Present
Present
TRANS SEMARANG
disusun oleh :
Tim Penyusun,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya yang telah memberikan banyak kesempatan, sehingga
kami dapat menyelesaikan Praktek Kerja Profesi (PKP) I di BLU UPTD Trans
Semarang kurang lebih 3 bulan dari Oktober hingga pertengahan Desember.
Tujuan dari penyusunan laporan PKP adalah salah satu syarat yang
wajib dipenuhi dalam Program Studi D IV Teknologi Rekayasa Otomotif.
Selain itu juga memperkenalkan dunia kerja kepada taruna Politeknik
Keselamatan Transportasi Jalan sebelum lulus dari dunia perkuliahan.
Terselesaikannya penyusunan laporan PKP ini tidak luput dari
bantuan dan motivasi serta partisipasi semua pihak. Untuk itu dengan segala
kerendahan hati kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih
kepada :
1. Ibu Dr. Siti Maimunah, S.Si, M.S.E, M.A. selaku Direktur Politeknik
Keselamatan Transportasi Jalan;
2. Bapak Ethys Pranoto, S.T, M.T selaku Ketua Program Studi DIV
Teknologi Rekayasa Otomotif yang telah memberikan arahannya;
3. Bapak Hendrix Setiawan, A.Md selaku Plt. Kepala BLU UPTD Trans
Semarang penulis untuk melakukan Praktek Kerja Profesi di BLU UPTD
Trans Semarang;
4. Bapak Edy Purwanto, A.TD., M.T dan Bapak Helmy Wibowo, S.Pd., M.T
selaku dosen pembimbing PKP yang telah memberikan banyak waktu,
pikiran, kesabaran dan dukungan untuk memberikan saran serta
pengarahan selama proses pengerjaan laporan;
5. Bapak Shobirin dan Bapak Fredy Chandra P selaku pembimbing
lapangan yang selalu mengarahkan dan memberi masukan kepada
penulis;
Kami menyadari penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun dari pembaca.
Semarang, 28 Oktober 2021
iii
Penulis
iv
DAFTAR ISI
II.1 Sejarah dan Perkembangan Lokasi BLU UPTD Trans Semarang ........
5
v
II.3.4 Produk layanan............................................................... 10
vi
III.2.4 Prosedur Manajemen Kendaraan .....................................
33
65
vi
i
IV.5.4 Penerapan Tanggap Darurat ........................................... 85
LAMPIRAN ................................................................................................. 91
Lampiran 7 Tugas dan Fungsi Jabatan BLU UPTD Trans Semarang .....
201
vi
ii
Gambar III.9 Ruang Divisi Operasional.......................................................28
Gambar III.10 Ruang Divisi Pengendalian...................................................28
Gambar III.11 Ruang Divisi SDM................................................................29
Gambar III.12 Ruang Divisi Keuangan........................................................29
Gambar III.13 Ruang Rapat.......................................................................30
Gambar III.14 Peta Jaringan Bus Kota Semarang........................................30
Gambar III.15 Kewajiban menggunakan masker.........................................37
Gambar III.16 Alat Pemadam Api Ringan....................................................41
Gambar III.17 Wearpack...........................................................................43
Gambar III.18 Sepatu Safety.....................................................................43
Gambar III.19 Sarung Tangan...................................................................44
Gambar III.20 Pelindung Kepala (Helm).....................................................44
Gambar III.21 Kacamata...........................................................................45
Gambar III.22 Pelindung Telinga...............................................................46
Gambar III.23 Rambu – Rambu.................................................................47
Gambar III.24 Masker...............................................................................47
Gambar IV.1 Monitoring Perjalanan Armada................................................59
Gambar IV.2 Formulir Pengecekan Kendaraan.............................................60
Gambar IV.3 Form Rekap Perawatan Armada..............................................61
Gambar IV.4 Penyemprotan Desinfectan pada Halte Trans Semarang...........85
DAFTAR TABEL
Tabel I.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan PKP .............................................. 3
Tabel II.1 Jumlah Tenaga SDM BLU UPTD Trans Semarang Tahun 2020 ........
11
Tabel II.2 Jadwal Kegiatan PKP .................................................................. 17
Tabel III.1 Prosedur Pelayanan BLU UPTD Trans Semarang ......................... 21
Tabel III.2 Data Keluhan Pelayanan BRT Trans Semarang Tahun 2020 ..........
22
Tabel III.3 Data Saran Pelayanan BRT Trans Semarang Tahun 2020 .............
23
ix
Tabel III.4 Rekapitulasi Keluhan & Saran ....................................................
23
Tabel III.5 Prosedur Perawatan Kendaraan Bermotor .................................. 32
Tabel III.6 Jenis-Jenis Alat Pemadam Kebakaran .........................................
41
Tabel IV.1 Alur Daily Check ....................................................................... 62
Tabel IV.2 Metode Perekrutan BLU UPTD Trans Semarang ........................... 67
Tabel IV.3 Identifikasi Risiko Potensi Bahaya ............................................... 75
Tabel IV.4 Parameter Probabilitas Risiko ..................................................... 77
Tabel IV.5 Parameter Konsekuensi Risiko ....................................................
78
Tabel IV.6 Probabilitas Risiko dan Konsekuensi Risiko .................................. 78
Tabel IV.7 Tingkat Risiko ........................................................................... 79
Tabel IV.8 Penilaian Risiko......................................................................... 80
Tabel IV.9 Pengendalian Risiko .................................................................. 83
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
ada di Kota Semarang. Hal yang membedakan Trans Semarang dengan
layanan bus kota lainnya adalah aksesibilitas yang mengharuskan pengguna
jasa menggunakan shelter (halte atau stasiun) khusus, serta armadanya
yang menggunakan pintu otomatis untuk aksesibilitas naik turun penumpang
dari sisi.
I.2 Tujuan
Tujuan pelaksanaan PKP 1 adalah :
I.3 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan PKP 1 adalah :
2
bergantian selama satu bulan sekali pada ke tiga bagian tersebut untuk
mendapatkan pengalaman.
Pelepasan PKP 1
Pelaksanaan PKP 1
Kunjungan Dosen I
Kunjungan Dosen II
Kembali ke PKTJ
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, tujuan, manfaat, ruang lingkup, waktu
dan tempat pelaksanaan PKP, dan sistematika penulisan laporan.
BAB II GAMBARAN UMUM
Bab ini berisi tentang profil umum BLU UPTD Trans Semarang dan
perkembangannya, profil, dan kelembagaan, serta sarana dan prasaarana
3
BAB III SISTEM LAYANAN OPERASIONAL PERUSAHAAN
Bab ini berisi tentang realitas Praktek Kerja Profesi yang dilaksanakan oleh
Perusahaan terkiat Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Standar
Pelayanan Minimal yang meliputi Perencanaan Perjalanan, Perawatan dan
Perbaikan Kendaraan, Manajemen Kendaraan, Manajemen SDM (pengemudi,
teknisi, kendaraan, dan sebagainya), penerapan Sistem Manajemen SMK3
atau HSE dan lain-lain yang eksisiting dilokasi PKP.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM
5
Pelabuhan Tanjung Emas ke ujung Elizabeth, yang mana dibagi menjadi
dua (III A dan III B). Keunikan dari koridor ini: sesampainya di Halte
Elizabeth, bus langsung meneruskan perjalanannya hingga Pelabuhan,
berbeda dengan layanan koridor lainnya dimana setelah mencapai titik
terminus, bus akan istirahat dan melakukan pergantian kru, mengingat rute
koridor 3 tergolong koridor dengan jarak menengah (dan terpendek
sebelum koridor VII dioperasikan). Armada ini dioperasikan oleh PT. Mekar
Flamboyan. Koridor IV diresmikan terlebih dahulu pada tanggal 2
Desember 2013 dengan trayek Terminal Cangkiran hingga Stasiun
Semarang Tawang. Pada awal peluncuran, koridor IV ini menggunakan
armada bus berukuran besar. Namun atas masukan dari berbagai pihak,
armada koridor ini diganti dengan bus berukuran medium. Koridor ini juga
pada awal rencara hanya sampai Bandara Ahmad Yani. Namun dengan
berbagai pertimbangan, mulai 1 Agustus 2014 jalur koridor ini
diperpanjang sampai Stasiun Tawang. Armada ini dioperasikan oleh PT
Matra Semar Semarang.
Koridor V dan VI diluncurkan pada tanggal 31 Maret 2017 di
Kampus Universitas Diponegoro. Menggunakan bus berukuran sedang,
Dishub menyediakan 14 armada bus dan 2 armada cadangan di masing
masing koridor. Koridor V merupakan Koridor terpanjang dalam operasional
Trans Semarang, dengan trayek Perumahan Bukit Kencana Jaya hingga
PRPP, dan menggunakan armada bantuan Kemenhub anggaran 2016
(Armada yang sama seperti BLU UPTD Trans Semarang). Koridor VI
beroperasi dengan trayek Universitas Diponegoro hingga Universitas Negeri
Semarang melalui Elizabeth. Koridor VI merupakan satu satunya koridor
Trans Semarang yang tidak melewati Balai Kota sebagai central hub-nya.
Armada di dua koridor ini dioperasikan oleh PT. Minas Makmur Jaya,
ditambah satu koridor khusus, Koridor Bandara, yang beroperasi pada 6
Oktober 2018.
Koridor VII diluncurkan pada tanggal 24 Mei 2018 di Balai Kota
Semarang. Menggunakan bus berukuran sedang dan tipe (dan warna) yang
seragam dari Koridor V dan VI, koridor ini merupakan koridor Loop kedua
setelah Koridor III dengan memutar di Tugumuda. Rencananya, akan ada
koridor VIII serta feeder (pengumpan) di beberapa titik yang tak busa
6
dijamah oleh bus. Dalam sejarah pengoperasiannya, pernah diadakan bus
khusus pelajar, dimana bus tersebut dikhususkan bagi para pelajar di
tingkat Sekolah (baik dasar, menengah pertama, dan menengah atas).
Namun per 14 Juli 2017, fasilitas ini dihapus untuk optimalisasi BRT dan
BRT khusus pelajar cenderung sepi (Sumber : Company Profile BLU UPTD
Trans Semarang).
II.3 Kelembagaan
7
transportasi dapat lebih fleksibel dan leluasa dalam mengelola
sumber daya, pelaksanaan tugas operasional publik dan
pengelolaan keuangan.
8
e. Terjangkau Penetapan besaran retribusi dan tarip atau
pungutan lain yang sah yang telah mempertimbangkan
kemampuan daya beli pengguna jasa.
2. MISI
Misi BLU UPTD Trans Semarang adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan pelayanan Bus Rapid Transit yang profesional
dan terjangkau.
b. Melaksanakan kemandirian pelayanan Bus Rapid Transit dengan
prinsip otonomi dalam pengelolaan Keuangan dan Sumber
Daya Manusia.
c. Mendorong berkembangnya transportasi perkotaan yang dapat
diandalkan dan berkesinambungan.
d. Meningkatkan sarana dan prasarana transportasi.
9
b) Koordinator Alat Komunikasi, Publikasi dan Informasi;
2. Divisi Sarana dan Prasarana;
a) Koordinator Pemeliharaan Shelter;
b) Koordinator Perencanaan dan Pengadaan Sarana Prasarana;
3. Divisi Pengendalian dan Pengawasan;
a) Koordinator Pengendalian Armada;
b) Koordinator Pengawasan Armada;
Gambar II.1 Struktur Organisasi BLU UPTD Trans Semarang Tahun 2019
(Peraturan Wali Kota Semarang Nomor 1 Tahun 2017)
10
menerapkan pembagian wilayah penumpang antara laki-laki dan
perempuan di dalam bus.
Tabel II.1 Jumlah Tenaga SDM BLU UPTD Trans Semarang Tahun 2020
(Divisi SDM BLU UPTD Trans Semarang)
No Divisi Jumlah
1 Keuangan 64
2 SDM 637
3 Umum 17
4 Operasional 129
5 Pengendalian 94
6 Sarpras 72
Kepala &
7 6
Bendahara
Jumlah 1019
1. Kompetensi SDM
A. Divisi Managerial Pengelola Keuangan BLU UPTD Trans
Semarang
1) Divisi Sumber Daya Manusia
a) Divisi Administrasi Kepegawaian
1. Koordinator Administrasi Kepegawaian
Mengkoordinir semua administrasi terkait pagawai
BLU UPTD Trans Semarang diantaranya : data
karyawan, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan,
Administrasi Rekruitmen, Data Lembur, Data Absensi
pegawai, jadwal karyawan, Administrasi Surat dan
edaran terkait aturan pegawai.
2. Staff Administrasi Kepegawaian
11
Membantu Koordinator Administrasi Kepegawaian.
2) Divisi Pengembanan SDM
a) Koordinator Staff Pengembangan SDM
Mengkoordinir dan memastikan semua yang terkait
kebijakan aturan tentang kepegawaian dilaksanakan
sebagaimana seharusnya, mengadakan On The Job
Training bagi calon pegawai, Memfasilitasi Pelatihan
untuk Pegawai, memfasilitasi Pengembangan SDM
(promosi pegawai), memastikan kebutuhan pegawai
tepat waktu dan tepat guna, melakukan penilaian kinerja
pegawai.
b) Staff Pengampu SDM
Pengampu perkoridor untuk memastikan semua
aturan terlaksana sebagaimana seharusnya, pengawas
pegawai per Koridor Trans Semarang.
c) Petugas Tiket Armada (PTA) dan Petugas Tiket Shelter
(PTS)
Memberikan pelayanan transaksi tiket dan informasi
kepada pengguna jasa baik di armada maupun di shelter.
3) Divisi Keuangan
a) Divisi Perencanaan dan Akuntansi
1. Koordinator Perencanaan dan Akuntansi
Mengkoordinir Perencanaan Anggaran, laporan
keuangan, serta neraca dan akuntansi BLU UPTD
Trans Semarang.
