Antologi Cerpen Penulis Cilik
Antologi Cerpen Penulis Cilik
ii
HALAMAN PERSEMBAHAN
iii
KATA PENGANTAR
Dra. Sa’adah.
iv
biasa, mulai kelas 4 hingga kelas 6. Jejak penulis
pemula ini karyanya sungguh luar biasa.
v
masing-masing penulis. Sehingga kelak mereka akan
menjadi pribadi pemelajar, penyebar rahmat dan
kebaikan. Harapannya akan menjadi generasi yang
membawa Indonesia berkemajuan dan berakhlakul
karimah.
vi
PRAKATA
Mardijah, S.Ag
viii
DAFTAR ISI
ix
YUYU YANG TERANCAM
Fakhira Yuwana Prameswari ........................ 53
PINNI SI ANJING LAUT IMUT
Nadine Aulia Bisma ................................. 57
PENYU DI ANTARA ONGGOKAN SAMPAH
Naira Ezza Farhana ................................ 61
UBUR-UBUR YANG MALANG
Putri Kartika Salsabila ............................. 71
x
PETUALANGAN MERLYN
Adiza Nurgrahani
1
Merlyn adalah seorang anak suka sekali berenang.
Ia biasanya berenang di kompleks dekat rumahnya.
Kadang juga ke pantai berama ayah dan ibu. Karena itu
tidak heran bila tubuh Merlyn nampak sehat dan kuat.
Pada suatu hari, Merlyn diajak ayah dan ibu pergi
ke pantai. Mereka bertiga tidak sabar melihat
keindahan pantai. Perjalanan menuju pantai sekitar
dua jam setengah dari rumah Merlyn. Sepanjang jalan
Merlyn bernyanyi gembira bersama ayah dan ibu.
Sesampai di pantai, Merlyn segera ke kamar mandi
untuk ganti pakaian dengan pakaian renang. Ayah dan
Ibu Merlyn juga ke kamar mandi untuk ganti baju
renang.
4
"Cucu nenek hebat yaa! Berhasil menyelamatkan
anjing laut”, kata nenek sambil membelai rambut
Merlyn. Merlyn hanya tersenyum dan tersipu malu.
“Kasihan Anjing laut itu ketakutan. Kalau sampai
ketemu orang yang jahat. Lalu anjing laut itu di bawa,
kasihan’ kan !”
“Tapi anjing laut itu ketemu cucu nenek yang
hebat,” sahut nenek bangga. Merekapun tertawa
berdua.
*****
5
"Tidak apa-apa Pak, saya sedang belajar menjaga
lingkungan hidup, terutama dari kotoran sampah,”
jawab Merlyn.
"Okey Non, jangan lupa nanti cuci tangan yang
bersih ya?”
"Baik Pak," jawab Merlyn.
Pak Dani cekatan mengambil sampah dari tiap
rumah, Merlyn kadang hanya membantu jika ada yang
tercecer.
*****
6
Pada suatu ketika, ada lomba memungut dan
membersihkan sampah di kompleks perumahan Merlyn.
"Wahh, ada Lomba Memungut Sampah. Ikutan ah!
Tapi ini berkelompok, aku ajak sapa ya? Ohh iya, aku
ajak Marchel sama Shelyn aja deh," kata Merlyn
kemudian. Bergegas Merlyn pun pamit kepada kedua
orang tuanya.
"Ayah, Ibu Merlyn ke rumah Marchel dan Shelyn
dulu ya , “ pamit Merlyn kepada ayah dan ibunya.
"Hati-hati sahut Ibu !”
Merlyn pun menuju rumah Marchel dan Shelyn.
Keduanya kakak beradik. Mereka berdua adalah teman
dekat Merlyn sejak kecil.
8
"Kita pakai training saja, aku bawa sarung tangan,
biar tangan kita bersih," kata Merlyn.
“Sip!” sahut Marchel dan Shelyn kompak lagi deh.
*****
Hari Minggu tiba, Merlyn sudah rapi memakai kaos
dan celana trainingnya. Tidak lupa topi merah
kesayangannya. Tas merah favoritnya bergelayut lucu
di pundaknya.
“ Ayah Ibu, Merlyn berangkat dulu ya?" ucap
Merlyn.
"Iya sayang, semangat yaa kalian bertiga pasti
menang!” Ibu memberi semangat, sambil sibuk
memasak di dapur.
Merlyn, Marchel dan Shelyn kompak memakai kaos
warna kuning celana hitam. Ternyata lomba diadakan
di taman. Tiap kelompok bertanggung jawab
membersihkan area taman, sesuai yang di tandai
panitia. Wah! Merlyn dan teman-temannya, bertugas
membersihkan area bermain anak-anak.
Sambil menunggu lomba dimulai, mereka berdoa
agar bisa memenangkan perlombaan tersebut.
Beberapa menit kemudian lomba pun dimulai.
9
"Halo anak-anak semuanya, hari ini kita akan
mengadakan lomba membersihkan taman kita. Ayo
semangat biar taman kita bersih dan sehat ! Are you
ready?" Kak Iwan, panitia lomba, nampak memandu
peserta lomba. Kak Iwan berbicara dengan pengeras
suara yang sangat keras.
“Ayo, siapkan alat-alat kalian!, waktunya 20 menit
dari sekarang. Bersiap Gooo!”
Dengan cekatan Merlyn menyapu , bagian ubin
tempat area bermain. Marchel bertugas mengambil
sampah dengan sapu dan skrop. Shelyn membersihkan
alat bermain dengan menggunakan lap. Mereka nampak
cekatan dan gembira. Para penonton memberikan
mereka semangat .
11
Merlyn berjalan pulang dengan riang. Hari ini ada
lagi pengalaman baru yang akan dia tulis. Kue-kuenya
bisa dinikmati bersama Ayah, Ibu juga Nenek dan
Kakek. Sungguh hari ini pengalaman yang luar biasa.
12
TERJEBAK LIMBAH
Adiza Nurgrahani
13
Ruru adalah seekor ikan badut yang periang, Ruru
memiliki saudara. Namanya Riri. Biasanya Ruru dan
Riri bermain bersama teman-temannya, di antara
terumbu karang. Senang sekali, berlarian sambil cari
makanan. Mereka suka bermain petak umpet di antara
terumbu karang.
15
"Duhh, bagaimana ini, Ibu pasti marah, " ujar
Ruru. Dalam hati Ruru merasa bersalah , karena tidak
menjaga adik dengan baik. Sesaat mata semua ikan
terasa pedih. "Aduhh, mataku pedih, aku tidak bisa
melihat,” teriak Riri, sambil terus berusaha
membebaskan diri dari himpitan batu. Kasihan Riri
semakin menderita.
"Mataku juga pedih terkena limbah," sahut Ruru.
"Aku juga…aku juga !!” semua teman-teman Ruru
berteriak bersahut-sahutan. Suasana semakin panik.
Ruru berinisiatif untuk pulang, meminta bantuan.
“Tolong jaga adikku ya teman-teman. Aku harus
mencari pertolongan di rumah!”
Ruru terus berenang pulang, tidak dihiraukannya
rasa pedih di mata. Ruru baru sadar, mereka memang
bermain terlalu jauh dari rumah.
“Ibu…! Ekor adik terjepit batu,” teriak Ruru dari
jauh. Padahal jarak rumah masih jauh. Ruru terus
berteriak tanpa henti. Untunglah ibu sudah di rumah.
Ibu terkejut. Tanpa banyak tanya, Ibu langsung
berenang dengan cepat menyusul Ruru. Ibu dan Ruru
menuju tempat Riri. Ekor Riri mulai mengeluarkan
darah. Kasihan, Riri kesakitan. Ibu segera mendorong
16
batu itu sekuat tenaga. Akhirnya ekor Riri bisa
terlepas dari bebatuan. Ibu memeluk Riri.
"Terimakasih Ibu
"Ya sayang, ayo kita segera pulang, tempat ini
kotor sekali," jawab Ibu Ruru.
17
PAUS YANG MALANG
Alyaa Rubina
18
Paus adalah hewan laut terbesar di dunia.
Jojo adalah seekor anak paus yang hidup di
samudera yang sangat luas. Pada suatu hari Jojo
sedang mencari makan, tiba-tiba Jojo tidak sengaja
memakan sampah yang ada di laut.
