Anda di halaman 1dari 33

Sanggar Belajar dalam Bermain

BABV. HASIL RANCANGAN


Setelah melewati proses perancangan, pada bab ini akan menjelaskan
tentang hasil perancangan yang berupa gambar presentasi, yang mana gambar
tersebut adalah suatu jawaban dari permasalahan yang ada pada tahap awal.
V.1. SITUASI
I VwM Kelas Pre Ktefergartoft U TiMKttirCia**ltThlar |

| UaHJaga 4|"'»

Site terletak dikawasan Timoho, Jl. Kenari, Jogjakarta' dengan luasan site ±
9.825 m2 dan BCR 25%. Site berada dekat dengan gedung Amongrogo dan jalan
Kenari sebagai jalan utama daerah tersebut. Massa bangunan Sanggar Belajar
Dalam Bermain ini terdiri dari lima massa bangunan yang terpisah dan disatukan
dengan selasar - selasar dan juga beberapa element bidang - bidang. Dari
kelima massa tersebut mengaplikasikan bentuk geometri yang berbeda - beda
yang disesuaikan dengan fungsi dari setiap unit bagunan itu sendiri.

Desain Arsitektur Yang Di Dasan Oleh Sarana Bermain Anak . . . 42


•• •Sanggar Belajar dalam Bermain

Bentukan massa bangunan tersebut didukung dengan menggunakan kombinasi


atap dak, atap limasan, serta atap kerucut sebagai simbol dari bangunan ini
selain sebagai penutup atap yang menggunakan zincalium sebagai bahan
penutupnya. Bentuk kerucut merupakan bentukan atap utama dengan sudut
kemiringan 35°, sedangkan atap limasan, atap datar, dan atap dak masing -
masing mempunyai kemiringan 36°, 10°, dan 5°.
Dari kelima massa tersebut berikut adalah penjabarannya yang berdasarkan
pada fungsi massa bangunan disetiap unitnya :
1. Unit Pengelola dan Unit Service.
Penggunaan bentuk geometri pada unit ini
^ adalah mengaplikasikan dari bentukan
pkrsegi yang merupakan bentuk yang tegas,
I
l kaku, statis, dan netral serta tidak memiliki J

^ arah terte"rifr>.#> karena bentuk kotak


mempunyai empat buah sisi dan e'rhpat buah sudut 90°,
sebagaimana fungsi dari bangunan unit ini'sebagai pengelola
bangunan dan sebagai pembimbing anak-anak, yang ' Sttrtak
Geometri
sebagian besar digunakan oleh orang-orang dewasa. Hagfcaraa
Adapun penggunaan bentuk geometri lingkaran
hanya pada ruang yang berfungsi sebagai musholla.
Unit Kelas Pre Taddier, Taddier Class, dan Ruang Tidur.
Penggunaan bentuk geometri pada unit ini
pada dasarnya sama halnya dengan unit
pengelola dan unit service, hanya saja
pada unit ini banyak mengunakan eleme.rj.
bidang yang berwarna merajv yang
mempunyai filosofi bahwa--elemen bidang ini sebagai orang tua
yang menuntun dan menjaga anak mereka.
Eleawa »d*B8 ^''
Warna Merfth Sebagaimana dilihat dari fungsi unit ini relatif
besar digunakan oleh anak-anak yang berusia

Desain Arsitektur Yang Di Dasan Oleh Sarana Bermain Anak . . . 43


Sanggar Belajar dalam Bermain

1,5-3 tahun, yang biasanya pada umur ini orang tua masih
berperan besar pada anak.
Unit Pendukung.
^ Pada dasarnya penggunaan bentuk
geometri pada unit ini adalah
penggabungan antara bentuk geometri
persegi dan bentuk geometri lingkaran.
Dengan letak yang berada pada
tengah-tengah dari keseluruhan massa, gubahan massa unit ini
didukung oleh bentukan atap kerucut dan pelana
AtapKeracst
sebagai simbol dari bangunan ini.
Unit Kelas Pre Kindergarten.
Penggabungan bentuk dasar geometri dari
\j**[ elemen lingkaran (lengkung) merupakan bentuk
»Y dasar dari geometri .> Elemea BktaaiHortooniaJ
gubahan massa
.^L unit ini, yang didukung dengan bidang-bidang
horizontal sebagai kolom yang mempertegas
elemen lengkung tersebut. Penggunaan bentuk geometri ini adalah
metamorfosis dari bentukan prosotan yang dimana prosotan
merupakan bagian dari sarana bermain anak (permainan gerakan)
yang diambil sebagai konsep dasar perancangan bangunan ini.
Unit Kelas Pre School.
Pada dasarnya bentukan geometri gubahan
massa unit ini sama dengan bentukan
geometri gubahan massa unit kelas pre
kindergarten. Hanya saja usia pengguna ruang
ini berbeda, yaitu anak yang berusia 3 - 5 thn.

Desain Arsitektur Yang Di Dasari Oleh Sarana Bermain Anak . 44


• Sanggar Belajar dalam Benn
A
V.2. TATA RUANG LUAR \<¥^f !
Dari kelima gubahan massa tersebut diatas terdapat open space
taman - taman luar atau taman bermain anak yang terpola melalui penataan
vegetasi dan aliran air sehingga tercipta kesinambungan hubungan yang
harmonis antara ruang luar dan ruang dalam bangunan. Keberadaan taman
dengan elemen air dan area terbuka diantara bangunan dapat dirasakan sebagai
suatu atmosfer lingkungan pendidikan yang perduli dengan alam. Berikut adalah
penjabaran dari setiap tata ruang luar bangunan
1 Taman bermain 1.
Taman bermain ini terletak diantara massa
SS bangunan unit kelas Pre school dan massa
bangunan unit
•> Kofcus Air Sebagai Peayejak
Pre kindergarten,
dan terdapat pula gazebo yang bis? juga
digunakan sebagai ruang belajar out door
ataupun ruang istirahat/ruang duduk. Diantara massa kefes pre
school, massa kelas pre
kindergarten dan massa
gazebo terdapat kolam air
sebagai elemen pemersatu
diantara ketiga massa
tersebut. Selain itu pula,
kolam air juga sebagai
pengatur system penghawaan yang diharapkan memberikan hawa
sejuk pada ketiga massa tersebut, baik diluar maupun didalam
bangunan.
2. Taman bermain 2.

Sama halnya dengan taman bermain 1, taman bermain 2 diapit


oleh tiga massa unit, yang antara lain yaitu massa unit kelas pre |
kindergarten, massa unit pendukung, dan massa unit kelas pre j
taddier, taddier class, dan ruang tidur. Tetapi berbeda dengl^^

Desain Arsitektur Yang Di Dasari Oleh Sarana Bermain Anak . . . 45


• • • Sanggar Belajar dalam Bermain

taman bermain 1, taman bermain 2 tidak


memiliki gazebo, hanya saja
Afr< • •••••••••••••••••••••••••'••••"••••••ft *\*'*# • • » • »,*i

terdapat kolam air berbentuk *


lingkaran yang keberadaannya diharapkan
memberikan hawa sejuk pada lingkungan
disekitarnya.
3. Taman bermain air/ kolam renang.
Kolam renang diposisikan jauh dari jalan
raya/ jalur JKfittttlJRCWNtpwvQ mWEUmmm
kendaraan •> «V Taddier Cam

cferr-.memiliki perbedaan penggunaan

bahan lantafc cten ketkaggian lantai sebagai.. *


batasan antara: wilayah b'asah dan kering.
Kolam renang t^rbagi atas 3 bagfao yang dimana memiliki dimensi
"$^& dan kedalaman-

Ketteaj^aa Laafal yang berbeda T «*•—»»*^


yang disesuaikan dengan peruntukkan kolam renang tersebut,
yang antara lain ; kolam renang yang digunakan oleh para anak -
anak kelas pre taddier dan taddier class memiliki kedalaman -
30cm, untuk kelas pre kindergarten memiliki kedalaman -60cm,
• •

secjangkan untuk kelas pre school mjemiliki kedalaman -90cm.


Datam wilayah kolam renang terdapat J8 titik/ bilik shower/ ruang
"<5P"
bilas yang dibagi
>
menjadi dua
•( &
bagian dan diletakkan pada
wilayah yang berbeda, selain itu •
terdapat 5 bilik gazebo yang
digunakan sebagai tempat teduh atau tempat istirahat.
Penggunaan pohon sebagai pelindung menggunakan pohon jenis
palm raja, dengan pertimbangan hampir tidaknya sampah akib^
daun yang berguguran, yang sehingga tidak mengotori area knlam —

Desain Arsitektur Yang Di Dasan Oleh Sarana Bermain Anak . . . 46


• Sanggar Belajar dalam Bermain

Taman Hias 1.
Dari tata letak taman ini yang berada pada bagian depan dari
massa bangunan ini sudah mf
semestinya taman ini dijadikan %

sebagai point of interance. Tetapi dari ~ A..- ,c- v


bentuk pola perancangan perkerasan
pada taman ini (walaupun tersamar)
membentuk suatu garis lengkung yarig seakan - akan
mempersatukan massa unit pengelola ^ Pote Perkerasaa Yaag
MeariMatak Garb Peawnatai
dengan massa unit kelas pre school,
yang sehingga apabila dilihat dari seluruh keseluruhan massa,
massa seakan - akan menjadi satu kesatuan.
Taman Hias 2.

Perletakkan taman hias ini sangat berdasar pada unsur keindahan


yang diletakkan pada tengah - tengah bangunan yang diharapkan
menimbulkan suasana yang asri.
Selain itu pula dengan adanya jU**

taman ini diharapkan bagi para


orang tua/ wali/ baby sitter dari
anak - anak tidak cepat
merasakan kebosanan menunggu
anak - anak mereka yang sedang mengikuti proses pembelajaran
saat mereka menunggu diruang tunggu.

Desain Arsitektur Yang Di Dasari Oleh Sarana Bermain Anak . . . 47


. . . Sanggar Belajar dalam Bermain

V.3. SITE PLAN

vr&zs&mrzzxrr^&j?!^^

Axis Utara - Selatan -2/


Bangunan 'Sanggar Belajar dalam Bermain' yang berdiri pada lahan seluas
9.825m2 ini berorientasi pada jalan utama dengan tujuan mempermudah akses
sirkulasi baik dari site maupun ke dalam site. Disekeliling bangunan ini dilingkupi
oleh hutan buatan yang dimana terdapat pohon - pohon yang berdimensi besar
yang jenis - jenisnya antara lain ; pohon akasia, cemara, ketapang, dan bambu.
Tujuan dibuatnya hutan buatan ini karena, ;
• Polusi udara yang berasal dari kendaraan - kendaraan yang sangat tinggi
pada daerah disekitar site.
• Penghawaan yang panas dari sudut jatuh sinar matahari disite.
• Tidak adanya hutan kota yang berada diwilayah sekitar site.
• Sebagai alat penarik binatang - binatang liar yang ada disekitar site,
misalnya ; burung atau sebangsanya.
Adanya ruang - ruang terbuka diantara massa - massa bangunan merupakan
salah satu strategi dalam penanggulangan bahaya kebakaran, yang dapat
berfungsi sebagai tempat persinggahan pertama saat terjadi kebakaran.

