Catatan Reproduksi
Catatan Reproduksi
Skrotum :
Otot Skrotum
● Kantong kulit membungkus testis
● Otot dartos: untuk menggerakkan skrotum 🡪 mengkerut dan mengendur
● Terdapat serat-serat otot dari penerusan otot lurik dinding perut 🡪 otot kremaster
● Otot kremaster: sbg pengatur suhu lingkungan testis agar kondisinya stabil untuk
● Eksternal
Anatomi penis :
➢ Terdiri dari 3 rongga yang berisi jaringan spons :
- Korpus kavernosa
- Korpus spongiosum ( membungkus uretra )
➢ Batang ditutupi kulit tebal
➢ Kepala / glans penis memiliki penutup yang tipis -> peka terhadap rangsangan
➢ Glans penis ditutupi oleh lipatan kulit -> preputium
➢ Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil -> rongganya banyak mengandung
pembuluh darah dan ujung saraf perasa
➢ Ereksi : penis menjadi tegang dan mengembang
Proses ereksi :
- Secara fisiologi :
-
❖ Testis : kelenjar kelamin penghasil sperma dan hormon testosteron
❖ Saluran reproduksi
- Epididimis : pematangan sperma, mengabsorpsi sperma hingga kental dan
menyimpan sperma sementara ( 3 minggu )
- Vas deferens : saluran penghubung epididimis dengan uretra pada penis
- Duktus ejakulasi
- Uretra
❖ Kelenjar reproduksi
- Vesikula seminalis
- Kelenjar prostat
- Kelenjar cowper / bulbouretralis
Anatomi testis
Note : spermatozoa diproduksi oleh tubulus seminiferus lalu lanjut keluar dari testis ke skrotum
lalu dibawa oleh vas deferens ke seminal vesicles , kelenjar prostat dan kelenjar cowper sehingga
diubah menjadi sperma lalu dapat dikeluarkan melalui penis.
Tubulus seminiferus
Cairan mani ( semen )
★ Cairan yang terdiri dari sperma dan cairan yang dihasilkan oleh beberapa kelenjar ( getah
reproduksi )
★ Volume : 2-5 ml per ejakulasi
★ Warna : putih mutiara
★ Bau : khas langu
★ Ph : 7-8
Spermatogenesis
1
❖ Proses pembentukan sperma dipengaruhi oleh hormon
❖ Terjadi di testis -> tubulus seminiferus
❖ Spermatogonia terus menerus membelah untuk memperbanyak diri
❖ Sebagian berdiferensiasi melalui tahapan tertentu untuk membentuk sperma
Spermiogenesis
● Proses diferensiasi dari spermatid ke spermatozoa
Tubulus seminiferus
★ Saluran berkelok-kelok yang mengandung pembuluh darah, saraf dan beberapa jenis sel
interstitial yaitu sel leydig
★ Sel leydig : fungsi endokrin ( menghasilkan hormon )
★ Dibatasi oleh sel germinal kompleks, yaitu modifikasi dari sel epitel kubus berlapis:
- Sel penyokong ( sustentakular ) : memberi nutrisi oleh sel sertoli
- Sel benih ( spermatogenik ) : menghasilkan sel benih ( spermatogonia )
Spermatozoa
★ Kepala sperma :
- Sel berinti tebal
- sitoplasma sedikit
- Ujung kepala diselubungi oleh akrosom
- Akrosom mengandung enzim hialuronidase dan proteinase
- Enzim berfungsi untuk menembus lapisan pelindung ovum
★ Ekor sperma
- Terdapat badan sperma
- Badan sperma mengandung banyak mitokondria untuk menghasilkan energi untuk
pergerakan sperma
- Sel sertoli : menyediakan makanan dan mengatur proses spermatogenesis
Organ reproduksi wanita
Bagian luar (vulva )
- Mons pubis ( bukit Venus ) : bantalan lemak tempat tumbuhnya rambut pubis
- Labia Mayora dan labia minora : lipatan besar yang didalamnya ada lipatan kecil untuk
melindungi vagina
- Klitoris : tonjolan kecil di atas labia yang mengandung jaringan erektil
- Hymen : selaput dara yang melindungi vagina dan mengandung banyak pembuluh darah
Vagina
- Lubang kopulasi yang berhubungan dengan vulva
- Jalur keluar darah dan persalinan bayi
- Jalur masuknya spermatozoa
- Bersifat asam
Serviks
- jalur keluarnya darah menstruasi dan persalinan
- Corong pembatas vagina dan rahim
- Sedikit menyempit untuk mempertahankan posisi rahim
- Bersifat asam
Uterus
- Tempat implantasi dan perkembangan zigot menjadi bayi
- Terdiri atas dinding endometrium dan miometrium
★ Endometrium : banyak pembuluh darah, dapat mengalami peluruhan
★ Miometrium : otot yang dapat berkontraksi untuk membantu peluruhan dinding
endometrium
Fimbrae
- Jumbai yang menangkap ovum dari ovarium menuju pangkal oviduk yang disebut
infundibulum
Ovarium
➔ Terdapat di daerah pinggang kiri dan kanan
➔ Jumlah sepasang, oval
➔ Terdapat kelenjar endokrin
➔ Ovarium berperan bergantian untuk menghasilkan ovum ( sel telur ) dan hormon
➔ Ovarium menghasilkan hormon estrogen dan progesteron
➔ Terdapat ovarium terdapat struktur folikel ( cangkang ) yang melindungi ovum
Pada saat bayi perempuan lahir, di dalam setiap ovariumnya mengandung sekitar 1 juta oosit
primer. Ketika mencapai pubertas, anak perempuan hanya memiliki 200 ribu oosit primer saja.
