Anda di halaman 1dari 18

STMIK TRIGUNA DHARMA

MAKALAH AGAMA
TAUBAT & DZIKIR
OLEH : PUJI WIJAYANTI

Acer
6/8/2013
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Alloh Yang Maha Kuasa karena dengan Rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Taubat dan Zikir”.
dengan sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Serta tidak sedikit hambatan yang kami
hadapi. Tiada daya dan upaya kecuali pertolongan Alloh Swt.
Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Pamonoran Siregar, Spdi. selaku Dosen mata kuliah
Agama yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai taubat dan zikir . Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna di dunia ini.
Kecuali Alloh SWT, Tuhan semesta Alam.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.

Akhir kata selamat membaca. Dan atas kesempatan yg diberikan kami ucapkan terima kasih
banyak.

Wassalam Wrwb.

Medan, Juni 2013

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………………………i
Daftar Isi……………………………………………………………………………………..ii

Bab I………………………………………………………………………………………….1
Pendahuluan…………………………………………………………………………………1

Bab II………………………………………………………………………………………...3
Pembahasan
1.Taubat ……………………………………………………………………………..3
1.1.Pengertian Taubat………………………………………………………………3
1.2.Syarat
Taubat……………………….…….………………………………….….…………..5
1.3. Cara Taubat Nasuha…….….…………………………………….…………….5
1.4.Macam – macam Taubat….……………………………………….……………6
1.5.Cerita Taubat……………………………………………………………………6

Bab III…………………………………..……………………………………….………….10
Pembahasan
2.Zikir……………………………………………………………………………….10
2.1.Defenisi Zikir……………………………………………………………………10
2.2.Manfaat Zikir…………………………………………………………………...11
2.3.Rahasia Dzikir………………………………………………………………….13
2.4.Hakikat Dzikir………………………...……………………………………….13

Bab IV……………………………………………………………………………………....14

Kesimpulan…………………………………………………………………………………14

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………..iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN
LatarBelakang

T a u b a t a d a l a h a k h l a k t e r p u j i y a n g h a r u s m e n g h i a s i s e t i a p p r i b a d i muslim .
Orang yang taubat karena takut azab Allah disebut “ isim fa’il”.
O r a n g b e r t a u b a t k e p a d a A l l a h a d a l a h o r a n g y a n g k e m b a l i d a r i sesuatu
menuju sesuatu.Dari sifat – sifat tercela menuju sifat terpuji, k e m b a l i d a r i l a r a n g a n
All ah m enuju peri nt ahn ya ,

kembal i dari m aksiat ,yang di ri dhai-N ya, kembal i dari saling bert ent angan
m e n u j u s a l i n g m e n j a g a persatuan, kembali kepada Allah setelah meninggalkannya
dan kembali t a a t s e t e l a h m e l a n g g a r l a r a n g a n n y a .
D a n T i d a k s e d i k i t o r a n g - o r a n g s a l e h awal nya adal ah ora ng-orang yang
sangat j ahat saat mudan ya, S et el ah bert aubat , i a Beri sti qom ah dal am berbuat
b a i k d a n p e n g a b d i a n k e p a d a Allah. Beberapa di antara mereka, pada akhirnya,
menjadi tokoh panutan karena kesucian dan perilaku-perilaku yang membebaskan.

Konon, SunanK a l i j a g a a d a l a h s a l a h s a t u c o n t o h b e b e r a p a o r a n g - o r a n g
s a l e h y a n g berhasil tercerahkan, dan selanjutnya menjadi tokoh pemberi pencerahan
pada masyarakat pada zamannya.Hidup suci dalam Islam bisa diraih oleh s i a p a s a j a .
K e s u c i a n h i d u p , b u k a n l a h h a k i s t i m e w a s e s e o r a n g . J a l a n tersebut
t e r b u k a b a g i s i a p a s a j a , t i d a k h a n y a m i l i k p a r a u l a m a . B a h k a n orang jahat
sekalipun, ia bisa menapak cara hidup suci, asal dia bersedia u n t u k b e r t a u b a t d a n
bersungguh-sungguh. Bagi Allah, kesalehan bukan k a r e n a s a m a s e k a l i
t i d a k b e r b u a t d o s a , a k a n t e t a p i o r a n g y a n g s a l e h adalah orang yang setiap
kali berbuat dosa dia menyesali dan selanjutnya t a k m e n g u l a n g i p e r b u a t a n
tadi.Pepatah Arab menegaskan :

" M a n u s i a adalah tempat salah dan lupa". Pepatah di atas bukan berarti
m a n u s i a dibiarkan untuk selalu berbuat salah dan dosa, akan tetapi kesalahan pada d i r i m a n u s i a
harus di t ebus dengan Taubat, P en ye sal an dan P enghenti an.
Rasulullah bersabda : “Setiap anak Adam adalah sering berbuat salah. Dan,sebaik-baik orang
yang berbuat salah adalah orang-orang yang bertaubat.?(H.R. Tirmidzi)”.
Taubat yang sungguh-sungguh di mata Allah adalah pembersihan diri yang sangat dicintai.
Dalam Islam, pertaubatan bukan melalui orang lain,s e b u t s a j a o r a n g s a l e h , t e t a p i
dari diri sendiri secara langsung kepadaAllah SWT.
Apalagi, Islam tidak mengenal penebusan dosa dengan sejumlah u a n g . I s l a m
s u n g g u h s a n g a t b e r b e d a d e n g a n c a r a - c a r a p e r t a u b a t a n dibanding Agama
l a i n . I s l a m m e m a n d a n g P e r t a u b a t a n a d a l a h persoalan yang sangat personal antara
seorang hamba dengan Tuhannya .
Dan, Tuhan dalam Islam adalah Tuhan yang bisa didekati sedekat mungkin, bukan tuhan yang
berada di atas langit, tak terjangkau.

1
Sabda Rasulullah( s a w ) : " S e s u n g g u h n y a A l l a h l e b i h s u k a m e n e r i m a
T a u b a t h a m b a - N y a melebihi dari kesenangan seseorang yang menemukan kembali
Unta nya yang h i l a n g d i t e n g a h h u t a n . " ( H . R . B u k h o r i d a n M u s l i m )
I s l a m t i d a k menganggap taubat sebagai langkah terlambat kapanpun kesadaran itu
muncul. Hisab (perhitungan) akan amal-amal jelek kita di mata Allah akan terhapus
dengan taubat kita.

L a n g k a h a w a l h i d u p k i t a a k a n k e m b a l i b a r u . Sabda Nabi (saw) : “Siapa yang


bertobat sebelum matahari terbit dari barat, maka Allah akan menerima taubat dan
memaafkannya.? (H.R. Muslim).

Bertaubat, demikian halnya, dijadikan amalan dzikir oleh Rasulullah (saw)setiap hari.
Beliau beristighfar kendati sedikit pun beliau tidak melakukan dosa. Bertobat setiap
hari kepada Allah dengan berzikir. Karena lewat istighfar, Nabi memohon ampun dan
mengungkapkan kerendahan hati yang sangat dalam di hadapan yang Maha Agung.
Sabda N a b i ( s a w ) : “ H a i s e k a l i a n m a n u s i a , b e r t a u b a t l a h k a m u k e p a d a A l l a h
dan mint al ah am pun kepada -Nya, m aka sesungguhnya sa ya bert aubat dan
beristighfar tiap hari 100 kali.? (H.R. Muslim).

Firman Allah : “Katakanlah ! Hai hamba-hamba-Ku yang berdosa terhadap jiwanya sendiri,
janganlah kamuberputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni segala
dosa. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.?” (Q.S. al-Z u m a r : 5 3 ) .
“ H a i o r a n g - o r a n g y a n g b e r i m a n , b e r t a u b a t l a h k e p a d a A l l a h dengan seikhlas-ikhlas
taubat, semoga Tuhan mu akan menghapuskan darikamu akibat kejahatan perbuatan-
perbuatanmu, dan akan memasukkankamu ke dalam surga yang dibawahnya mengalir
sungai-sungai.? (Q.S. al Thalaq : 8).

Sabda Nabi (saw) : Orangyang bertaubat dari dosa seperti orang yang tidak berdosa. Dan
orang yang minta ampunan dari dosanya, sedangkan dirinya tetap mengerjakan dosa, s e p e r t i
orang yang m em perm ai nkan Tuhannya. ? (H.R. Bai haqi ).
2
BAB II

PEMBAHASAN.

1. TAUBAT.
Sifat al-‘Afuwwu, yaitu Maha Memaafkan, merupakan salah satu dari sifat Allah, termasuk salah
satu al-Asma’ul Husna (‫) ا ﻻ ﺳ ﻤ ﺎ ء ا ﻟ ﺤ ﺴ ﻨ ﻰ‬. Bagi setiap orang mukmin mempunyai keyakinan bahwa orang
yang berada di jalan Allah, kemudian meninggal dunia, maka mereka akan mendapatkan pahala dan
semua dosa-dosanya mendapat ampunan daripada-Nya. Seperti dinyatakan dalam surat an-Nisa’ ayat
99-100. Yang artinya:

Mereka itu, mudah-mudahan Allah mema’afkannya. Dan adalah Allah Maha Pema’af lagi Maha
Pengampun. Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini
tempat hijrah yang luas dan rizki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud
berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat
yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. dan adalah Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang:

1.1.Pengertian Taubat

• Taubat memiliki arti: berhenti melakukan kemaksiatan dan kembali menuju ketaatan.
• Taubat adalah amalan yang sangat dicintai Allah ta’ala:

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang


yang menyucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)

• Taubat hukumnya wajib atas setiap mukmin:

“Wahai orang-orang yang beriman bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang sungguh-
sungguh.” (QS. At-Tahrim : 8)
3

• Taubat bisa mendatangkan kemenangan:

‫َ و ﺗُ ﻮ ﺑُ ﻮ ا إِ ﻟَ ﻰ ﱠ ِﷲ‬

“Bertaubatlah kepada Allah, wahai orang-oran beriman sekalian agar kalian beruntung.”
(QS. An-Nur : 31)

Dan keberuntungan akan dicapai manusia tatkala dirinya merasa sangat butuh kepada-Nya
hingga Allah menyelamatkan jiwa yang terperosok mengikuti hawa nafsunya itu.

