimpin Perspektif Fahrudin Ar-Razi Dan M.
Abduh Dalam Al-Qur`An Surat An-Nisa Ayat 59 (Studi Komparatif Tafsir Al-Kabir
Dan Tafsir Al-Manar). Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri
Purwokerto.
Kuncoro, Mudrajad. (2013). Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. Erlangga.
Malayu, S.P Hasibuan. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara.
Nawawi, (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia, Universitas Gadjah Mada.
Priansa, Donni. (2018). Perencanaan & Pengembangan SDM. Alfabeta.
Rivai, Veithzal. (2017). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Raja Grafindo Persada.
Sedarmayanti. (2017). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. CV Mandar Maju.
Sinambela. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Bumi Aksara.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Afabeta.
Supardi. (2014). Kinerja Guru. Raja Grafindo Persada.
Susanto, (2016). Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Prenadamedia Group.
Sutrisno, Edy. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia. Kencana Prenada Media Group

SEIKO : Journal of Management & Business, 6(1), 2023 | 335

Anda mungkin juga menyukai