Anda di halaman 1dari 11

Journal on Education

Volume 05, No. 03, Maret-April 2023, pp. 6802-6812


E-ISSN: 2654-5497, P-ISSN: 2655-1365
Website: http://jonedu.org/index.php/joe

Pengaruh Kompetensi Manajerial dan Gaya Kepemimpinan Kepala


Sekolah Terhadap Kinerja Guru

Lili Sartika1, Tri Widayatsih2, Andi Rahman3


1
SMA/SMK Trisakti Baturaja, Tj. Baru, Kec. Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan
2,3
PPs Universitas PGRI Palembang, Jl. Jend. A. Yani Lorong Gotong Royong No.9/10, 13 Ulu, Kec. Seberang Ulu II, Kota
Palembang, Sumatera Selatan
lielyyunan@gmail.com

Abstract
This study aims to identify and describe: 1). the influence of the principal's managerial competence on teacher
performance; 2) the influence of the principal's leadership style on teacher performance, 3) the effect of
managerial competence and the leadership style of the principal on the performance of vocational school
teachers in East Baturaja District. This study uses a quantitative descriptive method. The population and sample
in this study were 144 teachers at SMK East Baturaja, with the sample technique used was total sampling. The
data collection technique used is a questionnaire. Data were analyzed using simple linear and multiple linear
regression formulas using the SPSS (Statistical Product and Services Solution) program. The results of the study
show that: 1) There is a significant influence on the managerial competence of school principals on the
performance of vocational school teachers in East Baturaja District; 2) There is a significant influence of the
principal's leadership style on the performance of SMK teachers in East Baturaja District; 3) There is a
significant influence of managerial competence and leadership style of the principal on the performance of
vocational school teachers in East Baturaja District. This can be seen from the results of the F test which shows
a significance value of 0.000 <0.005. The influence of managerial competence and the principal's leadership
style on the performance of SMK teachers in East Baturaja District is 38.1%, the remaining 61.9% is influenced
by other factors.
Keywords: Principal's Managerial Competence, Principal's Leadership Style, Teacher Performance

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan: 1). pengaruh kompetensi manajerial kepala
sekolah terhadap kinerja guru; 2) pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru, 3)
pengaruh kompetensi manajerial dan gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru SMK Se-
Kecamatan Baturaja Timur. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi dan sampel
dalam penelitian ini yaitu 144 guru di SMK Se-Baturaja Timur, dengan teknik sampel yang digunakan adalah
total sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu angket. Data dianalisis menggunakan rumus
regresi linear sederhana dan linier berganda dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and
Services Solution). Hasil penelitian menunjukkan bahwa:1) Terdapat pengaruh yang signifikan kompetensi
manajerial kepala sekolah terhadap kinerja guru SMK Se-Kecamatan Baturaja Timur; 2) Terdapat pengaruh
yang signifikan gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru SMK Se-Kecamatan Baturaja Timur;
3) Terdapat pengaruh yang signifikan kompetensi manajerial dan gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap
kinerja guru SMK Se-Kecamatan Baturaja Timur. Hal ini terlihat dari hasil uji F yang menunjukkan nilai
signifikansi sebesar 0,000 < 0,005. Besar pengaruh kompetensi manajerial dan gaya kepemimpinan kepala
sekolah terhadap kinerja guru SMK Se-Kecamatan Baturaja Timur sebesar 38,1% sisanya 61,9% dipengaruhi
oleh factor lain.
Kata Kunci: Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah, Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Guru.

Copyright (c) 2023 Lili Sartika, Tri Widayatsuh, Andi Rahman


Corresponding author: Lili Sartika
Email Address ; lielyyunan@gmail.com (Tj. Baru, Kec. Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu)
Received 20 January 2023, Accepted 03 February 2023, Published 03 February 2023

PENDAHULUAN
Pendidikan bagian dari proses dalam pengembangan diri dan dapat membentuk perilaku
seseorang, oleh karena itu perlu diperhatikan bagaimana dalam memberikan prioritas kepada guru
Pengaruh Kompetensi Manajerial dan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru, Lili Sartika,
Widayatsih, Andi Arif 68

yang dapat mengembangkan kemampuannya terhadap tugas sebagai guru. Dengan mengembangkan
kinerjanya, seorang guru yang memiliki motivasi yang tinggi dalam bekerja (Rohman & Ichsan,
2021). Baik itu motivasi karena kebutuhan dirinya sendiri, ataupun karena adanya rangsangan dari
luar.
Menurut (Harapan et al., 2022) konsep suatu pendidikan merupakan keseluruhan proses
seseorang mengembangkan sebuah kemampuan, sikap dan perilaku yang bisa membentuk perilaku
dalam kondisi tertentu.
Sebagai sasaran dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu pendidikan harus
ditingkatkan dikarenakan pendidikan bagian integral dalam mengupayakan terhadap pengembangan
kualitas seseorang dengan keseluruhan, adapun pendidikan dapat mempengaruhi dengan berbagai
faktor yang seperti faktor kepemimpinan. Dalam hal ini kepemimpinan di sekolah dipimpin oleh
seorang kepala sekolah. dimana mempunyai kemampuan dengan memimpin dan melakukan berbagai
pengawasan maupun petunjuk dalam mengembangkan serta mendelegasikan semua tugas. Adapun
faktor tersebut untuk mewujudkan visi, misi, tujuan serta sasaran sekolah dengan berbagai program
yang akan dilakukan dengan bertahap maupun terencana.
Kemampuan kepemimpinan serta manajemen dengan memadai sangat diperlukan
dalam meningkatkan mutu pendidikan. Dengan mencapai standar kelayakan dan kinerja yang baik,
sekolah perlu pimpinan seorang kepala sekolah dengan mempunyai kualitas pengetahuan secara luas
tentang manajemen sekolah (Erwandi, 2019). Pendidikan tersebut dengan mutu lahir melalui sistem
perencanaan secara baik melalui materi dan sistem tata kelola yang baik dan disampaikan oleh guru
yang baik dengan komponen pendidikan yang bermutu khususnya guru (Baeti, 2021). Menurut
(Wulandari et al., 2022) kualitas guru saling berkaitan erat dengan kualitas SDM (sumber daya
manusia).
Upaya dengan meningkatkan kualitas pendidikan pemerintah masih terus berupaya
mengembangkan dalam kompetensi para kinerja guru, dengan adanya pengaruh tentang hasil kinerja
seorang guru, sehingga dalam pemerintah mengeluarkan suatu kebijakan yang dikenal dengan sebutan
sertifikasi guru. Pembelajaran yang diberikan oleh guru menjadikan suatu peran yang utama dalam
mengembangkan kualitas dan potensi peserta didik, ketidakmampuan guru dalam memberikan
layanan belajar yang baik akan berdampak buruk bagi peserta didik (Handayani et al., 2020). Kualitas
pengelolaan sekolah memiliki ketergantungan terhadap seorang kepala sekolah dengan mempunyai
peran sekaligus merangkap manajer. Menjadi seorang manajer, kepala sekolah memiliki tanggung
jawab maupun tugas sangat besar terhadap mengelola sekolahnya.
Dengan kesuksesan kepala sekolah dalam mengelola sekolahnya tidak akan terlepas
terhadap kemampuan kepala sekolah yang menjadi pemimpin sekolah dengan menjalankan peran
maupun fungsi yang menjadi kepala sekolah. Dengan hal tersebut seorang kepala sekolah menuntut
untuk mempunyai mental dalam menghadapi kesiapan dengan mengelola sekolah. Untuk
meningkatkan kinerja guru peran kepala sekolah sangat penting, karena berhasil atau tidaknya suatu
68 Journal on Education, Volume 05, No. 03 Maret-April 2023, hal. 6802-

tujuan yang dicapai oleh suatu organisasi sekolah bergantung pada kepemimpinan kepala sekolah
(Ismail, 2015). Kepemimpinan kepala sekolah dalam memanfaatkan maupun mengarahkan ke
berbagai sumber daya telah tersedia sangat meyakinkan dengan kesuksesan pada saat proses belajar
(Hapizoh et al., 2020).
Kesiapan tersebut merupakan bagian dari kemampuan manajerial kepala sekolah
dengan Peraturan Menteri Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah.
Kemampuan manajerial kepala sekolah meliputi: (1) mengembangkan organisasi sekolah/madrasah
sesuai kebutuhan; (2) menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan.
Perencanaan; (3) mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju organisasi
pembelajaran yang tepat guna (4) memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber
daya sekolah/ madrasah secara optimal, dan (5) menumbuhkan kebiasaan serta suasana
madrasah/sekolah lebih nyaman serta menyenangkan serta berinovasi dalam pembelajaran anak didik.
Kepala sekolah hendaknya mampu mengelola tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan melalui rangka pendayagunaan sumber daya manusia dengan efektif dan efisien. Kepala
sekolah diharapkan mampu mengelola prasarana maupun sarana sekolah dalam rangka
pendayagunaan secara optimal. Kemampuan penting lainnya yaitu menjaga interaksi masyarakat
dengan sekolah pada rangka pencarian ide, dukungan, pembiayaan sekolah maupun sumber belajar,
selanjutnya melaksanakan evaluasi, pelaporan serta monitoring dalam pelaksanaan program aktivitas
sekolah melalui prosedur secara tepat, dan mampu merencanakan pada tindakan selanjutnya.
Kemampuan manajerial kepala sekolah yang baik diharapkan mampu mendorong dan
menegakkan disiplin bagi para guru sehingga mampu menunjukan kinerja yang baik. (Salam, 2004)
menyatakan kinerja guru dapat meyakinkan dalam kualitas pendidikan, karena guru termasuk banyak
berkomunikasi secara langsung terhadap peserta didik melalui proses pembelajaran di
madrasah/sekolah. Sedangkan menurut (Ristianey et al., 2020) menyatakan bahwa dalam kultur
masyarakat indonesia sampai saat ini, pekerjaan guru cukup tertutup, dengan pemimpin guru,
contohnya kepala sekolah maupun pengawas sekolah yang tidak akan mudah mendapatkan data
maupun pengamatan realitas keseharian guru yang berhadapan peserta didik.
Kompetensi manajerial kepala sekolah secara baik dapat mengembangkan terhadap
para kinerja guru (Meidiana et al., 2020). Dengan mengupayakan dapat dilaksanakan melalui kepala
sekolah dapat mempengaruhi peningkatan yaitu dengan cara memberikan motivasi serta inovasi yang
baru terhadap guru sesuai dengan misi maupun visi di sekolah tersebut. Selain dari faktor
kepemimpinan di sekolah dalam meningkatkan dan mengembangkan profesionalisme guru sangat
diperlukan adanya partisipasi guru dalam proses pembelajaran (Imansyah et al., 2020). Oleh sebab itu
di kepala sekolah bertindak menjadi pemimpin yang harus memberikan pengawasan maupun petunjuk
dalam mengembangkan komunikasi yang tercermin dari kemampuan komunikasi melalui lisan
maupun tenaga kependidikan dan anak didik.
Pengaruh Kompetensi Manajerial dan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru, Lili Sartika,
Widayatsih, Andi Arif Rahman 6805

Adapun penelitian terdahulu dengan yang di lakukan adalah (1) Riset tersebut dapat
dilaksanakan oleh (Ngiode, 2016), dengan memastikan pengaruh terhadap kepemimpinan kepala
sekolah mengenai kinerja guru sebanyak 45,2%. Dengan pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja
guru sebanyak 21,3% dan pengaruh disiplin kerja tentang kinerja guru sebesar 10,4%. Jadi, pengaruh
kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru paling besar diantara ketiga variabel yang diteliti
dan diikuti dengan pengaruh disiplin kerja maupun motivasi kerja. Adapun Perbedaannya terletak
fokus penelitian, lokasi penelitian dan variabel pendukungnya tidak sama dengan penelitian ini
seperti: disiplin kerja, kecerdasan emosional, budaya kerja, prestasi belajar dan lainnya, yang tidak
diukur dalam penelitian ini. Telaah pustaka di atas menguatkan peneliti bahwa kompetensi manajerial
dan gaya kepemimpinan kepala sekolah memiliki pengaruh terhadap kinerja guru, yakni dalam
peningkatan kualitas mengajar guru, hasil belajar siswa, serta kinerja guru.
Adapun kebaruan riset tersebut ialah melihat pengaruh terhadap kompetensi
manajerial maupun gaya kepemimpinan kepala sekolah tentang kinerja guru di sekolah di SMK
Swasta Se Kecamatan Baturaja Timur. Riset tersebut melihat pengaruh terhadap kompetensi
manajerial maupun gaya kepemimpinan kepala sekolah di sekolah di SMK Swasta Se Kecamatan
Baturaja Timur sejauh pengamatan peneliti belum pernah dilakukan sebelumnya.
Adanya penelitian ini akan memberikan kontribusi diantaranya kepada lembaga-lembaga
pendidikan, praktisi pendidikan terkhusus kepala sekolah dan guru. Untuk kepala sekolah, dapat
dijadikan sebagai bahan acuan dalam melakukan evaluasi dan penetapan keputusan untuk peningkatan
profesionalisme guru, sekaligus untuk mencapai hasil yang maksimal dalam melaksanakan program
pendidikan dan pengajaran, Dinas Pendidikan, sebagai masukan dan acuan dalam melaksanakan
peningkatan sumber daya manusia dalam hal ini, khususnya guru untuk meningkatkan kualitasnya
sebagai praktisi pendidik. Dan Juga Universitas PGRI Palembang terutama Manajemen Pendidikan
untuk menambah referensi sebagai bahan penelitian lanjutan yang lebih mendalam pada masa yang
akan datang.

