Anda di halaman 1dari 9

PERANAN SELF-MANAGEMENT DAN LOCUS OF CONTROL

TERHADAP CAREER DECISION DI SMK JURUSAN TEKNIK INTALASI


TENAGA LISTRIK (TITL) KELAS XII SE KOTA MALANG

ARTIKEL ILMIAH

OLEH
NAJMAL FATIH
NIM 140534605257

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
PERANAN SELF-MANAGEMENT DAN LOCUS OF CONTROL
TERHADAP CAREER DECISION DI SMK JURUSAN TEKNIK INTALASI
TENAGA LISTRIK (TITL) KELAS XII SE KOTA MALANG

Najmal Fatih
Hari Putranto
Setiadi Cahyo Putro

Program Studi Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang

Artikel ini telah disetujui oleh Pembimbing Skripsi

Malang, 29 Mei 2021


Pembimbing I

Drs. Hari Putranto, M.Pd.


NIP. 196106161986011002

Malang, 29 Mei 2021


Pembimbing II

Dr. Setiadi Cahyono Putro, M.Pd., M.T.


NIP. 195803241990011001
Peranan Self-Management dan Locus of Control Terhadap career
Decision di SMK Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) Kelas
XII Se Kota Malang
Najmal Fatih*, Hari Putranto, Setiadi Cahyono Putro
Pendidikan Teknik Elektro, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No. 5, Sumbersari, Lowokwaru, Malang, 65145
Email : fatihnajmal@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan self management (X1), locus of
control (X2), career decision (Y) pada siswa SMK Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik
(TITL) kelas XII se Kota Malang, (2) Mengungkap hubungan yang signifikansi antara X 1
dengan Y, (3) Mengungkap hubungan yang signifikansi antara X 2 dengan Y (4) Mengungkap
hubungan yang signifikansi secara simultan antara X 1 dan X2 dengan Y dan besar
kontribusinya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian
deskriptif korelasional dan dapat disimpulkan bahwa (1) Variabel X 1,X2, dan Y berkategori
tinggi, (2) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara X 1 dengan Y, (3) Terdapat
hubungan yang positif dan signifikan antara X 2 dengan Y (4) Terdapat hubungan yang positif
dan signifikan secara simultan antara X1 dan X2 dengan Y.
Kata Kunci : . Self Management, Locus of Control, Career Decision

Pendidikan Sekolah Menengah 5,36%, Sekolah Menengah Atas (SMA)


Kejuruan program studi Teknik Instalasi sebesar 7,03%, Sekolah Menengah Kejuruan
Tenaga Listrik memiliki tujuan untuk (SMK) 9,27%, Diploma III (D3) sebesar
mencetak peserta didik yang siap kerja serta 6,35%, dan universitas 4,98%. Berdasarkan
dapat mengembangkan sikap data tersebut, lulusan yang memberikan
profesionalisme dalam lingkungan keahlian sumbangan pengangguran tertinggi adalah
tenaga listrik, memiliki kemampuan lulusan SMK. Salah satu faktor kurang
menentukan karir, memiliki daya saing di tercapai secara optimal tujuan lembaga
dunia kerja dan mampu mengembangkan Pendidikan adalah disebabkan oleh
diri, menjadi tenaga kerja tingkat menengah banyaknya peserta didik yang kurang dalam
yang dibutuhkan di banyak industri pada hal manajemen diri (Self Management) dan
masa sekarang maupun masa depan, keyakinan diri sendiri (Locus of Control)
menjadi warga yang produktif, adaptif dan terhadap keputusan berkarir setelah lulus
kreatif. menempuh pendidikan kejuruan pada
Faktor yang mempengaruhi peserta didik.
keberhasilan program program di SMK ada Menurut Komalasari, dkk (2011),
2 yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor strategi self management (pengelolaan diri)
internal merupakan faktor yang terjadi adalah prosedur pengaturan perilaku oleh
dalam diri peserta didik itu sendiri, seperti individu sendiri. Pada strategi ini, individu
motivasi, minat, sikap disiplin, dan hobi. terlibat pada beberapa atau keseluruhan
Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor komponen dasar yaitu: menentukan perilaku
yang terjadi di lingkungan peserta didik sasaran, memonitor perilaku tersebut,
tersebut, seperti motivasi orang tua dan memilih prosedur yang akan diterapkan,
guru, sarana prasarana sekolah, dan melaksanakan prosedur tersebut, dan
kurikulum. mengevaluasi efektifi tas prosedur tersebut.
Dari data statistik Badan Pusat Jadi, pada dasarnya manajemen diri
Statistik (BPS) Nasional bahwa Tingkat merupakan pengendalian diri terhadap
Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pikiran, ucapan, dan perbuatan yang
pada Februari 2017 menunjukkan jumlah dilakukan, sehingga mendorong pada
pengangguran sebesar 7,01 juta orang penghindaran diri terhadap hal-hal yang
dengan pengangguran yang berasal dari tidak baik dan peningkatan perbuatan yang
jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) ke baik dan benar. Manajemen diri adalah
bawah yakni 3,54%. Tingkat pengangguran sebuah proses merubah “totalitas diri” baik
terbuka sektor pendidikan dari jenjang itu dari segi intelektual, emosional, spiritual,
Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebesar dan fisik agar apa yang kita inginkan
(sasaran) tercapai. Menurut Cormier (2009) locus of control dengan tingkat career
kelebihan strategi self-management yaitu decision pada siswa SMK Jurusan Teknik
penggunaan strategi pengelolaan diri dapat Instalasi Tenaga Listrik (TITL) kelas XII se
meningkatkan pengamatan seseorang dalam Kota Malang.
mengontrol lingkungannya serta dapat METODE
menurunkan ketergantungan seseorang pada Rancangan penelitian yang
konselor atau orang lain, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
murah dan praktis, mudah digunakan, dan menggunakan metode penelitian kuantitatif
menambah proses belajar secara umum dengan pendekatan Ex Post Facto. Menurut
dalam berhubungan dengan lingkungan baik Arikunto (2014) Metode penelitian expost
pada situasi bermasalah atau tidak. facto merupakan penelitian tentang variabel
Menurut Petri (1981) locus of control yang kejadianya sudah terjadi sebelum
merupakan dimensi kepribadian yang berupa penelitian dilaksanakan. Menurut Sudjana
kontinum dari internal menuju eksternal. dan Ibrahim dalam Putro (2017) Rancangan
Kedua tipe locus of control terdapat pada penelitian korelasional dilakukan untuk
setiap individu, hanya saja ada mengetahui dua variabel atau lebih, yakni
