Doc. No. DW-P.OSNDT.

MTO3

williil=
Da,{!lltlw
taEatft-!lt
MAGNETIC PARTICLE EXAMINATION
FOR PIPELINE
Rev. No.
Date
Pase
00
08 Nov 2015
1of10

COVER SHEET
HAIAMAN IUDUL

TITLE STANDARD OPERATION PROCEDURE OF IN ACCORDANCE WITH API 21,. EDITION,

JUDUL MAGNETIC PARTICLE EXAMINATION 2013
FOR PIPELINE SEsUA/ DENGAN ACUAN STANDAR API
EDtSt KE-21,2073
DOCUMENT NO. DW-POSNDT.MTO3 ISSUED ON/ DI KE LUARKAN PADA:
NO. DOKUIlIEN 08 NOVEMBER 2015
REVISION NO./ffO. REVISI:
00
PREPARED BY MUHAMAD IRFAN
DISIAPKAN ALEH TECHNICAL MANAGER

REVIEWED BY DEDDY DAVIDSON

DIREVIEW ALEH QHSE MANAGER

APPROVED BY SAENALA- RAPI

DISETUJUIOLEH TECHNICAL ADVISOR
NDT LEVEL tII

T}IIS DOCUMEiIT IS CONFIDEUNAI AND IS THE Pf,OPERW OF DAKUMEN IN' MEFI,PAKAFT DO'$MEN RAHASIADAfi HAKMIUK
PT. DOUBLE WAVES INDONESIA. AII RIG}TIS SESERVED. NO D{.RI FT. DOUSIE WAVES HAK M'UK DIUNDUTiTGI
PART OF IHIS OOCUMENT MAY BE REPRODUCED, TMNSMITIED, DOKUMEN NDAK BOLEH DIPRADUKSI UUN6, DIKIRIM,
'NDOHES'A,
TRANSCRIBED, STORED OR TRANSLATEO INTO ANY LANGUAGE IN 'NI ATAU DITEg,TEMAHKAN KE BAHASA LAINNYA
DISALIN, DISIMPAN
ANY FORM OR ANY WAY WITHOUT PRIOR WRITTEN PERMISSION DAAM BENTUK ATAU CARA APAPUN TANPA PERSETUJUAN
FROM PT. DOUBLE WAVES TERTULIS DARI PT. DOUBLE WAVES NDONESIA,
'NDONESIA.

Lingkungan Migas

220 199003 1 002

This procedre is classified as 'urcontrolled' whefi prhted kior to Prose&n ini diklasSkasikan sebdgai "xnconlrolled" ketiko dicetak. Awbilq
reference of a prided copy, please cheek the 'condrolled' version of the perlu aenggwakan prcredur Wg dicelak, horap welihat paela dokumen vqsi
procedrne on DWI's Maaagerneat Systec in or(kr to ersure tlat tle ymg ter"controlled" di siste*, DW's Monagemef,l Sysrsrr. wtuk memestikan
relevant section is at the correst issue number. prasedtr tetsebut adalah versi !*tg terbat r.
 Doc. No. DW-P-OSNDT-MT03
MAGNETIC PARTICLE EXAMINATION Rev. No. 00
FOR PIPELINE Date 08 Nov 2015
Page 2 of 9

REVISION HISTORY
LEMBARAN REVISI

This page is a record of all revisions of this document and the Halaman ini memuat catatan semua revisi terhadap dokumen ini
following revision(s) has (have) been made to this document. dan berikut ini adalah revisi yang telah dilakukan pada dokumen ini.

REVISION NO. REVISION DATE BRIEF OF REVISION

NO. REVISI TANGGAL REVISI DESKRIPSI SINGKAT
00 08 November 2015 First Release

This procedure is classified as ‘uncontrolled’ when printed. Prior to Prosedur ini diklasifikasikan sebagai “uncontrolled” ketika dicetak. Apabila
reference of a printed copy, please check the ‘controlled’ version of the perlu menggunakan prosedur yang dicetak, harap melihat pada dokumen versi
procedure on DWI’s Management System in order to ensure that the yang ter”controlled” di sistem DWI’s Management System untuk memastikan
relevant section is at the correct issue number. prosedur tersebut adalah versi yang terbaru.
 Doc. No. DW-P-OSNDT-MT03
MAGNETIC PARTICLE EXAMINATION Rev. No. 00
FOR PIPELINE Date 08 Nov 2015
Page 3 of 9

CONTENT LIST
DAFTAR ISI

This page show the list of all content of this document, include Halaman ini menampilkan daftar semua isi dari dokumen ini,
with page number to ease in finding each clause. termasuk dengan nomor halaman untuk memudahkan dalam
menemukan setiap klausul.

