Jurnal
Jurnal
DOI : https://doi.org/10.24843/JFU.2021.v10.i01.p13
pISSN: 2301-7716; eISSN: 2622-4607
Jurnal Farmasi Udayana, Vol 10, No 1, Tahun 2021, 107 - 116
ABSTRACT
Lantana camara is a medicinal plant belongs to family Verbenaceae. It is widely used as
traditional medicine for treating various health problems. But there has been no report about potential
activity of L. camara that grow in Indonesia and its fractions. The aim of this research were to
investigate the antimicrobial activity of extract and its fractions of L. camara leaves. Extract was
prepared by maceration in ethanol (96%) then fractionated using n-hexane and ethyl acetate.
Antimicrobial activity was carried out using agar difussion method and antioxidantactivity was carried
out using DPPHradical scavenging activity assay. Concentration of extract and fraction tested were 12,5
μg/mL; 25 μg/mL; 50 μg/mL; and 100 μg/mL. The result showed that extract and fraction of L. camara
leaves exhibit strong antibacterial activity against Gram positive bacteria (Bacillus subtilis,
Staphylococcus aureus), weak inhibition against Gram negative bacteria (Escherichia coli), and and
were not able to inhibit the growth of Candida albicans. The ethanolic extract of L. camara leaves and
its fractions had antioxidant activity. DPPH radical scavenging assay showed the IC50 value of 8.95
μg / mL for ethanolic extract
Keywords : Lantana camara, extract, fraction, antioxidant, antimicrobial
ABSTRAK
Lantana camara L.(Tembelekan) adalah tanaman anggota suku Verbenaceae yang
dikenal oleh masyarakat untuk mengobati berbagai penyakit. Namun, hingga saat ini,
penelitian terhadap potensi L. camara yang tumbuh di Indonesia belum banyak dilakukan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antimikroba ekstrak dan fraksi
daun L. camara serta untuk mengetahui aktivitas antioksidannya. Simplisia daun L. camara
diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96 %. Ekstrak kemudian
difraksinasi dengan pelarut n-heksana dan etil asetat. Pengujian aktivitas antimikroba
menggunakan metode difusi agar dengan konsentrasi uji sebesar 12,5 μg/mL; 25 μg/mL; 50
μg/mL; dan 100 μg/mL. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode penangkapan
radikal bebas DPPH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak dan fraksi ekstrak daun L.
camara memberikan penghambatan kuat terhadap bakteri Gram positif (Bacillus subtilis,
Staphylococcus aureus), penghambatan lemah terhadap bakteri Gram negative (Escherichia
coli), dan tidak mampu menghambat pertumbuhan terhadap jamur Candida albicans. Ekstrak
etanol daun L. camara dan fraksinya memiliki aktivitas antioksidan melalui penangkapan
radikal bebas DPPH dengan nilai IC50 ekstrak sebesar 8,95 μg/mL.
Kata kunci: Lantana camara; ekstrak; fraksi; antioksidan; antimikroba
107
Wahyuningrum, dkk
DOI : https://doi.org/10.24843/JFU.2021.v10.i01.p13
pISSN: 2301-7716; eISSN: 2622-4607
Jurnal Farmasi Udayana, Vol 10, No 1, Tahun 2021, 107 - 116
DOI : https://doi.org/10.24843/JFU.2021.v10.i01.p13
pISSN: 2301-7716; eISSN: 2622-4607
Jurnal Farmasi Udayana, Vol 10, No 1, Tahun 2021, 107 - 116
DOI : https://doi.org/10.24843/JFU.2021.v10.i01.p13
pISSN: 2301-7716; eISSN: 2622-4607
Jurnal Farmasi Udayana, Vol 10, No 1, Tahun 2021, 107 - 116
penelitian selanjutnya untuk tujuan isolasi pelarut n-heksan dan senyawa yang bersifat
senyawa aktif dari tanaman ini. Senyawa semi polar akan tertarik pada pelarut etil
non-polar yang berada pada ekstrak etanol asetat.
daun L. camara akan tertarik kedalam
Tabel 1. Bobot ekstrak dan fraksi daun L.camara
No. Bahan Bobot (gram) Rendemen (%)
1. Ekstrak etanol 31,97 16,82
2. Fraksi Larut n-heksana 2,45 24,5
3. Fraksi Tidak Larut n-heksana 6,78 67,8
4. Fraksi Larut Etil Asetat 1,43 35,75
5. Fraksi Tidak Larut Etil Asetat 2,49 62,25
Ekstrak etanol daun L.camara radikal bebas paling tinggi yaitu 51,58%
memiliki kemampuan dalam meredam pada konsentrasi 12,5 μg/mL. Hasil uji
110
Wahyuningrum, dkk
DOI : https://doi.org/10.24843/JFU.2021.v10.i01.p13
pISSN: 2301-7716; eISSN: 2622-4607
Jurnal Farmasi Udayana, Vol 10, No 1, Tahun 2021, 107 - 116
Tabel 3. Persentase rerata redaman radikal bebas dari ekstrak dan fraksi daun L.camara
Konsentrasi Rerata Peredaman Radikal Bebas ± SD (%)
(μg/mL) Ekstrak Fraksi larut n- Fraksi tidak larut Fraksi larut Etil Fraksi tidak larut
heksana n-heksana Asetat Etil Asetat
2,5 46,91 ± 0,85 11,65 ± 0,19 22,59 ± 0,09 32,26 ± 1,004 35,75 ± 1,004
5 48,19 ± 0,73 14,04 ± 1,42 24,48 ± 0,25 32,98 ± 1,26 37,30 ± 1,109
7,5 49,69 ± 1,04 15,09 ± 1,34 26,54 ± 0,49 32,69 ± 1,01 39,14 ± 1,109
10 50,47 ± 1,06 16,71 ± 1,59 28,70 ± 0,33 34,14 ± 1,26 40,69 ± 1,15
12,5 51,58 ± 1,08 17,93 ± 1,83 31,09 ± 0,35 35,03 ± 0,88 42,41 ± 0,94
DOI : https://doi.org/10.24843/JFU.2021.v10.i01.p13
pISSN: 2301-7716; eISSN: 2622-4607
Jurnal Farmasi Udayana, Vol 10, No 1, Tahun 2021, 107 - 116
minyak atsiri dan komponen kimia minya memiliki kelemahan karena adanya
atsiri yang bertanggung jawab terhadap pigmen dalam ekstrak tanaman akan
aktivitas antibakteri adalah the β- berpengaruh terhadap hasil uji (Yeo &
caryophyllene and (E)-nerolidol (Satyal P Shahidi, 2019).
et al., 2016). Sedangkan penelitian lain Hasil penentuan panjang
menyebutkan bahwa parthenin, suatu gelombang maksimum larutan DPPH
senyawa seskuiterpen lakton merupakan menunjukkan bahwa panjang gelombang
senyawa dalam L. camara yang memiliki maksimum DPPH pada penelitian ini
aktivitas antibakteri terhadap E.coli, P. adalah 516 nm. Hasil tersebut sedikit
aeruginosa, B. subtilis and E. fecalis berbeda dengan penelitian sejenis yang
(Pradeep BV et al., 2013). Mekanisme aksi juga menggunakan metode DPPH, dimana
dari senyawa-senyawa golongan terpenoid panjang gelombang maksimum yang
adalah dengan mempengaruhi membran sel digunakan adalah 517 nm (S. Kumar et al.,
dan dinding sel mikroba. Sifat lipofilik 2014; Zhu et al., 2017). Namun, disebutkan
senyawa golongan terpen menjadi faktor bahwa rata-rata panjang gelombang
penting terhadap afinitas senyawa maksimum DPPH adalah pada nilai 515
terpenoid pada membran fosfolipid bilayer. nm (Foti, 2015). Sedangkan operating time
Dengan kata lain, membran sel bakteri (OT) dari DPPH adalah 30 menit. Panjang
menjadi tempat aksi dari senyawa gelombang maksimum dan OT ini
golongan terpenoid dan aktivitas selanjutnya digunakan dalam pengujian
antibakterinya dipengaruhi oleh sifat aktivitas antioksidan sampel.
lipofilik dari senyawa terpenoid (Wink, Hasil ini berbeda dengan hasil
2015). penelitian aktivitas antioksidan L. camara
Seluruh sampel, baik ekstrak dan dari Brazil, dimana tanaman ini memiliki
fraksi tidak menunjukkan aktivitas aktivitas antioksidan dengan nilai IC50
antifungi terhadap C. albicans. Hasil ini sebesar 114,63±6,16 μg/mL (Gomes de
berbeda dengan yang dilaporkan Melo et al., 2010). Beberapa penelitian
sebelumnya. L. camara yang tumbuh di aktivitas antioksidan terhadap L.camara
India dilaporkan mampu menghambat yang tumbuh di berbagai wilayah di dunia
pertumbuhan C. albicans (V. P. Kumar et telah dilakukan.Aktivitas antioksidan dari
al., 2006). empat varietas tanaman ini dari India
Aktivitas antioksidan ekstrak dan menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun
fraksi dilakukan dengan menggunakan memberikan penghambatan terhadap
metode DPPH sebagai radikal bebas. radikal DPPH dengan rentang nilai IC50
DPPH merupakan radikal bebas yang telah 33,30-927,16 μg/mL (S. Kumar et al.,
digunakan secara luas dalam penelitian 2014). Sedangkan IC50 ekstrak methanol
untuk mengetahui aktivitas antioksidan daun L.camara yang tumbuh di Malaysia
berbagai senyawa, termasuk senyawa dari adalah sebesar 165 μg/mL (Swamy et al.,
bahan alam. Parameter yang diukur pada 2015), dan 16,02 μg/mL (Mahdi-Pour et
metode ini adalah IC50 atau EC50. al., 2012).
Meskipun EC50 terhadap DPPH dianggap Berdasarkan hal tersebut, L.
sebagai parameter yang tidak sesuai untuk camara memiliki aktivitas antioksidan
menentukan aktivitas antioksidan karena secara in vitro dengan nilai IC50 yang
IC50 tersebut bukan parameter kinetik bervariasi. Perbedaan tersebut dapat terjadi
(Foti, 2015)]. Uji aktivitas antioksidan karena perbedaan pelarut yang digunakan.
terhadap sampel dari bahan alam Pada penelitian tersebut, metanol
menggunakan DPPH sebagai radikal juga digunakan sebagai pelarut ekstraksi,
112
Wahyuningrum, dkk
DOI : https://doi.org/10.24843/JFU.2021.v10.i01.p13
pISSN: 2301-7716; eISSN: 2622-4607
Jurnal Farmasi Udayana, Vol 10, No 1, Tahun 2021, 107 - 116
sedangkan pada penelitian ini digunakan fraksi-fraksi yang diperoleh ini bertujuan
etanol sebagai pelarut pada ekstraksi untuk membandingkan aktivitasnya
serbuk simplisia daun L.camara. Meski dengan ekstrak dan juga untuk menelusuri
kedua pelarut tersebut merupakan pelarut kemungkinan isolasi terhadap senyawa
dari golongan senyawa yang sama, yaitu aktifnya.
alkohol, namun perbedaan polaritas dapat Hasil pengujian aktivitas
mempengaruhi jenis dan banyaknya antioksidan fraksi juga menunjukkan
senyawa dalam serbuk simplisia yang bahwa aktivitas ekstrak jauh lebih baik
tersari. Perbedaan aktivitas antioksidan dibanding aktivitas seluruh fraksi. Hal
dengan menggunakan metode DPPH tersebut terjadi, diduga karena semua
sebagai radikal bebas dapat disebabkan senyawa yang tersari oleh pelarutetanol
oleh beberapa hal terkait dengan sistem pada saat proses ekstraksi, masih
antioksidan pada prosedur, seperti jenis terkumpul dalam ekstrak dan belum
dan volume pelarut, kandungan air, logam, dipisahkan sesuai polaritasnya. Senyawa-
dan konsentrasi ion hidrogen dalam sistem senyawa yang terdapat dalam ekstrak
uji antioksidan (Dawidowicz et al., 2012). etanol tersebut berkontribusi terhadap
Berdasarkan studi literatur, aktivitas antioksidan. Etanol adalah pelarut
diketahui bahwa nilai IC50 L.camara yang golongan alkohol yang bersifat polar dan
tumbuh di Indonesia dan Malaysia, tidak cenderung bersifat tidak selektif, sehingga
jauh berbeda, yaitu kurang dari 20 μg/mL. dapat mengekstraksi berbagai jenis dan
Hal ini diduga karena faktor kedekatan golongan metabolit sekunder dalam suatu
letak geografis kedua negara. Faktor simplisia, termasuk flavonoid dan senyawa
geografis dapat mempengaruhi kandungan fenolik (Swamy et al., 2015). Terdapat
metabolit sekunder dari suatu tanaman dan korelasi positif antara kandungan fenolik
tentunya akan berpengaruh terhadap dalam suatu sampel dengan aktivitas
aktivitas biologi tanaman tersebut. antioksidannya (S. Kumar et al., 2014; Tsai
Penelitian aktivitas antioksidan terhadap & Lin, 2019).
beberapa bagian tanaman ini juga telah Fraksi-fraksi hasil pemisahan
dilakukan. Daun merupakan bagian ekstrak menunjukkan aktivitas antioksidan
tanaman yang memiliki aktivitas yang lebih lemah dibanding ekstrak. Fraksi
antioksidan terbaik dibandingkan bagian larut n-heksana memiliki nilai IC50 lebih
tanaman lain dari L.camara (Mahdi-Pour et besar dibanding fraksi tidak larut n-
al., 2012). heksana. Hal ini mungkin disebabkan
Vitamin C digunakan sebagai kandungan senyawa fenolik yang lebih
kontrol positif dan diperoleh nilai IC50 banyak terdapat dalam fraksi tidak larut n-
sebesar 3,99 μg/mL, sedikit lebih besar heksana dibandingkan dengan fraksi larut
dibandingkan penelitian terdahulu yang n-heksana. n-heksana merupakan pelarut
menggunakan vitamin C sebagai kontrol organik non polar yang akan menarik
positif. Sebelumnya, dilaporkan bahwa senyawa-senyawa non polar di dalam
vitamin C memiliki aktivitas antioksidan ekstrak, seperti senyawa lipid. Senyawa
dengan nilai IC50 sebesar 1,65 μg/mL lain yang cenderung lebih polar (termasuk
(Wulandari et al., 2020). senyawa fenolik) akan tertinggal dalam
Perbedaan penelitian ini dengan fraksi tidak larut n-heksana.Dengan
penelitian-penelitian yang telah dilakukan demikian, fraksi tidak larut n-heksana
sebelumnya adalah dilakukannya uji memiliki aktivitas antioksidan lebih baik
aktivitas antioksidan fraksi dari ekstrak dibanding fraksi larut n-heksana.
etanol daun L.camara. Pengujian terhadap Begitu pula dengan fraksi larut etil
113
Wahyuningrum, dkk
DOI : https://doi.org/10.24843/JFU.2021.v10.i01.p13
pISSN: 2301-7716; eISSN: 2622-4607
Jurnal Farmasi Udayana, Vol 10, No 1, Tahun 2021, 107 - 116
DOI : https://doi.org/10.24843/JFU.2021.v10.i01.p13
pISSN: 2301-7716; eISSN: 2622-4607
Jurnal Farmasi Udayana, Vol 10, No 1, Tahun 2021, 107 - 116
DOI : https://doi.org/10.24843/JFU.2021.v10.i01.p13
pISSN: 2301-7716; eISSN: 2622-4607
Jurnal Farmasi Udayana, Vol 10, No 1, Tahun 2021, 107 - 116
Nobre, C. B., Boligon, A. A., Wulandari, L., Nugraha, A. S., & Azhari,
Athayde, M. L., & Costa, J. G. M. N. P. (2020). Penentuan Aktivitas
(2015). Phytochemical analysis and Antioksidan dan Antidiabetes
antioxidant activities of Lantana Ekstrak Daun Kepundung
camara and Lantana montevidensis (Baccaurea racemosa Muell.Arg.)
extracts. Industrial Crops and secara In Vitro. 07(01), 7.
Products, 70, 7–15. Yeo, J., & Shahidi, F. (2019). Critical Re-
https://doi.org/10.1016/j.indcrop.201 Evaluation of DPPH assay: Presence
5.03.010 of Pigments Affects the Results.
Swamy, M. K., Sinniah, U. R., & Akhtar, Journal of Agricultural and Food
Mohd. S. (2015). In Vitro Chemistry, 67(26), 7526–7529.
Pharmacological Activities and GC- https://doi.org/10.1021/acs.jafc.9b02
MS Analysis of Different Solvent 462
Extracts of Lantana camara Leaves Zhang, Y.-J., Gan, R.-Y., Li, S., Zhou, Y.,
Collected from Tropical Region of Li, A.-N., Xu, D.-P., & Li, H.-B.
Malaysia. Evidence-Based (2015). Antioxidant Phytochemicals
Complementary and Alternative for the Prevention and Treatment of
Medicine, 2015, 1–9. Chronic Diseases. Molecules,
https://doi.org/10.1155/2015/506413 20(12), 21138–21156.
Thiericke, R. (2000). Drug discovery from https://doi.org/10.3390/molecules20
Nature: Automated high-quality 1219753
sample preparation. Journal of Zhu, J., Yi, X., Zhang, J., Chen, S., & Wu,
Analytical Methods in Chemistry, Y. (2017). Chemical profiling and
22(5), 149–157. antioxidant evaluation of
Tsai, C.-E., & Lin, L.-H. (2019). DPPH Yangxinshi Tablet by HPLC–ESI-
scavenging capacity of extracts from Q-TOF-MS/MS combined with
Camellia seed dregs using polyol DPPH assay. Journal of
compounds as solvents. Heliyon, Chromatography B, 1060, 262–271.
5(8), e02315. https://doi.org/10.1016/j.jchromb.20
https://doi.org/10.1016/j.heliyon.201 17.06.022
9.e02315 Zulqarnain, Rahim A, Ahmad K, Ullah F,
Wahyuningrum, R., Utami, P. I., Dhiani, Ullah H, & Nishan U. (2015). In
B. A., Kumalasari, M., & vitro antibacterial activity of
Kusumawardani, R. S. (2016). selected medicinal plants from lower
Screening of Potential Free Radicals Himalayas. 28(2), 581‐58
Scavenger and Antibacterial
Activities of Purwoceng (Pimpinella
alpina Molk). Tropical Life Sciences
Research, 27(3), 161–166.
https://doi.org/10.21315/tlsr2016.27.
3.22
Wink, M. (2015). Modes of Action of
Herbal Medicines and Plant
Secondary Metabolites. Medicines,
2(3), 251–286.
https://doi.org/10.3390/medicines20
30251
116