Anda di halaman 1dari 11

ISSN 2541-2922 (Online)

ISSN 2527-8436 (Print)

VIDEO KIMIA ONLINE BERBASIS PEMBELAJARAN


KONTEKSTUAL SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA PADA MATERI
ASAM BASA DI SMA

1 2 3
Maria Paristiowati , Muktiningsih N , Wanda Amelia Rahma
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta
E-mail: maria.paristiowati@unj.ac.id

Abstract
This study aims to produce video of contextual learning as an alternative media on the acid-
base in grade 11. The study was conducted using method of Research and Development (R&D)
of Borg and Gall. Stages of the study are: (1) research and information collecting, (2) planning,
(3) develop primary form of product, (4) preliminary field testing, (5) main product revision, (6)
main field testing, (7) operational product revision, (8) operational field testing, (9) final
product revision. The results of product testing at the final stage by subject matter experts and
media experts give score from 75% -100%. This criterion are good and very good. While the
results of trial by users (students and teachers) give score from 81.3% -88.9%, which means
very good. The result of this study was concluded that video online can used as a media of
learning contextual-based chemistry.

Keywords: Acid-base, Contextual Learning, Media of Learning, Video Online

PENDAHULUAN didik yang tertarik dan termotivasi dalam


Kimia merupakan ilmu yang erat mempelajari kimia (Eilks et al., 2013).
kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Apabila peserta didik sudah termotivasi dan
Seluruh proses kehidupan manusia selalu tertarik mempelajari kimia maka
melibatkan reaksi-reaksi kimia. Seiring pembelajaran menjadi lebih bermakna.
perkembangan zaman menuju era Hasil kuesioner analisis
teknologi, ilmu kimia juga semakin pendahuluan memberikan informasi bahwa
dibutuhkan untuk menyelesaikan berbagai 87% peserta didik mengalami kesulitan
permasalahan. Namun demikian, fakta memahami materi asam basa dan sebanyak
menunjukkan bahwa jumlah peserta didik 83% merasa tidak termotivasi dengan
yang berminat terhadap kimia mengalami pembelajaran asam basa. Sebanyak 87%
penurunan. Pada banyak negara termasuk peserta didik menginginkan media
Swedia, banyak peserta didik menganggap pembelajaran yang menarik dan kreatif
kimia tidak popular, sulit dan abstrak, dan untuk materi asam basa dan sebanyak 90%
telah terjadi penurunan jumlah mahasiswa peserta didik menyatakan bahwa materi
kimia di tingkat universitas (Risch, 2010). pembelajaran asam basa hendaknya
Jika ilmu kimia ditempatkan dalam konteks dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
kehidupan sehari-hari, lebih banyak peserta Semua guru mengalami kendala

63 Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 2. No. 1, Juni 2017
ketersediaan waktu yang kurang untuk Dengan demikian, Berdasarkan penelitian
menyampaikan materi asam basa secara yang telah dilakukan video pembelajaran
optimal, sehingga membutuhkan media yang dikembangkan dalam penelitian ini
pembelajaran yang bisa diakses dengan dibuat berbasis pembelajaran kontekstual
lebih mudah untuk dipelajari secara mandiri sehingga diharapkan dapat lebih
oleh peserta didik. meningkatkan minat belajar dan
Perkembangan IPTEK yang pesat kemampuan kognitif peserta didik.
dewasa ini ikut mempengaruhi
perkembangan media pembelajaran yang 1. Rumusan Masalah
beralih ke arah media berbasis digital, salah Berdasarkan pembahasan di atas
satu bentuknya adalah video pembelajaran. maka rumusan masalah dalam penelitian ini
Keunggulan dari video yaitu mampu adalah: “Bagaimana video kimia online
menyampaikan materi pembelajaran baik
berbasis pembelajaran kontekstual
secara verbal maupun nonverbal (Kulatunga
sebagai alternatif media pada materi
dan Lewis, 2013). Penggunaan video
asam basa di SMA?
sebagai media pembelajaran dapat
meningkatkan kemampuan seni artistik dan
2. Tujuan Penelitian
nilai estetika pada pelajaran seni Black
Tujuan dalam penelitian ini adalah:
(2014), meningkatkan pembelajaran yang
“Untuk mengetahui video kimia online
kreatif dan inovatif di dalam perkuliahan
berbasis pembelajaran kontekstual
(Woolfitt, 2015), meningkatkan minat
sebagai alternatif media pada materi
belajar kimia peserta didik di SMA
Christensson dan SjÖstrÖm (2014), dan
asam basa di SMA.

