Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Variabel dan Disain Penelitian

1. Variabel Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian korelasi yang dimaksudkan untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh Teknologi Informasi dan Komunikasi terhadap

prestasi akademik mahasiswa PPGT prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran

FIS Universitas Negeri Makassar.

Adapun variabel penelitian ini adalah Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK) sebagai variabel bebas (X) dan prestasi akademik mahasiswa

sebagai variabel terikat (Y).

2. Disain Penelitian

Disain penelitian ini pada dasarnya menggambarkan pengaruh variabel X

terhadap variabel Y yang akan diteliti, untuk itu diadakan pengujian hipotesis

pengaruh variabel X terhadap Variabel Y.

Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linear sederhana. Adapun

pengaruh antara dua variabel tersebut, dapat digambarkan sebagai berikut:

X Y

Gambar 2. Disain Penelitian


Dimana :
X = Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Y = Prestasi Akademik

27
28

B. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

1. Defenisi Operasional Variabel

Untuk menghindari terjadinya perbedaan interprestasi terhadap kedua

variabel dan sekaligus dalam memudahkan pengukurannya, maka kedua variabel

tersebut didefinisikan secara operasional sebagai berikut :

a. Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah teknologi yang dapat membantu

atau mengembangkan pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta

dalam meningkatkan prestasi belajar anak tetapi pengembangan teknologi ini

juga dapat membawa dampak negatif buat anak sehingga prestasi belajar

mahasiswa bisa menurun.

Adapun yang menjadi indikator pemanfaatan Teknologi Informasi dan

Komuniksi, yaitu sebagai berikut:

1) Pembelajaran melalui media video

Eksistensi video sebagai media informasi pada prinsipnya, bertujuan untuk

dapat menginformasikan segala bentuk acaranya kepada mahasiswa. Begitupun

dalam dunia pendidikan, video mempunyai kewajiban moral untuk ikut serta

berpartisipasi dalam menginformasikan, menghibur dan mendidik serta

memberikan motivasi kepada mahasiswa melalui tayangan yang disiarkan.

2) Pembelajaran berbasis komputer

Pembelajaran berbasis komputer merupakan program pembelajaran dengan

menggunakan software komputer, berupa program yang berisi tentang muatan

pembelajaran. Sebagai salah satu perangkat utama dalam teknologi informasi

dan komunikasi. Didalam melaksanakan pembelajaran dosen memberikan


29

pelatihan dan pembelajaran kepada mahasiswa untuk mampu mengoperasikan

komputer dengan menggunakan materi pembelajaran yang berkaitan dengan

komputer. Dengan pembelajaran yang berbasis komputer ini maka mahasiswa

akan merasa termotivasi dan memperkuat daya ingatnya dengan materi yang

kita berikan. Pembelajaran berbasis komputer yang merupakan sebuah

pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa tetapi peran seorang dosen juga

sangat tidak bisa terpisahkan dengan mengarahkan mahasiswa untuk

menggunakan komputer dengan baik.

3) Pembelajaran berbasis web e-learning

Pembelajaran berbasis web (e-learning) merupakan suatu kegiatan

pembelajaran yang memanfaatkan media situs (website) yang bisa diakses

melalui jaringan internet. Dalam e-learning, daya tanggap mahasiswa terhadap

materi perkuliahan tidak lagi bergantung pada pendidik, karena mahasiswa

mengonstruk sendiri ilmu pengetahuannya melalui interface situs web. Dalam

e-learning pula, sumber ilmu pengetahuan tersebar dimana-mana serta dapat

diakses dengan mudah oleh setiap mahasiswa.

4) Pembelajaran berbasis media presentasi

Pembelajaran berbasis media presentasi adalah pembelajaran dengan

menggunakan program presentasi seperti microsoft power point yang

merupakan paket dari program komputer yang digunakan untuk membantu

dalam meningkatkan keterampilan dan kemampuan mahasiswa dan para

pendidik dalam mengolah bahan-bahan pembelajaran. Selain itu, mahasiswa

lebih termotivasi dengan pembelajaran yang menggunakan program power


30

point karena bisa dibuat dengan tampilan yang lebih menarik bahkan disertai

dengan gambar atau animasi-animasi yang menarik.

b. Prestasi akademik adalah hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah

melaksanakan usaha-usaha belajar.

Adapun yang menjadi indikator prestasi akademik mahasiswa, yaitu

sebagai berikut : IPK, singkatan dari Indeks Prestasi Kumulatif, berisi catatan

prestasi tiap-tiap mata kuliah selama menempuh studi, dari semester pertama

sampai terakhir. Ibarat nilai rapor saat duduk di bangku SMA. Nilai IPK mulai

dari 1,00 (satu koma nol nol) hingga 4,00 (empat koma nol nol). Jika mampu

konsisten meraih IPK 3,5 di setiap semester hingga lulus, maka mahasiswa akan

dinobatkan sebagai mahasiswa berprestasi dengan predikat cumlaude.

Sistem penilaian di perguruan tinggi menggunakan abjad. Nilai tertinggi

yang setara dengan nilai 9-10 setara dengan A sementara nilai terendah biasa

disetarakan dengan nilai E.

2. Pengukuran variabel

Untuk mengukur variabel penelitian ini, maka digunakan istrumen

berupa angket yang diajukan kepada responden dengan mengguanakan skala

likert. Sugiyono (2009: 107) mengatakan bahwa “Skala likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial”.

Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

indikator variabel. Kemudian indikator tersebut akan dijadikan sebagai titik tolak

untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau


31

pernyataan. Sugiyono (2010: 135) dalam menganalisa data yang berasal dari

angket bergradasi atau berperingkat 1 sampai 4 dapat diberi skor sebagai berikut:

1. Setuju/selalu/sangat positif diberi skor 4


2. Setuju/sering/positif diberi skor 3
3. Ragu-ragu/kadang-kadang netral diberi skor 2
4. Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatife diberi skor 1

Selanjutnya, untuk menentukan ketegori pengaruh teknologi informasi

dan komunikasi (TIK) terhadap prestasi akademik mahasiswa PPGT Program

Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran, digunakan perhitungan skor dengan

kriteria untuk ukuran-ukuran seperti yang dikemukakan oleh Riduwan (2004: 67)

bahwa “81%- 100% dikategorikan sangat baik, 61% - 80% dikategorikan baik,

41% - 60% dikategorikan cukup baik, 21% - 40% dikategorikan kurang baik dan

kurang dari 20% dikategorikan tidak baik”. Sedangkan untuk prestasi akademik

mahasiswa PPGT, maka skor pengukuran variabel tersebut berdasarkan

kurikulum PPGT antara lain skor 5 dikategorikan amat baik, 3 dikategorikan baik,

2 dikategorikan cukup baik, skor 1 dikategorikan kurang baik dan kurang dari 1

dikategorikan tidak baik.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Arikunto (2013: 173) “bahwa populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2012: 90) populasi adalah

wilayah generasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudiaan

ditarik kesimpulannya. Hal ini berarti semua subjek atau orang dalam suatu
32

organisasi sesuai karakteristik yang ditentukan merupakan populasi penelitian

yang merupakan sumber informasi guna menjawab permasalahan penelitian.

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa PPGT Prodi

Pendidikan Administrasi Perkantoran FIS UNM yang berjumlah 98 orang.

Tabel 1. Keadaan Populasi Penelitian

Angkatan (tahun) Populasi


Angkatan I (2011) 31

Angkatan II (2012) 33

Angkatan III (2013) 35


Total 99
Sumber: Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran FIS UNM 2015

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2012: 91), bahwa “sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Selanjutnya,

berdasarkan pendapat dari Arikunto dalam Nurjannah (2013: 37) “untuk sekedar

ancer-ancer apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua

sehingga merupakan penelitian populasi”. Sedangkan menurut Riduwan (2014:

17) sampling jenuh adalah teknik pengambilan sampel apabila semua populasi

digunakan sebagai sampel dan dikenal juga dengan istilah sensus.

Berhubungan populasi penelitian ini dapat dijangkau atau dianggap

terbatas, maka sampel yang ditetapkan adalah sampel jenuh artinya semua

anggota populasi sebanyak 98 orang sekaligus dijadikan sampel penelitian.


33

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data akurat serta memperlihat relevansi data dengan

tujuan yang dimaksud, maka dalam pengumpulan data menggunakan beberapa

teknik yaitu :

1. Observasi, yaitu melalui pengamatan langsung ke lokasi penelitian

dengan mencermati hal-hal yang berhubungan dengan objek penelitian,

seperti pelaksanaan proses pembelajaran baik itu di perkuliahan

maupun di asrama PPGT.

2. Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawab. Angket cocok digunakan bila jumlah

responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Jenis angket

yang digunakan dalam penelitian ini yakni angket tertutup, yang

menjadi responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa PPGT prodi

Pendidikan Administrasi Perkantoran FIS UNM.

3. Dokumentasi, yaitu usaha untuk memperoleh data melalui pencatatan

dari sejumlah dokumen atau bukti-bukti tertulis. Teknik ini digunakan

dalam upaya melengkapi data sekunder yang dibutuhkan, yakni berupa

bahan informasi lain yang benar seperti: gambar lokasi penelitian,

struktur organisasi mahasiswa PPGT prodi Pendidikan Administrasi

Perkantoran FIS UNM dan hasil nilai akir setiap semester mahasiswa

PPGT.
34

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis

statistik deskriptif dan teknik statistik inferensial yang bertujuan untuk mengkaji

variabel penelitian dan akan dihitung dengan menggunakan aplikasi SPSS 20

(Statistical Product and Service Solutions).