Desain Arsitektur Yang Di Dasari Oleh Sarana Bermain Anak . . . 48


. , . Sanggar Belajar dalam Bermain

V.4. SIRKULASI

Jalur sirkulasi merupakan salah satu hal yang terpenting dalam sebuah
perancangan, karena ini merupakan hal yang membicarakan bagaimana cara
mengakses ke dalam bangunan maupun ke luar bangunan serta didalam
bangunan maupun diluar bangunan. Sirkulasi pada dasarnya terbagi dari
menjadi 2 hal, yaitu sirkulasi kendaraan dan sirkulasi manusia.
• Sirkulasi Kendaraan.

Jalan aspal yang berada dalam wilayah site yang berfungsi sebagai jalur
sirkulasi kendaraan memiliki lebar yang berbeda - beda dengan lebar
terkecil adalah 5m dan lebar terpanjang 13,5m.
Interance kedalam site bangunan berada pada sebelah timur bangunan
dengan lebar jalan 5m. Bagi pengelola atau pengunjung yang hanya ingin
mengantarkan pekerja atau anak mereka saja dapat langsung
menurunkan anak mereka pada pintu masuk utara bangunan yang
mempunyai lebar jalan 6,5m, sedangkan bila ingin memarkirkan
kendaraannya dapat langsung memarkirkan pada tempat yang telah
disediakan yang mempunyai lebar 13,5m.

f W ic W "-1
Ttffff^y^ff^T *T ooooo

Ptata betaar 1 fftat«fc«ftnr2


laterasce

Desain Arsitektur Yang Di Dasari Oleh Sarana Bermain Anak . . . 49


• • • Sanggar Belajar dalam Bermain

Exterance keluar site bangunan berada pada sebelah barat bangunan


yang mempunyai 2 pintu keluar. Pintu keluar yang pertama berada pada
sisi timur pos penjaga pintu keluar, yang ditujukan bagi para pengunjung
atau pengelola memakai kendaraan tetapi yang hanya mengantarkan
penumpangnya saja, sedangkan pintu keluar dua berada pada sisi barat
pos penjaga pintu keluar, yang ditujukan bagi para pengunjung atau
pengelola yang setelah memarkir kendaraan mereka. Penggunaan 2 pintu
keluar ini dimaksudkan untuk mencegah tidak adanya cross sirkulasi serta
untuk memperkecil terjadinya kecelakaan.
Sirkulasi Manusia.

Khusus sirkulasi manusia, terdapat trotoar khusus bagi pejalan kaki


dengan lebar 1m yang hampir menjangkau ke seluruh bagian sisi
bangunan. Adapun perkerasan yang
dipakai sebagai wadah sirkulasi
manusia yang berada diluar sisi timur
dan selatan .jbangunan, mempunyai lebar
yang
'• Pinto Barat
bervariasi yang

terpola yang membentuk taman

bangunan.
Plata Utara

Untuk masuk dan keluar bangunan terdapat 2 akses pintu, yaitu ; pintu
utara dan pintu barat. Pintu utara merupakan akses
utama kedalam dan keluar bangunan, tetapi tidak
juga menutup kemungkinan pintu barat akan
menjadi akses utama pula, karena pintu barat ini

Plata Masuk Awal Sanaa Service Basftaaa*


ditujukan bagi pengguna bangunan yang berada
pada area parkir kendaraan yang berada pada sisi barat bangunan, agar
para pengguna bangunan tidak terlalu jauh dalam mengakses
bangunan apabila akses bangunan hanya ada satu yaitu akses dari utara

Desain Arsitektur Yang Di Dasan Oleh Sarana Bermain Anak . . 50


. . Sanggar Belajar dalam Bermain

Adapun akses bangunan dari belakang yang hanya digunakan untuk


service, misalnya untuk ; cleaning service, pengelola taman, dan lain -
lain, agar tidak mengganggu proses kegiatan pengguna bangunan
lainnya. Akses masuk dan keluar ke bangunan atau ke site melalui rumah
jaga sehingga lebih mudah mengontrol dalam system keamanan.

V.5. DENAH

V.5.1 Lantai 1

♦ O
o

Ruang - ruang dikelompokkan berdasarkan atas kegiatan dan


penggunanya, pemisahan ruang - ruang tersebut cenderung melalui pemisahan
antara unit perunit bangunan, berikut penjelasannya :
• Unit Pengelola .
Unit pengelola lantai 1 terdiri dari beberapa ruang yang aktifitas terbesar
dilakukan oleh orang dewasa, antara lain : r. receptionis & administrasi, r.
security, hall, r. kesehatan, koperasi/ retail, r. tunggu/ r. tamu, mini
restaurant/ kantin, dapur, laundry, musholla. Sesuai dengan konsep
massa ini dibuat dengan menggunakan bentuk persegi dan adanya
massa lingkaran yang difungsikan sebagai musholla. Meskipun
menggunakan bentuk geometri persegi sebagai konsep massa, tetapi

Desain Arsitektur Yang Di Dasari Oleh Sarana Bermain Anak . . .


. Sanggar Belajar dalam Bermain

pada ruang tidak kesemua ruang


memiliki bentukkan persegi, terlihat
pada ruang
att. YlWMMWt^ YaaMM <L

tunggu/ ruang
tamu yang
Piota Peaibatat k'"
menggunakan
lengkungan, dengan tujuan
mempermudah akses sirkulasi didalam
bangunan. R. receptionis & administrasi,
security ditempatkan dibagian depan ea¥ IBMrfaataftAaantaMia^' a^aa^BBtaaa>aetdM*ata^ ^aV

Seearty
yang tepatnya bersebelahan dengan
pintu akses utara, dengan tujuan meberikan kemudahan dalam proses
administrasi atau masalah intern lainnya antara pihak pengelola dan tamu
sehingga tidak perlu masuk ke wilayah bealjar, serta mempermudah
dalam pengawasan (system keamanan didalam bangunan). Antara hall
dan mini restaurant/ kantin memiliki pintu kaca sebagai pembatas, hal ini
untuk membedakan antara ruang privat dan ruang semi privat, tetapi tidak
membatasi pandangan.
Unit Pendukung.
Unit pendukung lantai 1 ini dikonsentrasikan pada
R. Pertoajukaa
ruang - ruang kegiatan ekstrakurikuler yang ^ terdiri

dari ruang pamer,


ank fiuuBHaaaaaaa^aaeai

ruang pertunjukan,
dan ruang serba guna, adapun ruang
staff pengajar serta gudang alat guna
mendukung ruang kegiatan
ekstrakuler tersebut. Ruang pamer
yang dipergunakan untuk memamerkan karya
terletak pada pinggir area ruang pertunjukan,
pertunjukan dan tangga menuju ke lantai 2 terletak pada tengah - tengah
unit pendukung ini, yang diapit oleh ruang serba guna dikanan - kirinya.

Desain Arsitektur Yang Di Dasan Oleh Sarana Bermain Anak . . .


. . . Sanggar Belajar dalam Bermain

Antara ruang pamer, ruang pertunjukan, dan ruang serba guna


mempunyai perbedaan ketinggian lantai sebagai pembatas area masing -
masing ruang.
Unit Kelas Pre School.

Seluruh ruang - ruang kelas hanya terdapat pada


lantai 1 saja, yang pemisahan masing - masing
ruang kelas berdasarkan
PaaggaagkecB {•
unitnya. Unit kelas pre school
memiliki kapasitas maksimal menampung anak
dengan jumlah 35 anak serta 2 staff pengajar
sebagai pembimbing. Dalam kelas terdapat panggung kecil guna melatih
kepercayaan diri anak bila terdapat banyak orang, dan bila terdapat
kegiatan menyanyi, membaca puisi, serta kegiatan lain yang mendukung
kreatifitas anak.

Unit Kelas Pre Kindergarten.


Unit ini dengan unit kelas pre school pada dasarnya
mempunyai kriteria yang sama, perbedaan hanya
terdapat pada penggunanya saja yang dimana
pengguna unit ini adalah anak yang berusia 4-6
tahun, sedangkan unit kelas pre school adalah anak
yang berusia 3-5 tahun.
Unit Ruang Tidur, serta Kelas Pre taddier & Taddier Class.
Pada unit ini terdapat 2 ruang measy
area dengan
<Raenej/ Area y
kapasitas maksimal
20 anak dengan 4 staff: pengajar/
pembimbing. Selain itu terdapat ruang ^V-
tidur dengan kapasitas maksimal 21 ^
anak dengan 2 staff pengajar/
pembimbing.
"*1ft. Tatar j

Desain Arsitektur Yang Di Dasari Oleh Sarana Bermain Anak . . . r>3


. . Sanggar Belajar dalam Bermain

V.5.2. Lantai 2

-o X

Ruang lantai 2 merupakan ruang yang hanya terdapat pada unit pengelola I
dan unit pendukung saja. Berikut penjelasannya
• Unit Pengelola.
Ruang yang terdapat dilantai 2 ^
dalam unit ini terdiri dari:

1. r. rapat.
2. r. tamu

3. r. pimpinan
4. r. wakil pimpinan
5. r. kerja staff pengelola
6. r. konsultasi.

Pada lantai 2 terdapat void yang


berada dekat ruang tamu untuk
memperlancar sirkulasi udara.

Desain Arsitektur Yang Di Dasari Oleh Sarana Bermain Anak . . 54


Sanggar Belajar dalam Bermain

• Unit pendukung.
Dalam unit ini terdapat ruang perpustakaan, ruang pamer, dan
laboratorium komputer/ multimedia. Dalam area ruang pamer terdapat
void yang menempel pada tangga. Selain itu terdapat pula taman kecil
sebagai penghijauan yang memberikan rasa menyatu dengan alam.
m>ejB^ajBaaaBM w^^pa^

riV^:r/

Islb, Koaipaterf
"•) MattioMdai

vmk '*

V.6. TAMPAK BANGUNAN

Tampilan bangunan menggunakan permainan warna yang dari warna


tersebut dijadikan sebagai ide dasar untuk pemisahan antara unit per unit massa
yang disesuaikan dengan pengguna bangunan dan kegiatan disetiap unit massa
bangunan, berikut ini adalah penjelasannya
1. Unit pengelola, menggunakan warna dengan tipe pola monochrome, yaitu
warna ; merah, abu - abu hitam, kuning, dan hijau muda.
2. Unit pendukung menggunakan beberapa macam warna, yaitu warna ;
merah yang digunakan pada bagian atas dan bawah bangunan, dan
penggabungan antara warna kuning, hijau muda, dan biru yang digunakan
pada massa bangunan yang berada disisi kanan dan kiri massa utama.
3. Untuk unit kelas pre kindergarten dan pre school, menggunakan warna
penggabungan dari seluruh warna tersebut agar dapat memberikan kesan
yang ceria dan atraktif.