CLAUSE SUB CLAUSE DESCRIPTION PAGE NO.

KLAUSUL SUB KLAUSUL DESKRIPSI NO. HAL.
1 Purpose 4
2 Scope 4
3 Reference Document 4
4 Qualification of Personnel 4
5 Safety (HSE instruction) 4
6 Procedure 4
6.1 Surface Preparation 4
6.2 Sequence of Operation 5
6.3 Examination Medium 5
6.4 Contrast Paint 5
6.5 Application Technique 5
6.6 Magnetic Procedure 6
6.7 Lifting Power of Yokes 6
6.8 Magnetizing Filed Adequacy and Direction 6
6.9 Interpretation 6
6.10 Evalution of Indications 7
7 Acceptance Criteria 7
8 Repair Requirements 7
9 Post Inspection Cleaning 8
10 Demagnetization 8
11 Related Form of Service Report 8
12 Appendix 10
Appendix 1 DW-F-OSNDT-MT01 : Magnetic Particle Inspection Report 11

This procedure is classified as ‘uncontrolled’ when printed. Prior to Prosedur ini diklasifikasikan sebagai “uncontrolled” ketika dicetak. Apabila
reference of a printed copy, please check the ‘controlled’ version of the perlu menggunakan prosedur yang dicetak, harap melihat pada dokumen versi
procedure on DWI’s Management System in order to ensure that the yang ter”controlled” di sistem DWI’s Management System untuk memastikan
relevant section is at the correct issue number. prosedur tersebut adalah versi yang terbaru.
 Doc. No. DW-P-OSNDT-MT03
MAGNETIC PARTICLE EXAMINATION Rev. No. 00
FOR PIPELINE Date 08 Nov 2015
Page 4 of 9

1 PURPOSE 1 TUJUAN

1.1 This procedure provides a system of general
conditions and specific instructions as an aid to
personnel required to perform Magnetic Particle
Examination to be applied to the component and the
welds of Pipeline.
1.1 Prosedur ini menyediakan sistem Instruksi Umum
sebagai panduan yang diperlukan untuk Personil dalam
melakukan Pemeriksaan Magnetic Partikel untuk
diterapkan, pada komponen, bahan, dan lasan untuk
Pipeline

2 SCOPE 2 CAKUPAN

2.1 This procedure shall be utilized for the wet or dry
particle and may be either fluorescent or non
fluorescent (visible) particle Magnetic Particle
Examination of Ferromagnetic materials, employing
alternating current (AC), direct current (DC) or
permanent yoke techniques.
2.1 Prosedur ini akan digunakan untuk partikel basah atau
kering dan fluorescent atau non fluorescent (gbrI)
Pemeriksaan Partikel Magnetic dengan bahan
Ferromagnetik, penggunaan alternatif arus (AC), arus
langsung (DC) atau teknik permanen yoke.

2.2 The magnetic particle examination method is applied 2.2 Metode pemeriksaan partikel magnetik diterapkan
to detect cracks and other discontinuities on the untuk mendeteksi cracks dan diskontinuitas lainnya pada
surfaces of ferromagnetic materials. permukaan bahan ferromagnetik.

2.3 Components and welds to be examined shall be 2.3 Komponen dan lasan yang akan diperiksa harus
identified by the Client’s QA/AC Inspector in diidentifikasi oleh Inspektur QA klien / QC dalam format
Inspection Request Formats and with Drawing permintaan Inspeksi dan dengan referensi gambar.
Reference.

