http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpes
Ripto
Abstract
The research problems are how the implementation of health and Physical sport education towards char-
acter building on discipline, honesty, responsibility, politeness, and social relationship. The objective of
this research is to gain the implementation of health and Physical education towards character building
on discipline, honesty, responsibility, politeness, and social relationship.This research used quantitative
and qualitative descriptive approach. The sample was 390. SMP students in Pedurungan sub-district
Semarang. It consisted of SMP Negeri 14, SMP Negeri 15, SMP Negeri 34, SMP Empu Tantular,
SMP Mardisiswa 2, and SMP Atthohiriyah. The instrument used questionnaire. The instrument valid-
ity test of questionnaire for student characters in the beginning and the final condition was valid and
reliable. The data analysis used t-test.The result showed that in the beginning condition of SMP student
characters in Pedurungan sub-district Semarang, Generally, the student character reached 67.8% in the
beginning condition and 80.6% in the end. It means that the increasing reached 12.8%.The conclusion is
health and sport education learning which focus on character values development is able to improve the
student characters. The suggestion is stakeholders, teachers, especially health and sport education teachers
in order to implement the character values development in every subject.
206
Ripto/Journal of Physical Education and Sports 2 (1) (2013)
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, elajaran merupakan suatu kesatuan pengertian
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga ne- dari strategi dan pembelajaran. Berdasarkan kata
gara yang demokratis serta bertanggung jawab”. asalnya, strategi adalah siasat, akal atau ilmu
( Puskur, 2010;2 ). perang. Dengan demikian strategi pembelaja-
Pendidikan budi pekerti yang terintegrasi- ran secara harfiah dapat diartikan sebagai suatu
kan dengan mata pelajaran yang relevan secara siasat menyiapkan atau mensiasati pelaksanaan
umum bertujuan untuk memfasilitasi Peserta pembelajaran (Supandi 1992:4)
didik agar mampu menggunakan pengetahuan, Memilih dan menetapkan cara-cara pen-
mengkaji dan menginternalisasi nilai-nilai yang garahan dan pembimbingan itu pada dasarnya
baik, mengembangkan keterampilan sosial yang berurusan dengan metode pembelajaran yang di-
memungkinkan tumbuh dan berkembangnya anggap sesuai dengan situasi, kondisi dan tujuan
akhlak mulia atau budi pekerti yang luhur dalam pembelajaran. Ada beberapa metode pembelaja-
diri peserta didik serta mewujudkannya dalam ran yang dapat dikembangkan oleh guru dalam
perbuatan/tindakan berupa perilaku dalam ke- melaksanakan pembelajaran antara lain, metode
hidupan sehari-hari baik di sekolah maupun pada ceramah, diskusi, tanya jawab, eksperimen, per-
pergaulan di lingkungan masyarakat (Depdiknas mainan/simulasi, menirukan, perlombaan/
2002:4-5). Dengan demikian dapat dikatakan pertandingan, pemberian tugas, demonstrasi/
peserta didik yang mempunyai berakhlak mulia, peragaan (Depdikbud 2004:8-17).
apabila perilakunya baik, yakni tidak berten- Pemilihan metode pembelajaran tentunya
tangan dengan norma-norma atau aturan-aturan disesuaikan dengan mata pelajaran yang ber-
yang ada dan berlaku di sekolah, masyarakat dan sangkutan dan dipilih sesuai dengan situasi dan
lingkungan itu sendiri yang terbentuk melalui kondisi di lapangan. Metode yang biasa digu-
keyakinan yang dianut oleh sekolah, masyarakat nakan dalam pembelajaran pendidikan jasmani
dan lingkungan tempat peserta didik menjadi adalah metode ceramah, demonstrasi/peragaan
anggotanya. dan penugasan.