"Oh tidak … aduh tenggorokan ku sangat sakit
aku tidak bisa bernafas," kata Jojo kebingungan. Jojo
semakin cemas, tenggorokannya terasa tambah sakit
dan pedih.
19
Lala kaget lalu memangil ayah dan ibu "ayah-ibu
ada Ikan Paus cepat kesini !" panggil Lala kepada ayah
dan ibu.
20
POLUSI DI LAUT
Alyaa Rubina
21
Omar dan Kak Nifa adalah kakak beradik. Omar
kelas 3 SD sedangkan Kak Nifa kelas 1 SMP. Suatu
ketika Omar dan kak Nifa menonton acara di televisi,
tentang pengalaman jalan-jalan di pantai. Omar
melihat pemandangan pantai yang indah. Lautnya serta
pemandangannya luar biasa. Omar jadi ingin sekali
pergi ke pantai.
22
"Lihat Kak Nifa ternyata banyak sampah di
pinggir pantai tidak seperti yang kita lihat di televisi,
ternyata ada sisi pantai yang kotor. Aduh siapa siih
yang suka buang sampah di pantai?" Kata Omar
terkejut bercampur geram.
23
JAGA EKOSISTEM LAUT
www. Ebiologi.net
24
Pada suatu daerah di Malang Selatan, tinggallah
seorang pemuda yang suka memancing. Ia seorang
yang sangat peduli terhadap kelestarian alam
termasuk ekosistem laut. Karena kebetulan rumahnya
berada di daerah pantai. Pemuda ini bernama Hafis.
Jika Hafis memancing pasti Hafis mengajak teman-
temannya yang bernama Ukan dan Indra.
25
yang dibuat Indra dan Ukan pasti selalu habis karena
lezat.
26
keluar dan minum susu di teras rumahnya. Lama
kelamaan diapun ngantuk dan tertidur di teras itu.
28
FLAMINGGO YANG BERDUKA
Athallah Izzat Surveillino
29
Hari yang cerah, diantara hembusan angin laut
yang sejuk dan ombak biru berkejaran. Tampak
sepasang flaminggo yang bercengkrama.
30
Kutanyakan pada flamingo, "Hai, flaminggo yang
cantik. Apa yang melukai hatimu?" Dengan mata yang
terus berkaca-kaca flaminggo jantan mengatakan
31
BELAJAR MENABUNG SAMPAH
Athallah Izzat Surveillino
32
Mamaku sangat menyukai kebersihan. Rumahku
selalu rapi dan bersih. Sampah-sampah di rumahku
tertata rapi dan terpilah-pilah. Mama termasuk
penggerak Bank Sampah di lingkungan kami. Awalnya
mama mengajariku cara menjual sampah. Setiap hari
aku terbiasa memilah mana sampah plastik, mana yang
kertas. Sampah-sampah ini bisa jadi kerajinan yang
menarik, juga bisa di daur ulang. Di Bank sampah
bahkan bisa di jual. Menarik bukan?
33
“Ayo, itu ide bagus kak, sambil mulai memungut
sampah satu per satu. Sayang sekali banyak yang
sudah busuk dan kotor. Kami hanya bisa
membersihkan sebagian kecil saja. Namun kami
bangga, dengan begitu kami menyelamatkan biota laut
dan kami membantu memulihkan keindahan laut.
34
daur ulang. Dengan sampah kita bisa menabung lho!
Bisa untuk kebutuhan sekolah kita. Sekian sedikit
pengalaman berharga dari saya, yang sedang belajar
mencintai sampah.
35
MENJEMPUT SAMPAH LAUT
Azzalea Wahyu Pranindya
36
Libur telah tiba, Zaza dan Riri bersiap pergi ke
pantai. Setelah menempuh perjalanan 20 menit
mereka tiba di pantai. Langit biru mentari cerah.
Udara masih segar ombak kecil berkejaran seakan
menyambut kedatangan Zaza dan Riri. Mereka
memarkirkan sepeda, di bawah pohon cemara. Selesai
memakai kacamata renangnya Zaza langsung
berenang di laut tapi tetap berada di area yang aman.