3 REFERENCE 3 ACUAN DOKUMEN

3.1 SNT-TC-1A 3.1 SNT-TC-1A

ASNT Recommended Practice for Qualification and ASNT direkomendasikan untuk kualifikasi praktek
certification Personnel, 2011 Edition personil dan kualifikasi edisi 2011

3.2 ASTM E-709 3.2 ASTM E-709

Standard Guide for Magnetic Particle Testing Pedoman Standar untuk melakukan Inspeksi Magnetic
Particle
3.3 API 1104 3.3 API 1104
Welding of Pipelines and Related Facilities, Pengelasan pada pipeline dan fasilitas terkait, edisi ke-
Twentyfirst Edition, 2013 21, 2013

3.4 PT. Double Waves Indonesia Written Practice DW-P- 3.4 Written Practice milik PT. Double Waves Indonesia DW-
OSNDT-WP01 Rev. 01, which complies with SNT - TC P-OSNDT-WP01, mengacu Rev. 01, dan sesuai pada SNT -
- 1A, 2011 edition TC - 1A

4 QUALIFICATION OF PERSONNEL 4 KUALIFIKASI PERSONIL

Magnetic Particle Examination shall be performed and
evaluated by qualified and certified personnel in accordance
with PT. Double Waves Indonesia Written Practice DW-P-
OSNDT-WP01, Rev. 1, which complies with SNT - TC - 1A, 2011
Edition.
Pemerikasaan Partikel Magnetik harus dilakukan dan di evaluasi
dengan kualifikasi dan sertifikasi personil sesuai dengan PT. Double
Waves Indonesia secara parktis dan tertulis di DW-P-OSNDT-WP01,
Rev 1, sesuai dengan SNT - TC - 1A, edisi 2011

5 SAFETY (HSE INSTRUCTION) 5 KESELAMATAN (INTRUKSI HSE)

a. Always use PPE such as Safety shoes, hand glove, safety
glass, and helmet.
b. Watch out for slippery and falling apart.
c. Watch out for the hazard around the areas. Stop the
activities and report to client and supervisor for unsafe
working condition.
d. Use fall protection equipment if working above 2m. See
Double Waves HSE SOP.
e. Collect all waste and put it in agreed place.
f. Do not expose any lubricant, oil or test fluid to the ground.
a. Selalu gunakan PPE seperti safety shoes, sarung tangan,
kacamata pengaman, dan helm.
b. Hati-hati licin dan bagian berantakan.
c. Hati-hati area sekitar yang berbahaya. Hentikan kegiatan dan
laporkan pada atasan untuk kondisi kerja yang tidak aman.
d. Gunakan peralatan pengaman ketinggian jika bekerja berada
diatas 2m. Lihat Double Waves HSE SOP.
e. Kumpulkan semua limbah dan simpan di tempat yang
disepakati.
f. Jangan semprotkan/tumpahkan cairan pelumas, ilu atau cairan
untuk inspeksi ke tanah.

6 PROCEDURE 6 PROSEDUR

6.1 SURFACE PREPARATION 6.1 PERSIAPAN PERMUKAAN

6.1.1 Satisfactory results are usually obtained when the 6.1.1 Hasil yang memuaskan biasanya diperoleh bila
This procedure is classified as ‘uncontrolled’ when printed. Prior to Prosedur ini diklasifikasikan sebagai “uncontrolled” ketika dicetak. Apabila
reference of a printed copy, please check the ‘controlled’ version of the perlu menggunakan prosedur yang dicetak, harap melihat pada dokumen versi
procedure on DWI’s Management System in order to ensure that the yang ter”controlled” di sistem DWI’s Management System untuk memastikan
relevant section is at the correct issue number. prosedur tersebut adalah versi yang terbaru.

MAGNETIC PARTICLE EXAMINATION
FOR PIPELINE
surfaces are in as-welded, as-rolled, as-cast or as-
forged conditions. However, surface preparation by
grinding may be necessary where surface
irregularities could mask indications due to
discontinuities.
6.1.2 Prior to magnetic particle examination, the surface
to be examined and all adjacent areas within at least
25 mm shall be dry and free of all dirt, greases, lint,
scale, welding flux and spatter, oil or other
extraneous matter that could interfere with the
examination,
6.1.3 Cleaning may be accompliHSEd using detergents,
organic solvents, descaling solutions, paint removers,
sand or grid blasting, or
6.1.4 For coated surface, Thin nonconductive coatings,
such as paint in the order of 0.02 to 0.05 mm (1 or 2
mil) will not normally interfere with the formation of
indications, but they must be removed at all points
where electrical contact is to be made for direct
magnetization. If thickness greater than 0.05 mm (2
mil), it must be demonstrated that unacceptable
discontinuities can be detected through the
maximum thickness applied.
A conductive coating such as chrome plating and
heavy mill scale on wrought products resulting from
hot forming operations, can mask discontinuities can
be detected through the coating.
6.2 SEQUENCE OF OPERATION
Examination shall be done by the continuous
method, that is, the magnetizing current remains on
while the examination medium is being applied and
while excess of the examination medium is being
removed.
6.3 EXAMINATION MEDIUM
6.3.1 The finely divided ferromagnetic particles used for
this examination shall provide adequate contrast
with the surface being examined. The following
examination medium shall be used in this procedure:
WET (Nonfluorescent): Black Magnetic Ink
WET Fluorescent : Yellow Green
DRY: 1 Gray
6.3.2 Particles shall be used within the temperature range
limitation set by the manufacturer.
6.4 CONTRAST PAINT
The contrast paint (WCP) shall be used as the
background of part being inspected for the wet
magnetic particles Color of the paint shall be
normally white against black color ink.
6.5 APPLICATION TECHNIQUE
6.5.1 Wet particle: The examination bath shall be applied
by spraying it over the areas to be examined.
6.5.2 Dry Particle: The powder shall be applied by lightly
dusting a small quantity over the surface
This procedure is classified as ‘uncontrolled’ when printed. Prior to
reference of a printed copy, please check the ‘controlled’ version of the
procedure on DWI’s Management System in order to ensure that the
relevant section is at the correct issue number.
Doc. No. DW-P-OSNDT-MT03
Rev. No. 00
Date 08 Nov 2015
Page 5 of 9
permukaan dalam kondisi as-welded, as-rolled, as-cast
atau as-forged. Akan tetapi, persiapan permukaan
dengan grinding mungkin penting diperlukan di mana
ketidakteraturan permukaan bisa menutupi indikasi
akibat diskontinuitas.
6.1.2 Sebelum pemeriksaan permukaan partikel magnetik,
yang akan diperiksa dan semua daerah dalam sekitarnya
setidaknya 25 mm harus kering dan bebas dari semua
kotoran, gemuk, serat, skala, flux las dan percikan
minyak atau benda asing lainnya yang dapat
mengganggu pemeriksaan
6.1.3 Pembersihan dapat dilakukan dengan menggunakan
detergents, pelarut organik, descaling solutions,
penghilang cat,pasir atau grid blasting, atau
6.1.4 Untuk permukaan dilapisi, tebal lapisan non-konduktif,
seperti cat 0,02-0,05 mm (1 atau 2 mil) biasanya tidak
akan mengganggu pembentukan indikasi, tetapi lapisan
ini harus dibuang di semua titik yang terjadi kontak
listrik untuk proses magnetisasi langsung. Jika ketebalan
lebih dari 0,05 mm (2 mil), harus menunjukkan bahwa
diskontinuitas yang tidak dapat diterima bisa dideteksi
melalui ketebalan maksimum yang diterapkan.
Sebuah lapisan konduktif seperti plating chrome dan
yang sangat tebal (heavy mill scale) pada produk tempa
yang dihasilkan dari pengerjaan panas, dapat menutupi
diskontinuitas yang dapat dideteksi melalui lapisan.
6.2 URUTAN PENGOPERASIAN
Pemeriksaan kontinyu haruss dilakukan dengan
menggunakan metode, yaitu arus tetap magnetizing
sementara, pada media pemeriksaan yang sedang
diterapkan, sementara kelebihan pemeriksaan media
dapat dihapus.
6.3 MEDIA PEMERIKSAAN
6.3.1 Partikel-partikel feromagnetik secara halus terbagi,
dipakai untuk pemeriksaan ini maka akan memberikan
warna kontras yang memadai dengan permukaan yang
diperiksa. Media pemeriksaan digunakan dalam
prosedur berikut ini:
WET (Nonfluorescent): Tinta Magnetik Hitam
WET Fluorescent: Kuning Hijau
DRY: 1 Abu-abu
6.3.2 Set Partikel akan dipakai dalam keterbatasan kisaran
suhu oleh Manufaktur.
6.4 CAT PENGKONTRAS
Cat pengkontras (WCP) akan digunakan sebagai latar
belakang dari bagian yang diperiksa untuk warna cat
basah, partikel magnetik harus normal, putih melawan
tinta warna hitam.
6.5 TEKNIK PENERAPAN
6.5.1 Partikel Basah: Pemeriksaan bath harus diterapkan
dengan penyemprotan di atas wilayah yang akan
diperiksa.
6.5.2 Partikel Kering: Bubuk dusting harus diterapkan sedikit
dalam kuantitas kecil diatas permukaan
Prosedur ini diklasifikasikan sebagai “uncontrolled” ketika dicetak. Apabila
perlu menggunakan prosedur yang dicetak, harap melihat pada dokumen versi
yang ter”controlled” di sistem DWI’s Management System untuk memastikan
prosedur tersebut adalah versi yang terbaru.

