0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan3 halaman
Keputusan ini mengangkat seorang kader pembangunan manusia untuk membantu menurunkan stunting di desa melalui sosialisasi, pemantauan, dan fasilitasi layanan gizi bagi 1.000 rumah tangga sasaran serta bekerja sama dengan berbagai pihak terkait. Kader ini bertanggung jawab kepada kepala desa dan biayanya dibebankan pada anggaran desa.
Keputusan ini mengangkat seorang kader pembangunan manusia untuk membantu menurunkan stunting di desa melalui sosialisasi, pemantauan, dan fasilitasi layanan gizi bagi 1.000 rumah tangga sasaran serta bekerja sama dengan berbagai pihak terkait. Kader ini bertanggung jawab kepada kepala desa dan biayanya dibebankan pada anggaran desa.
Keputusan ini mengangkat seorang kader pembangunan manusia untuk membantu menurunkan stunting di desa melalui sosialisasi, pemantauan, dan fasilitasi layanan gizi bagi 1.000 rumah tangga sasaran serta bekerja sama dengan berbagai pihak terkait. Kader ini bertanggung jawab kepada kepala desa dan biayanya dibebankan pada anggaran desa.
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam pasal 15 Peraturan
Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi, salah satu program yang dilaksanakan di Kabupaten ………… adalah penanganan stunting; b. bahwa Kader Pembangunan Manusia (KPM) merupakan mitra pemerintah Desa ………… yang diperlukan keberadaannya dalam monitoring dan fasilitas konvergensi penanganan stunting di tingkat desa; c. bahwa kejadian stunting pada balita masih ada dan terjadi di kabupaten …………… sehingga dapat menghambat peningkatan kesehatan masyarakat dan pembangunan kualitas sumber daya masyarakat; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, dan huruf c, maka dipandang perlu penetapan Keputusan Kepala Desa tentang Pengangkatan Kader Pembangunan Manusia (KPM) Desa ……….. Kecamatan …………… Kabupaten ………… Mengingat : 1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan amandemen (kewajiban negara memenuhi hak- hak dasar seluruh rakyat); pasal 28 H ayat (1) berbunyi “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir batin, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan, ayat (3) “Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat; 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksana Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaiman telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Peraturan Pelaksana Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717); 4. Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 100); 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Pos Pelayanan Terpadu; 6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2269/Menkes/ Per/XI/2011 tentang pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 755); 7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi bagi bangsa Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1438); 8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2014 tentang Upaya Perbaikan Gizi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 967); 9. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pendamping Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 160); 10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 tentang Setandar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Tingkat Kabupaten/Kota untuk Bidang Kesehatan. 11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 51 Tahun 2016 tentang Setandar Produk Suplemen Gizi untuk Bidang Gizi. 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2018 tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa. 13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 29 Tahun 2019 tentang Penanganan Masalah Gizi Bagi Anak Akibat Penyakit; 14. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 13 tahun 2020 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2021; 15. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 222/PMK.07/2020 tentang Pengelolaan Dana Desa (Berita Negara republik Indonesia tahun 2020 Nomor 1641);; 16. Surat dari Dirjen Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 01/PMD.00.01/II/ 2019 Hal Konvergensi Pencegahan Stunting di Desa. 17. Peraturan Bupati …………….. Nomor …….. Tahun …….. tentang Perencanaan Perbaikan Gizi Untuk Penurunan Stunting Kabupaten ………… (Berita Daerah Kabupaten ……… Tahun …… Nomor ….)
Memperhatikan : Berita Acara Hasil Musyawarah Desa Nomor …….…. Tanggal …………… tentang Kader Pembangunan Manusia (KPM) Desa ……………
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERTAMA : Mengangkat Saudara/i … … … … Sebagai Kader Pembangunan Manusia
(KPM) Desa ………..….. Kecamatan ……..……… Kabupaten ……….…… KEDUA : Sebagai Kader Pembangunan Manusia (KPM) mempunyai tugas-tugas sebagai berikut:
1. Mensosialisasikan kebijakan integrasi pencegahan dan penurunan
stunting kepada masyarakat desa dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap stunting melalui pengukuran tinggi badan bayi dan balita sebagai deteksi dini stunting; 2. Mendata dan mengidentifikasi sasaran rumah tangga 1.000 HPK melalui peta sosial desa dan Pengkajian Kondisi Desa (PKD); 3. Memantau layanan pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi terhadap sasaran rumah tangga 1.000 HPK untuk memastikan setiap sasaran mendapatkan layanan yang berkualitas; 4. Menfasilitasi dan melakukan advokasi peningkatan belanja APBDes utamanya yang bersumber dari Dana Desa untuk digunakan dalam membiayai pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi baik intervensi gizi spesifik dan sensitif; 5. Memfasilitasi suami dan/atau bapak serta keluarga dari anak usia 0-23 bulan untuk mengikuti kegiatan konseling gizi serta kesehatan ibu dan anak; 6. Memfasilitasi masyarakat desa untuk berpartisipasi aktif dalam perencanaan, pelaksaaan, dan pengawasan program/kegiatan pembangunan desa untuk pemenuhan layanan gizi spesifik dan sensitif, dan; 7. Melaksanakan koordinasi dan/atau kerja sama dengan para pihak yang berperan serta dalam pelayanan pencegahan dan penurunan stunting seperti bidan desa, petugas puskesmas (tenaga gizi, sanitarian), guru PAUD dan/atau perangkat desa. KETIGA : Dalam melaksanakan tugasnya Kader Pembangunan Manusia (KPM) bertanggung jawab kepada Kepala Desa .… Kecamatan .… Kabupaten ….. KEEMPAT : Biaya akibat ditetapkannya keputusan ini, dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Desa ......... Kecamatan ......... Kabupaten ................ KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa apabila terdapat kekeliruan dalam penetapan keputusan ini akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya