Anda di halaman 1dari 4

IMPLEMENTASI CERDAS BUDAYA ORGANISASI SAMSUNG YANG

MEMPENGARUHI PERFORMA PERUSAHAAN


Dosen Pengampu : Audith M. Turmudhi, Drs., MM

Disusun oleh: Yasyfa Salsabila (19.96.1306)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS EKONOMI SOSIAL
UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA
2022
IMPLEMENTASI CERDAS BUDAYA ORGANISASI SAMSUNG
YANG MEMPENGARUHI KINERJA PERUSAHAAN

Sebuah perusahaan atau organisasi sangat memerlukan adanya budaya perusahaan


untuk mendorong kinerjanya. Budaya perusahaan ini selalu memiliki peran penting dalam
pengembangan perusahaan dan pengambilan keputusan serta kebijakan. Dalam hal ini,
sangat penting bagi divisi Human Resources untuk memahami dan membentuk budaya
perusahaan yang tentunya cocok untuk diterapkan di dalamnya.
Budaya juga perlu dipahami dan dilihat dari berbagai aspek sehingga dapat
diimplementasikan secara maksimal dalam perusahaan. Budaya secara umum adalah
kumpulan nilai, gagasan, sikap dan simbol lain yang kompleks dan bermakna yang melayani
manusia untuk berkomunikasi, membuat tafsiran dan mengevaluasi sebagai anggota
masyarakat. Dalam perusahaan, ditemukan pula model budaya yang sesuai dengan lingkup
kerja internal perusahaan itu sendiri.
Semakin tingginya persaingan di era global, perusahaan dituntut untuk selalu
meningkatkan kinerjanya. Salah satu cara yang cukup efektif adalah dengan menerapkan
budaya perusahaan yang unggul dan berkualitas. Dengan adnaya budaya perusahaan yang
unggul dan berkualitas itu, perusahaan tidak hanya berfokus pada maslah produksi dan
teknologi, tetapi juga menciptakan pengelolaan perusahaan untuk melakukan produksi.
Membangun budaya perusahaan yang berkualitas tentu bukanlah hal mudah. Apalagi,
jika perusahaan memiliki budayanya sendiri yang mengakar dan tidak bisa begitu saja diganti
karena dapat mempengaruhi kelancaran perusahaan. Belum lagi dengan adanya budaya
dimana perusahaan itu berada. Budaya daerah perusahaan berasal juga dapat mempengaruhi
kinerja perusahaan, karena karyawan bisa berasal dari berbagai daerah dan mengikuti budaya
daerah dimana perusahaan itu berasal.
Konsep cerdas membangun budaya perusahaan dilakukan oleh perusahaan Samsung.
Samsung Electronics merupakan perusahaan elektronik dan teknologi informasi
multinasional yang berkantor pusat di Samsung Town, Seoul, Korea Selatan, dan merupakan
subsidiary dari Grup Samsung. Samsung Electronics memiliki pabrik perakitan dan
jaringan penjualan di 60 negara di seluruh dunia dengan jumlah karyawan mencapai 200.000
orang lebih.
Diperlukan spesifikasi dari visi, misi, dan tujuan perusahaan dalam strategi
manajemen untuk mengembangkan kebijakan dan perencanaan. Di desain untuk meraih
tujuan perusahaan untuk kemudian dialokasikan pada sumber daya yang dimiliki dan
mengimplementasikan proyek, kebijakan, dan program yang telah dibuat. Perusahaan
Samsung lebih berfokus pada nilai-nilai budaya Korea dan budaya perusahaan, sebagai faktor
penunjang kelancaran strategi manajemen perusahaan.
Beberapa nilai yang dianggap ada dalam budaya perusahaan di beberapa perusahaan
di Korea adalah paternalistic leadership, family-like working environment, hierarchical
structure, importance of family ties and blood-based succession, gender inequality, dan
collectivism. Dalam hal ini, Samsung berfokus pada nilai-nilai paternalistic leadership,
hierarchical structure, dan collectivism. Term perusahaan Samsung menggunakan Software of
the Mind yang dogunakan oleh G. Hofstede dalam Cultures and Organization, dimana budaya
diasosiasikan dengan budaya tertentu dalam perusahaan dan dapat digunakan pada mereka
yang bekerja dalam perusahaan tersebut. Dalam kata lain, budaya perusahaan dapat
dijelaskan sebagai budaya sekelompok orang yang memiliki tujuan yang sama.
Dalam kurun waktu 5 tahun, Samsung mampu mengalahkan merk-merk elektronik
ternama seperti sony, Motorola, dan nokia yang sangat berkembang pesat pada masanya.
Tanpa disadari, inovasi juga berakar dari strategi-strategi organisasial dan kepemimpinan
para eksekutif yang mampu membawa Samsung menjadi produk yang sangat banyak
diminati. Kepemimpinan Samsung dari satu generasi ke generasi yang lain telah membentuk
struktur budaya perusahaan tersebut hingga Samsung berkembang pesat.
Dalam hal ini Samsung memegang teguh value dimana paternalistic leadership,
hierarchical structure, dan collectivism diterapkan ditambah dengan nilai budaya Korea
lainnya seperti disiplin, loyalitas, senioritas, dan menghargai yang lebih tua mampu
mendukung struktur organisasi perusahaan Samsung dan membentuk budaya perusahaan
yang unggul.
Budaya perusahaan telah membuat Samsung berkembang sangat cepat, ketika
Samsung ingin mengerjakan sesuatu, keputusan datang dari manajemen atas ke manajemen
bawah dan semua melaksanakan tugasnya dengan cepat. Hal ini, bukan terjadi begitu saja,
tetapi memang sengaja untuk dibuat, agar karyawan mampu mengikuti budaya perusahaan
dan diimplementasikan dalam sistem kinerjanya.
Pendiri Samsung, Lee Byung-Chull juga telah menanamkan budaya organisasi yang
menitikberatkan pada integrasi dan efisiensi dengan karyawan berbakat yang berorientasi
pada pelaksanaan. Semenjak dimulainya kepemimpinan Lee Kun-He menggantikan pendiri
perusahaan yang juga ayah kandungnya, dia berusaha menanamkan kepekaan untuk
bertindak cepat. Saat penerimaan karyawan, Kun-hee juga melakukan pelatihan-pelatihan
dengan menitikberatkan pada loyalitas dan kepatuhan yang mampu menunjang kecepatan
tersebut.
Dalam meraih performa seperti sekarang, Samsung memiliki keunggulan dalam
mengimplementasikan keputusan maupun strategi secara cepat. Kesuksesan Samsung tak
lepas dari budaya perusahaan yang telah dibangun dimana, Samsung melalui pendirinya Lee
Byung-Chul yang sejak awal telah berusaha untuk mampu melakukan sinergi budaya nasional
ke dalam budaya perusahaan. Maka dari itu, penetapan budaya perusahaan dapat dilihat dari
berbagai aspek dan amat sangat mempengaruhi kinerja perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai