Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini sains dan teknologi berkembang dengan pesatnya sehingga
menuntut sektor pendidikan untuk mampu mengikuti perkembangan dan
kemajuan agar tidak ketinggalan. Demikian pula dengan manusia sebagai objek
sekaligus subjek pendidikan. Salah satu usaha manusia guna mengikuti perubahan
tersebut adalah dengan belajar secara terus menerus serta ditunjang oleh
pendidikan yang berkualitas.
Pendidikan merupakan pusat pengembangan sains bagi siswa dalam
merencanakan masa depan. Pengembangan kemampuan siswa dalam bidang sains
merupakan salah satu kunci keberhasilan peningkatan kemampuan dalam
menyesuaikan diri dengan perubahan dan memasuki dunia teknologi. Oleh karena
itu, siswa perlu dibekali kompetensi yang memadai.
Pelajaran kimia merupakan bagian dari sains atau Ilmu Pengetahuan Alam
yang meliputi banyak konsep kimia yang menuntut siswa untuk lebih memahami
konsep tersebut namun dalam kenyataannya mempelajari konsep kimia siswa
cenderung menghapal tanpa memahami maknanya. Sementara itu pengembangan
konsep-konsep kimia semakin meningkat, sehingga pada akhirnya menyebabkan
kejenuhan dan kesulitan peserta didik dalam mempelajari kimia.
Hal ini di dukung beberapa fakta di dalam kelas antara lain: (1) kurangnya
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan kurangnya
pertanyaan maupun tanggapan yang ditujukan untuk guru, (2) Kurangnya
perhatian siswa pada materi yang diajarkan, (3) langkah-langkah guru dalam
proses pembelajaran bersifat monoton dan guru sebagai pusat dalam
pembelajaran. Sebagai alternatif pemecahan masalah maka perlu menerapkan
suatu model pembelajaran yang inovatif, menarik, mendorong keaktifan,
kerjasama dan memaksimalkan keterlibatan siswa.

1
Model discovery learning adalah suatu model pembelajaran inovatif yang
memberikan solusi dan kondisi belajar aktif kepada siswa dimana tidak hanya
sekedar mendengar, mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran akan tetapi
melalui pembelajaran discovery (penemuan) peserta didik dapat aktif berfikir,
berkomunikasi, mencari dan mengolah data dan menyimpulkannya sendiri.
Dengan adanya model pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan minat
siswa untuk belajar menemukan sendiri jawaban dari masalah yang dipertanyakan
sehingga siswa semakin aktif dan hasil belajarnya lebih baik. Berdasarkan
penelitian Istikomah (2014) di SMA Negeri Batik Surakarta diketahui bahwa
model discovery learning dapat meningkatkan kualitas proses belajar dan hasil
belajar siswa.
Materi Reaksi Redoks dan elektrokimia merupakan materi yang cukup
sulit dipahami akan tetapi sangat erat dengan kehidupan kita. Hal ini dapat dilihat
dari banyaknya siswa yang tidak bersungguh-sungguh dalam belajar, siswa yang
cenderung ribut di kelas, dan kurang perhatikan dalam proses pembelajaran.
Kurikulum menekankan bahwa guru tidaklah menjadi satu-satunya sumber belajar
( teacher centre learning), melainkan siswa juga memiliki peran penting dalam
keberhasilan proses pembelajaran dalam kelas (student centre learning), tetapi
pada kenyataannya peserta didik cenderung menunggu guru menyelesaikan soal
dan permasalahan dalam proses pembelajaran.
Salah satu solusi dari masalah tersebut yaitu guru harus cermat memilih
dan memperhatikan faktor-faktor terpenting dalam pembelajaran seperti strategi,
model, metode ataupun teknik dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan adanya
strategi model, metode ataupun teknik dalam proses pembelajaran di dalam kelas
diharapkan mampu mempermudah peserta didik memahami materi khususnya
pada materi Redoks dan Elektrokimia. Adapun model pembelajaran discovery
sebagai model pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran
sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan di atas. Penerapan model
pembelajaran discovery ini diharapakan dapat merubah kegiatan pembelajaran
menjadi students centered situation yang dapat meningkatkan minat siswa untuk

2
belajar menemukan sendiri jawaban dari masalah yang dipertanyakan sehingga
siswa semakin aktif dan hasil belajarnya lebih baik.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka judul penelitian yang akan diteliti
adalah “Penerapan Model Discovery Learning Pada Pembelajaran Kimia Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar siswa Kelas XII MIA 2 SMAN 1 Sebuku (Studi Pada
Materi Redoks dan Elektrokimia )”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan


masalah dalam penelitian ini yaitu: bagaimana cara menerapkan model discovery
learning pada materi pokok reaksi redoks dan elektrokimia agar dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII MIA 2 di SMA Negeri 1 Sebuku?

C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang diungkapkan di atas, maka penelitian
ini bertujuan: untuk mengetahui bagaimana cara menerapkan model discovery
learning pada materi reaksi redoks dan elektrokimia agar dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas XII MIA 2 SMA Negeri 1 Sebuku

D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu :
1. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru dalam menerapkan dan
mengembangkan proses belajar mengajar menggunakan model discovery
learning dan sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam peningkatan
pembelajaran yang dapat menunjang tercapainya target kurikulum yang di
harapkan.
2. Sebagai referensi bagi peneliti lain yang berminat meneliti model
pembelajaran pada penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai