Anda di halaman 1dari 5

- 308 -

70. CAPAIAN PEMBELAJARAN TEKNIK OTOTRONIK

A. Rasional
Teknik Ototronik adalah mata pelajaran yang membekali peserta didik
dengan kompetensi-kompetensi penguasaan keahlian Teknik
Ototronik, yaitu melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan
alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
memecahkan masalah sesuai dengan bidang pekerjaan Konsentrasi
Keahlian Teknik Ototronik. Peserta didik setelah menyelesaikan
pendidikan (lulus SMK) diharapkan dapat menentukan pilihan
seperti: bekerja sesuai bidang pekerjaan atau melanjutkan pada
jenjang tingkat pendidikan selanjutnya yang relevan maupun
membuka usaha (berwirausaha) pada bidang Konsentrasi Keahlian
Teknik Ototronik.

Mata pelajaran ini merupakan pendalaman dan tingkat lanjut bagi


peserta didik dalam memahami isu-isu penting terkait dengan
perawatan, perbaikan dan teknologi manufaktur pada fase
berikutnya, dan merupakan bekal yang harus dimiliki sebagai
landasan pengetahuan dan keterampilan dalam mempelajari materi
pelajaran pada pembelajaran Konsentrasi Keahlian Teknik Ototronik
pada fase F. Cakupan materi utama meliputi sistem pada otomotif
yang menerapkan ilmu elektronika (otomotif-elektronik) sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai
contoh pada mobil diterapkan sistem kerja dengan sistem kontrol
otomatis, maka peserta didik diharapkan mampu memahami
(berdasar teori Wiggins: bisa sampai tahap menerapkan) sistem
manajemen komponen dan rangkaian elektronik yang digunakan
dapat berfungsi/bekerja dan dapat menentukan bagian mana yang
mengalami permasalah jika sistem tak berfungsi/bekerja dengan baik.

Mata pelajaran ini menggunakan berbagai pendekatan, model,


strategi, serta metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
kompetensi yang dipelajari. Proses pembelajaran diharapkan dapat
dilaksanakan secara interaktif, aktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, dan memotivasi peserta didik, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, passion, dan perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik. Pembelajaran dapat dilakukan dengan pendekatan
- 309 -
contextual teaching learning, cooperative learning, maupun individual
learning. Model pembelajaran yang dapat digunakan antara lain
project-based learning, problem-based learning, inquiry-based learning,
discovery-based learning, teaching factory, atau model pembelajaran
lainnya yang relevan. Peserta didik dikenalkan dengan jenis-jenis
industri dan dunia kerja sebagai peluang untuk mengembangkan
karir setelah lulus, untuk menumbuhkan renjana (passion), visi
(vision), imajinasi, dan kreativitas melalui pembelajaran berbasis
proyek sederhana, berinteraksi dengan alumni, guru tamu dari
industri/praktisi bidang elektronika atau otomotif, berkunjung pada
industri yang relevan, dan Praktik Kerja Lapangan (PKL), serta
pencarian informasi melalui media digital.

Pembelajaran Teknik Ototronik membiasakan peserta didik bernalar


kritis dalam menghadapi permasalahan, disiplin dalam bekerja,
mandiri, kreatif dan inovatif dalam menemukan solusi permasalahan,
berkolaborasi dalam tim, mengkomunikasikan ide dan gagasan,
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan peduli
terhadap lingkungannya.

B. Tujuan
Mata pelajaran Teknik Ototronik bertujuan membekali peserta didik
dengan hard skills dan soft skills meliputi budaya kerja industri,
Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan Hidup (K3LH),
pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai berikut:
1. memahami berbagai sistem pada sistem manajemen engine(engine
management system ) dan manajemen motor listrik;
2. memahami berbagai sistem pada sistem manajemen sasis dan
pemindah tenaga (chassis and power train management system);
3. memahami berbagai sistem pada kenyamanan, keamanan dan
teknologi informasi (comfort, safety and information technology );
dan
4. memahami berbagai sistem pada sistem kontrol kendaraan.

C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran Teknik Ototronik fokus pada
kompetensi tingkat menengah dan lanjut (advance) yang harus
dimiliki oleh tenaga operator, teknisi dan jabatan lain sesuai dengan
perkembangan dunia kerja bidang ototronik. Selain itu, peserta didik
- 310 -
diberikan pemahaman tentang proses bisnis, perkembangan
penerapan teknologi dan isu-isu global, job profile dan peluang usaha
bidang teknik ototronik. Mata pelajaran ini membekali peserta didik
untuk bekerja, berwirausaha, dan melanjutkan studi tentang teknik
ototronik.

Mata Pelajaran Teknik Ototronik memiliki elemen-elemen meliputi


sebagai berikut.

Elemen Deskripsi
Engine Meliputi: Sistem engine; sensor dan aktuator pada
Management enginegasoline dan enginediesel; wiring diagram pada
System dan engine; sistem kontrol pengisian; sistem kontrol
Manajemen Motor starter; sistem kontrol EMISI; Fail safe atau on board
Listrik diagnostic Engine Management System (EMS); dan
manajemen motor listrik.
Chassis and Power Meliputi: Sasis dan pemindah tenaga; sistem Electronic
Train Management Control Transmission (ECT); sistem Electric Motor
System (Sistem Transfer Case; manajemen sistem rem; sistem Electric
Manajemen Sasis Power Steering (EPS); sistem suspensi; sistem Tire
dan Pemindah pressure monitoring; Fail safe atau On Board Diagnostic
Tenaga) Chassis and Power Train management system.
Comfort Safety And Meliputi: Sistem manajemen penerangan dan lampu
Information tanda; Communication Networking System; Vehicle
Technology (CSIT) Security System, Central Lock/Door Lock dan
immobilizer; Wiring System Power Window & Sunroof;
sistem Elektrik Control Mirror; System Washer Wiper
Control; System AC Climate Control; kerja sistem
pengontrolan kursi elektrik; sistem Airbag dan sabuk
pengaman; System Car Entertainment; sistem kontrol
Parkir Assistant dan rear camera; System Panel
instrument cluster (dashboard) kendaraan; Fail safe
atau On Board Diagnostic System CSIT.
Sistem Kontrol Meliputi: Sistem kontrol elektronik pada kendaraan;
Kendaraan Logika kontrol engine; rangkaian elektronika pengolah
sinyal digital yang meliputi multiplexer, ADC(Analog to
Digital Computer) dan DAC (Digital to Analog
Converter); rangkaian driver aktuator; macam-macam
mikrokontroler;blok diagram kontroler pada sistem
kontrol kendaraan; sistem kontrol sederhana pada
kendaraan; diagram alir (flowchart) pada sistem
kontrol kendaraan; listing program sesuai dengan
diagram alir yang telah dianalisis; cara
mengoperasikan downloader; simulator rangkaian
sistem kontrol utama berbasis mikrokontroler; jenis
komunikasi data serial pada aplikasi scan tool dan
komunikasi data antarsistem di kendaraan (in-vehicle
network communication); real time data komunikasi
scan tool dengan Electronic Control Unit (ECU)
kendaraan; simulasi kerja sistem kontrol elektronik
pada kendaraan; besaran listrik pada komponen
sistem kontrol elektronik pada kendaraan; pengaruh
kerja sensor pada engine terhadap kinerja engine; dan
kerja driver aktuator.
- 311 -
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami Engine
Management System dan Manajemen Motor Listrik, Chassis And
Powertrain management System, Comfort Safety And Information
Technology dan Memahami Sistem Kontrol Kendaraan.

Elemen Capaian Pembelajaran


Engine Management Pada akhir fase F, peserta didik mampu memelihara
System dan dasar sistem engine; memahami sejarah
Manajemen Motor perkembangan teknologi Engine Management System;
Listrik memahami karakteristik sensor pada enginegasoline;
memahami karakteristik sensor pada enginediesel;
memahami karakteristik aktuator pada enginegasoline;
memahami wiring diagram pada engine; memahami
pengaruh actuator pada engine; memahami sistem
pada engine; memahami sistem kontrol katup;
memahami sistem kontrol pengisian elektronik;
memahami sistem kontrol starter elektronik;
memahami sistem kontrol EMISI; memahami Engine
Management System (EMS) fail safe (On Board
Diagnostic); memperbaiki Engine Management System
(EMS) fail safe (On Board Diagnostic); memahami
manajemen motor listrik (seperti pada mobil listrik
atau mobil hybrid).
Chassis And Power Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami
Train Management dasar-dasar sasis dan pemindah tenaga; memeriksa
System sistem standar sasis dan pemindah tenaga; memahami
cara kerja sistemElectronic Control Transmission (ECT);
memahami cara kerja sistem Electric Motor Transfer
Case ; memahami cara kerja sistem rem ABS (Anti
Lock Braking System); memahami cara kerja sistem
ASR (Anti Slip Regulation); memahami cara kerja
sistem kontrol elektronik dari ESP (Elektronic Stability
Programs); memahami cara kerja Elektrik Power
Steering (EPS); memahami cara kerja sistem suspensi
aktif dan sistem suspensi udara; memahami cara kerja
sistem tire pressure monitoring; memahami Fail Safe
System pada Chassis andPowertrain Management
System (On Board Diagnostic); memelihara dan
memeriksa Sistem Electronic Control Transmission
(ECT); memelihara dan memeriksa Sistem Rem
ABS(Anti Lock Braking System); memelihara dan
memeriksa sistem Power Steering Control Elektronik;
memelihara dan memeriksa Elektrik Power Steering
(EPS); memelihara dan memeriksa Sistem Tire pressure
monitoring;memperbaiki Fail Safe System pada Chassis
and Powertrain management system (On Board
Diagnostic).
Comfort Safety And Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami
Information sistem standar kelistrikan otomotif; memahami kerja
Technology (CSIT) Communication Networking System; memahami kerja
Vehicle Security System Car Alarm, Central Lock/Door
Lock dan Immobilizer; memahami kerja Wiring System
Power Window & Sunroof; memahami kerja Sistem
Elektrik Control Mirror; memahami kerja penerangan
kendaraan (Light-Tronic); memahami kerja sistem
Washer Wiper Control; memahami kerja sistem AC
Climate Control;memahami kerja sistem pengontrolan
kursi elektrik; memahami kerja sistem airbag dan
- 312 -

Elemen Capaian Pembelajaran


sabuk pengaman; memahami kerja System Car
Entertainment; memahami kerja sistem kontrol parkir
Assistant dan Rear Camera; memahami sistem panel
instrument Cluster (Dashboard) kendaraan; memahami
kerusakan CSIT Fail safe atau On Board Diagnostic
System; memperbaiki Fail Safe atau On Board
Diagnostic System CSIT
Sistem Kontrol Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami
Kendaraan komponen sistem kontrol kendaraan; memahami cara
kerja sistem kontrol elektronik kendaraan; memahami
logika kontrol engine; memahami rangkaian
elektronika pengolah sinyal digital yang meliputi
multiplexer, ADC (Analog to Digital Computer) dan DAC
(Digital to Analog Converter); memahami rangkaian
driver aktuator; memahami macam-macam
mikrokontroler; memahami blok diagram kontroler pada
sistem kontrol kendaraan; memahami sistem kontroler
sederhana pada kendaraan; memahami diagram alir
(flowchart) pada sistem kontrol kendaraan;
mempelajari listing program sesuai dengan diagram
alir yang telah dipahami; menjelaskan cara
mengoperasikan downloader; memahami simulator
rangkaian sistem kontrol utama berbasis
mikrokontroler; menguraikan jenis komunikasi data
serial pada aplikasi scan tool dan komunikasi data
antar sistem di kendaraan (in-vehicle network
communication); memahami real time data komunikasi
scan tool dengan Electronic Control unit
(ECU)kendaraan; mensimulasikan kerja sistem kontrol
elektronik pada kendaraan; mengukur besaran listrik
pada komponen sistem kontrol elektronik pada
kendaraan; memeriksa pengaruh kerja sensor pada
engine terhadap kinerja engine; menguji rangkaian
elektronika pengolah sinyal digital yang meliputi
multiplexer, ADC(Analog to Digital Computer) dan DAC
(Digital to Analog Converter); menguji kerja driver
aktuator; mengoperasikan komunikasi data antara
scantool dengan kendaraan(in-vehicle network
communication); menerjemahkan real time data yang
ditampil oleh scantool dari ECU kendaraan.

Anda mungkin juga menyukai