METODE
Penelitian ini akan dilakukan pada SMK swasta yang berada di kecamatan Baturaja Timur,
Kab. Ogan Komering Ulu, Prov. Sumatera Selatan. Penelitian akan dimulai dari Juni 2022– Februari
2023. Metode yang dipakai pada penelitiannya ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, yakni
guna melihat pengaruh secara parsial antara variabel-variabel yang ada (Sugiyono, 2019). (Suharsimi,
2010) menjelaskan bahwa pendekatan kuantitatif yakni pendekatan penelitian yang menggunakan
angka-angka, mulai dari mengumpulkan data, menafsirkan data, hingga memaparkan hasil penelitian.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara satu variabel dengan variabel
lainnya. Penelitian korelasi merupakan bagian penelitian ex-post facto, biasanya peneliti tidak
menerapkan manipulasi atas variabel yang ada lalu langsung melakukan pencarian keberadaan serta
tingkatan hubungan variabel yang terefleksikan dengan koefisien korelasi (Sukardi, 2011). Penelitian
68 Journal on Education, Volume 05, No. 03 Maret-April 2023, hal. 6802-

ex post facto tidak ada pengontrolan variabel dan biasanya tidak ada pre test (Siyoto & Sodik, 2015).
Variabel pada penelitian kuantitatif disini terdiri dari: kompetensi manajerial (X1) gaya
kepemimpinan kepala sekolah (X2) terhadap kinerja guru (Y), untuk menguji hipotesis yang telah
dirumuskan, kemudian seluruh data yang didapat selanjutnya diproses serta diolah melalui analisa
kuantitatif.
Subjek Penelitian
Sampel adalah bagian dari populasi dengan ciri-ciri ataupun kondisi tertentu yang hendak
diteliti (Siyoto & Sodik, 2015). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yakni total sampling.
Total sampling diterapkan ketika jumlah sampel sebanding jumlah populasinya. Pada Penelitian ini
yang menjadi sampel penelitian adalah Guru SMK swasta se-kecamatan Baturaja Timur berjumlah
114 guru.
Teknik Pengumpulan Data
Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat
penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto,film
dokumenter, data yang relevan dengan penelitian (Hardani. Ustiawaty, 2020). Teknik pengumpulan
data dokumentasi ini berupa buku-buku yang relevan dan peraturan-peraturan. Data tersebut sebagai
data pendukung dalam penelitian ini. Pada penelitian ini dokumentasi yang digunakan adalah foto
sebagai penguat hasil penelitian. Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain
bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan penggunaan (Syahza, 2021).
Angket yang digunakan adalah angket tertutup dan berskala yaitu angket yang sudah disediakan
pernyataan sehingga responden tinggal mengisi jawaban dengan memberi tanda checklist dengan
alternatif jawaban dan skor tersedia dalam angket (1) jawaban “Sangat Sering” diberi skor 5, (2)
jawaban “Sering” diberi skor 4, (3) jawaban “Kurang Sering” diberi skor 3, (4) jawaban “Tidak
Sering” diberi skor 4, dan (5) jawaban “Sangat Tidak Sering” diberi skor 1.
Berkaitan dengan uraian diatas, maka instrumen angket ini dipergunakan untuk
mengukur variabel Kompetensi manajerial kepala sekolah(X 1), Gaya Kepemimpinan Kepala sekolah
(X2), dan Kinerja Guru (Y).
Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen ini diberikan kepada responden yang
bukan sampel penelitian sebanyak ≤ 30 responden di SMK di Kecamatan Pengandonan yang berbeda
dengan tempat penelitian sebagai sekolah pembanding untuk uji validasi. Uji validitas menggunakan
corrected item-total correlation dengan SPSS. Suatu butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai r-
hitung yang merupakan nilai dari corrected item-total correlation ≥ dari r-tabel, dengan angka kritis
korelasi tabel sebesar 5%. Uji reliabilitas dilakukan sebagai alat pengumpulan data apabila
memberikan hasil ukuran yang sama terhadap suatu gejala pada waktu yang berlainan. Dari uraian
tersebut, pengujian reliabilitas ini dianalisis dengan program SPSS menggunakan Cronbach Alpha
dengan koefisien keandalan (reliability) sebesar 5%.
Teknik Analisa Data
Pengaruh Kompetensi Manajerial dan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru, Lili Sartika,
Widayatsih, Andi Arif Rahman 6807

Uji prasyarat merupakan suatu uji untuk mengukur indikasi ada atau tidaknya
penyimpangan data masing-masing variabel. Selain itu, uji prasyarat ini diperlukan guna mengetahui
apakah analisis data untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak (Hanadya et al., 2022).
Pengujian kebenaran hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji regresi linier sederhana dan
berganda. Untuk itu ada beberapa jenis uji sebagai prasyarat statistik yang harus dipenuhi pada
analisis regresi linier berganda, yaitu uji normalitas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas dan uji
multikolinieritas. Uji parsial menggunakan regresi linier sederhana dan dilanjutkan dengan uji-t
melalui program SPSS yang bertujuan untuk menguji apakah setiap variabel bebas yaitu kompetensi
manajerial (X1), dan gaya kepemimpinan kepala sekolah (X2) mempunyai

HASIL DAN DISKUSI


Untuk menguji hipotesis ini dilakukan perhitungan dengan menggunakan program SPSS for
window versi 25.00. Untuk mengetahui besarnya pengaruh kompetensi manajerial dan gaya
kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini:
Tabel 1. Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of
Square the Estimate
1 ,617a ,381 ,370 7,593
a. Predictors: (Constant), Gaya Kepemimpinan Kepala
Sekolah, Kompetensi Manajerial
b. Dependent Variable: Kinerja Guru
Hasil perhitungan koefisien determinasi pada tabel 4.15 di atas dapat diartikan bahwa besar
pengaruh kompetensi manajerial dan gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru 38,1%
sisanya 61,9% dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak termasuk variable variabel pada penelitian
ini.
Uji f (Uji Simultan) pada Hipotesis Ketiga
Untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dengan menggunakan uji F
yang dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini:
Tabel 2. Hasil Uji Simultan (F)
ANOVA
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
1 Regression 3942,204 2 1971,102 34,193 ,000b
Residual 6398,814 111 57,647
Total 10341,018 113
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
b. Predictors: (Constant), Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kompetensi
Manajerial
Hasil perhitungan pada Tabel 4.18 di atas, diperoleh nilai probabilitas (0,000) lebih kecil
dari nilai α (0,05), selain itu, untuk nilai F Hitung sebesar 34,194 lebih besar dari F (0,05) (2:50)
68 Journal on Education, Volume 05, No. 03 Maret-April 2023, hal. 6802-

sebesar 4,02 sehingga Ha diterima. Artinya, terdapat pengaruh kompetensi manajerial dan gaya
kepemimpinan kepala sekolah secara bersama-sama terhadap kinerja guru.
Persamaaan Regresi Linier Berganda pada Hipotesis Ketiga
Ha3 : Terdapat pengaruh kompetensi manajerial dan gaya kepemimpinan kepala sekolah secara
bersama-sama terhadap kinerja guru
Ho3 : Tidak terdapat pengaruh kompetensi manajerial dan gaya kepemimpinan kepala sekolah
secara bersama-sama terhadap kinerja guru
Kriteria pengujian hipotesis, yaitu jika FSig ≥ α (0,05) maka Ho diterima, atau jika FSig
≤ α (0,05) maka Ho ditolak. Berikut hasil uji regresi berganda yang disajikan pada tabel 3 di bawah
ini:
Tabel 3. Uji Regresi Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardiz t Sig.
Coefficients ed
Coefficient
s
B Std. Beta
Error
1 (Constant) 54,516 8,844 6,164 ,000
Kompetensi Manajerial ,177 ,057 ,239
3,113 ,002
Gaya Kepemimpinan ,480 ,071 ,516
6,722 ,000
Kepala Sekolah
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
Berdasarkan perhitungan pada Tabel 4.13 di atas, diperoleh persamaan regresi linier
sederhana sebagai berikut.
Y = a + bX1 + bX2
= 54,516 + 0,177X1+ 0,480X2
Berkaitan dengan hasil persamaan regresi linier sederhana, maka dapat diinterpretasikan
sebagai berikut:
a. Apabila kompetensi manajerial dan gaya kepemimpinan kepala sekolah adalah nol maka kinerja
guru akan konstanta) sebesar 54,516.
b. Kompetensi manajerial memiliki pengaruh positif terhadap kinerja guru sebesar 0,177 apabila
variabel lainnya dianggap konstan.
c. Gaya kepemimpinan kepala sekolah memiliki pengaruh positif terhadap kinerja guru sebesar
0,480 apabila variabel lainnya dianggap konstan.
Artinya, kompetensi manajerial dan gaya kepemimpinan kepala sekolah merupakan faktor
penting dalam meningkatkan kinerja guru.
Kepala sekolah merupakan kunci bagi terselenggaranya iklim organisasi sekolah yang
kondusif dengan dinamika perubahan yang selalu dilakukan secara terus menerus. Manajemen
merupakan suatu komponen yang tidak bisa dipisahkan dari dunia pendidikan. Disamping itu sekolah
Pengaruh Kompetensi Manajerial dan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru, Lili Sartika,
Widayatsih, Andi Arif Rahman 6809

