_______________________
Tesis ini
Diajukan Kepada Dewan Dosen
Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Surabaya
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Penerimaan Gelar
Magister Teologi
_________________________
Oleh:
Ani Victori Tanojo
NIM: 1815963018
29 Juni 2021
Dosen Pembimbing Telah Menerima Tesis Yang Berjudul: “Studi
Eksposisi Pentingnya Lembaga Misi Dalam Memberitakan Injil Menurut Roma 10:
13-15” yang ditulis oleh Ani Victori Tanojo untuk memenuhi Sebagian persyaratan
guna mencapai gelar Magister Teologi dari Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia
Surabaya.
29 Juni 2021
penelitian serta penyusunan Tesis yang ditulis dan diajukan oleh Ani Victori Tanojo
dengan judul: “Studi Eksposisi Pentingnya Lembaga Misi Dalam Memberitakan Injil
Menurut Roma 10: 13-15” maka dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis ini dapat
diterima dan disahkan sebagai bagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar
29 Juni 2021
Dosen Pemeriksa
PRAKATA
Segala pujian hormat dan kemuliaan hanya bagi Allah Tritunggal; Bapa,
Anak, dan Roh Kudus, karena atas penyertaan dan pertolongan-Nya saya dapat
menyelesaikan tesis ini dengan baik dan tepat waktu. Penulisan tesis dengan judul
Roma 10:13-15” ini dibuat untuk memenuhi saah satu syarat dalam memperoleh gelar
Dalam proses pembuatan tesis ini, tentu tidak luput dari bimbingan,
bantuan, serta dorongan dari berbagai pihak. Melalui ini, saya ingin menyampaikan
terima kasih yang mendalam kepada setiap pihak yang telah mengambil bagian dalam
Dr. Frederich Oscar L. Lontoh, M.Si., Ak. Yang saya hormati sebagai
Surabaya.
Malam dan Bapak Yosef Yunandow Siahaan, S.Kom, M.Th selaku Kaprodi S2
Dr. Lanny Laras Tumbel, Ph. D dan Dr. Ponco Mujiono Basuki, M. Th.,
M.Mis selaku dosen pembimbing yang telah dengan sabar menuntun saya dalam
v
Seluruh dosen yang mengajar saya selama perkluliahan sejak tahun 2018
hingga tahun 2021 ini, yang telah mengambil bagian dalam memberikan pemahaman
baru mengenai kebenaran Alkitab serta memberikan contoh hidup yang baik bagi saya
Kak meni, Mbak Rumiati, Mbak Sri Wahyuni, Kak Senta dan seluruh staff
yang telah dengan rendah hati mengasihi saya selama dalam masa perkuliahan di
Ernanda Wibowo, Pak Fendy, Ko David Indra Kurniawan, Zevania Venda Andaline,
Tjandramulia, M.Div, Asita Sophia Tanojo, Anne Aetos Tanojo, Ariel Elohim
Tanojo, Tante Lien, dan Tante Pancar serta rekan-rekan PD Rajawali Palangka Raya
atas kesempatan untuk meneruskan perjalanan pendidikan ini, dan kasih sayang penuh
Yang saya sayangi, Wahyu Susilo atas kesabaran dalam menerima setiap
keluh kesah saya, serta kasih sayang, waktu, tenaga, dan pengorbanan yang diberikan
dukungan berupa ide dan pikiran maupun hal-hal lain yang tak henti-hentinya
Keluarga besar Surabaya, Tanti Lili Tjiok, Ngku Wike, Ngkim Lili, Nia
Verina, Ngku Heru, Ngkim Lisyek, Ci Grace, Otniel, dan Gladys atas dukungan dan
vi
Pdt. Margaretha E. T. Piri dan Pdt. Thonny Christiantho selaku Gembala
dan Wakil Gembala GPdI Filadelfia Palangkaraya atas dukungan doa, perhatian, serta
Surabaya atas kebijakan dan toleransinya yang besar sehingga saya mendapatkan
kesempatan untuk melakukan ujian akhir tesis secara online dari Palangka Raya.
Mengingat pada saat itu kondisi di Surabaya maupun Palangka Raya sedang sangat
Akhir kata, saya menyadari bahwa Tesis ini tidak lepas dari kekurangan.
Oleh sebab itu segala kritik dan saran yang membangun sangatlah saya hargai. Saya
berharap tesis ini dapat menjadi inspirasi dan memberkati setiap orang yang
Penulis
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………..i
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………...iii
HALAMAN PENILAIAN……………………………………………………………iv
PRAKATA …………………………………………………………………………...v
BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………………….1
Latar Belakang………………………………………………………………...1
Fokus Masalah………………………………………………………………...5
Perumusan Masalah…………………………………………………………...5
Tujuan Penelitian……………………………………………………………...5
Mamfaat Penelitian……………………………………………………………6
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….144
ix
BAB I
PENDAHULUAN
keselamatan dari Tuhan Yesus Kristus. Namun merupakan sikap yang egois apabila
keselamatan itu hanya dinikmati sendiri. Oleh sebab itu, Tuhan memberi kesempatan
hidup kepada setiap orang percaya untuk melakukan tujuan ini, yakni membagikan
keselamatan itu kepada orang lain. Seperti yang tertulis dalam Roma 10:13-15 Rasul
pemberita Injil yang memberitakan keselamatan bagi orang yang belum percaya
sangatlah penting. Agar tugas pemberitaan Injil itu efektif maka diperlukan
memberitakan Injil. Namun hingga saat ini, masih banyak pandangan pro dan kontra
merasa bahwa memberitakan Injil bukanlah tanggung jawab seluruh umat Kristen
yang telah lebih dulu menerima anugerah keselamatan, melainkan hanya tanggung
1
2
Sebagian orang berpendapat bahwa pelayanan misi hnya merupakan tugas
dari orang-orang tertentu yang disebut Rasul, Pendeta, Penginjil, Fulltimer Gereja,
serta orang-orang dengan talenta atau panggilan khusus saja. Dengan konsep seperti
inilah orang-orang tersebut tidak menaruh perhatian yang besar, bahkan cenderung
mengabaikan pelayanan misi. Banyak juga diantara orang Kristen yang merasa tidak
memiliki cukup pengetahuan tentang Injil, takut untuk mulai menceritakan tentang
Kristus, kurang perduli dan kurang memiliki belas kasih bagi jiwa-jiwa yang belum
mendengar Injil.
bahwa Amanat Agung yang diberikan oleh Tuhan Yesus tidak hanya ditujukan pada
segelintir orang saja, melainkan harus dikerjakan oleh seluruh umat manusia yang
telah lebih dulu menerima anugerah keselamatan. Pemahaman seperti inilah yang
kemudian membuat orang-orang tersebut mengambil bagian mulai dari yang paling
sederhana untuk memberitakan kabar keselamatan. Orang-orang seperti ini juga yang
nantinya akan memberikan pengertian dan menanamkan jiwa misi kepada generasi di
bawahnya. Steven Lee dalam salah satu artikelnya menuliskan bahwa Injil
berkembang biak dan tersebar secara alami seperti dandelion matang yang
adalah seperti itu, dari orang ke orang, keluarga ke keluarga, dan dari masyarakat ke
masyarakat.1
Injil. Terdapat teologi yang mengajarkan bahwa Allah telah menentukan orang-orang
1
Steven Lee. 2016. Diakses dari http://www.desiringgod.org/articles/four-reasons-we-
don-t-share-the-gospel, pada tanggal 17 Juni 2021 pukul 22.57 WIB.
3
tertentu untuk menerima anugerah keselamatan. Oleh sebab itu, umat tidak perlu
seseorang, apabila orang tersebut bukan merupakan orang pilihan Allah yang akan
menerima anugerah keselamatan maka pemberitaan Injil tersebut merupakan hal yang
sia-sia. Sebaliknya, meskipun kita tidak memberitakan Injil, tapi apabila Allah telah
memberikan pengertian bahwa terlepas dari konsep pemilihan yang dilakukan oleh
Allah bahwa Ia memilih mereka yang akan percaya kepada-Nya. Namun pemilihan
tersebut merupakan pemilihan bersyarat yang berdasar pada kehendak bebas, respon,
dan iman manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, Injil perlu disiarkan sampai ke ujung
bumi agar semua orang mendengar kabar dan menerima anugerah keselamatan itu.
Seperti yang dituliskan oleh Rasul Paulus pada Roma 10:14, “Tetapi bagaimana
mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana
mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia.
Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?”
Gereja sebagai salah satu bentuk lembaga misi juga memiliki pemahaman
berbeda mengenai pemberitaan Injil. Banyak yang beranggapan bahwa gereja harus
bersifat sentripetal (dari luar ke pusat), dimana gereja merupakan pusat dari seluruh
pelayanan dan seluruh kegiatan yang dilakukan harus membuat orang-orang kembali
pada pusatnya, yaitu gereja. Pemahaman seperti ini menimbulkan dampak bagi
pengutusan para pemberita Injil dalam suatu lembaga misi, khususnya gereja. Saat ini
banyak kita didapati lembaga yang lebih menaruh perhatian pada masalah yang terjadi
mewah, dan sebagainya. Hal ini tentu saja bertujuan agar seluruh kegiatan pelayanan
Namun begitu, masih banyak pula lembaga misi yang berdiri dengan
tujuan pemberitaan Injil. Banyak pula gereja sebagai lembaga misi yang masih
menaruh perhatian besar bagi kegiatan misi, salah satunya dengan memiliki
departemen misi dalam struktur kelembagaannya, dan dengan aktif mengirim para
pengertian yang berbeda, yaitu seperti yang dimaksud dalam Perjanjian Lama bahwa
“dari luar ke pusat” merupakan sebuah misi untuk memberi pengertian pada bangsa-
bangsa untuk datang ke Irael agar bangsa-bangsa tersebut dapat mengenal serta
menyembah Tuhan yang benar. Seperti hasil pengamatan yang dilakukan oleh Stott
bahwa misi pertama adalah milik Allah dan Anak Allah merupakan pusat dan puncak
dari pelayanan baik oleh para Nabi, Yesus Kristus sebagai Anak, dan Roh Kudus
sebagai utusan-Nya.2 Lembaga juga bersifat sentrifugal (dari pusat keluar) yang
berarti bahwa dari lembaga misi baik itu gereja, yayasan maupun organisasi, kabar
menerima keselamatan memiliki tugas untuk pergi dan memberitakan injil. Sesaat
naik ke surga dengan disaksikan oleh murid-muridNya. Pada saat itu Tuhan
2
Maria Sitti Hawa Dalopez. Jurnal: Implementasi Misi Kristen Dalam Persekutuan
Orang Kristen. Institut Agama Kristen Negeri Toraja.
3
Terang Lintas Budaya (Makedonia) Edisi 36 (Malang: Yayasan Terang Lintas Budaya,
1999)
5
meninggalkan sebuah Amanat Agung untuk dikerjakan oleh murid-murid-Nya.
Perkataan itu tertulis dalam Matius 28:19, dimana Tuhan berkata “Karena itu
pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa
dan Anak dan Roh Kudus”. Amanat ini tidak hanya berlaku untuk murid-murid Tuhan
yang pada saat itu melihat kepergian-Nya ke surga saja, namun juga diturunkan pada
Dari uraian di atas dapat dilihat mengenai pro dan kontra baik oleh
perorangan, teologi, maupun lembaga misi yang menimbulkan fakta, pandangan dan
(penginjilan). Maka dalam tesis ini akan dikaji secara eksposisi pentingnya
Fokus Penelitian
fokus penelitian dalam tesis ini adalah pentingnya lembaga misi melakukan
Rumusan Masalah
atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penting bagi lembaga
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian tesis ini, yaitu
untuk mengetahui pentingnya lembaga misi untuk memberitakan Injil menurut Roma
10:13-15.
6
Manfaat Penelitian
berteologi dengan benar sehingga dapat mengerti kepentingan lembaga misi dalam
memberitakan Injil; Kedua, bagi Gembala Sidang. Agar dapat mendukung dan
mengutus jemaatnya untuk melakukan Misi; Ketiga, bagi Jemaat. Supaya memiliki
pengertian yang benar tentang pentingnya lembaga misi, serta mau untuk terlibat
Lembaga Misi
Lembaga misi adalah suatu wadah yang berdiri di samping gereja untuk
menjadi partner gereja dalam melaksanakan Amanat Agung yang diberikan Allah,
yaitu pergi dan memberitakan Injil sampai ke ujung bumi. Penginjilan bukan hanya
amanat yang diberikan Tuhan kepada segelintir orang di dalam gereja saja, namun
merupakan tugas seluruh umat Kristen yang telah lebih dulu menerima keselamatan.
Misi begitu penting dalam pandangan Allah yang dibuktikan dengan mengutus
Putera-Nya ke dalam dunia.1 Allah hanya memiliki seorang Putera dan Ia menjadikan
Puteranya itu seorang misionaris.2 Dari pernyataan ini tersirat kebenaran bahwa Allah
hanya memiliki satu rencana untuk membawa shalom bagi manusia serta segenap
ciptaan-Nya. Kehadiran Tuhan Yesus di bumi adalah bukti kestiaan Allah memenuhi
janji-Nya (Kej 3:15; 1 Tim 2:5; Gal 4:4; 1 Yoh 2:1-2).3 Untuk itu perlu adanya suatu
wadah yang dapat menjadi tempat untuk merekrut orang-orang yang memiliki hati
misi dan menjadi misionaris, melatih para misionaris untuk dapat memberitakan injil,
dan mengutus para misionaris tersebut ke daerah-daerah yang belum mengenal Injil.
1
Yakob Tomatala, Teologi Misi. Pengantar Misiologi: Suatu Dogmatika Alkitabiah
Tentang Misi, Penginjilan dan Pertumbuhan Gereja (Jakarta: YT Leadership Foundation, 2003)
2
J. Herbert Canen, Understanding Christian Mission (1989)
3
Yakob Tomatala, Teologi Misi. Pengantar Misiologi: Suatu Dogmatika Alkitabiah
Tentang Misi, Penginjilan dan Pertumbuhan Gereja (Jakarta: YT Leadership Foundation, 2003)
7
8
Dalam suratnya kepada jemaat di Roma, Rasul Paulus menegaskan bahwa
memberitakan Injil tidak kalah penting dengan orang-orang yang bersedia menjadi
Nya, jika mereka tidak diutus?” Hal ini membuktikan bahwa ada permasalahan
yang sama yang terjadi pada zaman Rasul Paulus hingga saat ini, yaitu ketika banyak
orang-orang yang memiliki kerinduan untuk menjadi misionaris namun tidak tahu
nyata dan berpusat kepada berbagai kebutuhan sosial serta serangkaian tindakan yang
penting dan berulang.4 Penggunaan istilah lembaga cukup sering digunakan sehari-
hari di masyarakat dan sering dikaitkan dengan organisasi, yayasan, sosial dan
masyarakat, baik formal maupun informal. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
lembaga adalah sebuah badan atau organisasi yang tujuannya melakukan suatu
secara tetap atas pola-pola kelakuan, peranan-peranan dan relasi-relasi yang terarah
dan mengikat individu, mempunyai otoritas formal dan sanksi hukum guna mencapai
kebutuhan dasar.6 Menurut Adelman dan Thomas, arti lembaga adalah suatu bentuk
4
Saharuddin, Nilai Kultur Inti dan Instritusi Lokal Dalam Konteks Masyarakat Multi-
Etnis. Bahan diskusi tidak diterbitkan (Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001)
5
Arti Kata Lembaga menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pusat Bahasa edisi
ke 4 versi offline.
6
Hendro Pustito, Sosiologi Agama (Yogyakarta: Yayasan Kanisius, 1984), 114
9
interaksi di antara manusia yang mencakup sekurang-kurangnya tiga tindakan.
Tingkatan nilai kultural yang menjadi acuan bagi institusi yang lebih rendah
tingkatannya, Mencakup hukum dan peraturan yang mengkhususkan pada apa yang
disebut aturan main, Mencakup peraturan yang bersifat kontraktual yang digunakan
digunakan selama periode waktu yang lama untuk mencapai maksud/tujuan yang
bernilai kolektif atau maksud-maksud lain yang bernilai sosial.7 Lembaga dapat
anggotanya dapat belajar untuk menjadi lebih baik pada satu bidang. Lembaga
bertujuan untuk menjadikan masyarakat selalu sehat baik secara fisik maupun mental.
Lembaga Hukum, merupakan lembaga yang mengatur mengenai tata tertib dalam
masyarakat dan memberikan bantuan dalam bidang hukum kepada masyarakat yang
dan memiliki tujuan agar kebutuhan ekonomi masyarakat dapat terpenuhi dengan
7
Nurida Fatimah. Pengertian Lembaga dan Organisasi. Diakses dari
http://nuridafatimah.blogspot.com/2012/06/v-behaviorurldefaultmlo.html, pada tanggal 12 Maret 2021
pukul 14.00 WIB
8
Pengertian Lembaga: Arti, Jenis, Fungsi, dan Unsur. Diakses dari
https://jagad.id/pengertian-lembaga/, pada tanggal 12 Maret 2021, pukul 14.10 WIB
10
Sedangkan kata “misi” berasal dari kata Latin yang artinya “mengutus”.
Menjadi seorang Kristen berarti diutus ke dunia sebagai wakil Yesus Kristus. Istilah
misi berasal dari bahasa Latin “missio” yang diangkat dari kata dasar “mittere” yang
berkaitan dengan kata “missum” yang artinya “to send” (mengirim/mengutus), “act of
sending, being sent or delegated by authority/persons sent, etc”. Padanan dari kata ini
dalam bahasa Yunani ialah “apostello” yang berarti mengirim dengan otoritas,
dimana orang yang dikirim diutus dengan otoritas dari yang mengirim untuk tujuan
khusus yang akan dicapai.9 Misi dalam Kekristenan adalah mengabarkan Injil
keselamatan kepada dunia, sebagai bagian lanjutan kedatangan Kristus yang pertama
kali ke dunia ini yaitu pengabaran berita akan hidup yang kekal di surga, dan
pengabaran kedatangan Kristus yang kedua kali atas penghakiman-Nya kepada dunia
definisi misi yang dibuat dan telah disepakati sekitar 179 gereja dan badan-badan
misi. Pertama, misi adalah setiap usaha yang ditujukan dengan sasaran untuk
Agung dengan menyatakan Kabar Baik dari Yesus Kristus, menjadikan murid, dan
dikaitkan dengan kebutuhan yang utuh dari manusia, baik jasmani maupun rohani.
Kedua, mengenai gereja misioner yang aktif dan sehat digambarkan sebagai gereja
yang mengambil sikap agresif dalam penginjilan sedunia, dimana setiap anggota
9
BDK: David J. Bosch, Transformasi Misi Kristen. (1), J. Verkuyl. 1987. Contemporary
Missiology. (1-4), J.H. Bavinck. 1960. An Introduction to the Science og Missions. (xvi-xviii), E.
Woga. 2002. Dasar-Dasar Misiologi. (13-16)
11
jemaat melihat dirinya sebagai komponen kunci dalam menggenapi Amanat Agung
mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang
sama.” Dalam memberitakan Injil ada banyak komponen yang berbeda, dimana
masing-masing komonen tersebut tidak dapat berdiri sendiri dan saling melengkapi
satu sama lain. Komponen misi yang utama adalah: 1. Utusan, 2. Pengutus dan 3.
Utusan
Utusan ialah para misionaris yang siap pergi untuk memberitakan Injil ke
menegaskan bahwa Ia sendiri adalah misionaris yang diutus oleh Allah Bapa dengan
tugas misioner yaitu membawa shalom kepada manusia berdosa dengan segenap
ciptaan-Nya (Yoh 14:6, 27; 8:29).11 Secara tersirat Tuhan Yesus mengatakan bahwa Ia
menunjuk kepada Diri-Nya sebagai Pengutus dan para murid-Nya adalah misionaris-
misionaris-Nya yang terutus ke dalam dunia dengan tugas shalom yang sama dari
Ketika Yesus merasa bahwa sudah tiba waktu bagi murid-murid-Nya untuk
ikut serta dalam pekerjaan-Nya secara langsung, maka yang para murid
butuhkan sekarang ialah mempraktekkan apayang telah mereka lihat dan
saksikan. Kemudian sang guru memanggil kedua belas murid-Nya dan
10
Novi Yuniarti. Sekilas Tentang Misi. Diakses dari
https://misi.sabda.org/sekilas_tentang_misi dan http://www.acma.org/, pada tanggal 12 Maret 2020,
pukul 15.00 WIB
11
Yakob Tomatala, Teologi Misi. Pengantar Misiologi: Suatu Dogmatika Alkitabiah
Tentang Misi, Penginjilan dan Pertumbuhan Gereja. Jakarta: YT Leadership Foundation, 2003), 15
J. Herbert Cane menegaskan bahwa “God is a missionary God. The Bible is missionary
12
book. The Gospel is a missionary message. The Church is a missionart institution”. J. Herbert Cane.
1981. Understanding Christian Mission), 15
12
mengutus mereka (Matius 10:5; Markus 6:7; Lukas 9:1-2). Sebelum melepas
mereka pergi, Yesus memberi petunjuk kerja pada para murid-Nya. Apa yang
Ia katakan pada saat itu sangat penting bagi kita di masa sekarang ini, dimana
Ia menguraikan dengan tegas inti dari segala yang telah disampaikan sedikit
demi seddikit dalam pengajaran-Nya kepada mereka.13
Hal pengutusan bukanlah suatu hal baru, namun merupakan seseuatu yang
telah dilakukan secara turun temurun sejak dahulu. Tuhan Yesus sendiri telah
mengutus para muridnya untuk menjadi misionaris dan memberitakan Injil bagi siapa
saja yang belum mendengar berita Injil, dan tugas ini pun diturunkan pada kita hingga
saat ini. Para misionaris yang menjadi utusan Injil dapat merupakan anggota jemaat
biasa, maupun orang-orang yang telah memiliki keterampilan atau profesi di bidang-
bidang tertentu. Keterampilan tersebut yang nantinya akan menjadi salah satu strategi
Pengutus
Tjandra Mulia terdiri dari: Mission Trainer (Pelatih), Prajurit Doa, Donatur, dan
Lembaga Misi.14
ladang pelayanan mereka sebelum waktunya adalah bahwa mereka tidak cukup siap
bukan seseorang yang mampu merancang program pelatihan. Pendeta yang mengerti
bahwa gereja memiliki suatu peranan kunci untuk ditampilkan dalam persiapan calon
misionarisnya pasti akan mnengusahakan hal ini, dimana beberapa pelatihan hanya
misi.16
Para pelatih atau mission trainer adalah orang yang memperlengkapi para
dapat digunakan sebagai sarana pemberitaan Injil. Para pelatih akan menyampaikan
kesulitan yang mungkin akan dihadapi beserta setiap kemungkinan yang dapat
dijadikan solusi untuk bertahan dalam misi penginjilan. Setiap pelatihan yang
dilakukan bertujuan untuk mempersiapkan para misionaris baik secara hati, pikiran,
Prajurit Doa
Doa adalah metode yang pertama dan utama untuk menyelesaikan masalah
misionaris. Di antara segala metode yang telah ditencanakan, tidak satupun lebih
praktis, lebih berhasi dibanding dengan metode ini. Jika kita mendukung dengan doa
kekuatan misionaris saat ini mungkin dapat digandakan, tanpa menambah seorangpun
16
Dean Wiebracht, Menjawab Tantangan Amanat Agung: Pedoman untuk Memobilisasi
Gereja Anda dalam Pekerjaan Misi (Yogyakarta: Penerbit ANDI Ofset. 2008), 90-91
17
Helen Montgomery, Prayer and Mission (West Medford, MA: The Central Comitte on
the United Study of Foreign Missions, 1924), 187
14
Kisah Para Rasul 2:42 mengatakan, “Mereka bertekun dalam pengajaran
rasul-rasul dan dalam persekutuan, Dan mereka selalu memecahkan roti dan berdoa”.
Doa merupakan solusi bagi setiap permasalahan, dan jemaat mula-mula pada saat itu
juga melakukan hal tersebut. Merka berdoa ketika memerlukan petunjuk, mereka
berdoa ketika terancam, mereka berdoa ketika memilih daikon-diakon, mereka berdoa
tanggung jawab karena membunuhnya, Petrus berdoa sehingga Tabita bangkit dan
kembali hidup. Jemaat mula-mula bersekutu dalam doa, dan dengan setia
melakukannya.18
Dari Pentakosta dan Rasul Paulus lewat berabad-abad sampai saat ini,
kisah misi telah menjadi kisah doa yang dijawab. Setiap keluaran energy baru nagi
misionaris adalah hasil doa orang percaya. Setiap usaha misionaris baru yang ada dan
diberkati oleh Allah telah menjadi bertumbuhnya suatu benih yang ditanam oleh Roh
melawan roh-roh jahat di udara”.Kita percaya akan adanya dosa dan iblis dan neraka
sebagai suatu kekuatan, dan juga kepada Allah dan kebenaran dan surga sebagai
kekuatan lainnya. Sesuai dengan sifatnya, kekuatan ini saling bertentangan datu sama
lain selamanya di alam kubur, dan dalam permusuhan tak terdamaikan. Kita sebagai
18
Dean Wiebracht, Menjawab Tantangan Amanat Agung: Pedoman untuk Memobilisasi
Gereja Anda dalam Pekerjaan Misi (Yogyakarta: Penerbit ANDI Ofset 2008), 61
19
Robert Glover, The Bible Basis of Mission (Los Angles CA: Bible House of Los
Angles, 1946), 178
15
manusia harus memilih di sisi mana kita berada - tidak bisabersikap netral - hidup
atau mati, surga atau neraka. Jika memilih berada di sisi Allah maka harus siap
menghadapi perang terbuka dengan musuh-musuh Allah. Pertempuran itu nyata dan
mematikan serta akan berlangsungterus menerus selama kita hidup di bumi ini.20
Menjadi prajurit doa berarti terlibat dalam peperangan rohani dan berjuang
dalam iman yang teguh, dalam hal ini untuk mendukung setiap perkerjaan misi yang
dilakukan oleh para misionaris di ladang misi. Orang-orang yang mengambil bagian
menjadi prajurit doa telah mendukung pelayanan misi melalui peperangan rohani
yang dilakukan.
Donatur
Donatur adalah orang yang secara tetap memberikan sumbangan berupa uang
kepada suatu perkumpulan dan sebagainya; penyumbang tetap.21 Banyak orang yang
merasa tidak dapat mengerjakan pelayanan misi karena harus bekerja sehingga
memiliki waktu yang sangat terbatas. Para profesional tersebut memiliki pengertian
bahwa bermisi adalah melakukan penginjilan secara langsung di wilayah yang belum
mengenal Injil. Sementara pekerjaan misi tentu tidak dapat berjalan apabila tidak
membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Dengan memberikan donasi secara finansial,
berati telah mendukung dan membuat pelayanan misi dapat terlaksana bahkan sampai
20
Tozer A.W, This World: Playground or Battleground? (Christian Publications, 1988), 2
21
Arti Kata Donatur menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pusat Bahasa edisi
ke 4 versi offline.
16
Lembaga Misi
atas kehidupan para misionaris yang diutus selama mengerjakan misi di daerah. Salah
satu masalah terberat yang mungkin dialami oleh para misionaris di daerah adalah
kesendirian. Lembaga misi harus mampu menjadi sahabat yang dapat mendukung dan
mendampingi para misionaris dalam setiap masalah dan kesulitan yang dihadai
misionaris pada orang yang membantu segala keperluan para misionaris selama
pekerjaan misi bukanlah tugas para misionaris, namun merupakan tugas dari lembaga
misi. Lembaga misi bertanggung jawab untuk mencukupi segala kebutuhan secara
selama melakukan pelayanan misi. Oleh sebab itu lembaga misi memiliki kepentingan
misionaris serta secara aktif memberitakan Injil ke berbagai tempat di dunia hingga
The Navigators
22
Jason Mandryk, Operation World Jilid 2: Negara-Negara (A-J) - Panduan untuk
Mendoakan Semua Bangsa di Dunia (Yogyakarta: PT Gloria Usaha Mulia, 2013.
17
World Vision International (WVI)
Tearfund
Penerima
Penerima yaitu daerah penempatan yang menjadi ladang misi dimana para
orang di daerah tersebut. Wahyu 7:9 menuliskan, “Kemudian dari pada itu aku
melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat
terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di
hadapan tahta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubbah putih dan memegang
tujuan pemberitaan misi. Indonesia Pelangi Nusantara mencatat, sampai tahun 2017
ada lebih dari 130 suku terabaikan dengan jumlah populasi lebih dari 1000 orang yang
Kalimantan, yaitu Suku Bakumpai, Suku Dayak Pasir, Suku Dayak Tidung, Suku
Lembaga misi dapat dibedakan atas dua bidang, yaitu dari segi wadah
yang menjadi payung kegiatan misi dan pengutusan, dan dari segi ruang lingkup atau
23
Indonesia, Profil Suku Terabaikan. Indonesia Pelangi Nusantara – IPN (Indonesian
People Network, 2017), 96-101
18
Lembaga Misi Menurut Wadahnya
bahasa Portugis: igereja yang berasal dari bahasa Yunani: εκκλησία (ekklêsia) yang
berarti dipanggil keluar.24 Tuhan Yesus pertama kali menggunakan kata ekklesia
dalam Perjanjian Baru, dan Ia memakai kata itu untuk menunjuk murid-murid yang
bersama dengan Dia (Mat 16:8). Pada masa berikutnya kata ekklesia mendapat arti
pemakaian yang lebih luas, ketika gereja-gereja lokal pada saat itu didirikan di mana-
mana dan semua itu disebut sebagai ekklesiani, sebab hal tersebut dimanifestasikan
sebagai Gereja Kristus yang Universal. Jadi dapat disimpulkan bahwa cara gereja di
bangun adalah pekerjaan Roh Kudus dalam membaptis orang percaya ke dalam
Tubuh Kristus.
Di Indonesia, gereja sudah hadir sejak abad ke-2 Masehi, perama kali di
Fansur-Sumatra Utara. Sejak saat itu sampai saat ini terdapat banyak sekali jenis
aliran gereja di Indonesia, di antara nya adalah aliran Gereja Katolik Roma, aliran
Gereja Protestan, dan aliran Gereja Ortodoks. Khusus untuk gereja-gereja dari aliran
ritual Pentakosta, kadang digolongkan terpisah dari kelompok gereja Protestan karena
perbedaan ritual dan pengakuan iman, meskipun dari sejarahnya gereja Pentakosta
muncul dari denominasi ajaran Protestan. Gereja Protestan dan Pentakosta terbagi-
bagi menjadi unsur gereja yang lebih kecil, maka memiliki banyak cabang bahkan di
24
Gereja. diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Gereja, pada tanggal 13 Maret 2021,
pukul 12.35 WIB
25
Gereja, diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Gereja_di_Indonesia , pada tanggal 13
Maret 2021, pukul 12.35 WIB
19
Tugas panggilan Gereja merupakan kelanjutan dari misi Tuhan Yesus
tugas yang secara garis besar dibedakan dalam tiga hal yaitu Koinonia (bersekutu),
yang utuh dan tidak terpisah satu dengan yang lain. Ketika orang percaya
mendukung, dan harus dilaksanakan secara seimbang dan terpadu sehingga menjadi
pelayanan gereja yang utuh.26 Tiga tugas panggilan gereja yang mendukung hakekat
kewajiban yang harus dijalankan jemaat sebagai orang percaya untuk menjalankan
perintah Tuhan. Ini adalah persekutuan dengan orang-orang yang dipanggil dari
kegelapan kepada komunitas terang Kristus, yaitu persekutuan intim dalam cinta
kasih yang sejati antara Yesus Kristus dan jemaat-Nya.28 Gereja sebagai koinonia
adalah tubuh Kristus, dimana semua orang menjadi satu di dalam Kristus atas dasar
Firman Allah, Baptisan, dan Perjamuan Kudus. Dengan dasar inilah anggota gereja
harus saling mempedulikan dan dikumpulkan bersama sebagai komunitas yang kudus
26
Dien Sumiyatiningsih, Mengajar dengan Kreatif dan Menarik (Yogyakarta: Andi,
2009), 19-20
Sebagaimana dikatakan juga oleh Janets dan Muhammad Ansar dalam “Akuntabilitas
27
Dalam Prespektif Gereja Protestan: Studi Fenomenologis Pada Gereja Protestan Indonesia Donggala
Jemaat Manunggal Palu”. Simposium Nasional Akuntansi XIV Aceh. 2011
Pdt. Mori Sihombing, M.Th. 2014. “Koinonia dan Keuangan Gereja yang Sehat -
28
HKBP” dalam buku Felloship Through Stewardship (Tinjauan Teologis Mengenai Persekutuan dan
Penatalayanan). Pematangsiantar: Lembaga Studi Agama dan Pembangunan – L.SAPA, 73
20
secara nyata, bukan hanya sekedar pertemuan biasa melainkan persekutuan yang
seluruh berkat yang Allah berikan dalam seluruh kehidupan komunitas gereja. Oleh
sebab itu ibadah juga harus merefleksikan komitmen hidup melayani Tuhan dngan
perkataan dan tindakan setiap hari. Mutu persekutuan juga harus senantiasa
dipelihara, dimana iman menjadi proses dalam kehidupan setiap warga gereja.
secara kreatif untuk membatu warga jemaat dalam memahami Alkitab dan mengalami
kehidupan. Dengan pemahaman Firman Tuhan yang benar, maka setiap warga gereja
sadar akan dirinya sebagai bagian integral gereja yang memiliki panggilan untuk
mendukung misi gereja melalui talenta yang dimilikinya. Sebab tanpa pemahaman
tersebut, persekutuan Gereja sebagai tubuh Kristus (koinonia) akan beralih menjadi
komunitas politis.29
ezer dalam Kejadian 2:18, 20; Mazmur 121:1. Diakonia dalam bahasa Ibrani disebut
syeret yang artinya melayani. Dan dala terjemahan bahasa Yunani, kata diakonia
Menurut salah satu dugaan yang lazim dikemukakan sehubungan dengan etimologi
kata “daikon”, arti harafiah kata ini adalah “terobos debu”, mengacu pada kumpulan
29
Pdt. Midian KH Sirait. 2012. Artikel: Koinonia, Marturia, Diakonia. Diakses dari
https://midiankhsirait.wordpress.com/2012/01/18/koinonia-marturia-diakonia/, pada tanggal 15 Maret
2021 pukul 11.50 WIB.
30
A. Noordegraf, Orientasi Diakonia Gereja (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2004), 2
21
debu yang ditembulkan oleh kesibukan pelayan atau pewarta tatkala menunaikan
tugasnya.31 Melayani adalah satu dimensi kehidupan Gereja Kristen yang didasarkan
atas teladan dan perintah Yesus Kristus (Markus 10:42-45, Matius 25:31-46) dan atas
perkataan Rasul (Gal 6:2). Persekutuan Gereja dengan Tuhan menjadi nyata dalam
dalam solidaritas kehidupan bersama dan dalam tanggung jawab atas kehidupan
sesama, khususnya yang miskin dan hina. Rasul Paulus menyelenggarakan diakonia
ekumenis pertama ada kehidupan Gereja awal dalam bentuk pengumpulan dana
bantuan dari jemaat Kristen non Yahudi untuk orang miskin di lingkungan jemaat
Yahudi di Yerusalem. Usaha ini tidak didasarkan atas rasa kemanusiaan Rasul
Paulus, tetapi merupakan wujud kehidupan Gereja Kristen yang adalah persekutuan
hidup baru atas dasar iman dan kasih. Secara konkret diakonia Gereja selalu dimulai
dari lingkungan terdekat, dan meluas melampaui batas kegerejaan, kebangsaan, dan
golongan.32
karena peraturan di daerah tertentu dengan tujuan membungkam gereja akan berita
keselamatan. Namun melalui pelayanan diakonia, gereja dapat lebih leluasa masuk ke
daerah-daerah sulit tersebut dan dapat menjangkau lebih banyak jiwa tanpa harus
membawa bendera gereja tertentu.Makna pelayanan yang dikatakan oleh Allah adalah
lain di atas kepentingan pelayan. Meninggalkan zona nyaman bahkan jika orang yang
dilayani memberikan respon yang tidak diharapkan, dan tampaknya tidak mengalami
perubahan yang menunjukkan hasil positif dari pelayanan. Melakukan segala sesuatu
31
Partridge, Eric. Origins: A Short Etymoligical Cictionary of Modern English. (New
York: Greenwich House. ISBN 0-571-41425-2.
32
Pengertian Diakonia. Diakses dari http://arti-definisi-pengertian.info/pengertian-
diakonia/, pada tanggal 15 Maret 2021 pukul 13.13 WIB
22
seperti bagi Allah dan bukan untuk manusia sehingga tidak ada banyak alasan untuk
tidak melayani. Hal ini juga yang membuat adanya pergerakan dalam hal melayani
untuk menjadi rekan sekerja Allah yang menyatakan kasih-Nya melalui pelayanan
Ketiga, Marturia (Bersaksi) Kata marturia adalah salah satu istilah yang
dipakai gereja dalam melakukan aktivitas imannya, sebagai tugas panggilan gereja
yaitu dalam hal kesaksian iman34 -pemberitaan Injil sebagai berita keselamatan bagi
manusia.35 Marturia berasal dari bahasa Yunani “Martureo” dan kata yang berakar
padanya, “martus, marturia, dan marturion”, yang berarti “saksi”. Saaksi ialah orang
yang memberi esaksian tentang esuatu yang ia sendiri telah melihatnya. Dalam gereja
purba kata “Martus” menjadi terbatas, terutama untuk menyebut mereka yang setia
kepada imannya kendati sampai mati sekalipun. Penggunaan kata itu dalam arti
demikian dikenal di Indonesia sebagai martir.36 Martir artinya orang yang rela
kepercayaan; dan orang yang mati dalam memperjuangkan kebenaran agama.37 Dalam
dunia Kristen modern, “kesaksian” berarti cerita tentang apa yang dikerjakan Kristus
atas hidup seseorang menjadi pengalaman hidup orang itu. Istilah marturia saat ini
33
Pengertian Koinonia, Marturia, Diakonia, Gereja Reformatif. Diakses dari
https://www.isplbwiki.net/2020/01/pengertian-koinonia-marturia-diakonia.html, pada tanggal 15 Maret
2021 pukul 13.17 WIB
34
Andreas A. Yewangoe, Tidak Ada Penumpang Gelap (Jakarta: BPK Gunung Mulia,
2009)
35
Marturia. Diakses dari http://id.dbpedia.org/page/Marturia, pada tanggal 15 Maret 2021
pukul 13.25 WIB
36
Kasiatin Widianto, Disertasi: Pengaruh Pembinaan Warga Gereja Dan Pelayanan
Pastoral Terhadap Pertumbuhan Jemaat Gereja Bethel Indonesia Family Blessing Surabaya.
(Surabaya: STTII Surabaya, 2018), 90
37
Arti Kata Martir menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pusat Bahasa edisi ke
4 versi offline.
23
lebih sering digantikan dengan “evangelisme” yang berarti pengabaran Injil Kristen
orang lain.38
bawa memberitakan Injil hanyalah tugas pendeta, diaken, guru Injil, dan para fulltimer
gereja saja. Namun ini adalah tugas semua umat Kristen, dimana umat Kristen bisa
melakukan tugas ini hanya jika telah mengalami kematian dan kebangkitan Kristus.
Tuhan Yesus telah memanggil seluruh umat yang telah lebih dulu menerima
keselamatan dari Kristus untuk mengerjakan misi dan memberitakan Injil sampai ke
ujung bumi. Inilah yang mendasari bahwa marturia harus dilakukan baik secara
individu maupun persekutuan, dimana umat Tuhan seharusnya sadar untuk memiliki
komitmen sebagai bentuk kesetiaan sebagai murid Kristus dan dengan demikian
menjadi pemberita keselamatan Kristus kepada setiap orang yang belum pernah
mengenal Injil.
tantangan yang harus dihadapi gereja, dan tentu saja hal ini seringkali menekan
pertumbuhan di dalam gereja. Tantangan yang dihadapi Gereja tersebut antara lain:39
rohani dan berkutat dengan keduniawian, politik internal, perpecahan, dan praktik
melalui pertobatan sejati. Kedua, Kegagalan pemuridan. Sangat sedikit pengajar bagi
38
Marturia. Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Marturia, pada tanggal 15 Maret
2021 pukul 13.27 WIB
39
Jason Mandryk, Operation World Jilid 2: Negara-Negara (A-J) - Panduan untuk
Mendoakan Semua Bangsa di Dunia (Yogyakarta: PT Gloria Usaha Mulia, 2013), 497
24
para pencari Tuhan dan petobat baru. Banyak gereja tradisional kebingungan tentang
pemuridan yang baik bagi mereka yang butuh dimuridkan. Ketersediaan Alkitab dan
aktivitas pengajaran dalam bahasa yang dapat dimengerti juga akan berpengaruh besar
dalam pemuridan.
membawa orang menuju pada kesesatan yang makin mendalam, kekristenan sinkretis
diterapkan umat Kristen di negara Barat belum tentu sesuai diterapkan di masyarakat
Indonesia. Banyak megachurch bermunculan dengan segala bentuk gereja dan gaya
ibadahnya yang berasal dari luar negeri. Hal ini berpotensi memperkuat atau
menjadi bijak untuk dapat mengadopsi hal-hal alkitabiah yang sesuai dengan kondisi
penolakan dan penganiayaan bila mengikut Yesus, termasuk kekerasan dan kadang
mati sebagai martir. Para petobat baru ini juga sulit menyesuaikan diri dengan budaya
Kristen serta struktur gereja yang sudah ada.Saat ini banyak gereja yang tidak melihat
misi sebagai suatu hal yang penting untuk dikerjakan. Banyak gereja yang sudah tidak
memiliki departemen misi dalam struktur kepengurusannya, dan tidak lagi mengutus
jemaatnya untuk menjadi pemberita Injil. Banyak gereja-gereja saat ini yang tidak
berdiri sebagai lembaga pengutus, melupakan tugas misi yang seharusnya merupakan
salah satu fungsinya, dan lebih berfokus pada hal-hal yang terjadi di dalam gereja.
Namun di antara semuanya itu, masih ada gereja yang aktif dalam memberitakan Injil,
25
serta mengutus jemaatnya untuk menjadi misionaris. Beberapa contoh gereja yang
sampai saat ini masih mengerjakan misi penginjilan dan memiliki departemen misi
Yayasan adalah suatu badan hukum yang mempunyai maksud dan tujua
diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan. Rapat paripurna DPR pada tanggal
yang terdapat dalam PT atau badan usaha lainnya. Yayasan digerakkan oleh organ-
organ seperti pembina, pengawas, dan pengurus sebagai pelaksana hariannya, dimana
40
Yayasan. Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Yayasan, pada tanggal 13 Maret
2021 pukul 15.19 WIB
26
yayasan setiap tahunnya. Dalam mendirikan sebuah yayasan, akan dilakukan akta
notaris agar mempunyai status badan hukum, karena yayasan merupakan badan
hukum yang resmi sehingga dibutuhkan pengesahan oleh Mentri Kehakiman dan Hak
kegiatan.
dalam Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga Yayasan tersebut. Adapun tujuan
yayasan harus sesuai dengan yang diatur dalam Undang-Undang Yayasan, yaitu untuk
mencapai tujuan tertentu dan harus bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan.
lain, jangka waktu yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar terlah berakhir, atau tujuan
yang ditetapkan tidak tercapai, dengan putusan pengadilan yang telah memperoleh
atau sinode gereja baru, serta tidak melakukan tugas khusus gereja yaitu baptisan dan
sakramen. Yayasan boleh melakukan ibadah maupun acara berbau kerohanian, namun
tidak diperuntukkan sebagai rutinitas. Hal ini dituliskan dalam buku panduan
persyaratan mendirikan.
27
Berikut adalah contoh yayasan baik dalam skala daerah, lokal, maupun nasional, yang
Yayasan Kartidaya
Organisasi berasal dari kata ὄργανον - organon - alat, yang memiliki arti
wadah atau tempat berkumpulnya orang-orang untuk bekerja sama secara rasional,
baik uang, matrial, mesin, metode, lingkungan, dan sarana-prasarana yang ada secara
efisien dan efektif untuk bisa mencapai tujuan organisasi tersebut.41 Sebuah organisasi
dapat terbetuk karena dipengaruhi beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi
serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut
terhadap masyarakat, dimana tujuan tersebut nantinya akan dicapai bersama dengan
Organisasi yang baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh
tidak bisa didapatkan secara mudah di tempat umum. Setiap organisasi tentunya
memiliki susunan atau struktur yang dimulai dari jabatan seorang ketua organisasi,
kemudian diikuti dengan wakil, sekretaris, bendahara, dan berbagai bidang lainnya
struktur yang terkait baik secara langsung maupun secara tidak langsung kepada
41
Keith Davis, Human Relations at Work (New York: San Fransisco, Toronto, London,
1962)
42
Organisasi. Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi, pada tanggal 15
Maret 2021 pukul 10.19 WIB
43
Pengertian Organisasi Manfaat dan Fungsi Berorganisasi. Diakses dari
https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-organisasi/ pada tanggal 15 Maret 2021 pukul
10.23 WIB
29
organisasi yang mereka pilih.44 Anggota organisasi terlibat dalam situasi kelompok
juga keterlibatan mental, pikiran, emosi, maupun perasaan, serta turut bertanggung
bergerak, dan terlibat secara aktif dalam proses politik dan ilmu kenegaraan seperti
kelompok advokasi, lembaga tink tank, partai politik, dan kelompok teroris.
pembentukan tatanan sosial pada suatu wilayah tertentu oleh pemerintahan yang sah,
peraturan-peraturan yang ada di negara tersebut baik yang berbadan hukum maupun
yang tidak berbadan hukum, dimana fungsinya adalah sebagai sarana partisipasi
masyarakat dalam membangun bangsa dan negara, serta sebagai tempat komunikasi
agar terpenuhi segala kebutuhan manusia yang tidak dapat dilakukannya sendiri.
dibentuk sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam lingkup suatu agama tertentu.
sekumpulan orang yang terkait akan hak-hak serta kewajiban, tidak luput juga dari
44
WS, Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar (Jakarta: Gramedia, 1997), 75
45
Organisasi. Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi#cite_note-7, pada
tanggal 15 Maret 2021 pukul 10.21 WIB
30
peraturannya. Organisasi sekolah memiliki aturan-aturannya sendiri sebagaipedoman
beranggotakan mahasiswa untuk mewadahi bakat, minat dan potensi mahasiswa yang
intra kampus, antar kampus, ekstra kampus, maupun ikatan mahasiswa kedaerahan
yang bergerak di bidang misi antara lain: Komunitas Pembawa Berkat Palangka Raya
bahkan seringkali dicurigai hanya karena beragama Kristen. Masyarakat tersebut tidak
ingin wilayahnya di Kristenkan oleh para pemberita Injil, karena wilayah itu tentu
sudah memiliki agama dan kepercayaan yang dianut sejak zaman nenek moyangnya
dahulu.
Namun ada strategi yang bisa digunakan sebagai sarana perkabaran Injil
bagi para misionaris untuk dapat masuk dan diterima dengan baik oleh wilayah
tersulit sekalipun, yaitu apabila misionaris diperlengkapi dengan keahlian tertentu dan
menembus wilayah terpencil itu melalui profesi yang dimiliki, dengan tujuan
dilakukan melalui profesi. Profesi atau keahlian yang dapat digunakan sebagai
Injil, dimana fungsinya adalah sebagai jalan masuk bagi para pemberita Injil dengan
tujuan untuk memenangkan jiwa-jiwa bagi Kristus. Semua orang dari gender,
kalangan dan usia yang beragam pasti memiliki masalah pada kesehatan, dan
wilayah pedesaan yang jauh dari kemajuan zaman, dimana akses menuju rumah sakit
maupun klinik sangatlah susah, dan tentu akan memakan biaya yang tidak sedikit.
Maka akan sangat diterima apabila ada dokter, perawat, bidan, dan orang dengan
anugerah Allah. Namun di balik itu ada usaha yang dilakukan dalam mempersiapkan
penyuluhan bagi ibu hamil dan dalam masa nifas, dan masih banyak hal lain yang
tentunya dapat digunakan sebagai sarana perkabaran Injil melalui bidang kesehatan.
46
Petrussf. 2007. Misi dan Kesehatan. Diakses dari
https://petrusfsmisi.wordpress.com/2007/10/11/misi-dan-kesehatan/, pada tanggal 23 Maret 2021 pukul
15.36 WIB
32
Salah satu contoh pelayanan di bidang kesehatan adalah pelayanan misi
Kalimantan Tengah. Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam perjalanan misi
pada masyarakat desa setempat. Pelayanan kesehatan ini dimulai dengan menimbang
yang dialami, memberikan obat dan vitamin, dan diakhiri dengan mendoakan orang-
orang tersebut serta secara singkat memberitakan bahwa Yesus Kristus adalah satu-
satunya Tuhan yang dapat membebaskan segala penyakit dan permasalahan hidup
yang dialami. Tidak jarang pula banyak jiwa yang menerima Tuhan Yesus sebagai
manusia, dan setiap orang berhak mendapatkan pendidikan. Salah satu kebijakan yang
diterapkan di Indonesia adalah program Wajib Belajar 9 tahun yang digalakkan oleh
XIII, Pasal 31, ayat (1) yang menyatakan bahwa Tiap tiap warga negara berhak
mendapatkan pengajaran. Sejak tahun 2015 lalu telah diberlakukan program Wajib
Belajar 12 tahun, yaitu dari kelas 1 Sekolah dasar, sampai pada kelas 12 Sekolah
mengembangkan diri tiap individu untuk dapat meangsungkan hidup. Maka menjadi
orang yag terdidik itu sangatlah penting. Pendidikan dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu pendidikan secara formal yang kita dapatkan melalui sekolah maupun kursus,
dan pendidikan secara informal yang didapat melalui keluarga dan lingkungan
masyarakat sehari-hari yang akan terus didapatkan oleh seseorang sejak lahir sampai
matu (seumur hidup). Ada beberapa hal yang menjadi alasan bahwa pendidikan
seseorang mendapatkan pengetahuan tentang berbagai hal dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan dunia ini. Orang yang berpendidikan dapat melihat dunia dan
untuk bertindak secara dewasa dan mencari solusi atas permasalahan tersebut.
Membangun Karakter.
dewasa, memiliki rencana akan kehidupan masa depan, serta dapat mengambil
47
Wajib Belajar. Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Wajib_belajar, pada tanggal
23 Maret 2021 pukul 18.53 WIB
34
keputusan yang tepat di dalam kehidupan. Pekerjaan dan Karir. Orang yang
berpendidikan akan berfikir secara positif dan jauh lebih mudah mendapatkan
pekerjaan.
Lapangan pekerjaan manapun pasti akan lebih memilih orang yang pernah
mengenyam pendidikan. Bahkan tidak jarang orang yang berpendidikan akan berfikir
untuk menjadi krearif dengan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat
berpendidikan pasti akan lebih maju dibandingkan wilayah yang menutup diri dari
dunia pendidikan. Kemajuan ilmu dan teknologi saat ini tentu sangat mempengaruhi
kehidupan semua orang, bahkan sampai ke wilayah terpencil sekalipun. Apabila tidak
diimbangi dengan sumber daya manusia untuk mengoperasikannya, maka hal tersebut
adalah sia-sia. Oleh sebab itu diperlukan adanya orang-orang berpendidikan yang mau
membangun dan memajukan wilayah tersebut sehingga wilayah utu tidak hidup dalam
Hingga saat ini, sudah banyak orang yang sadar akan pentingnya
pendidikan, bahkan di wilayah terpencil sekalipun. Hal ini dibuktikan dengan usaha
pemerintah untuk membangun sekolah dari tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah
Pertama, dan Sekolah Menengah Atas, untuk memberi akses bagi anak-anak usia
yang lebih maju. Namun sangat banyak kendala yang dihadapi dalam melaksanakan
program tersebut, salah satunya adalah terbatasnya sumber daya manusia atau guru-
guru yang bersedia ditempatkan di wilayah sulit itu. Hal ini membuat banyak desa
yang kekurangan tenaga pengajar, bahkan tidak jarang ada desa yang memiliki
35
bangunan sekolah namun tidak ada guru tetap untuk memberi pendidikan bagi anak-
anak sekolah.
apabila ada misionaris yang datang dan menawarkan diri untuk menjadi tenaga
pendidik di wilayah tersebut? Pastilah misionaris tersebut akan sangat diterima oleh
didik dan di ajar oleh guru-guru tersebut. Meskipun mungkin guru-guru itu
hidupnya.
dimana anak-anak dan kaum muda merupakan misionaris masa depan. Pendidik dan
para anggota senior memegang satu peranan penting untuk dimainkan dalam
penjangkauan misi Kristen. Tidak hanya memberikan kepemimpinan dan visi yang
diperlukan, tetapi banyak di antara mereka yang dapat menjadi aktif terlibat dalam
dapat menjadi kenyataan yang dapat dirasakan oleh misionaris sebagai seorang
pendidik misi.48 Lembaga Kristen yang bergerak di bidang pendidikan antara lain:
Sekolah Tinggi Teologi Injili Surabaya. Yayasan Terang Kasih Bangsa. Yayasan
Pengajaran Kristen Petra, Institut Agama Kristen Negeri Palangka Raya, Universitas
48
Dean Wiebracht, Menjawab Tantangan Amanat Agung: Pedoman untuk Memobilisasi
Gereja Anda dalam Pekerjaan Misi (Yogyakarta: Penerbit ANDI Ofset, 2008), 162-163
36
Bidang Ekonomi. Ekonomi merupakan perilaku dan tindakan manusia
untuk dijadikan solusi dalam bertahan hidup. Solusi inilah yang menjadi jawaban atas
keberadaan kehiatan produksi, distribusi, dan konsumsi yang dikenal sebagai prinsip
ekonomi. Para peneliti mengatakan bahwa kegiatan ekonomi tidak semata untuk
daya, dimana didalamnya terdapat modal, materi, dan tenaga untuk dapat
melakukan proses pengelolaan sumber daya yang ada di daerah tersebut dan
membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta
maksimal mengelola Sumber Daya Alam yang ada di pelosok daerahnya. Namun
seringkali hal tersebut terkendala oleh Sumber Daya Manusia yang kurang memadai
celah untuk masuk dan membantu pemerintah serta masyarakat di wilayah tersebut
yang disediakan oleh alam. Para misionaris dapat membantu perekonomian desa
dengan kegiatan produksi yaitu mengajarkan pengelolaan yang tepat atas sumber daya
alam yang ada, lalu kemudian melalui koneksi yang dimiliki mencari peluang untuk
menjadi keripik dan di kemas sedemikian rupa lalu didistribusikan ke kota. Desa-desa
di Kalimantan terdapat banyak tumbuhan Bajakah yang belum lama ini menjadi viral
Hal ini juga bisa menjadi peluang apabila kayu Bajakah tersebut diolah sedemikian
rupa menjadi minuman cepat saji, atau dimasukkan ke dalam kapsul, lalu kemudia
Salah satu bentuk pelayanan di bidang ekonomi adalah yang telah berjalan
hingga saat ini adalah pelayanan misi yang dilakukan oleh dr. Eddy Kristianto melalui
setempat. dr. Eddy Kristianto adalah seorang dokter yang mengabdikan diri di salah
satu pelosok desa Kalimantan Barat yaitu desa Rawuk, untuk memberikan pelayanan
kesehatan dan pendidikan karakter bagi warga. Saat pertama kali menginjakkan kaki
di Kalimantan dr. Eddy dan istri menyaksikan pelayanan kesehatan yang masih sangat
jauh dari standard dan ketersediaan obat-obatan pun tidak memadai. Keterbatasan itu
akhirnya memaksanya untuk belajar mengolah tanaman herbal sebagai obat, dan
pun belajar mengenai herbal di Tosashimizu Hospital-Jepang selama dua tahun dan
saat kembali ke Indonesia ilmu tersebut ia asah dengan melakukan penelitian tentang
49
Bagus Pradana, Eddy Kristianto: Mengolah Herbal Menjadi Penawar. Diakses dari
https://mediaindonesia.com/weekend/274885/eddy-kristianto-mengolah-herbal-menjadi-penawar, pada
tanggal 25 Maret 2021 pukul 10.16 WIB, 2019.