1. Analisis Statistik Deskriptif

Teknik analisis statistik deskriptif merupakan teknik analisis data yang

bertujuan untuk mendeskripsikan kedua variabel dengan menggunakan analisis

presentae, rata-rata (mean) dan standar deviasi.

a. Parsentase menurut Sudijono (2012: 43) yaitu:

F
P= X 100
N

Dimana:

P : Angka Persentase

F : Frekuensi jawaban responden

N : jumlah responden

Sedangkan rumus persentase yang digunakan untuk menentukan kualitas

jawaban tiap variabel yang dikemukakan oleh Ali (2000: 184) yaitu:

n
P= x 100%
N

Dimana:

P = Persentase

n = Jumlah nilai yang diperoleh

N = Jumlah item x Skor Ideal x Jumlah responden


35

b. Rata-rata/mean menurut Riduwan ( 2014: 84), yaitu:

∑xi

N = −−

Dimana :

M = rata-rata

∑xi = Jumlah tiap data

N = Jumlah data

c. Standar Deviasi menurut Riduwan (2014: 181), yaitu:

SD=∑ x 2⁻¿ ¿ ¿

Dimana :

SD : Standar deviasi

X : Nilai harga

N : jumlah data

2. Analisis Statistik Inferensial

a. Uji Normalitas Data

Untuk mengetahui kenormalan suatu data tentang TIK (variabel X) dan

prestasi belajar (varibel Y) yang telah dikumpulkan, maka dilakukan suatu uji

normalitas data. Uji normalitas data ini menggunakan rumus Chi Kuadrat oleh

Sugiona (2011: 199) yaitu :

Xh2 = (fo –fh)2


36

Dimana : xh2 = harga Chi kuadrat

fo = Frekuensi yang diobservasi

fh = Frekuensi yang diharapkan

Kriteria pengujian ini dilakukan dengan membandingkan harga Chi

Kuadrat hitung dengan Chi Kuadrat Tabel. Bila Harga Chi Kuadrat hitung lebih

kecil atau sama dengan Chi Kuadrat tabel ( X h ≤ X t ).


2 2

b. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh

perkembangan TIK terhadap prestasi akademik mahasiswa PPGT prodi

Pendidikan Administrasi Perkantoran FIS UNM.

Menurut Riduwan (2014: 270), rumus analisis regresi sederhana sebagai

berikut :

Y= a + bX

Dimana : Y = subjek/nilai variabel dependen yang diprediksikan


X = subjek/nilai variabelindependen yang mempunyai nilai.
a = harga Y bila X=0 (harga konstanta)
b = angka arah atau koefisien regresi yang menunjukan
angka peningkatan atau penurunan. Variabel dependen
yang didasarkan pada pengaruh nilai variabel
independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka
akan terjadi penurunan.

Untuk keperluan regresi linear sederhana digunakan uji-F melalui tabel

anova. Hipotesis yang diterima adalah :

Ho :α : ß=0, melawan Hi :α: ß≠0

Kriteria penguji adalah bilamana Fhitung lebih besar dari Ftabel pada taraf

signifikan 15% maka Ho ditolak yang menyatakan bahwa pemanfaatan Teknologi


37

Informasi dan Komunikasi berpengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa,

maka perlu pengujian lanjutan, begitupula sebaliknya apabila F hitung lebih kecil

Ftabel pada taraf signitifkan 5%, maka Ho diterima yang menyatakan bahwa

pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi tidak berpengaruh signifikan

terhadap prestasi akademik mahasiswa.

c. Uji Korelasi Product Moment

Uji korelasi product moment digunakan untuk menguji ada tidaknya

pengaruh yang signifikan antara TIK dengan prestasi akademik mahasiswa PPGT

Administrasi perkantoran FIS UNM. Untuk keperluan ini, digunakan rumus

korelasi product moment oleh Arikunto (2014: 317), yaitu :

rxy = N∑ xy - ( ∑ x )( ∑ y )

√ {N ∑ x 2 ∑ 2}{N ∑ y 2 ∑ 2 }
( x) ( y)

Dimana :

rxy = koefisien korelasi


x = nilai variabel X
y = nilai variabel Y

Selanjutnya, pengujian koefisien korelasi dengan menguji hipotesis, yaitu

: Ho :p = 0 lawan H1 : p ≠ 0. Kriteria pengujian adalah terdapat hubungan jika r

hitung > r tabel pada sampel (N) tertentu pada taraf signifikan 5%, berarti ada

hubungan yang signifikan begitupula sebaliknya.

Untuk mengetahui besarnya hubungan antara kedua variabel, maka

digunakan t interprestasi dari Sugiyono (2010: 214) sebagai berikut :

Tabel.2 Interprestasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


38

0,00 – 0,199 Sangat rendah


0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0, 599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat

Sedangkan derajat kesalahan atau derajat bebas (db) untuk menguji F

tersebut pada signifikan (α) = 0.05 persen. Selanjutnya menggunakan aplikasi

program SPSS (Statistical Product Standar Solution) 20 untuk memudahkan

dalam menganalisis data.

Anda mungkin juga menyukai