Anda di halaman 1dari 17
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN Gedung Mangala Wanabakti Blok 4 Lantai 5 - Jl. Gatot Subroto, Jakarta 10270, Telp. 021-5704 501/04 Ext. 4113, Fax. 021-5790 2751, Indonesia - Kotak Pos 6505 Nomor S.700/PSLB3/PLBS3/ PLB. 8/10 / epee (6 Desember 2022 Lampiran 4 (satu) berkas Hal Persetujuan Teknis di bidang Pengelolaan Limbah B3 Untuk Kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 Usaha Jasa PT Synergi Prima Persada Yth, Direktur PT Synergi Prima Persada di Jalan Kamal Muara Ill No. 10 Kelurahan Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan, Kota Administrasi Jakarta Utara, 1. Mengingat: ‘a. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko: b. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; dan . Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 6 Tahun 2021 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. 2, Memperhatikan a. Surat PT Synergi Prima Persada Nomor: 009/SPP-PPT/04/1V/222 tanggal 4 April 2022 perihal Permohonan Persetujuan Teknis Pengelolaan Limbah BS: b. Validasi dokumen yang dinyatakan lengkap secara administrasi olen PTSP. ~ KLHK berdasarkan Berita Acara Validasi Permohonan Layanan tanggal 7 April 2022 dengan Nomor Registrasi: 202112230007; ©. Berita Acara Verifikasi Persetujuan Teknis tanggal 31 Mei 2022 melalui video conference Zoom Meeting; dan 4. Surat Direktur PT Synergi Prima Persada Nomor 013/SP-SPP/VI/22 tanggal 24 Juni 2022 Perihal Perbaikan Berita Acara Rapat Teknis Permohonan Pertimbangan Teknis Pemanfaatan Limbah B3 PT Synergi Prima Persada. 3. Berdasarkan angka 1 (satu) dan angka 2 (dua), bersama ini disampaikan Persetujuan Teknis di bidang Pengelolaan Limbah B3 untuk Pemanfaatan Limbah B3 untuk Usaha Jasa, kepada =o Nama Usaha dan/atau Kegiatan : PT Synergi Prima Persada Bidang Usaha dan/atau Pengelolaan dan Pembuangan Sampah Kegiatan Berbahaya Nomor Induk Berusaha (NIB) 8120110073303 NPWP 82.400.042.6-047.000 Nama Penanggung Jawab : Antonius Leang Usaha dar/atau Kegiatan Jabatan : Direktur ‘Alamat Kantor dan Lokasi : Jalan Kamal Muara Ill No. 10 Kelurahan Usaha dan/atau Kegiatan Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan, Kota Administrasi Jakarta Utara. Titik koordinat: 06°07'48" S dan 106°44'56" E Pelaksanaan Persyaratan dan Kewajiban penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan sesuai dengan ketentuan Persyaratan dan Kewajiban Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Persetujuan Teknis di bidang Pengelolaan Limbah B3 ini. Operasional Kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 dilakukan setelah: a. Surat Kelayakan Operasional (SLO) di Bidang Pengelolaan Limbah B3 untuk Kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 dan Pengolahan Limbah B3 diterbitkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; dan b. Perizinan Berusaha di Bidang Pengelolaan Limbah B3 untuk Kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 dan Pengolahan Limbah B3 diterbitkan melalui Sistem Online Single Submission Berbasis Resiko yang dikelola oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal. Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan wajib mengajukan permohonan perubahan Persetujuan Teknis di bidang Pengelolaan Limbah B3 untuk Kegiatan Pemanfaatan B3 apabila telah terjadi perubahan terhadap’ a. Nama, kategori, dan karakteristik Limbah 83 yang dimanfaatkan; b. Teknologi dan kapasitas Pemanfaatan Limbah B3; dan/atau c. Bahan baku dan/atau bahan penolong berupa Limbah B3 untuk campuran Pemanfaatan Limbah B3. Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan wajib memiliki penetapan penghentian kegiatan jika bermaksud: a. Menghentikan Usaha daniatau Kegiatan; atau b. Mengubah penggunaan atau memindahkan lokasi dan/atau fasilitas Pemanfaatan Limbah B3. ge 8. Persetujuan Teknis di bidang Pengelolaan Limbah B3 untuk Kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 ini menjadi dasar penerbitan Persetujuan Lingkungan dan/atau perubahan Persetujuan Lingkungan. 9. Apabila Persyaratan dan Kewajiban Pengelolaan Limbah B3 untuk Kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 sebagaimana dimaksud pada angka 4 tidak dilaksanakan, maka surat Persetujuan Teknis di bidang Pengelolaan Limbah B3 ini dapat dibatalkan. 10.Persetujuan Teknis di bidang Pengelolaan Limbah B3 untuk Kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 kepada PT Synergi Prima Persada ini berlaku sejak tanggal ditandatangani. Demikian disampaikan agar dilaksanakan sebagaimana mestinya. \ Rosa Vivien Ratnawati “NIP, 19700501 199603 2 005 ‘Tembusan kepada Yth. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan; Direktur Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Gubernur DK{ Jakarta; Wali Kota Jakarta Utara; Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta; dan Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara. NOQRONS Lampiran Persetujuan Teknis di bidang Pengelolaan Limbah B3 untuk Kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 PT Synergi Prima Persada Nomor S, 30 /PSLB3/PLB3/PLB.3/12/2022 Tanggal (@ Desember 2022 PERSETUJUAN TEKNIS DI BIDANG PENGELOLAAN LIMBAH B3 UNTUK KEGIATAN PEMANFAATAN LIMBAH B3 UNTUK USAHA JASA, PT SYNERGI PRIMA PERSADA. ‘A. Rencana Kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 wajib memenuhi Persyaratan Teknis di Bidang Pengelolaan Limbah B3 untuk Kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 sebagai berikut: 1. Nama, kode limbah, Kategori, dan karakteristik Limbah B3 yang akan dimanfaatkan berasal dari kegiatan ketiga (eksternal) sebagai substitusi bahan baku pembuatan gemuk (grease) dengan data sebagai berikut: Nama Limbah B3 ee Kategori] Karakterstik Minyak pelumas bekas antara lain | 8105d 2 | Cairan minyak pelumas bekas hidrolik, mesin, mudah gear, lubrikasi, insulasi, heat menyala transmission, grit chambers, separator dan/atau campurannya 2. Jumlah, kapasitas, dan komposisi Limbah B3 yang akan dimanfaatkan berasal dari kegiatan pihak ketiga (ekstemal) sebagai substitusi bahan baku pembuatan gemuk (grease) sebesar 10 ton/hari (sepuluh ton per hari) dengan komposisi paling tinggi 97%. 3. Desain dan rancang bangun fasilitas Pengelolaan Limbah B3_ untuk kegiatan Pemanfaatan Limbah 83 sebagaimana pada angka 2 (dua) sebagai berikut a. Tempat Pemanfaatan Limbah B3 berupa 1 (satu) unit gedung pabrik beratap dengan ukuran luas 270 m? (dua ratus tujuh puluh meter persegi) dan tinggi 6-9 m (enam sampai sembilan meter) yang terletak pada titik koordinat 06°07'48" LS dan 106°44’56" BT. Gambar 1. Desain dan rancang bangun Tempat Pemanfaatan Limbah B3 berupa gedung pabrik b. Tempat Pengumpulan Limbah B3 untuk mengumpulkan Limbah BS yang berasal dari kegiatan pihak lain, yaitu: 1) 1 (satu) unit tangki pengumpulan oli bekas berupa Tangki P1 dengan kapasitas paling tinggi 30.000 (tiga puluh ribu) liter per unit yang terietak pada tik koordinat 6°7'48,55" S dan 106°44'56,14" E berdasarkan pengukuran oleh PT Synergi Prima Persada; dan 2) 4 (satu) unit tangki pengumpulan oli bekas berupa Tangki P2 dengan kapasitas