Anda di halaman 1dari 15

,DS

KEMANA ARAH TUJUAN PENDIDIKAN KITA?


Memiliki anak shalih menjadi kebahagiaan bagi kedua orang tua, tak hanya

di dunia bahkan akan terasa manis sampai di akhirat kelak. Allah ta’alaa

berfirman dalam Al-Qur’an surat Al Baqarah 202

“Mereka itulah yang memperoleh ganjaran dari apa yang telah mereka

usahakan, dan Allah Maha Cepat perhitungan-Nya”. (QS. Al-Baqarah: 202)

Mendidik anak adalah bagian dari usaha orang tua. Rasulullah shalallahu

'alaihi wa sallam bersabda “Apabila seorang telah meninggal dunia, maka

seluruh amalnya terputus kecuali tiga, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang

bermanfaat dan anak shalih yang mendo’akannya.” (HR. Muslim: 1631).

Maka memiliki anak shalih merupakan cita-cita para orang tua. Lalu

pendidikan seperti apa yang seharusnya ditempuh, kemana arah tujuan

pendidikan anak? agar tercetak generasi shalih yang senantiasa mendoakan

kedua orangtua.

Sebelum jauh berkecimpung dalam dunia pendidikan anak, kedua

orangtua (iya, suami dan istri) harus sadar bahwa tanggung jawab pendidikan

tidak hanya dilimpahkan pada salah satu belah pihak saja. Seperti firman Allah

pada surat At Tahrim ayat 6 dan hadits dari 'Abdullah bin Umar radhiallahu

'anhu di gambar.
Di ayat lain Allah ta'ala berfirman dalam QS Ali Imran ayat 34

“Keturunan itu sebagiannya merupakan (turunan) dari yang lain.”

Ketika kedua orang tuanya baik, terus belajar, dan membenahi diri maka

insya Allah akan mencetak anak yang baik pula. Selayaknya suami istri saling

bekerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan, karena kelak kedua orang

tua akan dimintai pertanggungjawabannya.


FASE PENDIDIKAN ANAK

Di antara kesalahan orang tua adalah tidak menanamkan adab dan akhlak

pada anak terlebih dahulu sebelum mengajarkan mereka Al Qur’an. Membaca Al

Qur’an itu paling baik adalah untuk memahaminya (bukan sekedar menghafal).

Anak perlu dibimbing orang tua tentang :

✔️Bagaimana memahami Al-Qur'an

✔️Mengamalkan kandungan Al-Qur'an

✔️Membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar

Di antara kesalahan orang tua adalah menilai prestasi anak berdasarkan

hasilnya. Prestasi pada anak dinilai berdasarkan PROSES mereka untuk

mencapai keberhasilan. Berikan apresiasi kepada anak untuk proses yang telah

mereka jalani bukan karena hasilnya, terlebih jika anak tidak berhasil

mencapai target keberhasilan/kesuksesannya.


KARAKTER YANG HARUS DITUMBUHKAN PADA DIRI ANAK

Karakter iman

Sejak lahir anak itu sudah beriman. Tanamkan keimanan terlebih

dahulu dan juga adab. Orang tua harus tegas dalam membuat dan

menerapkan aturan yang ada dirumah (Al-A'raf : 172)

Karakter belajar

Setiap anak memiliki rasa ingin tahu dan banyak bertanya. Setiap anak

adalah pembelajar yang tangguh.

Karakter bakat

Setiap anak adalah unik, lain dari yang lain sesuai bakat pembawaannya.

"Children is very special and limited edition"

Karakter perkembangan

Anak lahir dalam keadaan tumbuh dan berkembang. Masing-masing

karakter itu ada masa-masa emasnya yang sedang tumbuh.

Di antara kesalahan orang tua adalah memberikan materi pendidikan yang

tidak sesuai dengan usia anak.


FASE/MARHALAH DALAM MENDIDIK ANAK

Fase Thufulah 0-7 tahun

Fase Tamyiz 7-10 tahun

Fase Murahaqoh 10-14 tahun

1. Fase Thufulah : usia 0 -7 th

A. Kondisi anak usia 0 -7 th

▶️ Egosentris

▶️ Imajinatif

▶️ Sensitif/peka

B. Cara Belajar anak usia 0 - 7 th

At Taqliid. yaitu : meniru apa yang didengar,dilihat dan dirasakan.

C. Metode Pendidikan Anak usia 0 - 7 tahun

▶️ Keteladanan

▶️ Berkisah / bercerita, berdialog untuk menumbuhkan imajinasi

▶️ Bermain

D. Target Pendidikan Anak usia 0 - 7 th

▶️ Tumbuhnya mahabbah / kecintaan dan keimanan

▶️ Inti pembelajaran pada usia ini adalah membahagiakan anak


2. Fase Tamyiz : usia 7 - 10 tahun

A. Kondisi anak usia 7 - 10 tahun

▶️ Rasa ingin tahu tumbuh pesat

▶️ Nalar tumbuh pesat

▶️ Sosiosentris (masa bersosial)

B. Cara belajar anak usia 7 - 10 tahun

Dominan eksperimen (trial and error) yaitu : mencoba dan gagal,

mencoba lagi dan gagal lagi, mencoba lagi dan lagi.

C. Gaya belajar

▶️ Pendengaran (Auditori)

▶️ Penglihatan (Visual)

▶️ Perasaan (Kinestetik)

D. Metode pendidikan anak usia 7-10 th

▶️ Penuntasan rasa ingin tahu

▶️ Penumbuhan nalar yang sederhana

▶️ Pelatihan adab dan akhlak

Inti pembelajaran anak pada usia ini adalah beraktifitas dan

bersosial
3. Fase Murahaqoh/Persiapan Baligh : Usia 10 - 14 Tahun

A. Kondisi usia anak 10 - 14 th (baligh)

▶️ Merasa mampu melakukan sendiri

▶️ Lebih jelas keunikannya

B. Cara Belajarnya

dominan At Takfir (Berfikir). Memahami sesuatu dengan berfikir.

C. Metode Pendidikan Anak usia 10-14 th

 Memandirikan Anak

 Mandiri moral : ibadah, akhlak dan adab mulia dan

keterampilan hidup dasar

 Mandiri kinerja : penjurusan bakat dan pemagangan

 Inti pembelajaran pada usia ini adalah pembiasaan dan

ketegasan

Dalam kitab Tuhfathul maudud, Imam Ibnul Qoyyim mengatakan:

"Hendaknya orang tua memperhatikan keadaan anaknya, bakat apa yang

dimilikinya, potensi apa yang terpendam pada dirinya, maka orang tua akan

mengetahui bahwa untuk bidang itulah anaknya diciptakan dan orang tua

hendaknya tidak membebani anak yang bukan bakatnya selama bakat tersebut

diperbolehkan oleh syariat. "


PENJELASAN DARI FASE THUFULAH 0-7 TAHUN

 Fase thufulah merupakan usia pertumbuhan emas (golden age) dan 80%

pertumbuhan otak anak terjadi pada masa paling kritis yaitu usia 0-2

tahun.

 Perkembangan otak dipengaruhi oleh

- Stimulasi - Pengalaman

- Pendidikan orang tua - Lingkungan

 Anak mendapatkan ilmu dari 3 sumber yaitu visual, audio,

perasaan/kinestetik

 Anak mudah menyerap banyak hal baru maka tugas orang tua

mengamati, mengawasi, mengarahkan, mendidik, memberi perhatian,

dan yang paling penting menjadi ruang aman untuk anak.


 Kondisi anak dalam fase ini :

 Egosentris

- Egosentris adalah sikap anak yang merasa dirinya paling penting,

paling hebat, dan menjadi pusat perhatian semua orang.

- Rasa percaya diri ini penting dalam pendidiman aqidah yang

terkait dengan keyakinan hati.

- Dengan tuntasnya fase ini harapannya kelak anak menjadi

tangguh dan kuat dalam memegang aqidah yang benar.

 Imaginatif

- Dalam proses menumbuhkan imaginatif langkah utama yang

dilakukan adalah membersamai anak agar anak merasa bahagia

dan berprasangka baik terhadap segala sesuatu.

- Dengan adanya imaji positif diharapkan akan tumbuh keimanan,

kecintaan pada ketaatan dan keimanan.

- Metode pendidikan pada fase ini bisa dengan berkisah tentang

keteladanan para sahabat terdahulu, banyak diajak bercerita,

dan bermain.

- Anak tidak menyukai hal-hal yang buruk seperti cerita tentang

neraka, hantu, kejahtan, dsb. Maka banyak bercerita tentang

kenikmatan di surga dan sedikit tentang neraka.


 Sensitivitas / Peka

- Anak secara tidak sadar menyerap seluruh aspek kehidupan

tanpa disaring dahulu.

- Anak belum memahami konsep benar dan salah. Maka penting

untuk orang tua mengajarkan hal-hal baik.

- Jangan membiarkan perilaku anak yang salah, tapi beritahu dan

arahkan, jika dibiarkan maka ia anggap kesalahan itu benar.

• Kesalahan Mendidik Anak 0-7 Tahun

🍂 Mengutamakan akademik/kognitif

Akademik boleh diberikan pada usia ini seperti pra menulis, pra

membaca sebagai stimulasi. Karena fokus anak hanya 7 menit saja)

🍂 Menekankan hafalan tanpa memperhatikan ketertarikan anak

🍂 Mengajarkan bahasa kedua sebelum bahasa ibu tuntas

🍂 Mendahulukan mengajarkan syariat/ibadah daripada menanamkan

keimanan dan aqidah dulu

🍂 Memberikan cerita-cerita tentang banyak peringatan hal-hal buruk

seperti neraka

🍂 Memberikan ancaman atau hukuman bila anak melakukan kesalahan

🍂 Membandingkannya dengan anak-anak yang lain

🍂Menggunakan ukuran orang dewasa dalam mendidik anak.


KESALAHAN PENDIDIKAN FASE THUFULAH
(0-7 TAHUN)

Berkata/bersikap kasar kepada anak

Pada usia ini, perasaan anak sangat sensitif. Ketika anak berbuat salah,

jangan dimarahi tetapi diluruskan dan dibimbing dengan cara yang baik.

Sebab anak usia 0-7 tahun belum memahami konsep benar dan salah.

Terobsesi anak berprofesi tertentu tanpa mempertimbangkan bakat

anak.

Orang tua sebaiknya memahami karakter dan bakat anak. Sehingga

orang tua dapat membimbing sesuai potensi anak.


Menggunakan ukuran orang dewasa dalam mendidik anak

Gunakan metode belajar sesuai umur dan karakter anak. Pada usia 0-7

tahun adalah masa anak-anak bermain. Maka gunakan metode bermain

sambil belajar, dalam jangka waktu tertentu.

Terlalu fokus pada kekurangan anak

Orang tua memahami kepribadian anak sehingga mampu untuk

memperbaiki apa yang menjadi kekurangan anak dan fokus pada

kelebihan anak.

FASE TAMYIZ : USIA 7-10 TAHUN


🌸 Kondisi anak usia 7-10 tahun

1. Rasa ingin tahunya besar

Anak seringkali banyak bertanya maka tugas orang tua untuk

mendampingi anak mendapatkan jawaban yang baik. Jangan sampai

orang tua mematikan rasa ingin tahu anak.

2. Nalar/logika tumbuh pesat

Mulai mengenalkan sholat. Berdosa apabila orang tua tidak

mengingatkan anak sholat, tetapi anak tidak berdosa karena belum akil

baligh. Tanamkan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan ketika di

lingkungan masjid. Tumbuhkan cinta dan iman terhadap Alqur’an.


3. Sosiosentris

Masa bersosial, anak sedang dalam fase suka bermain dan berkumpul

bersama teman-temannya.

🌸 Metode Pendidikan anak usia 7-10 tahun

- Penuntasan rasa ingin tahu

- Penumbuhan nalar yang sederhana

- Pelatihan adab dan akhlak

Anda mungkin juga menyukai