kecenderungan untuk memiliki salah satu sejauh mana variansi dalam satu variabel
tipe tertentu. Selain itu locus of control tidak berhubungan dengan variansi dalam variabel
bersifat statis tetapi juga dapat berubah. Hal lain. Populasi yang diambil adalah siswa
tersebut disebabkan karena situasi dan SMK kelas XII jurusan TITL di Kota
kondisi yang menyertainya. Hendri (2011) Malang. Jumlah populasinya adalah 90.
juga menyatakan bahwa internal dan Metode yang digunakan dalam penelitian ini
eksternal mewakili dua ujung kontinum, adalah metode total sampling yaitu teknik
bukan secara terpisah. Seseorang dengan pengambilan sampel di mana jumlah sampel
locus of control internal cenderung sama dengan jumlah populasi (Sugiyono,
menyatakan bahwa sebuah peristiwa berada 2011). Alasan mengambil total sampling
pada kontrol diri mereka sendiri, sedangkan karena menurut Sugiono (2011) jumlah
seseorang dengan locus of control eksternal populasi yang kurang dari 100, maka seluruh
lebih cenderung menganggap faktor luar populasi dijadikan sampel penelitian
merupakan penyebab peristiwa yang terjadi semuanya. Dengan demikian, maka dalam
pada diri mereka. Berdasarkan pendapat di penelitian ini diambil sampel dari seluruh
atas maka pengertian locus of control adalah populasi.
suatu sifat kepribadian seseorang dalam Instrumen yang digunakan untuk
menginterpretasikan kesuksesan dan mengungkap variabel X1, X2, dan Y adalah
kegagalan yang dialami berasal dari faktor menggunakan kuisioner tertutup. Instrumen
internal diri atau faktor ekternal. variabel X1, X2, dan Y menggunakan
Menurut Syamsi (2000) pengambilan penskoran dengan metode penskalaan Likert.
keputusan merupakan suatu kegiatan yang Responden diminta untuk menyatakan
dilakukan dengan sengaja, tidak secara respons dari pernyataan dalam empat
kebetulan, dan tidak boleh sembarangan. kategori jawaban yaitu jawaban Sangat
Pengambilan keputusan dapat dianggap Setuju (SS), jawaban Setuju (S), jawaban
sebagai suatu hasil proses mental atau Tidak Setuju (TS), dan jawaban Sangat
kognitif yang membawa pada pemilihan Tidak Setuju (STS).
suatu jalur tindakan diantara beberapa Uji coba instrumen dilakukan untuk
alternatif yang tersedia. Setiap proses mengetahui validitas dan reliabilitas dari
pengambilan keputusan selalu menghasilkan setiap item instrumen penelitian. Validitas
suatu pilihan akhir (Reason, 1990). dan reliabilitas akan menentukan kelayakan
Kemampuan dalam pengambilan keputusan dari suatu instrumen untuk dijadikan sebuah
karir dapat diasah dalam setiap keputusan- instrumen penelitian dan digunakan sebagai
keputusan kecil yang telah diambil alat pengumpulan data. Analisis data yang
sebelumnya, sehingga dapat memperkuat dilakukan meliputi analisis deskriptif, uji
kemampuan pengambilan keputusan karir. prasyarat, dan uji hipotesis.
Berdasarkan paparan di atas, tujuan Pertama, deskripsi data hasil
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penelitian disajikan untuk memberikan
deskripsi tingkat self management, tingkat gambaran mengenai penyebaran data yang
locus of control, tingkat career decision dan telah diolah. Data disajikan dalam bentuk
mengungkap hubungan yang signifikan data mentah yang dioleh dengan teknik
antara tingkat self management dan tingkat analisis data. Data yang telah selesai diolah,
akan diringkas dalam bentuk distribusi Management pada angket yang diperoleh
frekuensi. siswa kelas XII Program Teknik Instalasi
Kedua, uji prasyarat terdiri dari uji Tenaga Listrik di SMK Kota Malang
normalitas, uji linearitas, uji memiliki Self Management yang kurang.
multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji Dibawah ini merupakan distribusi frekuensi
heteroskedastisitas. Uji normalitas yang Self Management.
digunakan adalah uji One Sample
2347 2312
Kolmogorov Smirnov. Pedoman 2000
1801
1046
pengambilan keputusannya berdasarkan nilai 1000 261 257 209 257
signifikansi, yakni jika angka signifikansi > 0

