Analisa Loyalitas Wisatawan Mancanegara Dengan Met
Analisa Loyalitas Wisatawan Mancanegara Dengan Met
net/publication/328781232
CITATION READS
1 629
3 authors:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Filda Rahmiati on 27 November 2018.
ABSTRAK
Pariwisata telah menjadi kegiatan ekonomi yang penting dan berkembang pesat di negara-
negara berpenghasilan rendah dan menengah, Belanja adalah salah satu kategori utama belanja
wisatawan, yang merupakan sumber pendapatan penting bagi ekonomi nasional baik secara
langsung maupun melalui banyak keterkaitan dengan sektor lain dalam perekonomian. Belanja
wisata bisa disebut sebagai daya tarik tersendiri bagi tumbuhnya pariwisata di Kota Bandung.
Lebih dari itu, wisata belanja dapat memperbaiki kondisi ekonomi bisnis lokal seperti UKM
karena lebih banyak pendapatan yang berasal dari penjualan produk kepada wisatawan
mancanegara (wisman). Saat ini, pelanggan menjadi lebih berorientasi nilai, oleh karena itu
penting bagi penjual yang menjual produk wisata untuk memahami nilai pelanggan Penelitian
ini berfokus pada nilai pelanggan, kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan pada wisatawan
mancanegara yang melakukan aktifitas wisata belanja di Kota Bandung. Penelitian ini akan
dilakukan di beberapa pusat perbelanjaan yang tersebar di Kota Bandung dengan menggunakan
survey kuesioner yang diberikan kepada wisatawan mancanegara (wisman). Metode yang
digunakan pada penelitian ini ada menggunakan kuesioner yang disebarkan pada wisman yang
berkunjung ke Bandung. Analisa data dilakukan pada 103 wisman dan di uji menggunalan PLS.
Hasil dari penelitian ini dinyatakan empat dari lima belas hipotesis dinyatakan memiliki
pengaruh signifikan.
Kata Kunci : Wisata belanja, Penilaian pelanggan, Kepuasan, Loyalitas
ABSTRACT
Tourism has become an important and rapidly growing economic activity in low- and middle-
income countries. Shopping is one of the main categories of tourist spending, which is an
important source of income for the national economy both directly and through many links with
other sectors of the economy. Shopping tours can be called as a special attraction for the
growth of tourism in the city of Bandung. Moreover, shopping tours can improve the economic
condition of local businesses such as SMEs because more revenue comes from selling products
to foreign tourists (tourists). Nowadays, customers become more value oriented, therefore it is
important for sellers who sell tourism products to understand customer value. This research
focuses on customer value, customer satisfaction and customer loyalty to foreign tourists who
do shopping activities in the city of Bandung. This research will be conducted in several
shopping centers spread in the city of Bandung by using a survey questionnaire given to foreign
tourists (tourists). The method used in this study is using questionnaires distributed in foreign
tourists visiting Bandung. Data analysis was conducted on 103 foreign tourists and tested using
SMARTPLS. The results of this study stated that four of the fifteen hypotheses have a significant
influence.
Keywords: Shopping Tourism, Customer Perceived Value, Satisfaction, Loyalty.
Naskah diterima: 2 Juli 2018, direvisi: 5 September 2018, dipublikasi: 15 September 2018
7. Nilai kenyamanan waktu, Pembeli dapat pantai, diskriminasi harga dan perilaku staf
menemukan bahwa pusat perbelanjaan bandara.
memberikan kenyamanan waktu lebih
banyak daripada jenis pusat pembelanjaan Loyalitas Pelanggan (Tourist Loyalty)
lainnya. Dari segi strategis kedekatan Banyak penelitian telah meneliti yang
lokasi dengan hotel atau akomondasi dari membuat niat pembelian ulang (Chiu et al.,
turis. 2016; Gnanapala, 2015; Harris & Khatami,
2017). Para wisatawan yang sangat puas dan
Kepuasan Pelanggan (Tourist Satisfaction) setia menciptakan Word of Mouth publisitas
Kepuasan pelanggan juga penting dalam (WOM) yang positif dan ini merupakan
industri pariwisata (Barutcu, Dogan, & pengaruh paling kuat untuk keputusan
Ungurren, 2011). Mengukur kepuasan pembelian para calon turis. Selanjutnya,
wisatawan merupakan salah satu analisis loyalitas wisatawan akan ditampilkan melalui
paling kritis yang digunakan untuk banyak cara, seperti meninjau kembali,
menyatukan informasi mengenai penilaian rekomendasi, publisitas dari mulut ke mulut
wisatawan terhadap suatu tujuan. yang positif, dll. Oleh karena itu, ketika
Peneliti lain menambahkan bahwa penilaian tingkat kepuasan meningkat, kecenderungan
terhadap performa suatu produk adalah untuk kembali dan merekomendasikan
pendorong utama loyalitas merek dan juga meningkat, dan membuat loyalitas pelanggan.
mempengaruhi kepuasan pelanggan secara Studi yang dilakukan oleh El-Adly and Eid
signifikan dalam pembelian berulang dan (2017) menyatakan bahwa nilai yang
rekomendasi WOM positif, yang merupakan dirasakan pelanggan yang diukur dengan
indikator penting dari loyalitas (Chiu, Zeng, & dimensi MALLVALL memainkan peran
Cheng, 2016). Gnanapala (2015) mendasar dalam menjelaskan keputusan
menyebutkan, Wisatawan yang puas akan pembelian di mal Muslim dan loyal terhadap
berbicara tentang kepuasan mereka terkait mal tertentu. Pada penelitian ini, penulis
dengan tujuan liburan atau hotel, yang akan menggunakan dimensi MALLVALL secara
menyebarkan publisitas positif. Meskipun keseluruhan berdasarkan pada penelitian El-
para wisatawan puas dan suka berperilaku Adly and Eid (2017).
positif, sejumlah besar wisatawan tidak puas
dan mengembangkan persepsi negatif tentang METODE PENELITIAN
daerah-daerah tertentu di tujuan yaitu kondisi Kerangka Konsep
jalan yang buruk dan lalu lintas, perilaku Berikut adalah kerangka teori dibuat untuk
vendor lokal, hiburan kurang & fasilitas memudahkan dalam penelitian ini, seperti
rekreasi, keterampilan komunikasi yang pada Gambar 1.
buruk. Dari karyawan, perilaku anak laki-laki
H15: Kepuasan wisatawan memberi dampak melakukan uji kualitas model pengukuran.
langsung terhadap loyalitas wisman dalam Ada tiga persyaratan yang harus diperhatikan,
berbelanja di Kota Bandung. yaitu Validitas Konvergen, Validitas
Deskriminan, dan Reliabilitas. Setelah selesai
Metoda Pengumpulan Data dilakukan uji kualitas model pengukuran dan
Pada penelitian ini dikarenakan tidak adanya dinyatakan valid dan reliabel, maka langkah
populasi yang pasti maka sampel dari selanjutnya adalah pengujian hipotesis.
penelitian ini diambil mengikut kemudahan
peneliti dalam proses pengambilan data. PEMBAHASAN
Survei berupa kuesioner dilakukan dan Profil Wisman
didistribusikan di tempat yang sudah majoritas responden pada penelitian ini adalah
direncanakan dan lansung diberikan kepada perempuan dengan umur antara 21-30 tahun
wisman. Kuesioner dikembangkan dan lajang. Dari segi pekerjaan, majoritas
berdasarkan penelitian Eid & El-Gohary responden adalah pegawai swasta. Frekuensi
(2015) dan dimodifikasi oleh peneliti dengan berkunjung ke Kota Bandung mayoritas
menggunakan tinjauan pustaka. antara 2-4 kali kunjungan bersama teman dan
Ruang lingkup studi pada penelitian ini adalah relasi dengan lama kunjungan 4-6 hari.
sektor wisata belanja, wisman yang menjadi Mayoritas mereka mengetahui wisata belanja
sampel dalam penelitian ini adalah turis yang Kota Bandung melalui internet dan dapat
berkunjung ke Kota Bandung dengan tujuan menghabiskan pengeluaran sekitar $100-$500
berbelanja dan wisman yang berkunjung ke per kunjungan. Dari hasil deskriptif diatas
kota Bandung dengan tujuan lain tetapi dalam peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa
perjalanannya juga melakukan aktifitas wisatawan asing merasa tertarik untuk
berbelanja. Tempat penelitian meliputi: pasar- berkunjung ke Bandung dilihat dari frekuensi
pasar tradisional sekitar pasar baru, pusat kunjungan yang lebih dari satu kali dengan
perbelanjaan yang tersebar di Kota Bandung durasi kunjungan antara 4-6 hari.
juga bandara.
Uji Kualitas Model Pengukuran
Metoda Analisa Data Hasil uji validitas konvergen di ukur
Dari jumlah sampel yang direncanakan sekitar berdasarkan nilai factor loading (outer
200, hanya didapatkan 103 sampel yang layak loading) dari indikator konstruk. Hasil
digunakan untuk proses analisa selanjutnya, pengujian diatas menunjukan bahwa dari 30
dan analisa data dilakukan menggunakan konstruk terdapat 3 konstruk yang tidak valid
SmartPLS. Perangkat lunak yang di gunakan karena nilai dari outer loadingnya kurang dari
adalah SmartPLS. Penelitian ini juga parameter yaitu 0,7. Ketiga konstruk tersebut
didukung oleh penelitian terdahulu oleh (He4, Sg4, dan Cl3) harus dihapus untuk
Subrata (2015) yang menggunakan SmartPLS mendapatkan hasil akhir yang lebih baik.
untuk menganalisa data wisata belanja di Ditampilkan pada Tabel 1.
Pasar Seni Kabupaten Gianyar. SmartPLS Uji selanjutnya dengan melihat hasil AVE
dicirikan sebagai teknik yang paling cocok di (Average Variance Extracted). Hasil dari
mana tujuan penelitian adalah prediksi atau AVE dapat dilihat di Table 2.
pemodelan eksplorasi. Secara umum, SEM Tabel 2 menunjukan hasil AVE untuk tiap
berbasis kovarians lebih disukai ketika tujuan variabel dan dinyatakan semua variabel
penelitian adalah pemodelan konfirmatori adalah valid. Parameter untuk valid adalah
(Garson, 2016). Untuk mendapatkan suatu nilai dari AVE >0,5. Pada penelitian ini
model yang layak (fit), makan penelitian ini menunjukan hasil dengan nilai AVE >0,5.
Cronbach’s Alpha dinyatakan lulus dengan Hasil composite reliability pada table diatas
batas minimal 0,70. Pada hasil yang dapat dilihat hasil antara 0,8 dan 0,9. Ini dapat
ditunjukan pada table diatas, semua variabel disimpulkan bahwa seluruh indicator memang
memiliki hasil diatas 0,70 maka penelitian ini menjadi pengukur konstruk masing-masing.
memenuhi syarat reliabilitas.
R Square
Customer Loyalty 0.753
Customer Satisfaction 0.701
Sumber: data primer di olah, 2018
Hasil perhitungan memperlihatkan nilai Uji coba kedua adalah melihat signifikansi
sebesar 0.926 (>0). Hal ini berarti bahwa 92.6 pengaruh variabel laten eksogen pada variabel
persen dijelaskan oleh variabel kepuasan dan endogen denga melihat nilai koefisien
loyalty. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh parameter dan nilai signifikan t-statistik yang
variabel lain diluar model yang diteliti. dapat dilihat pada Tabel 6.