Sedangkan oosit lainnya mengalami degenerasi selama pertumbuhannya. Umumnya setiap
ovarium menghasilkan ovum setiap 28 hari.
Janin
Oogonium -> oosit primer -> oosit sekunder
Newborn
Jumlah folikel 400 rb
Jumlah semakin menurun sampai dan habis sampai dengan menopause
Sebelum pubertas
Hanya terlihat folikel primer/primitif
Setelah pubertas
Ditandai dengan adanya folikel berkembang
Setelah menopause
Folikel menghilang dan lapisan korteks menjadi daerah yang terdiri dari jar ikat fibrosa
Folikel primordial -> folikel primer -> folikel sekunder -> folikel de graff ( matang ) : ovulasi
Zona pellucida
- Terdapat reseptor ZP3 untuk mengikat sperma
- Terdapat senyawa glikoprotein yang dapat ditembus sperma dengan enzim akrosin
OOlema
➔ Membran pasam oosit
➔ Memiliki mikrovili di permukaannya
➔ Memiliki senyawa CD 9
( tetraspanin) untuk membantu fusi dengan izumo ( immunoprotein pada membran
plasma sperma )
➔ Kepala dan ekor masuk tapi membran tertinggal di luar membran
Fertilisasi
- Pembuahan yang terjadi saat oosit sekunder dibuahi oleh sperma
- Fertilisasi terjadi saat oosit sekunder memasuki oviduk
- Sperma dapat memasuki oosit sekunder dengan menembus lapisan sel pelindung
- Sperma dapat menembus oosit sekunder
Setelah sperma menembus ovum
- Adanya penetrasi sperma merangsang penyelesaian meiosis II pada inti oosit sekunder
sehingga dihasilkan 3 badan polar dan 1 ovum -> inti oosit sekunder
- Setelah menembus oosit, inti sperma membesar dan ekor berdegenerasi
- Inti sperma dan ovum bersatu -> zigot -> 2n ( 46 kromosom )
Proses fertilisasi
Sperma melakukan kontak dengan corona radiata -> melakukan reaksi akrosomal I (
spermatozoa mengeluarkan enzim hialuronidase ) membuat corona radiata tercerna sehingga
sperma dapat menembus corona radiata -> menempel pada zona pellucida ( receptor ) melakukan
proses akrosomal II ( mengeluarkan enzim akrosin ) glikoprotein terurai -> membran plasma (
masuknya membran sperma dengan membran ovum akan melakukan fusi / melebur ) nukleus
sperma dapat masuk -> memicu cortical reaction ( membuat cortical granule untuk membuat
zona pellucida kebal / impermeable ) -> masuknya sperma untuk mencari nukleus dalam ovum
Zigot (2n) -> membelah menjadi morula -> blastula -> gastrula -> embrio -> janin
Kehamilan
Gestasi diawali oleh :
konsepsi/fertilisasi sampai implantasi
Dalam perjalanannya ke uterus, zigot membelah secara mitosis berkali-kali
Masa kehamilan rata-rata 38-40 minggu dari konsepsi
Ovulasi -> zigot -> membelah (morula ) -> blastula implantation -> embryo
Membran embryo
- Sakus vitelinus ( tempat pembentukan sel sel darah dan pembuluh darah embryo )
- Korion ( dalam endometrium akan membentuk plasenta )
- Amnion ( ketuban, menjaga embrio agar dapat bergerak dengan bebas dan melindungi
embrio dari perubahan suhu yang ekstrim dan guncangan )
- Alantois ( menghubungkan plasenta dengan embrio, membentuk tali pusar, dan terdapat
pembuluh darah untuk mengalirkan O2 dan mengeluarkan zat sisa metabolisme )
Kembar identik /monozygotic -> 1 sperma dan 1 ovum ( kromosom 1 )
Kembar fraternal / dizygotic -> 2 sperma dan 2 ovum ( kromosom 2 )
Partus ( kelahiran ) : terjadi melalui serangkaian kontraksi otot uterus yang kuat dan berirama (
labor ). Menjelang kelahiran amnion akan pecah dan cairan keluar.
Permasalahan infertilitas
Laki-laki
- spermatozoa
❖ Jumlah
Proses yang terhambat : fertilisasi
Solusi : terapi hormon, gaya hidup, nutrisi
❖ kualitas
- Cairan kelenjar
- Impotensi
❖ Proses yang terhambat : fertilisasi
❖ Penyebab : merokok, dll
- Infeksi penyakit menular seksual
Wanita
- Ovarium
❖ Pembentukan hormon, ovulasi, sel telur quality
❖ Solusi : terapi hormon
- Tuba falopii
❖ Sempit, lengket, tumor, tidak ada
❖ Tidak bisa fertilisasi
❖ Solusi : in vitro fertilization ( bayi tabung )
- Rahim
❖ Kurang kuat, tidak ada, gagal implantasi ( rahim kering, rahim banyak parut,
rahim lemah, dll )
❖ Solusi : surrogate mother, hormon progesterone