meningkatkan kemampuan peserta didik di


SMA untuk memecahkan masalah pada 3. Tinjauan Pustaka
larutan asam basa (Alviya dan Dian, 2012). Pada banyak negara termasuk

Namun demikian, video pembelajaran yang Swedia, banyak peserta didik menganggap

telah banyak dikembangkan tersebut tidak kimia tidak popular, sulit dan abstrak, dan

disajikan secara kontekstual. Sementara itu, telah terjadi penurunan jumlah mahasiswa

implementasi pembelajaran kontekstual kimia di tingkat universitas (Risch, 2010).

dapat meningkatkan kemampuan kognitif Jika ilmu kimia ditempatkan dalam konteks

peserta didik dan mampu meningkatkan kehidupan sehari-hari, lebih banyak peserta

aktivitas belajar, prestasi belajar, dan afektif didik yang tertarik dan termotivasi dalam

(Pinwanna, 2014; Rahardiana, 2015). mempelajari kimia (Eilks et al., 2013).

Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 2. No. 1, Juni 2017 64
ISSN 2541-2922 (Online)
ISSN 2527-8436 (Print)

Perkembangan IPTEK yang pesat dewasa 2015), meningkatkan minat belajar kimia
ini ikut mempengaruhi perkembangan peserta didik di SMA Christensson dan
media pembelajaran yang beralih ke arah SjÖstrÖm (2014), dan meningkatkan
media berbasis digital, salah satu bentuknya kemampuan peserta didik di SMA untuk
adalah video pembelajaran. Keunggulan memecahkan masalah pada larutan asam
dari video yaitu mampu menyampaikan basa (Alviya dan Dian, 2012). Namun
materi pembelajaran baik secara verbal demikian, video pembelajaran yang telah
maupun nonverbal (Kulatunga dan Lewis, banyak dikembangkan tersebut tidak
2013). Penggunaan video sebagai media disajikan secara kontekstual. Sementara itu,
pembelajaran dapat meningkatkan implementasi pembelajaran kontekstual
kemampuan seni artistik dan nilai estetika dapat meningkatkan kemampuan kognitif
pada pelajaran seni Black (2014), peserta didik dan mampu meningkatkan
meningkatkan pembelajaran yang kreatif aktivitas belajar, prestasi belajar, dan afektif
dan inovatif di dalam perkuliahan (Woolfitt, (Pinwanna, 2014; Rahardiana, 2015).

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode awal produk, 4) uji lapangan awal, 5) revisi
penelitian dan pengembangan (R&D) dari produk, 6) uji lapangan utama, 7) revisi
Borg dan Gall (2008), dengan mereduksi produk operasional, 8) uji lapangan
tahapannya menjadi 9 langkah, yaitu: 1) operasional, 9) revisi produk akhir.
penelitian dan pengumpulan informasi, 2)
perencanaan, 3) pengembangan bentuk

HASIL DAN PEMBAHASAN Tahap perencanaan video kimia


1. Tahap Penelitian dan online dimulai dengan analisis materi,
Pengumpulan Informasi pembuatan storyboard, dan pemilihan
Data yang diperoleh pada tahap perangkat lunak.
ini menjadi pertimbangan bentuk video a. Analisis Materi
online yang akan dikembangkan, yaitu Mengacu pada kurikulum 2013,
berbasis pembelajaran kontekstual. materi dalam video kimia online berasal
Video online ini disajikan dalam bentuk dari 3 kompetensi dasar, yaitu: 1)
CD dan diunggah di youtube agar memahami konsep asam dan basa serta
mudah diakses oleh peserta didik. kekuatannya dan kesetimbangan
2. Tahap Perencanaan pengionannya dalam larutan, 2)

65 Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 2. No. 1, Juni 2017
menunjukkan sifat asam basa berbagai desain gambar dan foto (photoshop),
larutan garam melalui percobaan, dan 3) memberi efek video (after effect),
menjelaskan prinsip kerja, perhitungan menyatukan semua video dalam satu
pH, dan peran larutan penyangga dalam file (sony vegas), dan mengkonversikan
tubuh makhluk hidup. sebuah video dari format video satu ke
b. Pembuatan Storyboard format video yang lain (format factory).
Storyboard adalah visualisasi ide 4. Tahap Uji Lapangan Awal dan
dari aplikasi yang dibangun, sehingga Tahap Revisi Produk
dapat memberikan gambaran pada Tahap uji lapangan awal atau uji
aplikasi yang dihasilkan. Komponen kelayakan dilakukan oleh ahli materi
yang dipaparkan dalam storyboard dan ahli media untuk dijadikan dasar
meliputi: kompetensi dasar, visual, meevisi produk.
audio, narasi, dan animasi atau gambar. a. Hasil Uji Kelayakan oleh Ahli Materi
c. Pemilihan Perangkat Lunak Uji kelayakan materi meliputi isi
Pengembangan video kimia materi kimia yang terdapat dalam
online ini menggunakan perangkat naskah dan alur cerita pada video kimia
lunak power point, photoshop, after online dengan indikator: 1) kesesuaian
effect, sony vegas, dan format factory. tayangan video dengan kompetensi
3. Tahap Pengembangan Awal dasar; 2) keakuratan materi yang
Produk direpresentasikan dalam video; 3)
Tahap pengembangan video teknik penyajian; 4) komponen dalam
kimia online dimulai dengan video; 5) peran video sebagai media
pengambilan gambar dan video, pembelajaran kontekstual; 6) kesesuaian
pemaparan materi dalam video (power materi yang ditayangkan dengan durasi
point), convert gambar pada power video. Hasilnya terdapat pada gambar di
point ke dalam bentuk pdf, membuat bawah ini.

Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 2. No. 1, Juni 2017 66
ISSN 2541-2922 (Online)
ISSN 2527-8436 (Print)

Prosentase(%) Indikator Keberhasilan

100
Indikator 5 87.5
100
Indikator 3 100
87.5
Indikator 1 92.5

80 85 90 95 100
Gambar 1. Indikator Keberhasilan pada Uji Kelakayan oleh Ahli Materi

Hasil uji kelayakan oleh ahli materi Penilaian terhadap indikator teknik
terhadap video kimia online adalah penyajian memberikan hasil sangat
sebagai berikut: baik. Hal ini menunjukkan bahwa video
1) Kesesuaian Isi Materi Video dengan kimia online disajikan secara runut dan
KD (Kompetensi Dasar) sistematis mulai dari pembukaan,
Materi kimia dalam video kimia pengenalan masalah, masalah klimaks,
online telah sesuai dan mencakup penyelesaian masalah, dan penutup.
materi asam basa yang terdapat pada Para ahli menyarankan agar
KD dengan interpretasi yang sangat memperjelas masalah dengan
baik. Masukan dari ahli materi ialah menambahkan teks tertulis pada video,
memperdalam materi kimia larutan tidak hanya suara dari presenter.
penyangga yang disajikan dalam video. 4) Komponen dalam Video
2) Keakuratan Materi Penilaian terhadap indikator
Hasil uji kelayakan oleh ahli komponen dalam video ini juga sangat
materi, memberikan hasil sangat baik. baik. Hal ini berarti Komponen-
Hal ini menunjukkan bahwa materi komponen video yang terdapat di dalam
dalam video kimia online memiliki video kimia online sudah lengkap,
kebenaran konsep, ketepatan istilah, meliputi: penggunaan teks, suara,
notasi dan simbol yang lazim digunakan tayangan video, dan gambar atau
dalam ilmu kimia, serta penulisan yang animasi dengan tepat. Saran yang
sesuai kaidah. diberikan adalah memperbanyak
3) Teknik Penyajian gambar penjelas agar lebih

67 Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 2. No. 1, Juni 2017
ISSN 2541-2922 (Online)
ISSN 2527-8436 (Print)

memudahkan peserta didik dalam mencerna materi.

Gambar 2. Gambar penjelas


5) Peran Video sebagai Media pada video kedua 27 dan 73 menit.
Pembelajaran Kontekstual Durasi penjelasan materi lebih banyak
Uji kelayakan untuk indikator peran dibandingan pembukaan dan durasi
video sebagai media pembelajaran keseluruhan tidak terlalu lama, sehingga
kontekstual memberikan hasil sangat masih menjaga konsentrasi peserta didik
baik. Hal ini menunjukkan bahwa video pada saat melihat video tersebut.
kimia online yang disajikan sudah b. Hasil Uji Kelayakan oleh Ahli Media
menghubungkan materi dengan Hasil uji kelayakan oleh ahli media
fenomena yang terdapat dalam digunakan untuk mengetahui kelayakan
kehidupan sehari-hari. Pada bagian ini, video kimia online dari segi tampilan
para ahli materi menyarankan untuk dan fungsinya sebagai media
menambahkan atau memperbanyak pembelajaran kimia online. Ahli media
tema kontekstual yang disajikan. pada uji ini adalah dosen Teknologi
6) Kesesuaian Materi dengan Durasi Pendidikan FIP UNJ dan dosen Ilmu
Video Komputer FMIPA UNJ. Indikator teridi
Semua ahli materi memiliki dari: desain tampilan; penggunaan
pendapat yang sama bahwa durasi video format huruf; gambar, animasi, dan
sudah tepat dan sesuai pencapaian video; interaktivitas; dan waktu.
kompetensi dasar. Perbandingan durasi
pembukaan dan inti materi pada video
pertama 30 dan 70 menit, sedangkan

67 Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 2. No. 1, Juni 2017
ISSN 2541-2922 (Online)
ISSN 2527-8436 (Print)

Prosentase(%) Indikator Keberhasilan

Indikator 5 87.5
Indikator 4 100.0
Indikator 3 79.2
Indikator 2 91.7
Indikator 1 82.5

0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0


Gambar 3. Indikator Keberhasilan pada Uji Kelayakan oleh Ahli Media

Hasil uji kelayakan oleh ahli media meningkatkan pemahaman siswa


dideskripsikan sebagai berikut: terhadap isi video. Kualitas video yang
1) Desain Tampilan dihasilkan juga sudah cukup baik,
Penilaian pada indikator ini namun perlu diberbaiki kembali
meliputi: kesesuaian pemilihan layout, sebelum diuji coba kepada peserta didik
tata letak, urutan penyajian, dan dan guru.
kesesuaian penggunaan background. 4) Interaktivitas
Hasil penilaian menunjukkan bahwa Gambar penjelas dalam video kimia
pemilihan desain tampilan sudah online ini sudah berfungsi dengan baik
memenuhi kriteria sebagai video sehingga dapat meningkatkan interaksi
pembelajaran yang baik. Background di dan pemahaman peserta didik terhadap
bagian akhir atau penutup perlu isi video.
diperbaiki agar sesuai dengan konteks. 5) Waktu
2) Penggunaan Format Huruf Penilaian terhadap indikator ini
Penilaian pada indikator ini sangat dengan cara melihat waktu yang
baik meliputi: kesesuaian penggunaan diperlukan dari satu scene ke scene
jenis huruf, ukuran huruf, dan berikutnya dan waktu untuk penayangan
keserasian warna huruf. video secara keseluruhan. Hasil
3) Gambar, Animasi, dan Video penilaian menunjukkan bahwa waktu
Hasil penilaian pada indikator ini yang dibutuhkan untuk transisi antara
menunjukkan bahwa dalam video kimia scene yang satu dengan scene
online yang dikembangkan, penempatan selanjutnya tidak terlalu lama. Selain
gambar serta animasi sudah berfungsi itu, pembagian durasi antara bagian
dengan baik sehingga dapat pembuka video dengan bagian inti

