Anda di halaman 1dari 16

STRATEGI MEDIA SPECIALIST OFFICER DALAM MEMBANGUN

BRAND AWARENESS DI CHANNEL YOUTUBE TRIBUN JOGJA

Dosen Pengampu : Zahrotus Saidah, S.I.Kom., M.A

Disusun oleh: Yasyfa Salsabila (19.96.1306)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS EKONOMI SOSIAL
UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA
2022
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi, informasi, dan industri saat ini,
menjadikan jurnalistik sebagai aspek yang sangat penting dan kompleks
dalam kehidupan masyarakat. Produk-produk jurnalistik harus mampu
menunjukkan kinerjanya yang baik sesuai dengan apa yang diharapkan
masyarakat; khususnya dalam memberikan informasi (to inform),
memberikan pendidikan (to educate), dan memberikan hiburan (to
entertain). Produk atau media jurnalistik yang tidak mampu memiliki
kinerja yang baik dalam arti memuaskan pembacanya, secara alamiah akan
tersingkir (Brillianti & Widodo, 2012).
Menurut Effendy (1993:65 dalam Brillianti & Widodo, 2012) media
massa memiliki fungsi utama yakni menyiarkan informasi. Kehadiran
media massa karena masyarakat membutuhkan informasi mengenai
berbagai peristiwa, gagasan, atau pikiran orang lain, apa yang dilakukan
orang lain, apa yang dikatakan orang lain, dan sebagainya. Kedua, sebagai
sarana pendidikan massa (mass education) dengan menyajikan berbagai
pengetahuan sehingga khalayak bertambah pengetahuannya. Ketiga, fungsi
menghibur. Keempat, fungsi mempengaruhi yang menyebabkan media
massa memiliki peran penting dalam masyarakat.
Dampak kemajuan teknologi juga dirasakan dalam dunia jurnalistik.
Dahulu media massa khususnya koran hanya menyajikan tulisan-tulisan
serta gambar berupa foto-foto. Namun sekarang, seiring dengan kemajuan
teknologi media memberitakan berita dan mengeksplorasinya dengan
ilustrasi berupa gambar (Brillianti & Widodo, 2012). Tak hanya itu, kini
jurnalistik juga merambah ke sosial media untuk menjangkau audiens yang
lebih luas.
Portal berita online menjadi salah satu strategi jurnalistik untuk
mengembangkan dan menjangkau audien yang lebih luas. Selian itu,
banyaknya portal berita online yang ada, membuat produk produk
jurnalistik dari berbagai merk bersaing ketat. Kini, media sosial menjadi
salah satu produk penting bagi jurnalistik untuk mnegembangkan brand
awareness agar produk jurnalistik yang mereka ciptakan dapat diingat oleh
masyarakat luas.
Media sosial adalah sebuah media online yang memudahkan
penggunanya untuk berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi seperti
sebuah blog dan jejaring sosial, namun ada pendapat lain yang mengatakan
media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan
media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah
komunikasi menjadi dialog interaktif (www.ptkomunikasi.wordpress.com
2012 dalam Akbar, 2019). Sedangkan menurut Sam Decker (Mass
Relevance) media sosial adalah konten dan interaksi digital yang di buat
antara satu orang dengan yang lainnya (R. S. Akbar, 2019).
Youtube menjadi salah satu platform yang digunakan oleh pengguna
di berbagai belahan dunia. Data dari dari ComScore menunjukkan, ada lebih
dari 93 juta penonton unik di Indonesia (berusia di atas 18 tahun) yang
menonton video di YouTube setiap bulannya spanjang tahun 2020
(www.tek.id). Artinya, banyak kaum millennial yang menjangkau platform
ini sebagai salah satu rujukan untuk mencari informasi atau sekedar
berselancar dan mencari hiburan.
Perkembangan youtube yang begitu pesat juga dimanfaatkan oleh
perusahaan surat kabar harian Tribun Jogja. Tribun Jogja membuat akun
youtube untuk menyebarkan pemberitaan videonya dan dikonfirmasi
bergabung pada tahun 2013. Tribun Jogja sebagai kanal pemberitaan video
yang berada di bawah naungan Tribun Network.
Tribun Jogja menggunakan youtube dalam menyebarkan informasi
di daerah Aceh. Penulis telah melihat video yang diunggah ke akun lama
yaitu Tribun Jogja Official Youtube Channel pada bulan Maret hingga Mei
2022. Sepanjang bulan Maret hingga Mei video yang ditampilkan beragam,
mulai dari news update, podcast, hingga soft news. Terlepas dari itu, Tribun
Jogja langkah Tribun Jogja untuk mengunggah video yang dapat ditonton
oleh siapa saja dan di mana pun berada asalkan terhubung dengan koneksi
internet adalah hal yang bagus.
Pemilihan tema dalam penelitian ini dimaksudkan untuk melihat
bagaimana strategi Tribun Jogja sebagai media penyebaran informasi dalam
mengembangkan konten youtube, untuk menjangkau penonton yang lebih
luas, khususnya pada kalangan memikat millennial. Adapun fokus
penelitian adalah Tribun Jogja sebagai objek penelitian karena media ini
merupakan media pemberitaan lokal. Video pemberitaannya adalah video
berita yang up to date yang dipadukan dengan konten-konten lain yang
mengikuti trend. Berdasarkan uraian latar belakang maslaah yang
dipaparkan di atas, maka peneliti tertarik untuk mengkajinya lebih dalam
dengan judul “Strategi Media Specialist Officer dalam Membangun
Brand Awareness di Channel Youtube Tribun Jogja Official”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka fokus rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
“Bagaimana strategi media specialist officer dalam membangun brand
awareness di channel youtube Tribun Jogja Official”

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah,di atas maka tujuan yang dikaji lebih lanjut
untuk mengetahui arah penelitian yang ingin dicapai adalah mengetahui
strategi media specialist officer dalam membangun brand awareness di
channel youtube Tribun Jogja Official.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan bagi perkembangan ilmu komunikasi terlebih pada kajian
media massa, khususnya media online. Penelitian ini juga diharapkan
dapat menambah referensi bagi peneliti berikutnya.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi perusahaan media yang
menggunakan YouTube dalam menyebarluaskan pemberitaan video,
khususnya kepada pihak redaksi Tribun Jogja.

E. Tinjauan Pustaka
a) Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan dalam melakukan
penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan
dalam mengkaji penelitian yang dilakukan (A. Akbar, 2018). Pertama,
penelitian dengan judul “Efektifitas YouTube sebagai Media
Penyebaran Informasi (Studi pada Serambi on TV)” oleh Ali Akbar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek YouTube dalam
menyebarkan informasi, mengetahui efektifitas Serambi on TV dalam
menyebarkan informasi melalui YouTube, untuk mengetahui hambatan-
hambatan yang dihadapi Serambi on TV dalam menyebarkan informasi
melalui YouTube. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan
(field research) dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif
menurut Lexi J. Moleong, penelitian kualitatif yang mengutip Bogdan
dan Taylor yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deksriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang diamati.
Penekanannya adalah pada usaha untuk menjawab pertanyaan dengan
cara berargumen (A. Akbar, 2018). Data diperoleh dari data primer
berupa wawancara dengan pihak redaksi Serambi on TV dan wawancara
penonton yang dikirim melalui email. Adapun data sekunder yakni
berupa jumlah tayangan pada video yang telah diunggah oleh pihak
Serambi on TV.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Efek yang didapat dalam
menggunakan YouTube sebagai media penyebaran informasi meliputi
efek kognitif, afektif, integrasi pribadi, integrasi sosial dan efek
berkhayal. Efektifitas yang didapat Serambi on TV dalam menyebarkan
informasi melalui YouTube adalah penggunaan yang praktis, jumlah
subscriber yang semakin bertambah, mendapatkan penonton yang luas
(global), dan mengikuti perkembangan zaman. Hambatan yang dialami
Serambi on TV dalam menyebarkan informasi melalui YouTube adalah
terganggu kinerja jika koneksi jaringan 86 internetnya lambat, server
YouTube yang sewaktu-waktu bermasalah, dan tidak dapat menjangkau
daerah-daerah yang koneksi internetnya belum ada.
b) Strategi
Istilah strategi berasal dari bahasa yunani strategia ( stratos = militer
dan ag = memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang
jendral. Strategi bisa diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagian
dan penggunaan kekuatan militer dan material pada daerah - daerah
tertentu untuk mencapai tujuan tindakan tetentu.
Strategi adalah ilmu perencanaan dan penentuan arah operasi-
operasi bisnis berskala besar, menggerakan semua sumber daya
perusahaan yang dapat menguntungkan secara aktual dalam bisnis, Jhon
A. Bryne endefinisikan strategi adalah sebuah pola yang mendasar dari
sasaran dan direncanakan, penyebaran sumber daya dan interaksi
organisasi dengan pasar, pesaing, dan faktor-faktor lingkungan.
Menurut David strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan
berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan
dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa
tujuan utama dari perusahaan yang dapat dicapai melalui pelaksanaan
yang tepat oleh organisasi (Hayani, 2014).
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi
merupakan rencana yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
c) Konten
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) konten adalah
informasi yang tersedia melalui media atau produk elektronik.
Penyampaian konten dapat dilakukan melalui berbagai medium baik
secara langsung maupun tidak langsung seperti internet, televisi, CD
audio, bahkan sekarang sudah melalui telepon genggam (handphone).
d) Youtube
YouTube adalah situs portal video yang sering diakses para
pengguna internet, juga mempunyai fitur berbagi video (video sharing)
sehingga dapat dilihat oleh siapapun yang mengklik video tersebut.
Terdapat didalamnya berbagai macam video 23 seperti tutorial, video
musik, berita dan lain-lain (A. Akbar, 2018).
Situs berbagi video yang sering diakses masyarakat ini didirikan tiga
mantan karyawan PayPal pada tahun 2005, yaitu Chad Hurley, Steve
Chen, dan Jawed Karim. Hurley pernah belajar desain di Indiana
University of Pennsylvania, sementara Chen dan Karim belajar ilmu
komputer di University of Iinois at Urbana Champaign.
e) Tribun Jogja
Tribun Jogja merupakan salah satu anggota dari Tribun Network.
Tribun Network sendiri memiliki surat kabar yang tersebar luas di 18
propinsi di Indonesia, diantaranya ada di Sumatera yaitu di Serambi
Indonesia (Aceh), Sriwijaya Pos (Palembang), Bangka Pos (Bangka
Belitung), Tribun Batam (Batam), Tribun Pekan Baru (Riau), Tribun
Jambi (Jambi), dan Tribun Lampung (Lampung). Pulau Jawa terdapat
Tribun Jabar (Bandung), Harian Surya 34 (Surabaya) dan Tribun Jogja
(Yogyakarta). Di Kalimantan terdapat Banjarmasin Post (Kalimantan
Selatan), Tribun Kaltim (Kalimantan Timur) dan Tribun Pontianak
(Kalimantan Barat). Sulawesi yaitu Tribun Manado (Sulawesi Utara),
dan di Nusa Tenggara Timur yaitu Pos Kupang (Kupang) (Company
Profile Tribun Jogja, 2021 dalam Cullen, 1994).
f) Millennial
Menurut Yuswohady dalam artikel Milennial Trends (2016)
Generasi milenial (Millennial Generation) adalah generasi yang lahir
dalam rentang waktu awal tahun 1980 hingga tahun 2000. Generasi ini
sering disebut juga sebagai Gen-Y, Net Generation, Generation WE,
Boomerang Generation, Peter Pan Generation, dan lain-lain. Mereka
disebut generasi milenial karena merekalah generasi yang hidup di
pergantian milenium. Secara bersamaan di era ini teknologi digital
mulai merasuk ke segala sendi kehidupan (Hidayatullah dkk, 2018).
Dapat disimpulkan bahwa rentang usia generasi millennial adalah antara
20-42 tahun.
g) Berita
Berita (news) adalah sajian utama sebuah media massa di samping
views (opini). Mencari bahan berita kemudian menyusunnya merupakan
tugas pokok wartawan dan bagian redaksi sebuah penerbitan pers
(media massa). (Romli, 2014 : 3 dalam BINTI, 2013). Micthel V.
Charnley mengemukakan pengertian berita yang lebih lengkap dan
untuk keperluan praktis yang layak kita jadikan acuan. Ia mengatakan
“Berita adalah laporan tercepat dari suatu peristiwa atau kejadian yang
faktual, penting, dan menarik bagi sebagian besar pembaca, serta
menyangkut kepentingan mereka” (Romli, 2014 : 5 dalam BINTI,
2013).

F. Landasan Teori
Teori ketergantungan (Dependency Theory) dikemukakan oleh
Melvin L. DeFleur dan Sandra Ball-Rokeach yang mana pendekatan ini
menolak asumsi kausal dari awal hipotesis penguatan. Teori ini
memprediksikan bahwa khalayak tergantung kepada informasi yang
berasal dari media massa dalam rangka memenuhi kebutuhan khalayak
bersangkutan serta mencapai tujuan tertentu dari proses konsumsi media
massa (Qadaruddin, 2013). Model ini menunjukkan sistem media dan
institusi sosial itu saling berhubungan dengan khalayak dalam
menciptakan kebutuhan dan minat.
Teori ini dikembangkan oleh Sandra Ball-Rokeachdan Melvin L.
DeFluer (1976), yang memfokuskan pada kondisi struktural suatu
masyarakat yang mengatur kecenderungan terjadinya suatu efek media
massa. Teori ini berangkat dari sifat masyarakat modern, diamana media
massa diangap sebagai sistem informasi yang memiliki peran penting
dalam proses memelihara, perubahan, dan konflik pada tataran
masyarakat,kelompok, dan individu dalam aktivitas sosial (Qadaruddin,
2013).
Teori ini sejalan dengan tema penelitian tentang bagaimana stratgi
Tribun Jogja dalam mengembangkan konten youtube agar diminati oleh
para kaum millennial. Tribun Jogja menyediakan konten-konten yang
sejalan dengan kaum millennial untuk menarik minat mereka dalam
menikmati berita yang disajikan. Hal ini menunjukkan bahwa media dan
khalayak saling berhubungan, Tribun Jogja sebagai media massa dan
millennial sebagai khalayak yang memiliki kebutuhan dan minat.
G. Kerangka Berpikir
Kemajuan teknologi, informasi, menjadikan dunia jurnalistik juga
harus mengikuti perkembangan yang ada. Munculnya platform-platform
digital yang canggih dan memudahkan akses untuk menjangkau audiens
dapat dimanfaatkan secara maksimal. Seperti yang dilakukan Tribun Jogja
dalam menjangkau audiens yang lebih luas, menggunakan platform ypuutbe
sebagai kanal pemberitaan berbasis video dan disajikan dengan konten-
konten lain yang mampu menarik lebih banyak audiens khususnya
millennial. Penelitian ini akan meninjau strategi pengembangan konten
youtube Tribun Jogja untuk menarik audiens khususnya kaum millennial.

Company Profile
Tribun Jogja

Strategi Pengembangan
Konten Youtube

Millenial Teori
Ketergantungan

Konten yang
Disajikan
H. Metodologi Penelitian
a) Paradigma dan Pendekatan Penelitian
Paradigma merupakan perspektif riset yang digunakan peneliti yang
berisi bagaimana cara pandang (world views) peneliti melihat realita,
bagaimana mempelajari fenomena, cara‐cara yang digunakan dalam
penelitian dan cara‐cara yang digunakan dalam menginterpretasikan
temuan. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah
paradigma konstruktivis, yang berpandangan bahwa pengetahuan itu
bukan hanya merupakan hasil pengalaman terhadap fakta, tetapi juga
merupakan hasil konstruksi pemikiran subjek yang diteliti (Batubara,
2017). Tujuan dari paradigma ini adalah untuk sebanyak banyaknya
bersandar tentang situasi tertentu, kepada para partisipan. Menurut
paradigma konstruktivis, pengetahuan dapat digambarkan sebagai hasil
atau konsekuensi dari aktivitas manusia, pengetahuan merupakan
konstruksi manusia, tidak pernah dipertanggungjawabkan sebagai
kebenaran yang tetap, tetapi akan terus berkembang (Abdullah, 2018).
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian untuk memahami
fenomena-fenomena manusia atau sosial dengan menciptakan gambaran
yang menyeluruh dan kompleks yang dapat disajikan dengan kata-kata,
melaporkan pandangan terinci yang diperoleh dari sumber informan,
serta dilakukan dalam latar setting yang alamiah (Walidin, Saifullah &
Tabrani, 2015: 77 dalam Fadli, 2021).
b) Teknik Pengumpulan Data
Berikut ini adalah teknik pengumpulan data dalam penelitian ini.
a. Observasi
Observasi adalah melakukan pengumpulan data melalui
pengamatan langsung dari lapangan. Menurut Zainal Arifin dalam
(Amin & Kawasati, 1990) observasi adalah suatu proses yang
didahului dengan pengamatan kemudian pencatatan yang bersifat
sistematis, logis, objektif, dan rasional terhadap berbagai macam
fenomena dalam situasi yang sebenarnya, maupun situasi buatan.
Observasi dalam penelitan ini bersifat observasi partisipan dimana
peneliti menghimpun data penelitian melalui pengamatan langsung
dan terlibat dalam keseharian informan dengan cara mengikuti
internship program dimana informan bekerja.
b. Wawancara
Wawancara (interview) adalah suatu kejadian atau suatu
proses interaksi antara pewawancara (interviewer) dan sumber
informasi atau orang yang di wawancarai (interviewee) melalui
komunikasi langsung (yusuf, 2014 dalam (Amin & Kawasati,
1990)). Metode wawancara/interview juga merupakan proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya
jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden/
orang yang di wawancarai, dengan atau tanpa menggunakan
pedoman (guide) wawancara (Amin & Kawasati, 1990).
Adapun dalam penelitian ini, peneliti akan mewawancarai
media specialist officer Tribun Jogja untuk memperoleh informasi
serta data yang diperlukan secara rinci. Jenis wawancara yang
dilakukan adalah (guided interview) dimana peneliti telah
menyiapkan hal-hal terkait wawancara sebelum melakukannya.
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang
digunakan untuk menelusuri data historis. Dokumen tentang orang
atau sekelompok orang, peristiwa, atau kejadian dalam situasi sosial
yang sangat berguna dalam penelitian kualitatif (yusuf, 2014 dalam
Amin & Kawasati, 1990). Teknik atau studi dokumentasi adalah
cara pengumpulan data melalui peninggalan arsip-arsip dan
termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil-dalil atau
hukum-hukum dan lain-lain berhubungan dengan masalah
penelitian (Amin & Kawasati, 1990). Pada penelitian ini, penulis
mengumpulkan dokumen-dokumen terkait konten youtube Tribun
Jogja dalam bentuk softcopy ditambah dokumen tertulis seperti
jurnal, buku-buku, literatur penelitian, internet, maupun media
lainnya yang relevan dengan penelitian.
c) Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif dilakukan apabila data empiris yang
diperoleh adalah data kualitatif berupa kumpulan berwujud kata-kata
dan bukan rangkaian angka serta tidak dapat disusun dalam kategori-
kategori/struktur klasifikasi (Fatmawati, 2009). Menurut miles dan
Huberman dalam (Fatmawati, 2009), kegiatan analisis terdiri dari tiga
alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data,
penyajian data, dan 38 penarikan kesimpulan/verivikasi.
Berikut adalah Teknik analisis data yang dilakukan oleh penliti :
a) Reduksi Data; merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian
pada penyederhanaan, pengabstraksian, dan transformasi data kasar
yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.
b) Triangulasi; adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil
wawancara terhadap objek penelitian (Moloeng, 2004:330 dalam
Fatmawati, 2009).
c) Menarik Kesimpulan; merupakan hasil penelitian yang menjawab
fokus penelitian berdasarkan hasil analisis data. Simpulan yang
disajikan dalam bentuk deskriptif objek penelitian dengan
berpedoman pada kajian penelitian (Abdullah, 2018).
I. Rencana Jadwal Penelitian
Waktu Bulan Ke-
Tahapan Kegiatan
9 10 11 12 1 2