MAGNETIC PARTICLE EXAMINATION
FOR PIPELINE
6.5.3 The mechanics and timing of the particle application
shall be such that indications will have sufficient time
to form.
6.6 MAGNETIC PROCEDURE
At least two separate examinations shall be
performed on each area. During the second
examination, the lines of magnetic flux shall be
approximately perpendicular to those used for the
first examination all examinations shall be conducted
with sufficient overlap to assure 100% coverage at
the required sensitivity
6.7 LIFTING POWER YOKES
6.7.1 The magnetizing force of the yoke shall be checked
at least once a year, or whenever the yoke has been
damaged or repaired. The magnetizing power of
permanent magnetic shall be checked daily prior to
use.
6.7.2 The weight of the test bar is to be:
6.7.2.1 4.5 kgs (10 lbs.) for an AC yoke
6.7.2.2 18 kgs (40 lbs.) for an DC and a permanent magnet
yoke
6.8 MAGNETIZING FIELD ADEQUACY AND DIRECTION
When it is desirable to verify the adequacy of
magnetic field strength, or direction of magnetizing,
the ’’Pie-Shaped Magnetic Particle Field Indicator”
shall be used by positioning the indicator on the
surface to be examined. Please see figure 1 for
details.
FIG. 1. Field Indicator
GBR. 1. Field Indicator
6.9 INTERPRETATION
6.9.1 With non fluorescent particles, the examination is
performed using visible light. A minimum light
intensity of 100 fc (1000 Lx) required ensuring
adequate sensitivity during the examination.
6.9.2 With fluorescent particles, the examination is
performing using visible light. The examination shall
be performed as follows
This procedure is classified as ‘uncontrolled’ when printed. Prior to
reference of a printed copy, please check the ‘controlled’ version of the
procedure on DWI’s Management System in order to ensure that the
relevant section is at the correct issue number.
Doc. No. DW-P-OSNDT-MT03
Rev. No. 00
Date 08 Nov 2015
Page 6 of 9
6.5.3 Mekanisme dan waktu aplikasi partikel harus sedemikian
rupa sehingga akan memiliki waktu yang cukup untuk
membentuk indikasi.
6.6 PROSEDUR MAGNETIK
Setidaknya dua kali pemeriksaan terpisah harus
dilakukan pada masing-masing wilayah. Selama
pemeriksaan kedua, garis- garis flux magnet harus
kurang lebih tegak lurus dengan yang digunakan untuk
pemeriksaan pertama semua pemeriksaan harus
dilakukan dengan bersamaan waktu yang cukup untuk
menjamin cakupan 100% pada sensitivitas yang
diperlukan.
6.7 KEKUATAN PENGANGKATAN YOKE
6.7.1 Kekuatan magnetizing dari yoke yang harus diperiksa
setidaknya setahun sekali, atau setiap kali yoke telah
rusak atau diperbaiki. Kekuatan magnetizing dari magnet
permanen harus diperiksa setiap hari sebelum
digunakan.
6.7.2 Berat test bar adalah:
6.7.2.1 4.5 kgs (10 lbs.) untuk satu AC yoke
6.7.2.2 18 kgs (40 lbs.) untuk satu DC dan magnet yoke
permanen
6.8 KECUKUPAN MEDAN MAGNETIZING DAN ARAH
Saat diharapkan untuk memverifikasi kecukupan
kekuatan medan magnet, atau arah magnetizing, yang
"Pie-Shaped Partikel I ndikator Medan Magnet" akan
digunakan dengan memposisikan indikator pada
permukaan yang akan diperiksa. Untuk lebih jelas,
silahkan lihat gambar 1.
6.9 INTERPRETATION
6.9.1 Dengan partikel non fluorescent, pemeriksaan yang
dilakukan menggunakan visible light. Satu intesitas
cahaya minimum 100 fc (1000 Lx) perlu memastikan
kecukupan sensitivitas cahaya selama pemeriksaan.
6.9.2 Dengan fluorescent partikel, pemeriksaan dilakukan
menggunakan visible light. Pemeriksaan yang dilakukan
meliputi:
Prosedur ini diklasifikasikan sebagai “uncontrolled” ketika dicetak. Apabila
perlu menggunakan prosedur yang dicetak, harap melihat pada dokumen versi
yang ter”controlled” di sistem DWI’s Management System untuk memastikan
prosedur tersebut adalah versi yang terbaru.

