Askep Dengan Ca Sevik
Askep Dengan Ca Sevik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
atau leher rahim, yaitu area bawah pada rahim yang menghubungkan
rahim dan vagina (Rozi, 2013). Kanker leher rahim atau kanker serviks
masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang
2.1.2 Etiologi
2. Merokok
7
8
(Nurarif, 2016).
sebagai berikut:
14. Pada stadium lanjut, badan menjadi kurus kering karena kurang
gizi, edema kaki, timbul iritasi kandung kencing dan poros usus
2.1.4 Klasifikasi
2.1.5 Patofisiologi
tahun. Faktor resiko mayor untuk kanker serviks adalah infeksi Human
2.1.6 Pathway
‐ Infeksi virus HPV Terjadi lesi pada serviks,inflamasi, Perluasan epitel kolumnar
‐ Genetik timbul nodul (ekstroserviks dan endoserviks)
‐ Hygiene yang tidak bersih di organ vital
‐ Hubungan seksual <16 tahun
‐ Merokok
‐ Ganti-ganti pasangan Proses metaplastik (erosive)
Terapi
Pembedahan
Non bedah
Perdaraha
Ansietas Nafsu makan ↓
n Turgor kulit buruk
(Price, 2012)
13
diderita selama ±10-15 tahun. Pada tahap awal, kanker dapat terdeteksi
paps smear maupun inspeksi visual dengan asam asetat (IVA). Hasil
tahap prakanker serviks. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat
(Wijaya, 2010).
dilakukan dengan cepat, tidak sakit, dan dengan biaya yang relatif
atau tiga minggu. Pada akhir pemeriksaan Pap smear, setiap wanita
pap smear-nya dan apa yang harus dipelajari darinya (Wijaya, 2010).
2010).
16
1. Penatalaksanaan Medis
antara lain:
abnormal serviks,
2) Pembedahan Laser,
kelainan,
pembedahan).
17
b. Stadium I A
bilateral salpingoophorectomy,
c. Stadium I B
bening,
d. Stadium II
kemoterapi,
bening,
18
e. Stadium II B
kemoterapi.
f. Stadium III
kemoterapi.
g. Stadium IV A
dengan kemoterapi.
h. Stadium IV B
2) Kemoterapi,
obat kombinasi.
19
2. Penatalaksanaan Keperawatan
Setiap tahap dari proses keperawatan saling terkait dan ketergantungan satu
bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang klien, agar dapat
penyakitt yang diderita. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah
kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menyusun prioritas masalah,
Tahap implementasi adalah tahap melakukan rencana yang telah dibuat pada
Tahap akhir dari proses keperawatan adalah evaluasi. Pada tahap ini,
prinsip vibrasi dan getaran udara, dengan cara mengetuk permukaan tubuh
adanya massa, dan penonjolan, lokasi dan ukuran organ, serta pembengkakan.
udara (misalnya suara nafas) atau gerakan organ (misalnya peristaltik usus).
(Debora, 2012)
1. Identitas Pasien
terakhir, asal suku bangsa, tanggal masuk rumah sakit, nomor rekam
3. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
anemia.
(Diananda, 2008).
4. Keadaan psikososial
pasien meliputi gambaran diri peran dan identitas. Kaji juga ekspresi
wajah pasien yang murung atau sedih serta keluhan pasien yang
5. Data khusus
1) Keluhan haid
serviks.
b. Aktivitas dan
Istirahat Gejala :
malam hari.
c. Integritas ego
d. Eliminasi
f. Neurosensori
h. Keamanan
(Mitayani, 2009).
26
i. Seksualitas
j. Integritas sosial
k. Pemeriksaan penunjang
l. Pemeriksaan fisik
1) Kepala
2) Wajah
3) Leher
lanjut.
27
4) Abdomen
5) Ekstermitas
6) Genitalia
(PPNI, 2017)
menelan makanan
struktur tubuh
terpapar informasi
28
citra tubuh.
koagulasi (trombositopenia)
ataupun dibau).
2.2.1 Implementasi
1. Evaluasi Formatif
catatan perawat.
38
2. Evaluasi Sumatif
perkembangan.
O: Data objektif, yaitu data yang didapat dari hasil observasi perawat,
data objektif.
(Hutahaen, 2010).
keperawatan meliputi:
kemajuan sama sekali yang sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil
keperawatan baru.
Astrid Savitri, D. (2015). Kupas Tuntas Kanker Payudara, Leher Rahim, dan
Rahim. Yogyakarta: Pustaka Perss.
Brunner, and S. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume
2. Jakarta: EGC.