0.05 maka data berdistribusi normal,


sedangkan jika angka signifikansi < 0.05
maka data tidak berdistribusi normal. Uji
linearitas pedoman pengambilan
keputusannya berdasarkan nilai signifikansi Skor Total Rata-Rata

< 0,05, maka data dinyatakan linear.


Sedangkan jika signifikansi > 0,05, maka
data dinyatakan tidak linear. Uji
multikolinearitas menggunakan uji VIF
(Variance Inflation Factor) dengan bantuan
Penelitian ini mengungkap bahwa
aplikasi SPSS. Nilai uji multikolinearitas
terdapat 4 indikator yang menjadi tolak ukur
akan diketahui jika VIF mempunyai nilai <
tingkat Self Management siswa kelas XII
10 dan angka toleransi lebih dari 0,1. Dasar
program teknik instalasi tenaga listrik SMK
pengambilan keputusan dari autokorelasi
di Kota Malang. Keempat indikator Self
yaitu, jika nilai dU ≤ DW ≤ (4-dU), maka
Management tersebut tingkat Self
tidak terjadi autokorelasi, sebaliknya jika
Management dari paling tinggi ke paling
nilai DW ≥ (4-dL), maka terjadi
rendah yaitu pada indikator (1) Perencanaan,
autokorelasi. Uji heteroskedastisitas dapat
(2) Mengembangkan diri peserta didik ke
dilihat melalui grafik scatterplot anata
arah yang lebih baik, (3) Pengorganisasian,
prediksi variabel terikat, yaitu ZFRED
(4) Membangun jaringan kehidupan,
(sumbu X) dengan SREID (sumbu Y).
Keempat indikator yang telah
Ketiga, uji hipotesis dilakukan untuk
dijabarkan dalam instrumen penelitian ini,
(1) mengungkap sigifikansi hubungan antara
didapatkan indikator Perencanaan yang
X1 dengan Y, (2) mengungkap sigifikansi
mendapatkan nilai rata – rata paling tinggi.
hubungan antara X2 dengan Y, dan (3)
Artinya, bahwa siswa kelas XII program
mengungkap signifikansi hubungan antara
teknik instalasi tenaga listrik selalu
X1 dan X2 secara simultan terhadap Y. Jika
merencanakan sebelum melakukan sesuatu.
nilai p pada kolom Sig lebih kecil dari 0,05
Perencanaan sangat diperlukan dalam
(p<0,05), maka terjadi hubungan yang
berkarier, sebelum memulai berkarier
positif dan signifikan antara kedua variabel
seorang wirausahawan harus merencanakan
tersebut. Jika nilai p lebih besar atau sama
apa saja yang di butuhkan dalam industry
dengan 0,05 (p>0,05), maka tidak terjadi
dan apa saja yang di inginkan oleh pasar.
hubungan yang positif dan signifikan.
Indikator dengan nilai tertinggi kedua
HASIL DAN PEMBAHASAN
yaitu mengembangkan diri peserta didik
Terdapat 3 hasil penelitian dan
kearah yang lebih baik. Mengembangkan
pembahasan pada penelitian ini.
karier adalah hal yang mudah dilakukan oleh
A. Pembahasan Hasil Deskripsi
wirausahawan yang mampu
Tujuan pertama pada penelitian ini
mengembangkan diri kearah yang lebih baik.
adalah untuk mendeskripsikan ketiga
Indikator dengan nilai tertinggi ketiga
variabel yaitu self management (X1), locus of
adalah pengorganisasian. Organisasi adalah
control (X2), dan career decision (Y).
unsur yang dibutuhkan dalam kehidupan
1. Hasil Deskripsi Self Management pada
bersosial dengan beberapa alasan, seperti
Siswa SMK Jurusan Teknik Instalasi
organisasi digunakan untuk mendapatkan
Tenaga Listrik (TITL) Kelas XII se
sesuatu yang tidak bisa dilakukan saat
Kota Malang
sendirian. Seorang wirausahawan
Self Management pada mata pelajaran
membutuhkan pengoganisasian agar produk
produktif yang di siswa memiliki kecakapan
dengan predikat rendah. Artinya Self
yang mereka buat selesai dengan kualitas Usaha, (3) Keyakinan akan konsekuansi
baik dan waktu yang cepat. positif, (4) Kemampuan, (5) Kepercayaan
Sedangkan indikator dengan nilai diri dan (6) Berusaha mencapai tujuan.
terendah yaitu membangun jaringan Keenam indikator yang telah
kehidupan. Dalam berkarier sorang dijabarkan dalam instrumen penelitian ini,
wirausahawan harus menguasai didapatkan indikator minat yang
keterampilan dalam berkomunikasi agar mendapatkan nilai rata – rata paling tinggi.
dapat memnyampaikan informasi mengenai Artinya, bahwa siswa kelas XII program
produk yang wirausahawan jual. teknik instalasi tenaga listrik memiliki rasa
2. Hasil Deskripsi Locus of Control pada minat yang tinggi.
Siswa SMK Jurusan Teknik Instalasi Indikator usaha mendapat nilai rata –
Tenaga Listrik (TITL) Kelas XII se rata tertinggi kedua setelah indikator minat.
Kota Malang Usaha merupakan bagaimana caranya setiap
Menurut Petri (1981) locus of control individu untuk pantang menyerah dan
merupakan dimensi kepribadian yang berupa optimis. Hal ini juga dapat diartikan,
kontinum dari internal menuju eksternal. keinginan menjadi seorang yang tidak
Kedua tipe locus of control terdapat pada mudah menyerah.
setiap individu, hanya saja ada Indikator keyakinan akan
kecenderungan untuk memiliki salah satu konsekuensi positif mendapat nilai rata –
tipe tertentu. Selain itu locus of control tidak rata tertinggi ketiga. Berkarier tidaklah
bersifat statis tetapi juga dapat berubah. Hal semudah yang dibayangkan. Setiap tindakan
tersebut disebabkan karena situasi dan memiliki konsekuensi negatif atau positif.
kondisi yang menyertainya. Pendapat Siswa yang memiliki locus of control
tersebut juga didukung oleh Lina dan Rosyid internal yang baik memiliki keyakinan
(1997) yang menyatakan bahwa locus of konsekuensi positif akan setiap tidakan yang
control memiliki sifat yang kontinyu. siswa lakukan.
Internalitas individu yang tinggi akan Indikator dengan nilai rata – rata
disertai dengan melemahnya eksternalitas, tertinggi keempat yaitu indikator
begitu juga sebaliknya. Berdasarkan hasil Kemampuan. Dalam Berkarier, kemampuan
penelitian yang telah dilakukan, didapatkan merupakan hal yang harus dipenuhi untuk
bahwa lebih dari sebagian siswa kelas XII Berkarier. Dengan kemampuan yang cukup,
program teknik instalasi tenaga listrik berada mereka dapat berkarier, tidak hanya
pada Locus of Control yang sedang. memiliki kemampuan, Apabila seorang
Dibawah ini merupakan distribusi frekuensi wirausahawan tidak mampu melakukan
Locus of Control. suatu hal dalam berkarier, dapat dipastikan
mereka tidak bisa bersaing dengan yang
1813 1924 lainnya. Sehingga, diharapkan jika memang
2000
1097
1072 899 ingin Berkarier mereka harus memiliki
1000 259274268241224 kemampuan yang di butuhkan dalam
0 industri.
Indikator dengan nilai rata – rata
tertinggi kelima yaitu indikator kepercayaan
diri. Kepercayaan diri sangat penting dalam
berkarier. Apabila seorang wirausaha
memiliki kepercayaan diri yang tinggi maka
wirausahawan tersebut dapat bersaing
dengan yang lainnya
Skor Total Rata-rata Sedangkan indikator berusaha
mencapai tujuan mendapatkan nilai rata –
rata paling rendah dari semua indikator.
Dapatkan dikatakan, bahwa calon
Penelitian ini mengungkap bahwa wirausahawan yang telah berusaha mecapai
terdapat 6 indikator yang menjadi tolak ukur tujuan namun tujuan tersebut tidak di
tingkat Locus of Control siswa kelas XII butuhkan di dunia industri. Karena, tujuan
program teknik instalasi tenaga listrik SMK yang beragam, dan hal – hal yang tidak
di Kota Malang. Keenam indikator Locus of terduga serta tidak tau kapan datangnya.
Control yaitu pada indikator (1) Minat, (2) Oleh karena itu, jika seorang wirausahawan
memiliki tujuan yang tidak sesuai, maka memilih karir sesuai bakat peserta didik, dan
akan sulit menjadi wirausahawan yang (4) Pengaruh Eksternal peserta didik.
sukses. Sehingga, diharapkan, siswa kelas Keempat indikator yang telah di
XII program teknik instalasi tenaga listrik, jabarkan dalam penelitian ini, didapatkan
yang ingin Berkarier memiliki tujuan yang indikator Kemampuan peserta didik
sesuai dan pantang menyerah agar dapat memahami diri peserta didik dengan nilai
bersaing dengan wirausahawan lain. Dari rata – rata paling tinggi. Artinya, siswa
indikator – indikator yang sudah tertuang kelas XII program teknik instalasi tenaga
dalam variabel penelitian ini, diharapkan listrik sudah mampu memahami diri sendiri
siswa kelas XII program teknik instalasi akan minat dan kemampuan peserta didik itu
tenaga listrik dapat memahami hal – hal apa sendiri, sehingga peserta didik bisa
saja yang harus di kembangkan dalam menyesuaikan karier yang sesuai dengan
berkarier. minat dan kemampuan peserta didik.
3. Hasil Deskripsi Career Decision pada Indikator pengaruh internal
Siswa SMK Jurusan Teknik Instalasi mendapatkan nilai rata – rata tertinggi
Tenaga Listrik (TITL) Kelas XII se kedua. Peserta didik yang memiliki
Kota Malang pengaruh internal yang kuat tidak mampu
Career Decision merupakan terpengaruh oleh lingkungan dan tetap pada
pengambilan keputusan dalam berkarier. pendiriannya. Pengaruh internal merupakan
Menurut Syamsi (2000) pengambilan suatu hal yang
keputusan merupakan suatu kegiatan yang Indikator Kemampuan peserta didik
dilakukan dengan sengaja, tidak secara memilih karir sesuai bakat peserta didik
kebetulan, dan tidak boleh sembarangan. mendapatkan nilai rata – rata tertinggi
Kemampuan dalam pengambilan keputusan ketiga. Seorang wirausahawan yang mampu
karir dapat diasah dalam setiap keputusan- memilih karier sesuai dengan bakat yang di
keputusan kecil yang telah diambil miliki seorang wirausahawan tersebut,
sebelumnya, sehingga dapat memperkuat seperti contoh jika wirausahawan tersebut
kemampuan pengambilan keputusan memiliki bakat dalam berkomunikasi, maka
berkareir. Berdasarkan hasil penelitian yang wirausahawan tersebut akan berkarier di
telah dilakukan, dapat diketahui bahwa bidang periklanan atau sales dsb
pengambilan keputusan berkarier siswa Sedangkan indikator pengaruh
kelas XII program teknik instalasi tenaga eksternal mendapatkan nilai rata – rata
listrik dalam kategori sedang. Artinya paling rendah dari semua indikator. Dapat
bahwa, siswa kelas XII program teknik dikatakan bahwa pengaruh dari lingkungan
instalasi tenaga listrik masih kurang dalam tidak mempengatuhi paran peserta didik.
mengambil keputusan untuk berkarier. Karena para peserta didik telah
mempercayai dirinya sendiri sehingga
2656
3000 2171 2411
apapun pengaruh dari lingkungan tidak
2000 1056
1000 295 271 264 268 berdampak pada para peserta didik. Para
0 peserta didik yakin akan kemampuan yang
telah mereka kuasai. Sehingga, siswa kelas
XII program teknik instalasi listrik yang
ingin membuka peluang Berkarier bagi
dirinya sendiri.
Skor Total Rata-rata
Siswa SMK kelas XII akan memiliki
persepsi yang positif terhadap keputusan
berkarier, apabila berkarier adalah
kebutuhan dan cita-citanya setelah lulus
sekolah. Dan sebaliknya, siswa SMK kelas
XII akan memiliki persepsi yang negatif
Penelitian ini mengungkap bahwa terhadap keputusan Berkarier, apabila
terdapat 4 indikator yang menjadi tolak ukur berkarir belum menjadi kebutuhan dan cita-
Career Decision siswa kelas XII program cita mereka setelah lulus sekolah. Persepsi
teknik instalasi tenaga listrik SMK di Kota tersebut akan mempengaruhi keputusan
Malang yaitu (1) Kemampuan peserta didik berkarier mereka setelah lulus sekolah.
memahami diri peserta didik, (2) Pengaruh
internal, (3) Kemampuan peserta didik
B. Pembahasan Hubungan antara Self mungkin, Mempunyai persepsi bahwa usaha
Management dengan Career Decision harus dilakukan jika ingin meraih
pada Siswa SMK Jurusan Teknik kesuksesan. Locus of control eksternal
Instalasi Tenaga Listrik (TITL) Kelas memiliki ciri-ciri yaitu kurang memiliki
XII se Kota Malang inisiatif, mempunyai persepsi bahwa hanya
Self Management merupakan salah ada sedikit korelasi antara usaha dan
satu softskill yang harus dimiliki siswa kelas kesuksesan, kurang suka berusaha, karena
XII yang akan mempermudah dalam percaya bahwa kesuksesan dikontrol oleh
berkarier saat setelah lulus sekolah. Oleh faktor luar, kurang mencari informasi untuk
karena itu dengan Self Management yang memecahkan suatu masalah.
tinggi, maka peluang berkarier bagi mereka Melalui penjelasan diatas maka dapat
akan terbuka. disimpulkan Locus of Control merupakan
Keterampilan dan pengalaman kemampuan seseorang ketika terjadi suatu
peserta didik saat melakukan kegiatan kegagalan atau keberhasilan terhadap
disekolah, akan membuka peluang Berkarier dirinya, seseorang tersebut beranggapan
bagi peserta didik setelah lulus sekolah. bahwa itu terjadi dikarenakan faktor internal
Variabel Self Management dan eksternal. Locus of Control internal
berhubungan erat dengan indikator Career merupakan kemampuan seseorang
Decision. Indikator tersebut adalah mempercayai ketika terjadi suatu hal
perencanaan, khususnya deskriptor mampu keberhasilan atau kegagalan terjadi
berfikir lebih jauh sebelum bertindak. dikarenakan dirinya sendiri, dan begitupula
Peserta didik yang mampu berfikir lebih sebaliknya Locus of Control eksternal
jauh sebelum bertindak akan melihat apa kemampuan seseorang mempercayai ketika
saja yang di butuhkan oleh pasar dan terjadi suatu hal kegagalan atau keberhasilan
industri, dan setelah itu peserta didik akan terjadi karena sebuah kesialan atau
mengambil keputusan karier apa yang akan keberuntungan. Jika siswa kelas XII
mereke ambil setelah melihat apa yang memiliki kemampuan Locus of Control,
dibutuhkan oleh pasar dan industri. maka siswa tersebut sudah memenuhi salah
Sumbangan relatif dan efektif Self satu unsur utama keputusan berkarier.
Management secara berurut sebesar 18% Locus of Control internal dalam
dan 6,8%. Dapat di indikasikan bahwa untuk bidang ketenagalistrikan, sebagai contoh
memiliki peluang Berkarier modal utama saat tes praktikum instalasi penerangan jalan
yang di perlukan bukanlah Self umum, ketika siswa mengalami gagal dalam
Management, namun dari faktor lain. pemasangan kabel atau lampu penerangan
Meskipun demikian, Self Management yang tidak menyala, maka siswa tersebut akan
dimiliki siswa kelas XII SMK masih merasa bahwa dirinya masih kurang
berhubungan dan berpengaruh pada memahami materi tentang penerangan dan
keputusan berkarier. Jika semakin tinggi Self akan belajar kembali dan mencari kesalahan
Management yang dimiliki siswa, maka saat praktikum.
ke[utusan berkarier bagi mereka juga akan Dapat diindikasikan dari indikator
meningkat. Sehingga, diharapkan siswa yang terdapat pada masing-masing variabel,
kelas XII SMK dapat meningkatkan Self bahwa variabel Locus of Control
Managementnya sebagai modal dalam berhubungan terhadap variabel Career
Berkarier. Decision. Artinya, jika Locus of Control
C. Pembahasan Hubungan antara Locus meningkat, maka Career Decision juga
of Control dengan Career Decision meningkat. Sumbangan relatif dan efektif