MAGNETIC PARTICLE EXAMINATION
FOR PIPELINE
6.9.2.1 It shall be perform in a dark area.
6.9.2.2 The examiner shall be in a dark area for at least 5
minutes prior to performing the examination to
enable his eyes to adapt the dark viewing
6.9.2.3 The black light shall be allowed to warm up for a
minimum of 5 minutes prior to use or measurement
of the intensity of the ultraviolet light emitted
6.9.2.4 The black light intensity shall be measured with a
black light meter. A minimum of 1000 |iW/cm2 on
the surface of the part being examination shall be
required. The black light intensity shall be measured
at least once every 8 hours, and whenever the work
station is changed
6.9.3 Indications will be revealed by retention of magnetic
particles. All such indications are not necessarily
imperfection, however, since excessive surface
roughness, magnetic permeability variations (such as
at the edge of heat affected zones), etc. may
produce similar indications
6.9.4 Indications are to be classified as either linier or
rounded.
6.9.5 An indication is the evidence of a mechanical
imperfection. Only indications which have any
dimension greater than 1/16” shall be considered
relevant
6.9.6 A linear indication is one having a length greater
than three times the width.
6.9.7 A rounded indication is one of circular or elliptical
shape with a length equal to or less than three times
its width.
6.9.8 Any questionable or doubtful indications shall be re -
examined to determine whether or not they are
relevant.
6.10 EVALUATION OF INDICATION
6.10.1 Welds are to be free of any crack and incomplete
fusion.
6.10.2 Other indications to be evaluation are porosity (as
rounded indication or linier indication) and undercut
refers to a groove melted in the base metal adjacent
to a weld toe at the face or root of the weld.
7 ACCEPTANCE CRITERIA
Standard acceptability of discontinuity detected shall be in
accordance API 1104, 21st Edition, 2013 with the latest
addenda.
8 REPAIR REQUIREMENT
8.1 Treatment of imperfectionbelieve nonrelevant. Any
indication which is believed to be nonrelevant shall
be regarded as an imperfection unless it is shown by
reexamination by the same method that no
imperfection is present
8.2 Examination of Areas fromwhich imperfections have
been removed After a defect is thought to have been
This procedure is classified as ‘uncontrolled’ when printed. Prior to
reference of a printed copy, please check the ‘controlled’ version of the
procedure on DWI’s Management System in order to ensure that the
relevant section is at the correct issue number.
Doc. No. DW-P-OSNDT-MT03
Rev. No. 00
Date 08 Nov 2015
Page 7 of 9
6.9.2.1 Akan tampil didaerah gelap.
6.9.2.2 Pemeriksa harus di daerah gelap selama setidaknya 5
menit sebelum melakukan pemeriksaan mengaktifkan
mata untuk menyesuaikan tampilan gelap
6.9.2.3 Lampu hitam akan diizinkan untuk pemanasan selama
minimal 5 menit sebelum penggunaan atau pengukuran
intensitas sinar ultraviolet dipancarkan
6.9.2.4 Intensitas cahaya hitam harus diukur dengan meteran
cahaya hitam. Minimal 1000 |i W/cm2 menjadi
pemeriksaan wajib pada bagian permukaan. Intensitas
cahaya hitam harus diukur setidaknya setiap 8 jam
sekali, dan setiap kali perubahan work station.
6.9.3 Indikasi akan diungkapkan oleh retensi partikel
magnetik. Semua indikasi tersebut belum tentu
ketidaksempurnaan, namun, karena kekasaran
permukaan yang berlebih an, perbedaan permeabilitas
magnetik (seperti di tepi zona yang terkena panas), dll
dapat menghasilkan indikasi yang sama
6.9.4 Indikasi harus diklasifikasikan sebagai linier atau bulat.
9.9.5 Indikasi adalah bukti ketidaksempurnaan mekanik.
Hanya petunjuk yang memiliki dimensi yang lebih besar
dari 1/16 in dianggap relevan.
6.9.6 Sebuah indikasi linear adalah memiliki salah satu
panjang lebih dari tiga kali lebar
6.9.7 Sebuah indikasi bulat merupakan salah satu bentuk
lingkaran atau elips dengan panjang sama dengan atau
kurang dari tiga kali lebarnya.
6.9.8 Setiap petunjuk yang dipertanyakan atau diragukan akan
kembali - diperiksa untuk menentukan apakah itu
relevan atau tidak relevan
6.10 PETUNJUK EVALUASI
6.10.1 Lasan harus bebas dari crank dan fusion yang tidak
sempurna.
6.10.2 Indikasi lainnya dievaluasi dari beberapa porosity
(seperti indikasi bulat atau indikasi linier) dan
pemangkas mengacu pada suatu alur meleleh dalam
logam dasar berdekatan dengan permukaan kaki lasan
atau akar pengelasan.
7 KRITERIA PENERIMAAN
Standar Kriteria penerimaan discontinuity terditeksi harus sesuai
dengan API 1104, Edisi ke-21, 2013 dengan adendum terbaru
8 PERSYARATAN PERBAIKAN
8.1 Mempercayai perawata n ketidaksempurnaan yang tidak
relevan. Berbagai indikasi yang tidak relevan akan
dianggap sebagai suatu ketidaksempurnaan kecuali hal
tersebut ditunjukkan dengan pemeriksaan ulang dengan
metode yang sama bahwa ketidaksempurnaan tidak ada.
8.2 Area Pemeriksaan dimana ketidaksempurnaan telah
dihilangkan.Setelah sebuah cacat diperkirakan telah
Prosedur ini diklasifikasikan sebagai “uncontrolled” ketika dicetak. Apabila
perlu menggunakan prosedur yang dicetak, harap melihat pada dokumen versi
yang ter”controlled” di sistem DWI’s Management System untuk memastikan
prosedur tersebut adalah versi yang terbaru.

