Anda di halaman 1dari 3

BANTUAN HIDUP DASAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/SPO-RJ/06/22 1/1
Tanggal Terbit
Ditetapkan Oleh,
DIREKTUR
STANDAR
22/6/2022
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Taufiq Hidayat, M.Kes., Sp.And (K)


Tindakan pertolongan medis sederhana yang dilakukan pada penderita henti
PENGERTIAN jantung sebelum diberikan tindakan pertolongan medis lanjutan.

Memberikan bantuan sirkulasi dan pernafasan yang adekuat sampai keadaan henti
TUJUAN jantung teratasi atau sampai penderita dinyatakan meninggal

KEBIJAKAN Peraturan Direktur Utama RSU BRIMEDIKA No. 96/SK/RSUBRI/VI/2022


Pelaksanaan:
1. Pastikan penolong, korban dan lingkungan aman untuk melakukan
pertolongan.
2. Tepuk kedua pundak korban dan panggil korban (pak/bu/mas/mbak/dik).
Contoh: jika korban adalah pria paruh baya, maka tepuk kedua pundak
korban dan panggil: "PAK, PAK, PAKI
3. .Jika tidak berespon segera panggil bantuan/ aktifkan CODE BLUE sesuai
SPO mengaktifkan code blue.
4. Compressions (C):
a. Raba denyut nadi karotis dan periksa pernafasan menggunakan teknik
lihat dengar dan rasakan hembusan nafas dalam waktu maksimal 10
detik. Jika tidak ditemukan denyut nadi dan pernafasan atau nafas
tersengal sengal maka segera lakukan kompresi dada.
b. Lokasi kompresi dada korban di bagian tengah tulang dada
(sternum).
PROSEDUR c. Pada pasien dewasa, pijat jantung dilakukan dengan cara tumit dari
tangan yang pertama diletakkan di atas tangan yang sudah berada di
tengah tulang dada (sternum) kemudian jari-jari tangan dirapatkan
dalam keadaan satu garis lurus membentuk sudut 90 terhadap dada
pasien sedangkan pada anak posisi sama di tengah sternum tetapi
menggunakan satu tangan penolong.
d. Pada saat melakukan pijatan siku tidak boleh menekuk (bergerak
seperti piston) dan kekuatan tumpuan pada bahu penolong
e. Lakukan 30x pijatan diikuti 2x nafas bantuan menggunakan Bag
Valve Mask baik 1 maupun 2 penolong dengan teknik hitungan 12
3456789(1), 123456789(2), 123456789(3)
f. Kecepatan pijatan 100-120 x menit dengan kedalaman pijatan 5 6 cm.
g. Jika tidak ada Bag Valve Mask maka dilakukan hands only CPR,
yaitu pijat jantung tanpa bantuan nafas, selama 2 menit atau 200
hitungan.

BANTUAN HIDUP DASAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/SPO-RJ/06/22 1/1
Tanggal Terbit
Ditetapkan Oleh,
DIREKTUR
STANDAR
22/6/2022
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Taufiq Hidayat, M.Kes., Sp.And (K)


5. Airway (A): Bebaskan jalan nafas melalui head tilt-chin lift yaitu dengan
meletakkan satu tangan pada dahi korban, lalu mendorong dahi korban
kebelakang agar kepala menengadah dan mulut sedikit terbuka (head, tilt)
dan mengangkat dagu (chin lift). Jika korban dicurigai cedera tulang
belakang, maka bebaskan jalan nafas melalui jaw trust yaitu dengan
mengangkat dagu sehingga deretan gigi rahang bawah berada lebih depan
daripada deretan gigi rahang atas.
6. Breathing (8):
Berikan ventilasi (tiupan) menggunakan Bag Valve Mask sebanyak 2 kali
setelah 30 kompresi. Jika tidak ada Bag Valve Mask tidak perlu
melakukan nafas bantuan mouth to mouth.
7. Periksa denyut nadi dan pernafasan kembali setiap 5 siklus.
8. Berikan posisi recovery jika korban telah sadar/bernafas kembali.
9. Pertahankan kualitas RJP yaitu:
a. Pijat jantung dilakukan kurang dari 10 detik sejak diketahui korban
henti jantung
b. Kecepatan pijatan 100-120*/ menit dengan kedalaman pijatan 5 6 cm.
c. Recoil (pengembangan dada setelah pijatan) sempurna
d. Minimal interupsi
e. Pengembangan paru dalam ventilasi tidak berlebihan
10. RJP bisa dihentikan bila:
a. Pasien sudah ROSC (Return of Spontaneus Circulation) / teraba nadi
b. Pasien telah sadar dan atau bernafas
c. RJP telah dilakukan lebih dari 30 menit
d. Permintaan keluarga

UNIT TERKAIT Seluruh Unit Kerja

Anda mungkin juga menyukai