• Taubat yang sungguh-sungguh akan mendatangkan limpahan ampunan Allah atas dosa-dosa
seorang hamba. Dosa yang makin hari kian bertambah banyak.

‫ُﻢ‬

“Katakanlah: Wahai para hamba-Ku yang melampaui batas terhadap dirinya sendirinya,
janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah Mengampuni semua
dosa dan Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar: 53)

Saudaraku yang berbuat dosa, jangalah kalian berputus asa terhadap rahmat mu karena pintu
taubat itu senantiasa terbuka sampai matahari terbit dari arah barat.

Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda,

“Sesungguhnya Allah Ta’ala membentangkan tangan-Nya di malam hari untuk menerima


taubat hamba yang berdosa di siag hari. Dan Allah Ta’ala membentangkan tagan-Nya di
siang hari untuk menerima taubat hamba yang berdosa di malam hari, sampai matahari
terbit dari barat.” (HR. Muslim).

Betapa banyak orang yang bertaubat atas dosa-dosanya yang besar dan Allah menerima taubat
mereka. Allah ta’ala berfirman,

()
()

“Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sesembahan lainnya dan tidak
membunuh jiwa yang Allah haramkan kecuali dengan alasan yang benar, dan tidak berzina
dan barangsiapa yang melakukan demikian itu niscaya dia mendapat hukuman yang berat.
(Yakni) akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam
adzab itu dalam keadaan terhina. Kecuali orang-orang yang bertaubat dan beriman dan
mengerjakan kebajikan maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Allah Maha
Pengampun , Maha Penyayang.” (QS. Al-Furqan : 68-70)
4

1.2.Syarat Taubat

Taubat yang nasuhah (serius) tidak terlepas dari 5 syarat:

Pertama, Ikhlas karena Allah yaitu berniat semata-mata mengharap wajah Allah, pahala atas
taubatnya serta berharap selamat dari siksaan-Nya.

Kedua, menyesali kemaksiatan yang ia lakukan, merasa sedih dan berjanji untuk tidak
mengulanginya.

Ketiga, menjauhkan diri dari perbuatan maksiat sesegera mungkin. Jika perbutan tersebut melanggar
hak-hak Allah maka segera tinggalkan. Karena perbuatan tersebut haram dilakukan sehingga wajib
ditinggalkan.

Keempat, bertekad untuk tidak mengulangi kemaksiatan tersebut di waktu-waktu mendatang.

Kelima, hendaknya taubat dilakukan sebelum ditutupnya pintu taubat, yaitu sebelum ajal menjemput
dan sebelum terbitnya matahari dari arah barat. Allah Ta’ala berfirman,

َ‫ن‬

“Dan Taubat itu tidaklah (diterima Allah) dari mereka yang berbuat kejahatan hingga apabila
datang ajal kepada seorang diantara mereka barulah dia mengatakan, ‘Saya benar-benar taubat
sekarang.’” (QS. An-Nisa : 18)

Sabda Nabi shallallahu’alaihi wasallam,

“Barangsiapa yang taubat sebelum terbitnya matahari dari arah barat maka Allah terima
taubatnya.” (HR Muslim)

Ya Allah berilah kami taufik agar senantisa bertaubat dengan sungguh-sungguh dan terimalah amalan
kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha mengetahui.

1.3. Cara Taubat Nasuha


Taubat berarti menyesali kesalahan yang telah diperbuat. Nasuha dapat diartikan sungguh-
sungguh, jadi Taubat Nasuha dapat diartikan sebagai menyesali kesalahan yang telah diperbuat
dengan sunguh-sungguh. Sungguh-sungguh yang dimaksud di sini adalah tidak menulangi kesalahan
yang sama. Akan tetapi manusia merupakan makhluk yang sangat hina yang tidak memakai akal dan
pikiran mereka. Terkadang manusia ketika telah berbuat dosa, maka manusia langsung bertaubat akan
tetapi keesokan harinya mereka melakukan kesalahan itu lagi dan lagi hingga tak terhitung
jumlahnya. Maka taubat yang seperti ini tidak masuk dalam kategori taubat Nasuha.