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kes-
ehatan merupakan bagian integral dari pen- Metode
didikan secara keseluruhan yang bertujuan
untuk mengembangkan aspek kebugaran jasm- Dalam penelitian ini, dilakukan dengan
ani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir metode deskriptif kualitatif dan kuantitatf. ,
kritis,keterampilan sosial, penalaran, stabilitas Penelitian yang dimaksudkan untuk mengung-
emosional, tindakan moral, aspek pola hidup kapkan gejala secara holistic-kontektual melalui
sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui pengumpulan data dari latar alami. Penelitian
aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih dilakukan dengan pendekatan eksperimen art-
yang direncanakan secara sistematis dalam rang- inya bahwa penelitian menggunakan treatmen
ka mencapai tujuan pendidikan nasional. Pen- dalam pelaksanaannya berupa Pelaksanaan Pe-
didikan jasmani, olahraga, dan kesehatan yang nilaian berdasarkan petunjuk Panduan Penilaian
diajarkan di sekolah memiliki peranan sangat Kelompok Mata Pelajaran Jasmani Olahraga dan
penting, yaitu memberikan kesempatan kepada Kesehatan Badan Standart Nasional Pendidikan
peserta didik untuk terlibat langsung dalam ber- (BSNP) 2007.
bagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasm- Peneliti menggunakan pendekatan ‘pur-
ani, olahraga, dan kesehatan yang terpilih yang phose sampling” dalam menentukan sampel pe-
dilakukan secara sistematis. Pendidikan jasmani, nelitian. Berdasarkan atas pertimbangan hasil
olahraga, dan kesehatan menjadi sarana untuk koordinasi dengan MGMP Sub Rayon 02 Kota
mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan Semarang, dengan landasan sekolah dinilai baik
psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan dalam proses pembelajaran dan menjangkau
penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap - mental tebaran ditengah kota dan pinggir kota kecama-
- emosional - sporlivitas - spiritual - sosial), serta tan Pedurungan, maka dipilih sekolah sebagai
pembiasaan pola hidup sehat. ( Sri Wahyuni dkk. berikut : 1). SMP Negeri 14 Semarang; 2). SMP
2010; vi ) Negeri 15 Semarang; 3). SMP Negeri 34 Sema-
Untuk menyampaikan materi pembelaja- rang; 4). SMP Empu Tantular Semarang; 5).
ran diperlukan suatu strategi pembelajaran, tu- SMP Mardisiswa 2 Semarang; 6). SMP Attho-
juannya untuk menciptakan kondisi dan kegiatan hiriyah Semarang.
pembelajaran yang memungkinkan Peserta didik
dapat belajar secara optimal untuk mencapai Hasil dan Pembahasan
sasaran/tujuan pembelajaran. Strategi pemb-
207
Ripto/Journal of Physical Education and Sports 2 (1) (2013)
Program pembelajaran Pendidikan Jasma- didikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan me-
ni, Olahraga, dan Kesehatan yang dilaksanakan miliki kewenangan penuh dalam memutuskan
bersifat responsif. Artinya program pemb- sesuatu yang terkait dengan permasalahan
elajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan belajar siswa.
Kesehatan dilaksanakan sebagai respon kebutu- Program Pendidikan Jasmani,
han pembelajaran bagi siswa yang membutuhkan Olahraga, dan Kesehatan yang bermuatan
bantuan dari guru Penjasorkes sekolah, antara, pengembangan nilai-nilai karakter saat ini di-
lain: masalah motivasi belajar yang rendah, lakukan secara komprehensif, yaitu melibatkan
kesulitan belajar, kedisiplinan belajar, kebiasaan semua, guru Pendidikan Jasmani, Olahraga,
belejar, belajar yang efektif dan efisien. dan Kesehatan. Keberhasilan penyelenggaraan
Manajemen pembelajaran Pendidi- Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
kan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan sudah di sekolah, tidak lepas dari peranan berbagai
berjalan cukup efektif. Dimana guru Pendidikan pihak di sekolah. Selain guru Penjasorkes se-
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan memiliki bagai pelaksana, utama, penyelenggaraan Pen-
kewenangan penuh atas pengambilan segala didikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan yang
keputusan terkait dengan siswa walaupun pada bermuatan pengembangan nilai-nilai karakter
praktiknya kepala sekolah tetap memberikan bangsa, di sekolah, jugs melibatkan kepala se-
pertimbangan dan intervensi pada setiap keputu- kolah, guru mata, pembelajaran lain dan wali
san tentang siswa dalam masalah pengembangan kelas.
