Anda di halaman 1dari 13

..

·J
.
:.,· �·
:t,
'
� .. ' . .
... ·�··. :'\,1. ·. .' .: : .!·.· ;
.• .1!

BUPATIDHARMASRAYA
�/.
F ... ·
':.,
PROVINSI SUMATERA BARAT
:i •
'. KEPUTUSAN BUPATl DHARMASRAYA
NOMOR: 188.45/ 1..2..t/KPTS-BUP/2019

TENTANG

PENETAPAN RUMAH GADANG KERAJAAN SIGUNTUR
• SEBAGAI BANGUNAN CAGAR BUDAYA
BUPATI DHARMASRAYA,

Menimbang a. bahwa berdasarkan Pasal 33 ayat (1) Undang­


Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang cagar
budaya menyatakan bahwa Bupati mengeluarkan
Penetapan Status. Cagar Budaya paling lama 30 hari
setelah rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya
yang menyatakan benda, bangunan, struktur,' lokasi
dan/atau satuan ruang geografis yang didaftarkan
layak sebagai cagar budaya;
b. bahwa berdasarkan hasil rekomendasi dari Tim Ahli
Cagar Budaya Kabupaten Dharmasraya Rumah
Gadang Kerajaan Siguntur telah layak ditetapkan
sebagai cagar budaya;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud h uruf a dan huruf b perlu ditetapkan
Keputusan Bupati tentang Penetapan Rumah
Gadang Kerajaan Siguntur sebagai Bangunan Cagar
Budaya;

Mengingat 1. Undang­Undang Nomor 38 Tahun 2003 tentang


Pembentukan Kabupaten­ Dharmasraya, Kabupaten
Solok Selatan dan Kabupaten Pasaman Barat di
Provinsi Sumatera Barat ; ·
2. Undang­Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang
Cagar Budaya;
3. Undang­Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Undang­Undang Nomor
9 Tahun 2015;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1993
tentang Pelaksanaan Undang­Undang Nomor 5
Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya;

5. Peraturan Daerah Kabupaten Dharmasraya Nomor
12 Tahun 2018 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten Dharmasraya Tahun
Anggaran 2019;

6. Peraturan Bupati Dharmasraya Nomor 112 Tahun
-. 2Ql8 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan
. )3elanja Daerah Kabupaten Dharmasraya Tahun
· Anggaran 2019;
7. Keputusan Bupati Dharmasraya Nomor
188.45/209/KPI'S-BUP/2018 Tahun 2018 tentang .
Pembentukan Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten
Dharmasraya;

Memperhatikan 1. Surat dari Ketua Tim Pendaftaran Cagar Budaya


Kabupaten Dharmasraya Nomor 005/02/TP-
CB/II/2019 tanggal 20 Februari 2019 tentang
pengkajian dan rekomendasi penetapan Rumah
Gadang Kerajaan Siguntur:
· 2. Rekomendasi Tim Ahli Cagar Budaya Nomor:
02/Rekom/TACB-Kab. Dharmasraya/2019 tanggal
23 Februari 2019;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan

KESATU Menetapkan Rumah Gadang Kerajaan Siguntur sebagai


Bangunan Cagar Budaya, dengan identitas sebagaimana
....
tercantum pada Lampiran Keputusan ini.
KEDUA Penetapan Bangunan Cagar Budaya sebagaimana
dimaksud pada diktum KESATU mengacu pada
rekomendasi Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten
Dharmasraya.

KETIGA Terhadap Bangunan Cagar Budaya sebagaimana


dimaksud pada diktum KESATU, setiap orang dilarang
untuk:
a. melakukan pelestarian tanpa didasarkan pada hasil
studi kelayakan yang dapat dipertanggung jawabkan
secara teknis, akademis, dan administratif
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2010;
b. mengalihkan kepemilikan Cagar Budaya tanpa izin
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 7 Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2010;
c. dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi, atau
menggagalkan upaya Pelestarian Cagar Budaya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2010;
d. merusak dan/atau mencuri, baik sebagian maupun
seluruh Cagar Budaya, sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 66 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010;
e; · memindahkan dan/ atau memisahkan Cagar Budaya
tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010;
· f. mendokumentasikan Cagar Budaya, baik seluruh
maupun bagian-bagiannya, untuk kepentingan
komersial tan pa seizm pemilik dan/ atau yang
menguasainya sebagaimana dimaksud dalam Pasal
92 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010;
g. memanfaatkan Cagar Budaya, baik seluruh maupun
bagian-bagiannya, dengan cara perbanyakan, kecuali
dengan izin Bupati sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 93 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010.

KEEMPAT Perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan


terhadap Bangunan Cagar Budaya sebagaimana
dimaksud pada diktum KESATU dilakukan berdasarkan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar
Budaya dan aturan pelaksanaannya.
KELIMA. Keputusan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.

Ditetapkan di Pulau Punjung


2, \Ma.rt,\- 2019

Tembusan disampaikan kepada Yth:


1. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Jakarta;.
2. Gubernur Sumatera Barat di Padang;
3. Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat di Batusangkar;
4. Kepala Balai Arkeologi Sumatera Utara di Medan;
5. Ketua DPRD Kabupaten Dharmasraya di Pulau Punjung;
6. Inspektur Daerah Kabupaten Dharmasraya di Pulau Punjung;
7. Kepala Bapppeda Kabupaten Dharmasraya di Pulau Punjung;
8. Kepala Badan Keuangan Daerah Kabupaten Dharmasraya di Pulau Punjung;
9. Kepala Dinas PUPR Kabupaten Dharmasraya di Pulau Punjung;
10. Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Dharmasraya di Pulau Punjung;
11. Camat Sitiung di Sitiung;
12. Wall Nagari Siguntur di Taratak;
13. Rajo Siguntur di Siguntur.
LAMPI RAN KEPUTUSAN BUPATI DHARMASRAYA
NO MOR : l88.4S,/\12J'.KPTS-BUP /2019
TANGGAL. (J · P\(.JC'�t· : · 2019
TENTANG PENETAPAN ·. RllMAH GADANG KERAJAAN SIGUNTUR
NAGARI SIGUNTUR KECAMATAN SITIUNG KABUPATEN
DHARMASRAYA SEBAGAIBANGUNAN CAGAR BUDAYA

I IDENTITAS
NamaObjek Rumah Gadang Kerajaan Siguntur
,·,·

Klasifikasi / J enis Bangunan


Alamat Jorong Siguntur Ranah
Kenagarian Siguntur
Kecamatan Sitiung
Kabupaten Dharmasraya
Provinsi Sumatera Barat
Koordinat S 00° 57'16,3" dan E 101 ° 34'00,4"
Luas/Ukuran Luaslahan : 50 mx 50 m
Luas bangunan 16 mx6 m
Batas-batas Utara Kebun/Jalan Jorong Siguntur
Selatan Rumah penduduk
Barat Rumah penduduk
Timur Jalan Jorong Siguntur

II DESKRIPSI
Uraian Bangunan Rumah Gadang Kerajaan Siguntur
merupakan bangunan baru yang di buat berbentuk
sama dengan bangunan lama yang terbakar pada
tahun 197 4. Bangunan Rumah Gadang mi
beraksitektural rumah panggung dengan gonjong
empat serta surambi yang berada ditengah.
Berdasarkan arsitekturnya, bangunan ini menganut
kelarasan Bodi Chaniaqo.!
Orientasi (arah hadap} bangunan adalah selatan.
Tangga atau pintu masuk ke dalam bangunan
terdapat di tengah yang terbuat dari bahan kayu.
Sedangkan bangunan berdenah empat persegi
panjang dengan ukuran 16 in x 6 m.
Kondisi Saat Ini Terawat
Sejarah Nama Siguntur mulai terdengar sekitar abad ke XV,
atau beberapa abad setelah Kerajaan Malayu Pura
dipindahkan dari Dharmasraya ke dataran tinggi
Saruaso. Masuknya pengaruh Islam menandai
dimulainya babak baru dalam kehidupan kerajaan di
tepi Sungai Batanghari.2 Kerajaan Siguntur
· merupakan salah satu kerajaan yang berada di bawah
naungan Kerajaan Pagaruyung. Pada awal berdirinya,
diperkirakan kerajaan ini berdiri setelah Islam mulai

1
Jumlah gonjong sebanyak empat buah adalah melambangkan kejadian bumi seperti air, tanah, api dan angin,
Letak tangga dibagian pangkal menandakan pemilik rumah berasal dari kelarasan Koto Piliang. Apabila tangga terletak
dibagian tenah bangunan berarti pemilik rumah berasal dari kelarasan Bodi Chaniago. Dikutip dari Ir. Hasmurdi Hasan.
2004. Ragam Rumah Adat Minangkabau, falsafah, pembangunan dan kegunaan. Jakarta: Yayasan Citra Pendidikan
Indonesia. Hal 23.
2
Harian Kompas. "Siguntur Wajah Kerajaan dipinggir Sungai Batanghari". Diakses dari www. Melayu
Online.com. Diakses pada tanggal 6 Desember 2013.
berkembang di Minangkabau. 3 Salah satu bukti dapat
dilihat dengan berdirinya sebuah masjid tua tidak
jauh dari lokasi bangunan rumah gadang Kerajaan
.Siguntur.
Adapun raja-raja yang pernah memerintah di
. Kerajaan Siguntur ini adalah:
1. · Sri Maharaja Diraja Muhammad Sah Bin Sora
Tuanku Bagindo Ratu I.
2. Sri Maharaja Diraja Sutan Abdul Jalil Bin Sutan
Muhammad Sah.
3. Sri Maharaja Diraja Sutan Abdul Kadir Ibnu Sutan
Abdul Jalil Tuanku Bagindo Ratu III.
4. Sri Maharaja Diraja Sutan Abdul Mahyudin
Tuanku Bagindo Ratu IV.
5. Sri Maharaja Diraja Abu Bakar Tuanku Bagindo
Ratu V.
6. Sri Maharaja Diraja Abu Kasim Tuanku Bagindo
Ratu VI.
7. Sri Maharaj a Diraja Ali Akbar Tuanku Bagindo
Ratu VII.
8. Sri Maharaja Diraja Sutan Henri Tuanku Bagindo
Ratu VIII.4
Pada awalnya Kerajaan Siguntur meliputi wilayah
ninik mamak 9 dan ninik mamak 12. Wilayah ninik
mamak 9 saat ini terdiri dari Jorong Taratak, Siluluk
dan Siguntur 2, sedangkan wilayah ninik mamak 12
· adalah Jorong Siguntur I. Pada awal abad ke 16
Kerajaan Pagaruyung menetapkan wilayah hiliran
Sungai Batanghari dengan sebutan Kerajaan "Cati
nan Tigo/Rajo nan Tiqo Selo Batanqhari" yaitu
kerajaan yang terdiri dari Rajo Alam, Rajo Adat dan
Rajo Ibadat. wilayah "Cati nan Tiqo" memiliki wilayah
mulai dari Paru Malintang Ilie (Kab. Sijunjung) sampai
ke Tanjung Simalidu (Prov. Jambi), dari Durian di
Takuak Rajo Batang Siek (Kab. Solok Selatan) sampai
Sialang Balanta Basi/Pucuak: Ramau (Prov. Riauj.>
Secara umum bangunan ini sudah tidak asli lagi.
Bangunan asli terbakar pada tahun 1974 dan
menghanguskan sebagian peninggalan kerajaan
seperti naskah dll.
Riwayat Pelestarian
Rehab ringan pada Rumah Gadang Kerajaan Siguntur
pernah dilakukan pada tahun 2000 oleh BPCB
Sumatera Barat dan Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Dharmasraya

3
Efrianto dan Ajisman. Sejarah Kerajaan-Kerajaan di Dharmasraya. 2011. Padang. BPNST padang Press. Hal
61.
4 \
Ibid Hal 62.
5
Ibid Hal 62-63
Status Kepemilikan Tanah
Kepemilikan. Tanah Kerajaan Siguntur
dan/atau . . . Pengelola
Pengelolaan · · Pewaris Kerajaan Siguntur, BPCB Sumatera Barat
· d� Disbudparpora Kah. Dharmasraya.

Dokumentasi

·. :
',.,. ,l ':l·' ·.. ·,
'dt
*
.: ' '·'11.....
.
'''1.1
'\l ·., ... '

Rumah Gadang Kerajaan Siguntur 2017


TIM AHLI CAGAR BUDA YA KABUPATEN DHARMASRAYA

NASKAH REKOMENDASI PENETAPAN

RUMAH GADANG KERAJAAN SIGUNTUR


SEBAGAI
BANGUNANCAGARBUDAYA

Nomor: 02/RekomffACB-Kab. Dharmasraya/2019

23 Februari 2019
REKOMENDASI
, RUMAH GADANG KERAJAAN SIGUNTUR

Menimbang a. bahwa Rumah Gadang Kerajaan Siguntur merupakan salah satu


peniriggalan masa lalu yang penting artinya bagi sejarah, ilmu
, pengetahuan, dan kebudayaan.
b. , bahwa Rumah Gadang Kerajaan Siguntur belum ditetapkan
sebagai Cagar Budaya.
c. bahwa Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Dharmasraya telah
melakukan kajian terhadap Rumah Gadang Kerajaan Siguntur

Mengingat Pasal 7, Pasal 11 dan Pasal 44 Undang-Undang Nomor 11 Tahun


2010 tentang Cagar Budaya, Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 130;

Merekomendasikan : Penetapan Rumah Gadang Kerajaan Siguntur sebagai Bangunan


Cagar Budaya dan mengusulkan untuk di tetapkan menjadi Cagar
Budaya Peringkat Propinsi.
HASIL KAJIAN
· RUMA:U.:GADANG KERAJAAN SIGUNTUR

I IDENTITAS-
Nama Objek · Rumah Gadang Kerajaan Siguntur
Klasifikasi I Jenis .. Bangun an
Alamat · · Jorong Siguntur Ranah
Kenagarian Siguntur
Kecamatan Sitiung
Kabupaten Dhannasraya
Provinsi Sumatera Barat
Koordinat S 00° 57'16,3" dan E 101 ° 34'00,4"
Luas/Ukuran Luas lahan : 50 m x 50 m
Luas bangunan : 16 m x 6 m
Batas-batas Utara Kebun/Jalan Jorong Siguntur
Selatan Rumah penduduk
Barat Rumah penduduk
Timur Jalan Jorong Siguntur

II DESKRIPSI
Uraian Bangunan Rumah Gadang Kerajaan Siguntur merupakan
bangunan baru yang di buat berbentuk sama dengan
bangunan lama yang terbakar pada tahun 1974. Bangunan
Rumah Gadang ini beraksitektural rumah panggung dengan
gonjong empat serta surambi yang berada ditengah.
Berdasarkan arsitekturnya, bangunan ini menganut kelarasan
Bodi Chaniago.'
Orientasi (arah hadap) bangunan adalah selatan. Tangga atau
pintu masuk ke dalam bangunan terdapat di tengah yang
terbuat dari bahan kayu. Sedangkan bangunan berdenah
empat persegi panjang dengan ukuran 16 m x 6 m.
Kondisi Saat Ini Terawat
Sejarah Nama Siguntur mulai terdengar sekitar abad ke XV, atau
beberapa abad setelah Kerajaan Malayu Pura dipindahkan
dari Dharmasraya ke dataran tinggi Saruaso. Masuknya
pengaruh Islam menandai dimulainya babak baru dalam
kehidupan kerajaan di tepi Sungai Batanghari. 2 Kerajaan
Siguntur merupakan salah satu kerajaan yang berada di
bawah naungan Kerajaan Pagaruyung. Pada awal berdirinya,
diperkirakan kerajaan ini berdiri setelah Islam mulai
berkembang di Minangkabau. 3 Sal ah satu bukti dapat dilihat
dengan berdirinya sebuah rnasjid tua tidak jauh dari lokasi
bangunan rumah gadang Kerajaan Siguntur.
Adapun raja-raja yang pemah memerintah di Kerajaan
Siguntur ini adalah:
1. Sri Maharaja Diraja Muhammad Sah Bin Sora Tuanku
Bagindo Ratu I.
2. Sri Maharaja Diraja Sutan Abdul Jalil Bin Sutan
Muhammad Sah.
3. Sri Maharaja Diraja Sutan Abdul Kadir Ibnu Sutan Abdul
J alil Tuanku Bagindo Ratu III.
4. Sri Maharaja Diraja Sutan Abdul Mahyudin Tuanku
Bagindo Ratu IV.
I
Jumlah gonjong sebanyak empat buah adalah melambangkan kejadian bumi seperti air, tanah, api dan
angin. Letak tangga dibagian pangkal menandakan pemilik rumah berasal dari kelarasan Koto Piliang. Apabila
tangga terletak dibagian tenah bangunan berarti pem.ilik rumah berasal dari kelarasan Bodi Chaniago. Dikutip dari
Ir. Hasmurdi Hasan. 2004. Ragam Rumah Adat Minangkabau, falsefah. pembangmum dan kegunaan. Jakarta:
Yayasan Citra Pendidikan Indonesia. Hal 23.
2
Harian Kompas. "Siguntur Wajah Kerajaan dipinggir Sungai Batanghari ", Diakses dari www. Melayu
Online.com. Diakses pada tanggal 6 Desember 2013.
3
Efrianto dan Ajisman. Sejarah Kerajaan-Kerajaan di Dharmasraya. 20 I I. Padang. BPNST padang Press.
Hal 61.
5. Sri Maharaj a Diraja Abu Bakar Tuanku Bagindo Ratu V.
. 6.:: Sri .Maharaja Diraja Abu Kasim Tuanku Bagindo Ratu
. >:· .Vl,
7. Sri Maharaj a Diraja Ali Akbar Tuanku Bagindo Ratu VII.
· 8.. Sri Maharaja Diraja Sutan Henri Tuanku Bagindo Ratu
.. VIII.4 · .
Pada . awalnya Kerajaan Siguntur meliputi wilayah ninik
mamak 9 dan ninik rnamak 12. Wilayah ninik mamak 9 saat
ini terdiri dari Jorong Taratak, Siluluk dan Siguntur 2,
sedangkan wilayah ninik mamak 12 adalah Jorong Siguntur I.
Pada awal abad ke 16 Kerajaan Pagaruyung menetapkan
wilayah hiliran Sungai Batanghari dengan sebutan Kerajaan
"Cati nan Tigo/Rajo nan Tigo Selo Batanghari" yaitu
kerajaan yang terdiri dari Rajo Alam, Rajo Adat dan Rajo
lbadat. wilayah "Cati nan Tigo" memiliki wilayah mulai
dari Paru Malintang Ilie (Kab. Sijunjung) sampai ke Tanjung
Simalidu (Prov. J ambi), dari Durian di Takuak Raja Batang
Siek (Kab. Solok Selatan) sampai Sialang Balanta
Basi/Pucuak Ramau (Prov. Riau).5
Secara umum bangunan ini sudah tidak asli lagi. Bangunan
asli terbakar pada tahun 1974 dan menghanguskan sebagian
peninggalan kerajaan seperti naskah dll.
Riwayat Pelestarian
Rehab ringan pada Rumah Gadang Kerajaan Siguntur pemah
dilakukan pada tahun oleh BPCB Sumatera Barat

Status Kepemilikan Kepemilikan Tanah


dan/atau Pengelolaan Tanah Kerajaan Siguntur
Pengelola
Pewaris Kerajaan Siguntur, BPCB Sumatera Barat dan
Disbudparpora Kah. Dharmasraya.

Dokumentasi

Rumah Gadang Kerajaan Siguntur 2017


Sumber: BPCB Sumbar

4
Ibid Hal 62.
5
Ibid Hal 62-63
Denah Keletakan OENAH
KOMPLEKS CANDI PULAU SAWAH; MAKAM RAJA·RAJA SIGUNTUR;
RUMAH GADANG KERAJAAN SIGUNTUR; MASJID TUA SIGUNTUR
u

*
Kt'1eranf;tn:
l. l(Qrnf1lek Cindi Pulau Sawah
t-e : CundlPul.au Sawah 1
I·h: caodi PuliW:5..lw•h z
:I M.::ik.lm 11:.:iJ�ltq/a $1pntl.lf
.3.Mai;jldTu.35lgi..tntUf
4. Ru�h Gadanfker.ajn11 Sl&untur
5. Rum:ih PetidUCWt
6. l>panaan Bola
.' 7 P;n.ir,SlkilbilU

6 .' :
. ��.
,,
�lffl,1'.M&"..._iu.,..

1.,,._<L>ol..� .,,"1(,,!r •
.,..,�,� .,,,,.1-..b,,( };.

ID KRITERIA PENETAPAN DAN/ATAU PEMERINGKATAN


DasarHukum Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar
Budaya:
Pasal 7
Bangunan Cagar Budaya dapat:
a. berunsur tunggal atau banyak; dan/atau
_b. berdiri bebas atau menyatu dengan formasi alam
Pasal 11
Benda, bangunan, struktur, lokasi, atau satuan ruang
geografis yang atas dasar penelitian memiliki arti khusus bagi
masyarakat atau bangsa Indonesia, tetapi tidak memenuhi
kriteria Cagar Budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
sampai dengan Pasal IO dapat diusulkan sebagai Cagar
Budaya.
Pasal 44
Cagar Budaya dapat ditetapkan menjadi Cagar Budaya
peringkat kabupaten/kota apabila memenuhi syarat:
a. sebagai Cagar Budaya yang diutamakan untuk dilestarikan
dalam wilayah kabupaten/kota;
b. mewakili masa gaya yang khas;
c. tingkat keterancamannya tinggi;
d. jenisnya sedikit; dan/atau
e. jumlahnya terbatas.

Alasan Rumah Gadang Kerajaan Siguntur memenuhi kriteria:


a. sebagai Cagar Budaya yang diutamakan untuk dilestarikan
dalam wilayah kabupaten Dharmasraya yang memiliki nilai
penting bagi masyarakat Siguntur khususnya dan Kab.
Dharmasraya pada umumnya.
b. mewakili masa gaya yang khas dari segi arsitekturalnya
Rumah Gadang Gonjong 4.
c. merupakan satu-satunya Rumah Gadang Kerajaan
Siguntur.
IV KESIMPULAN
Berdasarkan kajian terhadap data yang tersedia hingga saat ini, maka Tim Ahli Cagar
Budaya Kabupaten Dharmasraya merekomendasikan kepada Bupati Dharmasraya agar
menetapkan Rumah Gadang Kerajaan Siguntur sebagai Bangunan Cagar Budaya
Kabupaten Dharmasraya.
REKOMENDASIPENETAPAN

RUM:A8GADANG KERAJAAN SIGUNTUR


SEBAGAI
BANGUNANCAGAR BUDAYA

DISETUJUI OLEH
(Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Dharmasraya)

I. ElfiJasri, S.Pd, M.Si ( Ketua)


o Reg. ACB 917 00050 2018
. Nedik Tri Nurcahyo, SS, MA ( Sekretaris)
o Reg. ACB 917 00054 2018
. Andi Arvian Siska, SH ( Anggota )
o Reg. ACB 917 00053-2018
. Edwin Mama, SKM, M. Sc ( Anggota )
o Reg. ACB 917 00055 2018
5. Ridwan.M, SS ( Anggota )
o Reg. ACB 917 00052 2018
r » H. Mawardi Idris, S.Ag, M.Pd ( Anggota )
o Reg. ACB 917 00051 2018

Tempat Pulau Punjung


Hari, tanggal
Catatan Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Dharmasraya
1. Rumah Gadang Kerajaan Siguntur memiliki nilai penting Sejarah dan Kebudayaan bagi
masyarakat Siguntur pada khususnya dan Kabupaten Dharmasraya pada umumnya.
2. Rumah Gadang Kerajaan Siguntur dibangun kembali pada tahun 1974 dan sesuai dengan
bentuk aslinya, dibuktikan dengan surat pemyataan Raja Kerajaan Siguntur dan Niniak
Mamak setempat.
3. Status tanah Rumah Gadang Kerajaan Siguntur yang saat ini merupakan milik Kerajaan
Siguntur segera dihibahkan ke Pemerintah Daerah Kabupaten Dharmasraya.
4. Pelestarian Rumah Gadang Kerajaan Siguntur merupakan tanggung jawab bersama antara
Pemerintah Kabupaten Dharmasraya, BPCB Sumatera Barat, Pewaris Kerajaan Siguntur dan
masyarakat setempat.

Anda mungkin juga menyukai