paling tinggi 30.000 (tiga puluh ribu) liter per unit yang terietak pada titik koordinat 6°7'48,66" S dan 106°44'56,05 E berdasarkan pengukuran oleh PT Synergi Prima Persada RI40CM, | 000M. Gambar 2. Desain rancang bangun Tangki P1 dan P2 untuk mengumpulkan oli bekas Terhadap Limbah B3 yang dikumpulkan di fasilitas Pengumpulan Limbah B3, tidak diperbolehkan untuk dilakukan pencampuran (blending) dengan Limbah B3 lainnya dan/atau dengan bahan baku alam di lokasi Pengumpulan Limbah B3 tersebut, melebihi masa penyimpanan Limbah B3 di dalam Tempat Pengumpulan Limbah B3 paling lama 90 hari (sembilan puluh hari), serta tidak diperbolehkan untuk diserahkan kepada Pengelola Limbah B3 lainnya. ©. Tempat Penyimpanan Limbah B3 berupa 1 (satu) bangunan TPS Internal dengan ukuran las 25 m? (dua puluh lima meter persegi) untuk menyimpan Limbah B3 yang dihasilkan sendiri dari sisa proses kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 yang terletak pada titik koordinat 6°7'49,83" LS dan 106°44'55,61" BT berdasarkan pengukuran di lapangan oleh PT Synergi Prima Persada. Tempat Penyimpanan Limbah B3 wajib memenuhi ketentuan perundangan yang berlaku. KETERANGAN [Tiare ied — [773 fener ona jos ae : Gambar 4. Tata Letak Penyimpanan Limbah B3 hasil dari Kegiatan Pemanfaatan Limbah B3. Terhadap Limbah B3 yang disimpan di fasilitas Penyimpanan Limbah B3 tidak diperbolehkan untuk dilakukan pencampuran (blending) dengan Limbah B3 lainnya dan/atau dengan bahan baku alam di lokasi Pengumpulan Limbah B3 tersebut, serta melebihi masa penyimpanan Limbah B3 sesuai ketentuan peraturan perundangan. d, Peralatan untuk Kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 sebagai berikut: 1) Tangki Penyimpanan Bahan Base Oil dengan kapasitas paling tinggi 50.000 (lima puluh ribu) liter per unit; 2) Tangki Penyimpanan Limbah Oli Bekas dengan kapasitas paling tinggi 30.000 (tiga puluh ribu) liter; rao 1 | Gambar 5. Spesifikasi tangki penyimpanan Limbah B3 oli bekas 3) Tangki Darurat dengan kapasitas paling tinggi 100.000 (seratus ribu) liter per unit; R285 aan Gambar 6. Spesifikasi tangki darurat 4) Pompa Transfer Base Oil dengan spesifikasi 1.400 (seribu empat ratus) Rpm; 5) Pompa Transfer Oli Bekas dengan spesifikasi 1.400 (seribu empat ratus) Rpm; 6) Pompa Transfer Darurat dengan spesifikasi 1.400 (seribu empat ratus) Rpm; 7) Saringan Mesh dengan spesifikasi 60 (enam puluh) mesh; 8) Tangki Pemanas dengan kapasitas paling tinggi 5 (lima) ton; =e = | ‘Gambar 7. Spesifikasi Tangki Pemanas 9) Pompa Transfer Tangki Pemanas dengan spesifikasi 1.400 (seribu ‘empat ratus) Rpm; 10) Tangki Masak dengan kapasitas paling tinggi 5 (lima) ton; —e eee = RTOCM. i = i | R2cM Gambar 8. Spesifikasi Tangki Masak 11) Mixer dengan spesifikasi 120 (seratus dua puluh) Rpm; 42) Pompa Transfer Tangki Masak dengan spesifikasi 1.400 (seribu ‘empat ratus) Rpm; dan 43) Thermo Pack dengan kapasitas paling tinggi 400.000 Kal (empat ratus ribu kalori) per unit. Gambar 9. Spesifikasi Thermo Pack e. Berdasarkan Pasal 330 ayat (2) huruf c Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 menyatakan bahwa untuk fasilitas Pemanfaatan Limbah B3 yang belum terbangun harus dilengkapi dengan jadwal pembangunan fasilitas Pemanfaatan Limbah 83. Fasilitas PT Synergi Prima Persada telah terbangun sehingga tidak memerlukan jadwal pelaksanaan pembangunan fasilitas Pemanfaatan Limbah B3. |. Tata cara pengemasan Limbah B3 sebagaimana angka 4 (empat) dilakukan dengan menggunakan kemasan berupa tangki yang memenuhi persyaratan: a, Terbuat dari bahan yang dapat mengemas Limbah B3 sesuai dengan karakteristik Limbah B3 yang akan dikumpulkan; b. Mampu mengungkung Limbah B3 untuk tetap berada dalam kemasan; c. Memiliki penutup yang kuat untuk mencegah terjadinya tumpahan saat dilakukan penyimpanan, pemindahan, atau pengangkutan; d. Berada dalam kondisi baik, tidak bocor, tidak berkarat, atau tidak rusak; dan e. Dilekati Label Limbah B3 dan Simbol Limbah B3. Tata letak (layout) lokasi Pengelolaan Limbah 83 untuk Kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 PT Synergi Prima Persada sebagaimana dimaksud pada angka 2 (dua) yaitu ‘, = =] | 4 3 || 52] © Iho 2 [Boe | P| oT s1| © 6 — [= Be 5 j Fe i Gambar 10. Tata Letak Site Plant PT Synergi Prima Persada age Keterangan Gambar: 1 _| Laboratorium 82 | Tangki Oli Bekas z 2 [Kantor 8.3 | Tangki Darurat Oli Bekas 3__|Mes 9 [TPS Limbah B3 4_| Toilet 10_| Tangki Pemanas 5.1 | Gedung Pabrik (Ruang 11 | Tangki Masak Produksi) | 5.2 | Gedung Pabrik (Gudang 12 | Thermo Pack Aditif) 5.3 | Gedung Pabrik (Gudang 13 | Bak Air Penampungan |__| Produk) [5.4 | Ruang Thermo Pack Oil Trap 6_| Ruang Terbuka dan Jalan ‘Saluran drainase 7_| Ruang Genset ‘Arah pergerakan air 8 | Tanggul Tumpahan Tanggul tumpahan tinggi 50 cm 8.1 | Tangki Base Oi “Tanggul tumpahan tinggi 10 cm Lokasi Pengelolaan Limbah B3 untuk Kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 sebagaimana angka 2 (dua) berada di Jalan Kamal Muara Ill No. 10, Kelurahan Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, DK! Jakarta berdasarkan Keputusan Kepala Unit Pengelolan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pindu Kota Administrasi Jakarta Utara nomor 080/K.3/31.72.01,1002.06.035.1.1/2/-1.774.15/2020 tentang Izin Lingkungan Kegjiatan Industri Pelumas, Gemuk/Greasse dan Pemanfaatan Limbah Oli Bekas Menjadi Gemuk/Greasse Oleh PT Synergi Prima Persada di Jalan Kamal Muara III No. 10 Kelurahan Kamar Muara, Kecamatan Penjaringan Kota Administrasi Jakarta Utara tanggal 4 November 2020. Titik koordinat yaitu 06°07'48" S dan 106°44'56" E berdasarkan dokumen UKL-UPL PT Synergi Prima Persada halaman II-1 ssc an acorns coor ory 130¢M__ s 1 | | | | 190M. | g7ocm | REOCM | ie ®® @ ® Gambar 11. Tata Letak Tempat Pemanfaatan Limbah BS =9- Keterangan: 10 | Tangki Pemanas 11 | Tangki Masak 12 | Thermo Pack 18 | Bak Air Penampungan Gambar 12. Tata Letak 3 Dimensi Tempat Pemanfaatan Limbah B3 Ketentuan simbol Limbah B3 di Fasilitas Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 sebagaimana angka 2 (dua) yaitu: a. Simbol Limbah B3 sesuai karakteristik Limbah B3 sebagaimana tercantum dalam Pasal 278 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; dan b. Label Limbah B3 paling sedikit memuat keterangan mengenai: 1) Nama Limbah B3; 2) Identitas Penghasil Limbah B3; 3) Tanggal dihasilkannya Limbah B3; dan 4) Tanggal Pengemasan Limbah B3. Tata letak saluran untuk pengelolaan Limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 sebagaimana pada angka 2 (dua) yaitu -10- Gambar 13. Layout saluran ceceran air limbah PT Synergi Prima Persada 8. Hasil uji laboratorium untuk Limbah B3 sebelum dimanfaatkan, standar mutu produk hasil kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 sebagaimana angka 2 (dua), dan parameter kualitas lingkungan sebagai berikut: a. melakukan ji Kriteria terhadap Limbah B3 yang akan dimanfaatkan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan dengan hasil uji memenuhi kriteria sebagai berikut: No. Parameter Kriteria 1 Arsen, As <5 ppm 2__| Kadmium, Cd =2 ppm 3_|Kromium, Cr 10 ppm 4_| Timbal, Pb 100 ppm 3 _| Merkur, Hg 1,2 ppm 6 | PCBs 52 ppm 7 |Kadar total organik halida (TOX) |< 2% sebagai Fluorida (F) dan Klorida (Cl) 8 _| Nilai kalori 22.500 kkallkg ‘9 _| Flash Point 120°C - 135°C 10_| Water Content 0% -5% '41_| Density 0,8 mg/ml — 0,9 mg/ml Keterangan: Nomor 9 sampai dengan 11 berdasarkan Standar Operasional Prosedur Nomor SOP-009 tentang Standar Pengecekan Bahan Baku Oli Bekas tanggal 23 Februari 2021 -11- b. melakukan uji standar mutu produk hasil Pemanfaatan Limbah B3 paling sedikit 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan dengan hasil uji wajib memenuhi mutu produk sesuai dengan Lampiran Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 2808/K/20/MEM/2006 tentang ‘Standar dan Mutu (Spesifikasi) Pelumas yang Dipasarkan di Dalam Negeri dan/atau peraturan yang berlaku; c. melakukan uji kualitas lingkungan sesuai dengan ketentuan perundang- undangan yang berlaku; dan d. uji sebagaimana huruf a sampai dengan huruf ¢ dilakukan dengan menggunakan laboratorium yang telah terakreditasi atau telah menerapkan Good Laboratory Practices (GLP). 9. Sistem tanggap darurat untuk kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 di PT Synergi Prima Persada telah tertuang di dalam dokumen Standar Operasional Prosedur Persiapan dan Tanggapan Terhadap Keadaan Darurat dengan nomor dokumen SOP-007 tanggal terbit 23 November 2020 atau perubahannya. Peralatan tanggap darurat PT Synergi Prima Persada paling sedikit terdiri dari alarm darurat, APAR, absorbent (majun, serbuk gergaji), dan oil trap. Alat pelindung diri paling sedikit terdiri dari helm, masker kain, respirator, sarung tangan katun, dan sarung tangan karet. 10.PT Synergi Prima Persada memiliki fasilitas laboratorium dan/atau alat analisa laboratorium yang mampu menguji paling sedikit mutu produk hasil Pemanfaatan dan/atau karakteristik Limbah B3 mudah meledak, mudah menyala, reaktif, korosif, dan/atau beracun. Tata letak (layout) dan alat analisa laboratorium sebagai berikut: a, Tata letak (layout) laboratorium | _ aie Gambar 14. Tata letak laboratorium -12- b. Alat analisa laboratorium PT Synergi Prima Persada sebagai berikut: No Nama Alat Fungsi Laboratorium 7_| Calori Meter Untuk mengukur nilai kalori 2 | Flash Point Meter | Untuk mengukur flash point suatu material 3. | Density Meter Untuk mengetahui nilai masa jenis 4 _[‘Timbangan analitikal_| Untuk menimbang sampel 5. | Moisture meter Untuk mengukur nilai moisture 6 _| Viscometer Untuk mengukur nilai viskositas 11.Persyaratan teknis lain berdasarkan hasil verifikasi_permohonan Persetujuan Teknis, meliputi: a.Tahapan Kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 sebagaimana dimaksud angka 2 (dua) berupa oli bekas sebagai substitusi bahan baku pembuatan gemuk (grease) berdasarkan dokumen nomor SOP-011 tanggal 21 Juni 2022 revisi 1 atau perubahannya, yaitu 1) Limbah B3 yang telah memenuhi kriteria sebagaimana angka 8 (delapan) huruf a, disimpan di dalam tangki penyimpanan oli bekas; 2) Oli bekas disaring menggunakan penyaring berukuran 60 mesh dan dialirkan menuju tangki pemanas; 3) Selanjutnya oli bekas dipanaskan dengan menggunakan coil yang berasal dari Thermo Pack hingga mencapai suhu 110°C selama + 1 —2 jam hingga kadar air yang terkandung di dalam oli bekas menjadi hilang; 4) Uap air hasil pada proses angka 3) (tiga) dialirkan menuju bak air; 5) Oli bekas yang telah dihilangkan kadar aimya sebagaimana pada angka 3) (tiga), selanjutnya dialirkan menuju tangki dan dicampurkan