69 Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 2. No. 1, Juni 2017
materi memiliki perbandingan yang didik pada uji coba ini berjumlah 15
baik dimana bagian inti materi dalam orang yang duduk di kelas XII.
video memiliki waktu yang lebih lama Indikator yang diuji coba meliputi: 1)
dibandingkan dengan waktu kesesuaian isi video kimia online pada
pembukaan. materi asam basa dengan KD
5. Uji Lapangan Utama dan Revisi (Kompetensi Dasar); 2) kejelasan
Produk Operasional informasi; 3) fungsi soal sebagai alat
Uji lapangan utama merupakan uji evaluasi; 4) desain tampilan; 5)
coba yang dilakukan kepada peserta penggunaan huruf; 6) penggunaan
didik dalam kelompok kecil. Peserta bahasa; dan 7) waktu.

Prosentase(%) Indikator Keberhasilan

Indikator 7 73.3
78.3
Indikator 5 79.4
75.8
Indikator 3 80.0
79.2
Indikator 1 79.2

68.0 70.0 72.0 74.0 76.0 78.0 80.0


Gambar 4. Indikator Keberhasilan pada Uji Kelompok Kecil (Peserta Didik)

Hasil uji coba kepada peserta didik 6. Uji Lapangan Operasional dan
dalam kelompok kecil menunjukkan Revisi Produk Akhir
bahwa video kimia online yang dibuat a. Hasil Uji Coba kepada Peserta Didik
sudah layak digunakan sebagai media dalam Kelompok Besar
pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari Uji coba kepada peserta didik
prosentase penilaian yang diberikan dalam skala besar dilakukan terhadap
oleh peserta didik rata-rata 77.8%. 30 peserta didik kelas XII IPA di MAN
Namun, peserta didik juga banyak 3 Jakarta. Berdasarkan hasil uji coba
memberi masukan pada kotak saran tersebut, terdapat peningkatan penilaian
yang telah disediakan pada kuesioner peserta didik terhadap indikator
agar transisi video lebih dipersingkat. kesesuaian video kimia online dengan
kompetensi dasar dari 79,2% di

Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 2. No. 1, Juni 2017 70
ISSN 2541-2922 (Online)
ISSN 2527-8436 (Print)

kelompok kecil, menjadi 86,7 % pada untuk uji coba kepada peserta didik
uji kelompok besar. Berikut hasil dalam kelompok besar.
analisis kuesioner video kimia online

Prosentase(%) Indikator Keberhasilan

Indikator 7 81.3
Indikator 6 87.5
Indikator 5 88.9
Indikator 4 85.0
Indikator 3 86.7
Indikator 2 88.8
Indikator 1 86.7

76.0 78.0 80.0 82.0 84.0 86.0 88.0 90.0

Gambar 5. Indikator Keberhasilan pada Uji Kelompok Besar (Peserta Didik)

b. Uji Coba kepada Guru penggunaan huruf sesuai; penggunaan


Video kimia online juga diuji coba bahasa mengikuti kaidah bahasa
oleh guru kimia, karena guru kimia Indonesia yang baik; durasi video sudah
merupakan pengguna dan fasilitator tersaji dengan waktu yang sesuai.
dalam pembelajaran. Menurut guru, Dengan demikian, video kimia online
video kimia online telah sesuai dan ini diharapkan dapat menjadi media
menunjang pencapaian kompetensi pembelajaran yang dapat meningkatkan
dasar; informasi yang disampaikan pemahaman peserta didik terhadap
sudah cukup jelas; konten video materi larutan penyangga dan konsep
merepresentasikan pembelajaran asam basa.
kontekstual; desain tampilan menarik;

Presentase(%) Indikator Keberhasilan

Indikator 7 100
100
Indikator 5 100.0
95.8
Indikator 3 95.8
91.7
Indikator 1 91.7

85.0 90.0 95.0 100.0


Gambar 6. Indikator Keberhasilan pada Uji Coba kepada Guru

71 Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 2. No. 1, Juni 2017
SIMPULAN DAFTAR PUSTAKA
Alviya dan Dian. (2012).
Video kimia online berbasis “Pengembangan Media
Pembelajaran Video Untuk Melatih
pembelajaran kontekstual ini,
Kemampuan Memecahkan Masalah
berdasarkan hasil analisis kebutuhan, pada Materi Larutan Asam Basa.”
yaitu: (1) media pembelajaran dibuat UNESA Journal of Chemical
Education, Vol.1, No.1, pp.10-16
menarik, kreatif dan interaktif., (2)
materi dalam video dikaitkan dengan Black, J. (2014). “Model New
fenomena yang terdapat pada kehidupan Media/Video Programs in Arts
Education”. International Journal
sehari-hari atau kontekstual, (3) video
of Education and Arts, Vol. 15, pp.
kimia online diunggah pada youtube 6.
selain disediakan dalam bentuk CD,
untuk memudahkan akses seperti yang Borg, W.R., Gall M.D & Gall, J.P.
(2008). Educational Research. New
diharapkan oleh peserta didik dan guru. York: Pearson Educaton Inc.
Hasil analisis pada uji kelompok kecil
maupun kelompok besar baik kepada Christensson & SjÖstrÖm. (2014).
“Chemistry in Context: Analysis
peserta didik maupun guru
of Thematic Chemistry Videos
menunjukkan peningkatan interpretasi Available Online”. Royal Society
video kimia online ini hingga pada of Chemistry, Vol.15, pp. 59-69.
interpretasi sangat baik. Hasil Penilaian
Eilks I., Rauch F., Ralle B. and Hofstein
menunjukkan bahwa video kimia online A. (2013). “How to allocatethe
yang dikembangkan layak digunakan chemistry curriculum between
science and society”. Royal Society
sebagai media pembelajaran kimia pada
of Chemistry, pp. 1–36.
materi larutan penyangga (buffer) dan
konsep asam basa untuk kelas XI SMA, Johnson, E. (2007). Contextual
karena semua indikator sebagai media Teaching Learning: Menjadikan
Kegiatan Belajar dan Mengajar
yang baik terpenuhi dan memiliki
Mengasyikkan. Bandung: Penerbit
kesesuaian dengan kompetensi dasar MLC.
pada silabus Kurikulum 2013.
Kelli and Stacey. (2016). “Video
Episodes and Action Cameras in

Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 2. No. 1, Juni 2017 64
ISSN 2541-2922 (Online)
ISSN 2527-8436 (Print)

the Undergraduate Chemistry


Laboratory: Eliciting Student Rahardiana, G., Tri, R., Sri, R. (2015).
Perceptions of Meaningful “Pengaruh Pembelajaran
Learning”. Royal Society of Contextual Teaching and Learning
Chemistry, Vol. 17, pp.139-155. (CTC) Dilengkapi Lab Riil dan
Virtuil Terhadap Aktivitas dan
Kulatungan dan Lewis. (2013). “Use Prestasi Belajar Siswa pada Materi
of Toulmin’s Argumentation Pokok Sistem Koloid Kelas XI IPA
Scheme for Student Discourse to Semester Genap SMA Negeri 1
Gain Insight about Guided Inquiry Pulokuloa Tahun Pelajaran
Activities in College Chemistry”. 2013/2014”. Jurnal Pendidikan
Journal of College Science Kimia, Vol. 14, pp. 120-126.
Teaching, Vol. 43, pp. 78-86.
Risch B. (ed). (2010). Teaching
Pinwanna, M. (2015). “Using The chemistry around the world,
Contextual Teaching and Learning Munster: Waxmann.
Method in Mathematics to Enhance
Learning Efficiency on Basic Woolfitt, Z. (2015). The Effective Use
Statistic for High School Students”. of Video in Higher Education.
The International Confrence on http://www.inholland.nl/onderzoek/
Language Education, Humanity, Lectoraten/elearning/.01Desember
and Innovation. 2016, Pukul 06:00 WIB.

73 Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 2. No. 1, Juni 2017

Anda mungkin juga menyukai