nilai-nilai karakter di sekolah. Fenomena tingkat pengembangan
Adapun kelemahan yang terdapat nilai-nilai karakter siswa berdasarkan hasil pe-
pada, program Pembelajaran Pendidikan nelitian terhadap 390 siswa kelas VII-IX SMP
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di SMP se-Kecamatan Pedurungan Kota Semarang
se-Kecamatan Pedurungan Semarang adalah se- menunjukkan bahwa secara keseluruhan,
bagai berikut : siswa, yang memiliki nilainilai karakter pada
Pembelajaran Pendidikan Jasmani, kategori kurang baik ada 16,2%, siswa yang me-
Olahraga, dan Kesehatan pada umumnya miliki nilai-nilai karakter bangsa pada, kategori
membantu siswa mengembangkan diri, sikap, cukup ada. 24,5%, siswa yang memiliki nilai-
dan kebiasaan. belajar yang baik untuk mengua- nilai karakter bangsa pada kategori baik ada
sai pengetahuan dan keterampilan bidang jasmani 31%, dan siswa yang memiliki nilai-nilai karak-
olahraga dan kesehatan. belum ada prog ram ter bangsa pada kategori sangat baik 28,4%.
untuk meningkatkan pengembangan nilai-nilai Hasil penelitian akhir setelah pelak-
karakter siswa. sanaan pepembelajaran Pendidikan Jasma-
Hasil analisis kebutuhan menunjuk- ni, Olahraga, dan Kesehatan yang bermuatan
kan bahwa, terdapat potensi pengembangan pengembangan nilai-nilai karakter terhadap
nilai-nilai karakter siswa yang belum digali atau 390 siswa SMP se-Kecamatan Pedurungan
disalurkan dalam berbagai kegiatan belajar. Kota Semarang menunjukkan bahwa secara
Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, global, siswa yang memiliki nilai-nilai karak-
dan Kesehatan diperlukan untuk menggali dan ter pada kategori kurang baik ada 2,4%, siswa
mengembangkan pengembangan nilai-nilai karak- yang memiliki nilai-nilai karakter pada kategori
ter siswa melalui kegiatan-kegiatan praktis. Pemb- cukup ada 10,4%, siswa yang memiliki nilai-
elajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan nilai karakter pada kategori baik ada 49,4%, dan
Kesehatan dilakukan secara klasikal, padahal siswa yang memiliki nilai-nilai karakter pada
terdapat siswa yang memerlukan pembelajaran kategori sangat baik 37,7%.
individu atau kelompok untuk meningkatkan ke- Hal ini berarti terjadi peningkatan
mampuannya pengembangan nilai-nilai karakter siswa ke arah
Adapun kelebihan yang terdapat pada pro- yang lebih baik. Siswa yang memiliki nilai-nilai
gram Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olah- karakter sangat baik pada kondisi awal ada
raga, dan Kesehatan di SMP se-Kecamatan 28,4% dan pada kondisi akhir meningkat
Pedurungan Semarang adalah sebagai berikut menjadi 37,7% sehingga tedadi peningkatan
: Semua, guru Pendidikan Jasmani, Olah- sebesar 9,3%.
raga, dan Kesehatan yang berkualifikasi S I
dan S2 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kes- Simpulan
ehatan. Cara penanganan pengembangan nilai-
nilai karakter dilakukan secara, cepat tanggap Implementasi pembelajaran Pendidikan
karena, tidak tcrpaicu pada program. Guru Pen- Jasmani Olahraga dan kesehatan yang bermua-
208
Ripto/Journal of Physical Education and Sports 2 (1) (2013)
1 2 3 4
Kurang baik Cukup baik Sangat baik
Baik Jumlah
baik baik baik
Datang ke lapangan/aula tepat
F 2 45 120 223
waktu 390
% 0,50 11,50 30,80 57,20 100,00
Mengikuti kegiatan sesuai dengan
F 2 50 185 153 390
aturan sesuai peraturan
% 0,5 12,8 47,4 39,2 100
Kembali kelas setelah kegiatan tepat
F 3 39 153 195 390
waktu
% 0,8 10,0 39,2 50,0 100
Berkata jujur F 24 101 126 139 390
% 6,20 25.90 32,30 35,60 100,00
Tidak bedaku curang F 93 157 91 49 390
% 23,80 40,30 23,30 12,60 100,00
Tidak mengkhianati janji F 138 118 81 53 390
35,40 30,30 20,80 13,60 100,00
Menjalanjan tugas piket F 119 108 102 61 390
% 30,50 27,70 26,20 15,60 100,00
Bertanggung jawab thd tugas yg
f 128 117 102 43 390
diberikan
% 32,80 30,00 26,20 11,00 100,00
Tanggung jawab thd kesalahan yg
f 150 120 85 35 390
dilakukan
% 38,50 30,80 21,80 9,00 100,00
Berbicara sopan f 82 132 112 64 390
% 21,00 33,80 28,70 16,40 100,00
Berpakaian sopan f 38 150 118 84 390
% 9,70 38,50 30,30 21,50 100,00
Bersikap sopan f 34 119 160 77 390
% 8,70 30,50 41,00 19,70 100,00
Menjalin hub baik dg guru dan teman f 7 71 191 121 390
% 1,80 18,20 49,00 31,00 100,00
Saling menolong f 37 34 114 205 390
% 9,50 8,70 29,20 52,60 100,00
Kerja Sama / gotong royong f 88 74 71 157 390
% 22.56 18.97 18.21 40.26 100
Nilai-nilai karakter 945 1435 1811 1658
rata-rata 63.0 95.7 120.7 110.6 390
Presentasi 16.15 24.53 30.96 28.36 100
209
Ripto/Journal of Physical Education and Sports 2 (1) (2013)
210
Ripto/Journal of Physical Education and Sports 2 (1) (2013)
Tabel 3. Perbandingan Hasil Skor Observasi Kondisi Awal dan Kondisi Akhir Pengembangan Nilai-
nilai Karakter Siswa
Prosentase
Aspek Nilai-niai Karakter Perubahan
Awal Akhir
Kedisiplinan 84,04 79,36 -4,68
Kejujuran 61,22 76,62 15,40
Tanggung Jawab 53,63 79,04 25,41
Sopan Santun 64,66 81,56 16,90
Hubungan Sosial 75,85 86,39 10,54
Nilai-nilai Karakter 87,88% 80,59% 12,71%
tan pengembangan nilai-nilai karakter pada siswa Kecamatan Pedurungan Kota Semarang sebagai
SMP se Kecamatan Pedurungan kota semarang masukan untuk meningkatkan pengembangan
menunjukkan efektivitas dalam meningkatkan nilai-nilai karakter bagi siswa melalui kegiatan
pengembangan nilai-nilai karakter siswa. Tingkat belajar berbagai mata pelajaran agar siswa me-
nilai-nilai karakter sebelum implementasi pada miliki karakter postif melalui contoh nyata. Hal
kondisi awal 67,88 %. Tingkat nilai-nilai karak- penting yang mendasari pendidikan karakter
ter setelah implementasi adalah 80,59 % terjadi di sekolah adalah penanaman nilai karakter
kenaikan sebesar 12,71 %. Peningkatan tertinggi tidak akan berhasil melalui pemberian informasi
pada nilai-nilai karakter tanggung jawab, terjadi dan doktrin belaka. Dalam praktek sehari-hari,
kenaikan sebesar 25,41 %, karakter sopan san- pars guru Penjasorkes mengimplementasikan
tun terjadi kenaikan 16,90 %, karakter kejujuran karakter: berbudi luhur, sopan santun, ramah
15,40 %, karakter hubungan sosial terjadi kenai- tamah, gotong royong, disiplin, tact aturan yang
kan 10,54 %, karakter kedisiplinan terjadi pe- berlaku, perlu metode pembiasaan dan kete-
nurunan sebesar 4,68 %. Kedisiplinan, Kondisi ladanan dari semua unsur pendidikan di sekolah.
awal kedisiplinan siswa secara. keseluruhan Bagi guru Penjasorkes SMP se-Kecamatan
84,04%. Data kondisi akhir kedisiplinan Pedurungan Kota Semarang sebagai masukan
siswa yaitu 79,36%. Berarti ada penurunan pada pembelajaran guns meningkatkan pengem-
kedisiplinan sebesar 4,68%. Kejujuran, Kondisi bangan nilai‑ nilai karakter siswa. Dalam Pen-
awal karakter kejujuran siswa secara keseluru- didikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan ada
han 61,22%. Data kondisi akhir kejujuran siswa upaya-upaya praktis yang bisa diterapkan. Dalam
yaitu 76,62%. Berarti ada peningkatan kejujuran praktek sehari-hari, guru Penjasorkes membia-
siswa sebesar 15,40%. Tanggung jawab, Kondisi sakan siswa untuk disiplin, menjunjung spor-
awal karakter tanggung jawab siswa secara tivitas/ kejujuran, sopan santun, tangung
keseluruhan 53,63%. Data akhir tanggung jawab, dan membina hubungan sosial dengan
jawab siswa yaitu 79,04%. Berarti ada pen- sesama teman, karyawan, dan guru.
ingkatan tanggung jawab sebesar 25,41 %. Sopan
santun Kondisi awal karakter sopan santun secara Daftar Pustaka
keseluruhan 64,66%. Data kondisi akhir sopan
santun siswa yaitu 81,56%. Berarti ada peningka- BNSP. 2007. Panduan PenilaianKelompok Mata Pelajaran
tan sopan santun sebesar 16,90%. Hubungan so- Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Ja-
sial, Kondisi awal karakter hubungan sosial karta: BNSP.
siswa secara keseluruhan 75,85%. Data kondi- Depdiknas, 2003, Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sisitem Pendidikan
si akhir hubungan sosial siswa yaitu 86,39%. Be-
Nasional, Depdiknas Jakarta.
rarti ada peningkatan Hubungan sosial sebesar Puskur, 2009, 18 Nilai-nilai Dalam Pengembangan Pen-
10,54%. didikan Karakter Budaya dan Karakter Bangsa,
Berdasarkan hasil simpulan di atas maka http:/rumahinspirasi.com/18-nilai-dalam-pen-
saran-saran yang dapat disampaikan adalah : didikan-karakter-bangsa/
Bagi SMP se-Kecamatan Pedurungan Kota Puskur, 2011, Buku Pedoman Sekolah Pembangu-
Semarang diharapkan hasil penelitian ini nan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa,
bisa menjadi bahan per timbangan dalam Jakarta:Depdiknas
mengambil kebijaksanaan, khususnya dalam Sri Wahyuni, Sutarmin, Pramono, 2010, Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta, Pusat
pengembangan nilai-nilai karakter bagi siswa.
Perbukuan.
Dalam praktek sehari-hari, pengampu kebijaksan- Suharsini Arikunto, 2002, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidi-
aan SMP mengimplementasikan pengembangan kan, PT. Bumi Aksara Jakarta.
nilai-nilai karakter dalam setiap mata pelajaran, Supandi, 1992, Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jas-
khususnya Penjasorkes. Bagi para. guru SMP se- mani dan Kesehatan, Jakarta Depdikbud.
211