Desain Arsitektur Yang Di Dasari Oleh Sarana Bermain Anak . . D3


Sauwar Belajar dalam Bermain

V.6.1. Tampak Utara.

PeraaiiMBeieHmibttajtgdudiiidiac

9 r j^ a^^aaj^a^^a1 ^n^aae»ar ajawa^ajEajia^aav^V ajaa^Waa'e1


R«|»etiBlp«dJikoloaidaa«lc»9cavertk«L

|*~1''""'1 h=h

^TAMPAKUTARA
Peoggeintagut waraa cerah
ittviuliciwm ighnm ccrim

Atapnii^eaeajadikait
••> taiapak lebih atraktft

Desain Arsitektur Yang Di Dasari Oleh Sarana Bermain Anak . 56


Sanggar Belajar dalam Bermain

V.6.2. Tampak Barat.

Permaiaaa atap dak, atap ^GlJiSaAsK SaaVtf'afttSMSau aaalwaallMHMA aajaVfaaaanHBaaaT

kerocattdaaatapiiinasaa
aemberikMaadiaajQiis. ^

•^•TAMPAK BARAT

Peaggiifliuwwaniap»itih|>adaaiwlialta
BselaaBbafl^kaai kttocfaut.

Desain Arsitektur Yang Di Dasari Oleh Sarana Bermain Anak . 57


Sanggar Belajar dalam Bermain

V.6.3. Tampak Selatan.

•^TAMPAISELLTAN

V.6.4. Tampak Timur.

4» TAMPAK TM11

Desain Arsitektur Yang Di Dasari Oleh Sarana Bermain Anak 58


Sanggar Belajar dalam Benuain

V.7. POTONGAN BANGUNAN


Bangunan ini menggunakan pondasi foetplat sebagai konstruksi penyangga bangunan yang hanya digunakan
pada bangunan yang berlantai 2 dengan dimensi 2m x2m pada kolom - kolom utama baik yang berbentuk bulat maupun
yang berbentuk persegi, sedangkan pada bangunan yang terdiri hanya 1 lantai menggunakan pondasi batu kali, serta
pada selasar yang mempersatukan antar massa menggunakan konstruksi rolag. Pada balok pondasi atau sloof dipasang
angker pada pondasinya dengan jarak angker 1.5m.
V.7.1. Potongan A-A.
UPaner feWatifPtaniaaa
Hftasat
Lafe. Mattfawtta VoM
ftKetaPreSefeool
]

.•Sxffi$i\ jk&^ j-fej


iillliittfefflliiiiiaii JEIIi
!aai!i[;"•'Jlla^lH•all•il^o:it]ll:•!^illill|l!.l!lM:,•J,•
Bl BBB BBBUBBa*^""" I *•-!^ ,,T", fj S^im,mlS,r7,S^^SiTn^1^niirKlllTl'lTHIIIIIIII1ll|llll IIIIIIUII n•". ™i".m IIIIIIIIIIIIIIIIHIIIilllli.limi II. Mill |||llMllllllllimill II «!-.•- T" > i f l "*" T^T-i^i
__ iiii. ii ii ii ii iii . in u >! '! » S!
w : « Jl:ilWFJL IP FCTINONA-l

R, SedMfUM akocnNBjama

ocmr •**• anw^»jjBjaia]avpey •a^aMveaiav


Selasar ft Pertaajakaa

Arsitektur Yang Di Dasan Oleh Sarana Bermain Anak 59


Sanggar Belajar dalam Bermain

Potongan A - A merupakan potongan melintang bangunan dari seluruh massa


bangunan, yang melewati unit - unit ruang berupa ruang ; r. rapat, r koperasi/
retail, void, hall, r. wakil pimpinan, selasar, lab. Multimedia, r. serbaguna, r.
pamer, r. pertunjukan, perpustakaan, r. serbaguna, selasar, dan r. kelas pre
school. Keberadaan selasar yang difungsikan sebagai jalur penghubung antara
massa pengelola, massa pendukung, dan massa kelas. Yang material lantainya
menggunakan penggabungan antara lantai keramik bertekstur dan pasangan
batu kerikil yang disusun secara terpola, agar permukaan lantai tidak terasa licin.
Adanya permainan ketinggian pada lantai menciptakan pandangan antar
ruangan yang berkesinambungan. Pada ruang rapat dan ruang kelas pre
kindergarten &pre school menggunakan atap datar yang dimiringkan 5° dan 10°
sehingga terlihat landai, dengan bahan penutup atap zincalium yang didukung
oleh rangka kayu (usuk dan gording) sebagai struktur utama rangka atap.
Mengingat minimnya bukaan pada ruang rapat, pada plafond dan plat beton
yang berada diatasnya terdapat void agar sinar matahari dapat langsung masuk
kedalam ruangan yang melalui ventilasi dengan dimensi yang cukup besar.

Veaiflasi
Sinar Matahari Masuk

FflTINGANA-A

Void
R. Rapat

Desain Arsitektur Yang Di Dasari Oleh Sarana Bermain Anak . . . 60


. . Sanggar Belajar dalam Bermain

Pada ruang wakil pimpinan, lab. Multimedia, dan perpustakaan menggunakan


permainan atap dak dan limasan dengan rangka kuda - kuda kayu dengan sudut
kemiringan 36° dengan bahan punutup atap zincalium. Sedangkan pada ruang
pamer lantai menggunakan permainan atap dak dan bentuk atap kerucut dengan
rangka kuda - kuda kayu dengan sudut kemiringan 35° dengan bahan penutup
atap zincalium.

V.7.2. Potongan B - B.
Potongan membujur yang melewati unit massa bangunan pendukung dan
unit massa bangunan ruang tidur, dan ruang kelas pre taddier &taddier class ini
melewati unit - unit ruang berupa ruang ; serbaguna, lab. Multimedia, selasar,
dan r. tidur anak. Permainan atap dak, limasan, serta kerucut terlihat pada
potongan ini terutama pada bagian unit massa r. tidur anak dan ruang kelas pre
taddier & taddier class.

StttMl*

Desain Arsitektur Yang Di Dasan Oleh Sarana Bermain Anak


•• • Sanggar Belajar dalam Bermain

V.8. RENCANA PONDASI


Pondasi utama yang digunakan adalah pondasi foetplat dengan dimensi
2m x 2m yang didukung dengan pondasi pasangan batu kali yang dihubungkan
dengan balok pondasi atau sloof, selain menggunakan pondasi ini terdapat pula
rolag sebagai struktur pondasi pada bagian gazebo dan ruang belajar out door
serta pada selasar bangunan. Karena kondisi tanah pada site cukup baik
sehingga tidak memerlukan pondasi khusus, beban yang harus ditopang pun
tidak terlalu besar karena kebanyakan beban yang diterima oleh bangunan
adalah beban hidup.

lfc#B«Ma\Bh0j>a1i 3fcaalr#m Xfttll

Peadaal bata kaU

Desain Arsitektur Yang Di Dasari Oleh Sarana Bermain Anak . . . 62


. . . Sanggar Belajar dalam Bermain

V.9. RENCANA POLA LANTAI


Pada perancangan pola lantai dan penggunaan beberapa macam material
lantai digunakan berdasarkan fungsi dari masing - masing ruang. Dari beberapa
macam penggunaan material lantai, berikut adalah material yang digunakan
serta maksud dari penggunaan material tersebut
• Material lantai kayu atau parquet.
Material ini digunakan dengan tujuan memberikan kesan hangat pada
ruang.

• Material lantai keramik bertekstur halus.


Penggunaan material ini bertujuan untuk memberikan perbedaan ruang
disetiap fungsinya.
• Material lantai keramik bertekstur kasar.
Tujuan penggunaan material ini pada dasarnya sama dengan material
keramik bertekstur halus, perbedaannya hanya pada perletakan material
ini yang digunakan pada toilet atau lavatory dan permukaan yang
ditimbulkannya yang dimana tidak terasa licin.
• Material lantai pasangan batu kerikil.
Penggunaan material ini hanya digunakan pada bagian selasar
penghubung antara unit massa ke massa yang lain, guna memberikan
kesan natural.

• Material lantai batu paras hitam kasar.


Penggunaan material ini sama dengan material lantai pasangan batu
kerikil.

• Material lantai marmer granit.


Pemasangan material lantai ini dimaksudkan untuk memeberikan kesan
dingin, dan material ini digunakan pada lantai - lantai yang berpola.
• Material lantai beton.

Material ini hanya digunakan pada bagian luar bangunan dan pada
bangunan yang berfungsi sebagai ruang MEE.

Desain Arsitektur Yang Di Dasari Oleh Sarana Bermain Anak ... 63


. . . Sanwar Belajar dalam Bermain

V.9.1. Rencana Pola Lantai 1.

Laatai betes

Desain Arsitektur Yanv Di Dasari Oleh Sarana Bermain Anak .


. . Sanggar Belajar dalam Bermain

Pada musholla dan koperasi / retail terdapat perpaduan material antara material
lantai kayu dan marmer sesuai pola yang telah ditentukan, khusus pada
musholla lantai marmer dibentuk sedemikian rupa.

V.9.2. Rencana Pola Lantai 2.


Pada rencana pola lantai 2, penggunaan bahan material lantai relatif
sedikit dari pada lantai 1, hal ini dikarenakan kegiatan pengguna bangunan yang
terjadi pada lantai 2 relatif besar dilakukan oleh orang - orang dewasa, sehingga
suasana ruang cenderung lebih formal.

Laatai keramik
teksturfcahu

Lantai parquet

Si.4^

Laatai kerandk
tekstar kaaar

Desain Arsitektur Yang Di Dasari Oleh Sarana Bermain Anak . . . 63


, . . Sanggar Belajar dalam Bermain

V.10. RENCANA ATAP

Atap data? L10*

v^ v~>

\J.
v-»

>""*
/ *>•

Ekatesbkiaag

I,
V.
-^ - Atap dak

i,

Atapdatar L5*
"\

Atap kernctit L 36*


X/-

f^ay. Atap Hawaii L3€°


v.^
n r> y

Dt'sn/n Arsitektur Yam' Di Dasari Oleh Sarana Bermain Anak . . 66


<•,> vnggar Belajar dalam Bermain

Selain menggunakan atap limasan, atap datar, serta atap kerucut terdapat
pula atap skylight dengan menggunakan bahan polycarbonate datar yang
bertujuan menutupi ruangan tanpa menghalangi sinar masuk kedalam ruangan.
Namun agar ruang - ruang tersebut tidak terlalu panas dibuat bukaan - bukaan
udara pada sisi dinding dan meninggikan bangunan, namun penggunaan atap
skylight tersebut hanya digunakan pada selasar dan taman kecil yang berada
dilantai 2. Disetiap penggunaan atap limasan dan kerucut yang berada pada
bangunan utama terdapat listplank beton yang berada dibawahnya untuk
menanggulangi aliran air hujan.