Zaza berenang layaknya Dolpino, tokoh animasi lumba-
lumba kesukaannya.
37
Zaza menenangkanya dan berusaha mencari
bantuan kea rah sekitar. “Tenang Riri, aku cari
bantuan ya. Tahan Riri!” Zaza berlari mencari bantuan.
39
Kak Sam adalah seorang peselancar dan
mahasiswa teknik lingkungan. Kak Sam punya
komunitas ”Peduli Laut”. Bersama komunitasnya
mereka kerap mengadakan kegiatan untuk anak-
anak. Tujuannya untuk mengajak anak –anak agar
menjaga kebersihan laut.
41
PINO MENCARI IBUNYA
Azzalea Wahyu Pranindya
42
Suatu hari di dasar laut ada seekor lumba lumba
kecil bernama Pino. Dia sedang mencari ibunya di
dasar laut. Ibunya telah lama pergi meninggalkannya.
Padahal ibu hanya mencari makan saja. Tapi ibu lama
tidak kembali. Pino sedih.
43
Pino berenang hati-hati ke tepi pantai. Matanya
awas, melihat sekeliling, mungkin Ibu ada di antara
batu-batu tepi pantai.
44
sepertinya Ibu Pino semakin lemah. Matanya pelahan
tertutup , tidak terbuka lagi. Pino menangis semakin
sedih.
45
HICY DAN HOICY
PENYU YANG MALANG
Dzikra Zahida Radja
https://cdn.idntimes.com/content-
46
Reine dan Radja adalah dua bersaudara, Radja
adalah kakak dari Reine. Radja duduk di kelas 6,
sedangkan Reine kelas 5 Sekolah Dasar. Radja
memiliki kegemaran makan makanan ringan. Dalam
sehari ia bisa makan beberapa kantong snack. Akan
tetapi Radja memiliki kebiasaan buruk, selesai makan
Radja selalu lupa membuang bekas bungkus snack ke
tempat sampah. Tak ayal sampah plastik bekas
bungkus snack berserakan di mana-mana. Sang adiklah
yang selalu mengingatkan kakaknya untuk membuang
sampah ke tempatnya.
47
Akan tetapi hal itu hanya berlangsung sesaat. Besok…
besoknya lagi Radja kembali pada kebiasaan joroknya
seperti semula.
48
ombak. Sehingga sampah-sampah plastik tadi sudah
berada di tengah laut.
49
Akhirnya Hicy dan Hoicy pun sampai di daratan.
Saat itu Radja dan Reine sedang berenang di laut.
Mereka melihat dua ekor penyu sedang mengapung.
Seekor penyu tampak mengambang kesana-kemari di
hempas ombak. Sepertinya penyu-penyu itu sedang
kesakitan pikir Radja. Radja pun langsung memanggil
Reine untuk membantu menyelamatkan penyu-penyu
itu. Mereka berusaha berenang mendekati kedua
penyu tersebut. Radja dan Reine mengaangkat kedua
penyu itu. Perkiraan mereka benar. Seekor penyu
tampak kesakitan, mulutnya terbuka lebar, matanya
terbelalak seakan menahan rasa sakit.
50
sengaja tertelan oleh Hicy saat ia sedang mencari
makanan.
51
tahun untuk menguraikannya. Ingat yaa, sayangi
lingkungan kita dengan mengurangi penggunaan
sampah plastik.
52
YUYU YANG TERANCAM
Fakhira Yuwana Prameswari
53
Liburan sekolah di bulan Juni tahun 2021 Rara
pergi ke rumah Uti di Balong Bendo, Sidoarjo, Jawa
Timur. Di sana Rara bermain dengan saudara-
saudaranya yang ada di rumah Uti. Di sebelah rumah
Uti ada sungai yang mengalir dari arah barat ke timur.
Sungai itu mengalir menuju sawah dan akan mengairi
sawah-sawah di dekat rumah Uti.
54
beberapa lubang, berarti memang ada beberapa yuyu
yang tinggal di lubang tersebut.