sebagai agent of chance, sehingga kepala sekolah tentu diharuskan guna mengerti maupun
mengembangkan keterampilan dirinya atas upaya perubahan tersebut. jika dirinya menginkan sekolah
yang ia pimpin menjadi semakin efektif, (Rahayu et al., 2019). Sesuai dengan penilaian kinerja,
kepala sekolah harus mempunyai kemampuan dalam memenuhi pelaksanaan semua tugas–tugas
kepemimpinannya yang direalisasikan melalui kemampuannya atas penyusunan program sekolah,
organisasi kepersonaliaan, memberdayakan tenaga kependidikan, serta optimalisasi pemanfaatan
sumber daya sekolahnya.
Dengan demikian, kompetensi manajerial dan gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam
meningkatkan kinerja guru. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara kompetensi manajerial dan gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan
kinerja guru hal ini dibuktikan dari nilai hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai probabilitas (0,000)
lebih kecil dari nilai α (0,05), selain itu, untuk nilai t hitung (4,079) lebih besar t tabel (1,686)
sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima. Artinya, terdapat pengaruh kompetensi manajerial
terhadap kinerja guru. Besar pengaruh kompetensi manajerial terhadap kinerja guru 12,9% sisanya
87,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang bukan menjadi variabel.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa semakin baik kompetensi
manajerial, maka semakin baik kinerja guru, dan sebaliknya semakin rendah kompetensi manajerial,
maka semakin rendah pula kinerja guru.
Penerapan gaya kepemimpinannya tersebut bisa mempengaruhi pada perilaku bawahan
serta menciptakan kondisi iklim kerja, apa akan condong ke arah positif atau bisa sebaliknya. Tidak
mempunyai kewibawaan, ketegasan, kepedulian pada bawahannya menjadikan sikap tersebut
menghasilkan ketidaknyamanan kondisi iklim pendidikan, sementara jalannya pembelajaran pun
dilaksanakan seadanya. Akan tetapi, jika kepala sekolah bersikap penuh kewibawaan, ketegasan,
berkeadilan, peduli pada bawahannya atau guru maupun siswanya, mampu menimbulkan
keharmonisan serta kenyamanan kondisi pendidikannya. Sehingga, kepemimpinan suatu organisasi
perlu mengembangkan staf serta membuat iklim motivasi yang melahirkan tingginya produktivitas,
yang akan berdampak pula pada guru mengajar secara baik. Dari hasil penelitian juga menunjukkan
bahwa gaya kepemimpinan di SMK Se-Kecamatan Baturaja Timur adalah gaya kepemimpinan
Demokratis yaitu pengambilan keputusan dilakukan dengan musyawarah mufakat.
Hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai probabilitas (0,000) lebih kecil dari nilai α (0,05),
selain itu, untuk nilai thitung (7,380) lebih besar t tabel (1,686) sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha
diterima. Artinya, terdapat pengaruh yang signifikan gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap
kinerja guru. Besar pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru sebesar 32,7%
sisanya 67,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang bukan menjadi variabel dalam penelitian ini. Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Muhammad et al., 2017), yang menunjukkan bahwa
gaya kepemimpinan seorang pemimpin, seperti kepala sekolah memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kualitas dan kinerja pendidik atau bawahannya di sekolah.
68 Journal on Education, Volume 05, No. 03 Maret-April 2023, hal. 6802-

