Anda di halaman 1dari 35

Catatan reproduksi

Kathleen Aliwarga XI IPA 1 / 19


PUBERTAS.

GnRH ( Gonadotropin Releasing Hormone ) -> mengontrol kelenjar gonad


FSH : follicle-stimulating hormone -> mengontrol Folikel.
LH : luteinizing hormone -> memicu ovulasi

Ciri kelamin sekunder


➔ Rambut
➔ Ciri fisik
➔ Suara

Kelenjar Gonad ( laki - laki )


● Laki- laki : Testis
● Fungsi :
- Endokrin -> menghasilkan hormon testosteron
- Eksokrin -> menghasilkan sel spermatozoa ( jamak / spermatozoid yang lebih dari
satu )
● Proses ( testis -> tubulus seminiferus )
- Spermatogenesis -> menghasilkan banyak sel spermatozoa -> keluar lewat uretra

Kelenjar Gonad ( perempuan )


★ Perempuan : ovarium
★ Fungsi :
- Eksokrin -> menghasilkan sel telur ( ovum )
- Endokrin -> menghasilkan hormon estrogen / progesteron
★ Proses ( ovarium )
- Oogenesis ( pubertas - menopause )

Ovarium - ovulasi -> oosit sekunder


Sistem reproduksi manusia
➔ Aktif saat memasuki masa pubertas yang ditandai dengan adanya perubahan fisik dan
psikis yang terjadi karena pengaruh hormon reproduksi
➔ Saat perkembangan struktur organ reproduksi juga semakin kompleks dan dilanjutkan
dengan terjadinya gametogenesis ( spermatogenesis dan oogenesis )

Perubahan pada saat pubertas ( fisik dan emosional )

Alat reproduksi pria


Note : yang keluar bukan spermatozoa tapi air mani/cairan sperma. Kalau suhu rendah, skrotum
akan mengerut supaya suhu testis bisa naik berlaku sebaliknya jika suhu tinggi

Skrotum :
Otot Skrotum
● Kantong kulit membungkus testis
● Otot dartos: untuk menggerakkan skrotum 🡪 mengkerut dan mengendur

● Terdapat serat-serat otot dari penerusan otot lurik dinding perut 🡪 otot kremaster

● Otot kremaster: sbg pengatur suhu lingkungan testis agar kondisinya stabil untuk

proses spermatogenesis (< suhu tubuh)

● Suhu tinggi: otot meregang; skrotum membesar


● Suhu rendah: otot mengerut; skrotum mengecil

● Eksternal

Anatomi penis :
➢ Terdiri dari 3 rongga yang berisi jaringan spons :
- Korpus kavernosa
- Korpus spongiosum ( membungkus uretra )
➢ Batang ditutupi kulit tebal
➢ Kepala / glans penis memiliki penutup yang tipis -> peka terhadap rangsangan
➢ Glans penis ditutupi oleh lipatan kulit -> preputium
➢ Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil -> rongganya banyak mengandung
pembuluh darah dan ujung saraf perasa
➢ Ereksi : penis menjadi tegang dan mengembang
Proses ereksi :

- Secara fisiologi :
-
❖ Testis : kelenjar kelamin penghasil sperma dan hormon testosteron
❖ Saluran reproduksi
- Epididimis : pematangan sperma, mengabsorpsi sperma hingga kental dan
menyimpan sperma sementara ( 3 minggu )
- Vas deferens : saluran penghubung epididimis dengan uretra pada penis
- Duktus ejakulasi
- Uretra
❖ Kelenjar reproduksi
- Vesikula seminalis
- Kelenjar prostat
- Kelenjar cowper / bulbouretralis

Anatomi testis

Note : spermatozoa diproduksi oleh tubulus seminiferus lalu lanjut keluar dari testis ke skrotum
lalu dibawa oleh vas deferens ke seminal vesicles , kelenjar prostat dan kelenjar cowper sehingga
diubah menjadi sperma lalu dapat dikeluarkan melalui penis.

Tubulus seminiferus
Cairan mani ( semen )
★ Cairan yang terdiri dari sperma dan cairan yang dihasilkan oleh beberapa kelenjar ( getah
reproduksi )
★ Volume : 2-5 ml per ejakulasi
★ Warna : putih mutiara
★ Bau : khas langu
★ Ph : 7-8

Spermatogenesis
1
❖ Proses pembentukan sperma dipengaruhi oleh hormon
❖ Terjadi di testis -> tubulus seminiferus
❖ Spermatogonia terus menerus membelah untuk memperbanyak diri
❖ Sebagian berdiferensiasi melalui tahapan tertentu untuk membentuk sperma

Spermiogenesis
● Proses diferensiasi dari spermatid ke spermatozoa

● Terjadi dalam beberapa tahapan


- Membentuk golgi, axonema dan kondensasi DNA
- Membentuk cap akrosom
- Membentuk ekor
- Maturasi, reduksi sitoplasma difagosit oleh sertoli

Tubulus seminiferus
★ Saluran berkelok-kelok yang mengandung pembuluh darah, saraf dan beberapa jenis sel
interstitial yaitu sel leydig
★ Sel leydig : fungsi endokrin ( menghasilkan hormon )
★ Dibatasi oleh sel germinal kompleks, yaitu modifikasi dari sel epitel kubus berlapis:
- Sel penyokong ( sustentakular ) : memberi nutrisi oleh sel sertoli
- Sel benih ( spermatogenik ) : menghasilkan sel benih ( spermatogonia )
Spermatozoa

★ Terdiri atas kepala leher dan ekor


★ Panjangnya sekitar 50-60 mikron ( 1/20 mm )
★ Setiap ejakulasi dihasilkan 10.20 juta / ml
Spermatozoa

★ Kepala sperma :
- Sel berinti tebal
- sitoplasma sedikit
- Ujung kepala diselubungi oleh akrosom
- Akrosom mengandung enzim hialuronidase dan proteinase
- Enzim berfungsi untuk menembus lapisan pelindung ovum
★ Ekor sperma
- Terdapat badan sperma
- Badan sperma mengandung banyak mitokondria untuk menghasilkan energi untuk
pergerakan sperma
- Sel sertoli : menyediakan makanan dan mengatur proses spermatogenesis
Organ reproduksi wanita
Bagian luar (vulva )
- Mons pubis ( bukit Venus ) : bantalan lemak tempat tumbuhnya rambut pubis
- Labia Mayora dan labia minora : lipatan besar yang didalamnya ada lipatan kecil untuk
melindungi vagina
- Klitoris : tonjolan kecil di atas labia yang mengandung jaringan erektil
- Hymen : selaput dara yang melindungi vagina dan mengandung banyak pembuluh darah

Vagina
- Lubang kopulasi yang berhubungan dengan vulva
- Jalur keluar darah dan persalinan bayi
- Jalur masuknya spermatozoa
- Bersifat asam

Serviks
- jalur keluarnya darah menstruasi dan persalinan
- Corong pembatas vagina dan rahim
- Sedikit menyempit untuk mempertahankan posisi rahim
- Bersifat asam

Uterus
- Tempat implantasi dan perkembangan zigot menjadi bayi
- Terdiri atas dinding endometrium dan miometrium
★ Endometrium : banyak pembuluh darah, dapat mengalami peluruhan
★ Miometrium : otot yang dapat berkontraksi untuk membantu peluruhan dinding
endometrium

Oviduk / tuba falopii :


- Tempat terjadi fertilisasi
- Memiliki banyak mikrosilia untuk menggerakan ovum ke rahim

Fimbrae
- Jumbai yang menangkap ovum dari ovarium menuju pangkal oviduk yang disebut
infundibulum

Ovarium
➔ Terdapat di daerah pinggang kiri dan kanan
➔ Jumlah sepasang, oval
➔ Terdapat kelenjar endokrin
➔ Ovarium berperan bergantian untuk menghasilkan ovum ( sel telur ) dan hormon
➔ Ovarium menghasilkan hormon estrogen dan progesteron
➔ Terdapat ovarium terdapat struktur folikel ( cangkang ) yang melindungi ovum

Pada saat bayi perempuan lahir, di dalam setiap ovariumnya mengandung sekitar 1 juta oosit
primer. Ketika mencapai pubertas, anak perempuan hanya memiliki 200 ribu oosit primer saja.
Sedangkan oosit lainnya mengalami degenerasi selama pertumbuhannya. Umumnya setiap
ovarium menghasilkan ovum setiap 28 hari.

Janin
Oogonium -> oosit primer -> oosit sekunder

Newborn
Jumlah folikel 400 rb
Jumlah semakin menurun sampai dan habis sampai dengan menopause

Sebelum pubertas
Hanya terlihat folikel primer/primitif

Setelah pubertas
Ditandai dengan adanya folikel berkembang

Setelah menopause
Folikel menghilang dan lapisan korteks menjadi daerah yang terdiri dari jar ikat fibrosa

Ovary -> sel telur dan hormon


Folikel ( kantung yang didalamnya ada sel telur yang berguna untuk menghasilkan hormon
) -> hormon & sel telur

Perkembangan folikel ( Oleh : FSH ) :

Folikel primordial -> folikel primer -> folikel sekunder -> folikel de graff ( matang ) : ovulasi

Korpus luteum - tidak fertilisasi -> korups albikans ->cycle repeats


Oogenesis
Siklus menstruasi
FSH -> perkembangan folikel -> hormon estrogen -> LH -> Korpus luteum -> hormon
progesterone -> memicu perkembangan endometrium.
Mandul pada wanita : tidak mampu hamil karena indung telur mengalami kerusakan sehingga
tidak bisa memproduksi sel telur. Mandul tidak sama dengan infertil.

Struktur oosit sekunder


★ Corona radiata
★ Zona pellucida
★ Perivitelline space
★ Oolemma
★ Plasma membrane
★ Nukleus

OCC ( OOcyte Cumulus Complex )


Terdiri dari :
➢ Cumulus cells ; sel granulosa
➢ OCC matriks ( hyalorinidic acid dan inter alpa tripsin )
➢ Dihancurkan oleh hialuonida dan enzim sperma )

Zona pellucida
- Terdapat reseptor ZP3 untuk mengikat sperma
- Terdapat senyawa glikoprotein yang dapat ditembus sperma dengan enzim akrosin

OOlema
➔ Membran pasam oosit
➔ Memiliki mikrovili di permukaannya
➔ Memiliki senyawa CD 9
( tetraspanin) untuk membantu fusi dengan izumo ( immunoprotein pada membran
plasma sperma )
➔ Kepala dan ekor masuk tapi membran tertinggal di luar membran

Fertilisasi
- Pembuahan yang terjadi saat oosit sekunder dibuahi oleh sperma
- Fertilisasi terjadi saat oosit sekunder memasuki oviduk
- Sperma dapat memasuki oosit sekunder dengan menembus lapisan sel pelindung
- Sperma dapat menembus oosit sekunder
Setelah sperma menembus ovum
- Adanya penetrasi sperma merangsang penyelesaian meiosis II pada inti oosit sekunder
sehingga dihasilkan 3 badan polar dan 1 ovum -> inti oosit sekunder
- Setelah menembus oosit, inti sperma membesar dan ekor berdegenerasi
- Inti sperma dan ovum bersatu -> zigot -> 2n ( 46 kromosom )

Zat yang dikeluarkan


Akrosom pada sperma
- Hialuronidase
Enzim yang dapat melarutkan senyawa hialuronid pada korona radiata
- Akrosin
Protease yang dapat menghancurkan glikoprotein pada zona pelusida
- Antifertilizin
Antigen terhadap oosit sekunder sehingga sperma dapat melekat pada oosit
sekunder )
Oosit sekunder
- Fertilizin
Glikoprotein yang berfungsi untuk
★ mengaktifkan sperma agar bergerak lebih cepat
★ menarik sperma secara kemotaksis positif,
★ mengumpulkan sperma di sekeliling oosit sekunder )

Gerakan sperma mendekati ovum disebut kemotaksis positif

Reaksi akrosom = reaksi yang dilakukan oleh akrosom


Diujung sperma mengeluarkan enzim untuk mencerna lapisan pada oosit sekunder
Ada 2, untuk corona radiata dan zona pellucida
Reaksi kortikal
- The cortical vesicle fuses with the plasma membrane releasing enzymes that
destroy the sperm binding proteins on the zona pellucida. This prevents
polyspermy
- The release of Ca2+ also activates meiosis and prepares the cell for completion of
reduction division, MII and cell division

Proses fertilisasi
Sperma melakukan kontak dengan corona radiata -> melakukan reaksi akrosomal I (
spermatozoa mengeluarkan enzim hialuronidase ) membuat corona radiata tercerna sehingga
sperma dapat menembus corona radiata -> menempel pada zona pellucida ( receptor ) melakukan
proses akrosomal II ( mengeluarkan enzim akrosin ) glikoprotein terurai -> membran plasma (
masuknya membran sperma dengan membran ovum akan melakukan fusi / melebur ) nukleus
sperma dapat masuk -> memicu cortical reaction ( membuat cortical granule untuk membuat
zona pellucida kebal / impermeable ) -> masuknya sperma untuk mencari nukleus dalam ovum

Zigot (2n) -> membelah menjadi morula -> blastula -> gastrula -> embrio -> janin

Pada saat fase blastula akan implantasi di rahim ( sekitar 7 hari )

Kehamilan ektopik -> kehamilan di luar rahim ( tidak menempel di rahim )

Kehamilan
Gestasi diawali oleh :
konsepsi/fertilisasi sampai implantasi
Dalam perjalanannya ke uterus, zigot membelah secara mitosis berkali-kali
Masa kehamilan rata-rata 38-40 minggu dari konsepsi

Ovulasi -> zigot -> membelah (morula ) -> blastula implantation -> embryo
Membran embryo
- Sakus vitelinus ( tempat pembentukan sel sel darah dan pembuluh darah embryo )
- Korion ( dalam endometrium akan membentuk plasenta )
- Amnion ( ketuban, menjaga embrio agar dapat bergerak dengan bebas dan melindungi
embrio dari perubahan suhu yang ekstrim dan guncangan )
- Alantois ( menghubungkan plasenta dengan embrio, membentuk tali pusar, dan terdapat
pembuluh darah untuk mengalirkan O2 dan mengeluarkan zat sisa metabolisme )
Kembar identik /monozygotic -> 1 sperma dan 1 ovum ( kromosom 1 )
Kembar fraternal / dizygotic -> 2 sperma dan 2 ovum ( kromosom 2 )

Partus ( kelahiran ) : terjadi melalui serangkaian kontraksi otot uterus yang kuat dan berirama (
labor ). Menjelang kelahiran amnion akan pecah dan cairan keluar.

Hormon dalam kelahiran


- Relaksin
Mempengaruhi peregangan otot pada simfisis pubis ( daerah persalinan )
- Esterogen
Mengatasi pengaruh hormon progesteron yang menghambat kontraksi dinding rahim
- Prostaglandin
Mengatasi pengaruh hormon progesteron
- Oksitosin
Merangsang kontraksi otot uterus menjelang persalinan

Permasalahan infertilitas
Laki-laki
- spermatozoa
❖ Jumlah
Proses yang terhambat : fertilisasi
Solusi : terapi hormon, gaya hidup, nutrisi
❖ kualitas
- Cairan kelenjar
- Impotensi
❖ Proses yang terhambat : fertilisasi
❖ Penyebab : merokok, dll
- Infeksi penyakit menular seksual

Wanita
- Ovarium
❖ Pembentukan hormon, ovulasi, sel telur quality
❖ Solusi : terapi hormon
- Tuba falopii
❖ Sempit, lengket, tumor, tidak ada
❖ Tidak bisa fertilisasi
❖ Solusi : in vitro fertilization ( bayi tabung )
- Rahim
❖ Kurang kuat, tidak ada, gagal implantasi ( rahim kering, rahim banyak parut,
rahim lemah, dll )
❖ Solusi : surrogate mother, hormon progesterone

Masalah infertilitas ( detail )


- Pria
★ Azoospermia
➔ Kondisi ketika jumlah sperma dalam air mani sangat sedikit / tidak ada sel
sperma yang tidak ditemukan
➔ Proses yang terhambat : Fertilisasi ( tidak bisa membuahi sel telur karena
di dalam perjalanan, banyak sperma yang mati, dan karena jumlah sperma
yang sedikit, maka tidak ada sperma yang bisa membuahi sel telur )
➔ Penyebab : penyumbatan pada sistem genital (obstruktif) dan masalah
produksi sel sperma karena gangguan hormon/ fungsi testis yang tidak
sempurna (non-obstruktif)
➔ Solusi: terapi hormon, mengubah gaya hidup, minum obat, melakukan
detoksifikasi, nutrisi.
★ Oligospermia
➔ Kondisi ketika seseorang memproduksi jumlah sperma lebih sedikit
daripada normalnya
➔ Proses yang terhambat : fertilisasi ( tidak bisa membuahi sel telur karena
di dalam perjalanan, banyak sperma yang mati, dan karena jumlah sperma
yang sedikit, maka tidak ada sperma yang bisa membuahi sel telur )
➔ Penyebab :Faktor medis ( varikokel, IMS, kelainan genetik, tumor,
obat-obatan, masalah ereksi, masalah hormon ), lingkungan ( paparan
logam berat dan kimia industri, paparan radiasi ) , gaya hidup ( NAPZA,
merokok, obesitas, alkohol, stress berlebihan, penggunaan pakaian ketat,
duduk terlalu lama )
➔ Solusi : untuk masalah ereksi, bisa dengan konsultasi, pengobatan. Untuk
infeksi yang belum permanen, bisa diatasi dengan antibiotik. Terapi
hormon dan obat-obatan, mengubah gaya hidup ( no alkohol, rokok ),
olahraga teratur, nutrisi seimbang , no pakaian ketat.
★ Teratozoospermia
➔ Sperma yang bentuknya abnormal ( sperma yang normal berkepala oval
dan berekor panjang )
➔ Proses yang terhambat : fertilisasi
➔ Penyebab : genetik, obesitas, gaya hidup ( kurang tidur, rokok, alkohol,
stress, pola makan buruk ), pelebaran pembuluh darah pada testis, diabetes
➔ Solusi : konsultasi, terapi ( belum tentu maksimal ), olahraga rutin, ubah
gaya hidup, makanan bernutrisi seimbang.
★ Asthenozoospermia
➔ Kondisi ketika mortilitas sperma tidak maksimal
➔ Proses yang terhambat : fertilisasi
➔ Penyebab : Pola hidup tidak sehat, IMS, cedera di testis, kanker testis,
pernah operasi di testis, genetik, trauma pinggul.
➔ Solusi : no alkohol dan rokok, makanan bergizi, jaga berat badan ideal,
hindari stress berlebihan, olahraga, pakaian tidak ketat.
★ Impoten
➔ Ketidakmampuan seorang pria untuk ereksi
➔ Proses yang terhambat : fertilisasi
➔ Penyebab : umur, gaya hidup, cedera, gangguan psikologis, efek samping
obat-obatan
➔ Solusi : obat-obatan, suntik hormon/terapi hormon, psikoterapi
Wanita
★ Fibroid
➔ Pertumbuhan massa non-kanker di rahim
➔ Proses yang terhambat : fertilisasi / implantasi embrio
➔ Penyebab : genetik
➔ Solusi : operasi pengangkatan fibroid
★ Endometriosis
➔ Kondisi ketika endometrium tumbuh di luar rahim
➔ Proses yang terhambat : fertilisasi ( tuba falopii tertutup
➔ Penyebab : retrograde menstruation, Pernah dioperasi ( caesar ), gangguan
sistem imun tubuh
➔ Solusi : operasi pengangkatan, obat-obatan ( hormon dan anti inflamasi
non-steroid )

Anda mungkin juga menyukai