dengan bahan aditif sebanyak + 3% dan dipanaskan selama + 12 jam hingga suhu 90°C dengan suhu pemanas berasal dari Thermo Pack yang menggunakan bahan bakar solar; 8) Gas yang berasal dari tangki masak pada proses angka 5) (lima) dialirkan menuju bak air; 7) Produk hasil proses angka 5) (lima) diambil sampel dan dilakukan uji di laboratorium untuk mengetahui kualitas mutu produk, dan produk gemuk hasil Pemanfaatan Limbah B3 siap dikemas; dan 8) Terhadap air dari proses angka 4) (empat) dan angka 6) (enam), dikelola lebih lanjut sesuai peraturan perundangan yang berlaku. ‘dak Serva Kamblikan iba (uma) sesuat Terma] angi Pemmpanas ep Ob Bekae sarngan 60 mesh Tangs Pemas (ston) |] (0:24am) 210% Feaeael Therm Bock Tang Masak (S20) Act 36 420.000 Kat (2iemso% _j+-—— asl Produk! (untae) ia Pengemasan (emberforurvou) utang caterer Gambar 13, Alur Produksi Pemanfaatan Limbah B3 Pembuatan Gemuk b. Pengelolaan lebih lanjut atas Limbah B3 yang dihasilkan dari Kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 sebagaimana angka 2 (dua), wajib dikelola lebih lanjut oleh penanggung jawab usaha dan/atau diserahkan kepada Pengelola Limbah B3 yang telah mendapatkan Perizinan Berusaha bidang Pengelolaan Limbah B3. B. Kewajiban pemegang Persetujuan Teknis di bidang Pengelolaan Limbah B3 untuk Kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 paling sedikit meliputi: 1. melakukan identifikasi Limbah B3 yang dimanfaatkan sebagaimana huruf A angka 1 (satu); 2. melaksanakan Pemanfaatan Limbah B3 sesuai dengan standar produk, standar Lingkungan Hidup, dan/atau baku mutu Lingkungan Hidup sebagaimana hurut A angka 8 (delapan); -14- 3. melakukan pencatatan nama dan jumlah Limbah B3 yang dimanfaatkan dari Limbah B3 yang dihasilkannya sebagaimana huruf A angka 11 (sebelas) huruf b; 4, memfungsikan tempat Pengumpulan Limbah B3 sebagai tempat Penyimpanan Limbah B3 sebagaimana huruf A angka 3 (tiga) huruf b; 5. menyimpan Limbah B3 yang akan dimanfaatkan ke dalam tempat Pengumpulan Limbah B3 sebagaimana huruf A angka 3 (tiga) huruf b; 6. melakukan Pengumpulan Limbah B3 yang akan dimanfaatkan sebagaimana huruf A angka 1 (satu); 7. memanfaatkan Limbah B3 sesuai dengan teknologi Pemanfaatan Limbah B3 yang dimilki sebagaimana huruf A angka 3 (tiga) huruf d butir; 8. menyusun dan menyampaikan laporan pembangunan _fasilitas Pemanfaatan Limbah B3; 9. menyusun dan menyampaikan laporan Pemanfaatan Limbah B3 paling sedikit 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan secara elektronik melalui laman hittps://plb3.menlhk.go.id dengan bukti pelaporan berupa tanda terima elektronik; 10.melakukan uji terhadap produk hasil Pemanfaatan Limbah B3 secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan sebagaimana huruf A angka 8 (delapan) huruf b; 14.memiliki dan melaksanakan Sistem Tanggap Darurat berupa dokumen program kedaruratan Pengelolaan Limbah B3 sebagaimana huruf A angka 9 (sembilan); 12.memilki tenaga kerja yang memiliki sertifikat kompetensi di bidang Pengelotaan Limbah B3; dan 13. kewajiban lain berdasarkan hasil verifikasi permohonan Persetujuan Teknis sebagaimana huruf A angka 11 (sebelas). i = savin Rarawa 00501 199603 2 005 Tembusan kepada Yth.: 1 NOgeen Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan; Direktur Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Gubernur DKI Jakarta; Wali Kota Jakarta Utara; Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DK! Jakarta; dan Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara. -

Anda mungkin juga menyukai