Anda di halaman 1dari 9

Journal on Education

Volume 05, No. 04, Mei-Agustus 2023, pp. 15160-15168


E-ISSN: 2654-5497, P-ISSN: 2655-1365
Website: http://jonedu.org/index.php/joe

Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah terhadap Mutu Pembelajaran dan


Kinerja Guru

Muntahanah
SMPN 13 Cilegon, Jl. Sastradikarta I, Masigit, Kec. Jombang, Kota Cilegon, Banten
muntahanahmun@gmail.com

Abstract
Conflicts in schools occur due to the appearance of incompetent teacher. The principal's performance can be
optimal or not influenced by collaboration with other school personnel. The purpose of this study was to
determine the supervisory system of school principals through academic supervision. The research method
uses a qualitative library research approach using observation, interview, and documentation data collection
techniques. The results of the study describe that supervision activities in schools are the responsibility of the
principal as a teacher who has the additional task of supervising teacher performance and is responsible for
improving educational progress including improving the learning system, improving the quality of teaching
staff qualifications so that a structured and planned learning process is achieved with Good. Quality learning
systems when supervision activities can run according to the instruments used based on data and facts in the
school environment.
Keywords: Supervision, Principal, Quality, Performance

Abstrak
Konflik di sekolah terjadi disebabkan kemunculan guru yang kurang berkompeten. Kinerja kepala sekolah
dapat berhasil optimal atau tidak dipengaruhi dari kerjasama dengan personil sekolah lainnya. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui sistem pengawasan kepala sekolah melalui supervisi akademis. Metode
penelitian dengan pendekatan kualitatif library research dengan teknik pengumpulan data observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian mendeskripsikan bahwa kegiatan supervisi di sekolah menjadi
tanggung jawab kepala sekolah sebagai guru yang memiliki tugas tambahan dalam mengawasi kinerja guru
dan bertanggung jawab untuk meningkatkan kemajuan pendidikan mencskup adanya perbaikan sistem
pembelajaran, peningkatan mutu kualifikasi tenaga pendidik agar tercapai proses pembelajaran secara
terstruktur dan terencana dengan baik. Sistem pembelajaran berkualitas ketika kegiatan supervisi dapat berjalan
sesuai instrument yang digunakan berdasarkan data dan fakta di lingkungan sekolah.
Kata Kunci: Supervisi, Kepala sekolah, Mutu, Kinerja

Copyright (c) 2023 Muntahanah


Corresponding author: Muntahanah
Email Address: muntahanahmun@gmail.com (Jl. Sastradikarta I, Masigit, Kec. Jombang, Kota Cilegon, Banten)
Received 2 April 2023, Accepted 7 April 2023, Published 8 April 2023

PENDAHULUAN
Kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi yang sangat berpengaruh dan menentukan
kemajuan sekolah harus memiliki kemampuan administrasi, memiliki komitmen tinggi, dan luwes
dalam melaksanakan tugasnya. Kepemimpinan kepala sekolah yang baik harus dapat mengupayakan
peningkatan kinerja guru melalui program pembinaan kemampuan tenaga kependidikan. Berdasarkan
hasil observasi terdapat beberapa kesalahan dari kepala sekolah terkait dengan tanggung jawab kinerja
dalam jabatan fungsional guru. Keteladanan dan profesionalisme kepala sekolah dalam
melangsungkan kegiatan supervisi dapat terganggu dan tidak berjalan dengan efektif maupun efisien
(Badru, Ghofur, & Mashadi, 2022). Oleh karena itu kepala sekolah harus mempunyai kepribadian
atau sifat-sifat dan kemampuan serta keterampilan-keterampilan untuk memimpin sebuah lembaga
pendidikan. Anjuran tenaga pendidik profesional di sekolah dapat di contohkan dari peran pemimpin
15161 Journal on Education, Volume 05, No. 04, Mei-Agustus 2023, hal. 15160-15168

di lingkungan sekolah. Pengembangan profesionalisme dan peningkatan kinerja guru di sekolah