Berdasarkan tabel 6 diatas menunjukan hasil Pengaruh Variabel Nilai Epistemik, Nilai
pengujian path coefficient dengan Kepuasan Diri, Nilai Interaksi Sosial, Nilai
menggunakan SMART-PLS menunjukan Transaksi, dan Nilai Utilitarian terhhadap
bahwa terdapat empat hubungan antar Kepuasan Wisatawan
variabel berpengaruh signifikan yaitu Selain dari empat nilai dari MALLVAL
epistemic pada loyalitas, kenyamanan waktu dijelaskan diatas, nilai lainnya memiliki
pada loyalitas, kenyamanan waktu pada pengaruh yang tidak signifikan baik kepada
kepuasan, dan hedonic pada kepuasan. kepuasan wisatawan maupun terhadap
Penilaian berdasarkan nilai P value < 0.05 dan loyalitas wisatawan. Nilai MALLVAL yang
t hitung lebih kecil dari t tabel(1,96). tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
kepuasan wisatawan adalah Nilai Epistemik,
Pengaruh Variabel Nilai Epistemik dan Nilai Kepuasan Diri, Nilai Interaksi Sosial,
Nilai Kenyamanan Waktu terhadap Nilai Transaksi, dan Nilai Utilitarian. Dari
Loyalitas Wisatawan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa nilai-
Variabel dari MALLVAL yang memilliki nilai tersebut bukanlah hal yang signifikan
hubungan signifikan yaitu nilai epistemik dan untuk memberikan kepuasan wisatawan. Hal
nilai kenyamanan waktu terhadap loyalitas tersebut terjadi bisa jadi karena responden dari
wisatawan. Hasil analisis dapat disimpulkan penelitian ini kebanyakan dari mereka adalah
bahwa wisman dapat menjadi loyal karena wisatawan yang sudah berkunjung lebih dari
menurut pengalaman mereka berwisata sekali. Maka mereka mengetahui pasti alasan
belanja di Bandung dapat memberikan mereka kembali berkunjung ke Bandung
pengalaman baru, tren baru, dan aneka ragam untuk berwisata belanja. Hasil ini bertolak
produk baru yaitu dari nilai epistemic. Dari belakang dengan penelitian terdahulu dari
nilai kenyamanan waktu, didukung oleh lokasi Mohammed Ismail El-Adly & Eid (2016).
yang cukup strategis. Lokasi antara pusat
perbelanjaan dengan hotel atau akomondasi Pengaruh Variabel Nilai Kepuasan Diri,
lainnya dapat memberikan kenyamanan dari Nilai Interaksi Sosial, Nilai Transaksi, Nilai
segi waktu. Begitu juga dengan jam Utilitarian, Nilai Hedonik terhadap
operasional pusat perbelanjaan memberikan Loyalitas Wisatawan
kemudahan kepada wisman dalam berwisata Beberapa variabel MALLVAL yang tidak
belanja yang kemudian dapat berpengaruh berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
kepada loyalitas wisatawan. wisatawan adalah Nilai Kepuasan Diri, Nilai
Interaksi Sosial, Nilai Transaksi, Nilai
Pengaruh Variabel Nilai Kenyamanan Utilitarian, Nilai Hedonik. Dapat disimpulkan
Waktu dan Nilai Hedonik terhadap bahwa hanya dua dari tujuh variabel yang
Loyalitas Wisatawan dapat mempengaruhi loyalitas wisatawan
Nilai kenyamanan waktu dan nilai hedonic untuk berwisata belanja di Kota Bandung.
memiliki hubungan signifikan terhadap Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
kepuasan wisatawan. Hasil analisis dapat dari ke lima belas hipotesis yang di
disimpulkan bahwa wisman memiliki rencanakan hanya empat hipotesis yang
kepuasan dari nilai kenyamanan waktu baik diterima dan sebagian besar ditolak. Dilihat
lansung berpengaruh kepada loyalitas juga dari hasil responden wisman dapat
melalui kepuasan wisatawan. Selain dari disimpulkan bahwa kebanyakan responden
kenyamanan waktu, nilai hedonik juga adalah remaja wanita yang ingin berbelanja ke
memiliki pengaruh signifikan terhadap Bandung yang sudah melakukan kunjungan
kepuasan wisatawan. Nilai Hedonik dapat berulang.
diartikan dengan pengalaman yang
menyenangkan saat melakukan pengalaman PENUTUP
berwisata belanja (M. I. El-Adly & Eid, 2015) Dari hasil penelitian Analisis Penilaian
Pelanggan Terhadap Kepuasan Berbelanja
Wisman Untuk Terciptanya Loyalitas Pada
Wisata Belanja di Kota Bandung dapat
disimpulkan beberapa hal. Pertama, dari tujuh menggunakan tunai dengan mata uang rupiah
variabel pada MALLVALL hanya dua bisa juga dengan menggunakan mesin EDC
variabel yang berpengaruh secara signifikan atau cukup menggesek Kartu kredit, sehingga
terhadap kepuasan wisatawan juga hanya dua memudahkan para wisman untuk melakukan
variabel yang berpengaruh secara signifikan transaksi. Begitu juga dengan fasilitas
terhadap loyalitas wisatawan dalam berwisata penukaran uang (money changer) perlu
belanja di Kota Bandung. Hal ini menunjukan diperbanyak sehingga memudahkan para
bahwa masih banyak hal yang harus dibenahi wisman. Dari segi interaksi social, utilitarian,
untuk menarik minat wisman untuk berwisata dan hedonik, pusat perbelanjaan di Kota
belanja. Sisi kompetitif wisata belanja Bandung perlu memperhatikan aspek lainnya
Bandung harus ditingkatkan lagi. Hal ini sebagai penunjang wisata belanja. Seperti
dapat dilakukan dengan mengkaji ulang Nilai tersedianya pusat kuliner, tempat berkumpul
MALLVAL yang belum memberikan untuk para wisman sehingga memberikan
pengaruh signifikan. kenyamanan lebih bagi mereka dan
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, diharapkan dapat meningkatnya pertumbuhan
ada beberapa saran yang dapat diajukan untuk wisata belanja di Kota Bandung dengan
memperbaikin penelitian ini kedepannya. memberikan rekomendasi kepada rekan dan
Pertama, perlu adanya kerja sama dengan keluarga juga dengan melakukan kunjungan
Pemerintah untuk mengatasi permasalahan berikutnya.
yang ada, seperti perbaikan infrastruktur
untuk mengatasi permasalahan kemacetan, UCAPAN TERIMA KASIH
banjir dan lainnya, sehingga diharapkan Peneliti mengucapkan terima kasih atas
wisman dapat melaksanakan aktifitas wisata dukungan dari Direktorat Riset dan
belanja dengan keadaan yang lebih baik. Pengabdian Masyarakat, Direktorat Jenderal
Kedua, perlu ditinjau kembali aspek-aspek Penguatan Riset dan Pengembangan sebagai
yang berkaitan dengan nilai-nilai dari pemberi dana hibah penelitian dosen pemula
MALLVAL yang sekarang belum tahun 2018.
memberikan pengaruh yang signifikan.
Seperti adanya perbaikan system pembayaran
yang tadinya mungkin hanya bisa
10(2), 223–234.
REFERENSI https://doi.org/10.1108/IJCTHR-07-
Alamsjah, I. M. (2016). PAPARAN 2015-0080
KEMENTERIAN PARIWISATA RI Christian, M., Fernandez-Stark, K., Ahmed,
UNTUK KIDi ke-6 2016. Retrieved from G., & Gereffi, G. (2011). The Tourism
https://web.kominfo.go.id/sites/default/fi Global Value Chain: Economic
les/Paparan Kemenpar untuk KIDI Upgrading and Workforce Development.
2016.pdf Center on Globalization, Governance &
Barutcu, S., Dogan, H., & Ungurren, E. Competitiveness (CGGC).
(2011). Tourists’ perception and https://doi.org/10.13140/RG.2.1.4327.72
satisfaction of shopping in Alanya 84
region: A comparative analysis of Eid, R., & El-Gohary, H. (2015). The role of
different nationalities. Procedia - Social Islamic religiosity on the relationship
and Behavioral Sciences, 24, 1049– between perceived value and tourist
1059. satisfaction. Tourism Management, 46,
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2011.09. 477–488.
101 https://doi.org/10.1016/j.tourman.2014.0
Chiu, W., Zeng, S., & Cheng, P. S.-T. (2016). 8.003
The influence of destination image and El-Adly, M. I., & Eid, R. (2015). Measuring
tourist satisfaction on tourist loyalty: a the perceived value of malls in a non-
case study of Chinese tourists in Korea. Western context: the case of the UAE.
International Journal of Culture, International Journal of Retail &
Tourism and Hospitality Research, Distribution Management, 43(9), 849–