MAGNETIC PARTICLE EXAMINATION
FOR PIPELINE
removed and prior to making weld repairs, the area
shall be examined with the same method to ensure
that the defect have been removed or reduced to an
acceptably sized imperfection
8.3 Reexamination of Repaired Areas. After repairs have
been made, the repaired area shall be blended into
the surrounding surface so as to avoid sharp notches,
crevices, or corners and reexamined by magnetic
particle testing method except that, when the depth
of repair is less than the radiographic sensitivity
required, reradiography may be omitted.
9 POST INSPECTION CLEANING
Post inspection cleaning is necessary where magnetic particle
material (s) could interfere with subsequent processing or with
service requirements. Area to be performed post cleaning are
welding, painting, plating and all inspection area.
Typical post cleaning techniques employed are:
a. Drying of wet particles and subsequent removal by
brushing or compressed air.
b. Removal of wet particles by flushing with solvent or water
10 DEMAGNETIZATION
When residual magnetism in the part could interfere with
subsequent processing or usage, the part shall be demagnetized
any time after completion of the examination.
Demagnetization is to be required if any of the following
operations are to be performed in the inspection area:
- Welding
- Painting
- Plating
Demagnetization is to be required if the inspection area is in
closed proximity to sensitive electronic instrumentation or a
compass.
11 RELATED FORM OF SERVICE REPORT
11.1 DW-F-OSNDT-MT01 : MAGNETIC PARTICLE
INSPECTION REPORT
12 APPENDIX
Appendix 1 DW-F-OSNDT-MT01: MAGNETIC PARTICLE
EXAMINATION REPORT
This procedure is classified as ‘uncontrolled’ when printed. Prior to
reference of a printed copy, please check the ‘controlled’ version of the
procedure on DWI’s Management System in order to ensure that the
relevant section is at the correct issue number.
Doc. No. DW-P-OSNDT-MT03
Rev. No. 00
Date 08 Nov 2015
Page 8 of 9
dihapus dan sebelum membuat perbaikan lasan, daerah
itu harus diteliti dengan metode yang sama untuk
memastikan bahwa cacat telah dihilangkan atau
ukurannya telah dikurangi dari ketidaksempurnaan
diterima
8.3 Pemeriksaan ulang area yang diperbaiki. Setelah dibuat
perbaikan, daerah yang diperbaiki harus dipadukan
dengan permukaan sekitarnya untuk menghindari
ketajaman lekukan, celah-celah, atau pojok dan
pemeriksaan ulang dengan metode pengujian partikel
magnetic ketika kedalaman diperbaiki lebih rendah dari
sensitivitas radiografi yang dibutuhkan, radiografi dapat
diabaikan.
9 PEMBERSIHAN PASCA INSPEKSI
Pembersihan pasca inspeksi penting dimana bahan partikel
magnetik (s) dapat mengganggu proses berikutnya atau dengan
persyaratan layanan. Apakah harus dilakukan pembersihan pos
pengelasan, pengecatan, plating dan semua area ins peksi.
Tipe pasca teknik pempebrsihan yang digunakan adalah:
a. Kering atau partikel basah dan selanjutnya pengapusan dengan
penyikatan atau compressed air.
b. Penghapusan partikel basah dengan pembilasan dengan
larutan atau air.
10 DEMAGNETIZATION
Saat sisa bagian magnetisme bisa mengganggu proses berikutnya
atau penggunaannya, setiap saat sebagian mengalami kerusakan
magnetik setelah selesai pemeriksaan.
Demagnitization akan diperlukan jika salah satu dari pengoperasian
berikut yang harus dilakukan di daerah inspeksi:
- Pengelasan
- Pengecatan
- Plating
Demagnitization akan dibutuhkan jika area pemeriksaan ini dekat
dengan peralatan elektronik yang sensitif atau kompas.
11 FORMULIR TERKAIT DENGAN LAPORAN INSPEKSI
11.1 DW-F-OSNDT-MT01 : LAPORAN INSPEKSI PARTICLE
MAGNETIC
12 LAMPIRAN
Lampiran 1 DW-F-OSNDT-MT01 : LAPORAN INSPEKSI MAGNETIC
PARTICLE
Prosedur ini diklasifikasikan sebagai “uncontrolled” ketika dicetak. Apabila
perlu menggunakan prosedur yang dicetak, harap melihat pada dokumen versi
yang ter”controlled” di sistem DWI’s Management System untuk memastikan
prosedur tersebut adalah versi yang terbaru.
 Doc. No. DW-P-OSNDT-MT03
MAGNETIC PARTICLE EXAMINATION Rev. No. 00
FOR PIPELINE Date 08 Nov 2015
Page 9 of 9

Appendix 1
Lampiran 1
DW-F-OSNDT-MT01: MAGNETIC PARTICLE INSPECTION REPORT

This procedure is classified as ‘uncontrolled’ when printed. Prior to Prosedur ini diklasifikasikan sebagai “uncontrolled” ketika dicetak. Apabila
reference of a printed copy, please check the ‘controlled’ version of the perlu menggunakan prosedur yang dicetak, harap melihat pada dokumen versi
procedure on DWI’s Management System in order to ensure that the yang ter”controlled” di sistem DWI’s Management System untuk memastikan
relevant section is at the correct issue number. prosedur tersebut adalah versi yang terbaru.