2. Staff Perencanaan dan Akuntansi
Membantu tugas Koordinator Perencanaan dan
Akuntansi.
b) Divisi Bendaharawan
1. Koordinator Bendaharawan
Mengkoordinir anggaran terkait anggaran gaji,
anggaran tunjangan, anggaran lembur karyawan,
12
pembayaran pajakdan kebutuhan anggaran lain di BLU
UPTD Trans Semarang.
2. Staff Bendaharawan
Membantu tugas Koordinator divisi bendaharawan.
3. Kasir
Menghimpun hasil pendapatan jasa layanan dan
menyetorkan kepada bendahara Penerimaan
bertanggung Jawab kepada Kepala Devisi Keuangan.
4) Divisi Umum
a) Divisi Perlengkapan dan Aset
1. Koordinator Perlengkapan dan Aset
Mengkoordinir kebutuhan dan kesesuaian
penempatan aset BLU UPTD Trans Semarang,
melakukan pencatatan dan pendataan Aset BLU UPTD
Trans Semarang.
2. Staff Perlengkapan dan Aset
Membantu tugas koordinator Perlengkapan dan
Aset.
b) Divisi Tata Usaha dan Rumah Tangga
1. Koordinator Tata Usaha dan Rumah Tangga
Mengkoordinir semua kebutuhan BLU UPTD
Trans Semarang secara umum meliputi Alat Tulis
Kantor, Alat kebersihan kantor, dll. Mengkoordinir surat
menyurat BLU UPTD Trans Semarang dan hubungan
dengan instansi luar terkait BLU UPTD Trans Semarang.
2. Staff Umum
Membantu Tugas Koordinator BLU UPTD Trans
Semarang terkait kebutuhan umumdan surat menyurat.
3. Staff Dokumen Kontrak
Memastikan dokumen penting BLU UPTD Trans
Semarang sesuai aturan yang berlaku.
B. Divisi Managerial Pengelola BLU UPTD Trans Semarang
1) Divisi Operasional
13
a) Divisi Operasional
1. Koordinator Operasional
Memastikan kegiatan operasional armada BLU
UPTD Trans Semarang sesuai dengan aturan.
2. Staff Operasional
Memastikan kesesuaian administrasi Divisi
Operasional.
3. Pengawas Angkutan (PA)
Pengawasan terhadap jalur dan rute armada,
kesesuaian angkutan di dalam armada dan
memastikan jumlah pengguna jasa di dalam armada
serta memastikan pengguna jasa telah tertiketi.
4. Driver
Pengemudi armada yang terkhusus Koridor
Bandara.
b) Divisi Alat Komunikasi, Publikasi dan Informasi
1. Koordinator ALKOM
Mengkoordinir terkait media social BLU Trans
Semarang, Publikasi informasi, dan dokumentasi
kegiatan BLU UPTD Trans Semarang. Menangani
kebutuhan informasi pengguna jasa untuk diteruskan
tiap divisi terkait.
2) Divisi Pengendalian
a) Divisi Pengendalian Armada
1. Koordinator Pengendalian Armada
Mengkoordinir kegiatan persiapan
armda sebelum dilepas untuk melaksanakan
operasional pelayanan kepada masyarakat,
memastikan armada siap dan layak beroperasi secara
aman dan nyaman.
2. Staff Pengendali
Memastikan kesesuaian administrasi Divisi
Pengendalian.
14
3. Petugas Timer
Mengatur interval keberangkatan setiap armada di
pool amsing-masing dan memastikan jumlah pengguna
jasa yang berangkat dari pool tersebut.
4. Petugas Persiapan Armada (P2A)
Melakukan checklist terhadap kelayakan armada
sebelum dan sesudah melaksanakan pelayanan.
Memastikan semua kelengkapan sperpart armada
sehingga layak jalan.
b) Divisi Pengawas Armada
1. Koordinator Pengawas Armda
Memastikan pelayanan terhadap pengguna jasa
aman dan nyaman.
2. Petugas Pengendali Pengawasan Armada (P3A)
Bertugas mengawasi pelayan sehingga berjalan
aman.
3) Divisi Sarana dan Prasarana
a) Divisi Pemeliharaan Shelter
1. Koordinator Pemeliharaan Shelter
Mengkoordinir kebersihan dan kerapian setiap
Shelter dan pool setiap koridor BLU UPTD Trans
Semarang.
2. Staff Sarpras
Memastikan kesesuaian administrasi Divisi Sarana
dan Prasarana serta memastikan Petugas kebersihan
menyelesaikan tugas sesuai aturan.
3. Petugas Kebersihan (Cleaning Service)
Membersihkan shelter, pool dan lingkungan BLU
UPTD Trans Semarang.
b) Divisi Perencanaan dan Pengadaan Sarana Prasarana
1. Koordinator Perencanaan dan Pengadaan Sarana dan
Prasarana
15
Mengkoordinir perencanaan pengadaan Shelter dan
kebutuhan sarana BLU UPTD Trans Semarang.
II.3.6 Tugas dan Fungsi
Tugas dan Fungsi tiap jabatan di BLU UPTD Trans Semarang
ada di Lampiran 7.
16
Gambar II.2 Bagian Alir
(Hasil Observasi)
II.4.2 Pengumpulan dan Analisis Data
Pengumpulan data merupakan aktivitas yang dilakukan guna
mendapatkan informasi yang diperlukan dalam rangka mencapai
tujuan dari suatu penelitian (Gulo, 2002), sedangkan menurut
Suharsimi Arikunto (2010), instrumen pengumpulan data adalah
alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam
kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan dipermudah olehnya. Data dibagi menjadi 2, yaitu
data primer dan data sekunder. Berikut data-data yang dibutuhkan
dalam penelitian :
1. Data Primer
a. Penerapan perencanaan perjalanan
b. Perawatan dan pemeliharaan kendaraan bermotor
c. Manajemen kendaraan
d. Manajemen Sumber Daya Manusia
e. Penerapan SMK3 atau HSE
2. Data Sekunder
a. Studi Literatur
b. Profil dan kelembagaan
c. Sistem layanan operasional
17
Minggu ke-9 Kendaraan Pool Meteseh
2. Laporan
Minggu ke-10 sampai Kerusakan Pool Pudak
minggu ke – 12 Payung
3. Perbaikan
Kendaraan
4. Laporan
Perbaikan
5. Pemeriksaan
Kendaraan
Keterangan :
18
BAB III
SISTEM LAYANAN OPERASIONAL BLU UPTD TRANS SEMARANG
19
e. Benefit adalah tolok ukur dari keuntungan, biaya pelayanan
yang lebih murah, dan peningkatan pendapatan operasional;
dan
f. Impact adalah tolok ukur dampak lingkungan atau
masyarakat yang menurun, meningkatnya derajat mobilitas
masyarakat, meningkatnya kesejahteraan.
3. Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan
sebagai patokan dalam melakukan kegiatan
4. Secara khusus selain pelayanan yang harus diberikan kepada
masyarakat dan stakeholder maka juga harus meningkatkan
manajemen yang meliputi :
a. Manajemen Sumber Daya Manusia;
b. Manajemen Keuangan;
e. Mutu pelayanan.
20
III.1.2 Mekanisme Prosedur Pelayanan
21
dan menghimpun seluruh data akhir pelayanan semua koridor
dioperasionalkan untuk operasiomal keesokan harinya.
Materi pengaduan :
22
Jenis Keluhan Jumlah
Keluhan
Tabel III.3 Data Saran Pelayanan BRT Trans Semarang Tahun 2020
(Divisi Pengendalian BLU UPTD Trans Semarang)
Jenis Saran Jumlah
Saran
Penambahan Halte 63
Penambahan Armada 61
Penambahan Rute 18
23
Gambar III.1 Grafik Rekapitulasi Keluhan & Saran
(Divisi Pengendalian BLU UPTD Trans Semarang)
24
Gambar III.2 Papan Informasi terkait tarif BLU UPTD Trans
Semarang
(Hasil Observasi)
25
III.1.6 Rencana Pelaporan kepada Ditjendat
Pelaporan kepada Direktorat Jendral Perhubungan Darat
yang didasari dengan Peraturan Walikota Semarang Nomor 75
Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Perhubungan Kota Semarang, setiap
sesuatu kegiatan harus melaporkan kepada Direktoral Jendral
Perhubungan Darat. Contoh Pelaporan kepada Direktorat Jendral
Perhubungan
Darat ada di Lampiran
III.2 Sistem Operasional di BLU UPTD Trans Semarang
2. Bus Kecil
26
Gambar III.6 Bus Kecil
(Hasil Observasi)
3. Feeder
4. Kendaraan Sarpras
27
Gambar III.8 Kendaraan Sarpras
(Hasil Observasi)
5. Ruang Divisi Operasional
28
Gambar III.10 Ruang Divisi Pengendalian
(Hasil Observasi)
7. Ruang Divisi Sumber Daya Manusia
29
Gambar III.13 Ruang Rapat
(Hasil Observasi)
30
waktu total perjalanan yang dibutuhkan, termasuk berhenti dan
tundaan, dari suatu tempat menuju tempat lain melalui rute
tertentu (Tamin, 2000).
Dalam hal ini, BLU UPTD Trans Semarang bekerja sama
dengan berbagai pihak untuk menentukan rute yang mencakup
seluruh akses Semarang serta memiliki 9 koridor bus dan 3 rute
feeder.
1. Koridor I (Terminal Mangkang – Terminal Penggaron),
2. Koridor II (Terboyo – Terminal Sisemut, Ungaran),
3. Koridor III (Pelabuhan Tanjung Emas – Elizabeth – Pelabuhan
Tanjung Emas),
4. Koridor IV (Terminal Cangkiran – Ngaliyan – Stasiun Tawang),
5. Koridor V (Meteseh – Bandara – PRPP),
6. Koridor VI (Undip Tembalang – Unnes Sekaran),
7. Koridor VII (Terboyo – Balaikota – Terboyo),
8. Koridor VIII (Terminal Cangkiran – Gunungpati – Simpang
Lima),
9. Koridor Bandara Malam (Bandar Udara Internasional Ahmad
Yani – Simpang Lima),
10. Feeder 1 (Ngaliyan - PRPP (Jalan Madukoro),
11. Feeder 2 (Pasar Banget Ayu - Kaligawe),
12. Feeder 4 (Terminal Gunung Pati - BSB - UNNES).
31
III.2.3 Prosedur Perawatan dan Perbaikan Kendaraan Bermotor
Tabel III.5 Prosedur Perawatan Kendaraan Bermotor
(Keputusan Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang Nomor : 050/7916)
32
III.2.4 Prosedur Manajemen Kendaraan
BLU UPTD Trans Semarang dilakukan dengan cara melihat
bagaimana kondisi bus apabila kondisi bus tidak layak untuk
beroperasi maka bus tersebut tidak akan diijinkan beroperasi oleh
BLU UPTD Trans Semarang dan akan di gantikan oleh bus cadangan
yang kondisi layak untuk beroperasi. Peformansi atau penampilan
bus dalam keadaan bersih dan laik dipandang baik bagian luar
(exterior) maupun bagian dalam (interior), meliputi :
1. Persyaratan Umum Kendaraan Bus
a. Exterior
1) Bodi : Kondisi baik (tanpa kerusakan)
2) Kaca : Kondisi baik (kaca pintu, jendela tanpa
kerusakan)
3) Identitas : Kondisi tanda, stiker di bodi bus baik
(terpasang, tanpa kerusakan, tulisan jelas) meliputi :
a) Tanda nomor kendaraan bermotor (plat nomor);
b) Tanda uji kendaraan bermotor (plat & stiker uji);
c) Tanda nama operator (nama operator);
d) Tanda urut kendaraan (nomor bodi);
e) Tanda informasi trayek (papan trayek); dan
f) Tanda informasi pengaduan.
4) Pintu : Kondisi baik (pintu utama & pintu darurat)
5) Papan trayek: kondisi baik, terpasang di depan dan
belakang, mudah terlihat, dan dilengkapi lampu.
6) Lampu : kondisi baik (tanpa kerusakan)
b. Interior
Persyaratan yang diberikan oleh Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informatika Provinsi SEMARANG :
1) Kabin : Kondisi baik (tanpa kerusakan dan bersih);
2) Jok : Kondisi baik (tanpa kerusakan) Ada jok khusus
diffable
3) Handle : Kondisi baik (handle terpasang kuat)
33
4) Partisi : Kondisi papan pembatas penumpang dengan
pintu baik; dan
5) Informasi : Kondisi tanda, stiker, alat petunjuk,
larangan untuk penumpang terpasang/melekat dengan
baik.
2. Persyaratan Teknis Kendaraan Bus
a. Telah menjalani pemeriksaan berkala oleh instansi yang
berwenang melakukan pengujian kendaraan bermotor agar
kondisi kendaraan tetap memenuhi persyaratan teknis dan
kondisi laik tetap jalan;
b. Telah melakukan perawatan rutin atau daily check; dan
c. Perawatan yang sesuai dengan standar ATPM dan standar
operasi perawatan.
3. Perlengkapan kendaraan bus
a. Kendaraan yang akan beroperasi harus memiliki
Perlengkapan Standar Karoseri dengan kondisi baik dan
berfungsi baik sebagai berikut:
1) Alat pemadam api ringan/APAR berfungsi dengan baik
dan masa pakai masih memenuhi ketentuan;
2) Palu pemecah kaca;
3) Ban cadangan;
4) Indikator-indikator kondisi baik dan berfungsi dengan
semestinya
34
6) Kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan / P3K
standar.
35
Manajemen SDM juga memiliki fungsi untuk mengambil
kebijakan tentang gaji sebagai bentuk penghargaan terhadap kinerja
karyawan. Pengelolaan struktur gaji yang baik dan adil akan
mempengaruhi iklim kerja dalam sebuah perusahaan.
4. Pusat pelatihan dan penasihat (Training and Development)
Divisi SDM bertanggung jawab terhadap semua program untuk
melatih karyawan melakukan tugasnya. Manajemen juga harus
mencari solusi terhadap kendala yang dialami oleh SDM agar kinerja
tetap maksimal dan berkualitas.
5. Membuat relasi (Employe Relations)
Manajemen juga memiliki tugas untuk membangun hubungan
dengan pihak luar terkait dengan SDM, yaitu serikat pekerja.
Tujuannya adalah agar iklim kerja menjadi kondusif karena dapat
menyelesaikan permaslahan dengan baik, tanpa harus melakukan
tindakan yang berlebihan, seperti demonstrasi ataupun mogok kerja.
Selain membuat relasi dengan pihak luar, divisi SDM juga
memiliki peran untuk melakukan integrasi hal yang berkaitan dengan
kepentingan perusahaan dan karyawan.
6. Mengatasi permasalahan (Personal Research)
Divisi SDM memiliki wewenang untuk mengatasi permasalahan
yang sering timbul pada karyawannya. Melakukan analisis pada setiap
permasalahan dan mencari solusi terbaik untuk menyelesaikannya.
7. Menangani kesehatan dan keselamatan pekerja (Safety and Health).
36
Gambar III.15 Kewajiban menggunakan masker
(Sumber : www.instagram.com/transsemarang)
Manajemen SDM bertugas untuk membuat iklim kerja di
perusahaan menjadi kondusif, sehat dan aman. Keselamatan kerja dan
kesehatan semua karyawan menjadi tanggung jawab divisi ini. Karena
adanya Covid-19, Manajemen SDM mewajibkan seluruhnya baik
karyawan dan penumpang dengan penggunaan masker dan
melakukan jarak aman 1 meter.
37
Enviromental akan tetapi belum diterapkan karena cabang Unit
Transportasi masih dalam proses pengembangan dan kurangnya
ketersediaan sumber daya manusia yang menguasai dalam bidang
Health, Safety, Security and Enviromental. Pelayanan yang diberikan
oleh Operator mencakup standar pelayanan dunia transportasi
pelayanan umum (Public Service), yang mencakup ketepatan waktu,
kenyamanan, kehandalan (Reliability) dan keselamatan (Safety).
1) Rencana Operasi
Rencana operasi ditetapkan oleh Dinas Perhubungan Kota
Semarang melalui BLU UPTD Trans Semarang bersama Operator
Utama, selanjutnya pengoperasian bus BLU UPTD Trans Semarang
mengikuti Rencana Operasi tersebut.
2) Total Armada
Jumlah bus beroperasi di dalam trayek BLU UPTD Trans
Semarang ditentukan oleh BLU UPTD Trans Semarang atau jumlah
bus beroperasi minimal 90%.
3) Pelayanan Trayek
Operasi Bus BLU UPTD Trans Semarang mencakup
pelayanan menaikkan dan menurunkan penumpang di setiap halte
yang telah ditentukan sepanjang trayek BLU UPTD Trans
Semarang.
Dikarenakan adanya wabah Covid-19, pelayanan trayek dibatasi.
4) Lokasi Pemberangkatan
Lokasi dan rute pemberangkatan pertama ditetapkan oleh
BLU UPTD Trans Semarang.
5) Lokasi Pemulangan
Lokasi dan rute pemulangan akhir ditetapkan oleh BLU
UPTD Trans Semarang. Dikarenakan adanya wabah Covid-19,
lokasi pemulangan diubah.
6) Waktu Berangkat
Bus pertama berangkat dari lokasi pemberangkatan awal
pada pukul 05.00 WIB ditetapkan oleh BLU UPTD Trans Semarang. 7)
Waktu Pulang
38
Bus terakhir berangkat dari lokasi pemberangkatan pada
pukul 17.00 WIB menuju ke pool masing-masing koridor setelah
mencapai halte terakhir yang ditetapkan oleh BLU UPTD Trans
Semarang.
8) Penghentian Operasi Bus
BLU UPTD Trans Semarang melalui Petugas Lapangan
dapat memberikan teguran/memulangkan/menghentikan operasi
bus apabila bus selama operasi dianggap tidak memenuhi syarat-
syarat yang disebut dalam standar operasi ini melalui koordinasi
petugas operasi dan operator utama.
9) Tata Cara Penghentian Bus Operasi
Petugas dapat menghentikan operasi bus dengan
ketentuan standar prosedur penghentian bus sebagai berikut :
a) Bus berhenti di lokasi Halte dan Terminal yang ditunjuk
petugas;
b) Apabila bus dipulangkan tidak sesuai jadwal rutin, petugas
mengkoordinasikan kepada BLU UPTD Trans Semarang
dengan alasan yang dapat dibenarkan;
c) Apabila bus dipulangkan karena pelanggaran Standar Operasi,
petugas lapangan mengumpulkan data/bukti/keterangan saksi
dan melaporkan secepatnya kepada BLU UPTD Trans
Semarang untuk dimintakan klarifikasi kepada Operator utama
Bus BLU UPTD Trans Semarang.
39
berbagai dampak yang tidak dinginkanantara lain yang menyangkut
aspek keselamatan dan kesehatan kerja.
Di Indonesia ada beberapa pedoman penerapan SMK3
Konstruksi salah satunya adalah PP No. 50 tahun 2012. Peraturan
tersebut berisi tentang peraturan SMK3 Sistem Manajemen K3 di
perusahaan konstruksi, khususnya Kontraktor Jasa Konstruksi adalah
masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara umum di
Indonesia masih sering terabaikan. Dalam PP No. 50 tahun 2012
penerapan SMK3 bertujuan untuk meningkatkan efektifitas
perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang terencana,
terukur, terstruktur, dan terintegrasi. Juga mencegah dan mengurangi
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan
manajemen, pekerja atau mekanik.
3. Alat Pelindung Diri
Berdasarkan undang-undang terkait SMK3 dapat ditarik
kesimpulan mengenai Alat Pelindung Diri (APD) dan berikut contoh
APD standar :
40
oli/pelumas, lap bekas membersihkan tumpahan bahan bakar/oli,
cairan pembersih yang mengandung alkohol. Alat pemadam
kebakaran terdiri dari berbagai jenis dan disesuaikan dengan
kelaskelas api dan media pemadamannya. Jenis-jenis dari alat
pemadam kebakaran meliputi :
Tabel III.6 Jenis-Jenis Alat Pemadam Kebakaran
(www.pandawalima.co.id/ jenis-jenis-fungsi-dan-
caramenggunakan-apar-alat-pemadam-api-ringan)
Kelas Jenis Tipe Api Media
Pemadam
an
41
Kelas Kebakaran Pada Benda-Benda Pasir Halus
“D” Logam Padat, Contoh: Natrium, Dan Kering,
Magnesium, Alumunium, Kalium Dry Powder
Khusus.
42
Gambar III.18 Sepatu Safety
(Hasil Observasi)
43
Gambar III.19 Sarung Tangan
(Hasil Observasi)
e. Pelindung Kepala
Pelindung kepala (helm) digunakan mekanik dan petugas
checklist untuk melindungi kepala agar tidak cidera akibat ada
benda yang jatuh dan hendak menimpa bagian kepala.
44
Gambar III.21 Kacamata
(Hasil Observasi)
g. Pelindung Telinga
Pelindung telinga digunakan mekanik untuk melindungi
telinga kita dari gangguan pendengaran yang berdampak pada
ketulian, yakni pada saat bekerja diarea yang tingkat
kebusingannya melebihi standar.
45
Gambar III.23 Rambu – Rambu
(http://agtry.com/kumpulan-rambu-himbauan/)
i. Masker
Kewajiban penggunaan masker pada saat wabah Covid-19
merupakan tindakan yang dilakukan BLU UPTD Trans Semarang
untuk memutus rantai penyebaran. Masker yang digunakan pun
harus mematahui standar kesehatan. Masker pun digunakan tidak
pada saat terjadi wabah saja, masker pun wajib digunakan pada
saat mekanik bekerja.
46
Gambar III.24 Masker
(Hasil Observasi)
47
ditentukan oleh masing-masing perusahaan. Seorang pekerja
tinggal mengikuti peraturan pemakaian pakaian kerja serta alat
pelindung diri yang sudah ditentukan perusahaan. Perlu
mendapatkan penekanan adalah kesadaran dan kedisiplinan
pekerja untuk memakai pakaian dan alat-alat peindung diri
tersebut. Kadang-kadang pekerja enggan memakai alat pelindung
diri karena merasa kurang nyaman atau tidak bebas. Hal ini dapat
berakibat fatal. Pekerja tidak menyadari akibat atau dampak yang
terjadi apabila terjadi kecelakaan kerja.
48
BAB IV
49
memenuhi standar kelaikan jalan adalah PT. Sembilan Sembilan
Cahaya. Rute pada Koridor I sebagai berikut :
50
Gambar IV.1 1 Peta koridor I
IV.1.2 Koridor V Meteseh
Koridor V diluncurkan bersamaan dengan Kordor VI pada
tanggal 31 Maret 2017 di Kampus Universitas Diponegoro.
Menggunakan bus berukuran sedang yang disediakan oleh Dishub
sebanyak 14 armada bus dan 2 armada cadangan menggunakan
armada bantuan Kemenhub anggaran 2016. Koridor V menjadi
Koridor dengan rute terpanjang dalam operasional Trans
Semarang. Koridor V menggunakan bus ukuran sedang untuk
melayani penumpang dengan tujuan Meteseh – PRPP. Pada
Koridor I operator yang memenuhi standar kelaikan jalan adalah
PT. Sembilan Sembilan Cahaya. Berikut rute perjalanan koridor V
:
a. Dari Meteseh: Meteseh Jl. Dinar Mas Raya Victoria Residence – Jl.
Prof. Suharso– Jl. Gendong – Jl. Ketileng – Jl. Kedung Mundu – Jl.
Tentara Pelajar – Jl. MT. Haryono – Jl. Sriwijaya – Jl. Pahlawan –
Jl. Menteri Supeno – Bundaran Simpang Lima (transit point) – Jl.
Gajahmada – Jl. Pemuda Balaikota (transit point) – Bundaran
Tugumuda - Jl. Dr Sutomo – Jl. Kali Garang – Jl. Pamularsih –
51
Bundaran Kalibanteng – Jl. Jendral Sudirman – Jl. Anjasmoro PRPP
– Bandara Ahmad Yani - PRPP
52
warna yang sama dengan Koridor V dan VI. Koridor ini memiliki
rute Loop dengan memutar di Tugumuda. Koridor VII melayani
penumpang dengan rute Terminal Terboyo – Pemuda. Pada
Koridor I operator yang memenuhi standar kelaikan jalan adalah
PT. Cakra Mega Transport. Rute perjalaan koridor VII dapat
dilihat seperti dibawah ini :
b. Dari Pemuda : Jl. Pemuda Balaikota – Jl. Imam Bonjol Udinus – Jl.
Kapten Piere Tendean – Jl. Suzuki Pemuda – Jl. Kolonel Sugiono –
Jl. Empu Tantular – Stasiun Tawang – Jl. Merak – Jl. MT. Haryono
(Sayangan) – Jl. Patimura – Jl. Citarum Relokasi Pasar Johar – Jl.
Arteri Soekarno-Hatta – Jl. Wolter Monginsidi – Jl. Kaligawe Genuk
– Terminal Terboyo
53
Gambar IV.1 3 Peta Koridor VII
54
Raya - Jl. Jedung Raya - Jl. Raya Manyaran Gunung - Terminal
Gunung Pati.
b. Rute B : Terminal Gunung Pati - Jl. Raya Manyaran Gunung Pati -
Jl. Jedung Raya - Jl. Gunung Pati Raya - Jl. Wonosari - Jl. Muntal -
Jl. Patemon - Jl. Raya Sekaran - Jl. Taman Siswa - Jl. Kampus
Timur BNI (putar balik) - Jl. Taman Siswa - Jl. Raya Banaran - Jl.
Sekaran Raya - Jl. Ampel Gading Raya - Jl. Muntal - Jl. Wonosari -
Jl. Gunung Pati Raya - Jl. Jedung Raya - Jl. Raya Manyaran
Gunung - Terminal Gunung Pati - Jl. Raya Manyaran Gunung Pati -
Jl. Cepoko Raya - Jl. Raya Kaligetas - Jl. Raya Jatibarang - Jl. H.
Subeno - BSB - Tugu BSB (putar balik) - Jl. Raya Semarang Boja -
Jl. Rm Hadi Subeno - Jl. Raya Jatibarang - Jl. Raya Kaligetas - Jl.
Cepoko Raya - Jl. Raya Manyaran Gunung Pati - Terminal Gunung
Pati.
55
IV.3.1 Perbaikan Ringan (kecil)
Perawatan berkala-ketentuan brp km, apa saja yg termasuk,
Servis ringan (kecil) + sparepart
Selain ganti oli, perawatan lainnya yang harus dilakukan adalah melakukan servis
ringan. Berbeda dengan servis besar yang menyasar komponen mesin, pada
servis kecil fokus perbaikan adalah membersihkan karburator.
- Mengisi oli yang kurang dari batas minimum – Meskipun banyak yang
merekomendasikan untuk interval penggantian oli mesin setiap 10.000
km, akan tetapi hal tersebut bukanlah sebuah patokan untuk tidak
mengecheck batas ketinggian oli setiap hari. Bahkan untuk interval 3-5
hari jumlah oli bisa berkurang dari batas minimum dikarenakan armada
beroperasi setiap hari, hal ini akan menjadi bahaya ketika dibiarkan terus
dan akan mengenai mesin. Namun hal itu adalah normal untuk sebuah
armada dengan kondisi menyala dari pagi sampai sore hari.
- Mengisi air radiator dan air accu – Pada saat memeriksa kondisi dan
ketinggian batas oli, maka pastinya juga dibarengi dengan memeriksa air
radiator dan air accu pada saat yang sama. Letak air radiator dan cairan
cadangannya pada bagian belakang kiri di dalam kap mesin bus,
sedangkan letak baterai pada bagian kiri dekat dengan ban belakang bus.
- Membersihkan pool baterai – Pada umumnya umur baterai berkisar
antara 3 sampai 5 tahun sebelum hal itu perlu untuk dilakukan
penggantian namun juga tergantung dari penggunaannya. Sekarang ada
beberapa jenis baterai yang mempunyai semacam indikator yang
menunjukkan bahwa baterai tersebut masih bagus, butuh tambahan
cairan atau perlu dicharge ulang. Meskipun indikator tersebut tidak
selamanya akurat. Salah satu masalah yang paling umum yang bisa
terjadi pada baterai adalah korosi yang dapat terbentuk pada terminal
baterai. Jika terminal tesebut terlihat seperti telah tumbuh semacam
lumut hijau, maka gosoklah dengan sikat gigi bekas dan campuran 50-50
air dan baking soda. Pastikan kabel baterai terikat kuat ke terminal
sehingga aliran arus bisa terjadi sempurna dan komponen-komponen
yang butuh kelistrikan bisa berfungsi dengan baik.
- Membersihkan filter ac dan filter udara – Pembersihan filter udara dan
filter ac diwajibkan setiap 1 minggu sekali dikarenakan jika filter dibiarkan
kotor maka udara yang dihirup penumpang di dalam armada bukan lagi
udara bersih melainkan kotor.
- Mengganti lampu batas – Pada setiap armada selesai beroperasi jika
terdapat lampu utama maupun lampu pemberi tanda mati maka lampu
harus diganti, dikarenakan jika lampu dibiarkan mati maka bisa
membahayakan pengemudi maupun pengendara lain apalagi di malam
hari
56
Servis besar pada dasarnya adalah usaha untuk mengembalikan mesin
kendaraan ke performa terbaiknya. Dalam proses ini, bagian dalam mesin
akan dibersihkan, dan kalau ada komponen yang rusak akan diganti.
57
BAB V
58
DAFTAR PUSTAKA
59
LAMPIRAN
60
Lampiran 4 Laporan Harian Pelaksanaan PKP I
LAPORAN HARIAN PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA PROFESI I
DI BLU UPTD TRANS SEMARANG KOTA
SEMARANG
61
18.00-
Ishoma
18.30
18.30- Rampcheck 1. Melaksanakan
22.20 checklist Bus
dan Perbaikan
Koridor I
2. Melaksanakan
perbaikan Bus
Koridor I
a. Melakukan
perbaikan
ringan pada 4
Bus
b. Pengisian air
accu, perbaikan
master kopling,
perbaikan wiper
Selasa, 5 16.00- Timer Mencatat waktu
Oktober 18.00 kedatangan
Kedatangan
2021 armada
Bus
18.00-
Ishoma
18.30
18.30- Pemeliharaan 1. Melaksanakan
22.15 checklist Bus
dan Perawatan
Koridor I
Bus 2. Melaksanakan
perbaikan Bus
Koridor I
a. Melakukan
perbaikan
ringan pada 5
Bus
b. Penggantian oli
dan filter oli,
perbaikan
kopling
Rabu, 6 16.00- Timer Mencatat waktu
Oktober 18.00 kedatangan
Kedatangan
2021 armada
Bus
18.00-
Ishoma
18.30
18.30- Rampcheck 1. Melaksanakan
22.30 checklist Bus
dan Perbaikan
62
Koridor I
2. Melaksanakan
perbaikan Bus
Koridor I
a. Melakukan
perbaikan
ringan pada 5
Bus
b. Penyetelan rem,
pengisian fluida
rem,
penggantian
ban,
penggantian
van belt
Kamis, 7 16.00- Timer Mencatat waktu
Oktober 18.00 kedatangan
Kedatangan
2021 armada
Bus
18.00-
Ishoma
18.30
18.30- Pemeliharaan 1. Melaksanakan
22.10 checklist Bus
dan Perawatan
Koridor I
Bus 2. Melaksanakan
perbaikan Bus
Koridor I
a. Melakukan
perbaikan
ringan pada 6
Bus
b. Penggantian van
belt, perbaikan
master kopling,
penggantian
ban
63
Lampiran 5 Kartu Asistensi Laporan PKP
Kartu Asistensi Laporan Praktek Kerja Profesi Diploma IV
Teknologi Rekayasa Otomotif Politeknik Keselamatan
Transportasi Jalan
1. Sugiyarto, M.Pd.
64
Lampiran 6 Logbook PKP
LOG BOOK
PRAKTEK KERJA PROFESI
ttd ttd
65
LOG BOOK
PRAKTEK KERJA PROFESI
66
mengganti fuse
- Semua perbaikan
armada dilakukan
oleh mekanik
- Pengisian air accu
pada armada 014.
Pengisian air accu
dilakukan oleh
yoga dan candra
ttd Ttd
67
LOG BOOK
PRAKTEK KERJA PROFESI
68
kerusakan pada
booster kopling
karena fluida
kopling yang
rembes, upaya
yang dilakukan
yaitu mengganti
seal kopling bawah
- Semua perbaikan
armada dilakukan
oleh mekanik
ttd Ttd
69
LOG BOOK
PRAKTEK KERJA PROFESI
70
belt nomor 57
pada armada 019
- Armada 017
dilakukan
penyetelan rem
- Semua perbaikan
armada dilakukan
oleh mekanik
ttd Ttd
71
LOG BOOK
PRAKTEK KERJA PROFESI
72
kiri belakang
- Penggantian van
belt nomor 42
pada armada 012
dan 019
- Semua perbaikan
armada dilakukan
oleh mekanik
ttd Ttd
73
LOG BOOK
PRAKTEK KERJA PROFESI
Melakukan perawatan
pada setiap armada
berupa penambahan oli
pada armada 014,
armada 012, armada
017, dan armada 022.
74
Helmi Wibowo, S.Pd., M.T. Edi Purwanto,
A.TD., M.T.
NIP. 19840923 20012 1 002 NIP. 19680207
199003 1 012
75
LOG BOOK
PRAKTEK KERJA PROFESI
76
LOG BOOK
PRAKTEK KERJA PROFESI
77
LOG BOOK
PRAKTEK KERJA PROFESI
78
LOG BOOK
PRAKTEK KERJA PROFESI
Melakukan perawatan
pada setiap armada
berupa penambahan oli
pada armada 014,
armada 012, dan armada
SGO3
79
Helmi Wibowo, S.Pd., M.T. Edi Purwanto,
A.TD., M.T.
NIP. 19840923 20012 1 002 NIP. 19680207
199003 1 012
80
LOG BOOK
PRAKTEK KERJA PROFESI
1. Melakukan pemeriksaan
18.00- Terdapat kerusakan
2. harian pada semua
21.30 armada dengan nomor
armada, setelah armada
selesai beroperasi lambung
2. Mencatat hasil 5.I Armada 021
pemeriksaan harian mengalami
3. Melaporkan hasil kerusakan lampu
pemeriksaan harian utama kanan
kendaraan kepada depan. Dan
mekanik selanjutnya
4. Mekanik memperbaiki dilakukan upaya
kendaraan yang pergantian lampu
mengalami kerusakan sein
lampu utama kanan 6.I Armada 012
depan dan tangga mengalami
5. Membantu mekanik kerusakan tangga
melakukan perbaikan depan. Langkah
lampu sein kanan depan perbaikan
dan tangga depan dilakukan dengan
6. Melakukan pengecekan pergantian tierod
ulang terhadap aramada tangga.
yang sudah diperbaiki
ttd ttd
81
Edi Purwanto, A.TD., Helmy Wibowo, S.Pd.,
M.T. M.T
NIP. 19680207 199003 1 NIP. 19900621 201902 1
012 001
82
LOG BOOK
PRAKTEK KERJA PROFESI
1. Melakukan pemeriksaan
18.00- Terdapat kerusakan
2. harian pada semua
21.30 armada dengan nomor
armada, setelah armada
selesai beroperasi lambung
2. Mencatat hasil 1.I Armada 016
pemeriksaan harian mengalami
3. Melaporkan hasil kerusakan pada
pemeriksaan harian tuas transmisi
kendaraan kepada yang selanjutya
mekanik dilakukan
4. Mekanik memperbaiki perbaikan dengan
kendaraan yang cara di las
mengalami kerusakan
5. Melakukan pengecekan
ulang terhadap aramada
yang sudah diperbaiki
ttd ttd
83
LOG BOOK
PRAKTEK KERJA PROFESI
1. Melakukan pemeriksaan
18.00- Terdapat kerusakan
2. harian pada semua
22.00 armada dengan nomor
armada, setelah armada
selesai beroperasi lambung
2. Mencatat hasil 1.I Armada 018
pemeriksaan harian mengalami
3. Melaporkan hasil kebocoran ban
pemeriksaan harian dan upaya yang
kendaraan kepada dilakukan oleh
mekanik mekanik dengan
4. Mekanik memperbaiki cara menganti
kendaraan yang ban. Ban yang
mengalami kerusakan mengalami
5. Melakukan pengecekan kebocoran akan
ulang terhadap aramada ditambal
yang sudah diperbaiki keesokan harinya.
2.I Armada 016, 011,
018, 020 dan
SGO3 mengalami
kekurangan oli
dan dilakukan
upaya
penambahan oli
sebanyak 2 liter
84
ttd ttd
85
LOG BOOK
PRAKTEK KERJA PROFESI
1. Melakukan pemeriksaan
18.00- Terdapat kerusakan
2. harian pada semua
21.30 armada dengan nomor
armada, setelah armada
selesai beroperasi lambung
2. Mencatat hasil Armada 022
pemeriksaan harian mengalami
3. Melaporkan hasil kerusakan van
pemeriksaan harian belt, van belt
kendaraan kepada terdapat
mekanik keretakan dan
4. Mekanik memperbaiki harus diganti.
kendaraan yang Armada 013
mengalami kerusakan mengalami
5. Melakukan pengecekan kerusakan pada
ulang terhadap aramada master kopling
yang sudah diperbaiki atas, setelah
dilakukan
pemeriksaan
terdapat
kerusakan pada
seal kopling dan
dilakukan upaya
pergantian RK
dan seal kopling
atas
Armada 017
mengalami
kerusakan wiper.
karet wiper lepas.
Upaya yang
dilakukan dengan
pergantian karet
wiper
86
Pembimbing 1 PKP, Pembimbing 1 Lapangan,
ttd ttd
87
LOG BOOK
PRAKTEK KERJA PROFESI
1. Melakukan pemeriksaan
18.30- Terdapat keluhan pada
2. harian pada semua
22.30 armada dengan nomor
armada, setelah armada
selesai beroperasi lambung
2. Mencatat hasil Armada SGO2
pemeriksaan harian mengalami
3. Melaporkan hasil kerusakan pintu
pemeriksaan harian pneumatik,
kendaraan kepada langkah
mekanik perbaikan yang
4. Mekanik memperbaiki dilakukan yaitu
kendaraan yang dengan
mengalami kerusakan mengganti seal
pintu pneumatik dan wiper pada penggerak
5. Membantu mekanik pneumatik
memperbaiki pintu Armada 013
pneumatik dan wiper mengalami
6. Melakukan pengecekan kerusakan wiper.
ulang terhadap aramada wiper tidak dapat
yang sudah diperbaiki bekerja. Langkah
perbaikan yang
dilakukan yaitu
dengan
mengganti fuse
wiper
88
ttd ttd
89
LOG BOOK
PRAKTEK KERJA PROFESI
90
LOG BOOK
PRAKTEK KERJA PROFESI
91
LOG BOOK
PRAKTEK KERJA PROFESI
92
LOG BOOK
PRAKTEK KERJA PROFESI
93
LOG BOOK
PRAKTEK KERJA PROFESI
94
LOG BOOK
PRAKTEK KERJA PROFESI
95
LOG BOOK
PRAKTEK KERJA PROFESI
ttd ttd
96
LOG BOOK
PRAKTEK KERJA PROFESI
ttd ttd
97
NIP. 19680207 199003 1 NIP. 19900621 201902 1
012 001
98
LOG BOOK
PRAKTEK KERJA PROFESI
99
ttd ttd
100
LOG BOOK
PRAKTEK KERJA PROFESI
ttd ttd
101
NIP. 19680207 199003 1 NIP. 19900621 201902 1
012 001
102
LOG BOOK
PRAKTEK KERJA PROFESI
ttd ttd
103
NIP. 19680207 199003 1 NIP. 19900621 201902 1
012 001
104
LOG BOOK
PRAKTEK KERJA PROFESI
ttd ttd
105
Edi Purwanto, A.TD., Helmy Wibowo, S.Pd.,
M.T. M.T
NIP. 19680207 199003 1 NIP. 19900621 201902 1
012 001
106
LOG BOOK
PRAKTEK KERJA PROFESI
ttd ttd
107
Edi Purwanto, A.TD., Helmy Wibowo, S.Pd.,
M.T. M.T
NIP. 19680207 199003 1 NIP. 19900621 201902 1
012 001
108
LOG BOOK
PRAKTEK KERJA PROFESI
ttd ttd
109
LOG BOOK
PRAKTEK KERJA PROFESI
110
ttd ttd
111
LOG BOOK
PRAKTEK KERJA PROFESI
112
ttd ttd
113
LOG BOOK
PRAKTEK KERJA PROFESI
114
oleh mekanik
- Aarmada 008
dilakukan jumper
aki.
- Armada 011
dilakukan
pemasangan baut
as ampere AC
- Pengencangan
vanbelt pada
armada 003 oleh
mekanik.
ttd ttd
115
LOG BOOK
PRAKTEK KERJA PROFESI
116
roda.
ttd ttd
117
LOG BOOK
PRAKTEK KERJA PROFESI
118
keretakan pada
kipas radiator
upaya yang
dilakukan adalah
penggantian kipas
radiator oleh
mekanik
- Armada 005
dilakukan
penggantian tie
rod oleh mekanik
ttd ttd
119
LOG BOOK
PRAKTEK KERJA PROFESI
120
ttd ttd
121
LOG BOOK
PRAKTEK KERJA PROFESI
122
penggantian ban
depan dengan ban
original.
ttd ttd
123
LOG BOOK
PRAKTEK KERJA PROFESI
124
Candra dan Meta.
ttd ttd
125
LOG BOOK
PRAKTEK KERJA PROFESI
126
yang dilakukan
yaitu mengganti
dynamo AC oleh
mekanik
- Perbaikan pintu
yang macet saat di
buka pada armada
002 oleh mekanik.
ttd ttd
127
Gambar Kerusakan dan Perbaikan
128
129
130
131
132
133
134
135