adalah supervisi kepada guru. Terdapat waktu pelaksanaan kegiatan supervisi dilakukan setiap
minggu oleh kepala sekolah kepada guru. Untuk merealisasikan kinerja kepala sekolah dengan baik
dan bertanggung jawab secara terstruktur perlu ada pengawasan langsung dari pusat (Asyari, 2020).
Kepala sekolah adalah pemimpin dan sekaligus penanggung jawab terselenggaranya
pembelajaran yang berkualitas di sekolah.Pembelajaran yang berkualitas ditandai dengan kinerja yang
baik (Karyati, 2020). Supervisi akademik merupakan serangkaian kegiatan membantu guru
mengembangkan kemampuan-nya dalam mengelola proses pembelajaran sehingga dapat
meningkatkan kompetensi paedagogik dan profesional, yang muaranya kepada peningkatan mutu
lulusan peserta didik (Karyati, 2020) . Penataan sumber daya tersebut perlu diupayakan secara
bertahap dan berkesinambungan melalui sistem pendidikan yang berkualitas baik pada jalur
pendidikan formal, informal, maupun non formal, mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan
tinggi Dikatakan lebih lanjut oleh Mulyasa tentang pentingnya pengembangan sistem pendidikan
yang berkualitas perlu lebih ditekankan, karena berbagai indikator menunjukkan bahwa pendidikan
yang ada belum mampu menghasilkan sumber daya sesuai dengan perkembangan masyarakat dan
kebutuhan pembangunan. Supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja sebagai sesuatu yang
kompleks, sehingga dapat berpengaruh terhadap persoalan gejala kejiwaan dan emosi, untuk
kemudian melakukan sesutau. Motivasi kerja dan pembinaan atau supervisi memegang peranan
penting dalam meingkatkan kinerja guru untuk dapat memaksimalkan hasil pemeblajaran dengan
harapan mencapai tujuan yang ingin dicapai (Aprida, Fitria, & Nurkhalis, 2020).
Tujuan dari diadakannya supervisi terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus yaitu
diantaranya memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru dan staf sekolah yang lain agar
personil tersebut mampu meningkatkan kualitas kinerjanya, terutama dalam melaksanakan tugas,
yaitu melaksanakan proses pembelajaran dan meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah (Aprida et
al., 2020). Supervisi akademik diduga mempengaruhi kinerja guru (Kepala Sekolah, Akademik,
Motivasi Kerja dalam Meningkatkan Kinerja Guru Hardono, & Yusuf, 2017). Untuk mengarahkan,
membimbing dan membina guru dalam menjalankan proses pembelajaran yang mempunyai kualitas
mutu adalah dengan mengadakan supervisi akademik yang dilakukan oleh pengawas sekolah.
Pelaksanaan Upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah pada era otonomi sekarang ini dilakukan
dengan reorientasi penyelenggaraan pendidikan, yaitu dari manajemen berbasis pusat menuju
manajemen mutu berbasis sekolah.
Tata aturan pemerintah terhadap satuan pendidikan di Indonesia belum mampu ditangani
dengan baik berdasarkan hasil analysis dan procedural. Permasalahan yang dihadapi oleh bangsa
Indonesia saat ini adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dari satuan pendidikan dasar
dan menengah (Mutirna, 2019). Mengatasi masalah di atas pemerintah dalam hal ini Kemendikbud
mengeluarkan kebijakan melalui program-program peningkatan mutu Pendidikan (Nurdin, 2021).
Program peningkatan mutu pendidikan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan kepala
Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah terhadap Mutu Pembelajaran dan Kinerja Guru, Muntahanah 15162

sekolah dan guru dalam melaksanakan tugas dan fungsinya di sekolah. Permasalahan tersebut, dapat
diindikasikan bahwa kinerja guru belum maksimal dalam meningkatkan profesionalismenya
(Ramadhan, 2017). Tugas Keprofesionalan Guru menurut Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2005 pasal 20 (a) Tentang Guru dan Dosen adalah merencanakan pembelajaran,
melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.
Tugas pokok guru tersebut yang diwujudkan dalam kegiatan belajar mengajar serta tugas-tugas guru
dalam kelembagaan marupakan bentuk kinerja guru. Apabila kinerja guru meningkat, maka
berpengaruh pada peningkatan kualitas keluaran atau outputnya.Oleh karena itu perlu dukungan dari
berbagai pihak sekolah untuk meningkatkan kinerja guru. Kinerja guru akan menjadi optimal,
bilamana diintegrasikan dengan komponen sekolah, baik itu kepala sekolah, iklim sekolah, guru,
karyawan maupun anak didik seperti yang dikemukakan oleh Pidarta (1995) dalam Saerozi (2005: 2).
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya yaitu : a)
Kepemimpinan kepala sekolah, b) Iklim sekolah, c) Harapan-harapan dan d) Kepercayaan personalia
sekolah. Dengan demikian nampaklah bahwa efektivitas kepemimpinan kepala sekolah dan iklim
sekolah akan ikut menentukan baik buruknya kinerja guru.
Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah dalam
mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah. Kepala sekolah merupakan salah satu
komponen pendidikan yang berpengaruh dalam meningkatkan kinerja guru. Kepala sekolah
bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan
tenaga kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana. Hal
tersebut menjadi lebih penting sejalan dengan semakin kompleksnya tuntutan tugas kepala sekolah,
yang menghendaki dukungan kinerja yang semakin efektif dan efisien. Di samping itu, perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni dan budaya yang diterapkan dalam pendidikan di sekolah
juga cenderung bergerak semakin maju, sehingga menuntut penguasaan secara profesional. Menyadari
hal tersebut, setiap kepala sekolah dihadapkan pada tantangan untuk melaksanakan pengembangan
pendidikan secara terarah, berencana dan berkesinambungan.

METODE
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Maksudnya penelitian ini dengan
jenis verbal menggunakan pendeskripsian. Instrumen penelitian ini menggunakan wawancara,
observasi da dokumentasi 1. Teknik Kuesioner Teknik ini untuk mengumpulkan data dengan
menggunakan instrumen pengumpul data, di mana antara pengumpul data dengan responden (sumber
data) terjadi wawancara dan tatap muka langsung. Teknik ini digunakan mengumpulkan data primer.
2. Studi Pustaka Teknik pengumpulan data ini dengan cara mengumpulkan data dari buku, referensi,
karya ilmiah yang mengacu pata obyek penelitian atau pendukungnya.
15163 Journal on Education, Volume 05, No. 04, Mei-Agustus 2023, hal. 15160-15168

Hasil dari skala pengukuran, pengukuran merupakan suatu proses hal mana suatu angka atau simbol
dilekatkan pada karakteristik atau properti suatu stimuli sesuai dengan aturan atau prosedur yang telah
ditetapkan (Nurizzati, 2016).

HASIL DAN DISKUSI


Iklim organisasi, yakni lingkungan internal atau psikologi organisasi (Faishol & Priyono,
2023). Iklim organisasi mempengaruhi praktik-praktik dan kebijakan sumber daya manusia yang
diterima oleh anggota organisasi. Semua organisasi yang memiliki iklim yang manusiawi dan
partisipatif menerima dan memerlukan praktik-praktik manajemen sumber daya manusia yang
berbeda dengan iklim yang beriklim otokratik. Apabila iklim organisasi terbuka memacu karyawan
untuk mengutarakan kepentingan dan ketidakpuasan seperti itu dapat ditangani dengan cara yang
positif dan konstruktif. Iklim keterbukaan bagaimanapun juga hanya tercipta jika pegawai mempunyai
tingkat keyakinan yang tinggi dan mempercayai keadilan tindakan-tindakan dan keputusan-keputusan
manajerial. Jadi supervisi kepala sekolah merupakan upaya seorang kepala sekolah dalam pembinaan
guru agar guru dapat meningkatkan kualitas mengajarnya dengan melalui langkah-langkah
perencanaan, penampilan mengajar yang nyata serta mengadakan perubahan dengan cara yang
rasional dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah, bahwa kepala sekolah harus memiliki sekurang-kurangnya lima kompetensi yaitu;
kompetensi kepribadian, kompetensi manajerial, kompetensi kewirausahaan, kompetensi supervisi,
dan kompetensi sosial (Yusuf & Jamali, 2019). Kepala sekolah dalam posisinya dalam pelaksanaan
supervisi berkewajiban membina guru untuk meningkatkan kualitas mengajarnya (Zuldesiah,
Gistituati, & Sabandi, 2021). Kepala sekolah sebagai supervisor harus merancang program
pelaksanaan supervisi dengan cara dan teknik yang tepat. Kegiatan pelaksanaan supervisi oleh kepala
sekolah harus dilakukan secara demokratis atau musyawarah sehingga guru diberi kesempatan
berpendapat sehingga tercapai tujuan bersama. Pelaksanaan supervisi yang sesuai akan meningkatkan
kualitas guru dan mengkondisikan guru dalam melakukan kinerja yang baik. Permendikbud Nomor 6
Tahun 2018 tentang Penugasan Guru Menjadi Kepala Sekolah/Madrasah menyatakan bahwa kepala
madrasah adalah guru yang mendapat tugas memimpin dan mengelola satuan pendidikan (Asyari,
2020). Tujuan Pendidikana Nasional, telah ditetapkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan yang mencakup: (1) Standar isi, (2) Standar proses, (3) Standar
kompetensi lulusan, (4) Standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5) Standar sarana dan prasarana,
(6) Standar pengelolaan, (7) Standar pembiayaan, (8) Standar penilaian pendidikan. Standar-standar
tersebut merupakan acuan dan sekaligus kriteria dalam peningkatan dan penjamin mutu
penyelenggaraan Pendidikan (Mutirna, 2019). Teknis penyelenggaraan dan pengembangan
pendidikan dan pengajaran (Yusuf & Jamali, 2019). Supervisi dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah
Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah terhadap Mutu Pembelajaran dan Kinerja Guru, Muntahanah 15164

secara independen dan objektivitas, sebagai upaya pengendalian untuk meningkatkan kinerja tenaga
pendidik.
Kualitas pendidikan merupakan akibat langsung dari kemampuan untuk melakukan
standarisasi, ketepatan dan isi pendidikan yang dibuat melalui perencanaan pemerintah mengenai apa
sasaran yang akan dicapai dalam sekolah, apa yang bisa diajarkan, siapa yang bisa diajar, siapa yang
bisa mengajar (Nurdin, 2021). Pengawas adalah membantu meningkatkan kualitas penyelenggaraan
pendidikan (supervisi manajerial), pengawas sekolah juga bertugas membantu meningkatkan kualitas
proses belajar mengajar/membimbing dan hasil prestasi belajar siswa dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan (Ramadhan, 2017). Supervisi akademik merupakan salah satu kompetensi pengawas yang
diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 12 Tahun 2007 Tentang Standar
Pengawas Sekolah/ Madrasah. Dari pengalaman para peneliti-peneliti dan penulis selama ini bahwa
peran pengawas sekolah, kepala sekolah serta guru dalam mengelola pendidikan di sekolah belum
maksimal. Permasalahan tersebut diantaranya dalam praktek pembelajaran yang sedikit.
Supervisi dalah to help and to change maksudnya memberikan bantuan untuk perubahan
kepada Kepala Sekolah dan guru agar mereka lebih mengetahui dan berkembang dalam melaksanakan
tugas secara optimal (Mutirna, 2019). Undang – undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional yang menyatakan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional (Riwana, 2017).
Berdasarkan jurnal Ahmad sabandi, supervisor memegang peranan pen penting dalam meningkatkan
kualitas guru agar dapat melaksanakan pembelajaran yang lebih berkualitas (Rostini & Dianah, 2017)
Kegiatan utama pendidikan di sekolah dalam rangka mewujudkan tujuannyaadalah kegiatan
pembelajaran. Kinerja guru merupakan faktor yang dominan menentukan berhasil atau tidaknya
kualitas pembelajaran (Asyari, 2020).
Kegiatan supervisi dipandang perlu untuk memperbaiki kinerja guru dalam proses
pembelajaran. Secara umum ada 2 (dua) kegiatan yang termasuk dalam kategori supevisi pengajaran,
yakni:
Supervsi yang dilakukan oleh Kepala Sekolah kepada guru-guru. Secara rutin dan terjadwal
Kepala Sekolah melaksanakan kegiatan supervisi kepada guru-guru dengan harapan agar guru mampu
memperbaiki proses pembelajaran yang dilaksanakan. Dalam prosesnya, kepala sekolah memantau
secara langsung ketika guru sedang mengajar. Guru mendesain kegiatan pembelajaran dalam bentuk
rencana pembelajaran kemudian kepala sekolah mengamati proses pembelajaran yang dilakukan guru.
Saat kegiatan supervisi berlangsung, kepala sekolah menggunakan lembar observasi yang sudah
dibakukan, yakni Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG). APKG terdiri atas APKG 1 (untuk
menilai Rencana Pembelajaran yang dibuat guru) dan APKG 2 (untuk menilai pelaksanaan proses
pembelajaran) yang dilakukan guru.
Supervisi yang dilakukan oleh Pengawas Sekolah kepada Kepala Sekolah dan guru-guru
untuk meningkatkan kinerja. Kegiatan supervisi ini dilakukan oleh Pengawas Sekolah yang bertugas
di suatu Gugus Sekolah. Gugus Sekolah adalah gabungan dari beberapa sekolah terdekat, biasanya
15165 Journal on Education, Volume 05, No. 04, Mei-Agustus 2023, hal. 15160-15168

terdiri atas 5-8 Sekolah Dasar. Hal-hal yang diamati pengawas sekolah ketika melakukan kegiatan
supervisi untuk memantau kinerja kepala sekolah
Kinerja kepala sekolah dalam kemampuan manajerial dan supervisi kepala sekolah sangat
sentral dalam meningkatkan kualitas sekolah (Rostini & Dianah, 2017). Strategi yang kepala sekolah
gunakan dalam mengembangkan cinta tanah air, wawasan kebangsaan, wawasan global, tanggapan
isu strategis bangsa atau isu strategis global yang diintegrasikan dalam kegiatan akademik dan non
akademik dalam bentuk program (Rostini & Dianah, 2017). Definisi kepala sekolah yaitu kepala
sekolah terdiri dari dua kata, yaitu kepala dan sekolah (Realita et al., 2022). Kata kepala dapat di
artikan ketua atau pemimpin dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga. Sedangkan sekolah adalah
sebuah lembaga di mana menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran. Dengan demikian secara
sederhana kepala sekolah dapat didefinisikan “Sebagai seorang tenaga fungsional guru yang diberi
tugas untuk memimpin suatu sekolah.
Pengawas Sekolah mempunyai dua tugas utama yaitu melaksanakan supervisi manajerial dan
supervisi akademik (Realita et al., 2022). Supervisi manajerial ditujukan untuk membantu kepala
sekolah dalam meningkatkan kemampuan dan efektifitas manajerialnya, dalam hal ini terdapat dua
tugas utama seorang kepala sekolah, yaitu pengelolaan sekolah dan administrasi sekolah. Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 tahun 2007 tentang standar Kepala Sekolah harus memilki
kualifikasi dan kompetensi yang ditentukan, baik kompetensi dimensi kepribadian, kompetensi
dimensi manajerial, kompetensi dimensi kewirausahaan, kompetensi dimensi supervisi dan
kompetensi dimensi sosial
Supervisi manajerial adalah memicu unsur yang mendukung dan terkait dengan layanan
pembelajaran (Realita et al., 2022). Supervisi manajerial berkenaan dengan aspek pengelolaan sekolah
yang terkait langsung dengan peningkatan efisiensi dan efektivitas sekolah yang mencakup
perencanaan, koordinasi, pelaksanaan
Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan organisasi secara
keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui kondisi sebenarnya tentang bagaimana
kinerja karyawan. “ A way of measuring the contribution of individuals to their organization “.
Penilaian kinerja adalah cara mengukur konstribusi individu (karyawan) kepada organisasi tempat
mereka bekerja.
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 menyatakan bahwa:
“Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar”. Berdasarkan konsep tersebut, dalam kata pembelajaran terkandung dua kegiatan
yaitu belajar dan mengajar. Kegiatan yang berkaitan dengan upaya membelajarkan siswa agar
berkembang potensi intelektual yang ada pada dirinya. Ini berarti bahwa pembelajaran menuntut
terjadinya komunikasi antara dua arah atau dua pihak yaitu pihak yang mengajar yaitu guru sebagai
pendidik dengan pihak yang belajar yaitu siswa sebagai peserta didik.
Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah terhadap Mutu Pembelajaran dan Kinerja Guru, Muntahanah 15166

Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di
sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses
berbuat melalui berbagai pengalaman. “Learning may be defined as the process by with a relatively
enduring change in behaviour occurs as result of experience or practice” (Tanjung & Syakur, 2017).
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa indikator belajar ditujukan dengan perubahan dalam tingkah
laku hasil dari pengalaman. Berdasarkan hal di atas maka dapat disimpulkan beberapa hal yang
menjadi hakikat belajar yaitu sebagai berikut:
Belajar merupakan suatu proses, yaitu merupakan kegiatan yang berkesinambungan dimulai
sejak lahir dan terus berlangsung seumur hidup. Dalam belajar terjadi adanya perubahan tingkah laku
yang bersifat relatif permanen Hasil belajar ditujukan dengan aktivitas?aktivitas tingkah laku secara
keseluruhan. Adanya peranan kepribadian dalam proses belajar antara lain aspek motivasi, emosional,
sikap dan sebagainya.
Pembelajaran (instruction), merupakan akumulasi dari konsep mengajar (teaching) dan
konsep belajar (learning). Penekanannya pada perpaduan antara. keduanya, yakni kepada
penumbuhan aktivitas subjek didik. Konsep tersebut dapat dipandang sebagai suatu sistem, sehingga
dalam sistem belajar ini terdapat komponen?komponen siswa atau peserta didik, tujuan, materi untuk
mencapai tujuan, fasilitas dan prosedur serta alat atau media yang harus dipersiapka Undang-undang
Sistem Pendidikan Nasional, yang di dalamnya memuat tentang standar proses. Dalam Bab I
Ketentuan Umum SNP, yang dimaksud dengan standar proses adalah standar nasional pendidikan
yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan. Bab IV Pasal 19 Ayat 1 SNP lebih jelas menerangkan bahwa proses
pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemampuan sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik dan psikologis
peserta didik.
Keterkaitan standar proses dengan standar lain yang terdapat dalam PP No. 19 tahun 2005
sebagai komponen-komponen yang menyusun sistem pendidikan, Inti dari efisiensi adalah
mengembangkan berbagai faktor internal maupun eksternal (sistemik) untuk menyusun alternatif
tindakan dan kemudian memilih tindakan yang paling menguntungkan. Produktivitas pada dasarnya
adalah keadaan atau proses yang memungkinkan diperolehnya hasil yang lebih baik dan lebih banyak.
Produktivitas pembelajaran dapat mengandung arti: perubahan proses pembelajaran (dari menghafal
dan mengingat ke menganalisis dan mencipta), penambahan masukan dalam proses pembelajaran
(dengan menggunakan berbagai macam sumber belajar), peningkatan supervisi kepala sekolah.

KESIMPULAN
Kegiatan supervisi dapat dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas yang memiliki
wewenang terhadap pengukuran keberhasilan proses pembelajaran di sekolah. Pengaruh supervisi
15167 Journal on Education, Volume 05, No. 04, Mei-Agustus 2023, hal. 15160-15168

terhadap proses pembelaharan di sekolah dapat meningkatkan model belajar dengan inovasi dan
perbaikan berdasarkan evaluasi. Sistem pembelaran yang baik dapat dipahami siswa dan guru yang
telah mengajari di kelas dengan adanya monitoring dan evaluasi kegiatan supervisi dapat
direncanakan dengan baik seperti pembuatan program, pelaksanaan dan kontribusi kepemimpinan
tinggi. Kinerja guru dapat meningkat ketika hasil pembelaran diterima dengan baik oleh siswa.
Supervisi dapat dikalukan secara sadar dan terrencana, tepat sasaran dan mudah diberikan informasi
terkait dengan kehidupan sebanyak mungkin. Tingkat profesionalisme guru di sekolah dapat
meningkat setelah dilakukan

REFERENSI
Aprida, Yopi, Fitria, Happy, & Nurkhalis, Nurkhalis. (2020). Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah dan
Motivasi Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru. Journal of Education Research, 1(2), 160–164.
https://doi.org/10.37985/joe.v1i2.16
Asyari, Saiful. (2020). Supervisi Kepala Madrasah Berbasis Penilaian Kinerja sebagai Upaya
Peningkatan Profesionalitas Guru. JIEMAN: Journal of Islamic Educational Management,
2(1), 27–40. https://doi.org/10.35719/jieman.v2i1.14
Badru, Mohamad, Ghofur, Abdul, & Mashadi, Mashadi. (2022). Hubungan Antara Daya Inovatif
Kepala Sekolah, Budaya Kerja Guru Dan Etos Kerja Guru Terhadap Efektivitas Pembelajaran
Di Smk Kabupaten Malang. Journal Locus Penelitian Dan Pengabdian, 1(6), 466–471.
Faishol, Fuad, & Priyono, Bambang Suko. (2023). Pengaruh Komitmen Organisasional dan
Pengembangan Karier Terhadap Kinerja dengan Moderasi Iklim Organisasi pada KPP
Pratama Demak. Jurnal Ekonomika, 7(1), 73–82.
Karyati, Rina. (2020). Monitoring Dan Evaluasi Supervisi Akademik Sebagai Upaya Untuk
Meningkatkan Kompetensi Kepala Sekolah Binaan Kepengawasan Kota Malang. Jurnal
Pendidikan Hayati, 6(3), 122–132.
Kepala Sekolah, Kepemimpinan, Akademik, Supervisi, Motivasi Kerja dalam Meningkatkan Kinerja
Guru Hardono, dan, & Yusuf, Amin. (2017). Educational Management Info Artikel. 26 Em,
6(1), 26–33.
Mutirna. (2019). Peningkatan Kinerja Kepala Sekolah Binaan Dalam Mengelola Sekolah Dasar
Melalui Supervisi Klinis Berkelanjutan Di Kecamatan Gunuang Omeh Kabupaten Lima Pulah
Kota. Journal Menara Ilmu, XIII(4), 60–69.
Nurdin. (2021). Meningkatkan Kinerja Kepala Sekolah Dalam Melaksanakan Supervisi Kelas Melalui
Supervisi Manajerial Pengawas Pada Sekolah Binaan Di Kecamatan Masbagik Kabupaten
Lombok Timur. Masaliq, 1(2), 190–218.
Nurizzati, Yeti. (2016). Peranan statistika dalam penelitian sosial ekonomi. Edueksos Jurnal
Pendidikan Sosial & Ekonomi, 1(1).
Ramadhan, Ahmad. (2017). Pengaruh Pelaksanaan Supervisi Akademik Pengawas Sekolah Dan
Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah terhadap Mutu Pembelajaran dan Kinerja Guru, Muntahanah 15168

Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMK Negeri Di Kabupaten Majene.
Journal of Educational Science and Technology (EST), 3(2), 136.
https://doi.org/10.26858/est.v3i2.3579
Realita, Abstrak, Sekolah, Kepala, Binaan, S. M. A., Binaan, S. M. A., Binaan, S. M. A., Baik,
Sangat, Binaan, S. M. A., Untuk, Pendahuluan, Pendidikan, U. U. Sistem, & Pendidikan, U.
U. Sistem. (2022). Upaya Pengawas Sekolah untuk Meningkatkan Kinerja Kepala Sekolah
dalam Pengelolaan Administrasi Sekolah Melalui Supervisi Manajerial di 3 SMA Binaan
Kota Medan Tahun Pelajaran 2021 / 2022 Zutirta Lubis. 2(2), 154–166.
Riwana, Presti Putri. (2017). KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DISEKOLAH
Oleh : Presti Putri Riwana Email : Riwanaputripresti@gmail.com ABSTRAK. Supervisi
Pendidikan, 3.
Rostini, D., & Dianah, L. (2017). Implikasi Kinerja Kepala Sekolah Dalam Manajemen Berbasis
Sekolah Di Tingkat Kabupaten. Jurnal Bimbingan Dan Konseling Ar-Rahman, 2(1), 1–14.
Tanjung, Bunga Irhamna Khalida, & Syakur, Nasrul. (2017). PENERAPAN METODE DRILL
DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA
MATERI MENULIS HURUF KAPITAL SISWA KELAS II SD AL-WASHLIYAH 01
MEDAN. Jurnal Mediasi, 6(01), 12–28.
Yusuf, Muhammad, & Jamali, Yusra. (2019). Kompetensi supervisi kepala sekolah Dalam
pengembangan keprofesian berkelanjutan. SUSTAINABLE: Jurnal Kajian Mutu Pendidikan,
2(1), 1–22. https://doi.org/10.32923/kjmp.v2i1.979
Zuldesiah, Zuldesiah, Gistituati, Nurhizrah, & Sabandi, Ahmad. (2021). Kontribusi Gaya
Kepemimpinan dan Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru-guru
Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(2), 663–671. https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i2.791

Anda mungkin juga menyukai