V.11. RENCANA DRAENASE


Pengolahan limbah air kotor dan air hujan dialirkan melalui pipa
pembuangan (dalam bangunan dialirkan melalui pipa pembuangan yang berada
didalam kolom utama) ke dalam water treatment kemudian dialirkan ke sumur
resapan, setelah beberapa kali melalui sumur resapan yang dimana diharapkan
air telah kembali jernih, air kemudian dialirkan ke riul - riul kota. Khusus untuk
saluran kotoran limbah padat dialirkan melalui pipa - pipa yang berada dibawah
tanah pada lantai (pada lantai 2 dialirkan melalui pipa - pipa pembuangan yang
berada didalam kolom) ke dalam bak control yang ada diluar massa bangunan,
kemudian dialirkan ke dalam septic-tank dan setelah diproses dan hancur baru
masuk kedalam bak control yang berbeda yang kemudian dialirkan ke dalam
sumur resapan.

Desain Arsitektur Yang Di Dasari Oleh Sarana Bermain Anak . . . 67


Sanggar Betajai dalam Bermain

V.12. DETAIL FASAD

^A /

u^L^ V-ifl

Detail fasad A merupakan permainan elemen bidang - bidang dan dinding - diding masif dengan menggunakan
warna - warna cerah. Detail ini merupakan sebuah penanda dari bangunan Sanggar Belajar Dalam Bermain ini
yang dimana permainan warna menjadi konsep dasar dalam perancangannya.
Detail fasad B adalah point of interance ke dalam bangunan, permainan bidang yang berfungsi sebagai kolom atau
penopang atap datar yang menjulang ke arah dalam bangunan ini menggunakan warna merah yang dengan
background berwama kuning dan abu - abu hitam membuat warna merah ini lebih dominant.

Desain Arsitektur Yan? Di Dasari Oleh Sarana Bermain A ink 68


• • • Sanggar Belajar dnlam Bermain

V.13. EKSTERIOR

V. 13.1. Perspektif Mata Burung.


Penggunaan warna - warna
yang cerah pada bangunan
menjadi symbol dari
bangunan 'Sanggar Belajar
Dalam Bermain' ini yang
dimana diharapkan dapat
merangsang indera
penglihatan bagi setiap orang yang melihatnya, khususnya anak - anak.
Berdasarkan konsep yang dipaparkan, tata ruang massa dibuat sedemikian rupa
sehingga kesinambungan hubungan antara massa bangunan dan ruang luar
bangunan dapat terjalin dengan harmonis. Keberadaan taman dan area terbuka
ditengah serta disekeliling _ ^ ,-
bangunan dapat dirasakan
•1I#
sebagai suatu atmosfer
lingkungan yang asri dan
peduli dengan alam.
Perletakkan kolam renang
yang diposisikan sedapat
mungkin jauh dari jalan raya, agar lebih mudah dalam pengawasan pada saat
bermain diarea kolam renang. Adanya permainan bidang berwarna merah pada
massa ruang tidur dan ruang kelas pre taddier & taddier class mencerminkan
sebuah orang tua yang membimbing anaknya.

Desmu Arsitektur Yang Di Dasari Oleh Sarana Bermain Anak oy


. . . Sanggar Belajar dalam Bermain

V.13.2. Area Parkir.

Area parkir dirancang secara terpola


berdasarkan dimensi standart dan diameter

I rotasi putaran ban pada saat kendaraan


berbelok, baik kendaraan yang berskala bus,
mini bus, dan sedan, sehingga tercipta area
parkir yang teratur dan terskala.

V.13.3. Interance Ke Lingkungan Bangunan.


Sirkulasi masuk ke area bangunan mempunyai lebar jalan 5m dengan
system sirkulasi 1 arah yang dengan didukung adanya pos jaga agar
s mempermudah system keamanan. Ketika
memasuki wilayah bangunan langsung
terlihat symbol atau point of interance
bangunan yang berupa permainan dinding -
dinding massif dan elemen - elemen bidang
dengan menggunakan permainan warna -
warna yang cerah.

V.13.4. Exterance Dari Lingkungan Bangunan.


Sebagaimana halnya interance,
pada exterance pun terdapat pos jaga
yang selain bertugas sebagai
keamanan baik bangunan maupun
lingkungan bangunan, pos jaga juga
bertugas sebagai pengatur jalur
kendaraan (walaupun telah tersedia rambu - rambu lalu lintas) antara kendaraan
yang ingin parkir dan kendaraan yang keluar dari wilayah bangunan, hal ini
dikarenakan agar menghindari terjadinya tabrakan atau cross sirkulasi.

Desain Arsitektur Yang Di Dasari Oleh Sarana Bermain Anak . . 70


. . . ouilggur' Deaijar uaiam Dermam

V.14. INTERIOR

Antara ruang anak - anak dengan ruang dewasa juga mempunyai


perbedaan dalam penataan furniture dan konsep perancangan tata ruangnya.
Pada penataan ruang - ruang yang banyak digunakan oleh aktifitas orang
dewasa dirancang dengan sedemikian rupa yang mempunyai pendekatan pada
konsep minimalis dan dibuat seformal mungkin. Sedangkan pada ruang anak -
anak dirancang dengan berkesan ramai dengan warna - warna yang
merangsang indera penglihatan dan dibuat dengan kesan non - formal, agar
anak merasa betah dan merasa mereka berada dirumah sendiri.

V.14.1. Ruang Rapat.


Pada ruang rapat, hanya terdapat 1 bukaan
jendela itupun demensinya tidak terlalu
besar, hal ini dikarenakan ruang rapat
terletak pada lantai 2 bangunan yang dimana
bila terdapat bukaan - bukaan yang banyak
dan besar sinar matahari akan langsung
masuk kedalam tanpa pemantulan dahulu
sehingga ruang akan terasa panas. Untuk mengatasi hal itu, pada bagian atas
ruang (plafond) diberikan void, yang dimana sinar matahari masuk melalui
ventilasi yang ada diatasnya dengan proses pemantulan, sehingga sinar yang
diterima ruang terasa lebih lembut.

V.14.2. Ruang Tamu / Ruang Tunggu Orang Tua


Berbeda halnya dengan ruang rapat,
ruang tamu / ruang tunggu orang tua ini
mempunyai bukaan yang lebar, yang hampir
disemua dinding pada ruangan ini terdapat
bukaan, hal ini dikarenakan letak dari
ruangan ini yang berada dilantai 1 berada
pada sisi dalam dari susunan massa

Desain Arsitektur Yang Di Dasari Oleh Sarana Bermain Anak 71


. . z>auggiir Rplninr an
benijur dalam Bermain

bangunan. Tetapi untuk menanggulangi jatuhnya sinar matahari yang berlebih,


pada bukaan diberikan tirai / gorden berwarna putih. Pada lantai sama halnya
dengan ruang rapat, lantainya menggunakan lantai kayu atau parquet, tetapi
beda motif yang digunakan.

V.14.3. Ruang Kelas Pre Taddier.


Tata ruang disetiap kelas pada di
mempunyai konsep perancangan yang sama,
karena dimana pengguna ruang ini sebagian
besar adalah anak - anak. Pada ruang kelas
ini, dinding menggunakan warna hijau cerah
yang diselaraskan dengan warna langit -
langit atau plafond. Pada ruang ini memiliki
beberapa bukaan sehingga sinar matahari masuk secara maksimal, tetapi pada
bukaan yang berada didaerah jatuhnya sinar matahari yang kurang baik
digunakan elemen - elemen bidang sebagai shading. Pada langit - langit atau
plafond digantung miniature - miniature
tS»
mainan sebagai daya tarik, untuk perabotan ^
atau furniture diletakkan dipinggir - pinggir
ruang agar tidak mengganggu area bermain ...^ ¥
anak. Karena anak bermain didasar lantai, *&
maka lantai menggunakan lantai kayu atau
Mms®^-
~""?S%1?
parquet agar berkesan hangat dengan
penambahan karpet yang bermotif gambar kartun yang biasa anak - anak sukai.
Gambar - gambar kartun yang biasa anak - anak suka atau hasil - hasil karya
anak - anak, dibuat berskala poster yang kemudian dipajang didinding dan diatur
sedemikian rupa.

Desain Arsitektur Yang Di Dasari Oleh Sarana Bermain Anak . . .


V.14.4. Ruang Taddier Class.
Sama halnya dengan ruang kelas pre
taddier, ruangan ini mempunyai tata ruang ««»i<rtpK '

yang sama karakteristiknya dengan ruang


kelas pre taddier, perbedaannya hanya
terletak pada penggunaan warna dinding dan
permainan pada lantai, baik pada level atau
ketinggian
per lantai maupun motif yang digunakan.
Perletakkan meja dan kursi staff pembimbing
yang berada dipojok ruang, dimaksudkan «
i
untuk melapangkan visualisasi pandangan.

V.14.5. Ruang Kelas Pre Kindergarten.


Ruang kelas ini merupakan ruang yang dimana telah terdapat meja dan
bantal sebagai alas duduk yang digunakan untuk mendukung proses belajar
mengajar, yang karena pada tahap ini anak - anak mulai diperkenalkan dengan
hal - hal yang bersifat formal. Penggunaan wallpaper bergambar kartun yang
biasa disukai oleh anak - anak pada
- '«.--
dinding dan langit - langit sebagai suatu
upaya untuk menggali daya imajinasi _^~
anak dan daya kreativitas anak. Selain itu
terdapat pula miniature - miniature
permainan yang digantung untuk
medukung hal tersebut. Pada lantai
terdapat permainan ketinggian per lantai
serta bahan material (dimana lantai kayu yang berkesan hangat ke bahan
material keramik yang berkesan dingin) yang digunakan berdasarkan filosopi
dimana penjajakan anak yang belajar antara hal - hal non formal menuju ha™

LA'MllH r\i uei\iiit :ut ••u^tlt't »..'/(?/ ,>us'iiilii Dc; liiiiiil /\Ui'it\
. . . Sanggar Belajar dalam Bermain

hal yang formal atau bisa juga disebut sebagai proses pendewasaan. Pada kelas
ini terdapat panggung kecil dimana anak nantinya akan dilatih dalam hal tingkat
kepercayaan dirinya dan kemandiriannya dimana misalnya ; anak akan dilatih
bernyanyi dan bermain drama baik itu sendiri maupun bersama dengan teman
sebayanya.

V.14.6. Ruang Kelas Pre School.


Pada dasarnya ruang kelas ini mempunyai kesamaan dengan ruang kelas
pre kindergarten, perbedaannya hanya terdapat pada penggunaan kursi belajar
anak yang dimana ruang kelas pre
kindergarten hanya memakai bantal. Hal
ini dikarenakan kelas pre school
diberikan suasana sekolah karena dalam

tahap ini merupakan tahap awal anak


untuk memasuki sekolah dalam tingkat J^sSS?"
Ll^L.-^*-*.
yang selanjutnya atau yang lebih formal.

Anda mungkin juga menyukai