Paper - Tugas Kelompok 1 - Occ - Kompetensi Dalam Budaya Organisasi
Paper - Tugas Kelompok 1 - Occ - Kompetensi Dalam Budaya Organisasi
Kompetensi sebagai suatu karakteristik dasar dari seorang individu yang secara
sebab akibat berhubungan dengan criterion-referenced effective (referensi ukuran
efektif) dan kinerja yang tinggi sekali dan suatu pekerjaan atau situasi (lyle M.Spencer,
Jr. Dan Signe M.Spencer : 1993:9). Untuk mencapai suatu kombinasi tertentu, seorang
perlu memiliki sejumlah kapabilitas. Kapabilitas ini biasanya merupakan kombinasi dari
dimensi sifat pribadi, keterampilan, dan pengetahuan.
Lyle M. Spencer, Jr. dan Signe M. Spencer (1993:9) memberikan lima tipe atau
karakteristik dasar dari kompetensi, yaitu :
Michael Armstrong dan Angela Baron (1998: 297) berpendapat bahwa kompetensi
dapat diklasifikasi dalam tiga tingkatan, yaitu :
Organisasi adalah tempat bekerja yang dinamis, dan vital di mana orang
menetapkan dan mencapai tujuan yang menentang dan mengambil tanggung jawab
untuk keberhasilannya sendiri. Pekerja berjalan menurut caranya sendiri untuk
memuaskan pelanggan internal dan external mereka, bertindak memperbaiki kualitas.
Pekerja pelajar dan tumbuh menjadi lebih puas dan menjadi anggota tim dan pekerja
yang efektif.
Budaya organisasi adalah himpunan dari kepercayaan, harapan, nilai-nilai yang
dianut bersama oleh anggota organisasi dan diwariskan ke generasi berikutnya. Griffin
dan Ebert menyebutkan budaya organisasi adalah pengalaman, sejarah, keyakinan,
dan norma-norma bersama yang menjadi ciri organisasi.
Dalam hidupnya, manusia dipengaruhi oleh budaya dimana dia berada, seperti
nilai-nilai, keyakinan dan perilaku sosial/masyarakat yang kemudian menghasilkan
budaya sosial atau budaya masyarakat.
Hal yang sama juga akan terjadi bagi para anggota organisasi dengan segala
nilai, keyakinan, dan perilakunya dalam organisasi yang kemudian menciptakan budaya
organisasi.
Wheelen dan Hunger (1986) secara spesifik mengemukakan sejumlah peranan penting
yang dimainkan oleh budaya organisasi
Semua pekerja, dari chief executive officer ke bawah sampai pekerja tidak
terampil, harus mempunyai komitmen untuk secara berkelanjutan belajar dan
memperbaiki diri. Mereka dikenal atas kejujurannya, integritas, dan kredibilitas
pribadinya. Orang diperhitungkan karena melakukan apa yang dikatakannya. Mereka
bertanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan sebagai risiko pribadi
2. Pembahasan
Untuk mengubah budaya organisasi, kita perlu menjadi ahli tentang situasi
sekarang, kekuatan dan kelemahan pekerja dan organisasi kita. Kita perlu
mengidentifikasi siapa kawan dan lawan, serta kekuatan dan kelemahan mereka. Kita
perlu mendesain strategi dan taktik berdasar sasaran jangka panjang dan jangka
pendek. Langkah dalam proses mengubah budaya organisasi dengan menggunakan
kompetensi adalah (Michael Zwell, 2000: 74):
Strategi implementasi
3. Kesimpulan
Dalam hal ini kompetensi dan budaya organisasi memiliki keterikatan yang kuat
dalam sebuah organisasi. Hal ini menunjukan bahwa jika kompetensi meningkat maka
budaya organisasi juga akan meningkat. Begitupun sebaliknya jika budaya organisasi
meningkat maka kompetensi pun akan meningkat.
Sekalipun kompetensi dan budaya organisasi mempunyai hubungan yang kuat,
kompetensi dan budaya organisasi harus tetap diperhatikan guna untuk mendukung
kinerja karyawan. Jika kompetensi meningkat, maka budaya organisasi juga akan
meningkat, begitupun sebaliknya. Demikian pula dukungan terhadap kinerja karyawan
harus tetap dipelihara. Jika kompetensi meningkat, maka budaya organisasi juga akan
meningkat, begitupun sebaliknya.
Daftar Pustaka
Robbins & Judge. 2015. Perilaku organisasi. Edisi 16. Salemba Empat. Jakarta.
Spencer, Jr, Lyle M. and Signe M. Spencer. Motive, Traits, Self-Concept, Knowledge,
Skill (Characteristic Competency). 1993.