pada Siswa SMK Jurusan Teknik Locus of Control secara berurutan sebesar
Instalasi Tenaga Listrik (TITL) Kelas 82% dan 31%. Dapat simpulkan bahwa
XII se Kota Malang salah satu faktor yang mempengaruhi
Menurut Crider (Ghufron dan peluang berkarier adalah Locus of Control.
Risnawati 2010) terdapat perbedaan
karakteristik diantara dua tipe tersebut, yaitu
Locus of control internal dan Eksternal.
Locus of control internal memliki ciri-ciri
yaitu suka bekerja keras, memiliki inisiatif
yang tinggi, selalu berusaha untuk
menemukan pemecahan suatu masalah,
selalu mencoba untuk berpikir seefektif
D. Pembahasan Hubungan antara Self DAFTAR PUSTAKA
Management dan Locus of Control Arikunto, S. 2002. Prosedur Suatu
dengan Career Decision pada Siswa Penelitian: Pendekatan Praktek.
SMK Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Listrik (TITL) Kelas XII se Kota
Malang Cormier, L.J. & Cormier, L.S. 2009.
Berdasarkan hasil penelitian ini Interviewing Strategies for
diketahui bahwa terdapat hubungan yang Helpers.
positif dan signifikan secara simultan antara
Self Management dan Locus of Control Ghufron, M. Nur dan Rini Risnawati.
dengan Career Decision siswa kelas XII
2010. Teori-teori Psikologi.
program teknik instalasi tenaga listrik SMK
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
di Kota Malang. Hasil penelitian tersebut
dibuktikan dengan nilai sig. F < 0,05 yang
artinya secara simultan memiliki hubungan Hendri. 2011. Teori Online References,
yang positif dan signifikan. Tutorials and Discussion.
Hubungan secara parsial antara Self Diambil dari:
Management dengan Career Decision siswa http://www.teorionline.wordpres
kelas XII program teknik instalasi tenaga s.com/2011/06/28/teori-locus-
listrik SMK di Kota Malang dan Locus of of-control/, pada tanggal 18
Control dengan Career Decision siswa kelas Maret 2019.
XII program teknik instalasi tenaga listrik
SMK di Kota Malang memiliki hubungan Komalasari, G. dkk. 2011. Teori dan
yang positif dan signifikan. Teknik Konseling. Jakarta: PT.
Self Management dan Locus of Indeks.
Control berhubungan dan berpengaruh
dengan Career Decision siswa kelas XII Lina dan Rosyid H.F. 1997. Perilaku
program teknik instalasi tenaga listrik SMK. Konsumtif Berdasar Locus of
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa Control pada Remaja Putri.
kedua variabel bebas tersebut secara Psikologika, No. 4(II)5–13.
simultan memiliki hubungan erat dalam
mempengaruhi Career Decision. Petri, H.L. 1981. Motivation: Theory and
Sehubungan dengan hal tersebut apabila Self
Research. California:
Management dan Locus of Control
Wadsworth Publishing Co.
meningkat maka Career Decision siswa
kelas XII program teknik instalasi tenaga
listrik di Kota Malang juga mengalami Reason, James. 1990. Human Error.
peningkatan. Ashgate.
Kerangka berfikir dan pembahasan
yang telah dijabarkan menunjukkan bahwa Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis.
untuk meningkatkan Career Decision, siswa Bandung: Alfabeta.
harus memperhatikan Self Management dan
Locus of Control. Career Decision yang baik Syamsi, Ibnu. 2000. Pengambilan
juga bisa didapatkan dari lingkungan dan Keputusan dan Sistem
latar belakang setiap siswa itu sendiri. Informasi. Jakarta: Sinar Grafika
Namun, Career Decision tanpa didukung Offset.
dengan Self Management yang baik, akan
mempersulit siswa itu sendiri ketika sudah
mulai Berkarier. Selain itu, memiliki Self
Management yang baik masih kurang tanpa
adanya dukungan dari Locus of Control.
Career Decision akan optimal jika didukung
dengan Self Management dan Locus of
Control.

Anda mungkin juga menyukai