55
"Nindy lihat itu, ada orang yang membuang
sampah di sungai, pantas saja sungai ini jadi kotor dan
berwarna kecoklatan. Kasihan yuyu-yuyu ini, hidupnya
jadi terancam karena air sungai yang kotor”, Rara
berkata dengan geram.
56
PINNI
SI ANJING LAUT IMUT
Nadine Aulia Bisma
57
Di siang hari yang panas, Pinni si anjing laut yang
periang, bermain bersama temannya yang bernama
Limmo. Saat asyik bermain, tiba-tiba Pinni merasa
kelaparan. Dia segera berenang ke laut untuk mencari
makan. Pinni suka makan ikan kecil, kerang dan cumi-
cumi. Di tenagh laut Pinni bertemu dengan ayah dan
ibunya.
58
Mereka melanjutkan perjalanan mencari cumi-
cumi. Saat meninggalkan benda aneh, seekor ikan
memakannya, Tiba-tiba ikan itu menggelepar-gelepar,
lalu mati.
59
Semua anjing laut dan hewan lainnya terkejut,
mereka berkumpul di depan rumah Pinni untuk
melihatnya. Ternyata leher dan ekor Ayah Limmo
terlilit jaring ikan. Melihat itu, Pinni dan keluarganya
berusaha melepaskan jaring ikan, tapi usahanya sia-
sia. Karena jaring terlalu kuat melilitnya.
60
PENYU DI ANTARA
ONGGOKAN SAMPAH
Naira Ezza Farhana
RS=HA7Uh8aAlbgJk_rYwfL3Ao5Sv98-
61
Hari ini ayah berjanji , mengajak aku ke tempat
prakteknya. Kami baru saja tiba di ruangan praktek
ayah. Ayah meletakkan tas kerja di almari dan
membereskan berkas-berkas yang berserakan di atas
meja. Ya, kemarin sebelum pulang, ayah tidak sempat
membereskannya karena sudah ditunggu rekan-rekan
di komunitas perlindungan hewan untuk rapat
membahas “ Polusi Laut serta dampaknya bagi hewan-
hewan dan biota laut “.
62
praktik Ayah baru pukul 08.00. Bahkan asisten ayah
pun belum tiba. Dia biasanya baru tiba sekitar pukul
07.30.
63
Ayah. Mungkin pemeriksaan pasien dimulai “
Wa’alaikumussalam…masuk.” Jawab Ayah. Sambil
menungguku menghabiskan sarapan, asisten ayah
menyiapkan segala keperluan untuk pemeriksaan.
64
Dalam perjalanan pulang, kami saling bertukar
cerita tentang kegiatan yang kami lalui hari ini. Ayah
lebih banyak diam, justru aku yang banyak bercerita
tentang kucing dan kelinci yang diperiksa Ayah tadi.
Ibu mendengarkan ceritaku dengan serius dan
sungguh-sungguh. Tentu saja aku semakin semangat
bercerita.
65
dan Ibu langsung menyetujuinya, karena kami semua
sama-sama suka dengan pantai dan laut.
66
plastik itu dengan sebatang ranting yang kutemukan
disitu. Ternyata ada seekor penyu disela-sela
tumpukan sampah. Penyu itu lemah sekali. Napasnya
seperti terengah-engah.
“Iya..kasihan,”jawab ibu.
68
“Nanti Ibu ya, yang bertugas mengajari ibu-ibu
itu untuk membuat aneka souvenir dari sampah
plastik. Ibukan ahlinya,” jelas ayah panjang lebar
pada ibu.
69
70
UBUR-UBUR
YANG MALANG
Putri Kartika Salsabila
https://images.theconversation.com/files/208018/
original
71
Hari minggu telah tiba aku dan keluarga berlibur
ke pantai Balaikambang. Aku dan keluarga berangkat
dari rumah jam 07.00. Tiba di pantai Balaikambang
jam 10.00. Disepanjang jalan bapak dan aku bernyanyi
bersama, sedangkan Ibu tidur di perjalanan menuju
pantai.
72
“Ada apa Nak? (ibu juga kebingungan melihat aku
berteriak).
73
“Hore...aku dapat ilmu baru dari ibu!” teriakku
dengan suara gemilang. Ibu tersenyum padaku,
TAMAT.
74
75