Persiapan Menyusun Konsep


Pelaksanaan

Menyusun Instrumen

Seminar Proposal

Pelaksanaan Mengambil data

Mengolah data penelitian

Menganalisis Data

Pelaporan Menyusun hasil analisis


dalam bentuk laporan
Menyusun laporan sesuai
draft
Sidang Skripsi
Daftar Pustaka

Abdullah, D. L. (2018). Analisis Semiotika Makna Islam.

Akbar, A. (2018). Efektifitas Youtube sebagai Media Penyebaran Informasi (Studi


pada Serambi on TV). Efektifitas YouTube Sebagai Media Penyebaran
Informasi (Studi Pada Serambi on TV, 16(02), 1–112. https://repository.ar-
raniry.ac.id/id/eprint/5845/4/Ali Akbar.pdf

Akbar, R. S. (2019). Peran Media Sosial Dalam Perubahan Gaya Hidup Remaja.
Universitas Airlangga, 1(1), 1–20.
http://repository.unair.ac.id/87338/5/JURNAL RAHMANDIKA S A.pdf

Amin, M. I., & Kawasati, R. (1990). Teknik Pengumpulan Data Metode


Kualitatif. 4(1), 56–79.

Batubara, J. (2017). Paradigma Penelitian Kualitatif dan Filsafat Ilmu


Pengetahuan dalam Konseling. Jurnal Fokus Konseling, 3(2), 95.
https://doi.org/10.26638/jfk.387.2099

BINTI, M. (2013). Pengertian Berita. Journal of Chemical Information and


Modeling, 01(01), 1689–1699. http://eprints.umpo.ac.id/4219/3/BAB II.pdf

Brillianti, P., & Widodo, Y. (2012). KORAN TRIBUN JOGJA ( Penelitian


Komparatif Tingkat Kepuasan Pembaca Terhadap Layout Koran Tribun
Jogja di Kota Yogyakarta Ditinjau dari Jenis Kelamin dan Usia ).

Cullen, L. (1994). Company profile. Circuit World, 21(1), 48–49.


https://doi.org/10.1108/eb046288

Fadli, M. R. (2021). Memahami desain metode penelitian kualitatif. Humanika,


21(1), 33–54. https://doi.org/10.21831/hum.v21i1.38075

Fatmawati. (2009). BAB_III E Fatmawati. 2013. Pendidikan Dan Kebudayaan, 5,


27–42. file:///D:/SRI AGUSTINA/Wisuda thn 2020 , sidang tahap
awal/wisuda 2020/1984.pdf

Hayani, N. (2014). Manajemen Pemasaran Bagi Pendidikan Ekonomi. Suska Pers.


Toward a Media History of Documents, 1.

Hidayatullah, S., Waris, A., & Devianti, R. C. (2018). Perilaku Generasi Milenial
dalam Menggunakan Aplikasi Go-Food. Jurnal Manajemen Dan
Kewirausahaan, 6(2), 240–249. https://doi.org/10.26905/jmdk.v6i2.2560

Qadaruddin, M. (2013). Teori komunikasi media massa. Teori Komunikasi Media


Massa, 1996, 1. http://repository.iainpare.ac.id/1170/1/TEORI
KOMUNIKASI MEDIA MASSA .pdf

Anda mungkin juga menyukai