Dari penjabaran tersebut, sehingga bisa ditarik kesimpulannya yakni semakin baiknya gaya
kepemimpinan kepala sekolah, akan semakin baik pula kinerja gurunya. Begitu sebaliknya, semakin
rendahnya gaya kepemimpinan kepala sekolah, akan semakin rendah juga kinerja gurunya.
Guru menentukan keberhasilan siswa, khususnya yang berkaitan dengan proses belajar
mengajar proses, dan merupakan komponen yang paling berpengaruh terhadap terciptanya proses dan
hasil pendidikan yang berkualitas. (Janah, 2018). Guru diharapkan mampu menyelenggarakan
pembelajaran dengan baik yang dapat mencerahkan dan mengarahkan siswa untuk menguasai
kompetensi yang ditentukan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan mutu (Oryza & Listiadi, 2021).
Artinya guru dituntut memiliki kinerja yang baik yang dapat menjadi tolak ukur keberhasilan sekolah
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun, kinerja guru tidak bisa berdiri sendiri tanpa
didukung oleh manajemen kepala sekolah yang baik dan gaya memimpin yang baik dari pimpinan
yakni kepala sekolah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara
kompetensi manajerial, gaya kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru, hal ini dibuktikan dari
nilai hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai probabilitas (0,000) lebih kecil dari nilai α (0,05), selain
itu, untuk nilai F Hitung sebesar 34,193 lebih besar dari F (0,05) (1:53) sebesar 4,02 sehingga Ha
diterima. Artinya, terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi manajerial dan gaya
kepemimpinan kepala sekolah secara bersama-sama terhadap kinerja guru.
Besar pengaruh kompetensi manajerial dan gaya kepemimpinan kepala sekolah
secara bersama-sama terhadap kinerja guru sebesar 38,1% sisanya 61,9% dipengaruhi oleh faktor
lainnya yang tidak termasuk variabel-variabel pada penelitian ini.
Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja guru diantaranya kompetensi manajerial
dan gaya kepemimpinan kepala sekolah pada hakikatnya merupakan hasil interaksi antara berbagai
faktor tersebut diantaranya kompetensi manajerial dan gaya kepemimpinan kepala sekolah,
memberikan sumbangan efektif sebesar 38,1% pada kinerja guru di SMK Swasta Se- Kecamatan
Baturaja Timur.Dengan demikian kompetensi manajerial dan gaya kepemimpinan kepala sekolah
membawa pengaruh dengan simultan pada kinerja guru. Semakin baiknya kompetensi manajerial dan
gaya kepemimpinan kepala sekolah, akan semakin baik juga kinerja gurunya.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kompetensi manajerial kepala sekolah berpengaruh terhadap kinerja guru.
2. Gaya kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh terhadap kinerja guru.
Kompetensi manajerial dan gaya kepemimpinan kepala sekolah bersama-sama berpengaruh
terhadap kinerja guru

REFERENSI
Pengaruh Kompetensi Manajerial dan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru, Lili Sartika,
Widayatsih, Andi Arif Rahman 6811

Baeti, N. (2021). Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Guru BK di SMP Islam Al-
Ulum Terpadu Medan. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Erwandi, R. (2019). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Dan Motivasi Guru
Di Smp Negeri Kota Lubuklinggau. Jurnal Perspektif Pendidikan, 13(1), 55–64.
Hanadya, D., Auliana, N. U., & Purwanto, M. B. (2022). Kepuasan Mahasiswa Terhadap Pelayanan
Sarana Dan Prasarana Perpustakaan Di Politeknik Darussalam Palembang. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Perbankan Syariah (JIMPA), 2(1), 171–182.
https://doi.org/https://doi.org/10.36908/jimpa.v2i1.61
Handayani, E., Lian, B., & Rohana, R. (2020). Kinerja Guru Ditinjau dari Pengaruh Budaya
Organisasi dan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah. JMKSP (Jurnal Manajemen,
Kepemimpinan, Dan Supervisi Pendidikan), 6(1), 77–87.
Hapizoh, H., Harapan, E., & Destiniar, D. (2020). Pengaruh profesionalisme guru dan supervisi
kepala sekolah terhadap kinerja guru. JMKSP (Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, Dan
Supervisi Pendidikan), 5(2), 168–174.
Harapan, E., Ahmad, S., & MM, D. (2022). Komunikasi antarpribadi: Perilaku insani dalam
organisasi pendidikan. PT. RajaGrafindo Persada-Rajawali Pers.
Hardani. Ustiawaty, J. A. H. (2020). Buku Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (H. Abadi
(ed.); 1st ed., Issue April). Pustaka Ilmu.
Imansyah, M., Arafat, Y., & Wardiah, D. (2020). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan
partisipasi komite sekolah terhadap kinerja guru. JMKSP (Jurnal Manajemen,
Kepemimpinan, Dan Supervisi Pendidikan), 5(2), 135–143.
Ismail, I. (2015). Tanggung Jawab Guru Melakukan Evaluasi Hasil Belajar: Belajar dari Desain
Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun 2008. AULADUNA: Jurnal Pendidikan Dasar
Islam, 2(1), 104–115.
Janah, K. (2018). Pengaruh Potensi Diri Dan Lingkungan Sosial Terhadap Minat Melanjutkan
Pendidikan Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa SMA Negeri 1 Karanggede Boyolali Tahun
Ajaran 2017/2018.
Meidiana, M., Ahmad, S., & Destiniar, D. (2020). Pengaruh kompetensi manajerial kepala sekolah
dan supervisi akademik terhadap kinerja guru. JMKSP (Jurnal Manajemen, Kepemimpinan,
Dan Supervisi Pendidikan), 5(2), 112–119.
Muhammad, M., Gani, H., & Arifin, A. (2017). Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Orang Tua
Terhadap Minat Melanjutkan Pendidikan Anak di Desa Wunse Jaya Kecamatan Wawonii
Tenggara Kabupaten Konawe Kepulauan. Al-TA’DIB: Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan,
10(1), 163–180. https://doi.org/DOI: http://dx.doi.org/10.31332/atdb.v10i1.558
Ngiode, S. (2016). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja
terhadap Kinerja Guru MTs. N Batudaa Kabupaten. Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan
Islam, 4(2), 127–137.
68 Journal on Education, Volume 05, No. 03 Maret-April 2023, hal. 6802-

Oryza, S. B., & Listiadi, A. (2021). Pengaruh Motivasi Belajar Dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua
Terhadap Minat Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi Dengan Prestasi Belajar Sebagai
Variabel Mediasi. Jurnal Pendidikan Ekonomi, Manajemen Dan Keuangan, 5(1), 23–36.
https://doi.org/10.26740/jpeka.v5n1.p23-36
Rahayu, M., Rasid, F., & Tannady, H. (2019). The effect of career training and development on job
satisfaction and its implications for the organizational commitment of regional secretariat
(SETDA) employees of Jambi provincial government. International Review of Management
and Marketing, 9(1), 79.
Ristianey, F., Harapan, E., & Destiniar, D. (2020). Pengaruh Sertifikasi Guru Dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Guru. JMKSP (Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, Dan Supervisi
Pendidikan), 6(1), 34–43.
Rohman, M. A., & Ichsan, R. M. (2021). Pengaruh Beban Kerja Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pt Honda Daya Anugrah Mandiri Cabang Sukabumi Malik. Jurnal Mahasiswa
Manajemen, Volume 2 No.1 (April 2021) E-ISSN 2798-1851 PENGARUH, 2(1), 1–22.
https://journal.stiepasim.ac.id/index.php/JMM/article/view/130/116
Salam, R. (2004). Menyukseskan MBS dan KBK. Bandung: PT. RemajaRosdakarya.
Siyoto, S., & Sodik, A. (2015). Dasar Metodologi Penelitian (Ayub (ed.); 1st ed.). Literasi Media
Publishing.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (1st ed.). Alfabeta.
Suharsimi, A. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. (2nd ed.). PT Rinieka Cipta.
Sukardi, A. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta: Bumi Aksara.
Syahza, A. (2021). Metodologi Penelitian , Edisi Revisi Tahun 2021 (3rd ed., Issue September). UR
Press.
Wulandari, F., Fadillah, H., Rahman, A., & Azizah, N. (2022). Managerial Competency of the
Principal in SMA Banua Kalimantan Selatan Bilingual Boarding School. MANAGERIA:
Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 7(1), 103–120.

Anda mungkin juga menyukai