5
Sesungguhnya tidak satu manusia pun di alam ini yang terbebas dari dosa walaupun kecil.
Namun demikian Allah swt dengan rahmatnya kepada hamba-hamba-Nya selalu memberikan kepada
mereka yang berbuat dosa kesempatan untuk bertaubat dari segala dosa dan kesalahan. Allah selalu
membukakan pintu taubat-Nya bagi hamba-hamba-Nya yang mau bertaubat selama ruhnya belum
berada di kerongkongan atau matahari terbit dari barat.

Taubat dari dosa menurut Al Ghozali adalah kembali kepada Sang Maha Penutup aib dan
Yang Maha Mengetahui yang ghaib (Allah swt). Ia merupakan awal perjalan orang-orang yang
berjalan, modal orang-orng sukses, langkah awal para pencinta kebaikan, kunci istiqomah orang-
orang yang cenderung kepada-Nya, awal pemilihan dari orang-orang yang mendekatkan dirinya,
seperti bapak kita Adam as dan seluruh para Nabi.(Ihya Ulumuddin juz IV hal 3)

Tata cara taubat nashuha :


1. Meninggalkan kemaksiataan yang dilakukannya.
2. Menyesali perbuatannya.
3. Bertekad kuat untuk tidak mengulangi lagi selama-lamanya.
4. Jika terkait dengan hak-hak orang lain maka hendaklah ia mengembalikannya kepada yang
memilikinya.

1.4.Macam – macam Taubat

1. Taubat nasuha yaitu taubat yang sungguh sungguh dan taubat ini yang biasanya di ampuni oleh
Allah swt

2. Taubat sambal yaitu taubat yang hanya dilakukan sesaat setelah seseorang mendengar sesuatu yang
membuat dia ketakutan.Biasanya orang yang melakukan taubat seperti ini adalah orang yang hanya
punya iman tipis .Orang yang melakukan taubat semacam ini biasa nya akan melakukan perbuatan
nya kembali.

Manfaat taubat yaitu dapat diampuni dosa nya oleh Allah swt,dapat mendekatkan diri pada Allah
swt,dapat di terima sebagai saudara olaeh kaum muslim di dunia. ciri – ciri seseorang

diterima taubatnya yaitu hatinya menjadi tenang setelah melakukan taubat.

1.5.CERITA BERTAUBAT

TAUBATNYA SEORANG PREMAN (Kisah Nyata Seorang Ulama Besar di Baghdad)

Sejak dini, aku hidup sebagai pemabuk, tersesat dan ahli maksiat. Menzalimi manusia, merampas
harta orang lain, makan riba dan bahkan menggebuki orang adalah pekerjaan harianku. Tak ada hari
dalam hidupku tanpa berbuat zalim terhadap manusia. Nyaris semua bentuk maksiat pernah aku
lakukan.. Bahkan terkadang orang-orang yang tinggal di sekitarku ngeri mendegar namaku…

6
-Aku ingin menikah-
Pada suatu hari, aku sangat ingin menikah karena merindukan punya anak yang akan
menghibur kehidupanku yang amat keras itu. Lalu, aku menikahi seorang gadis di kotaku
(Baghdad)dan setelah hampir setahun istriku pun melahirkan seorang bayi wanita yang amat mungil
lagi cantik. Bayi itu ku beri nama“Fatimah”.
Entah bagaimana, aku amat mencintai Fatimah, bahkan melebihi orang lain di sekitarku.
Semakin Fatimah tumbuh dengan sehat, imanku semakin tumbuh pula dalam hatiku dan maksiat
semakin berkurang dalam kehidupanku. Suatu hari, saat aku memegang gelas yang isinya khamar
(minuman yang memabukkan), Fatimah melihatnya. Ia mencoba mendekatiku dan menghalangi akau
meminum khamar tersebut. Aku tidak tahu kenapa Fatimah bisa melakukan hal itu. Pasti, Allah lah
yang membuat Fatimah bisa berbuat seperti itu.
Fatimah semakin besar. Imanku pun semakin bertambah dalam hatiku. Setiap aku mendekatkan diri
pada Allah satu langkah, maka seperti itu pula aku menjauh dari maksiat. Kondisi seperti itu terus
berlanjut sampai Fatimah berusia tiga tahun. Saat memasuki usia tiga tahun, tanpa sebab sakit
sedikitpun, Fatimah meninggal dunia.
-Kembali mejadi ahli maksiat-

Sungguh tak masuk akal.peristiwa “kematian Fatimah” membuatku putus asa dan aku
berbalik menjadi preman, lebih sadis dan kejam dari sebelum aku menikah…Aku kehilangan
kesabaran yang seharusnya dimiliki oleh orang beriman saat menghadapi ujian. Aku gagal total
dalam menghadapi ujian itu.
Kali ini, hidupku kembali sebagai ahli maksiat dan kezaliman. Bahkan lebih dahsyat dari sewaktu aku
masih muda. Akhirnya, setan benar-benar berhasil mempermainkan kehidupanku. Sampai pada suatu
saat, setan berkata padaku : "Hari ini, hari yang paling bahagia bagi kamu. Kamu silahkan mabuk
semabuk-mabukknya yang belum pernah terjadi sepanjang hidupmu…"

Mimpi hari kiamat


Akupun bertekad untuk mabuk dan minum khamar sebanyak-banyaknya. Sepanjang malam
itu kerjaku hanya minum dan minum khamar… Saat aku teler dan kemudian ketiduran, tiba-tiba aku
bermimpi. Dalam mimpiku, aku sedang menghadapi sebuah peristiwa besar, yakni kiamat. Matahari
tidak lagi memberikan cahayanya ke bumi. Laut berubah menjadi api raksasa.. Di bumi terjadi gempa
yang amat dahsyat.. Semua manusia berkumpul di padang mahsyar..Manusia sangat banyak dan hilir
mudik bergelombang-gelombang. Aku adalah salah satu di antara mereka.
Tiba-tiba, aku mendengar suara orang yang memanggil Fulan bin Fulan.. "Ayo segera
menghadap yang Maha Perkasa"… Saat itu aku melihat ada orang yang hitam pekat wajahnya karena
sangat ketakutan.. Tak lama kemudian, aku mendengar suara memanggil namaku sambil berkata :
"Ayo, segera kamu menghadap kepada yang Maha Perkasa"… Tiba-tiba saja semua manusia sangat
banyak itu menghilang dari sekelilingku… Tinggal aku sendiri di tengah padang mahsyar yang amat
luas itu.
Saat aku melihat ke suatu arah, tiba-tiba aku melihat ULAR yang sangat besar dan garang sedang
menuju ke arah tempat aku berdiri sambil membuka mulutnya lebar-lebar..Aku lari dan berlari
menjauh dari kejaran ular tersebut karena sangat takut, sampailah aku meihat seorang KAKEK yang
sudah sangat lemah.. Lalu aku berkata : "Bapak! Tolonglah aku dan selamatkan aku dari ular itu!"
Sang kakek berkata : "Wahai anakku, aku sendiri sangat lemah dan tidak berdaya sama sekali..
Cobalah anda lari ke suatu tempat di sana semoga ada yang bisa membantumu"..

7
Akupun berlari ke arah yang ditunjukkan kakek tersebut dan ular tersebut di belakangku,
sedang di hadapanku ada nyala api yang sangat panas…….

Saat itu aku berkata dalam diriku, kamu lari dari kejaran ular atau masuk ke dalam api besar itu?

aku berteriak memanggilnya kembali sambil berkata kepadanya: "Demi Allah, tolonglah selamatkan
aku! Engkau berkewajiban menyelamatkanku"… Kakek itu pun menangis karena sedih melihat
kondisiku sambil berkata : "Aku ini sudah sangat lemah, tidak mampu berbuat apa-apa, seperti yang
kamu lihat sendiri. Cobalah lari ke arah bukit sana, semoga kamu selamat.."
Akupun berlari sekencang-kencangnya ke arah bukit yang diisyaratkan kakek
tersebut…Sedangkan ular besar itu semakin mendekatiku. Setelah mendekati bukit tersebut, aku
mendengar riuh suara anak-anak sedang beteriak memanggil anak-ku Fatimah sambil berkata :
"Fatimah! Selamatkan ayahmu! Selamatkan segera ayahmu!"
Tiba-tiba saja Fatimah muncul di hadapanku. Seketika itu pula ketakutanku hilang dan rasa bahagia
masuk ke dalam dadaku karena bertemu anakku yang meninggal saat berusia tiga tahun. Aku sangat
bahagia karena bertemu anakku dan menyelamatkanku dari kondisi sulit seperti itu.. Lalu Fatimah
memelukku dengan tangan kanannya sambil mengusir ular besar itu dengan tangan kirinya. Aku
seperti mayat (orang yang sudah mati) tak berdaya karena ketakutan… Setelah ular itu pergi, Fatimah
tiba-tiba duduk di atas pangkuanku persis seperti saat dia masih hidup dulu.. Lalu Fatimah berkata :
"Wahai ayahanda tercinta! Sudah saatnya orang-orang beriman itu hati mereka khusyuk mengingat
Allah.(QS. Al-Hadid / 57 : 16)".
Setelah mendengarkan ucapan Fatimah, aku bertanya padanya : "Wahai anakku, apakah gerangan
ULAR BESAR itu? Lalu Fatimah menjawabnya: Itulah AMAL KEJAHATANMU. Dengan kejahatan
dan kezaliman, berarti ayahanda sendiri yang membesarkannya dan nyaris ia memakan
ayah..Tidakkah engkau tahu wahai ayahku bahwa semua amal yang dilakukan di dunia akan muncul
dalam bentuk makhluk tertentu pada hari kiamat nanti? LAKI-LAKI yang LEMAH itu,
menggambarkan AMAL SHOLEH ayah yang tak seberapa.. Engkau sendiri yang melemahkan dan
mengerdilkannya sehingga ia menangis melihat kondisimu dan tak mampu berbuat apa-apa
padamu."
Kemudian anakku meneruskan ucapannya : "Kalaulah bukan engkau sebagai orang tuaku dan
kalaulah bukan aku meninggal saat masih suci (anak-anak), tidak ada lagi yang bermanfaat
bagimu…."
-Tobat dan kembali ke pangkuan Allah-
Tiba-tiba aku terbangun sambil berteriak…"Saatnya ya Allah… Sekarang saatnya aku tobat yaa
Robb…Benar, kapan saatnya bagi orang beriman untuk khusyuk hatinya mengingat Allah? Aku
berjanji ya Allah…Sekarang juga saatnya…"
Setelah fikiranku agak tenang aku mandi. Saat itu persis waktu subuh. Setelah mandi, aku keluar
rumah menuju masjid dekat rumahku dengan semangat bertobat dan kembali kepada pangkuan Allah.
Saat aku masuk ke masjid, aku mendengar imam sedang membaca ayat persis seperti yang dibaca
anakku dalam mimpi :

8
�*َ

"Tidakkah sudah tiba saatnya bagi orang-orang beriman untuk khusyuk hati mereka mengingat Allah
dan terhadap apa yang yang turun dari kebenaran (Al-Qur’an). Dan janganlah mereka seperti orang-
orang ahlul kitab (Yahudi dan Nasrani) sebelumnya, maka lama masanya (mereka durhaka pada
Allah), lalu hati mereka jadi keras dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik. (QS. Al-
Hadid/57 :16)

Itulah cerita Malik Bin Dinar sebagaimana yang Beliau ceritakan sendiri. Seorang ulama besar
zaman tabi’in (generasi setelah sahabat) yang sebelumnya adalah preman besar. Beliau terkenal
dengan kebiasaannya menangis sepanjang malam sambil berdoa :
Ilahi… Engkau saja yang tahu siapa yang akan menjadi penghuni syurga dan siapa pula yang akan
menjadi penghuni neraka.. Yang manakah aku yaa Robb?
Yaa Allah! Jadikanlah aku penduduk syurga dan jangan jadikan aku penghuni nerakamu!

Itulah Malik Bin Dinar. Setelah taubat, beliau belajar Islam dengan sungguh-sungguh sampai menjadi
ulama besar di zamannya.

9
BAB II

2.ZIKIR

2.1.Defenisi Zikir

Dzikir atau mengucapkan kata-kata pujian yang mengingat kebesaran Allah SWT, adalah
amalan istimewa Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Allah tidak suka terhadap ucapan
buruk atau umpatan terhadap orang lain, yang dicontohkan bahwa Allah Maha Pema’af. Dalam surat
an-Nisa’ ayat 148-149 dinyatakan sebagai berikut:

Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang
yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Jika kamu melahirkan
sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka
sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha Kuasa.

Berpijak dari sifat-sifat Allah yang tersebut dalam al-Asma’ul Husna (‫ ) ا ﻻ ﺳ ﻤ ﺎ ء ا ﻟ ﺤ ﺴ ﻨ ﻰ‬yang diyakini
kebenarannya oleh para mukminin, yang merupakan bagian daripada tauhid sifat dan asma’, maka
merupakan kewajiban baginya untuk meniru dan berperilaku seperti yang dicontohkan oleh Allah
SWT.

Zikir adalah penolong yang mampu menghilangkan kelelahan dan keletihan jiwa akibat sibuk
dengan dunia, serta mampu mengisi kehampaan nurani. Zikir merupakan jalan menuju kebahagiaan
dan merengkuh kemenangan. Zikir mampu memberikan kehangatan ruhani sekaligus memberikan
kesembuhan jiwa.

Jika kita senantiasa berzikir, getaran ilahiyah akan mengalir dalam organ-organ tubuh kita.
Zikir mampu menyingkirkan awan ketakutan dan menepis kegundahan, serta menghadirkan
kebahagiaan. Persoalan hidup akan terasa ringan, jiwa yang terguncang akan kembali tenang, pikiran
pun menjadi terang. Zikir juga merupakan penyadar dan senjata ampuh untuk memusnahkan
kejenuhan pikiran, melenyapkan duka lara.

Zikir akan membuka kelapangan dada kita. Dalam zikir, terdapat makna sabar dan tawakal,
terkandung makna ridha dan berserah. Hanya dengan mengingat Allah, jiwa kita menjadi jernih dan
pikiran kita menjadi bersih.

Kegelisahan yang melanda kita di zaman sekarang karena kita melalaikan zikir kepada Allah.
Menyedikitkan tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir dalam kehidupan kita. Kita menjadi rakus karena
tidak tamak dalam berzikir. Kita menjadi berlumur dosa karena lupa bertasbih, kita menjadi angkuh
karena jarang membaca kalimat tauhid. Kejahatan para penguasa muncul karena mereka jarang
bertasbih, penyesatan agama hadir karena tasbih mereka mulai tidak jujur dan tahmid mereka mulai
luntur. Maka, jadilah mata hati kita semakin legam, jiwa kita semakin gosong, pandangan nurani kita
menjadi pendek.

10
2.2.Manfaat Zikir

Zikir memiliki faedah yang begitu besar. Salah satunya ialah sebagaimana riwayat Ibnu
Abbas. Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa melanggengkan zikir istighfar, niscaya Allah
melapangkan segala kesempitan hidupnya, mengeluarkannya dari segala kesusahan, dan
memberikannya rezeki dari arah yang tidak diduganya.” (HR Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).

Ibnu al-Qoyyim Rahimahullah mengatakan bahwa dzikir memiliki tujuh puluh tiga manfaat
yaitu:

1.Mengusir setan dan menjadikannya kecewa.


2. Membuat Allah ridah.
3. Menghilangkan rasa sedih,dan gelisah dari hati manusia.
4. Membahagiakan dan melapangkan hati.
5. Menguatkan hati dan badan.
6. Menyinari wajah dan hati.
7. Membuka lahan rezeki.
8. Menghiasi orang yang berdzikir dengan pakaian kewibawaan, disenangi dan dicintai manusia.
9. Melahirkan kecintaan.
10. Mengangkat manusia ke maqam ihsan.
11. Melahirkan inabah, ingin kembali kepada Allah.
12. Orang yang berdzikir dekat dengan Allah.
13. Pembuka semua pintu ilmu.
14. Membantu seseorang merasakan kebesaran Allah.
15. Menjadikan seorang hamba disebut disisi Allah.
16. Menghidupkan hati.
17. Menjadi makanan hati dan ruh.
18. Membersihkan hati dari kotoran.
19. Membersihkan dosa.
20. Membuat jiwa dekat dengan Allah.
21. Menolong hamba saat kesepian.
22. Suara orang yang berdzikir dikenal di langit tertinggi.
23. Penyelamat dari azab Allah.
24. Menghadirkan ketenangan.
25. Menjaga lidah dari perkataan yang dilarang.
26. Majlis dzikir adalah majlis malaikat.
27. Mendapatkan berkah Allah dimana saja.

11
28. Tidak akan merugi dan menyesal di hari kiamat.
29. Berada dibawah naungan Allah dihari kiamat.
30. Mendapat pemberian yang paling berharga.
31. Dzikir adalah ibadah yang paling afdhal.
32. Dzikir adalah bunga dan pohon surga.
33. Mendapat kebaikan dan anugerah yang tak terhingga.
34. Tidak akan lalai terhadap diri dan Allah pun tidak melalaikannya.
35. Dalam dzikir tersimpan kenikmatan surga dunia.
36. Mendahului seorang hamba dalam segala situasi dan kondisi.
37. Dzikir adalah cahaya di dunia dan ahirat.
38. Dzikir sebagai pintu menuju Allah.
39. Dzikir merupakan sumber kekuatan qalbu dan kemuliaan jiwa.
40. Dzikir merupakan penyatu hati orang beriman dan pemecah hati musuh Allah.
41. Mendekatkan kepada ahirat dan menjauhkan dari dunia.
42. Menjadikan hati selalu terjaga.
43. Dzikir adalah pohon ma’rifat dan pola hidup orang shalih.
44. Pahala berdzikir sama dengan berinfak dan berjihad dijalan Allah.
45. Dzikir adalah pangkal kesyukuran.
46. Mendekatkan jiwa seorang hamba kepada Allah.
47. Melembutkan hati.
48. Menjadi obat hati.
49. Dzikir sebagai modal dasar untuk mencintai Allah.
50. Mendatangkan nikmat dan menolak bala.
51. Allah dan Malaikatnya mengucapkan shalawat kepada pedzikir.
52. Majlis dzikir adalah taman surga.
53. Allah membanggakan para pedzikir kepada para malaikat.
54. Orang yang berdzikir masuk surga dalam keadaan tersenyum.
55. Dzikir adalah tujuan prioritas dari kewajiban beribadah.
56. Semua kebaikan ada dalam dzikir.
57. Melanggengkan dzikir dapat mengganti ibadah tathawwu’.
58. Dzikir menolong untuk berbuat amal ketaatan.
59. Menghilangkan rasa berat dan mempermudah yang susah.
60. Menghilangkan rasa takut dan menimbulkan ketenangan jiwa.
61. Memberikan kekuatan jasad.
62. Menolak kefakiran.
63. Pedzikir merupakan orang yang pertama bertemu dengan Allah.
64. Pedzikir tidak akan dibangkitkan bersama para pendusta.
65. Dengan dzikir rumah-rumah surga dibangun, dan kebun-kebun surga ditanami tumbuhan
dzikir.

12
66. Penghalang antara hamba dan jahannam.
67. Malaikat memintakan ampun bagi orang yang berdzikir.
68. Pegunungan dan hamparan bumi bergembira dengan adanya orang yang berdzikir.
69. Membersihkan sifat munafik.
70. Memberikan kenikmatan tak tertandingi.
71. Wajah pedzikir paling cerah didunia dan bersinar di ahirat.
72. Dzikir menambah saksi bagi seorang hamba di ahirat.
73. Memalingkan seseorang dari membincangkan kebathilan

2.3.Rahasia Dzikir

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari
mengingat Allah. Barangsiapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi.”
(Al-Munafiqun: 9)

Mengingat Allah (Dzikrullah) merupakan salah satu anjuran yang sangat ditekankan dalam Islam dan
merupakan bentuk nyata dari penghambaan kita kepada Allah Swt. Dzikrullah (mengingat Allah)
merupakan amalan yang sangat agung. Ia merupakan sebab diturunkannya berbagai nikmat, Penolak
segala bala’ dan musibah. Dzikir juga merupakan sebab kuatnya hati dan penyejuk hati manusia.

Zikir ini mempunyai manfaat yang sangat besar. Baik dalam kehidupan duniawi maupun ukhrawi.
Begitu juga sebaliknya, seorang yang lalai dalam mengingat Allah tentu akan meraih kerugian yang
tak terhinggah. Allah Swt menggolongkan orang-orang yang lalai dalam mengingat-Nya sebagai
kelompok yang rugi.

Dzikir bukan hanya sebuah tutur kata dan lafadz yang keluar dari lisan, melainkan suatu hakikat
yang mengakar dalam jiwa sehingga dapat menjadikan manusia terhubung dengan sang pencipta,
yaitu Allah Swt. Inti dari mengingat Allah adalah hati dan jiwa kita. Yaitu dengan mengingat Allah
Swt, manusia merasakan kehadiran dan Kebesaran-Nya.

Allah Swt bersabda kepada hamba-hambanya demikian, wahai anak adam, ingatlah aku
dalam hati dan jiwamu sehingga aku juga mengingatmu dalam hati dan jiwaku, ingatlah aku
dalam keramaian sehingga aku mengingatmu dalam keramaian”.1

2.4.Hakikat Dzikir
Dzikir bukan hanya sebuah tutur kata dan lafadz yang keluar dari lisan, melainkan suatu
hakikat yang mengakar dalam jiwa sehingga dapat menjadikan manusia terhubung dengan sang
pencipta, yaitu Allah Swt. Inti dari mengingat Allah adalah hati dan jiwa kita. Yaitu dengan
mengingat Allah Swt, manusia merasakan kehadiran dan Kebesaran-Nya.

13

1 .Biharul anwar, jilid 93, hal 158


BAB IV

KESIMPULAN

1. Tentunya taubat seorang yang berdosa hendaklah dilakukan secara serius dan
sungguh-sungguh bukan bertaubat kemudian dengan mudahnya dia mengulangi lagi
perbuatan maksiatnya. Inilah yang disebut dengan Taubat Nashuha artinya taubat yang
sebenar-benarnya, murni dan tulus, sebagaimana firman Allah swt,”Hai orang-orang yang
beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-
murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan
memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari
ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang
cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka
mengatakan: “Ya Rabb Kami, sempurnakanlah bagi Kami cahaya Kami dan ampunilah
kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. At Tahrim : 8)

2. Dosa yang dilakukan seorang manusia baik yang terkait dengan Allah swt, seperti :
tidak menjalankan perintah-perintah-Nya ataupun dosa yang terkait dengan manusia
lainnya, seperti : mencuri harta bendanya dan lainnya, menuntutnya untuk melakukan
taubat agar Allah swt memberikan ampunan kepadanya dan manusia yang dizhalimi
tersebut memberikan pemaafan kepadanya.

3. mengingat Allah atau Dzikrullah dapat menerangi hati dan akal pikiran. Terkait hal ini
Imam Ali as, berkata, “ ”, barang siapa yang
berdzikir dan mengingat Allah, Allah Swt akan menghidupkan hatinya serta menerangi
akal dan pikirannya.

4. Mengingat Allah merupakan perantara penyucian jiwa. oleh karena itu, Imam Ali
bin Abi Thalib as dalam nasehatnya kepada putranya Imam Hasan Mujtaba berkata, “
putraku,aku menasehatimu untuk senantiasa bertakwa kepada Allah Swt dan
membersihkan jiwamu melalui Dzikrullah”.

14
DAFTAR PUSTAKA

1. Al-jumanatul ‘Ali, Al-Qur’an dan terjemahan


2. Ilmu fiqih Islam Lengkap, Drs.H.Moh.Rifa’i
3. Malang Nian Orang Yang Tidak Sholat, Muhammad Abdul Malik Az-Zaghabi
4. Guide for Teens ( Nge’Friend sama Islam, Track#7 ), Teguh Iman Perdana
5. Saudariku jagalah Allah Niscaya Allah akan Menjagamu, Abdul Hamid Bin
Abdurrohman As-Sahibany

iii

Anda mungkin juga menyukai