Anda di halaman 1dari 44

1.

PENGERTIAN AKUNTANSI
Pengertian akuntansi secara umum adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian
mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat
keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi,
dan lembaga pemerintah.

PENGERTIAN AKUNTANSI MENURUT PARA AHLI


1. Definisi akuntansi yang dikemukakan oleh ABP Statement No. 4 dalam Smith Skousen
(1995 : 3), akuntansi adalah suatu aktivitas jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi
kuantitatif, terutama yang bersifat dalam pengambilan keputusan ekonomis dalam menetapkan
pilihan-pilihan yang logis diantara berbagai tindakan alternatif.

2. Pengertian akuntansi menurut American Insitute of Certified Public Accounting (AICPA)


dalam Harahap (2003) mendefinisikan akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan, dan
pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian
yang umumnya bersifat keuangan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya.

3. American Acounting Association (AAA) dalam Soemarso SR. (1996 : 5) mendefinisikan


akuntansi sebagai proses pengidentifikasian, pengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk
memungkinkan adanya penilaian-penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang
menggunakan informasi tersebut.

4. Pengertian Akuntansi Menurut Charles T. Horngren, dan Walter T.Harrison (Horngren


Harrison,2007:4) menyatakan bahwa: Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur
aktivitas bisnis, memproses data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para
pengambil keputusan.

5. Pengertian akuntansi menurut Warren dkk (2005:10) menjelaskan bahwa: “secara umum,
akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-
pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan”.

6. Pengertian akuntansi menurut Littleton (Muhammad, 2002:10) mendefinisikan: “tujuan utama


dari akuntansi adalah untuk melaksanakan perhitungan periodik antara biaya (usaha) dan hasil
(prestasi). Konsep ini merupakan inti dari teori akuntansi dan merupakan ukuran yang dijadikan
sebagai rujukan dalam mempelajari akuntansi.”

7. Pengertian akuntansi menurut Rudianto mendefenisikan bahwa akuntansi adalah sistem


informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai
aktivitas ekonomi dan kondisi suatu badan usaha.

8. Kemudian Suparwoto L (1990 : 2) mendefinisikan akuntansi sebagai suatu system atau tehnik
untuk mengukur dan mengelola transaksi keuangan dan menyajikan hasil pengelolaan tersebut
dalam bentuk informasi kepada pihak-pihak intern dan ekstern perusahaan. Pihak ekstern disini
terdiri dari investor, kreditur pemerintah, serikat buruh dan lain-lain.
9.Definisi akuntansi menurut Arnold: Definisi akuntansi dipandang sebagai suatu sistem untuk
menyediakan informasi (terutama keuangan) kepada siapa saja yang harus membuat keputusan
dan mengendalikan penerapan keputusan tersebut.

10. Definisi akuntansi menurut C. West Churman:“sebagai pengalaman tertulis yang berguna
untuk pengambilan keputusan.

2. TUJUAN AKUNTANSI

Untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para
manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham,
kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah
pembukuan. Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan
pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan.
Auditing, satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi, adalah suatu proses
dimana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu organisasi untuk memberikan
suatu pendapat atau opini - yang masuk akal tapi tak dijamin sepenuhnya - mengenai kewajaran
dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.

3. PERAN AKUNTANSI

Akuntansi mencakup seluruh aspek bisnis. Sewa ruang kantor yang digunakan untuk
menjalankan roda perusahaan, pembayaran gaji karyawan, penggantian beban (expense)
perjalanan wiraniaga (salesman) adalah bagian dari aktivitas bisnis yang melibatkan akuntansi.
Ada empat peran akuntansi dalam setiap bisnis, yaitu pengendalian keuangan, operasi
perusahaan, pelaporan dan perencanaan
.
A. Pengendalian Keuangan
Salah satu peran utama dari akuntansi adalah dalam hal pengendalian keuangan. Pengendalian
biaya (cost) adalah salah satu factor utama untuk keberhasilan usaha. Pengelolaan biaya
(overhead) dan biaya produksi akan menentukan perbedaan antara rugi dan laba.
Perhatikanlah contoh berikut :

Sebuah perusahaan membuat sebuah mesin dengan biaya Rp. 500.000 dan menjualnya seharga
Rp. 1.000.000. Setelah dikurangi dengan beban penjualan, beban iklan, biaya overhead dan biaya
lainnya, perusahaan hanya memperoleh laba sebesar Rp. 100.000 dari penjualan Rp. 1.000.000.
Misalkan saja perusahaan tersebut dengan cara tertentu dapat mengurangi benban hanya
sejumlah Rp. 100.000 perbulan. Meskipun pengurangan beban tersebut sangat kecil, tetapi itu
setara dengan penjualan Rp. 1.000.000.

Tanpa praktik akuntansi yang baik, tentu saja kita tidak akan mengetahui dari mana memulai
pemotongan biaya-biaya dan beban-beban. Mungkin saja beban perjalanan wiraniaga terlalu
tinggi, beban iklan tidak memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan, biaya produksi
melampaui target. Sebuah sistem akuntansi yang baik membantu kita mengidentifikasi area
permasalahan dan berfungsi sebagai alat pengendalian keuangan yang dibutuhkan.

B. Operasi Perusahaan
Aktivitas akuntansi adalah sebagian dari operasi perusahaan sehari-hari, seperti penagihan
terhadap pelanggan, pembayaran gaji karyawan, pembayaran tagihan pemasok, pemeliharaan
persediaan, dan masing-masing tugas mempunyai peran dari proses akuntansi.

Setiap perusahaan mempunyai pendekatan yang berbeda dari operasional akuntansi. Perusahaan
yang bergerak dibidang konsultasi misalnya, akan berbeda dengan perusahaan yang bergerak
dibidang pabrikasi. Pada perusahaan yang pertama mungkin hanya dibutuhkan catatan tagihan
dan bebean-beban yang dikeluarkan, sedangkan sebaliknya pada perusahaan kedua ekstensif
melibatkan pembayaran gaji, persediaan, estimasi biaya, piutang dagang dan utang dagang.

C. Pelaporan
Mereka yang berbisnis baik dalam bentuk perusahaan maupun perorangan, secara periodic ingin
mengetahui status bisnisnya. Laporan-laporan akuntansi termasuk Neraca dan Laporan Laba
Rugi menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk menilai kinerja perusahaan. Dengan
laporan-laporan yang akurat, kita dapat mengantisipasi keadaan perusahaan dan dapat
mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi perusahaan tersebut.

D. Perencanaan
Akuntansi mempunyai peran yang sangat penting menggambarkan masa depan perusahaan, yang
sering dicerminkan dalam data akuntansi sehari-hari yang diakumulasikan.

Proses perencanaan adalah penetapan tujuan dan langkah-langkah pendekatan terintegrasi yang
diambil untuk mencapai tujuan tersebut. Penetapan tujuan yang realistic adalah salah satu
komponen utama dalam proses ini. Jika perusahaan mempunyai sistem akuntansi yang baik, kita
akan 
memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk menetapkan tujuan.

Sebagai contoh, misalkan sistem persediaan kita menunjukkan rata-rata persediaan untuk 60 hari
pasokan. Oleh karena persediaan menyerap kas perusahaan, maka kita akan mengurangi biaya-
biaya yang tak perlu ini. Dari tinjauan ulang data akuntansi kita, didapat titik terendah persediaan
untuk 30 hari pasokan. Dengan informasi ini, kita memutuskan untuk menetapkan sebuah tujuan
yang realistic dari pengurangan tingkat rata-rata persediaan menjadi 45 hari pasokan, tetapi tidak
memperbolehkan persediaan tersebut jatuh dibawah 30 hari pasokan. Jika kita berhasil mencapai
tujuan ini, kita akan meningkatkan kemampuan bisnis kita.

Kita juga harus mendefinisikan cara mencapai tujuan tersebut. Dengan mengacu kembali data
yang disediakan sistem akuntansi, ditemukan bahwa fluktuasi persediaan disebabkan oleh
miskinnya informasi tepat waktu tentang tingkat persediaan terkini. Untuk mengatasi masalah
ini, kita kemudian merencanakan mengkomputerisasi proses persediaan, sehingga kita hanya
memesan item-item yang betul-betul dibutuhkan.
Jelaslah bahwa sebuah sistem akuntansi yang baik adalah kebutuhan mendasar untuk
beerhasilnya praktik bisnis.

4. PIHAK INTERNAL YANG MEMBUTUHKAN

Pihak Internal
Pihak internal adalah pihak yang berada dalam struktur organisasi. Manajemen adalah pihak
yang paling membutuhkan laporan akuntansi yang tepat dan akurat untuk mengambil keputusan
yang baik dan benar. Contohnya seperti manajer yang melihat posisi keuangan perusahaan untuk
memutuskan apakah akan membeli gedung untuk kanntor cabang baru atau tidak.

5. PIHAK EXTERNAL YANG MEMBUTUHKAN

A. Investor
Investor membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk menentukan apakah akan
menanamkan modalnya atau tidak. Jika dalam prediksi investor akan memberikan keuntungan
yang baik, maka investor akan menyetorkan modal ke perusahaan, dan begitu juga sebaliknya.

B. Pemegang saham / pemilik perusahaan


Para pemilik perusahaan yang mempunyai bagian saham perusahaan membutuhkan informasi
keuangan perusahaan untuk dapat mengetahui sejauh mana kemajuan atau kemunduran yang
dialami perusahaan. Pemegang saham akan mendapatkan keuntungan dari dividen yang akan
semakin besar jika perusahaan untung besar.

C. Pemerintah
Besarnya pajak yang harus dibayarkan perusahaan atau organisasi kepada pemerintah sebagaian
besar berdasarkan atas informasi pada laporan keuangan perusahaan.

D. Kreditur
Jika perusahaan sedang terdesak dan membutuhkan dana segar perusahaan mungkin akan
meminjam uang pada kreditor seperti meminjam uang di bank, berhutang barang pada supplyer /
pemasok. Kreditur akan memberikan dana jika perusahaan memiliki kondisi keuangan yang baik
dan tidak akan memiliki potensi yang besar untuk merugi.

e. Pihak Lainnya
Sebenarnya masih banyak pihak lain dari luar perusahaan perusahaan yang mungkin saja akan
menggunakan laporan / informasi akuntansi suatu organisasi seperti para karyawan, serikat
pekerja, auditor akuntan publik, polisi, pelajar / mahasiswa, wartawan, dan banyak lagi lainnya.

6. SPESIALISASI DALAM BIDANG AKUNTANSI

A. Akuntansi keuangan (financial accounting)


Akuntansi Keuangan adalah bidang akuntansi yang tujuannyautamanya mengolah keuangan
menjadi laporan keuangan, untuk diinformasikan kepada pihak-pihak diluar perusahaan.
B. Akuntansi manajemen (manajement accounting)
Akuntansi Manajemen adalah bidang akuntansi yang bertujuan menyediakan informasi untuk
pihak manajemen perusahaan untuk mendukung operasi sehari-hari dan untuk membuat
perencanaa dan kebijakan untuk masa yang akan datang. Bidang akuntansi ini membahas
masalah-masalah khusus yang dihadapi pada manager dari berbagai jenjang organisasi. Tugas
akuntansi manajemen adalah menemukan alternatif-alternatif tindakan dan membantu memilih
alternatif terbaik.

C. Akuntansi pemeriksaan (auditing)


Akuntansi Pemeriksaan adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan
independen terhadap catatan-catatan akuntansi pendukung laporan keuangan perusahaan dan
memberikan pendapat mengenai kelayakan dan keandalan laporan keuangan tersebut.

D. Akuntansi biaya (cost accounting)


Akuntansi biaya adalah bidang akuntansi yang tujuan utamanya menyiapkan data yang
diperlukan untuk menyiapkan data yang diperlukan untuk penetapan dan pengendalian biaya.
Lingkupnya biaya selama proses produksi dan harga pokok barang yang sudah diproduksi.

E. Akuntansi perpajakan (tax accounting)


Akuntansi Perpajakan adalah bidang akuntansi yang tujuan utamanyamenyiapkan laporan yang
diperlukan untuk penetapan pajak. Tugas akuntan pajak adalah membantu dalam merencanakan
pajak dan penyusunan surat pemberitahuan pajak (SPT).

F. Akuntansi penganggaran (budgeting)


Akuntansi penganggaran adalah bidang akuntansi yang tujuan utamanya menyusun rencana
keuangan untuk periode tertentu dimasa yang akan datang dan membandingkan hasil operasi
dengan rencana yang telah ditetapkan.

G. Akuntansi pemerintahan (government accounting)


Akuntansi pemerintahan adalah akuntansi yang menghkususkan diri dalam pencatatan dan
pelaporan data keuangan yang terjadi pada badan-badan pemerintahan.

H. Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi yaitu bidang akuntansi yang berfokus pada aktivitas mendesain dan
mengimpletasikan prosedur sertaa pengamanan data keuangan perusahaan. Tujuan utama dari
setiap aktivitas ini adalah mengamankan harta yang dimiliki perusahaan.

7. PROFESI & JABATAN DALAM BIDANG AKUNTANSI


Jabatan Akuntansi

Jenjang jabatan di bidang akuntansi yang ada pada suatu perusahaan secara umum,yaitu:

1. Manajer Akuntansi
Manajer Akuntansi yaitu kepala departemen atau kepala bagian akuntansi yang mempunyai
tugas antara lain :
Menyediakan laporan keuangan, merencanakan dan menganalisa pembelanjaan perusahaan,
mengatur struktur aktiva (struktur kekayaan perusahaan), struktur financial,dan modal serta
menyediakan laporan keuangan yang dibutuhkan pemegang saham,investor,kreditur,juga
karyawan.

2. Asisten Manajer Keuangan


Asisten manajer atau pembantu dari manajer keuangan yang membantu manajer keuangan dalam
melaksanakan tugasnya.

3. Penata Buku (Bookkeper)


Penata buku atau juga dapat disebut dengan Bookkeper merupakan jabatan di bidang akuntansi
yang mempunyai tugas sebagi pelaksana pembukuan.

Seseorang yang menjabat sebagai penata buku atau Bookkeper harus memiliki kemampuan :
a. Menyiapkan bukti transaksi atau dokumen transaksi
b. Menganalisis bukti transaksi (mampu menentukan kebenaran, keabsahan dan
pengelompokkan bukti transaksi)
c. Mencatat transaksi ke dalam buku jurnal dan buku pembantu
d. Mencatat data pada buku jurnal ke dalam buku besar umum
e. Membuat kertas kerja laporan keuangan (neraca lajur)
f. Menyusun laporan keuangan

PROFESI AKUNTAN

Secara umum profesi akuntan dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok profesi yaitu:

1. Akuntansi Perusahaan, yaitu akuntan yang bekerja untuk internal perusahaan. Posisi sebagai
akuntan perusahaan dapat dipilah lagi menjadi beberapa posisi yang spesifik, antara lain:

 Akuntansi Keuangan
 Akuntansi Biaya
 Internal Auditor
 Akuntansi Pajak
 Akuntansi Anggaran
 Sistem akuntansi

2. Akuntan Publik, yaitu akuntan yang memiliki posisi independen dan bekerja untuk berbagai
pihak yang membutuhkan jasa mereka dalam memeriksa dan menilai kewajaran laporan
keuangan perusahaan.

3. Akuntan Pemerintah, yaitu akuntan yang bekerja untuk kepentingan pemerintah dan
berfungsi mengamankan berbagai kepentingan pemerintah.

4. Akuntan Pendidik, yaitu akuntan yang mengabdikan dirinya dalam institusi tertentu yang
bertugas mempersiapkan, membibing, dan melatih nara-didik untuk menjadi akuntan profesional.
8. KONSEP & PRINSIP DASAR AKUNTANSI

Untuk memudahkan dalam pemahaman suatu konsep dasar akuntansi yang baik maka disusunlah
prinsip akuntansiyang menjadi patokan dalam mempelajari ilmu ini. Prinsip akuntansi adalah
suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan akuntansi secara keseluruhan baik itu
metode prosedur, serta ketentuan yang mengandung teori ataupun secara praktis. Penggunaan
prinsip akuntansi sangat penting agar yerdapat keseragaman dalam hal, cara metode, prosedur
tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan dan mudah dipahami oleh semua orang.

Prinsip-prinsip akuntansi tersebut antara lain :

1. PRINSIP HARGA PEROLEHAN


Prinsip harga perolehan merupaka prinsip akuntansi yang menekankan pada aspek utang, aktiva,
modal, dan penghasilan serta biaya dibukukan sebagai harga perolehan yang disepakati oleh
pihak-pihak yang bertransaksi.

2. PRINSIP REALISASI PENGHASILAN


Prinsip akuntansi realisasi penghasilan merupakan prinsip yang mempelajari pengukuran,
pengertian, dan pengakuan terhadap penghasilan. Penghasilan dalam akuntansi adalah penurunan
hutang dan kenaikan pendapatan dari penjualan atau jasa selama periode tertentu.
Metode yang digunakan berkaitan dengan pengakuan penghasilan. Pertama, pada saat penjualan
barang dan jasa. Kedua sebelum penjualan (sudah ada kontrak/perjanjian tertentu dengan pihak
lain yang sudah ada kepastian mengenai jumlah dan harganya). Ketiga, pengakuan penghasilan
pada saat penerimaan kas (untuk transaksi yang beresiko terjadinya piutang yang tidak tertagih).

3. PRINSIP OBJEKTIF
Prinsip ini bermaksud untuk memastikan laporan keuangan yang dihasilkan harus berdasarkan
pada data akuntansi yang didukung oleh bukti transaksi yang bersifat real dan objektif.

4. PRINSIP PENGUNGKAPAN PENUH (Disclosure)


Prinsip ini bermaksud untuk memastikan laporan keuangan yang disusun hendaknya dapat
menghasilkan dan memberikan semua informasi, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif
yang dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

5. PRINSIP KONSISTENSI
Prinsip ini menghendaki laporan keuangan harus mempunya daya banding. Daya banding akan
ditentukan oleh konsitensi penggunaan teori, metode, dasar, pedoman, dan praktik akuntansi
yang sama dengan yang diterapkan tahun sebelumnya.
Akuntansi merupakan salah satu jurusan kuliah favorit di Indonesia, jadi memperlajari prinsip
akuntansi akan memberi nilai tambah bagi anda yang indin mendalami dan kuliah di jurusan ini.
Selain prinsip tersebut, kita juga harus memahami konsep dasar Akuntansi yang wajib dijadikan
sebagai dasar dalam memperlajari Akuntansi.

KONSEP DASAR AKUNTANSI


Konsep akuntansi adalah berbagai konsep yang telah dijadikan rujukan dan dijadikan sebagai
standarisasi dalam menyampaikan sebuah konsep keuangan yang rapi dan mudah dipahami.

1. KONSEP ENTITAS
Konsep akuntansi yang paling penting adalah Konsep Entitas, konsep entitas bertujuan agar
transaksi perusahaan tidak boleh digabung dengan transaksi pribadi atau transaksi lainnya.
Contoh konsep entitas ini adalah pendapatan suatu perusahaan tidak boleh digabung dengan
pendapatan pribadi atau pendapatan anak usahanya.

2. KONSEP BEBAN HISTORIA


Konsep akuntansi ini lebih populer dikenal sebagai historical cost principle. Pada konsep ini
penilaian detail keuangan didasarkan pada beban yang telah terjadi dan tercatat dalam sitem
pencatatan keuangan tersebut.

3. PERIODE AKUNTANSI
Diperlukan konsep periode ini adalah untuk mengetahui atau gambaran yang tepat mengenai
kinerja perusahaan yang diperoleh saat perusahaan tersebut mencairkan hartanya menjadi kas.
Alasan pertama adalah agar pihak yang mengambil keputusan dapat mengevaluasi kinerja
perusahaan dan melihat kondisi serta kebijakan yang akan diambil.
Alasan kedua untuk menerapkan konsep periode akuntansi ini adalah untuk kepentingan
perencanaan perusahaan. Setiap periode diperlukan laporan keuangan yang tepat dan benar serta
pencatatan transaksi yang detail untuk perencanaan budget, atau strategi kedepannya.

4. KONSEP KESINAMBUNGAN
Konsep kesinambungan dalam ilmu akuntansi dengan menyatakan bahwa suatu entitas akan
terus melakukan usahanya untuk masa yang tak dapat diramalkan di masa yang akan datang.
Untuk itu diperlukan laporan keuangan secara periodik untuk mengukur tingkat keuangan
kemajuan usaha tersebut.

5. KONSEP SATUAN MONETER STABIL


Konsep ini bertujuan sebagai dasar untuk mengabaikan adanya efek dari inflasi di dalam laporan
akuntansi. Sehingga kita dapat menambahkan atau melihat lebih detail nilai rupiah tersebut
sehingga memiliki daya beli yang sama.

Rata-rata jurusan di perguruan tinggi memiliki jurusan ekoomi akuntansi karena besarnya
peminat jurusan ini. Kebutuhan setiap perusahaan akan tenaga akuntan yang baik untuk
pelaporan keuangan membuat banyak peminat mempelajari ilmu akuntansi inin. Konsep dan
prinsip dasar akuntansi penting untuk diketahui agar lebih mudah memahami ilmu akuntansi ini.

9. PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

Pengertian Persamaan Dasar Akuntansi


Persamaan dasar akuntansi merupakan hubungan antara harta, utang dan modal yang dimiliki
oleh perusahaan. Persamaan dasar akuntansi digunakan sebagai dasar pencatatan sistem
akuntansi, artinya setiap transaksi yang terjadi harus dicatat dalam dua aspek. Transaksi yang
merubah aktiva diimbangi perusahaan pada kewajiban. Jadi persamaan dasar akuntansi adalah
keseimbangan antara sisi kiri (aktiva) dan sisi kanan (pasiva), perubahan yang timbul akibat
adanya transaksi keuangan keseimbangan akan selalu dipertahankan.

Unsur-Unsur Persamaan Dasar Akuntansi

1. Aset/Aktiva (Assets)
Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu,
dan di masa depan manfaat ekonomi dari sumber diharapkan akan diperoleh perusahaan.

2. Liabilitas / Kewajiban / Hutang (Liabilities)


Liabilitas merupakan tanggung jawab perusahaan pada saat ini yang timbul dari peristiwa masa
lalu, yang penyelesaiannya diperkirakan akan membutuhkan sumber daya perusahaan.

3. Ekuitas / Modal (Equity)


Adalah sisa kepentingan dalam aktiva suatu perusahaan setelah dikurangi kewajiban.

4. Pendapatan (Revenue)
Adalah aliran masuk atau peningkatan lain atas aktiva atau penurunan kewajiban perusahaan
sebagai akibat dari aktivitas penyerahan/penjualan atau pembuatan barang, jasa atau aktivitas
lain yang merupakan kegiatan utama perusahaan yang dilakukan secara terus-menerus.

5. Beban (Expenses)
Adalah arus keluar atau penggunaan lain atas aktiva atau peningkatan kewajiban karena adanya
penyerahan atau pembuatan barang, jasa atau melakukan aktivitas lain yang merupakan kegiatan
utama perusahaan yang dilakukan secara terus-menerus.

6. Prive (Drawing)
Adalah pengambilan aset (kas) perusahaan oleh pemilik untuk kepentingan pribadinya
Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi

1. Keseimbangan Antara Harta dan Modal


Harta merupakan kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan dan merupakan sumber pembelanjaan
untuk melakukan kegiatan usaha tersebut. Oleh karena itu, harta harus sama atau seimbang
dengan sumber pembelanjaan. Sumber pembelanjaan yang diperoleh dari pemilik disebut
ekuitas/modal.
Keseimbangan atau kesamaan biasanya dinyatakan dalam suatu persamaan yaitu persamaan
akuntansi. Hubungan kedua hal di atas dapat dinyatakan sebagai keseimbangan antara harta dan
modal, sehingga persamaannya dapat ditulis sebagai berikut:

2. Harta Sama Dengan Utang Ditambah Modal


Harta perusahaan yang digunakan sebagai sumber pembelanjaan dalam kegiatan diperoleh
melalui dua sumber, yaitu dari pemilik dan kreditur. Sumber pembelanjaan dari pemilik disebut
ekuitas. Sedangkan sumber pembelanjaan yang diperoleh dari kreditur bagi pemilik akan
menjadi suatu kewajiban untuk mengembalikan , hal ini disebut sebagai kewajiban/utang.
Sehingga persamaannya dapat ditulis sebagai berikut:

Dalam operasi usaha dimungkinkan adanya pendapatan dan beban. Pendapatan adalah kenaikan
harta yang diperoleh dari hasil penjualan barang atau jasa. Sedangkan beban adalah penurunan
harta, karena merupakan pengorbanan untuk memperoleh pendapatan.
Pendapatan mempunyai sifat menambah modal, sedangkan beban mempunyai sifat mengurangi
modal. Dengan demikian pendapatan dan beban akan mempengaruhi keadaan modal dalam
perasamaan dasar akuntansi, dicatat dalam komponen modal. Namun, untuk pengembangan
akuntansi pencatatan pendapatan dan beban dapat dipisahkan dari modal. Sehingga bentuk
persamaan dapat dinyatakan sebagai berikut:

Fungsi Persamaan Dasar Akuntansi


Persamaan dasar akuntansi berguna untuk mengetahui perubahan kekayaan dalam perusahaan
setiap terjadi transaksi. Dan mengetahui berapa yang telah digunakan dan dibelanjakan dalam
satu periode akuntansi.

Analisis Pengaruh Transaksi Ke Persamaan Dasar Akuntansi


Setiap transaksi yang terjadi akan mempengaruhi posisi keuangan perusahaan. Pengaruh
transaksi tersebut dapat menambah atau mengurangi komponen keuangan perusahaan yaitu,
harta,utang, dan modal. Perubahan komponen posisi keuangan pada persamaan dasar akuntansi
dapat dikelompokan sebagai berikut:

a. Setiap transaksi dapat mempengaruhi harta, yang terjadi akibat perubahan harta yang diikuti
dengan perubahan harta yang lain dalam jumlah yang sama.
setiap transaksi dapat mempengaruhi harta dan utang dalam jumlah yang sama.
Setiap transaksi dapat mempengaruhi harta dan modal dalam jumlah yang sama.
Setiap transaksi dapat mempengaruhi harta dengan perubahan utang dan modal dalam jumlah
yang sama.
Untuk lebih detail, lihatlah tabel di bawah ini:

Teknik Mencatat Transaksi Ke Dalam Persamaan Dasar Akuntansi


Pencatatan transaksi kedalam persamaan dasar akuntansi
Transaksi keuangan yang terjadi pada dasarnya mengakibatkan perubahan pada posisi keuangan
kerusahaan, tetapi tidak akan mempengaruhi keseimbangan persamaan dasar akuntansi. Di atas
telah disebutkan bahwa dalam akuntansi suatu transaksi dicatat menurut sistem pencatatan ganda
yang artinya transaksi dicatat pada dua aspek pengaruhnya. Catatan perubahan pada aspek yang
satu diimbangi dengan catatan perubahan pada aspek yang lain. Oleh karena itu catatan
perubahan pada unsur aktiva, kewajiban dan ekuitas tidak mempengaruhi keseimbangan
persamaan dasar akuntansi.
10. PENGKODEAN AKUN

Pengkodean Akun adalah suatu rerangka yg menggunakan angka, huruf atau kombinasi
keduanya untuk memberikan tanda atau kode pada akun-akun yg sudah dirancang sebelumnya.

Kegunaan Kode Akun:

 Untuk mempermudah dalam mengidentifikasi akun-akun dalam buku besar


 Untuk mempermudah pencatatan, pengelompokan, penyimpanan dan pengambilan data
akuntansi
 Dapat mengurangi pekerjaan pencatatan
 Penyediaan identifikasi ringkas
 Mempermudah bagi data dalam pemrosesan selanjutnya

Macam-macam Kode Akun:

1. Kode Numeral, yaitu akun diberi Kode angka yang berurutan. Contoh: kas, piutang
usaha, wesel tagih, perlengkapan, sewa dibayar dimuka. 
2. Kode Kelompok, yaitu pemberian Kode dengan cara mengelompokkan akun : Aktiva,
Utang, Modal, Pendapatan, Beban. Contoh: 101 (terdiri dari 3 angka), angka pertama
golongan akun (Aktiva), angka kedua sub golongan akun (Aktiva Lancar), angka ketiga
nama akun (Kas) 
3. Kode Angka Blok. Akun dikelompokan menjadi beberapa golongan dan setiap golongan
disediakan suatu blok angka yang berurutan untuk pemberian kodenya. Contoh: 1 10
Aktiva Lancar, 11 20 Aktiva Tetap,21 30 Utang Lancar 
4. Kode nemonik, dilakukan dengan cara menggunakan huruf-huruf tertentu. Contoh:
Aktiva Lancar = AL, Aktiva Lancar Kas = AL.K, Utang Lancar = UL, Utang Dagang =
UL.UD 
5. Kode Kombinasi, kode akun yang dikombinasi antara huruf dan angka disesuaikan
dengan perkiraan yang digunakan. Contoh: Aktiva Lancar Kas = AL.101, Aktiva Lancar
Piutang Usaha = AL.102

Akuntansi

Komentar

1.

Ase Satria29 Mei 2016 06.19

Sangat bermanfaat gan, Silahkan juga kunjungi

1. #7 Pengertian peran Menurut Para Ahli lengkap dengan Daftar Pustakanya


2. Kumpulan materi pelajaran SD, SMP, SMA, tugas sekolah lengkap dengan jawaban
dan materi perkuliahan (www.materibelajar.id)

Balas

Muat yang lain...

MAKALAH AKUNTANSI

makalah yang menerangkan hal-hal yang mengenai akuntansi

Minggu, 14 Maret 2010

makalah

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

BAB II. ISI

A. Mengenal akuntansi

1. Definisi Akuntansi

2. Sejarah Perkembangan Akuntansi

3. Bidang Akuntansi

4. Pemakai Akuntansi

5. Tujuan Manfaat Akuntansi

6. Profesi Akuntansi
B. Struktur Dasar Akuntansi Dan Laporan Keuangan

1. Pemakai Informasi Akuntansi

2. Tujuan Laporan Keuangan

3. Asumsi dasar

4. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

5. Unsur Laporan Keuangan14

6. Pengakuan Unsur Laporan Keuangan

7. Jenis dan bentuk Laporan Keuangan

8. Bentuk Laporan Keuangan

9. Unsur-unsur Laporan keuangan

10. Asumsi Dasar Akuntansi

11. Prinsip Dasar Akuntansi

12. Jenis-Jenis Basis Akuntansi

13. Kode Akun

BAB III. PENUTUP

PENDAHULUAN
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya

kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Akuntansi. Makalah ini diajukan

guna memenuhi tugas Ekonomi.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda kita Nabi

Muhammad SAW. Yang mambawa ajarannya darizaman Zahiliyah sampai zaman

terang bendeerang seperti ini.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Makalah ini masih jauh dari sempurna, karena status kami yang masih dalam

tahap belajar, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat

untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita

semua.

Cirebon, 26 Februari 2010

Latar Belakang Masalah


Suatu perusahaan sangat memerlukan ilmu akuntansi karena tujuan ilmu tersebut
adalah menyajikan informasi ekonomi dari suatu entitas kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Yang dimaksud dengan Entitas adalah badan usaha / perusahaan
/ organisasi yang mempunyai kekayaan sendiri.

Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan
diharapkan bermanfaat bagi kita semua.

Metode Penulisan

Penulis mempergunakan metode observasi dan kepustakaan.

Cara-cara yang digunakan pada penelitian ini adalah :

Studi Pustaka

Dalam metode ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan dengan penulisan
makalah ini.

A. MENGENAL AKUNTANSI
1. DEFINISI AKUNTANSI

1. Definisi menurut Kegunaan


Akuntansi merupakan aktifitas jasa yang berfungsi memberikan informasi
kuantitatif mengenai kesatuan-kesatuan ekonomi terutama yang bersifat
keuangan yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan

2. Definisi menurut kegiatan

Akuntansi adalah seni mencatat, mengklasifikasi dan mengikhtisarkan


transaksi-transaksi / kejadian yang sekurang-kurangnya bersifat keuangan
keuangan dengan cara menginterpretasikan hasil-hasilnya.

Dari definisi yang telah dikemukakan di atas bisa di simpulkan bahwa, Akuntansi
adalah Proses mengidentifikasi mengukur dan melaporkan informasi
ekonomiuntuk memungkinkan dilakukannya penilaian serta pengambilan
keputusan secara jelas dan tegas bagi pihak-pihak yang menggunakan informasi
tersebut.

2. SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI

Setiap terjadi suatu peristiwa, orang selalu saja bertanya, awalnya


bagaimana? Atau seseorang akan berkata ceritanya bagaimana? Begitu juga
halnya Akuntansi sering orang bertanya bagaimana sejarah dari akuntansi itu.

Akuntansi sebenarnya sudah ada sejak manusia itu mulai bisa menghitung
dan membuat suatu catatan, yang pada awalnya dulu itu dengan menggunakan
batu, kayu, bahkan daun menurut tingkat kebudayaan manusia waktu itu. Pada
abad XV terjadilah perkembangan dan perluasan perdagangan oleh pedagang-
pedagang Venesia. Perkembangan perdagangan ini menyebabkan orang waktu itu
memerlukan suatu sistem pencatatan yang lebih baik, sehingga dengan demikian
akuntansi juga mulai berkembang.

Setelah itu perkembangan akuntansi juga ditandai dengan adanya seorang


yang bernama Lucas Pacioli pada tahun 1494, ahli matematika mengarang sebuah
buku yang berjudul Summa de Aritmatica, Geometrica, Proportioni et
Propotionalita, di mana dalam suatu bab berjudul Tractatus de Computies et
Scriptoris yang memperkenalkan dan mengajarkan sistem pembukuan
berpasangan yang disebut juga dengan sistem kontinental.

Sistem berpasangan adalah sistem pencatatan semua transaksi ke dalam


dua bagian, yaitu debet dan kredit. Kemudian kedua bagian ini diatur sedemikian
rupa sehingga selalu seimbang. Cara seperti ini menghasilkan pembukuan yang
sistematis dan laporan keuangan yang terpadu, karena perusahaan mendapatkan
gambaran tentang laba rugi usaha, kekayaan perusahaan serta hak pemilik.

Pertengahan abad ke 18 terjadi revolusi industri di Inggris yang mendorong


pula perkembangan akuntansi, di mana waktu itu para manajer pabrik misalnya,
ingin mengetahui biaya produksinya. Sebab dengan mengetahui berapa besar
biaya produksi mereka dapat mengawasi efektifitas proses produksi dan
menetapkan harga jual. Sejalan dengan itu berkembanglah akuntansi dengan
bidang khusus yaitu akuntansi biaya. Akuntansi biaya memfokuskan diri pada
pencatatan biaya produksi dan penyediaan informasi bagi manajemen.

Bagaimana perkembangan akuntansi di Indonesia?

Akuntansi di Indonesia pada awalnya menganut sistem kontinental, seperti


yang dipakai di Belanda saat itu. Sistem ini disebut juga dengan tata buku yang
sebenarnya tidaklah sama dengan akuntansi, di mana tata buku menyangkut
kegiatan-kegiatan yang bersifat konstruktif dari proses pencatatan, peringkasan,
penggolongan dan aktivitas lain yang bertujuan menciptakan informasi akuntansi
berdasarkan pada data. Sedangkan akuntansi menyangkut kegiatan-kegiatan yang
bersifat konstruktif dan analitikal seperti kegiatan analisis dan interpretasi
berdasarkan informasi akuntansi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembukuan
merupakan bagian dari akuntansi.

Perkembangan selanjutnya tata buku sudah mulai ditinggalkan orang. Di


Indonesia perusahaan atau orang semakin banyak menerapkan sistem akuntansi
Anglo Saxon. Berkembangnya sistem akuntansi Anglo Saxon di Indonesia
disebabkan adanya penanaman modal asing di Indonesia yang membawa dampak
positif terhadap perkembangan akuntansi, karena sebagian besar penanaman
modal asing menggunakan sistem akuntansi Amerika Serikat (Anglo Saxon).
Penyebab lain sebagian besar mereka yang berperan dalam kegiatan
perkembangan akuntansi menyelesaikan pendidikannya di Amerika, kemudian
menerapkan ilmu akuntansi itu di Indonesia.

Profesor Robert Sterling, seotang ahli akuntansi dari amerika membagi


perkembangan akuntansi menjadi tiga tahap :

Tahap Perencanaan, dalam tahap ini input yang digunakan adalah hasil
aspirasi masyarakat yang dilakukan oleh Dewan dan Eksekutif, kemudian aspirasi
tersebut dijabarkan dalam Usulan Kegiatan/Aktivitas Unit Kerja masing pada
entitas pemerintah yang bersangkutan yang akan diproses dengan Standar Analisa
Belanja (SAB) sehingga aktivitas yang diusulkan mencerminkan target kinerja dan
anggaran usulan masyarakt yang menjadi prioritas daerah yang bersangkutan.
Hasil akhir Rencana Anggaran Satuan Kerja di Unit Kerja diwujudkan pada
RAPBD yang kemudian diproses untuk mendapatkan justifikasi oleh Dewan
sebagai output perencanaan berupa APBD.

Tahap Pelaksanaan, inputnya adalah output dari tahap perencanaan yaitu


berupa APBD. Kemudian dalam tahap pelaksanaan ini prosesnya adalah APBD
yang sudah ditetapkan kemudian dilaksanakan menggunakan sistem akuntansi
yang sudah disesuaikan untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi semua
pihak yang berkepentingan atas pelaksanaan APBD oleh Eksekutif baik berupa
laporan triwulanan maupun laporan tahunan sebagai laporan pertanggungjawaban
Kepada Daerah.

Tahap Pengendalian, inputnya berupa laporan Pelaksanaan APBD


kemudaian diproses sebagai dasar evaluasi terhadap laporan tersebut sekaligus
dapat digunakan sebagai penilaian pertanggunjawaban Kepala Daerah yang
outputnya berupa kebutusan hasil evaluasi maupun penerimaan atau penolakan
terhadap laporan Pertanggungjawaban Kepala Daerah

Saat ini sistem Anglo Saxon semakin populer di Indonesia baik dalam
pendidikan akuntansi maupun dalam praktek dunia bisnis. Sekarang dapatkah
Anda menjelaskan perbedaan antara sistem kontinental dengan sistem Anglo
Saxon? Apakah perbedaannya? Untuk lebih jelasnya, mari perhatikan tabel
berikut ini!
3. BIDANG AKUNTANSI

Dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi dan semakin kompleksnya masalah


perusahaan yang didorong kemajuan teknologi, bertambahnya peraturan
pemerintah terhadap kegiatan perusahaan, maka para Akuntan dituntut untuk
mengkhususkan keahliannya dalam Bidang Akuntansi. Bidang khusus Akuntansi
itu, apa saja? Baik, mari kita lihat bidang-bidang khusus Akuntansi berikut ini!

A. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)

Akuntansi keuangan disebut juga Akuntansi Umum (General Accounting), yaitu


Akuntansi yang berhubungan dengan pencatatan transaksi perusahaan dan
penyusunan laporan keuangan secara berkala yang berpedoman kepada prinsip
Akuntansi. Laporan keuangan itu bisa digunakan sebagai informasi intern maupun
ekstern perusahaan.

B. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing Accounting)

Akuntansi pemeriksaan merupakan kegiatan Akuntansi yang berhubungan


dengan pemeriksaan keuangan atau Akuntansi umum. Akuntansi publik
melakukan pemeriksaan terhadap catatan-catatan yang mendukung laporan
keuangan dengan menyatakan kelayakan dan dapat dipercayainya suatu laporan.

C. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)

Titik sentral dalam Akuntansi manajemen adalah informasi untuk pihak-pihak di


dalam perusahaan. Kegunaan Akuntansi manajemen antara lain, mengendalikan
kegiatan perusahaan, memonitor arus kas, dan menilai alternatif dalam
pengambilan keputusan. Misalnya dalam hal penetapan harga jual, pembelajaan,
metode produksi dan investasi. Bidang Akuntansi ini juga mengolah masalah-
masalah khusus yang dihadapi para manajer perusahaan dari berbagai jenjang
organisasi dengan menggunakan data historis maupun data tafsiran.

D. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)


Akuntansi biaya adalah Bidang Akuntansi yang menekankan kegiatan pada
penetapan biaya dan kontrol atas biaya. Terutama yang berhubungan dengan
biaya produksi suatu barang. Di samping itu salah satu fungsi utama Akuntansi
biaya adalah pengumpulan dan menganalisa data mengenai biaya, baik yang telah
maupun yang akan terjadi untuk digunakan oleh pemimpin perusahaan sebagai
alat kontrol atas kegiatan yang telah dilakukan serta alat untuk membuat rencana
di masa mendatang.

E. kuntansi Perpajakan (Tax Accounting)

Bidang Akuntansi perpajakan mencakup penyusunan surat pemberitahuan pajak


serta mempertimbangkan konsekuensi perpajakan dari transaksi usaha yang
direncanakan.

Akuntansi Anggaran (Budgeting Accounting)

Akuntansi anggaran adalah Bidang Akuntansi yang berhubungan dengan


penyusunan rencana keuangan mengenai kegiatan perusahaan untuk suatu
jangka waktu tertentu di masa mendatang serta analisa dan pengontrolannya.

Dengan selesainya pembahasan materi tentang Bidang-bidang Akuntansi tadi,


tentunya telah membuka wawasan Anda bahwa perkembangan Akuntansi juga
sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dan pesatnya perkembangan dunia
usaha. Di mana secara tidak langsung menuntut sumber daya yang berkualitas
dan profesional Bidang Akuntansi , ya bukan? Kemudian persoalannya sekarang
akan timbul lagi pertanyaan baru, yaitu apakah tenaga ahli Bidang Akuntansi itu
termasuk tenaga profesional, layaknya seorang yang berprofesi sebagai dokter,
pengacara dan notaris? Jawabnya adalah benar! Seseorang yang memiliki
keahlian di Bidang Akuntansi yang berlatar belakang pendidikan minimal Diploma
3 jurusan Akuntansi. Baiklah sekarang mari kita lanjutkan bahasan tersebut
dengan profesi Akuntansi.

4. PEMAKAI AKUNTANSI

Pemakai Intern
Yang dimaksud dengan pemakai (pihak) intern adalah pihak yang
menyelenggarakan usaha, seperti rumah tangga konsumen (RTK) dan rumah
tangga produksi (RTP) yang dalam hal ini adalah pimpinan perusahaan (manajer)
yang bertanggung jawab dalam pengambilan suatu keputusan.

Setiap rumah tangga konsumen dan rumah tangga produksi memerlukan


informasi keuangan untuk mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai laba
maksimal dengan pengorbanan tertentu. Oleh karena itu memerlukan suatu cara
pencatatan yang sistematis agar dapat menaganlisis transaksi keuangan menjadi
informasi ekonomi yang berguna. Dapatkah Anda memberi contoh rumah tangga
konsumen? Baiklah, contohnya pemilik toko, setiap hari membuat catatan tentang
pengeluaran uang dan pemasukan uang. Dengan adanya kegiatan pencatatan
(akuntansi) tadi maka pemilik toko dapat mengetahui informasi keadaan keuangan
dari usahanya pada saat tertentu.

Kemudian bagaimana dengan contoh rumah tangga produksi? Sebenarnya


peranan akuntansi jauh lebih penting, lebih-lebih lagi dalam usaha yang sudah
berbadan hukum, misalnya manajer produksi memerlukan akuntansi sewaktu ia
ingin mengetahui berapa besar harga pokok barang, jumlah biaya produksi barang
yang dihasilkan.

A. Pemakai Ekstern

Yang dimaksud dengan pihak ekstern adalah pihak-pihak yang


berkepentingan dengan suatu usaha atau perusahaan, tetapi merupakan pihak luar
perusahaan. Contohnya, bank sebagai pemberi kredit (pinjaman). Jadi bank perlu
memastikan apakah debiturnya (perusahaan) yang diberikan fasilitas kredit ini
dapat melunasi seluruh pinjamannya pada waktu yang telah ditetapkan, sehingga
bank terhindar dari permasalahan kredit macet. Bagaimana pihak bank
mendapatkan data atau informasi yang berhubungan dengan perusahaan sebagai
debiturnya? Bank memperoleh data dan informasi berdasarkan catatan akuntansi
yang dibuat berupa laporan keuangan dari perusahaan yang mendapatkan kredit
tadi.

Dengan mengulangi lagi membaca materi pemakai akuntansi ini akan


memudahkan Anda untuk memahami dan membedakan pihak ekstern yang
menggunakan informasi akuntansi. Sekarang mari kita lanjutkan dengan sejarah
singkat dari akuntansi.

a. Pemilik/investor dan calon pemilik


Pemilik memerlukan akuntansi untuk memenuhi posisi maju/mundurnya
perusahaan, sehingga ia dapat menentukan apakah akan mempertahankan
perusahaannya, menjual atau menanam modalnya di perusahaan lain.

Calon pemilik dapat menentukan apakah dia akan menanamkan modalnya pada
perusahaan itu.

b. Kreditor dan calon kreditor

Informasi akuntansi berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam


mengembalikan pinjaman, sehingga dapat dijadikan pedoman apakah akan di
tambah pinjamannya atau justru akan ditarik pinjaman yang telah diberikan.

Bagi calon kreditor berguna untuk menilai resiko yang akan terjadi sebelum
pinjaman diputuskan ataru diberikan.

c. Pemerintah

Informasi akuntansi bai pemerintah sangan berguna untuk tujuan pajak dan
pengaturannya, pemeriksaan terhadap kebenaran jumlah pajak yang dilaporkan,
dan sebagai lat penilai apakah perusahaan mematuhi peraturan yang telah
ditetapkan, serta pemantauan perkembangan perusahaan melalui Biro Pusat
Statistik.

d. Karyawan

Informasi ekonomi bagi karyawan akan berguna untuk mengetahui


kelangsungan hidupnya, maju mundurnya perusahaan yang berguna untuk
kemantapan kerja, pertimbangan naik turunnya gaji dan jaminan social.

e. Pelanggan

Informasi ekonomi berguna untuk mengevaluasi hubungan usaha hubungan


usaha dengan perusahaan, dan menentukan kelanjutan hubungan di masa
mendatang.

5. TUJUAN / MANFAAT AKUNTANSI

a. Tujuan Akuntansi
Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari suatu entitas
kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Yang dimaksud dengan Entitas adalah
badan usaha/perusahaan/organisasi yang mempunyai kekayaan sendiri.

Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi berguna bagi pihak-pihak


di dalam organisasi itu sendiri (internal) maupun pihak-pihak di luar organisasi
(eksternal). Pihak manajemen merupakan contoh pemakai informasi dari
kalangan internal. Informasi akuntansi ini oleh manajemen dimanfaatkan untuk
perencanaan, pengendalian dan evaluasi aktivitas usaha yang dilaksanakan.
Dari sisi pengguna informasi dari kalangan eksternal, terbagi menjadi dua yaitu :

1. pemakai eksternal yang berkepentingan langsung terhadap informasi akuntansi


contoh : investor dan kreditor.

2. pemakai eksternal yang tidak berkepentingan langsung misalnya Analis


Ekonomi, Pegawai dan Lembaga-lembaga Pemerintah.

b. Manfaat Akuntansi

 Untuk mendapatkan informasi ekonomi (informasi keuangan perusahaan)

 Untuk memberikan pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik


perusahaan

 Untuk mengetahui perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun

6. PROFESI AKUNTANSI

Perkembangan profesi akuntansi sejalan dengan jenis jasa akuntansi yang


diperlukan oleh masyarakat yang makin lama semakin bertambah kompleksnya.
Gelar akuntan adalah gelar profesi seseorang dengan bobot yang dapat disamakan
dengan bidang pekerjaan yang lain. Misalnya bidang hukum atau bidang teknik.
Secara garis besar Akuntan dapat digolongkan sebagai berikut:

a. Akuntan Publik (Public Accountant)


Akuntan publik adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas
dasar pembayaran tertentu. Mereka ini bekerja bebas dan umumnya mendirikan
suatu kantor akuntan. Seorang akuntan publik dapat melakukan pemeriksaan
(audit), misalnya terhadap jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa
penyusunan sistem manajemen.

b. Akuntan Intern (Internal Accountant)

Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau
organisasi. Akuntan intern ini disebut juga akuntan perusahaan. Jabatan tersebut
yang dapat diduduki mulai dari Staf biasa sampai dengan Kepala Bagian Akuntansi
atau Direktur Keuangan. Tugas mereka adalah menyusun sistem akuntansi,
menyusun laporan keuangan kepada pihak-pihak eksternal, menyusun laporan
keuangan kepada pemimpin perusahaan, menyusun anggaran, penanganan
masalah perpajakan dan pemeriksaan intern.

c. Akuntan Pemerintah

Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga


pemerintah, misalnya di kantor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan
(BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK).

d. Akuntan Pendidik

Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan


akuntansi, melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi, mangajar,
menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan tinggi.

Apa saja persyaratannya bila seseorang ingin memperoleh gelar Akuntan


itu? Seseorang itu berhak menyandang gelar Akuntan bila telah memenuhi syarat
antara lain: Pendidikan Sarjana jurusan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi
Perguruan Tinggi yang telah diakui menghasilkan gelar Akuntan, seperti UI, UGM,
UNHAS, USU dan sebagainya, atau perguruan tinggi swasta yang berafiliasi ke
salah satu perguruan tinggi yang telah berhak memberikan gelar Akuntan. Selain
itu juga bisa mengikuti Ujian Nasional Akuntansi (UNA) yang diselenggarakan oleh
konsorsium Pendidikan Tinggi Ilmu Ekonomi yang didirikan dengan SK Mendikbud
RI tahun 1976.

Dari uraian di atas, dapat diambil pengertian bahwa gelar Akuntan itu
pengakuannya adalah sama dengan gelar profesi lainnya seperti: Pengacara,
Dokter, Notaris, dan lainlain. Dan siapa saja bisa memperoleh gelar akuntan
tersebut, termasuk Anda sendiri tentunya mulai sekarang harus giat belajar
khususnya pelajaran dasar-dasar akuntansi ini.

II. STRUKTUR DASAR AKUNTANSI

LAPORAN KEUANGAN
Analisa laporan keuangan merupakan suatu proses analisis terhadap laporan
keuangan dengan tujuan untuk memberikan tambahan informasi kepada para
pemakai laporan keuangan untuk pengambilan keputusan ekonomi, sehingga
kualitas keputusan yang diambil akan menjadi lebih baik.

1. PEMAKAI INFORMASI AKUNTANSI

Ada beberapa macam pemakai laporan keuangan yang menggunakan


laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda.
Diantaranya adalah :

a. Investor

Para investor berkepentingan terhadap resiko yang melekat dan hasil


pengembangan dari investasi yang dilakukannya. Investor membutuhkan
informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan,
atau menjual investasi tersebut. Selain itu , mereka juga tertarik pada
informasi yang memungkinkan melakukan penilaian terhadap kemampuan
perusahaan dalam membayar deviden.

b. Kreditor (Pemberi Pinjaman)


Para kreditor tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka
untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat
jatuh tempo.

c. Pemasok dan Kreditor Usaha Lainnya

Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang


memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang
akan dibayar pada saat jatuh tempo.

d. Shareholder’s (para pemegang saham)

Pemegang saham berkepentingan dengan informasi mengenai kemajuan


perusahaan, pembagian keuntungan yang akan diperoleh, dan penambahan
modal untuk bussiness plan selanjutnya.

e. Pelanggan

Pelanggan berkepentingan dengan informasi yang berkaitan dengan


kelangsungan hidup perusahaan, terutama jika terlibat dalam perjanjian
jangka panjang.

f. Pemerintah

Pemerintah berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan aktivitas


perusahaan. Selain itu untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan
kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan
nasional.

g. Karyawan

Karyawan memerlukan informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas


perusahaan, sehingga dengan informasi ini memungkinkan mereka melakukan
penilaian atas kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat
pensiun dan kesempatan kerja.
h. Masyarakat

Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan


informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran
perusahaan serta rangakaian aktivitasnya.

2. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang


menyangkut posisi keuangan , kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi.

Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca (menggambarkan


informasi posisi keuangan), laporan laba rugi (menggambarkan informasi kinerja),
laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara),
catatan catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian
integral dari laporan keuangan.

3. ASUMSI DASAR

a. Dasar Akrual

Pada dasar akrual pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat
kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan
dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan
pada periode yang bersangkutan.

b. Kelangsungan Usaha

Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha


perusahaan, yang berarti perusahaan akan tetap melanjutkan usahanya di
masa depan. Ini berarti bahwa perusahaan diasumsikan tidak bernaksud atau
berkeinginan untuk melikuidasi atau mengurangi secara material skala
usahanya.
4. KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN

a. Dapat Dipahami

b. Relevan

c. Keandalan

d. Dapat Dibandingkan

5. UNSUR LAPORAN KEUANGAN

A. Unsur Posisi Keuangan

1. Aktiva

Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat
dari peristiwa masa lalu dan diharapkan akan memberi manfaat ekonomi
bagi perusahaan di masa depan

2. Kewajiban

Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari


peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diharapkan akan mengakibatkan
arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat
ekonomi

3. Ekuitas

Ekuitas adalah hak residual (residual interest) atas aktiva perusahaan


setelah dikurangi seluruh kewajiban (aktiva bersih).

B. Unsur Kinerja Keuangan

1. Penghasilan (Income)
Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode
akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau
penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak
berasal dari kontribusi (setoran) penanam modal

2. Beban (Expense)

Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi


dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya
kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut
pembagian kepada penanam modal.

6. PENGAKUAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN

a. Biaya Historis

Pada dasar pengukuran ini, aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas (atau setara
kas) yang dibayarkan atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan
untuk memperoleh aktiva tersebut pada saat perolehan. Sedangkan kewajiban
dicatat sebesar jumlah yang diterima sebagai penukar kewajiban atau (dalam
keadaan tertentu) dalam jumlah kas (atau setara kas) yang diharapkan akan
dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.

b. Biaya Kini (Current Cost)

Pada dasar pengukuran ini , aktiva dinilai dalam jumlah kas (atau setara kas)
yang seharusnya dibayar bila aktiva yang sama atau setara aktiva diperoleh
sekarang. Sedangkan kewajiban dinyatakan dalam jumlah kas (atau setara kas)
yang tidak didiskontokan yang mungkin akan diperlukan untuk menyelesaikan
kewajiban sekarang.

c. Nilai Realisasi/Penyelesaian

Pada dasar pengukuran ini, aktiva dinyatakan dalam jumlah kas (atau setara
kas) yang dapat diperoleh sekarang dengan menjual aktiva dalam pelepasan
normal. Sedanglan kewajiban dinyatakan sebesar nilai penyelesaian, yaitu
jumlah kas (atau setara kas) yang tidak didiskontokan yang diharapkan akan
dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.

d. Nilai Sekarang (Present Value)

Pada dasar pengukuran ini, aktiva dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih di
masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan
dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal. Sedangkan
kewajiban dinyatakan sebesar arus kas keluar bersih di masa depan yang
didiskontokan ke nilai sekarang yang diharapkan akan diperlukan untuk
menyelesaikan kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.

7. JENIS DAN BENTUK LAPORAN KEUANGAN

Jenis Laporan Keuangan

 Neraca

Neraca adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai posisi


keuangan (aktiva, kewajiban, dan ekuitas) perusahaan pada saat tertentu.
Neraca mempunyai tiga unsur laporan keuangan, yaitu :

1. Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai perusahaan, yang terdiri dari :

a. Aktiva Lancar, yaitu aktiva yang manfaat ekonominya diharapkan akan


diperoleh dalam waktu satu tahun atau kurang (siklus operasi normal),
misalnya kas, surat berharga, persediaan, piutang dan persekot biaya.

b. Investasi Jangka Panjang, yaitu penanaman modal yang biasanya


dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh penghasilan tetap atau
untuk menguasai perusahaan lain dan jangka waktunya lebih dari satu
tahun, misalnya investasi saham, investasi obligasi.
c. Aktiva Tetap, yaitu aktiva yang memiliki substansi (ujud) fisik, digunakan
dalam operasi normal perusahaan dan memberikan manfaat ekonomi
lebih dari satu tahun. Contohnya adalah gedung, tanah, kendaraan,
mesin dan peralatan.

d. Aktiva Yang Tidak Terwujud, yaitu aktiva yang tidak memiliki substansi
fisik dan biasanya berupa hak istimewa yang memberikan manfaat
ekonomi bagi perusahaan untuk jangka waktu lebih dari satu tahun.
Misalnya patent, goodwill,royalty, copyright, franchise dan license.

2. Kewajiban yang merupakan utang perusahaan masa kini, yang terdiri dari :

a. Kewajiban Lancar, yaitu kewajiban yang penyelesaiannya diharapkan


akan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan (yang
memiliki manfaat ekonomi) dalam jangka waktu satu tahun atau kurang
termasuk dalam kategori kewajiban ini misalnya utang dagang, utang
wesel, utang gaji dan upah, utang pajak, dan utang biaya.

b. Kewajiban Jangka Panjang, yaitu kewajiban yang penyelesaiannya


diharapkan akan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya
perusahaan (yang memiliki manfaat ekonomi) dalam jangka waktu lebih
dari satu tahun. Misalnya utang obligasi, utang hipotik, utang bank atau
kredit investasi.

c. Kewajiban Lain-Lain, yaitu kewajiban yang tidak dapat dikategorikan ke


dalam salah satu macam kewajiban di atas, misalnya utang pada direksi,
utang pada pemegang saham.

3. Ekuitas, yaitu bagian hak pemilik dalam perusahan yang merupakan selisih
antara aktiva dan kewajiban yang ada., ekuitas terdiri dari :

a. Ekuitas yang berasal dari setoran para pemilik, misalnya modal saham
(termasu agio saham bila ada)
b. Ekuitas yang berasal dari hasil operasi, yaitu laba yang tidak dibagikan
kepada para pemilik , misalnya deviden.

 Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi menggambarkan informasi mengenai potensi (kemampuan)


perusahan dalam mengahsilkan laba selama periode tertentu (kinerja).
Laporan laba rugi memiliki unsur :

1. Penghasilan (Income), ada dua macam penghasilan yaitu

a. Pendapatan (revenues), yaitu penghasilan yang timbul dalam


pelaksanaan aktivitas yang biasa dan yang dikenal dengan sebutan
berbeda, seperti penjualan barang dagangan, penghasilan jasa (fee),
pendapatan bunga, pendapatan deviden, royaltis dan sewa.

b. Keuntungan (gains), yaitu pos lain yang memenuhi definisi penghasilan


dan mungkin timbbul atau tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas
perusahaan yang rutin misalnya pos yang timbul dalam pengalihan
aktiva lancar, revaluasi sekuritas, kenaikan jumlah aktiva jangka panjang.

2. Beban (Expense), dapat terdiri dari :

a. Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa


(yang biasanya berbentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva
seperti kas persediaan, aktiva tetap), yang meliputi misalnya harga
pokok penjualan, gaji dann upah, penyusutan.

b. Kerugian, yang mencerminkan pos lain yang memenuhi definisi beban


yang timbul atau tidak timbul dari aktivitas perusahaan yang jarang
terjadi, seperti misalnya rugi karena bencana kebakaran , banjir atau
pelepasan aktiva tidak lancar.

8. BENTUK LAPORAN KEUANGAN


 Neraca, memiliki dua bentuk penyajian :

1. Rekening (Skontro)

Pada bentuk ini unsur aktiva disajikan pada sisi kiri (debit), sedangkan unsur
kewajiban dan ekuitas disajikan pada sisi kanan (kredit)

2. Laporan (Stafel)

Pada bentuk ini baik aktiva maupun ekuitas disajikan secara urut dari atas
ke bawah, yang dimulai dari aktiva , kewajiban dan terakhir ekuitas.

 Laba Rugi, memiliki dua bentuk penyajian yaitu :

1. Single Step

Pada bentuk ini semua penghasilan yang diperoleh dari berbagai


kegiatan /aktivitas dikelompokkan menjadi satu kelompok yang disebut
kelompok penghasilan, sedangkan untuk semua beban dikelaompokkan ke
dalam satun kelompok yang disebut beban. Penghasilan bersih (laba)
merupakan selisih antara kelompok penghasilan dan total kelompok beban.

2. Multiple Step

Pada bentuk ini penghasilan bersih (laba) dihitung secara bertahap sesuai
dengan aktivitas perusahaan. Dengan demikian, semua penghasilan dan
beban disajikan sesuai dengan kegiatan/aktivitas, yaitu kegiatan usaha, di
luar usaha dan luar biasa.

9. UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN

1) Akun Harta (Assets)

 Harta lancar, adalah harta yang berupa uang kas/bank dan harta yang
sangat mudah dijadikan uang atau umur pemakaiannya kurang dari satu
tahun. Yang termasuk harta lancar adalah:
a) Kas adalah Uang tunai yang siap digunakan dan bebas digunakan
setiap saat baik yang ada dalam perusahaan maupun saldo
rekening giro perusahaan yang terdapat dalam bank.

b) Surat-surat berharga (efek) Surat-surat yang dimiliki perusahaan


untuk diperjual-belikan. Gunanya untuk memanfaatkan dana
kas/bank yang dipakai.

c) Wesel tagih adalah piutang yang diperkuat dengan promes.

d) Piutang adalah tagihan pada pihak lain baik perorangan maupun


badan usaha.

e) Persedian barang dagang adalah persediaan barang yang tersedia


untuk dijual (dalam perusahaan dagang), persediaan bahan baku,
barang dalam proses dan barang jadi (dalam perusahaan
manufaktur).

f) Perlengkapan adalah barang-barang yang digunakan untuk


kegiatan perusahaan dan diperkirakan habis dipakai dalam
setahun. Misalnya
perlengkapan kantor, perlengkapan toko. (biasanya juga disebut
bahan habis pakai).

g) Beban yang dibayar di muka biaya yang telah dibayar tetapi


manfaat dari pembayaran belum diperoleh atau digunakan.
Seperti asuransi dibayar di muka, sewa dibayar di muka dan iklan
dibayar di muka.

 Penyertaan (Investasi), adalah investasi jangka panjang dalam bentuk


saham, obligasi atau surat berharga lainnya. Investasi bertujuan
memperoleh keuntungan pada masa yang akan datang, atau dengan
tujuan untuk menguasai perusahaan lainnya. Investasi umumnya dalam
bentuk saham dan obligasi
 Harta Tetap, adalah harta berwujud yang digunakan untuk operasi
perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, seperti
tanah, bangunan, mesin-mesin, peralatan dan sebagainya.

 Harta tak berwujud, adalah harta yang tidak mempunyai wujud fisik,
tetapi merupakan hak-hak istimewa yang menguntungkan perusahaan
dalam menghasilkan pendapatan. Contoh harta tak berwujud antara
lain:
Hak paten, yaitu hak istimewa atas suatu barang yang diberikan oleh
pemerintah kepada perusahaan.
Hak Cipta, yaitu hak karena menciptakan sesuatu yang diberikan oleh
pemerintah kepada perusahaan. Misalnya hak cipta lagu.Goodwill,
adalah nama baik perusahaan yang melekat pada perusahaan itu
sendiri. Dengan goodwill maka barang yang diproduksi dipercaya dan
dibeli oleh masyarakat.

2) Akun Kewajiban

Kewajiban adalah pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh


perusahaan pada masa yang akan datang. Pengorbanan untuk masa yang
akan datang ini terjadi akibat kegiatan usaha. Kewajiban ini dibedakan atas
utang lancar dan utang jangkan panjang.

 Utang Lancar , Utang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam
jangka waktu kurang dari satu tahun.
Utang lancar antara lain:

a) Wesel bayar, adalah utang yang disertai promes.

b) Utang usaha atau utang dagang, adalah kewajiban yang timbul karena
pembelian jasa atau barang secara kredit.

c) Biaya yang masih harus dibayar, adalah beban yang sudah terjadi
tetapi belum dibayar. Misalnya utang sewa, utang gaji dan utang
bunga.
d) Pendapatan diterima di muka, adalah kewajiban yang disebabkan
perusahaan menerima lebih dahulu uang sedangkan penyerahan jasa
atau barang belum dilakukan.

 Utang Jangka Panjang Utang jangka panjang adalah kewajiban yang


jangka waktu pelunasannya lebih dari satu tahun. Utang ini timbul
karena pelunasan perusahaan untuk membeli peralatan-peralatan baru
atau mesin-mesain baru. Yang termasuk utang jangka panjang antara
lain:

a) Utang Bank, adalah pinjaman modal kerja dari Bank untuk perluasan
usaha.

b) Utang Hipotik, adalah pinjaman dari Bank dengan jaminan aktiva


tetap.

c) Utang Obligasi, adalah utang yang disebabkan perusahaan


menerbitkan dan menjual surat-surat berharga.

Utang Lain-lain Utang lain-lain adalah utang yang tidak termasuk


utang lancar maupun utang jangka panjang. Misalnya utang kepada
direksi dan utang kepada pemegang saham.

3) Akun Modal

Modal adalah selisih antara harta dengan kewajiban dan merupakan hak
pemilik perusahaan atas sebagian harta perusahaan. Akuntansi modal pada
perusahaan perseorangan disertai nama pemilik, akuntansi modal pada
persekutuan disertai dengan nama sekutu. Pada perusahaan Perseroan
Terbatas, akuntansi modal disebut dengan modal saham.

4) Akun Pendapatan

Pendapatan adalah hasil atau penghasilan yang diperoleh perusahaan.


Pendapatan dibedakan atas:
 Pendapatan Usaha, adalah pendapatan yang berhubungan langsung
dengan kegiatan usaha.

 Pendapatan di luar usaha, adalah pendapatan yang tidak berhubungan


langsung dengan kegiatan usaha. Misalnya pendapatan sewa, pada
perusahaan dagang menyewakan sebagian ruang yang tidak dipakai
untuk kegiatan usaha, tetapi disewakan kepada pihak lain.

5) Akun Beban

Beban adalah pengorbanan yang terjadi selama melaksanakan kegiatan usaha


untuk memperoleh pendapatan. Beban dapat dibedakan atas:

 Beban Usaha, adalah pengorbanan yang langsung berhubungan dengan


kegiatan usaha.

 Beban Lain-lain, adalah pengorbanan yang tidak langsung berhubungan


dengan
kegiatan pokok usaha. Misalnya beban bunga. Beban (biaya) yang
dibayar oleh
perusahaan pada saat tertentu atas pinjaman yang diperoleh dari Bank.

10. ASUMSI DASAR AKUNTANSI

Sebagai suatu sistem, maka di dalam akuntansi dikenal beberapa dasar anggapan

(asumsi). Ada 10 asumsi dasar akuntansi menurut Paul Grady (AICPA) yaitu:

1. Suatu masyarakat dan susunan pemerintahan yang menjamin hak milik


pribadi (Asociety and Government Structure honering property right)

2. Kesatuan usaha yang spesifik (Specific Business Entities)

3. Kontinuitas Usaha (Going Concern)


4. Penggunaan unit moneter di dalam rekening-rekening (Monetary Expression
in Accounts)

5. Konsistensi antara periode-periode untuk kesatuan usaha yang sama


(Consistency between periods for the same entity)

6. Perbedaan dalam akuntansi di antara kesatuan-kesatuan yang bebas


(Diversity in Accounting among independent entities)

7. Konservatif (Conservatism)

8. Ketergantungan data dari pengendalian intern (Dependability of data


through internal control)

9. Cukup berarti (Materiality)

10. Batas waktu dalam penyusunan laporan keuangan membutuhkan taksiran-


taksiran

(Timeliness in financiall reporting requires estimates)

Dari ke-10 asumsi dasar tersebut di atas, yang paling lazim dipakai sebagai
sebagai

asumsi dasar yang mendasari struktur akuntansi adalah :

- Kesatuan Usaha Khusus (Separate Entity/Economic Entity)

Dalam konsep ini perusahaan dipandang sebagai sebagai suatu unit usaha yang

berdiri sendiri, terpisah dari pemiliknya.

- Kontinuitas Usaha (Going Concern/Continuity)

Asumsi ini menganggap bahwa suatu perusahaan itu akan hidup terus, dalam arti

diharapkan tidak akan terjadi likuidasi di masa yang akan datang.


- Pengunaan Unit Moneter dalam pencatatan

Asumsi ini menganggap mata uang adalah alat pengukur yang stabil

- Tepat Waktu (Time-Period/Periodicity)

Kegiatan perusahaan berjalan terus antar periode menimbulkan masalah

pengakuan dan pengalokasian ke dalam perode-periode tertentu di mana dibuat

laporan keuangan, untuk itu laporan keuangan harus dibuat tepat pada waktunya.

11. PRINSIP DASAR AKUNTANSI

Konsep dasar yang mendasari penyusunan prinsip akuntansi adalah sebagai


berikut :

1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)

Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva,

utang, modal dan biaya.

2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)

Prinsip ini menyangkut cara penentuan pendapatan berkala, yang dapat


memenuhi

kebutuhan untuk penyusunan laporan keuangan yang tepat pada waktunya.

3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)

Untuk menyusun laporan keuangan periodik pendapatan yang diperoleh atau

terjadi dalam periode akuntansi tertentu harus dipertemukan secara layak


dengan
biaya-biaya yang terjadi dalam periode akuntansi yang sama.

4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)

Agar laporan keuangan dapat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,

maka metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi

harus diterapkan secara konsistendari tahun ke tahun.

5. Prinsip pengungkapan penuh (Full Disclosure Principle)

Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap

dalam laporan keuangan.

12. JENIS-JENIS BASIS AKUNTANSI

Basis akuntansi merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang menentukan kapan


pengaruh atas transaksi atau kejadian harus diakui untuk tujuan pelaporan
keuangan. Basis akuntansi ini berhubungan dengan waktu kapan pengukuran
dilakukan. Basis akuntansi pada umumnya ada dua yaitu basis kas dan basis
akrual. Selain kedua basis akuntansi tersebut terdapat banyak variasi atau
modifikasi dari keduanya, yaitu modifikasi dari akuntansi berbasis kas, dan
modifikasi dari akuntansi berbasis akrual. Jadi dapat dikatakan bahwa basis
akuntansi ada 4 macam, yaitu:

1. Akuntansi berbasis kas (cash basis of accounting);

2. Modifikasi dari akuntansi berbasis kas (modified cash basis of accounting);

3. Akuntansi berbasis akrual (accrual basis of accounting);

4. Modifikasi dari akuntansi berbasis akrual (modified accrual basis of


accounting).

13. KODE AKUN


A. Pengertian Kode Akun

Pernahkah Anda mengirim surat kepada seseorang yang berada di daerah


lain? Sebelum surat itu Anda masukkan ke Kantor Pos tentunya Anda lebih dahulu
menulis kode pos alamat tujuan bukan? Mengapa penulisan kode pos itu selalu
diingatkan oleh petugas pos? Tujuannya tak lain adalah untuk memudahkan pihak
pos untuk menyampaikan surat kepada si penerima surat.

Demikian pula halnya dengan kode akun dalam akuntansi. Kode akun itu
dicantumkan untuk memudahkan proses pencatatan, pencarian dan penyimpanan
serta pembebaban yang dituju pada setiap akun. Jadi apa yang dimaksud dengan
kode akun itu? Kode akun adalah pemberian tanda/nomor tertentu dengan
memakai angka, huruf atau kombinasi angka dan huruf pada setiap akun. Bagus!

Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa kode akun harus bersifat membantu


memudahkan pencatatan, pengelompokkan dan penyimpanan setiap akun. Oleh
karena itu kode akun hendaknya memiliki kriteria seperti, mudah diingat,
konsisten, sederhana dan singkat serta memungkinkan adanya penambahan akun
baru tanpa mengubah kode akun yang sudah ada.

B. Jenis-jenis Kode Akun

Dalam suatu sistem akuntansi perusahaan pemberian kode akun sangat


tergantung pada keanekaragaman transaksi dan jumlah transaksi yang terjadi.
Semakin banyak dan kompleksnya transaksi yang terjadi menyebabkan semakin
banyak pula kode akun yang akan digunakan.

Ada beberapa kode akun yang dapat digunakan seperti kode numerial, kode
desimal, kode mnemonik serta kode kombinasi huruf dan angka. Dalam modul ini
hanya membicarakan dua macam kode akun yang biasa digunakan. Kode akun
yang dibahas adalah kode numerial dan kode desimal. Baiklah, sekarang mari kita
lanjutkan dengan materi berikutnya.

C. Kode Numerial

Kode numerial adalah cara pengkodean akun berdasarkan nomor secara


berurutan, yang dapat dimulai dari angka 1, 2, 3 dan seterusnya.

Contoh: Kode Akun Numerial


D. Kode Desimal

Kode desimal adalah cara pemberian kode akun dengan menggunakan lebih dari
satu angka. Setiap angka mempunyai arti, kode desimal ini dapat dibedakan atas
kode kelompok dan kode blok.

 Kode Kelompok

Kode kelompok merupakan cara pemberian kode akun dengan mengelompokkan


akun. Setiap kelompok akun diberi nomor kode sendiri sendiri.

Contoh:
Akun piutang usaha termasuk kelompok akun harta diberi nomor 1 untuk harta.
Kemudian termasuk golongan akun harta lancar yang diberikan nomor kode 1,
kemudian merupakan jenis harta lancar yang ketiga sehingga diberi nomor urut 3,
dari cara mengelompokkan tersebut nomor akun piutang usaha diberikan nomor
kode tiga angka yaitu 113.

 Kode Blok

Kode blok adalah pemberian kode akun dengan cara memberikan satu
blok kode setiap kelompok akun. Misalnya harta diberikan nomo2 100 -
199, Kewajiban diberi nomor 200 - 299, Modal diberikan nomor 300 - 399,
Pendapatan nomor 400 - 499 dan Beban nomor 500 - 599. Baiklah berikut
ini dapat Anda perhatikan contoh yang lebih rinci.

PENUTUP

Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT, atas terselesaikannya

makalah ini yang semoga mamperluas cakrawala pengetahuan kita dan

bermanfaat bagi kita semua

mungkin makalah ini jauh dari kesempurnaan untuk itu kami membutuhkan

kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf apabila penulisan makalah yang kami buat terdapat

kesalahan karena kami masih dalam tahap belajar.

Cirebon, 26 Februari 2010

Diposting oleh akuntansi di 19.12 4 komentar:

Beranda

Langganan: Postingan (Atom)

Trik Main Bola

 trik bermain bola

Pengikut

Arsip Blog

 ▼  2010 (1)
o ▼  Maret (1)
 makalah

Mengenai Saya

akuntansi

Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

makalah yang menerangkan hal-hal yang mengenai akuntansi

Lihat profil lengkapku

Anda mungkin juga menyukai