Anda di halaman 1dari 3

KABUPATEN ........................

KEPUTUSAN KEPALA DESA …………..


NOMOR :……/KPTS/……../20xx

TENTANG

PENGANGKATAN KADER PEMBANGUNAN MANUSIA (KPM)


DESA ……………KECAMATAN ……………..

KEPALA DESA ......................,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam pasal 15 Peraturan


Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan
Perbaikan Gizi, salah satu program yang dilaksanakan di Kabupaten
………… adalah penanganan stunting;
b. bahwa Kader Pembangunan Manusia (KPM) merupakan mitra
pemerintah Desa ………… yang diperlukan keberadaannya dalam
monitoring dan fasilitas konvergensi penanganan stunting di tingkat
desa;
c. bahwa kejadian stunting pada balita masih ada dan terjadi di
kabupaten …………… sehingga dapat menghambat peningkatan
kesehatan masyarakat dan pembangunan kualitas sumber daya
masyarakat;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
b, dan huruf c, maka dipandang perlu penetapan Keputusan Kepala
Desa tentang Pengangkatan Kader Pembangunan Manusia (KPM) Desa
……….. Kecamatan …………… Kabupaten …………
Mengingat : 1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan
amandemen (kewajiban negara memenuhi hak- hak dasar seluruh
rakyat); pasal 28 H ayat (1) berbunyi “Setiap orang berhak hidup
sejahtera lahir batin, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik
dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan, ayat (3)
“Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan
pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat;
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksana Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539)
sebagaiman telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47
Tahun 2015 tentang Peraturan Pelaksana Undang-undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5717);
4. Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional
Percepatan Perbaikan Gizi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 100);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2011 tentang
Pedoman Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Pos Pelayanan
Terpadu;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2269/Menkes/ Per/XI/2011
tentang pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 755);
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2013 tentang Angka
Kecukupan Gizi bagi bangsa Indonesia (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 1438);
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2014 tentang Upaya
Perbaikan Gizi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
967);
9. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi (PDTT) Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pendamping Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 160);
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 tentang
Setandar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Tingkat
Kabupaten/Kota untuk Bidang Kesehatan.
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 51 Tahun 2016 tentang Setandar
Produk Suplemen Gizi untuk Bidang Gizi.
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2018 tentang
Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa.
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 29 Tahun 2019 tentang
Penanganan Masalah Gizi Bagi Anak Akibat Penyakit;
14. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 13 tahun 2020 tentang Prioritas Penggunaan Dana
Desa Tahun 2021;
15. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 222/PMK.07/2020 tentang
Pengelolaan Dana Desa (Berita Negara republik Indonesia tahun 2020
Nomor 1641);;
16. Surat dari Dirjen Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Nomor 01/PMD.00.01/II/ 2019 Hal Konvergensi Pencegahan Stunting
di Desa.
17. Peraturan Bupati …………….. Nomor …….. Tahun …….. tentang
Perencanaan Perbaikan Gizi Untuk Penurunan Stunting Kabupaten
………… (Berita Daerah Kabupaten ……… Tahun …… Nomor ….)

Memperhatikan : Berita Acara Hasil Musyawarah Desa Nomor …….…. Tanggal ……………
tentang Kader Pembangunan Manusia (KPM) Desa ……………

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

PERTAMA : Mengangkat Saudara/i … … … … Sebagai Kader Pembangunan Manusia


(KPM) Desa ………..….. Kecamatan ……..……… Kabupaten ……….……
KEDUA : Sebagai Kader Pembangunan Manusia (KPM) mempunyai tugas-tugas sebagai
berikut:

1. Mensosialisasikan kebijakan integrasi pencegahan dan penurunan


stunting kepada masyarakat desa dan meningkatkan kesadaran
masyarakat terhadap stunting melalui pengukuran tinggi badan bayi dan
balita sebagai deteksi dini stunting;
2. Mendata dan mengidentifikasi sasaran rumah tangga 1.000 HPK melalui
peta sosial desa dan Pengkajian Kondisi Desa (PKD);
3. Memantau layanan pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi
terhadap sasaran rumah tangga 1.000 HPK untuk memastikan setiap
sasaran mendapatkan layanan yang berkualitas;
4. Menfasilitasi dan melakukan advokasi peningkatan belanja APBDes
utamanya yang bersumber dari Dana Desa untuk digunakan dalam
membiayai pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi baik
intervensi gizi spesifik dan sensitif;
5. Memfasilitasi suami dan/atau bapak serta keluarga dari anak usia 0-23
bulan untuk mengikuti kegiatan konseling gizi serta kesehatan ibu dan
anak;
6. Memfasilitasi masyarakat desa untuk berpartisipasi aktif dalam
perencanaan, pelaksaaan, dan pengawasan program/kegiatan
pembangunan desa untuk pemenuhan layanan gizi spesifik dan sensitif,
dan;
7. Melaksanakan koordinasi dan/atau kerja sama dengan para pihak yang
berperan serta dalam pelayanan pencegahan dan penurunan stunting
seperti bidan desa, petugas puskesmas (tenaga gizi, sanitarian), guru
PAUD dan/atau perangkat desa.
KETIGA : Dalam melaksanakan tugasnya Kader Pembangunan Manusia (KPM)
bertanggung jawab kepada Kepala Desa .… Kecamatan .… Kabupaten …..
KEEMPAT : Biaya akibat ditetapkannya keputusan ini, dibebankan pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Desa ......... Kecamatan .........
Kabupaten ................
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa
apabila terdapat kekeliruan dalam penetapan keputusan ini akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Nama Desa


Pada tanggal : ……….….
KEPALA DESA ……….……,

NAMA KADES

By Lintastv.com

Anda mungkin juga menyukai