38
Dunia diciptakan, dipelihara, dan ditebus oleh Kristus. Kita tidak dapat
ciptaan, penebusan, dan harta warisan. Mari perduli pada bumi dan secara
alasan dunia sekuler saja, tetapi demi kepentingan Tuhan. Jika Yesus adalah Tuhan
dari seluruh bumi, maka hubungan kita dengan Kristus tidak terpisah dari cara kita
herbal, serta membuat produk-produk herbal seperti teh celup dari daun kelor dan
sabun dari herbal untuk kecantikan. Melalui KTB-UKM dr. Eddy sudah berkeliling
sampai ke pelosok-pelosok Indonesia dan mencari potensi yang dimiliki desa tersebut
untuk kemudian diolah dan didistribusikan ke wilayah lain yang memerlukan produk
warga di kawasan pedalaman, dimana dr. Eddy sendiri mengatakan bahwa terlampau
banyak khazanah herbal di Indonesia yang memiliki manfaat untuk kesehatan, tetapi
semua itu tetap butuh sumbangsih dari para tenaga ahli untuk menelitu dan
UKM terus membagikan wawasan seputar hidup sehat serta cara membangun
kesadaran masyarakat akan potensi manfaat herbal di Indonesia.51 Beberapa hasil alam
50
Memberitakan Injil di Tengah Masyarakat Majemuk: tiga dokumen kontemporer
gerejawi (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2018.), 75
51
Bagus Pradana. 2019. Eddy Kristianto: Mengolah Herbal Menjadi Penawar. Diakses
dari https://mediaindonesia.com/weekend/274885/eddy-kristianto-mengolah-herbal-menjadi-penawar,
pada tanggal 25 Maret 2021 pukul 10.16 WIB
39
yang diolah dan dapat menjadi obat herbal menurut KTB-UKM antara lain: Wine dari
hasil fermentasi anggur hijau, buah nanas, biji coklat, Penyedap dari rumput laut
Manisan dan syrup dari jahe dan lemon, Masker wajah dan sabun dari daun kelor, Jus
Zaman dulu, wanita hanya dikenal sebagai ibu rumah tangga yang
perubahan mendasar pada kehidupan kaum wanita.52 Saat ini wanita dan pria memiliki
kesempatan yang sama dalam meniti karir. Adalah hal yang wajar apabila wanita
bidang pendidikan, kesehatan, dunia entertainment, atau memiliki aktifitas dan hobby
tersebut tidak lagi memiliki cukup waktu untuk mengerjakan pekerjaan rumah seperti
52
RoselinaTjiptadinata. 2016. Emansipasi, Kemajuan atau Kemunduran bagi Wanita?.
Diakses darhttps://www.kompasiana.com/roselinatjiptadinata/57876af6587b61fe07d13ce6/emansipasi-
kemajuan-atau-kemunduran-bagi-wanita?page=all, pada tanggal 25 Maret 2021 pukul 10.36 WIB
40
Rutinitas yang dijalani sungguh menyita tenaga dan fikiran sehingga baik wanita
maupun pria akan merasa lelah saat kembali dari serangkaian kegiatan yang telah
dilakukan sepanjang hari. Hal ini yang membuat para keluarga membutuhkan
kehadiran pengasuh untuk memberi perhatian khusus pada anak-anak, dan Asisten
Pengasuh dan ART dapat menjadi salah satu sarana dalam peberitaan Injil
apabila diperlengkapi dengan hati yang mau melayani dan memberitakan Injil
para pengasuh dan ART ini tentu memiliki lebih banyak waktu untuk bermain dan
menemani anak-anak dibandingkan dengan waktu yang dapat diberikan oleh orang
tuanya. Ini adalah kesempatan baik yang dapat digunakan untuk bercerita tentang
Tuhan Yesus, dan mengajarkan hal-hal positif kepada anak-anak tersebut. Waktu-
waktu itu juga akan menumbuhkan rasa nyaman dan rasa percaya dari anak-anak
sehingga para pengasuh dapat menjadi pendengar yang baik ketika anak-anak
memiliki masalah dan memerlukan tempat untuk bercerita, serta dapat memberikan
solusi dan berdoa atas permasalahan yang sedang dihadapi. Selain itu, para orang tua
juga akan merasa bahagia apabila anaknya mengalami perubahan dan bertumbuh ke
arah yang positif, sampai pada akhirnya hal tersebut juga akan menjadi titik awal
untuk memberitakan Injil Keselamatan kepada orang tuanya. Lembaga Misi Kristen
yang bergerak dalam menyediakan Pengasuh (Baby Sitter) dan Asisten Rumah
1086 menyebabkan para pemimpin Kristen pada saat itu memikirkan pelaksanaan
Amanat Agung, dan berakhir pada satu kesimpulan bahwa jikalau seluruh dunia ini
harus di Injili, maka harus diambil satu tindakan tegas untuk mencapai masa yang
besar itu. Maka timbullah pendapat bahwa cara paling berhasil untuk mencapai
jumlah itu dengan efektif ialah dengan perantaraan literatur.53 Satu-satunya jalan
untuk mencapai setiap oknum dengan Injil idalah dengan menggunakan barang
cetakan (Oswald J. Smith). Selain para penerbit dan lembaga Alkitab, penghargaan
juga patut diberikan pada para penterjemah Alkitab Wycliffe yang tidak terhitung
banyaknya. Demikian pula kepada mereka yang rela masuk ke daerah-daerah primitif
Tentu saja keselamatan tidak datang dari barang cetakan, video dan
tulisan-tulisan tersebut, melainkan Injil itu sendiri. Entah disampaikan secara lisan,
tercetak, maupun melalui media sosial, Injil itu adalah Kuasa Allah yang akan
menyelamatkan orang yang percaya. Literatur Kristen sering disebut sebagai “Utusan
Injil tercetak”, dan memiliki kekuatan nyata dalam hal: 55 Pertama, Ia dapat pergi
beritanya terus menerus tanpa istirahat atau cuti. Ketiga, Pada umumnya ia tidak
Kelima, Melalui pos ia dapat pergi ke berbagai tempat dimana seorang utusan Injil
53
George Verwer, Dinamika Pelayanan Literatur (Jakarta: Yayasan Obor Menyeluruh
Indonesia Surabaya: Yakin CLC Indonesia, 1995), 9-10
54
Ibid, 11
55
George Verwer, Dinamika Pelayanan Literatur (Jakarta: Yayasan Obor Menyeluruh
Indonesia Surabaya: Yakin CLC Indonesia, 1995),, 26-27
42
tidak diijinkan masuk. Keenam, Dalam waktu sejam ia dapat diberikan kepada lebih
banyak orang daripada jumlah rata-rata pengunjung gereja pada setiap hari minggu
pagi. Ketuju, Ia memungkinkan para pembacanya mendengar berita yang sama itu
satu bagian khusus berita yang menarik hatinya. Kesembilan, Dalam bentuk buku, ia
dapat memberi kepada banyak hati yang kelaparan berjam-jam bahkan berhari-hari
kotbah yang berkesinambungan dan makanan rohani berupa kebenaran secara terus
menerus.
Di zaman yang modern ini, literatur dan tegnologi merupakan salah satu
solusi yang sangat baik bagi keberlangsungan pemberitaan Injil. Terlebih di masa-
masa menghadapi pandemik Covid-19 yang berdampak sangat hebat ini, umat Tuhan
dituntut untuk menjadi kreatif dalam seluruh aspek kehidupannya, tidak terkecuali
dalam hal memberitakan Injil. Terbatasnya pertemuan tatap muka demi mengikuti
protokol kesehatan membuat tempat ibadah ditutup dan perlahan pelaksanaan ibadah
dilakukan secara online. Hal ini sedikit banyak memberikan solusi yang baik bagi
jemaat Tuhan untuk dapat tetap beribadah ditengah situasi yang mencekam. Terbukti
dengan semakin banyak lembaga baik gereja, yayasan, organisasi, maupun individu
yang membagikan kesaksian Firman Tuhan melalui segala macam media sosial
seperti Televisi, Youtube, Zoom meeting, Twitter, Instagram, WhatsApp, dan lain
sebagainya.
untuk menyampaikan Amanat Agung Tuhan Yesus kepada dunia. Pada prinsipnya
perubahan dan pembaharuan dari bentuk lama ke bentuk yang baru.57 Di bawah ini
merupakan beberapa contoh perkabaran Injil yang dilakukan melalui literatur dan
media tegnologi.
Superbook
56
Ardianus Pasasa. Jurnal: Pemanfaatan Media Internet Sebagai Media Pemberitaan
Injil. (76)
57
Kobong, Iman Dan Kebudayaan (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1997), 31
44
Buku Pengharapan (Book Of Hope)
youtube/BibleProject Indonesia
45
youtube/Solusi TV
youtube/Gilbert Lumoindong
instagram/kata.kataberkat
instagram/inspirasikristen_
46
instagram/hennykristianus
Tujuan utama lembaga misi adalah sebagai partner bagi gereja dalam
menjalankan tugasnya untuk memberitakan Injil. Gereja dipilih oleh Tuhan untuk
melakukan tugas mulia, salah satunya adalah menyelesaikan Amanat Agung yaitu
memberitakan Injl keselamatan sampai ke ujung bumi. Namun tidak hanya itu, gereja
juga memiliki tugas yang tidak kalah penting seperti melaksanakan liturgi ibadah,
mengadakan persekutuan serta membangun kehidupan rohani jemaat. Oleh sebab itu
47
lembaga misi hadir untuk membantu gereja dalam menyelesaikan Amanat Agung
yang diberikan.
pembagian tugas tertentu untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Tujuan
peserta kelompok dapat berbeda, tetapi dalam organisasi menjadi suatu kesatuan.
Kelembagaan lebih ditekankan pada aturan main dan kegiatan kolegtif untuk
mewujudkan kepentingan bersama.58 Tujuan sebuah lembaga misi bisa saja berbeda-
beda menurut bidang yang ditekuni masing-masing lembaga misi tersebut. Namun
suatu hal yang menjadi prioritas adalah untuk mempersiapan pengutusan bagi
Kekristenan.
akan diselamatkan.” Tuhan memberikan jaminan keselamatan bagi setiap orang yang
percaya kepada-Nya. Allah telah merelakan Sang Putera untuk turun ke dunia,
menjadi manusia, dan melakukan karya penyelamatannya bagi umat manusia yang
berdosa. Lewat pengorbanan yang sudah Ia lakukaan di atas kayu salib, saudara dan
58
Anggi Udien. 2015. Definisi dan Tujuan Lembaga. Diakses dari
https://slideplayer.info/slide/2819848/, pada tanggal 26 Maret 2021 pukul 01.23 WIB
59
Suradi Ben Abraham, Penginjilan Pribadi (1998), 19
48
cuma-cuma karena manusia tidak mampu membayarnya dengan apapun juga. Syarat
untuk dapat menerima keselamatan itu hanyalah dengan percaya dan menerima Yesus
Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat di dalam hidupnya. Namun masih banyak
orang di muka bumi ini yang belum mengetahui bahwa hidupnya juga telah ditebus
mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika
karya penyelamatan-Nya di dalam dunia ini, Ia naik ke surga dengan disaksikan oleh
murid-muridNya. Pada saat itu Tuhan meninggalkan sebuah Amanat Agung untuk
semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam Nama Bapa dan Anak dan
Roh Kudus, (Mat 28:19)”. Amanat ini tidak hanya berlaku untuk murid-murid Tuhan
yang pada saat itu melihat kepergian-Nya ke surga saja, namun juga diturunkan pada
kita sebagai murid-murid Tuhan pada zaman ini. Ini haruslah dikerjakan oleh setiap
Misi memperoleh tempat sentral di hati Allah yang kekal sehingga misi
dapat disebut sebagai “isi hati Allah”. Dalam rencana misi ini, umat-Nya diberi
tanggung jawab missioner dimana mereka diutus-Nya kedalam dunia. Misi adalah
landasan dan pola/modus kerja Allah yang baku sepanjang sejarah suci-Nya di dalam
60
Yakob Tomatala, Teologi Misi. Pengantar Misiologi: Suatu Dogmatika Alkitabiah
Tentang Misi, Penginjilan dan Pertumbuhan Gereja (Jakarta: YT Leadership Foundation, 2003), 15
49
perintah untuk ditaati. Namun di masa sekarang ini banyak lembaga misi baik itu
Gereja, Yayasan, maupun Organisasi yang telah sedikit melupakan kegiatan misi
dalam kelembagaannya. Kebanyakan dari lembaga misi yang lebih berfokus pada
kegiatan di dalam saja, namun tidak diimbangi dengan kegiatan misi untuk
kepada jemaat yang membahas mengenai misi ke daerah yang belum tersentuh Injil,
bahkan tidak sedikit lembaga misi yang sudah tidak memiliki departemen misi dalam
donasi bagi kegiatan misi tanpa tau kegiatan misi seperti apa yang dikerjakan, dimana
wilayah perkabaran Injil itu, dan kepada siapa kebenaran itu dikabarkan.
Hal ini menyebabkan semakin sedikit orang yang mau pergi untuk
memberitakan Injil, karena orang-orang tersebut tidak tau bahwa bermisi adalah
kewajiban setiap kita yang telah lebih dulu menerima keselamatan. Di sisi lain,
Agung dan pergi untuk memberitakan Injil. Beberapa dari orang-orang tersebut juga
dipanggil secara khusus untuk menjadi misionaris dan mengabdikan dirinya pada
suatu wilayah yang sudah Tuhan tetapkan. Namun orang-orang itu terbatas dalam
mengerjakan hal tersebut, dimana tidak ada informasi mengenai lokasi, Medan seperti
apa yang harus di tempuh, pekerjaan apa yang dapat dilakukan, siapa yang akan
menampung selama mengerjakan misi, hal-hal apa yang perlu dipersiapkan, dan
bagaimana cara agar sampai pada pekerjaan misi tersebut. Disinilah lembaga misi
menjalankan fungsinya sebagai perantara bagi para misionaris ini kepada orang-orang
yang ada di ladang misi, dan kepada para donatur yang nantinya akan memberikan
mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: ‘Betapa indahnya kedatangan mereka
yang membawa kabar baik!’ Keberadaan orang-orang yang mau memberi hidupnya
Agung yang telah diperintahkan Tuhan. Namun bagaimana para misionaris tersebut
harus pergi apabila tidak ada lembaga misi yang mengutusnya? Dari ayat ini dapat
disimpulkan bahwa selain misionaris, keberadaan lembaga misi tidak kalah penting
dalam memberitakan misi. Secara umum, fungsi lembaga misi antara lain:61 Merekrut
- Mencari orang-orang yang mau memberi dirinya untuk melakukan pekerjaan misi.
tertentu sesuai dengan tujuan khusus yang dimiliki oleh lembaga misi.
yang memberikan kepedulian kepada para pekerja lintas budaya untuk membantu
mereka agar tetap sehat, tangguh, dan efektif, serta memuliakan Allah dalam
kehidupan dan pelayanan untuk jangka panjang. Member care antara lain:
Konseling. Lembaga misi harus menjadi sahabat yang baik bagi para
misionaris, sehinga misionaris yang berada jauh di ladang misi itu tau kemana harus
61
Heru Tjandramulia, Chariot of Fire 2nd Edition (Surabaya: F3S Indonesia - Nafiri
Fajar)
51
Mentoring. Lembaga misi harus mampu melihat apa yang diperlukan oleh
Caring. Lembaga misi harus menjadi pendengar atas keluh kesah dan
permasalahan yang dihadapi oleh misionaris di ladang misi, dan selalu mendoakan
Memberitakan Injil
umat sebelum Yesus naik ke surga, dan setiap pribadi yang telah diselamatkan
menceritakan karya penyelamatan yang telah Tuhan Yesus kerjakan di muka bumi ini.
Dimulai dari pemahaman bahwa manusia yang diciptakan segambar dan serupa
dengan Allah telah jatuh ke dalam dosa dan oleh sebab itu semua keturunannya
memiliki dosa turunan yang menyebabkan manusia tidak dapat masuk ke dalam
dosa menguasai dirinya secara total (Rom 3:23; Maz 51:7). Dengan fakta ini dapat
dikatakan bahwa sebagaimana Adam adalah bapa umat Allah, Adam juga bapa orang
berdosa, bapa umat manusia (Rom 5:12) dimana di dalam dirinya semua umat secara
individu dan bersama-sama telah berdosa. Adam bertanggung jawab atas dosa yang
dilakukannya, dan di dalam Adam setiap manusia yang lahir dari Adam telah berdosa
62
Yakob Tomatala, Teologi Misi. Pengantar Misiologi: Suatu Dogmatika Alkitabiah
Tentang Misi, Penginjilan dan Pertumbuhan Gereja (Jakarta: YT Leadership Foundation, 2003), 47
52
Sebab upah dosa ialah maut;” (Roma 6:23), dimana setiap manusia
akibat dosa bagi segenap umat manusia seperti yang diutarakan Rasul Petrus, bahwa
“dalam Adam manusia mati bagi kebenaran - hidup untuk dosa, tetapi dalam Kristus
manusia mati bagi dosa dan hisup untuk kebenaran (2Pet 2:24a).63 Harga dari
keselamatan itu teramat sangat mahal, dan manusia tidak mampu untuk
masuk ke dalam kerajaan Surga, namun merupakan usaha Allah untuk memulihkan
gambar diri manusia kembali menjadi segambar dan serupa dengan Diri-Nya, dan injil
Usaha itu Allah lakukan dengan mengutus Sang Putera, Yesus Kristus,
untuk turun ke dunia dan membayar dosa-dosa manusia dengan darah-Nya yang suci
gambar diri manusia. Buah dari keselamatan itu, manusia dilayakkan untuk menerima
menikmati Surga bersama dengan Allah, asalkan manusia percaya dan menerima
63
Yakob Tomatala, Teologi Misi. Pengantar Misiologi: Suatu Dogmatika Alkitabiah
Tentang Misi, Penginjilan dan Pertumbuhan Gereja (Jakarta: YT Leadership Foundation, 2003), 48
64
Andrew Murray. Diterjemahkan: Ny. Paul A. Rajoe. Kuasa Darah Yesus di Kayu Salib /
The Power of The Blood of the Cross (Copyright terjemahan Indonesia: Penerbit Yakin), 21
53
Injil berasal dari bahasa Arab yang dalam bahasa asli Alkitab Perjanjian
sejarahnya istilah ini awalnya digunakan pada bidang kemiliteran.65 Kata eu berarti
indah dan anggelion berarti berita. Kata euanggelion berarti a reward for good
tidings, dan dalam perkembangan katanya menjadi the good news atau kabar baik.
Kata euanggelion bertalian dengan kata kerja euanggelizo yang berarti to bring or
Kedatangan Yesus Kristus, dan mulainya pemerintahan Allah di dunia ini merupakan
inti Injil yang harus diberitakan. Menurut Ensiklopedia Alkitab Praktis, Injil berarti
kabar baik dari Allah yang mengutus Yesus Kristus untuk menjadi Tuhan dan
Juruselamat manusia (1 Tes 2:9), kata itu berasal dari bahasa Yunani yang secara
Rasul Paulus dalam Roma 1:16-17 menjelaskan dua arti Injil, yakni:
Pertama, secara garis besar Injil adalah kekuatan Allah ahrtinya bahwa Injil berisi
kabar baik yang menjelaskan bahwa kekuatan Ilahi ada dalam Injil. Kekuatan Ilahi
tersebut telah mengubah dunia melalui kedatangan Yesus Kristus, dan dibuktikan
dengan telah dikalahkan-Nya kuasa dosa dan dibenarkan-Nya manusia (Roma 4:5).
manusia sudah berdamai dengan Allah dan hidup dalam damai sejahtera Allah (Roma
5:2). Kedua, keselamatan tidak dibatasi, semua orang mendapatkan anugerah Allah,
baik orang Yahudi maupun orang Yunani. Keselamatan adalah lawan dari hukuman
65
Yakob Tomatala. 2003. Teologi Misi. Pengantar Misiologi: Suatu
DogmatikaAlkitabiah Tentang Misi, Penginjilan dan Pertumbuhan Gereja (Jakarta: YT Leadership
Foundation), 17
66
W.N. Mcelrath, Billy Mathias. Ensiklopedi Alkitab Praktis (Jawa Timur: LLB 1978),
56
54
atau murka Allah (Roma 1:18) yang membawa kematian dan kebinasaan. Dengan
percaya kepada Kristus sebagai inti berita Injil, maka manusia diselamakan dari
Inilah yang disebut Injil, dan Injil ini yang harus diberitakan sampai ke
ujung bumi. 13Sebab, barangsiapa yang berseru kepada Nama Tuhan, akan
tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka
tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak
untuk mencapai sasaran yang tepat perlu adanya perencanaan atau strategi yang tepat
pula. Seseorang yang melakukan perkabaran Injil tidak hanya bergantung pada
bagusnya rancangan strategi yang disusun, namun juga seberapa efektif strategi
tersebut dalam memperkenalkan Kristus. Seorang pekabar Inji harus memiliki strategi
yang jelas kepada komunitas yang dituju. Sebelum maju dalam pelayanan perkabaran
Injil, mereka perlu mencari tahu segala informasi tentang kondisi kemasyarakatannya,
seperti geografis, budaya, dan rohani. Ini semua penting demi sebuah strategi yang
seorang pemberita Injil dalam melakukan penginjilan secara efektif dan tepat
67
Peter Wagner, Strategi Perkembangan Gereja (Malang: Gandum Mas, 2015), 13
55
sasaran.68 Penggunaan strategi yang tepat akan membantu seorang penginjil untuk
permasalahan diladang misi. Strategi dalam memberitakan Injil bukan hanya memberi
arah dan rencana untuk sebuah pelayanan penginjilan, tetapi juga sebagai keseluruhan
daya penggerak di dalam sebuah aktivitas perkabaran Injil. Oleh karena itu untuk
memberitakan kabar baik tentang Yesus Kristus kepada mereka yang belum percaya
dibutuhkan strategi yang tepat dan efektif sehingga dapat digunakan secara efisien
mencapai suatu tujuan. Istilah ini berasal dari kata Yunani strategos yang secara
zaman demokrasi Athena.70 Dari istilah ini kemudian berkembang pengertian strategi
yang berkaitan dengan rancangan, nalar serta pemikiran yang logis dan etis dalam hal
dinamika. Pada masa pelayanannya banyak yang tidak menyukai Rasul Paulus,
termasuk orang-orang Yahudi yang ingin membunuhnya dan orang non-Yahudi yng
juga membencinya. Seringkali Paulus harus menghadapi tantangan dan ancaman dan
semua hal tersebut menuntutnya untuk memiliki strategi yang tepat sehingga dapat
68
Silas Sariman, Strategi Misi Sadrach Suatu Kajian yang Bersifat Sosio Historis, Jurnal
ABDIEL 3, no. 1, 2019. 17-32
69
Fransiskus Irwan Widjaja, Misiologi Antara Teori, Fakta Dan Pengalaman, 1st ed
(Yogyakarta: Andi Offset, 2018)
70
Wilbert R Shenk. Mission Strategies (Grand Rapids: Michigan, 1993), 218
71
WJS Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1996),
246
56
digunakan untuk mengkomunikasikan Injil secara lintas budaya. Rasul Paulus
memiliki peran yang besar bagi perkembangan kekristenan pada jemaat mula-mula.
Rasul Paulus sebagai rasul yang ditetapkan Allah untuk pergi keluar dari Israel dan
pergi ke bangsa-bangsa lain, memiliki jangkauan yang lebih luas dengan berbagai
dinamika di dalamnya, dimana sudah pasti akan menemukan perbedaan budaya, pola
pikir dan lain sebagainya, dan seiring dengan hal itu tentunya ada banyak tantangan
Alkitab tapi bagaimana budaya dapat memberi ruang bagi teks tersebut. Artinya ada
aksi yang seimbang antara keduanya, dimana seorang pelayan lintas budaya harus
lebih dulu memahami budaya yang akan dihadapinya agar pelayanannya dapat
memberikan hasil yang maksimal. Dengan demikian strategi yang kontekstual dalam
dihadapi, namun di sisi lain tidaklah mengorbankan teks Alkitab.73 Injil tetap harus
menjadi subjek dalam misi penginjilan dimana hal tersebut bukan hanya memberi
kepuasan rohani tetapi juga secara jasmani. Para misionaris yang terjun langsung ke
ladang misi harus memiliki sikap menghargai dan terbuka terhadap kebudayaan asli,
kebiasaan, pola fikir, serta cara hidup orang-orang yang ia layani, sehingga hal ini
dapat menjadi jembatan bagi pemberitaan Kristus dan Injil. Strategi pendekatan ini
juga dipraktekkan oleh Rasul Paulus sebagaimana tertulis dalam 1 Korintus 9:20-24.
Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya
20
72
Gilbert Yasuo Imanuel dan Yogi Darmanto. 2020. Pelayanan Lintas Budaya: Sebuah
Kajian Tentang Pelayanan Rasul Paulus Dalam Kisah Para Rasul 16: 13-40." VOX DEI: Jurnal
Teologi Dan Pastoral 1, no. 1
73
Melkianus Koparihi. 2019. Strategi Kontekstual dalam Penginjilan Lintas Budaya.
Diakses dari https://www.kompasiana.com/melkianuskoparihi/5c45f1916ddcae33df631f33/strategi-
kontekstual-dalam-penginjilan-lintas-budaya, pada tanggal 25 Maret 2021 pukul 9.27 WIB
57
dibawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang hidup di bawah hukum
Taurat, sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah hukum Taurat, supaya aku
dapat memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat. 21Bagi
orang-orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti
orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku tidak hidup di
luar hukum Allah, karena aku hidup di bawah hukum Kristus, supaya aku
dapat memenangkan mereka yang tidak hidup di bawah hukum Taurat. 22Bagi
orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah supaya aku dapat
menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi
segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang
dari antara mereka.24 Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku
mendapat bagian dalamnya.
bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Begitu banyak tantangan yang harus
dihadapi oleh para pemberita Injil, dimana tatangan tersebut telah ada sejak jaman
para rasul. Hal ini terbukti dengan banyaknya pemberita Injil yang mati martir bagi
Kristus. Di sisi lain banyak pula misionaris yang tidak mampu bertahan melewati
dikerjakan. Tantangan yang dihadapi oleh para pemberita Injil tentu saja berbeda-
beda menurut latar belakang kehidupannya, budaya dan daerah yang dituju, serta
kepada siapa Injil tersebut diberitakan. Tantangan yang mungkin dihadapi oleh para
Keluarga
adalah kerelaan hati dan ijin yang diberikan oleh keluarganya. Masih banyak orang
yang tidak rela apabila anak, orang tua, saudara, suami, maupun istri mereka harus
yang layak, terlebih waktu yang cukup untuk keluarganya. Menjadi misionaris berarti
mematahkan semua harapan tersebut dan pergi ke daerah-daerah sulit yang Tuhan
tempatkan. Tidak jarang pula para misionaris harus menghadapi masa-masa yang
Beberapa sumber stres dari dalam keluarga yang dapat menjadi tantangan
bagi para pemberita Injil: Menghadapi kebutuhan orang tua yang semakin berusia.
Salah satu penyebab hal ini dapat terjadi adalah ketika masih banyak
orang Kristen yang tidak memiliki pemahaman akan pentingnya mengerjakan Amanat
Agung. Para pemimpin di gereja kurang membahas topik tentang memberitakan Injil,
sehingga tidak banyak jemaat yang mau terlibat bahkan melepaskan anak-anak atau
saudara nya untuk menjadi misionaris. Oleh sebab itu, para gembala sidang perlu
sesekali membahas tentang hal ini dalam kotbah-kotbah di gereja. Jemaat perlu
Amanat yang diperintahkan Tuhan untuk dikerjakan oleh setiap orang yang telah
Finansial
suatu pelayanan. Karena setiap hal di dunia ini, termasuk pekerjaan misi sekalipun
74
Laura Mae Gardner, Sehat, Tangguh & Efektif dalam Pelayanan Lintas Budaya
(Penerbit: Komunitas Katalis, 2014), 379
59
tersebut menjangkau daerah-daerah terpencil yang jauh dari peradaban kota, dimana
biaya hidup dan kebutuhan yang harus dikeluarkan menjadi semakin besar. Dalam hal
inilah lembaga misi harus melakukan perannya, yaitu: Untuk memperlengkapi para
seperti bertani, beternak, membuat kerajinan tangan yang dapat di jual, melihat
kesempatan pengolahan dari suatu hasil alam di daerah tersebut, dan sebagainya. Hal
ini dapat menjadi salah satu support bagi misionaris di ladang misi untuk dapat
Paulus juga adalah seorang yang bekerja untuk mencukupi kebutuhan perjalan misi
nya. Ia bersama beberapa rekannya bekerja sebagai tukang kemah sehingga ia dapat
20:34).
baik pribadi maupun operasional pelayanan yang diperlukan oleh para misionaris
terlebih apabila para misionaris tersebut datang dengan membawa gelar pendeta, guru
Injil, penatua, dan sebagainya, dimana terlihat sangat jelas bahwa tujuan utamanya
adalah untuk menyebarkan Injil. Masyarakat di wilayah tersebut tentu tidak ingin ada
agama yang masuk dan menggeser kepercayaan nenek moyang yang telah dianut dari
zaman dulu.
60
Oleh sebab itulah para misionaris dituntut bijak untuk mengatur strategi
penginjilan dengan melakukan pendekatan seperti yang telah dibahas pada subbab
sebelumnya. Keahlian dan profesi dapat menjadi jembatan untuk perkabaran Injil di
wilayah-wilayah yang sangat tertutup. Injil akan lebih mudah diberitakan apabila
membangun wilayah tersebut. Hal ini akan membuat masyarakat setempat menerima
Dari satu orang Allah menjadikan semua bangsa manusia untuk hidup di
seluruh permukaan bumi. Keberagaman etnis adalah karunia Allah di dalam ciptaan
dan akan dilestarikan di dalam penciptaan yang baru, ketika ia dibebaskan dari
perpecahan dan permusuhan. Kasih terhadap semua orang merefleksikan janji Allah
untuk memberkati semua bangsa di bumi dan misi Allah untuk menciptakan suatu
umat yang datang dari setiap suku, bahasa, bangsa, dan manusia. Kita harus
dapat memberkati mereka dengan Kabar Baik tentang Tuhan Yesus. Sayangnya, tidak
banyak orang yang memahami strategi perkabaran Injil lintas budaya. Menjalin relasi
lintas budaya tidaklah mudah, dan pelayanan lintas budaya merupakan tantangan yang
cukup rumit dan berat. Perbedaan budaya seringkali menjadi penyebab luka, dan
75
Memberitakan Injil di Tengah Masyarakat Majemuk: tiga dokumen kontemporer
gerejawi. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2014), 75-76
61
diselesaikan.76 Misionaris yang melayani lintas budaya dituntut untuk belajar banyak
mengenai sifat, bahasa, dan cara hidup suku di wilayah tersebut. Apabila kita hanya
saja, maka banyak orang yang tidak dapat mengerti maksud dan tujuan kita. Setiap
bahasa, budaya, pandangan hidup dan kebiasaan di suatu wilayah mengandung ciri
khasnya masing-masing. Apabila misionaris tidak dapat beradaptasi dengan hal itu
setelah penyesuaian diri dan menerima maka ia akan tinggal tetap.77 Dan diatas
semuanya itu, Tuhan tidak akan meninggalkan orang-orang yang memberitakan berita
ajaib. Tuhan mampu mengubah keadaan tersulit sekalipun menjadi alat bagi
kemuliaan namaNya, dan yang akan membawa jiwa-jiwa untuk diselamatkan. Tuhan
berjanji dalam firman-Nya bahwa Ia akan menyertai kita senantiasa sampai kepada
akhir zaman (Matius 28:20b). Oleh sebab itu hendaklah para pemberita Injil
senantiasa berharap kepada Tuhan dan dengan setia melakukan pelayanan misi hingga
Okultisme
diingatkan bahwa pekerjaan ini selalu berhadapan dengan banyak bahaya, yang
76
Laura Mae Gardner, Sehat, Tangguh & Efektif dalam Pelayanan Lintas Budaya.
Penerbit: Komunitas Katalis, 2014|), 25
77
Peter Wongso, Tugas Gereja Dan Misi Masa Kini (Malang: Departemen Literatur Saat,
1999), 183
62
semuanya menuntut perhatian dengan sungguh-sungguh. Pekerjaan misi adalah suatu
Kesendirian
dorongan. Ada wabah kesepian yang melanda para pelayan misi, disebabkan tempat
pelayanan yang terasing jauh dari rumah dan keluarga, dan disebabkan beratnya
beban pelayanan.79 Dalam hal ini, lembaga misi mengambil perannya sebagai member
care untuk dapat mendampingi dan memberi dukungan sehingga kegiatan perkabaran
Lembaga misi sebagai member care bagi para utusan misi melakukan
segala sesuatu yang dibutuhkan secara wajar dan proporsional untuk memastikan
bahwa utusan misi merasa diperdulikan dan didukung oleh lembaga yang mengutus,
dan bahwa para utusan memiliki semua sarana dan prasarana yang dibutuhkan, untuk
78
Laura Mae Gardner, Sehat, Tangguh & Efektif dalam Pelayanan Lintas Budaya
(Penerbit: Komunitas Katalis, 2014), 25
79
Ibid, 26
80
Laura Mae Gardner, Sehat, Tangguh & Efektif dalam Pelayanan Lintas Budaya
(Penerbit: Komunitas Katalis, 2014), 19
63
Teori-Teori Pentingnya Memberitakan Injil
Injil?”, Pdt Samuel Sumule, M.Div menjabarkan bahwa memberitakan Injil bukanlah
berdasarkan ketaatan kepada Amanat Agung Kristus, yaitu memberitakan Injil. Injil
kebenaran (1 Timotius 2:3-4), dan oleh kehendak-Nya inilah maka Injil diberitakan.
Panggilan Ilahi. Tuhan memanggil kita sebagai murid-murid-Nya untuk dibentuk dan
berdosa yang telah hilang dari hadapan Allah untuk dibawa kembali pulang kepada-
Nya melalui berita Injil. Panggilan dari Jiwa-Jiwa Terhilang. Memberitakan Injil
adalah Keharusan. Memberitakan Injil bukan merupakan alternatif mau atau tidak,
atau pilihan karena tidak ada kesibukan dan sebagainya. Lukas 24:44-49 dengan jelas
81
Samuel Sumule, M.Div, Jurnal: Mengapa Memberitakan Injil?, 23-32
82
Bambang Yudho, M.Sc.,M.A.,PH.D. 2007. How To Share Gospel: Kiat Menginjili
keselamatan (kehidupan kekal). Tidak berarti Allah tidak peduli dengan kebutuhan
jasmani. Menurut Pdt. Prof. Dr. Ir. Bambang Yudho, M.Sc., M.A., PH.D., Injil perlu
inisiatif Allah untuk memulihkan hubungan antara Allah sendiri dan manusia yang
sudah jatuh ke dalam dosa dengan cara mencari atau memanggilnya (Kejadian 3:9).
Meskipun begitu, Allah tetap memakai manusia yang dipanggil dan dipilih-Nya untuk
memberitakan Injil keselamatan kepada orang lain. Merupakan Beban dan Tanggung
Jawab Orang Percaya. Allah akan membagikan tugas mulia tersebut hanya kepada
orang lain yang bersedia melakukan tugasnya sebagai pemberita Injil keselamatan.
manusia di dunia akan sia-sia apabila pada akhirnya mereka binasa karena tidak
menerima Kristus sebagai Juru Selamat. Keselamatan itu pasti hanya dalam pribadi
Karena Tuhan Memerintahkannya. Tuhan sendiri yang telah memerintakan kita untuk
melayani Dia sesuai dengan karunia yang telah diberikan kepadanya oleh Tuhan.
Karena Tuhan mau Memakai Kita sebagai Alat-Nya, dan itu merupakan Kehormatan
bagi Kita. Tuhan bisa saja menmberitakan Injil sendri; initerlihat dalam pertobatan
83
Budi Asali, M.Div. Jurnal: Argumentasi dan Theologia dalam Memberitakan Injil.
65
saulus. Ia juga data memberitakan Injil melalui malaukat-Nya. Tetapi Ia tetap mau
memakai kita yang berdosa sebagai alatNya untuk memberitakan Injil. Ini tidak boleh
kita anggap sebagai suatu beban yang memberatkan, tetapi sebagai suatu kehormatan.
Yesus dan Rasul-Rasul juga Memberitakan Injil. Kristus adalah teladan kita. Tuhan
datang untuk memberitakan Injil. Karena Hidup ini adalah Perang (Ef 6:12 dan 2 Tim
2:3-4). Konsep saudara tentang hidup ini merupakan sesuatu yang penting. Kalau
konsep saudara tentang hidup adalah: ‘karena hidup hanya satu kali, maka saya harus
menikmatinya’, maka mungkin saudara tidak akan pernah memberitakan Injil. Tetapi
ingat bahwa konsep hidup dalam Kitab Suci adalah: hidup merupakan peperangan
rohani. Karena hidup ini adalah peperangan rohani melawan setan, maka kita tidak
boleh hidup santai. Supaya Injil bisa Tersebar dengan Cepat. Dalam Kitab Kisah Para
Rasul, jumlah jemaat bertumbuh dengan pesat (Kis 1:26 2:41,47 4:4 5:14 6:7).
Namun pada jaman sekarang tidak seperti itu. Hal ini di karenakan pada abad
pertama, semua jemaat ikut memberitakan Injil. Tetapi keadaan berubah, dimana pada
bahwa hanya 0,5 % (setengah persen) orang kristen yang memberitakan Injil! Supaya
Manudia Berdosa Mendapat Jalan untuk Bebas dari Hukuman Allah. Karena Yesus
adalah satu-satunya Jalan ke Surga. Banyak orang berkata bahwa ada banyak jalan ke
surga, dan Yesus hanya merupakan salah satu jalan ke surga. Seandainya hal ini
benar, maka jelas bahwa kita tidak perlu memberitakan Injil. Tetapi Kitab Suci tidak
mengajar demikian. Kitab Suci menyatakan secara sangat jelas bahwa Yesus adalah
satu-satunya jalan (bukan salah satu jalan) ke surga. Karena Injil bisa Memperbaiki
seseorang berubah. Karena Rasa Takut untuk memberitakan Injil. Ada rasa takut yang
66
datang dari Tuhan (misalnya: takut berbuat dosa), tetapi ada juga rasa takut yang
datang dari setan (misalnya: takut melayani, takut memberitakan Injil). Kalau kita
menuruti rasa takut yang datang dari setan itu, berarti kita tunduk kepada setan. Dari
pada ‘tidak memberitakan Injil’ karena menuruti rasa takut kepada setan, lebih baik
kita merasa takut kalau kita tidak memberitakan Injil, karena Tuhan memerintahkan
pemberitaan Injil! Tetapi tentu yang terbaik adalah memberitakan Injil, bukan karena
takut kepada Tuhan, tetapi karena kasih kepada Tuhan dan sesama manusia. Kasih
memang merupakan dasar ketaatan yang sejati. Karena akan datang waktunya dimana
kita tidak lagi bisa Memberitakan Injil. Saat inipun sudah banyak orang yang hanya
senang mendengar khotbah yang penuh dengan lelucon, kesaksian, dongeng dsb. Pada
dongeng, dsb. Jadi boleh dikatakan bahwa nubuat dalam 2Tim 4:2-5 itu sudah
menjadi kenyataan pada saat ini. Tetapi bagaimanapun juga, sekarang masih ada
orang-orang yang mau mendengar Injil / Firman Tuhan. Kita harus memanfaatkan
kesempatan ini sebelum ‘malam’ tiba (Yoh 9:4). Saat itu kita sudah sama sekali tidak
bisa memberitakan Injil. Saat itu bisa terjadi pada saat Kristus datang kedua kalinya
atau pada saat kita mati, atau menjelang akhir jaman dimana manusia menjadi begitu
"Tuhan" dari Yoel 2:32 adalah Tuhan yang sama dengan "Tuhan Yesus
Kristus". Petrus juga mengimbau Yoel 2:32 dalam khotbah Pentakosta-nya untuk
84
Constable, Thomas. DD. 2012. Commentary on Romans 10: Expository Notes of Dr.
Thomas Constable. Diakses dari https://www.studylight.org/commentaries/eng/dcc/romans-10.html,
pada tanggal 21 Juni 2021 pukul 6.58 WIB.
67
alasan yang sama seperti yang Paulus lakukan dalam Kisah 2:21. Kedua rasul itu
ingin menunjukkan bahwa pintu keselamatan terbuka bagi semua orang. Ketika
mereka (Rom 8:28-30). Satu-satunya doa orang yang tidak percaya yang Tuhan
janjikan untuk dijawab adalah doa keselamatan ini, meskipun terkadang Dia dengan
dalam ayat 13, dimana Roma 10:13 ini adalah kutipan dari Yoel 2:32 dan mengacu
pada pembebasan fisik dari hari murka yang akan datang di bumi dan pemulihan
orang-orang Yahudi ke Palestina dan bukan pembebasan dari neraka. Paulus beralih
dari tanggung jawab untuk percaya kepada tanggung jawab orang percaya. "Mereka"
mengacu pada yang terhilang, khususnya orang Israel. Paulus menyajikan urutan logis
dalam orang terhilang yang datang kepada iman kepada Yesus Kristus dalam urutan
terbalik di sini. Iman bergantung pada pengetahuan tentang fakta. Seseorang harus
menyatakan fakta-fakta ini agar orang lain tahu tentang mereka. "Seorang
tetapi Paulus berarti "seseorang yang berkhotbah" (NIV), seseorang yang menyatakan.
beroperasi di bawah perintah dari otoritas yang lebih tinggi. Deskripsi ini juga
menyiratkan bahwa otoritas telah memberi mereka pesan mereka. Allah telah
mengutus setiap orang Kristen untuk mewartakan Injil kepada yang terhilang (Matius
panggilan khusus dari Tuhan untuk pergi. Mereka tidak menyadari bahwa Tuhan telah
mengutus mereka. Ke mana kita pergi dan ke segmen kemanusiaan mana kita
68
mewartakan Injil adalah masalah sekunder. Jika kita aktif mewartakan Injil, Tuhan
akan mengarahkan kita ke mana Dia ingin memakai kita (Maz 37:23).
adalah salah satu kabar baik yang membawa sukacita bagi mereka yang menerimanya.
"Betapa indahnya kaki" adalah cara kiasan untuk mengungkapkan rasa syukur atas
ketaatan para utusan yang telah membawa kabar baik. Konteks kata-kata Yesaya
penawanan Babel.
Adam Clarke85
Roma 10:13. Untuk siapa pun yang akan memanggil. Juga tidak akan ada
orang yang mendengar doktrin keselamatan ini, dan menganggapnya seperti yang
diperintahkan, diizinkan untuk berdoa atau memohon takhta kasih karunia dengan sia-
sia: karena Nabi Joel telah menyatakan dalam Yoel 2: 32, Barangsiapa memanggil,
kesalahannya akan diampuni, hatinya dimurnikan dan jika dia tinggal di dalam iman,
berakar di dalam dia, menunjukkan kebajikan dia yang telah memanggilnya keluar
dari kegelapan kedalam terang-Nya yang ajaib, dia akan diselamatkan oleh kekuatan
dengan Tuhan kita yang terberkati; dan oleh karena itu perkataannya harus menjawab
perkataan nabi יהוהYehovah, yang tidak berarti bukti dari Ketuhanan Yesus Kristus.
Jika teks diterjemahkan, Siapapun yang akan memanggil dalam nama Tuhan, yang
85
Clarke, Adam. Commentary on Romans 10: The Adam Clarke Commentary. Diakses
dari https://www.studylight.org/commentaries/eng/acc/romans-10.html, pada 21 Juni 2021 pukul
7.06WIB. (1832)
69
terjemahan יקראyikra beshem Yehovah pasti akan menanggung, namun tetap istilah
Yehovah, nama yang tidak dapat dikomunikasikan, diberikan kepada Kristus; karena
memanggil nama berarti meminta seseorang atas nama atau atas nama orang lain. Dia
yang dipanggil adalah TUHAN; dia, yang namanya dipanggil, adalah YESUS
KRISTUS, yang di sini disebut Yehovah. Dia yang meminta belas kasihan dari
TUHAN, dalam Nama dan demi YESUS KRISTUS, akan mendapatkan jiwanya
diselamatkan.
telah memberikan begitu banyak tekanan pada kepercayaan untuk keselamatan, dan
karena doktrin ini, tanpa penjelasan lebih jauh, mungkin disalahpahami, perlu untuk
menunjukkan bagaimana iman ini dihasilkan; dan karena itu dia meletakkan seluruh
doktrin dalam urutan yang bertingkat dengan indah.Tidak ada keselamatan tanpa Injil:
dispensasi belas kasihan dan anugerah dari Allah saja, di sini disebut, Roma 10:15,
Injil damai sejahtera; kabar gembira tentang hal-hal yang baik. Ini harus diberitakan,
diberitakan di dunia untuk ketaatan iman. Tidak seorang pun dapat secara efektif
mengkhotbahkan hal ini kecuali dia memiliki misi Ilahi; karena bagaimana mereka
akan berkhotbah kecuali mereka DIUTUS, Roma 10:15. Masalahnya harus datang
dari Tuhan; dan orang yang menyatakannya harus memiliki otoritas dan pengurapan
dari atas. Orang yang diberi amanat Ilahi ini harus didengar: adalah kewajiban semua
orang, kepada siapa pesan keselamatan ini dikirim, untuk mendengarnya dengan rasa
hormat dan perhatian yang terdalam. Apa yang didengar harus dikreditkan; karena
mereka yang tidak percaya Injil sebagai catatan yang diberikan Allah tentang Anak-
Mereka yang percaya harus memohon kepada Allah melalui Kristus, yang
tidak dapat mereka lakukan kecuali mereka percaya kepada-Nya; dan dengan cara ini
70
saja mereka mengharapkan keselamatan. Mengaku percaya kepada Kristus, tanpa doa
siapa pun. Semua hal ini ditetapkan oleh rasul secara esensial sebagai kebutuhan; dan
Tuhan akan diselamatkan. Tetapi, kata sang rasul, Bagaimana mereka akan
MEMANGGIL dia yang tidak mereka percayai? Dan bagaimana mereka akan
PERCAYA kepada dia yang belum pernah mereka dengar? Dan bagaimana mereka
kecuali mereka diutus? Dan dengan pesan apa yang dapat membawa keselamatan
mereka dapat dikirim, tetapi dengan INJIL DAMAI, KABAR BAHAGIA DARI
HAL-HAL BAIK. Oleh sebab itu diperlukan adanya: Pertama PESAN yang tepat;
diperhatikan dengan baik oleh rakyat; kelima pekabaran yang telah mereka dengar,
keselamatan, atau penebusan dari dosa dan kesengsaraan, dan kenikmatan kedamaian
khotbah, pengutusan, dan pesan yang dikirim: - dan dengan demikian doktrin
Dr. Taylor berkomentar pada kutipan ini, yang diambil dari Yesaya 52:7,
bahwa "kaki digunakan secara beragam dalam Kitab Suci, dan kadang-kadang
berkaitan dengan hal-hal internal dan spiritual. Karena sebagai kehidupan manusia
dan amal saleh dibandingkan dengan berjalan, Mazmur 1:1, sehingga kakinya dapat
71
menunjukkan prinsip-prinsip di mana ia bertindak, dan watak pikirannya Pengkhotbah
5:1: Jagalah kakimu ketika engkau pergi ke rumah Tuhan. Sesuai dengan ini, kaki
para utusan dalam Yesaya dan para rasul dalam ayat ini, dapat menandakan validitas
misi mereka—otoritas di mana mereka bertindak, dan karakter atau kualifikasi apa
Robert Haldane86
Roma 10:13 Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan
diselamatkan. Konteks dalam Yoel, yang dituliskan oleh Calvin 'akan memuaskan kita
sepenuhnya bahwa prediksinya berlaku untuk perikop Paulus ini.' Ini adalah metode
yang paling merusak dalam menafsirkan penerapan Perjanjian Lama dalam Perjanjian
Baru, untuk menjadikan persepsi kita tentang keadilannya sebagai dasar untuk
mengakui kesimpulan Rasul. Mungkin tepat untuk menunjukkan seberapa jauh atau
seberapa jelas kata-kata nubuat itu menetapkan referensi khusus yang dibuat oleh
Rasul. Tetapi apakah kita dapat menjelaskan penerapannya atau tidak, penafsiran
Rasul sama sempurnanya dengan nubuatan itu sendiri. Jika seseorang akan berusaha
mempertanyakannya, dan menuduh bahwa nubuat itu tidak memiliki makna yang
Tuhan, dan bahwa siapa pun yang melakukannya akan diselamatkan. Di sini, seperti
di tempat-tempat lain dalam Kitab Suci, Nama Tuhan menandakan Tuhan itu sendiri.
Dengan menyebut Nama Tuhan, semua bagian ibadah agama yang kita persembahkan
86
Robert Haldane. Commentary on Romans 10: Haldane's Exposition on the Epistle to
the Romans and Hebrews. Diakses dari https://www.studylight.org/commentaries/eng/hal/romans-
10.html, pada 21 Juni 2021 pukul 14.19 WIB. (1835)
72
kepada Tuhan dimaksudkan. Ini menunjukkan persekutuan yang penuh dan utuh
dengan Allah. Barangsiapa berseru kepada nama Tuhan, merendahkan dirinya secara
Mengandaikan bahwa doa ini tidak dapat dipisahkan dari semua bagian lain dari
agama. Menyeru Nama Tuhan, berarti menempatkan diri kita di bawah perlindungan-
memanggil Nama Tuhan, dan tidak hanya mengatakan, 'Siapa yang memanggil Tuhan
akan didengar, akan dilindungi, akan menerima berkat-Nya?' Alasannya, bahwa dia
sedang mengobati dari perjanjian baru, yang dengan jelas, tanpa selubung dan tanpa
keselamatan, yaitu kebahagiaan abadi yang harus kita harapkan setelah kematian. Dia
bahagia di mana kita secara alami, dan untuk menunjukkan perbedaan antara keadaan
kita dan keadaan para malaikat, karena para malaikat hidup, tetapi tidak diselamatkan.
dalam kematian, tersesat dalam diri kita sendiri, anak-anak murka, dan itu diberikan
Tidak seorang pun pernah berseru kepada Tuhan, dalam pengertian Kitab
Suci dari frasa ini, tanpa diselamatkan. Di sinilah seperti yang dengan tegas
Kristus, yang disebut-Nya dalam ayat ke-9. Dengan cara yang sama dia berbicara
kepada gereja di Korintus, 'Dengan semua itu di setiap tempat memanggil nama
berjalan bersama Allah. Bukan hanya dia berdoa kepada Tuhan pada musim-musim
tertentu; hidupnya adalah kehidupan doa. Dia berdoa kepada Tuhan 'di mana-mana,'
dan 'selalu.' Dia ingat bahwa Yesus telah berkata, 'Selanjutnya aku menyebut kamu
bukan hamba; tetapi aku menyebut kamu sahabat;' Dia melayani Allah, oleh karena
itu, dalam semangat yang baru, dan pergi kepada-Nya dalam segala kesempatan
keinginan, dan berkonsultasi dengan-Nya Pada setiap kesempatan dalam hal-hal besar
dan kecil. Dari persekutuan yang kudus dan terus-menerus ini dia tidak dihalangi
setiap saat atau dalam keadaan apa pun. Dalam Nehemia kita memiliki contoh-contoh
yang indah dan membesarkan hati baik Doa yang diucapkan maupun doa ejakulasi
dalam keadaan yang tidak terduga, lihat bab. 2:4; singkatnya, dari seruan terus-
menerus kepada Tuhan, ch. 13:29. Paulus memerintahkan kita untuk ‘berdoa tanpa
henti.’ Untuk melaksanakan tugas ini, yang begitu sering dipaksakan oleh Tuhan
dorongan yang paling tinggi. Apa saja yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-
Ku, Dia akan memberikannya kepadamu.' 'Jika kamu tinggal di dalam Aku, dan
firman-Ku tinggal di dalam kamu, kamu akan meminta apa yang kamu kehendaki,
dan itu akan dilakukan kepadamu. Kita lihat, dalam lanjutannya, efek dari Doa
74
pendek Daud, 'Ya Tuhan, aku mohon kepada-Mu mengubah nasihat Ahitofel menjadi
kebodohan.
menjawab doa-doa umat-Nya, namun dalam transaksi dengan orang Gibeon, Yosua
dan para tua-tua Israel 'tidak meminta nasihat dari mulut Tuhan', dan apa akibatnya?
Kami siap tercengang melihat perilaku mereka dalam hal ini, namun betapa seringnya
orang Kristen! bahkan setelah dia menerima, dalam banyak contoh, jawaban yang
ramah atas permohonannya, begitu sering menegur imannya yang kecil ketika dia
menyedihkan tentang kejahatan yang ditinggalkan untuk nasihatnya sendiri ketika dia
Roma 10:14
Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya
kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak
mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada
yang memberitakan-Nya?
Ayat ini dan ayat berikutnya bukanlah keberatan dari seorang Yahudi,
melainkan merupakan bahasa Rasul dalam karakternya sendiri. Dia telah mengatakan
dalam ayat sebelumnya, bahwa siapa pun yang memanggil Nama Tuhan akan
orang; karena ketika dikatakan bahwa siapa pun yang berseru kepada-Nya akan
diselamatkan, tersirat bahwa tidak seorang pun akan diselamatkan yang tidak berseru
kepada-Nya. Lalu, apa konsekuensi yang bisa diambil dari hal ini? Bukankah Injil
harus dengan cepat dipublikasikan ke seluruh dunia? Jika orang-orang bukan Yahudi
75
harus mengambil bagian dalam belas kasihan Ilahi, adalah dengan mencarinya dari
Yesus Kristus, yang telah mati, belas kasihan itu dapat diperluas kepada orang Yahudi
dan bukan Yahudi. Bukankah melalui Roh Kudus yang berbicara kepada hati orang-
orang bukan Yahudi tanpa perantaraan firman, mereka akan diinsafkan dan
Lalu bagaimana mereka akan berseru kepada-Nya yang tidak mereka percayai? —
bukan Yahudi dapat memanggil-Nya ketika mereka tidak percaya kepada-Nya? Dan
bagaimana mereka akan percaya kepada Dia yang belum pernah mereka dengar? - Ini
tidak mungkin. Dalam keadaan ini adalah bangsa-bangsa bukan Yahudi sebelum Injil
sampai kepada mereka. Oleh karena itu, sangat penting untuk menyampaikan kepada
mereka kabar gembira tentang keselamatan. Dan bagaimana mereka akan mendengar
tanpa seorang pengkhotbah? Injil tidak harus segera diumumkan melalui suara Tuhan
dari surga, atau oleh Roh Kudus yang berbicara tanpa media komunikasi, atau oleh
para malaikat yang diutus dari surga; itu harus dibawa ke seluruh dunia oleh laki-laki.
Lalu, bagaimana menurut konstitusi Ilahi ini, bangsa-bangsa di bumi dapat mendengar
Injil tanpa seorang pengkhotbah? Tidak perlu menyangkal pendapat orang-orang yang
berpendapat bahwa Injil tidak dapat berbicara kepada manusia dengan selamat di
dalam Kitab Suci, dan bahwa itu tidak akan pernah berhasil tanpa suara pengkhotbah
yang hidup. Ini bukan maksud Rasul. Doktrinnya adalah, bahwa Injil harus
dikomunikasikan kepada pikiran manusia melalui sarana eksternal dari firman, serta
melalui perantara internal Roh. Manusia tidak hanya diselamatkan melalui Kristus,
mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang
Jika orang-orang bukan Yahudi tidak dapat percaya kepada Tuhan tanpa
mendengar tentang Dia, dan jika mereka tidak dapat mendengar tentang Dia kecuali
Dia dinyatakan kepada mereka, maka dari nubuat yang dikutip di atas, para
pengkhotbah harus diutus kepada mereka. Namun, terlepas dari perlawanan keras
yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi terhadapnya, kebutuhan nyata bagi para
Rasul, sesuai dengan tugas Ilahi mereka, untuk pergi mewartakan Injil kepada setiap
makhluk.
menunjukkan, dan dia sekarang mendukungnya dengan kutipan lebih lanjut. Seperti
ada tertulis, dll. - Nubuat ini, Yesaya 52:7, yang secara harfiah mungkin menghormati
menunjukkan, kepada para utusan belas kasihan yang diutus di bawah Injil. Di awal
bab itu, Sion atau Yerusalem, Gereja Allah, dipanggil untuk bangkit dari kondisinya
telah memperlihatkan tangan-Nya yang kudus di mata semua bangsa; dan semua
ujung bumi akan melihat keselamatan dari Allah kita.’ Jadi, mulai dari Yerusalem,
mereka yang ditugaskan oleh Tuhan harus memberitakan keselamatan dalam nama-
Nya di antara semua bangsa. Di akhir pasal ini, pengaruh berkat di bawah
77
pemerintahan Mesias diumumkan. ‘Demikianlah Dia akan memerciki banyak bangsa;
raja-raja akan menutup mulut mereka terhadap Dia; karena apa yang tidak
diberitahukan akan mereka lihat, dan apa yang tidak mereka dengar akan mereka
pertimbangkan.' Kutipan ini, kemudian, yang dibuat oleh Rasul, diperhitungkan untuk
menghasilkan keyakinan terkuat akan kebenaran yang dia tegakkan, yaitu, kewajiban
Matthew Poole87
ditegaskan di sini oleh kesaksian dari Yoel 2:32, yang juga dikutip oleh St Petrus,
Kisah Para Rasul 2:21. Argumen sang rasul dapat dibentuk sebagai berikut: Jika
barangsiapa memanggil Nama Tuhan akan diselamatkan, maka Tuhan kaya untuk
semua yang memanggilnya; karena tidak ada kekayaan yang sebanding dengan
keselamatan; tetapi yang pertama benar, oleh karena itu yang terakhir.
Tuhan akan diselamatkan; yaitu pada dia yang namanya Tuhan. Yesus Kristus pada
prinsipnya dimaksudkan, seperti yang tampak dalam banyak bagian dalam nabi.
Ayat 14. Hubungan ayat ini dan ayat-ayat berikutnya dari bab ini kurang
jelas. Beberapa menghubungkan kata-kata ini dengan Roma 10:12. Di sana dia
berkata: Tidak ada perbedaan antara Yahudi dan Yunani, & c. Dan ini dia buktikan,
karena sarana untuk mencapai keselamatan melalui seruan sejati kepada Tuhan telah
menjadi umum bagi semua orang; dan akibatnya iman, dan karenanya, dari waktu ke
87
Matthew Poole, Commentary on Romans 10: Matthew Poole's English Annotations on
the Holy Bible. Diakses dari https://www.studylight.org/commentaries/eng/mpc/romans-10.html, pada
tanggal 21 Juni 2021 pukul 14.52 WIB, 1685
78
waktu, mendengarkan dan memberitakan firman Allah, menurut yang satu disebabkan
oleh yang lain. Yang lain menjadikan ini koherensi: Melihat kebenaran iman adalah
satu-satunya kebenaran sejati, dan secara umum, dengan janji Allah, adalah milik
orang Yahudi dan bukan Yahudi (seperti yang telah dikatakan); oleh karena itu perlu,
bahwa beberapa orang harus diutus Allah kepada kedua orang itu, yang merupakan
cara dan sarana biasa untuk memperoleh iman, dan untuk membawa manusia kepada
Kristus. Cara berdebatnya adalah, seperti yang oleh para ahli logika disebut sorites;
ahli retorika, gradasi; dan sangat memaksa dan demonstratif: q. d. Allah telah, melalui
para nabi-Nya, menjanjikan keselamatan secara acuh tak acuh kepada orang Yahudi
dan bukan Yahudi; tetapi tanpa memanggilnya, tidak ada keselamatan; dan tanpa
iman, tidak ada doa; dan tanpa pendengaran, tidak ada iman; dan tanpa seorang
pengkhotbah, tidak ada pendengaran; dan tanpa misi yang khusyuk, tidak akan ada
pengkhotbah. Cara bicaranya selama ini adalah dengan cara interogasi, yang lebih
Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa tidak ada dasar untuk doktrin
akan percaya kepada Dia yang belum pernah mereka dengar? Di antara orang-orang
pilihan Allah, mungkin ada beberapa yang terlahir tuli; dan dalam hal ini, Tuhan
menyediakan kebutuhan sarana lahiriah dengan cara yang luar biasa: tetapi biasanya,
pendengaran sama pentingnya dengan iman, sebagaimana iman dalam doa, atau doa
untuk keselamatan.
diutus? Yaitu segera, oleh Allah atau Kristus, sebagai para nabi dan rasul (Galatia
1:1). Atau secara mediasi, oleh laki-laki; yaitu dengan orang-orang yang memiliki
79
wewenang dari Kristus untuk memisahkan dan menahbiskan orang lain untuk
pekerjaan ini. Tanpa misi atau penahbisan yang teratur ini, bagaimana mereka bisa
sepatutnya atau menguntungkan, atau dalam Nama dan dengan otoritas Kristus?
Karena jika tidak, ada, dan masih ada, mereka yang berlari sebelum mereka diutus,
Yeremia 23:21.
mereka membawa mereka ke atas dan ke bawah untuk melakukan pekerjaan ini. Kitab
suci yang dirujuk ditemukan dalam Yesaya 52:7. Rasul di sini meninggalkan
Septuaginta, dan mengikuti teks Ibrani; namun dia tidak menyebutkan tempat itu di
semua poin seperti yang dimiliki nabi. Dia meninggalkan beberapa kata, seperti di
atas gunung, yang berkaitan dengan situasi Yerusalem; dan dia mengubah nomornya,
Tetapi teks dalam Yesaya berbicara tentang seorang utusan yang dikirim
Meskipun diberikan, hal ini diterapkan dan diakomodasi dengan cukup tepat untuk
pemberitaan damai dan keselamatan oleh Kristus; karena pembebasan itu (seperti
semua pembebasan duniawi lainnya) memiliki dasar dalam penebusan yang dibeli
oleh Kristus.
80
Petter Pett88
Ayat 13. Kutipan pada ayat 13 ini berasal dari Yoel 2:32 di mana ia
mengingat zaman Mesianik yang akan datang (zaman Raja yang Akan Datang). Itu
mungkin salah satu yang umum digunakan di gereja mula-mula (Kisah Para Rasul
2:21). Itu sangat cocok untuk digunakan Paulus di sini karena menekankan 'siapapun'.
Ini mengacu pada 'keselamatan'. Dan itu menunjukkan perlunya 'menyeru Nama
TUHAN', dan, dalam konteks di sini, itu berarti TUHAN Yesus Kristus. Penyebutan
Kitab Suci Perjanjian Lama yang berbicara tentang 'TUHAN' (yaitu Allah) kepada
TUHAN Yesus Kristus adalah bukti dari pandangan tinggi Yesus yang dipegang sejak
awal. 'Memanggil nama --', di kalangan non-Yahudi, adalah deskripsi teknis untuk
penyembahan dewa. Mungkin penting bahwa Abraham, bapa orang percaya, juga
'menyeru Nama TUHAN' (Kejadian 12:8). Jadi mereka yang melakukan itu
Jelas bahwa kata TUHAN di sini mengacu pada Yesus Kristus dan bukan
kepada Allah Bapa. Hal ini terbukti dari beberapa hal yang dijabarkan di bawah ini:
Dari pengakuan sebelumnya dalam konteks bahwa 'Yesus adalah TUHAN'. Dari
penerapan ayat Kitab Suci yang memikirkan tentang 'TUHAN' kepada Mesias. Dari
ayat-ayat berikut di mana referensi yang terkait erat dibuat untuk memanggil Dia yang
mereka percayai (Roma 10:14), dari apa yang telah dikatakan sebelumnya, dengan
jelas merujuk pada Yesus Kristus (seluruh bab adalah tentang percaya dalam Yesus
Kristus).
Kristus, seperti yang dilakukan Roma 10:1-11. Selain itu, kutipan tersebut tidak akan
88
Peter Pett. 2013. Commentary on Romans 10: Peter Pett's Commentary on the Bible.
Diakses dari https://www.studylight.org/commentaries/eng/pet/romans-10.html, pada tanggal 6 Juni
2021 pukul 17.34 WIB.
81
ada gunanya jika tidak, karena jika kita mengambilnya untuk merujuk kepada Allah
Bapa, orang-orang Yahudi akan mengklaim bahwa mereka telah 'memanggil nama
TUHAN', (bahkan jika bukan dari hati yang percaya). Maksud Paulus secara
keseluruhan adalah bahwa dengan menerima Yesus sebagai TUHAN, Kitab Suci yang
Yahudi telah gagal untuk mengenali hal ini dan berseru kepada-Nya untuk
keselamatan.
Ayat 13. Semua orang, baik orang Yahudi maupun Yunani, sedang
percaya, mereka harus mendengar terlebih dahulu. Dan untuk itu terjadi harus ada
pengkhotbah. Dan untuk ada pengkhotbah harus ada orang-orang yang diutus. Akan
tetapi, tidak ada masalah sehubungan dengan hal ini karena Kitab Suci telah
menjelaskan bahwa akan ada orang-orang yang diutus, yaitu orang-orang yang akan
membawa kabar gembira kepada manusia tentang hal-hal yang baik. Bahwa ini
mengacu pada 'pendengaran' oleh orang Yahudi dan non-Yahudi terlihat dari
hubungan dengan 'siapa pun yang memanggil Nama Tuhan akan diselamatkan', dan
dengan fakta bahwa tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan Yunani sehubungan
Ayat 15. Kitab Suci yang dimaksud adalah Yesaya 52:7 yang mengacu
setelah penaklukan Israel oleh Mesir dan Asyur (Yesaya 52:4), agar manusia dapat
mengetahui Nama Tuhan. Mereka akan memberitakan kepada Sion kabar baik bahwa
Allah mereka memerintah. Kesan yang diberikan di sini adalah waktu pemulihan
82
terakhir, ketika orang-orang akan keluar dari Yerusalem 'membawa bejana YHWH'
(Yesaya 52:11), dengan kata lain, dalam hal hari-hari itu, mengambil pesan dan
sarana ibadah yang benar kepada dunia. (Tidak ada alasan nyata dalam Yesaya untuk
menghubungkan semua ini dengan kembalinya dari Babel. Itu adalah teori ilmiah
yang tidak memiliki dasar nyata dalam teks setelah teks diperiksa dengan cermat
tanpa praanggapan. Lihat komentar kami tentang Yesaya. Tidak ada cara untuk
lagi melihat pesan Yesaya berlaku untuk gereja - misalnya Kisah Para Rasul 13:47).
Sekarang, kata Paulus, waktunya telah tiba. Allah telah membangkitkan utusan-utusan
Mesianik-Nya untuk tujuan menyampaikan pesan-Nya kepada dunia seperti yang Dia
METODOLOGI PENELITIAN
yang ada kemudian akan ditafsirkan dengan cara pengamatan yang teologis dan
penafsiran yang tepat dengan menggunakan Alkitab sebagai dasar utama yang
melandasi setiap penulisan dan penafsiran topiknya. Proses eksposisi akan dilakukan
Penulisan ini juga berfokus pada Rasul Paulus sebagai penulis yang telah
menulis keseluruhan kitab Roma. Melalui banyaknya bukti lieratur yang tersedia saya
melakukan penelitian dengan tujuan ingin membutktikan perkataan Rasul Paulus yang
Memberitakan Injil”.
Tinjauan Umum
melakukan suatu studi atau pembelajaran. Salah satu arti dalam Kamus Besar Bahasa
memahami hal-hal tertentu yang tengah dibahas. Dalam hal ini tinjauan umum berisi
1
Arti Kata Meninjau menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi online.
Diakses pada tanggal 27 Mei 2021 pukul 11.29 WIB.
83
84
nats Roma 10:13-15 yang dituliskan dalam bahasa Indonesia, bahasa asli
Nats Roma 10:13-15 yang dituliskan dalam bahasa Indonesia diambil dari
Alkitab Terjemahan Baru yang diterjemahkan oleh (LAI) Lembaga Alkitab Indonesia.
Terjemahan penulis
Diagram nats Roma 10:13-15 ini diambil dari BibleWorks versi 10.
Diagram nats yang dimaksud adalah tata letak pendiagraman yang dapat
membantu kita dalam mengartikan lebih detail makna dari nats (Rom 10:13-15)
apabila dilihat dari struktur dan hubungan kata per kata yang ditulis oleh penulis. Ini
merupakan cara yang efektif untuk menyajikan analisa secara visual. Grassmick
mengatakan bahwa dalam tata letak, mekanis frasa dan klausa dibiarkan tetap utuh
karena perhatian utama diarahkan kepada keterkaitan klausa dependen dan klausa
independen. Meskipun memakan lebih banyak waktu, namun hasil dari pendiagraman
2
John. D. Grassmick, Prinsip-prinsip dan Praktek Eksegesis Bahasa Yunani
(Yogyakarta: STTII), 67
85
Analisa Penelitian Roma 10:13-15
Analisa Kontekstual
aspek-aspek internal wacana dan segala sesuatu yang secara eksternal melingkupi
sebuah wacana. Analisa kontekstual adalah analisa yang melakukan tinjauan erhadap
setiap paragrap dan melakukan pengamatan secara teliti setiap permasalahan pokok
dalam paragraf yang diekspos, dalam hal ini menggunakan metode yang efisien dalam
Alkitab setiap kata maupun kumpulan kata tidak terpisah satu dengan yang lain.
Sebab arti kata tidak terlepas dari paragraf tetapi bergantung pada kalimat yang
terkandung dalam konteks tersebut. Bagian-bagian tersebut antara lain (1) konteks
dekat, yaitu dalam pasal 10 kitab yang dipelajari (kitab Roma), dan (2) konteks jauh
bahwa bagian Alkitab yang ingin ditafsir merupakan unit yang utuh, serta memastikan
makna kata, tata bahasa, modus, dan ragam sastra bagian Alkitab yang sedang ditafsir.
Tanpa mempertimbangkan konteks, upaya penafsiran sulit untuk berhasil dan tidak
ada penafsir yang dapat menjelaskan satu bagian Alkitab tanpa memperhatikan
dilakukan, yaitu dengan memperhatikan konteks jauh dan konteks dekat yang di bahas
dalam tulisan atau bahan penelitian, agar peneliti mendapatkan hasil penelitian yang
akurat dan sesuai dengan maksud serta tujuan dari penulis aslinya.
86
Analisa Leksikal
sebuah kasus bermula berdasarkan susunan dan kegunaan tata bahasa, mulai dari
kalimat berlanjut ke bentuk frasa, sampai menunjukkan makna yang benar menurut
konteks. Grant R. Osborne menjelaskan bahwa jangkauan makna dari satu kata
merupakan hasil dari satu studi sinkronis. Suatu daftar mengenai cara-cara suatu kata
untuk statsistik dimana orang-orang melakukan riset semantis yang akan melacak
data tersebut kedalam makna primer, sekunder, dan metafora. Yang penting kita harus
mengasumsikan makna primer di dalam suatu perikop yang lebih cenderung pada
bahasa, kejadian informasi, dan keindahan bahasa lain.4Tahap ini diharapkan dapat
mengsingkronkan makna dari kalimat, kata, dan frase dalam suatu teks. Leksikan
merupakan sumber primer untuk statistik dan memunculkan isi teks yang sebenarnya.
Analisa leksikal juga merupakan makna lambang dasar dari kebahasaan, yang merujik
pada arti sebenarnya dan dapat berdiri sendiri tanpa melihat konteks. Para ahli bahasa
3
Grant R. Osborne, Spriral Hermeneutika, Pengantar Komprehensif Bagi Penafsiran
Alkitab (Surabaya: Momentum, 2012)
4
Mulyana, Kajian Wacana (Yogyakarta:Tiara Wacana, 2005)
87
meyakini bahwa makna kata tersebut tidak tunggal, dimana sau simbol dapat
mewakili lebih dari satu bahkan memiliki padanan kata yang beragam.5
Analisa Gramatikal
kata dihubungkan dengan kalimat. Fungsi kalimat tersebut adalah sebagai satuan
kebahasaan yang kemudian memunculkan makna gramatikal pada kata. Jenis makna
kata ini terjadi akibat adanya imbuhan, pengulangan kata, komposisi, pembentukan
frasa, klausa, serta kalimat. Makna kata gramatikal disebut juga hubungan intra
bahasa karena berkaitan dengan satuan bahasa lainnya serta makna katanya tidak
Analisa gramatikal merupakan analisa dari segi bentuk atau struktur lahir
dari sebuah teks. Dalam analisa ini akan dilakukan penelitian dengan menggunakan
tata bahasa, fakta historis serta kerangka konteks sebagai dasarnya. Analisa
sebagai akibat hubungan antara unsur gramatikal dalam satuan gramatikal yang lebih
besar. Penelitian gramatikal bertujuan untuk membantu para ekseget (peneliti) untuk
menemukan makna kata, penempatan kata, fungsi atau kegunaan dari setiap kata teks
yang diteliti.
Analisa Historikal
kritis rekaman dan peninggalan masa lampau yang telah diuji kebenarannya secara
5
Rosy Dewi Arianti Saptoyo. 2020. Jenis Makna Kata dan Contohnya. Diakses dari
https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/23/165950069/jenis-makna-kata-dan-
contohnya?page=all, pada tanggal 21 April 2021 pukul 11.50 WIB
88
kritis kemudian menuliskan hasilnya berdasarkan fakta yang telah diperoleh yang
disebut historiografi.6 Analisa historikal atau yang seringkali disebut analisa sejarah
analisa data historis merupakan analisa data sejarah yang menggunakan kritik sumber
sejarah.7
fakta yang diperoleh dari sumber-sumber sejarah dan bersama-sama dengan teori-
teori disusunlah fakta itu ke dalam suatu interpretasi yang menyeluruh.8 Analisa
berbagai konsep dan teori yang akan dipakai dalam membuat analisa. Data yang telah
pada kerangka teori yang dipakai sehingga menghasilkan fakta yang relevan dengan
penelitian.
Sepucuk surat biasa pada zaman itu memuat kira-kira 200 kata. Surat dari 1000 kata
sudah luarbiasa panjangnya. Dalam surat Roma terdapat kurang lebih 7100 patah
kata, dalam 1 Korintus 6800, 2 Korintus 4600, Titus 800, dan Filemon 300 kata. Bila
kita mengingat bahwa papyrus sudah lebih mahal dari kertas sekarang, dan perkamen
6
Gottschalk, Louis, Mengerti Sejarah: Pengantar Metode Sejarah, ed. ke-2. Terjemahan:
Nugroho Notosusanto, Raden Pandji (Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia UI-Press, 1986)
7
Sjamsuddin, Helius, Metodologi Sejarah (Jakarta: Depdikbud Proyek Pendidikan
Tenaga Akademik)
8
Abdurahman, dudung, Metode Penelitian Sejarah (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999)
89
adalah jauh lebih mahal, maka nyatalah bahwa Paulus sungguh-sungguh merasa
suratnya itu penting sekali sehingga ia rela mengorbankan ongkos begitu banyak. 9
yang telah orang lain masuki sebelumnya, maka ia memandang ke arah barat, yaitu
Spanyol, daerah yang masih luas dan juga menurut anggapan pada masa itu: ujung
bumi. Tetapi sebelum itu ia mau berkenalan dengan jemaat di kota Roma (Rom 1:10-
membantunya.10
yang menjadi alasan Paulus dalam menulis surat kepada jemaat di Roma. Mengenai
apakah yang diharapkan Paulus yang tertulis dalam suratnya, dan poin-poin tertentu
yang ingin disampaikan untuk memberkati dan menguatkan iman jemaat di kota
Roma.
Analisa Teologis
bagaimana tulisan Alkitab menafsirkan dirinya sendiri menjadi titik tolak dalam
observasi teologis, dimana teologi harus secara obyektif berasal dari naskah Alkitab.
Dunia teologi tidak dapat dipisahkan dari hermeneutik sebab suatu kajian terhadap
9
M. E. Duyverman, Pembimbing ke dalam Perjanjian Baru (Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 1992), 93-94
10
M. E. Duyverman. 1992. Pembimbing ke dalam Perjanjian Baru (Jakarta: BPK
Gunung Mulia), 94
90
dalam perjumpaan antara Tuhan dengan umat. Tafsiran teologi Alkitab adalah sumber
dan dasar dari kepercayaan, dimana teologi doktrin dalam Alkitab itu sendiri di ambil
dari penguraian terhadap makna Alkitab. Lingkup penelitian analisa teologi dimulai
dari harafiah, tata bahasa, struktur kalimat, makna kalimat, ayat-ayat dalam perikop
bertujuan agar semua peneliti dapat memahami dengan benar bahwa hermeneutika
sangat bermanfaat dalam hal menemukan kebenaran dalam Alkitab. Apabila prinsip
penafsiran salah, maka hasil yang diperoleh pun pasti salah. Dengan demikian para
mengabaikan makna dari satu “iota” pun dalam Alkitab, sehingga dalam analisa
teologis serta pengajarannya penulis akan memaparkan dasar teologi yang kokoh dan
murni. Teologi yang baik haruslah mempunyai dasar yang jelas, dilakukan dengan
11
Wongso, Peter, Hermeneutika Eskatologi (Malang: Seminari Alkitab Asia Tenggara,
1996)
BAB IV
ANALISA HASIL PENELITIAN
13
Sebab, barangsiapa yang berseru kepada Nama Tuhan, akan diselamatkan.
14
Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak
percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika
mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang
Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? 15 Dan bagaimana mereka dapat
memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa
indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"
Terjemahan penulis
per kata secara gramatikal, menghasilkan pengertian nats Roma 10:13-15 sebagai
Kristus (akan) dilindungi.14 Dengan cara apa kemudian dapat memohon bila tidak
mempercayai? Dan percaya bila tidak memahami dan mendengar tanpa diberitahu.
15
Bagaiana kemudian memberitahu jika tidak dikirim, sama seperti ditulis sebagai
91
92
Diagram Nats Roma 10:13-15 dalam bahasa Yunani
Analisa Kontekstual
Pengamatan konteks dalam surat Paulus kepada jemaat di Roma ini lebih
difokuskan terhadap struktur surat, alur berfikir, dan perkembangan logis argumen
Rasul Paulu sebagai penulis dalam surat Roma, dan hubungannya dengan ayat-ayat
lain dalam semua tulisan-tulisan Paulus. Sesuai dengan yang disampaikan Wycliffe,
93
bahwa waktu mempelajari kitab Roma kita tidak boleh melupakan keseluruhan kitab
terlepas dari konteksnya senantiasa berbahaya; mengangkut hal ini bisa sama sekali
sebagai wadah yang mengutus para misionaris untuk pergi dan memberitakan Injil itu
dalam memberitakan injil dengan melihat dari konteks dekat yaitu dalam pasal 10
Kitab Roma, dan konteks jauh yaitu dalam keseluruhan kitab Roma.
Konteks Dekat
menuliskan bahwa Kristus adalah penggenapan atas hukum Taurat. Untuk dapat
diselamatkan, kita harus mengaku dari mulut kita bahwa kita percaya pada kebenaran
karena iman, bahwa Kristus benar-benar merupakan penggenapan atas hukum Taurat.
Tidak terdapat perbedaan antara orang Yahudi dan Yunani, namun untuk dapat
mengucapkan sebuah pengakuan akan kebenaran oleh iman tersebut, harus ada yang
pergi dan menyampaikan Injil keselamatan. Dan hal ini dapat tercapai apabila ada
yang melakukan pengutusan. Maka melalui surat ini, secara literal Paulus mengajak
jemaat di Roma untuk mengutus para misionaris agar dapat memberitakan Injil
keselamatan.
yang membuat hidup kita dibenarkan, dan apa saja usaha yang dapat kita lakukan
1
Charles F. Pfeiffer dan Everet F. Harison, Tafsitan Alkitab Wycliffe Vol. 3 – Perjanjian
Baru (Malang: Penerbit Gandum Mas, 2008), 510
94
untuk dapat memperoleh iman tersebut. Paulus juga membahas ketidakpercayaan
bangsa Israel yang menolak dan membantah pemberitaan Injil meskipun telah
Konteks Jauh
Pasal 1. Dalam pasal ini dapat diketahui secara jelas bahwa surat ini
ditujukan kepada orang-orang kudus (jemaat) di Roma, dimana surat ini ditulis oleh
Paulus yang juga menjelaskan bahwa ia adalah seorang rasul yang dikuduskan untuk
mengunjungi kota Roma. Di dalam pasal ini terdapat ayat kunci dari keseluruhan
16
Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah
kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama
orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. 17Sebab di dalamnya nyata kebenaran
Allah yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada
tertulis: “Orang benar akan hidup oleh iman”.
yang akan Allah berikan atas kefasikan dan kelaliman dalam kehidupan manusia.
semua orang, yaitu bagi mereka yang tidak melakukan perintah Allah. Dijelaskan pula
bahwa Hukum Taurat dan sunat bukanlah suatu syarat untuk dapat diselamatkan, dan
Yahudi dan bukan Yahudi. Menurut Paulus, hukum sunat dan orang Yahudi yang
“Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan
sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka
pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.
95
Pasal 3. Semua manusia adalah orang yang berdosa yang tidak mampu
melawan kuasa dosa tersebut dengan kekuatannya sendiri. Paulus menjelaskan bahwa
tidak ada seorang pun yang dapat dibenarkan Allah dengan menaati hukum Taurat,
karena semua telah gagal mencapai tujuan utama hukum ini. Itulah sebabnya Allah
mengutus Yesus untuk mendamaikan dan membebaskan semua orang yang percaya
kepada-Nya. Yesus Kristus telah membayar harganya dosa yang adalah maut,
sehingga kita bisa bebas.2 Dalam pasal ini Paulus menegaskan bahwa percaya kepada
jasmani kita untuk memberi pengertian mengenai pembenaran karena imannya. Kalau
ada orang yang bekerja, upahnya bukan diperhitungkan sebagai hadiah melainkan
merupakan haknya. Tetapi kalau orang tersebut tidak bekerja namun percaya kepada
Dia yang membenarkan orang durhaka, maka imannya diperhitungkan sebagai suatu
berdasarkan perbuatannya.
Setiap orang yang dibenarkan karena Iman hidup dalam damai sejahtera dengan Allah
oleh karena Yesus Kristus. Dalam pasal ini Paulus mengatakan hasil yang akan
didapatkan oleh orang-orang percaya yang telah hidup dibenarkan oleh karena
imannya. Makna hidup beriman mencakup janji bahwa Roh Kudus Allah akan hadir
tindakan Adam yang menjauhi Allah dengan pengaruh karya pendamaian Kristus.
Karena pelanggaran satu orang (Adam) seluruh umat manusia telah jatuh kedalam
2
Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan Seri: Life Application Study Bible (Malang:
Penerbit Gandum Mas, 2019), 23-59
3
Alkitab Edisi Studi (Jakarta: Percetakan Lembaga Alkitab Indonesia, 2021), 1845
96
kuasa maut, hal ini dibandingkan dengan karena kasih karunia Allah yang dicurahkan
Paulus membahas pengertian yang salah mengenai kasih karunia. APabila kasih
karunia demikian kuat, tidak dapatkah seseorang tinggal dalam dosa dan tetap
mengatakan bahwa hal tersebut tidaklah benar. Sebelumnya manusia adalah budak
dosa, dan setelah belenggu itu dipatahkan sekarang hendaklah dengan segenap hati
Pasal 7. Hukum berkuasa atas seseorang selama ia hidup. Dalam bagian ini
ungkapan untuk melukiskan diri sbagai egois dan hamba dosa, dan di sisi lain ia
menlayani Allah tetapi ternyata ia justru melayani diri sendiri dan dosa.
dan tindakan Allah. Dalam pasal ini Paulus menunjukkan apa yang telah dilakukan
Allah untuk menuntun orang Kristen mencapai kemenangan atas dosa. Ia juga
mengemukakan apa yang harus dilakukan orang percaya, dan menekankan hubungan
antara roh dengan orang percaya, serta hubungan roh dengan Kristus dan Bapa. Anak-
anak Allah memiliki roh yang berdoa bagi keluhan-keluhan kita yang tidak
terucapkan, Allah menyelidiki hati nurani manusia melalui Roh dan Ia mengetahui
maksud Roh itu, serta doa syafaat dari Roh tersebut senantiasa sesuai dengan
4
The Wycliffe Bible Commentary: Tafsiran Alkitab Wycliffe Volume 3 Perjanjian Baru.
(Malang: Penerbit Gandum Mas, 2020), 704-705
97
kehendak Allah. Pengharapan kita yaitu bahwa Allah turut bekerja dalam segala
sendiri, Israel. Ia menjelaskan bahwa Allah belum menolak umat Israel walaupun
banyak dari mereka tidak percaya kepada Yesus Kristus sebagai jalan bagi mereka
untuk dibenarkan dan diterima oleh Allah. Di pihak lain banyak orang bukan Yahudi
telah menyadari bahwa Allah berkenan kepada setiap orang yang beriman. Mereka
sekarang, seperti pengikut Yesus yang beragama Yahudi, menjadi anggota umat
Allah. Pailus berharap bangsa Israel akan percaya pada Injil tentang Yesus.
Pasal 11. Meskipun Israel telah melakukan sesuatu yang tidak disukai
Allah, namun Allah tidak sekali-sekali menolak umat yang dipilihNya. Dengan
menunjukkan bahwa ada sekelompok sisa orang Israel yang tetap setia, Paulus
membuktikan bahwa Allah tidak menolak umatNya. Israel tidak memperoleh apa
Pasal 12. Pasal ini menuliskan sikap dan perilaku yang Paulus harapakan
dari jemaat di Roma. Banyak dari nasihat Paulus menunjukkan bahwa ia memikirkan
kelompok tertentu ketika menulis. Hal ini terbukti efektif, terlihat jelas bahwa nasihat-
nasihat tersebut menyentuh nyaris setiap segi kehidupan. Cara hidup sebagai Kristen
yang benar adalah dengan dan bertindak sebagaimana seharusnya orang Kristen di
Pasal 13. Bab ini masih membahas mengenai sikap-sikap yang harus
pemerintah, yang harus disertai dengan cara hidup yang penuh kasih dan kebenaran.
Selain itu dituliskan bahwa kasih merupakan penggenapan hukum Taurat, dan Paulus
98
menuliskan beberapa ajaran bagi jemaat di Roma untuk dapat mengasihi antar umat
Pasal 14. Tenggang rasa diperlukan bagi orang-orang yang berhati nurani
kuat dan yang berhati nurani lemah. Dalam bagian ini Paulus membahas berbagai
sikap yang dimiliki oleh dua kelompok orang Kristen satu terhadap yang lain.
dewasa menganggap orang Kristen yang lebih lemah belum memiliki standar yang
kokoh bagi nurani dan masih mencari jalan, merasa terganggu oleh sikap saudara-
saudaranya. Hati nurani dikatakankuat apabila memiliki standar yang sehat untuk
Pasal 15. Paulus menulis dengan terus terang kepada pembaca dewasa,
dimilikinya sebagai seorang rasul. Ia ingin agar para pembaca merasa terlibat dalam
di akhir suranya. Paulus menutup suratnya dengan bercerita kepada jemaat di Roma
mereka. Rencana Perjalanan Paulus adalah Yerusalem, Roma, dan Spanyol (15:22-
29).
menceritakan siapa dan darimana asal Febe. Ia meminta agar jemaat di Roma
menyambut Febe dalam nama Tuhan sebagaimana seharunya bagi orang kudus, dan
agar memberikan bantuan kepadanya apaila diperlukan. Dalam pasal ini juga Paulus
dalam Perjanjian Baru, sehingga kita hanya mengetahui sedikit informasi mengenai
99
mereka. Paulus juga menasihatkan kepada jemaat di Roma untuk waspada terhadap
mengenai keselamatan yang diperoleh manusia melalui Injil Kristus. Melalui cara
sederhana, yaitu dengan iman percaya kepada Yesus Kristus, manusia berdosa yang
semestinya tidak memiliki tempat dalam kerajaan surga dilayakkan untuk mendapat
kasih karunia dari Allah sehingga mempunyai kesempatan untuk terlepas dari kuasa
maut. Namun hal ini tentu tidak dapat terwujud apabila manusia tidak pernah
mendengar tentang kabar keselamatan tersebut. Oleh sebab itu harus ada yang
mengambil bagian dalam tubuh Kristus sebagai lembaga pengutus untuk menjadi
seluruh dunia, dan semua orang mendengar serta menerima keselamatan yang
Analisa Leksikal
suatu kata akan ditentukan oleh lingkungan atau konteks tempat permunculannya.
Satu-satuya cara untuk menentukan makna suatu kata adalah mengumpulkan cotoh-
contoh penggunaan kata itu dalam konteks yang berbeda, sebanyak mungkin.5 Dapat
disimpulkan bahwa tujuan akhir dari analisa leksikal ini adalah menemukan makna-
makna penting yang berhubungan dengan pembahasan topik dari kata ἀποσταλῶσιν
5
John D. Grassmick, Prinsip-Prinsip dan Praktek Eksegesis Bahasa Yunani.
(Ditergemahkan oleh Petrus Maryono. Yohgakarta. (129)
100
Kata diutus yang terdapat pada ayat 15. ἀποσταλῶσιν merupakan sebuah
kata kerja subjungtif aoris pasif orang ketiga jamak dari kata ἀποστέλλω yang berarti
to send, mengirim, mengutus. Terdapat 12 kata dalam bahasa Yunani yang memiliki
atau dengan komisi”. Dalam orang antara lain: Kristus diutus oleh Bapa (Matius
10:40); Roh Kudus (Wahyu 5:6); Yohanes Pembaptis (Yohanes 1:6); murid dan rasul
(Matius 10:16); pelayan/hamba (Matis 21:34); petugas dan pejabat (Markus 6:27);
utusan Kisah 10:8); penginjil (Roma 10:15); malaikat (Matius 24:31); setan (Markus
5:10). Dalam benda antara lain: mengirim keluar (Kisah 11:30); mengusir-to send
antara lain: Kristus oleh Bapa (Roma 8:3); Roh Kudus (Yohanes 16:7); Elia (Lukas
4:26); Yohanes Pembaptis (Yohanes 1:33); murid dan rasul (Yohanes 20:21); pelayan
(Lukas 20:11-12); pejabat (Mat 14:11); utusan (Kisah 10:5); seorang tahanan (Kisah
25:27); penguasa (1 Perus 2:14); malaikat (Wahyu 22:16); setan (Markus 5:12).
Digunakan dalam orang antara lain: Kisah 11:29 (sumbangan); Fil 4:16 (bantuan);
Wahyu 11:1 dalam arti “send forth-mengirim” (KJVl. Istilah pempo ini lebih umum
digunakan daripada apostello. Kedua istilah ini hamper digunakan secara bergantian
namun dengan pertimbangan cermat dan tidak digunakan hanya untuk variasi
ekspresi. Pempo tidak digunakan dalam Doa Bapa Kami, sedangka apostello
6
Vine's Expository Dictionary of Biblical Words, Copyright © 1985, Thomas Nelson
Publishers. Keywords: send
101
exapostello ( ,waposteolla( eNT:1821l. Digunakan dalam arti “mengutus-
to send forth”: Anak oleh Allah Bapa (Gal 4:4); Roh Kudus (Gal 4:6); malaikat
(Kisah 12:11); nenek moyang Israel (Kisah 7:12); Paulus kepada orang bukan Yahudi
(Kisah 22:21l; kabar keselamatan (Kisah 13:26l. Digunakan dalam arti “mengusir-to
pada otoritas yang lebih tinggi (Lukas 23:7), dimana makna ini dikonfirmasi melalui
contoh-contoh dari papyrus oleh Moulton, Milligan dan Deissmann; serta dalam arti
let go” diterjemahkan “mengutus-to send away” (Mat 14:15l, mengutus yang
dimaksud bukanlah karena suatu tugas, tetapi melepaskan, dan mengisyaratkan bahwa
mereka akan dengan senang hati mempertahankannya (tindakan perintah oleh Roh
digunakan dalam Kisah Para Rasul; di tengah suara diterjemahkan “untuk mengirim-
Selain dari pada itu, kata ἀποσταλῶσιν juga digunakan sebagai: Indikasi
persuasif, kepada siapa seseorang dikirim: Matius 22:16; Kisah 26:17; Matius 15:24;
Markus 3:31. Indikasi tempat seseorang dikirim: εἰς (Matius 14:35; Lukas 1:26);
χώρας di luar negeri (Markus 5:10); πρεσβείαν ὀπίσω τινός mengirim seseorang pada
Tujuan pengutusan ditujukan oleh: ἵνα (Markus 12:2); ὅπως (Kisah 9:17);
infinitif/ dengan tujuan tertentu (Markus 3:24; Yohanes 4:38); εἰς διακονίαν untuk
memberikan layanan (Ibrani 1:14); diutus sebagai pemimpin dan penyelamat (Kisah
7:35).
literal, yaitu mengirim; mengutus. Literal berarti kata tersebut diterjemahkan secara
harafiah dan mengandung arti kata sebagaimana aslinya/asalnya, karena arti yang
dimaksudkan terdaftar pada kamus (leksikon) dan dapat pula disebut sebagai makna
leksikal atau arti yang paling mendasar.7 Berbeda dengan makna kata figuratif atau
yang biasa disebut dengan makna kiasan yang merupakan makna kata dilebih-
lebihkan yang dapat menghidupkan efek serta menimbulkan konotasi tertentu, diubah
7
Arti Harafiah. Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Arti_harfiah, pada tanggal 28
Mei 2021 pukul 10.24 WIB
103
dari makna sebenarnya dengan dibantu oleh suatu konteks.8 Abrams juga
mengungkapkan bahwa bahasa firguratif adalah bagian dari gaya bahasa yang
berbentuk retorika.9 yang merupakan tehnik penulisan bahasa sebagai seni baik secara
Bahasa literal mengacu pada kata-kata yang tidak menyimpang dari makna
bahwa makna leksikal merupakan makna kata secara lepas tanpa kaitan dengan kata
lain dalam sebuah konstriksi.12 Makna literal dapat diartikan dengan makna
sebenarnya, yaitu makna yang sesuai dengan hasil observasi indra manusia, makna
apa adanya.
Rasul Paulus pada saat menulis Roma10:15 adalah dalam arti sebenarya, yaitu untuk
mendorong dan memberikan motivasi pada jemaat agar dapat mengutus dan
mengirimkan orang-orang dalam hal ini untuk menjadi misionaris yang pergi dan
8
Makna Literal dan Makna Figuratif. Diakses dari https://text-
id.123dok.com/document/nzww510vz-makna-literal-dan-makna-
figuratif.html#:~:text=Dari%20uraian%20di%20atas%20dapat,yang%20melatarinya%2C%20sedangka
n%20makna%20figuratif, pada tanggal 28 Mei 2021 pukul 10.14 WIB
9
Abrams, M.H, A Glosary In Literary Terms (New York : Holt, Rinehart and Winston)
10
Taufik Ari Nugroho. 2019. Jurnal: Simki-Pedagogia. Gaya Bahasa Retorika pada
Tokoh Percil \"polisi no despacito\"dalam Pelantikan Kapolres Kediri Tahun 2018. Kediri: An
Inspiring University
11
Perbedaan antara Figuratif dan Literal. Diakses dari
https://id.sawakinome.com/articles/language/difference-between-figurative-and-literal-3.html, pada
tanggal 28 Mei 2021 pukul 10.17 WIB
12
Soedjito, Keterampilan Menulis Paragraf (Jakarta: Ministry of Marine, 1986)
104
Analisa Gramatikal
makna dari kata tertentu dan kaitannya dalam kalimat yang mengikutinya. Tujuan
analisis gramatikal adalah: Pertama, memahami jalan pikiran penulis secara eksternal,
paragraf ini dengan konteksnya. Kedua, untuk memahami jalan pikiran penulis secara
internal, yaitu degan mempelajari peran yang digunakan maupun hubungan klausa di
dalam paragraf ini. Ketiga, menghasilkan garis besar eksegetis paragraf tersebut.13
kata sifat tidak terbatas normatif maskulin tunggal tanpa artikel, yang berasal dari kata
πᾶς yang berarti masing-masing, setiap, apa saja (all, every, all things). Sebagai kata
sifat tanpa artikel, secara elatif kata ini menunjukkan derajat tertinggi dengan semua
segala sesuatu termasuk dalam cara dan jenis yang ada; tanpa batas waktu
pencantuman semua bagian tempat; dan sebagai kata ganti untuk memperkuat
inklusivitas atas kata semua. Sebagai kata sifat dengan artikel pada posisi predikat
baik tunggal maupun jamak dapat berarti seluruh; keseluruhan; semua. Dengan artikel
dalam posisi atributif menekankan isi total dari sesuatu secara keseluruhan dan
umum; dengan pasal yang diikuti frase partisipal atau preposisional substantival
13
John D. Grassmick. Prinsip-Prinsip dan Praktek Eksegesis Bahasa Yunani.
(Yohgakarta: Ditergemahkan oleh Petrus Maryono), 126
105
γὰρ merupakan konjungsi atau kata sambung yang memperkenalkan
terdapat dalam ucapan langsung. Kata ini tidak pernah menjadi yang pertama dalam
siapa, yang mana. Yaitu merupakan kata ganti relatif yang sesuai dengan kata
utamanya (anteseden) dalam jenis kelamin dan nomor kasus yang ditentukan oleh
penggunaan dalam klausanya sendiri. Juga sebagai kata ganti demonstratif dengan
dengan preposisi untuk membentuk konjungsi dalam klausa subordinat (klausa yang
kemungkinan atau ketidakpastian waktu pada tindakan kata kerja, serta dapat
membuat kata hubung menjadi tidak terbatas. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan
dari kata kerja ini bergantung pada beberapa keadaan atau kondisi seperti suasana hati
tunggal, berasal dari kata ἐπικαλέω yang berarti memanggil, nama, untuk memohon.
Secara aktif berbicara mengenai panggilan seseorang (nama), secara pasif dipanggil
dan diberi nama untuk menyapa atau mencirikan seseorang dengan istilah khusus,
seperti nama keluarga. Secara idiomatis menunjukkan bahwa seseorang adalah milik
orang lain yang namanya melekat padanya; secara harafiah nama seseorang yang
106
dipanggil menjadi milik kepunyaan orang lain. ἐπικαλέω digunakan untuk menyebut
nama Tuhan (dewa) dengan tujuan apapun seperti menyebut nama Tuhan di dalam
doa. Selain itu, kata ini juga digunakan dalam istilah teknis hukum untuk naik
banding ke pengadilan yang lebih tinggi sebagai permintaan yang diajukan pada
otoritas yudisial yang lebih tinggi untuk meninjau keputusan di pengadilan yang lebih
rendah, serta untuk memanggil seseorang sebagai saksi dalam memohon sumpah.
τὸ merupakan artikel pasti akusatif netral tunggal, berasal dari kata dasar
ὁ, sebagai kata ganti demonstratif dapat berarti yang ini; yang itu; the. Sebuah artikel
yang berkenaan rengan preposisi, dan bersifat jamak. Secara umum menanamkan
sebagai artikel pasti dengan kata benda; Artikel pasti dengan kata sifat; artikel pasti
dengan sebuah participle; artikel netral dengan infinitif dalam membentuk konstruksi
ὄνομα merupakan kata benda akusatif netral tunggal umum, dengan arti
dasar nama, yaitu hasil dari membedakan seseorang atau benda dengan memberikan
sebutan. Sebuah kata jamak yang menunjuk pada ketidaktentuan orang-orang yang
membentuk suatu; seb/agai indikasi atau otoritas yang dikaitkan dengan perwakilan
melakukan mujizat; dan sebagai sebutan untuk Yesus Kristus yang mana Ia
pada Kristus dalam frase preposisi. Kata ὄνομα berarti nama yang tepat dari suatu
entitas, nama.
Tuhan (Lord, The Lord). Sebuah substantif dari kata κύριος yang membuat seseorang
memiliki kekuatan hukum (tuan). Dalam arti nonreligius kata ini digunakan bagi
107
seseorang yang bertanggung jawab berdasarkan kepemilikan untuk mengendalikan
propertinya sendiri, memiliki otoritas, dan sebagai bentuk sapaan yang menunjukkan
hormat. Dalam arti religius yaitu sebagai sebutan dan gelar pribadi untuk Tuhan
Yesus Kristus; dimana dalam terjemahan dari bahasa Ibrani adonai pada pembcaan
tunggal, yang berasal dari kata σῴζω yang berarti menyelamatkan, melindungi dari
bahaya (to save). Bahaya yang dimaksudkan dapat berupa penderitaan dalam
kaitannya dengan penyelamatan bahaya fisik, situasi stress agar dapat keluar dengan
selamat, maupun kesembuhan dari sakit penyakit. Menurut arti religius dalam
kaitannya dengan bahaya spiritual dan anwaman kematian kekal kata σωθήσεται
perantaraan hal-hal rohani seperti Firman Tuhan, baptisan serta iman yang menuntun
Roma 10:14
Πῶς οὖν ἐπικαλέσωνται εἰς ὃν οὐκ ἐπίστευσαν; πῶς δὲ πιστεύσωσιν οὗ οὐκ ἤκουσαν;
dengan cara apa dan arti dari pertanyaan tersebut; pertanyaan yang menunjukkan
asumsi; dan dalam diskusi pertanyaan diikuti dengan subjungtif tentang bagaimana
sesuatu akan terjadi. Dalam pertanyaan tidak langsung dapat berarti bagaimana dan
dengan cara apa, dalam mempertimbangkan, dan sebagai sebuah partikel seruan.
108
οὖν merupakan sebuah koordinasi konjungsi yang berarti kemudian,
logis dari apa yang mendahuluinya, dan menyertakan kata kerja terbatas di klausa
melanjutkan narasi utama setelah informasi melalui interupsi, melakukan transisi pada
pemikiran dan wacana baru, serta untuk menunjukkan tanggapan sebagai balasan atas
gilirannya. Sebagai sebuah partikel yang tegas dengan menggunakan memang, benar-
benar, di atas segalanya; dan sebagai adservatif yang memberikan pernyataan sedikit
bermusuhan.
jamak, berasal dari kata ἐπικαλέω yang berarti memanggil, nama; untuk memohon,
menarik. Secara aktif berbicara mengenai panggilan seseorang (nama), secara pasif
dipanggil dan diberi nama untuk menyapa atau mencirikan seseorang dengan istilah
adalah milik orang lain yang namanya melekat padanya; secara harafiah nama
seseorang yang dipanggil menjadi milik kepunyaan orang lain. ἐπικαλέω digunakan
untuk menyebut nama Tuhan (dewa) dengan tujuan apapun seperti menyebut nama
Tuhan di dalam doa. Selain itu, kata ini juga digunakan dalam istilah teknis hukum
untuk naik banding ke pengadilan yang lebih tinggi sebagai permintaan yang diajukan
pada otoritas yudisial yang lebih tinggi untuk meninjau keputusan di pengadilan yang
lebih rendah, serta untuk memanggil seseorang sebagai saksi dalam memohon
sumpah.
suatu tempat setelah kata kerja pergi, mengirim, bergerak, menuju. Preposisi ini juga
menunjukkan arah sapaan setelah kata kerja berbicara, bercerita, mengajar, berkotbah;
109
sementara melalui indikasi waktu sampai sesuatu berlanjut dan secara sederhana
menunjukkan derajat atau intensitas sampai akhir. Secara logis menunjukkan tujuan
tertentu dan menjukkan hubungan dalam arti netral maupun bermusuhan, dan dalam
penggunaan tidak umum menunjuk pada keberadaan suatu tempat yang mungkin
diharapkan serta untuk menggantikan predikat normatif atau akusatif setelah kata
kerja.
dari kata ὅς. Fungsi utamanya adalah sebagai kata ganti relatif yang sesuai dengan
antesesennya dalam jenis kelamin dan nomor dimana kasusnya ditentukan oleh
penggunaan dalam klausa sendiri. Selain itu sebagai kata ganti demonstratif dengan
anteseden yang terekspresikan melalui kata seseorang yang; yang satu; beberapa yang
lain; dsb. Digunakan dengan preposisi untuk membentuk konjungsi dalam klausa
οὐκ merupakan sebuah kata keterangan yang berasal dari kata οὐ, yang
artinya adalah tidak. Kata οὐκ sebelum vokal adalah kata keterangan yang
indikatif tidak (no, not). Sebagai jawaban negatif; untuk menekankan bukan (tetapi..);
bertentangan dengan aturan umum dimana kadang digunakan dengan sebuah partisif
untuk meniadakan konsep maupun masa depan deklaratif membentuk larangan yang
afirmatif yang diharapkan, dan dalam kombinasi negatif lainnya dapat menghasilkan
ἐπίστευσαν merupakan kata kerja indikatif aoris aktif orang ketiga jamak,
yang berasal dari kata πιστεύω dan memiliki arti percaya, believe, to have faith (in).
Sebagai keyakinan evaluasi intelektual utama terhadap suatu objek yang diyakininya,
110
sebagai orinter evaluatif dan memiliki keyakinan atas apa yang diucapkan maupun
keyakinan datif. Selain itu juga sebagai komitmen religius terutama dengan Tuhan
kata believe in atau believe on sebagai wujud dalam memiliki keyakinan dan
mengandalkan Tuhan, serta sebagai sebuah bentuk komitmen kepada seseorang yang
dipercaya.
bagaimana, dengan cara apa dan arti dari pertanyaan tersebut; pertanyaan yang
yang menolak asumsi; dan dalam diskusi pertanyaan diikuti dengan subjungtif tentang
bagaimana sesuatu akan terjadi. Dalam pertanyaan tidak langsung dapat berarti
bagaimana dan dengan cara apa, dalam mempertimbangkan, dan sebagai sebuah
partikel seruan.
lebih lanjut, mengambil pengertian khusus dari konteks dan; tapi; kemudian;
sekarang, dimana penggunaan ini merupakan ciri khas Injil Yohanes. Sebagai
penanda untuk menghubungkan serangkaian kata atau baris - baris naratif yang terkait
sekarang, nanti, dan, jadi, begitulah. Sebagai penanda dengan hubungan aditif
dengan kemungkinan saran kontras pada saat yang bersamaan. Sebagai penanda:
111
tetapi, di sisi lain. Sebagai penanda penekanan yang ditinggikan dalam kombinasi
jamak, berasal dari kata πιστεύω yang memiliki arti percaya, believe, to have faith
(in). Sebagai keyakinan evaluasi intelektual utama terhadap suatu objek yang
diyakininya, sebagai orinter evaluatif dan memiliki keyakinan atas apa yang
menggunakan keyakinan datif. Selain itu juga sebagai komitmen religius terutama
diekspresikan melalui kata believe in atau believe on sebagai wujud dalam memiliki
keyakinan dan mengandalkan Tuhan, serta sebagai sebuah bentuk komitmen kepada
dari kata ὅς. Fungsi utamanya adalah sebagai kata ganti relatif yang sesuai dengan
antesesennya dalam jenis kelamin dan nomor dimana kasusnya ditentukan oleh
penggunaan dalam klausa sendiri. Selain itu sebagai kata ganti demonstratif dengan
anteseden yang terekspresikan melalui kata seseorang yang; yang satu; beberapa yang
lain; dsb. Digunakan dengan preposisi untuk membentuk konjungsi dalam klausa
οὐκ merupakan sebuah kata keterangan yang berasal dari kata οὐ, yang
artinya adalah tidak. Kata οὐκ sebelum vokal adalah kata keterangan yang
indikatif tidak (no, not). Sebagai jawaban negatif; untuk menekankan bukan (tetapi..);
bertentangan dengan aturan umum dimana kadang digunakan dengan sebuah partisif
112
untuk meniadakan konsep maupun masa depan deklaratif membentuk larangan yang
afirmatif yang diharapkan, dan dalam kombinasi negatif lainnya dapat menghasilkan
ἤκουσαν merupakan kata kerja indikatif aoris aktif orang ketiga jamak,
berasal dari kata ἀκούω. Diikuti oleh kata kepunyaan untuk menunjukkan presepsi
indra pendengar, diikuti oleh kata akusatif untuk menunjukkan pemahaman tentang
apa yang dikatakan, sebagai istilah teknis hukum dalam sidang untuk mengabulkan
sidang pengadilan, sebagai tanda menerima informasi terhadap sesuatu yang dipelajari
atau didengar, dan secara tidak lagsung menyatakan bahwa hal tersebut telah
mendengarkan.
bagaimana, dengan cara apa dan arti dari pertanyaan tersebut; pertanyaan yang
yang menolak asumsi; dan dalam diskusi pertanyaan diikuti dengan subjungtif tentang
bagaimana sesuatu akan terjadi. Dalam pertanyaan tidak langsung dapat berarti
bagaimana dan dengan cara apa, dalam mempertimbangkan, dan sebagai sebuah
partikel seruan.
lebih lanjut, mengambil pengertian khusus dari konteks dan; tapi; kemudian;
penanda untuk menghubungkan serangkaian kata atau baris - baris naratif yang terkait
sekarang, nanti, dan, jadi, begitulah. Sebagai penanda dengan hubungan aditif
dengan kemungkinan saran kontras pada saat yang bersamaan. Sebagai penanda:
tetapi, di sisi lain. Sebagai penanda penekanan yang ditinggikan dalam kombinasi
ἀκούσωσιν merupakan kata kerja subjungtif aoris aktif orang ketiga jamak,
berasal dari kata ἀκούω. Diikuti oleh kata kepunyaan untuk menunjukkan presepsi
apa yang dikatakan, sebagai istilah teknis hukum dalam sidang untuk mengabulkan
sidang pengadilan, sebagai tanda menerima informasi terhadap sesuatu yang dipelajari
atau didengar, dan secara tidak lagsung menyatakan bahwa hal tersebut telah
mendengarkan.
Kata ini digunakan sebagai sebuah kata keterangan yang berarti terpisah, occurring,
maskulin tunggal, berasal dari kata κηρύσσω. Kata ini menunjukkan aktifitas resmi
bagaimana, dengan cara apa dan arti dari pertanyaan tersebut; pertanyaan yang
yang menolak asumsi; dan dalam diskusi pertanyaan diikuti dengan subjungtif tentang
bagaimana sesuatu akan terjadi. Dalam pertanyaan tidak langsung dapat berarti
bagaimana dan dengan cara apa, dalam mempertimbangkan, dan sebagai sebuah
partikel seruan.
lebih lanjut, mengambil pengertian khusus dari konteks dan; tapi; kemudian;
sekarang, dimana penggunaan ini merupakan ciri khas Injil Yohanes Sebagai penanda
untuk menghubungkan serangkaian kata atau baris - baris naratif yang terkait erat:
nanti, dan, jadi, begitulah. Sebagai penanda dengan hubungan aditif dengan
kemungkinan saran kontras pada saat yang bersamaan. Sebagai penanda: tetapi, di
sisi lain. Sebagai penanda penekanan yang ditinggikan dalam kombinasi καί: tetapi,
juga.
jamak, berasal dari kata κηρύσσω. Kata ini menunjukkan aktifitas resmi seorang
menunjukkan kemungkinan masa depan yang dapat diwujudkan (jika, kapan pun);
untuk mengungkapkan kemungkinan seperti subjungtif if, atau when; dan dengan
partikel lain seperti jika tidak atau kecuali, untuk mengekspresikan kondisi siapapun,
suasana hati kecuali indikatif faktual termasuk penggunaannya dengan infinitif dan
partisip. Kata ini juga digunakan untuk meniadakan asumsi; untuk memperkenalkan
dan present imperatif untuk menyatakan larangan; digunakan dengan klausa untuk
menyatakan kondisi negatif kecuali dan tujuan agar; digunakan dalam kombinasi
dengan kata οὐ untuk mengekspresikan kata tidak pernah dalam cara dan keadaan
apapun; serta digunakan sebagai konjungsi setelah kata kerja tidak pernah, peringatan
jamak dari kata ἀποστέλλω yang berarti to send, mengirim, mengutus. Mengirim
sehubungan dengan pengirim yang megirim dengan komisi, dengan otoritas, dan
untuk satu tujuan. Digunakan juga dengan kata kerja lain yang menunjukkan bahwa
116
tindakan dalam situasi tersebut dilakukan oleh orang lain, dan secara harafiah berarti
dari κατά yang berarti turun dan ὥς yang berarti as atau sebagai. Dalam perbandingan
berarti sama seperti; dalam menentukan sejauh mana berarti seperti, sejauh itu;
sebagai penyebab berarti sejak, sejauh, dan sebagai konjungsi dalam memulai
kalimat; dalam temporalitas berarti kapan; dan setelah kata kerja berarti
tunggal, berasal dari kata γράφω. Kata ini berarti menulis, melakukan kegiatan
menulis; menutupi sesuatu dengan tulisan atau gambar ukiran; membuat catatan;
ditetapkan, disusun, dan digunakan untuk pengesahan atas hukum dan saksi dalam
Perjanjian Lama.
sesuatu, hasil, seperti. Sebuah kata hubung yang menandai titik perbandingan
sebagai, dimana klausa ini dapat dengan mudah dipahami dan diberikan dalam
banyak kasus. Dalam penggunaannya kaya benda yang menjadi dasar perbandingan
seringkali berdiri sendiri dan dalam kasus ini ὡς bertindak sebagai partikel yang
memperkenalkan perspektif dari mana suatu hal atau aktivitas dipandang dan
dipahami sebagai suatu karakter, fungsi, dan peran; sebagai penanda hasil yang
sehubung dengan indikasi tujuan; sebagai penanda konten wacana atau fakta itu;
dalam angka atau derajat yang mendekati suatu titik pada skala luas; sebagai titik
yang relatif tinggi pada skala yang melibatkan seruan bagaimana; sebagai konjungsi
117
temporal; serta sebagai partikel terakhir yang mengungkapkan maksud, tujuan, dan
sebab.
ὡραῖοι merupakan kata sifat normal nominatif maskulin jamak dan tidak
memiliki gelar, berasal dari kata ὡραῖος. Kata ini berarti indah, sangat tepat waktu,
tepat waktu.
dasar ὁ, sebagai kata ganti demonstratif dapat berarti yang ini; yang itu; the. Sebuah
artikel yang berkenaan rengan preposisi, dan bersifat jamak. Secara umum
utamanya adalah sebagai artikel pasti dengan kata benda; artikel pasti dengan kata
sifat; artikel pasti dengan sebuah participle; artikel netral dengan infinitif dalam
πόδες merupakan kata benda nominatif maskulin jamak, berasal dari kata
πούς yang berarti a foot, kaki, langkah. Secara harafiah merupakan bagian dari tubuh
yang digunakan untuk berdiri atau berjalan, yaitu kaki. Secara idiomatis dari berbagai
adat istiadat oriental yang melibatkan kaki dapat berarti mencuci kaki yang
menunjukkan keramahan, menyambut tamu, dan melayani dengan rendah hati; duduk
di kaki seseorang yang berarti belajar dari atau diajar oleh; membimbing kaki lurus
yang berarti membimbing perilaku dan mengajarkan cara hidup; di bawah kaki
sebagai tumpuan kaki yang berarti memberikan kendali penuh atas seseorang, dari
bangku kaki (di depan takhta); menempatkan sesuatu di kaki seseorang yang berarti
118
membalikkan sesuatu, dan menyerahkannya. Sebagai ukuran ruang terbatas yang
secara harafiah adalah langkah kaki, yaitu sekitar satu meter persegi atau yard persegi.
τῶν merupakan artikel pasti jamak maskulin genitif, berasal dari kata ὁ,
sebagai kata ganti demonstratif dapat berarti yang ini; yang itu; the. Sebuah artikel
yang berkenaan rengan preposisi, dan bersifat jamak. Secara umum menanamkan
sebagai artikel pasti dengan kata benda; artikel pasti dengan kata sifat; artikel pasti
dengan sebuah participle; artikel netral dengan infinitif dalam membentuk konstruksi
maskulin jamak, berasal dari kata εὐαγγελίζω yang berarti membawa kabar berita, to
bring good news, preach good tidings. Kata ini digunakan secara aktif dalam kitab
Wahyu dan secara pasif di seluruh Perjanjian Baru. Umumnya berarti membawa atau
dan kuasa memberitakan kabar agar Injil dapat diketahui, dan menginjili agar semua
[τὰ] merupakan artikel pasti jamak netral akusatif yang berasal dari kata ὁ,
sebagai kata ganti demonstratif dapat berarti yang ini; yang itu; the. Sebuah artikel
yang berkenaan rengan preposisi, dan bersifat jamak. Secara umum menanamkan
sebagai artikel pasti dengan kata benda; artikel pasti dengan kata sifat; artikel pasti
dengan sebuah participle; artikel netral dengan infinitif dalam membentuk konstruksi
ἀγαθά merupakan kata sifat jamak netral akusatif normal yang tidak
memiliki gelar, berasal dari kata ἀγαθός yang berarti baik, good dan merupakan lawan
119
kata dari κακός (burukl. Memiliki arti akhlak orang baik, jujur, dan layak; dinilai dari
kinerja luar mampu, berkualitas, bermanfaat, tanah subur, hadiah dan kata-kata
berguna, dan perbuatan baik. Secara substansial sebagai sesuatu yang baik secara
moral, sebagai kesejahteraan seseorang atas hal-hal yang baik, tentang barang-barang
berharga secara material, harta benda, harta karun, dan Tuhan yang baik. Secara netral
Analisa Historikal
Surat Roma merupakan surat paling panjang, paling teologis, dan paling
berpengaruh yang ditulis oleh Paulus. Surat ini ditulis dalam rangka pelayanan rasuli
Paulus kepada orang-orang bukan Yahudi. Di surat Roma, Paulus mengatakan bahwa
kebenaran dasar dari Inil, yaitu menjelaskan bahwa di dalam Tuhan Yesus dinyatakan
menekankan bahwa persoalan dosa dan kebutuhan manusia akan kebenaran adalah
umum. Karena baik orang Yahudi maupun non Yahudi terikat oleh dosa dan hal ini
berada di bawah murka Allah, tidak ada seorang pun yang dapat dibenarkan di
hadapan Allah terlepas dari karunia kebenaran melalui iman kepada Yesus Kristus.
Menurut patokan Allah, manusia berdosa ini sepatutnya sudah dihukum. Bahkan
bangsa Yahudi pun tidak memiliki hak istimewa untuk terhindar dari hukuman.
baru, dimana Yesus telah menanggung hukuman tersebut. Pengampunan dan kasih
memungkinkan bangsa Yahudi dan bangsa lain dapat saling menghargai, memandang
sama di dalam gereja dan jemaat, serta meresapkannya ke dalam setiap aspek
Penulis kitab Roma telah secara jelas dituliskan pada Roma 1:1, “Dari
Paulus, rasul Kristus Yesus..”, dimana Rasul Paulus telah memperkenalkan dirinya
dalam bagian pendahuluan surat Roma. Mengingat bahwa banyak sekali orang yang
bernama Paulus pada zaman itu, maka Paulus sendiri menjelaskan identitasnya
sebagai hamba Yesus Kristus yang telah dipanggil menjadi Rasul dan dikuduskan
untuk memberitakan Injil Allah. Ini merupakan bukti yang paling kuat daripada bukti-
bukti yang lain. Terlebih ditunjukkan pada gaya bicaranya yang tidak jauh berbeda
dengan surat-surat Paulus, maka hal tersebut bisa menjadi bukti tambahan yang cukup
mendukung.15
pakar teologi liberal berusaha meyakinkan bahwa Rasul Paulus tidak menulis surat
Roma. Namun perdebatan tersebut telah diselesaikan dan hampir semua sepakat
mengakui Rasul Paulus sebagai penulis surat Roma. Banyak hal yang diungkapkan
dalam surat Roma yang cocok dengan apa yang dikatakan mengenai Rasul Paulus
dalam Kisah Para Rasul dan surat-surat lainnya. Roma 15:25-27 memiliki kesesuaian
dengan apa yang dikatakan dalam Kisah Para Rasul 19:21; 20:1-5; 21:15-19; 1
14
Handbook To The Bible (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2014), 654
15
Sukardu, YM Imanuel, Berkat-berkat Surat Roma (Surakarta: STT Berita Hidup
Surakarta), (vi)
121
Korintus 16:1-5; 2 Korintus8:1-12; 9:1-5 mengenai perjalanan Rasul Paulus ke
bukti yang kuat terhadap apa yang telah dinyatakan oleh Roma 1:1, yaitu bahwa Rasul
mendalam tentang Perjanjian Lama dan menggenapan janji-janji itu dalam Perjanjian
Baru, juga seorang missioner (traveler) yang besar.17 Maka tidak heran apabila Paulus
berhubungan dengan status orang percaya di hadapan Allah. Paulus merupakan orang
keturunan Yahudi, penduduk kota Roma, dan berasal dari suku Benyamin (Rom 11:1;
Fil 3:5). Dalam banyak pembahasan di surat Roma, sifat dan latar belakang Paulus
turut mempersiapkan dirinya dalam tugas penginjilan dimana hal tersebut terlihat
melalui ajaran dan surat-suranya. Hal ini menolong kita untuk memahami isi suratnya
kepada jemaat di kota Roma. Sidlow Baxter dalam bukunya menguraikan tentang
Ia berasal dari pusat agama Yahudi totok; legalisme Yahudi diketahuinya dari
ujung sampai ke pangkalnya. Ia juga berasal dari pusat kebudayaan Yunani,
karena sejak kecil ia mendiami salah satu pusat kebudayaan itu serta mengenal
kesusastraan Yunani yang agung dan mulia. Lain dari pada itu sejak lahir ia
mempunyai hak-hak istimewa sebagai seorang warga negara Roma. Dengan
demikian ia Yahudi murni, Yunani yang sebenar-bernarnya, dan warga negara
Roma sejak lama. Itulah yang membuatnya patut untuk mempertimbangkan
agama Yahudi dan Kristen seadil-adilnya, lalu menerangkan pertentangan itu
sejelas-jelasnya. Itulah yang membuatnya sanggup menguraikan, bahwa
agama Kristen tidak menantang dan merusak agama Yahudi, tapi bahkan
merupakan hasil, perkembangan dan perlengkapan Perjanjian Lama yang
sewajarnya.18
16
Hagelberg, Dave, Tafsiran Roma dari Bahasa Yunani (Bandung: Yayasan Kalam
Hidup, 2000), 4
17
Barton, Bruce dkk, Life Appication Bible Commentary (Wheaton, Illinois: Tyndale
House Publishers), 10
18
Baxter, J Sidlow, Menggali Isi Alkitab, Roma sampai dengan Wahyu. Jakarta: Yayasan
Komunikasi Bina Kasih, 2002), 31
122
Waktu dan Tempat Penulisan Surat Roma. Roma 15:23-25
menuliskan:
23
Tetapi sekarang, karena aku tidak lagi mempunyai tempat kerja di daerah ini
dank arena aku telah beberapa tahun lamanya ingin mengunjungi kamu, 24aku
harap dalam perjalananku ke Spanyol aku dapat singgah di tempatmu dan
bertemu dengan kamu, sehingga kamu dapat mengantarkan aku ke sana,
setelah aku seketika menikmati pertemuan dengan kamu. 25Tetapi sekarang
aku sedang dalam perjalanan ke Yerusalem untuk mengantarkan bantuan
kepada orang-orang kudus.
Dari nats di atas, ada beberapa petunjuk tentang tempat dimana surat itu
ditulis. Saat itu Paulus mau mengakhiri salah satu dari ketiga perjalaanannya. Ia tidak
lagi memiliki tempa kerja di Yerusalem sampai ke Ilirikum, berarti perjalanan yang
diakhiri adalah perjalanan yang ketiga, karena sebelum perjalanannya yang ketiga ia
tidak menyatakan bahwa pelayanannya sudah selesai.19 Ketika menulis surat Roma,
Paulus berada di Korintus di rumah Gayus (Rom 16:23; 1 Kor 1:14). Ia menulis surat
ini melalui pembantunya Tertius (Rom 16:22) dan sedang merencanakan kembali ke
Yerusalem unuk hari Pentakosta (Kis 20:16) untuk menyampaikan secara pribadi
di Yerusalem Roma 15:25-27. Segera setelah itu Paulus berharap untuk dapat pergi ke
Tahun penulisan surat Roma tidak dapat diketahui dengan pasti. Beberapa
teolog memperkirakan surat Roma ini ditulis pada musim gugur tahun 57M20 antara
19
Hagelberg, Dave, Tafsiran Roma dari Bahasa Yunani. Bandung: Yayasan Kalam
Hidup, 2000), 6
20
The Nelson Study Bible (Thomas Nelson, Inc. 1997)
123
bulan Maret-Juni21. Beberapa juga menduga bahwa Surat Roma ditulis kira-kira tahun
54-55M22.
dan hal tersebut masih banyak dibicarakan oleh pakar-pakar teolog untuk menentukan
dari mana jemaat Roma berasal. Memang surat Roma ini ditujukan kepada jemaat di
Roma, terlihat dari ungkapan Paulus dalam suratnya dalam Roma 1:7; 1:15. Namun
asal usul jemaat pembaca pertama surat ini tidak diketahui dengan pasti. Hagelberg
pendatang-pendatang dari Roma yang percaya kepada Kristus di Bait Allah pada hari
Pentakosta (Kis. 2:10), mungkin juga merupakan orang-orang yang diinjili oleh
petobat dari para rasul baik orang Yahudi maupun bukan Yahudi mendirikan gereja-
gereja.24 Pada saat Paulus menulis Surat Roma, gereja di Roma terkenal di seluruh
gereja organisasi yang kuat dan Pasal 16 memberikan gambaran mengenai kelompok
pusat pemberitaan Injil. Namun ada pendapat lain yang mengatakan bahwa pada
21
John Arthur Thomas Robinson (1919-1983). "Redating the New Testament".
Westminster Press, 1976.
22
Sukardu, YM Imanuel, Berkat-berkat Surat Roma. Surakarta: STT Berita Hidup
Surakarta, 2011), 8
23
Hagelberg, Dave, Tafsiran Roma dari Bahasa Yunani (Bandung: Yayasan Kalam
Hidup, 2000), 5
24
McGee, J. Vernon, Thru the Bible with J. Vernon McGee. (4:640)
25
Mickelsen, A. Berkeley, Romans, in The Wycliffe Bible Commentary (1179)
124
tradisi Katolik jemaat di Roma didirikan oleh Petrus pada tahun 42. Gagasan ini tidak
begitu kuat karena Kisah Para Rasul 15 mencatat bahwa Petrus berada di Yerusalem
pada waktu sidang Yerusalem diadakan (tahun 49) dan dalam konteks itu, setelah
Apa hubungan Petrus dengan jemaat Roma sukar dijawab. Memang jelas
Klaudius diterbikan, dan jemaat Roma tentu sudah mulai beberapa tahun sebelum itu.
Paulus juga tidak menyebut Petrus dalam suratnya, hal yang sukar dijelaskan
seandainya Petrus benar pemimpin jemaat Roma, dan pernyataan Paulus dalam Kisah
Para Rasul 15:20 melawan kemungkinan itu.27 Dugaan lain mengatakan bahwa dari
antara orang Yahudi diaspora yang berziarah di Yerusalem, atau orang-orang yang
sudah menetap pula di sana (Kis 2:10; 6:9; Libertini = tawanan berkebangsaan Yahudi
di Roma yang dibebaskan) ada yang menerima Injil, lalu membawa benih
keselamatan itu ke Roma, sama seperti orang Kristen pelarian membangun jemaat di
Antiokhia.28
Dengan pernyataan yang ditulis oleh Douglas ini, jelas bahwa jemaat yang
menerima surat Roma ini tidak dapat diketahui secara jelas pendirinya namun dapat
diketahui secara umum bahwa jemaat Roma berdiri sendiri melalui orang-orang
Garis Besar Surat Roma. Surat Roma adalah satu-satunya surat yang
ditulis oleh rasul Paulus kepada jemaat yang belum dikenalnya. Oleh karena itu, surat
26
Hagelberg, Dave, Tafsiran Roma dari Bahasa Yunani (Bandung: Yayasan Kalam
Hidup, 2000), 5
27
Douglas, J.D, Ensiklopedia Alkitab Masa Kini Jilid II (Jakarta: Yayasan Komunikasi
Bina Kasih / OMF, 2000), 324
28
M. E. Duyverman, Pembimbing ke dalam Perjanjian Baru (Jakarta: BPK Gunung
Mulia (95)
125
Roma tidak banyak dipengaruhi oleh situasi dan kondisi jemaat di Roma sehingga
surat ini lebih bersifat objektif. Sifat Injil Kristus diuraikan secara lengkap dan
teratur.29 Secara garis besar, tema utama surat Roma dapat disingkapkan melalui satu
kalimat yang berbunyi “Pembenaran Allah diberikan kepada Setiap Orang yang
Mau Menerima dengan Iman”. Hal tersebut disampaikan oleh Sukardu yang
menyatakan bahwa tidak ada bagian yang tidak dikaitkan dengan tema tersebut baik
secara langsung maupun tidak langsung. Penjelasan mengenai tema tersebut membuat
pembaca menjadi jelas akan karya penyelamatan Allah bagi orang berdosa. Manusia
memerlukan pembenaran dan pembenaran diberikan hanya kepada orang yang mau
menerima Allah dengan iman.30 Hal ini tertuang dalam Roma 1:16-17 berikut ini:
Sebab Aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah
kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang percaya, pertama-tama
orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya nyata kebenaran
Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada
tertulis: “Orang benar akan hidup oleh iman”.
secara keseluruhan sebagai berikut: Pernyataan Pembukaan Paulus, Sang Rasul (1:1-
17)31, Pengungkapan Identitas Penulis (1:1), Identifikasi Injil dengan Yesus Kristus
Roma, bagian dari Perhatian yang Lebih Luas (1:8-15), Ringkasan dari Sifat dan Isi
Injil (1:16, 17). Kebenaran – Kunci Hubungan Manusia dengan Allah (1:18-8:39)32
29
Nygren, hal 1, mengutip Luther yang berkata bahwa surat Roma layak dianggap
“bagian utama dari Perjanjian Baru dan Injil yang paling jelas”. Nygren, uskup Gereja Saedia dan
profesor teologi di Lund, Swedia, menulis sebuah buku tafsiran surat Roma yang sangat menarik
dimana ia menguraikan perkembangan argumentasi dan teologi surat Roma.
30
Sukardu, YM Imanuel. 2011. Berkat-berkat Surat Roma (Surakarta: STT Berita Hidup
Surakarta), 8-10
31
Charles F. Pfeiffer, The Wycliffe Bible Commentary (Jawa Timur: Penerbit Gandum
Mas, 2013), 658
32
Charles F. Pfeiffer, The Wycliffe Bible Commentary (Jawa Timur: Penerbit Gandum
Mas, 2013), 658-660
126
Pertama, Kebenaran Sebagai Status yang Diperlukan Manusia di Hadapan Allah
Pertama, Kegagalan orang bukan Yahudi (1:18-32), Kedua, Kegagalan orang yang
Paulus tentang kegagalan manusia (3:1-8), Kelima, Kegagalan seluruh umat manusia
iman dalam hidup Abraham (4:1-25). Kedua, Kebenarannya diperoleh melalui iman,
bukan melalui perbuatan (4:1-8). Ketiga, Abraham dijadikan bapa semua orang yang
percaya melalui iman sebelum sunat (4:9-12). Keempat, Realisasi janji terjadi karena
iman, bukan karena hukum taurat (4:13-16). Kelima, Allah penguasa maut, objek
(5:12-21). Ketiga, Kebenaran Sebagai Cara Hidup Orang Kristen di Hadapan Allah
(6:1-8:9).
(6:1-14). Salah pengertian bahwa orang percaya dapat berbuat dosa seenaknya karena
berada di bawah kasih karunia dan bukan dibawah hukum taurat (6:15-7:6). Pertama,
Kesetiaan,buah, tujuan akhir (6:15-23). Kedua, Pembebasan dan ikatan baru yang
Dosa (7:7-25): Pertama: Apakah hukum taurat itu dosa? (7:7-12). Kedua: Apakah
127
yang baik menyebabkan kematian? (7:13,14). Ketiga: Bagaimana pergumulan batin
Allah (8:1-39). Pertama, Pelepasan dari dosa dan maut melalui tindakan Bapa, Putera,
dan Roh (8:1-4). Kedua, Kerangka berfikir daging versus kerangka berfikir roh (8:5-
penebusan dinantikan oleh ciptaan dan orang-orang percaya (8:18-25) Pelayanan doa
syafaat oleh roh (8:26, 27). Kelima, Rencana Allah bagi mereka yang mengasihi dia
Pertama, Keprihatinan Paulus akan bangsanya sendiri, Israel (9:1-5). Kedua, Allah
bersifat bebas, benar, dan berdaulat dalam menghadapi Israel dan semua orang (9:6-
29. Kedua, Allah memilih Ishak dan bukan putra Abraham lainnya (9:6-9). Ketiga,
Allah memilih Yakub dan bukan Esau (9:10-13). Keempat, Allah bermurah hati
kepada Israel dan mengeraskan hati Firaun. Kelima, Allah mengendalikan benda-
benda kemurkaan dan benda-benda belas kasihan (9:25-29). Kegagalan bangsa Israel
dan keberhasilan bangsa bukan Israel (9:30-10:21): Bangsa bukan Israel mencapai apa
yang gagal diperoleh bangsa Israel (9:30-33), Israel tidak mengenal kebenaran Allah
(10:1-3), Hubungan antara kebenaran iman dan objek iman (10:4-15), Kabar baik
depan Israel (11:11-36): Kadar berkat yang diperoleh dari kekurangan dan
kesempurnaan Israel (11:11-15), Orang bukan Yahudi tidak memiliki dasar untuk
semua orang diperbesar oleh tindakan-Nya dalam sejarah (11:28-21), Kehebatan dan
kemuliaan Allah - sumber, penopang, dan tujuan dari segala sesuatu (11:33-36).
Pertama, Mempersembahkan tubuh dan akal budi (12:1,2). Kedua, Kerendahan hati
dalam menggunakan karunia Allah (12:3-5). Ketiga, Ciri-ciri watak yang layak
dengan cara hidup yang penuh kasih dan kebenaran (13:1-14). Kelima, Tenggang rasa
diperlukan bagi orang-orang yang berhati nurani kuat dan yang berhati nurani lemah
(14:1-6). Kedua, Penghakiman oleh Tuhan, bukan oleh sesama saudara seiman (14:7-
hendaknya membantu yang lemah dan bukan menyenangkan diri sendiri (15:1-3).
Kelima, Kemuliaan bagi Allah melalui ketekunan, penghiburan, dan kerukunan (15:4-
6). Keenam, Pelayanan Kristus dimaksudkan bagi orang Yahudi dan orang bukan
Yahudi (15:7-13).
menulis dengan terus terang kepada pembaca dewasa (15:14-16). Pertama, Penegasan
Tuhan atas karya pemberitaan Injil oleh Paulus yang merupakan perintisan (15:17-
untuk Febe (16:1,2). Kelima, Salam khusus bagi perseorangan dan kelompok tertentu
34 34
Charles F. Pfeiffer, The Wycliffe Bible Commentary (Jawa Timur: Penerbit Gandum
Mas, 2013), 661
35
Ibid, 661-662
129
palsu (16:7-20). Ketujuh, Salam dari rekan-rekan Paulus di Korintus (16:21-23).
Kedelapan, Pemantapan orang-orang percaya oleh Allah yang berdaulat atas sejarah
(16:25-27).
Tema khusus yang dapat penulis simpulkan dari Roma 10:13-15 adalah
“Memberitakan Injil”. Alasan bagi kita orang perwaya untuk pergi dan
memberitakan Injil menurut Roma 10:13-15 adalah supaya setiap orang yang berseru
kepada nama Tuhan dapat diselamatkan. Yang menjadi tema besar dalam Roma 10:4-
15 adalah hubungan antara kebenaran iman dan objek iman, dimana hal tersebut dapat
Hal tersebut tidak akan pernah terjadi apabila tidak ada yang lembaga yang
yang pergi saja, namun ada yang lebih penting yaitu keberadaan lembaga yang
diputarbalikkan mengenai berita dan ajaran Paulus Roma 3:8; Roma 6:1, 15, sehingga
ia merasa perlu untuk menulis Injil yang telah diberiakannya selama dua puluh lima
tahun. Paulus juga berusaha untuk memperbaiki beberapa persoalan yang terjadi di
dalam gereja karena sikap salah orang Yahudi terhadap orang-orang bukan Yahudi
Roma 2:1-29; Roma 3:1,9 dan orang bukan yahudi terhadap orang Yahudi (Roma
11:11-36).36
36
Sejarah Alkitab Indonesia – Pengantar Full Life: Roma. Diakses dari
https://sejarah.sabda.org/artikel/pengantar_full_life_roma.htm pada tanggal 30 Mei 2021 pukul 10.46
WIB
130
Salah satu tujuan Paulus dalam penulisan Surat Roma ini adalah
mengadakan interaksi doktrin dimana hal ini terlihat dengan jelas mengenai melalui
bahasannya mengenai doktrin pembenaran. Akan tetapi tujuan menulis surat ini
beberapa maksud pribadi.37 Tujuan utama dari penulisan Surat Roma tertulis dalam
Roma guna membagi-bagikan berkat rohani. Selain itu Paulus berharap bahwa Roma
dan wilayah barat kekaisaran yang belum mengenal Injil Roma 15:24, dan dukungan
persembahan.38 Dengan pengertian yang benar akan Injil, maka mereka yang ada di
Roma diharapkan terbeban untuk menolong dan mendukung Paulus, serta terlibat
dengan kerinduan Paulus untuk menjangkau orang Spanyol dengan Injil Kristus.39
Dari Roma kemudian doktrinnya dapat keluar dan banyak orang lain yang
37
Sukardu, YM Imanuel, Berkat-berkat Surat Roma. Surakarta: STT Berita Hidup
Surakarta, 2011), 10
38
Hagelberg, Dave, Tafsiran Roma dari Bahasa Yunani (Bandung: Yayasan Kalam
Hidup, 2000), 7
39
Ibid, 8
40
Williams, Philip R. Paul’s Purpose in Writing Romans, Bibliotheca Sarca 128:509
(January-March 1971):62-67; Walter B. Russell, III. ”An Alternative Suggestion for the Purposeof
Romans,” Bibliothewa Sawra 145:578 (April-June 1985): 174-84; and Douglas J. Moo, The Epistle to
the Romans, 16-22.
131
Israel, bahwasannya Allah tidak pernah gagal dalam memilih Israel untuk
Alasan lain untuk menulis surat Roma tidak diragukan lagi adalah keinginan
Paulus untuk melayani kebutuhan rohani mereka orang-orang Kristen di
Roma, meskipun mereka dalam kondisi spiritual yang baik (15:14-16).
Masalah umum dari semua gereja mula-mula adalah bahaya bagi gereja-gereja
Roma juga. Kesulitan-kesulitan ini termasuk konflik internal, terutama antara
penganut Yahudi dan Non-Yahudi, dan ancaman eksternal sari guru-guru
palsu. Paulus memberi keduanya masalah potesial ini diperhatikan dalam surat
ini (15:1-8; 16:17-20l. “Dia merasa bahaa perlindungan terbaik terhadap
infeksi pengajaran palsu adalah antiseptic kebenaran”.41
Paulus juga menulis surat Roma karena ia berada di titik transisi dalam
lebih jauh ke wilayah barat dimana wilayah tersebut merupakan wilayah baru yang
Yerusalem dan kemudian menyadari bahwa ada bahaya yang menantinya. Mungkin
oleh karena itu Paulus menulis surat Roma seperti yang dilakukan, yaitu untuk
meninggalkan suatu eksposisi penuh tentang Injil di tangan yang baik seandainya
pelayanannya berakhir sebelum waktunya di Yerusalem. Posisi yang aneh dari Rasul
Paulus pada saat menulis, ketika ia meninjau masa lalu dan mengantisipasi masa
depan memungkinkan kita untuk memahami tidak adanya kontroversi dalam surat ini,
sikap damai, dan unsur-unsur didaktik dan apologetik yang semuanya ditemukan yang
Analisa Teologis
merupakan bagian yang penting dalam pemberitaan Injil. Hal ini dapat dibuktikan
41
William Barcelay, The Letter to the Romans. (xxii)
42
W. H. Griffith Thomas, St. Paul’s Epistle to the Romans, 20
132
melalui analisa teologis dari penulis dan hasil tulisannya, serta berbagai pendapat dari
Teologia Kitab Roma. Kitab Roma ditulis sebagai suatu pernyataan iman
Paulus yang disajikan secara teratur dan seksama, hal ini terlihat dari kitab yang tidak
memiliki bentuk seperti surat khusus. Dalam kitab Roma Paulus juga membangun
suatu argumen tak terbantahkan bahwa umat manusia telah tersesat dan perlu campur
tangan Allah. Melalui argumen itu pula disampaikan kabar baik bahwa keselamatan
tersedia bagi semua orang, apapun identitas, dosa, atau warisan seseorang. Kita
diselamatkan bukan karena jasa ataupun kelayakan kita sebaai manusia, melainkan
oleh anugerah dan kebaikan dari Allah yang kita terima melalui iman. Selain itu Allah
juga telah membuat jalan bagi bangsa Yahudi dan bangsa-bangsa lain untuk
dipersatukan dalam Tubuh Kristus, dimana kedua kelompok tersebut bisa memuji
Dijabarkan juga arti dari hidup tunduk sepenuhnya pada Kristus, yaitu
sungguh mengasihi orang lain (12:9-21), dan menjadi warga negara yang baik (13:1-
14). Kebebasan harus dituntun oleh kasih sementara kita saling membangun di dalam
iman, peka dan berguna bagi orang-orang yang lemah (14:1-15:4). Paulus juga
menekankan kesatuan, terutama di antara orang Yahudi dan bukan Yahudi (15:13).43
Apabila tujuan kita ialah memuliakan Allah karena kasih, kuasa, dan
kesempurnaanNya dalam segala yang kita kerjakan, kita bisa melayani dia secara
tepat. Melayani Dia menyatukan seluruh orang percaya dan memampukan mereka
untuk menunjukkan kasih dan kepekaan terhadap orang lain. Surat Roma bukan
43
Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan Seri: Life Application Study Bible. Malang:
Penerbit Gandum Mas, 2019), 2346-2347
133
sekedar sebuah surat namun merupakan sebuah uraian teologis yang disusun dengan
rapi dan ditujukan pada jemaat perdana ketika orang Kristen Yahudi dan Kristen
bukan Yahudi kadang tidak sepakat dalam hal bagaimana manusia dibenarkan,
diterima oleh Allah, dan bagaimana para pengikut Yesus seharusnya hidup.44 Kitab
Yahudi dan bukan Yahudi. Paulus menyebut dirinya sebagai rasul bagi bangsa-bangsa
bukan Yahudi (Roma 11:13), ia juga menyampaikan hal tersebut melalui surat-
Kristus adalah untuk semua orang, bukan hanya untuk orang Yahudi.45 Kita
merupakan bagian dari orang Kristen bukan Yahudi itu, dan belas kasihan dari Allah
membuat kita dapat menerima anugerah keselamatan itu. Lalu apa yang dapat kita
Teologia Kitab Roma sesuai dengan penelitian yang dilakukan dalam tesis
ini, yaitu bahwa keberadaan lembaga misi dalam memberitakan Injil memanglah
yang telah lebih dulu menerima keselamatan dari Allah, untuk pergi dan
44
Alkitab Edisi Studi (Jakarta: Percetakan Lembaga Alkitab Indonesia, 2012), 839
45
Paulus dari Tarsus. Diakses dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Paulus_dari_Tarsus#:~:text=Paulus%20menyebut%20dirinya%20sebagai
%20%22rasul,orang%2C%20bukan%20hanya%20orang%20Yahudi, pada tanggal 31 Mei 2021 pukul
15.24 WIB
134
semakin jauh bahkan sampai ke pelosok daerah terpencil sekalipun, sehingga semakin
banyak telinga yang mendengar kabar baik, semakin banyak jiwa yang menerima
suratnya, dapat kita lihat bahwa Paulus menggunakan istilah Gereja dalam dua cara
utama di Perjanjian Baru. Gereja secara universal menunjuk pada Tubuh Kristus, dan
Gereja secara lokal menunjuk pada suatu jemaat orang percaya tertentu dalam satu
lokasi dan waktu tertentu. Paulus menetapkan gereja sebagai suatu organisasi yang
terdiri dari struktur kompleks tubuh Kristus yang menjalankan aktivitas sehari-hari,
dimana hal tersebut dijalankan oleh masing-masing orang percaya yang memiliki
fungsinya masing masing tetapi saling bergantung dan diatur melalui relasi mereka
dengan Kristus sebagai Kepala Gereja.46 Tidak seorang pun dari kita yang dapat
benar-benar menyerupai Kristus dengan kekuatan sendiri. Oleh sebab itu keseluruhan
tubuh KristuS harus sepenuhnya mengekspresikan Kristus. Dengan aktif dan penuh
semangat dalam membangun saudara seiman lainnya, orang Kristen dapat menjadi
yang dilakukan dalam tesis ini, yaitu bahwa keberadaan lembaga misi dalam
memberitakan Injil memanglah penting. Seperti yang tertulis dalam Korintus, bawa
kita semua adalah tubuh Kristus dan kita masing-masing adalah anggotanya. Dalam
satu tubuh yaitu Tubuh Kristus, kita memiliki tugsa dan panggilan masing-masing
46
Lanny Laras Tumbel. Diktat Kuliah, Teologi Perjanjian Baru Program Pasca Sarjana.
Surabaya: STTII Surabaya), 121
47
Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan Seri: Life Application Study Bible (Malang:
Penerbit Gandum Mas, 2019), 2348
135
namun di atas itu semua, tujuan utama kita tetap adalah mempermuiakan Nama Tuhan
dan menjalankan Amanat Agung yang Tuhan berikan sebelum Ia naik ke surga.
Roma 12:4-5
Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi
tidak semua aggota itu mempunyai tugas yang sama, 5demikian juga kita,
walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-
masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.”
gereja dan selalu siap sedia untuk mendampingi pertumbuhan jemaat serta
permasalahan yang mungkin terjadi di dalam gereja. Ada yang dipanggil untuk
pencukupan finansial pekerjaan misi dan gereja. Ada yang dipanggil untuk mejadi
maupun kelompok yang berperan dalam pemberitaan Injil tersebut. Tujuan utama dari
setiap tugas dan tanggung jawab yang dimiliki individu dengan masing-masing
panggilan berbeda itu tetaplah berfokus pada pemberitaan Injil, agar Nama Kristus
Kristus melalui pengajaranNya tentang kerajaan Allah dan penjelasan mengenai karya
kerajaan Allah. Pokok bahasan ini secara jelas dan total dibahas dalam injil sinoptik,
tulisan Yohanes, surat-surat Paulus, serta beberapa bagian lain dari Perjanjian Baru.48
48
Fransina Lasi Tinjuan Buku, Teologi Perjanjian Baru 2 oleh Donald Guthrie (Kupang:
IAKN Kupang)
136
Neill dalam bukunya mengatakan bahwa setiap teologi Perjanjin Baru harus
merupakan teologi Yesus, kalau tidak maka tidak ada hasilnya sama sekali.49
kematian dan kebangkitan Yesus Kristus yang disebut Injil atau kabar baik.50 Dalam
naskah kuno sampai abad ke-5, kitab-kitab dalam Perjanjian Baru terbagi atas empat
penelitian yang dilakukan dalam tesis ini, yaitu bahwa keberadaan lembaga misi
utusan Tuhan untuk menyelesaikan Amanat Agung, yaitu pergi dan menjadikan
dibutuhkan para pemberita Injil dan menjadi solusi bagi setiap permasalahan yang
49
S. Neill, Jesus Through Many Eyes (Philadelphia: 1976), 10
50
Perjanjian Baru. Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Perjanjian_Baru, pada
tanggal 31 Mei 2021 pukul 16.44 WIB.
51
Skeireins, sebuah komentari Injil Yohanes dalam bahasa Goth, dimasukkan dalam
Alkitab Wulfila yang dilestarikan hingga saat ini dalam bentuk fragmen-fragmen.
BAB V
Kesimpulan
Keberadaan kita sebagai orang Kristen yang telah lebih dahulu menerima
anugerah keselamatan dari Allah bukan merupakan sesuatu yang patut kita nikmati
membagikan keselamatan itu kepada orang lain. Memberitakan Injil bukanlah tugas
dan tanggung jawab orang-orang tertentu yang disebut Rasul, Pendeta, Penginjil,
Fulltimer Gereja, serta orang-orang dengan talenta atau panggilan khusus saja.
Memberitakan Injil merupakan Amanat Agung yang diberikan Tuhan Yesus kepada
setiap kita, umat Kristen, yang telah lebih dahulu menerima anugerah keselamatan itu.
jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak
dan Roh Kudus”. Amanat ini tentunya diberikan dengan satu tujuan penting, yaitu
agar para murid melanjutkan pekerjaan yang telah Tuhan Yesus mulai di muka bumi
ini. Pekerjaan itu adalah memberitakan anugerah keselamatan yang telah diberikan
Bapa melalui Putera-Nya yang tunggal, agar setiap orang berdosa yang berseru
lembaga misi untuk mengutus para misionarisnya pergi dan memberitakan Injil.
Pekerjaan misi begitu penting dalam pandangan Allah. Tersirat kebenaran bahwa
Allah hanya memiliki satu rencana untuk membawa shalom bagi umat manusia serta
137
138
segenap ciptaan-Nya. Diantara banyaknya pro dan kontra dalam memahami
pentingnya memberitakan Injil, baik oleh pribadi maupun lembaga, tesis ini mencoba
yang dapat menaungi seorang atau sekelompok pemberita Injil untuk dapat pergi dan
memberitakan Injil tidak kalah penting dengan orang-orang yang bersedia menjadi
misionaris di daerah terpencil. Lembaga misi ada untuk merekrut orang-orang yang
memiliki hati misi dan menjadi misionaris, melatih para misionaris untuk dapat
belum mengenal Injil. Tiga komponen misi yang utama antara lain:
mempersiapkan para utusan dalam mengerjakan misi penginjilan. Terdiri dari Mission
Yayasan, dan Organisasi. Masing-masing bentuk lembaga misi ini mempunyai fungsi,
yang sama, yaitu untuk menjadi sebuah wadah yang mendukung pemberitaan Injil.
bidang pendidikan, bidang ekonomi, pengasuh dan asisten rumah tangga, serta
satu strategi yang dapat digunakan sebagai sarana perkabaran Injil bagi para
misionaris untuk dapat masuk dan diterima dengan baik oleh wilayah tersulit
sekalipun. Profesi dan keahlian tersebut memperlengkapi dan dapat dijadikan bekal
Tujuan utama lembaga misi adalah sebagai partner bagi gereja dalam
yaitu untuk merekrut, melatih, dan mengutus misionaris dalam memberitakan Injil.
Memberitakan Injil berarti menceritakan karya penyelamatan yang telah Tuhan Yesus
ini, saya menarik kesimpulan bahwa keberadaan lembaga misi dalam memberitakan
Injil memanglah penting. Seperti yang tertulis dalam Roma 10:13-15 berikut.
13
Sebab barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.
14
Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak
percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika
mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang
Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? 15Dan bagaimana mereka dapat
memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: “Betapa
indahnya kedatangan mereka yang membewa kabar baik!”
140
Secara kontekstual, kitab Roma menjabarkan mengenai keselamatan yang
diperoleh manusia melalui Injil Kristus. Melalui cara sederhana, yaitu dengan iman
percaya kepada Yesus Kristus, manusia berdosa yang semestinya tidak memiliki
tempat dalam kerajaan surga dilayakkan untuk mendapat kasih karunia dari Allah
sehingga mempunyai kesempatan untuk terlepas dari kuasa maut. Namun hal ini tentu
tidak dapat terwujud apabila manusia tidak pernah mendengar tentang kabar
keselamatan tersebut. Oleh sebab itu harus ada yang mengambil bagian dalam tubuh
pemberitaan Injil. Supaya berita keselamatan tersebar di seluruh dunia, dan semua
memiliki arti mengirim atau mengutus dengan tujuan tertentu, dalam hal ini yaitu
Rasul Paulus pada saat menulis Roma10:15 memiliki arti secara literal (bukan
jemaat agar dapat mengutus dan mengirimkan orang-orang dalam hal ini untuk
pasif orang ketiga jamak dari kata ἀποστέλλω yang berarti to send, mengirim,
mengutus. Kata mengutus ini memiliki hubungan yang erat dengan orang yang
melakukan kegiatan “pengutusan” tersebut, dengan komisi dan otoritas untuk suatu
tujuan yang spesifik. Jadi dalam melakukan pemberitaan Injil, keberadaan lembaga
misi sangat diperlukan untuk menjadi suatu badan yang dapat mengutus para
Rasul Paulus, Diana ia sendiri menjelaskan identitasnya sebagai hamba Kistus Yesus
yang telah dipanggil menjadi Rasul dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah.
Baru. Oleh sebab itu maka Paulus menggunakan bahasa-bahasa yang tinggi untuk
Allah. Paulus dibantu oleh Teritus untuk menulis surat Roma, dan saat itu ia sedang
berada di Korintus di rumah Gayus. Tahun penulisan surat Roma tidak dapat
diketahui secara pasti, namun diperkirakan ditulis sekitar tahun 54-57M. Jemaat di
Roma bukanlah hasil penginjilan Paulus, diduga merupakan rintisan para pendatang
di Roma yang pada saat itu menerima Kristus di Bait Allah pada peristiwa Pentakosta.
Tema khusus yang dapat disimpulkan dari Roma 10:13-15 adalah “Memberitakan
Injil”, dimana syarat utama untuk diselamatkan adalah pertama mendengar; kedua
percaya; dan ketiga berseru. Hal ini akan terlaksana secara efisien apabila ada
penulisan Surat Roma ini adalah mengadakan interaksi doktrin dan melakukan
pembenaran atas konsep kekristenan yang tersebar di Roma pada saat itu. Meskipun
ada beberapa maksud pribadi. Tujuan utama dari penulisan Surat Roma adalah untuk
bagikan berkat rohani. Selain itu Paulus berharap bahwa Roma akan menjadi basis
kekaisaran yang belum mengenal Injil, serta dukungan doa bagi perjalanannya ke
142
Yerusalem. Dengan pengertian yang benar akan Injil, maka mereka yang ada di Roma
diharapkan terbeban untuk menolong dan mendukung Paulus, serta terlibat dengan
kerinduan Paulus untuk menjangkau orang Spanyol dengan Injil Kristus. Selain itu,
Paulus juga ingin mencegah ajaran sesat tentang keselamatan Israel, bahwasannya
Allah tidak pernah gagal dalam memilih Israel untuk diselamatkan dari hukuman dosa
lembaga misi memiliki pengaruh yang sangat penting dalam memberitakan Injil.
Pentingnya lembaga misi dalam memberitakan Injil adalah: pertama sebagai lembaga
melakukan perannya dalam tubuh Kristus sebagai lembaga yang mewadahi dan
pemberita Injil, serta menjadi solusi bagi setiap permasalahan yang meungkin terjadi
di medan misi.
Saran
Misi dalam Memberitakan Injil menurut Roma 10:13-15, saya ingin memberikan
Pertama, bagi lembaga misi baik itu gereja, yayasan maupun organisasi.
Saya berharap lembaga misi tidak lagi berfokus pada masalah internal sana, namun
mulai memperhatikan kegiatan misi secara khusus. Dapat dimulai dengan memiliki
agar mampu menjadi misionaris yang tangguh, kompeten dan siap diutus; kemudian
143
menjadi lembaga yang memperlengkapi dan mengutus para jemaat untuk dapat pergi
Kedua, bagi Gembala Sidang. Gembala sidang memiliki peran yang cukup
penting untuk memberikan motivasi pada jemaat dalam hal apapun, tidak terkecuali
sehingga dapat mendorong jemaat untuk memiliki hati misi bagi daerah-daerah yang
Agung Allah dan tugas misi bukan hanya ditujukan pada orang-orang yang memiliki
jabatan tertentu di dalam gereja saja, melainkan adalah tugas setiap orang Kristen
yang sudah lebih dulu menerima anugerah keselamatan dari Allah. Oleh sebab itu
mulailah menerima visi tersebut, bernaunglah di bawah suatu lembaga misi, untuk
Baxter, J Sidlow. Menggali Isi Alkitab, Roma sampai dengan Wahyu. Jakarta:
Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2002.
Bruce, Barton. Life Appication Bible Commentary. Wheaton, Illinois: Tyndale House
Publishers.
Clarke, Adam. Commentary on Romans 10: The Adam Clarke Commentary. Diakses
dari https://www.studylight.org/commentaries/eng/acc/romans-10.html, pada
21 Juni 2021 pukul 7.06WIB.
144
145
Constable, Thomas. DD. Commentary on Romans 10: Expository Notes of Dr.
Thomas Constable. Diakses dari 2012.
https://www.studylight.org/commentaries/eng/dcc/romans-10.html, pada
tanggal 21 Juni 2021 pukul 6.58 WIB.
Davis, Keith. Human Relations at Work. New York: San Fransisco, Toronto, London,
1962.
Douglas, J.D. Ensiklopedia Alkitab Masa Kini Jilid II. Jakarta: Yayasan Komunikasi
Bina Kasih /OMF, 1998.
Gardner, Laura Mae. Sehat, Tangguh & Efektif dalam Pelayanan Lintas Budaya.
Penerbit: Komunitas Katalis, 2014.
Glover, Robert.The Bible Basis of Mission. Los Angles CA: Bible House of Los
Angles, 1946.
Hagelberg, Dave. 2000. Tafsiran Roma dari Bahasa Yunani. Bandung: Yayasan
Kalam Hidup.
Imanuel, Gilbert Yasuo dan Yogi Darmanto. 2020. Pelayanan Lintas Budaya: Sebuah
Kajian Tentang Pelayanan Rasul Paulus Dalam Kisah Para Rasul 16: 13-40."
VOX DEI: Jurnal Teologi Dan Pastoral 1.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pusat Bahasa edisi ke 4 versi offline.
Mcelrath, W.N. Billy Mathias. Ensiklopedi Alkitab Praktis. Jawa Timur : LLB
Montgomery, Helen. Prayer and Mission. West Medford, MA: The Central Comitte
on the United Study of Foreign Missions, 1924.
Murray, Andrew. The Power of The Blood of the Cross. Diterjemahkan: Ny. Paul A.
Rajoe. Kuasa Darah Yesus di Kayu Salib. Copyright terjemahan Indonesia:
Penerbit Yakin.
Nugroho, Taufik Ari. 2019. Jurnal: Simki-Pedagogia. Gaya Bahasa Retorika pada
Tokoh Percil \"polisi no despacito\"dalam Pelantikan Kapolres Kediri
Tahun 2018. Kediri: An Inspiring University
Peter, Pett. Commentary on Romans 10: Peter Pett's Commentary on the Bible. 2013.
Robinson, John Arthur Thomas. Redating the New Testament. Westminster Press:
1976.
Saharuddin. Nilai Kultur Inti dan Instritusi Lokal Dalam Konteks Masyarakat Multi-
Etnis. Bahan diskusi tidak diterbitkan. Depok: Program Pascasarjana
Universitas Indonesia, 2001
Sariman, Silas. Strategi Misi Sadrach Suatu Kajian yang Bersifat Sosio Historis,
Jurnal ABDIEL 3. 2019.
Sihimbing, Mori.“Koinonia dan Keuangan Gereja yang Sehat - HKBP” dalam buku
Felloship Through Stewardship (Tinjauan Teologis Mengenai Persekutuan
dan Penatalayanan). Pematang siantar: Lembaga Studi Agama dan
Pembangunan-L.SAPA, 2014.
Tjandramulia, Heru. Chariot of Fire 2nd Edition. Surabaya: F3S Indonesia Nafiri Fajar
148
Tomatala, Yakob. Teologi Misi. Pengantar Misiologi: Suatu Dogmatika Alkitabiah
Tentang Misi, Penginjilan dan Pertumbuhan Gereja. Jakarta: YT Leadership
Foundation, 2003.
Tumbel, Lanny Laras. Diktat Kuliah: Teologi Perjanjian Baru Program Pasca
Sarjana. Surabaya: STTII Surabaya.
Widjaja, Fransiskus Irwan. Misiologi Antara Teori, Fakta Dan Pengalaman, 1st ed.
Yogyakarta: Andi Offset, 2018.
Winkel, WS. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia, 1997.
Wongso, Peter. Tugas Gereja Dan Misi Masa Kini. Malang: Departemen Literatur
Saat, 1999.