Anda di halaman 1dari 74

MODUL 1

PENGANTAR TEKNIK
MANAJEMEN ASET JALAN
PUSAT PENGEMBANGAN KOMPETENSI JALAN, PERUMAHAN,
DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

LEMBAR PENGESAHAN
Modul 1 – Pengantar Teknik Manajemen Aset Jalan
PELATIHAN PROVINCIAL/KABUPATEN ROAD MANAGEMENT
SYSTEM (PKRMS)

Tahun Penyusunan : 2022

Disahkan di : Bandung, Juli 2022


Mengetahui,
KEPALA PUSBANGKOM JALAN, PERUMAHAN, DAN PIW
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Ir. Rezeki Peranginangin, M.Sc., M.M.


NIP. 196310171990031002
KATA PENGANTAR
Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten
diperlukan untuk mendukung pembangunan
infrastruktur PUPR yang andal. Salah satu upaya
pengembangan kompetensi SDM di Kementerian
PUPR adalah melalui pelatihan. Agar proses
penyelenggaraan pelatihan dapat terlaksana
dengan baik dan berkualitas, maka disusunlah
modul pelatihan ini sebagai bahan ajar Pelatihan
Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS).

Tim Penyusun Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System


(PKRMS) menyusun modul pelatihan ini berdasarkan Surat Edaran Direktur
Jenderal Bina Marga No. 22/SE/Db/2021 tentang Manual Aplikasi Sistem
Program Pemeliharaan Jalan Provinsi/Kabupaten (Provincial/Kabupaten
Road Management System). Kami mengaharapkan agar
Widyaiswara/Pengajar, Penyelenggara, dan Peserta Pelatihan
Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS) dapat
memanfaatkan modul pelatihan ini secara optimal dalam berbagai kegiatan
pembelajaran selama pelatihan berlangsung.

Kepada penulis dan seluruh anggota tim yang telah berpartisipasi, kami
ucapkan terima kasih. Semoga pedoman pelatihan ini dapat dipergunakan
sebaik-baiknya.

Bandung, Juli 2022


Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Jalan,
Perumahan, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

Ir. Rezeki Peranginangin, M.Sc., MM


Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

TIM KURIKULUM DAN MODUL


PELATIHAN PROVINCIAL/KABUPATEN ROAD
MANAGEMENT SYSTEM (PKRMS)

Pengarah Dr. Ir. Khalawi AH, M.Sc., M.M., IPU


Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Ir. Rezeki Peranginangin, M.Sc., MM


Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Jalan,
Perumahan, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

Tim Penyusun Tim Modul Program Implementation Consultant (PIC)


Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur (KIAT)

Tim Bidang Tugas Teknik Materi Jalan dan Jembatan


Pusat Pengembangan Kompetensi Jalan, Perumahan,
dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

Narasumber ………..

Diterbitkan Oleh:
Pusbangkom Jalan, Perumahan, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Bandung, Juli 2022


Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

DAFTAR ISI

Latar Belakang.....................................................................................1

Deskripsi ..............................................................................................8

Peta Kedudukan Modul........................................................................8

Standar Kompetensi ............................................................................8

Waktu ..................................................................................................8

Petunjuk Penggunaan Modul ...............................................................8

Pengertian Teknik Manajemen Aset Jalan ...........................................2

Ruang Lingkup Aset Jalan ...................................................................2

Tujuan Teknik Manajemen Aset Jalan .................................................2

Jenis Pekerjaan Pemeliharaan Aset Jalan ...........................................3

Jaringan Jalan Di Indonesia .................................................................6

Pentingnya Pemeliharaan Rutin Dan Berkala Dalam Teknik Manajemen


Aset Jalan ............................................................................................8

Biaya Pemeliharaan Layanan ..............................................................9

Jenis-Jenis Anggaran Dalam Teknik Manajemen Aset Jalan ............. 13

iii
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

Optimalisasi Alokasi Anggaran...........................................................13

Rangkuman .......................................................................................14

Penilaian dan Evaluasi .......................................................................15

Umpan Balik dan Tindak Lanjut .........................................................15

Pengertian Perencanaan, Pemrograman, Dan Penganggaran (PPP) 18

Siklus Perencanaan, Pemrograman, Dan Penganggaran (PPP) ........19

Alat Bantu Dalam Perencanaan, Pemrograman, Dan Penganggaran


(PPP) .................................................................................................20

Rangkuman .......................................................................................23

Latihan ...............................................................................................23

Umpan Balik dan Tindak Lanjut .........................................................24

Latar Belakang Provincial/Kabupaten Road Management System


(PKRMS) ...........................................................................................26

Deskripsi Provincial/Kabupaten Road Management System


(PKRMS) ...........................................................................................28

Posisi PKRMS Dalam Siklus Perencanaan ........................................30

Manfaat PKRMS ................................................................................31

Keunggulan PKRMS ..........................................................................31

Kebutuhan Data Untuk PKRMS .........................................................32

Rangkuman .......................................................................................33

Penilaian dan Evaluasi .......................................................................34

A. Evaluasi Kegiatan Pembelajaran .......................................................38


iv
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

B. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut ......................................................... 38

v
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kebutuhan data untuk PKRMS...................................................... 32

vii
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Siklus Pengelolaan Jalan ............................................................2

Gambar 2. Persentase jaringan jalan di Indonesia ........................................7

Gambar 3. Manfaat pemeliharaan rutin .........................................................8

Gambar 4. Biaya pembangunan dan pemeliharaan jalan ............................ 10

Gambar 5. Ilustrasi biaya jalan dengan pemeliharaan rutin dan berkala ..... 11

Gambar 6. Siklus PPP ................................................................................ 19

Gambar 7. Tampilan jendela utama PKRMS .............................................. 29

Gambar 8. Contoh ouput pemrograman dengan PKRMS ........................... 29

Gambar 9. Contoh Laporan Strip Maps ...................................................... 29

Gambar 10. Contoh Peta Penanganan ....................................................... 30

Gambar 11. Posisi PKRMS pada siklus perencanaan................................. 31

ix
PENDAHULUAN
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

Latar Belakang

Infrastruktur jalan merupakan salah satu aset publik utama dalam transportasi
yang paling sering digunakan oleh publik untuk mendukung kegiatan
ekonomi, pendidikan, bisnis, kerja dan lain-lain. Oleh karena itu jalan menjadi
salah satu pendukung utama aktifitas sosial ekonomi suatu negara. Hal ini
dipertegas dalam Undang-Undang Jalan No. 02 tahun 2022 sebagai
pengganti UU No. 38 Tahun 2004 tentang jalan yang menyebutkan bahwa
jalan merupakan prasarana transportasi yang memegang peranan penting
dalam bidang ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup, politik, dan
pertahanan keamanan.

Jalan yang telah selesai dibangun dan dioperasikan akan mengalami


penurunan kondisi sesuai dengan bertambahnya umur jalan sehingga pada
suatu saat dapat menghambat kegiatan masyarakat. Untuk mengatasi hal
tersebut, diperlukan pengelolaan atau teknik manajemen aset jalan yang
sesuai.

Teknik manajemen aset jalan lebih tepat dipandang sebagai sebuah siklus
pengelolaan jalan yang dilakukan setiap tahun sebagai sebuah proses
peningkatan kinerja yang bertujuan untuk memaksimalkan umur jalan.
Terdapat 3 (tiga) pihak yang terlibat dalam siklus pengelolaan jalan yaitu
pemilik (Dinas Pekerjaan Umum atau Dinas Bina Marga), Masyarakat (Forum
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan/FLLAJ serta pengguna jalan), dan Penyedia
Jasa (Konsultan Perencana Detail Engineering Desain/DED, Kontraktor,
Konsultan Pengawas/Supervisi). Terdapat 7 (tujuh) tahapan dalam siklus
pengelolaan jalan sebagaimana terlihat dalam Gambar 1.1.

Pasca desentralisasi (2001), Pemerintah Daerah mengambil alih tanggung


jawab pembangunan dan pemeliharaan jalan provinsi dan kabupaten atau
dikenal sebagai jalan daerah. Pada tahap pertama siklus pengelolaan jalan
daerah, Pemerintah Daerah harus menetapkan tujuan lembaga
penyelenggara jalan. Dalam melaksanakan tugas pengelolaan jalan daerah
maka dalam struktur organisasi Perangkat Daerah, pemerintah daerah
membentuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) teknis yang

1
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

bertanggung jawab langsung pada pengelolaan jalan daerah misalnya Dinas


Pekerjaan Umum dimana terdapat Bidang Bina Marga atau Dinas Bina
Marga. Agar tugas pengelolaan jalan ini terukur maka dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) akan dituangkan tujuan
penyelenggaraan jalan daerah dengan menggunakan alokasi anggaran
tertentu atau dikenal dengan target kerja dari SKPD teknis.

Gambar 1. Siklus Pengelolaan Jalan


Sumber : Bagian 3 Perencanaan, Pemrograman, dan Penganggaran Modul Isu-isu Sistemik
Pengelolaan Jalan, 2018

Setelah pembentukan SKPD teknis penyelenggara jalan beserta tujuan


kerjanya maka tahap kedua siklus pengelolaan jalan adalah menetapkan
kebijakan dan standar yang menjadi acuan dalam penyelenggaraan jalan
daerah. Dalam hal ini, pelaksanaan semua tugas dan fungsi SKPD teknis
tersebut harus selalu mengacu pada aturan yang berlaku baik aturan dari
Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah terkait pengelolaan jalan. Sesuai
dengan Undang-Undang tentang Jalan dan Peraturan Pemerintah tentang
Jalan maka Pemerintah Pusat dalam hal ini diwakili oleh Kementerian
Pekerjaan Umum merupakan Pembina jalan daerah sehingga Kementerian
Pekerjaan Umum bertanggung jawab menyediakan berbagai peraturan dan
bimbingan teknis terkait pengelolaan jalan termasuk jembatan kepada

2
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

daerah. Adapun peraturan tersebut dapat berupa Peraturan Menteri


Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau Norma, Standar, Pedoman,
dan Manual (NSPM) terkait Jalan dan Jembatan yang diterbitkan oleh
Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat. Dengan menggunakan pedoman yang sama dari
Kementerian/Lembaga teknis Pembina jalan maka diharapkan pengelolaan
jalan daerah akan mempunyai standar yang sama dengan jalan nasional yang
pengelolaannya langsung berada dibawah Dirjen Bina Marga Kementerian
PUPR.

Untuk penetapan tujuan lembaga penyelenggaraan jalan (tahap pertama) dan


kebijakan & standar (tahap kedua) dalam pengelolaan jalan daerah tidak perlu
diulang setiap tahun, perubahan perlu dilakukan apabila terdapat perubahan
pada dokumen Organisasi Perangkat Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang biasanya dirubah setiap 5 (lima)
tahun sekali atau tergantung kebutuhan daerah. Sedangkan untuk tahap
ketiga sampai ketujuh dalam siklus pengelolaan jalan harus dilakukan setiap
tahun.

Tahap ketiga dalam siklus pengelolaan jalan daerah adalah Perencanaan,


Pemrograman, dan Penganggaran (PPP). Sejak era orde baru terdapat
beberapa alat bantu dalam PPP. Salah satu alat bantu PPP yaitu perangkat
lunak teknik manajemen aset jalan, IRMS (Integrated Road Management
System) dari Direktorat Jenderal Bina Marga (DJBM) untuk jalan nasional dan
jalan provinsi. Namun, aplikasi tersebut dinilai lebih cocok untuk pengelolaan
jalan nasional karena terlalu kompleks untuk diterapkan di tingkat provinsi.
Pada tingkat kabupaten terdapat petunjuk teknis perencanaan dan
penyusunan program atau yang lebih dikenal dengan sebutan SK-77, yaitu
sistem perencanaan manual yang dikembangkan pada tahun tahun 90-an.
Perbaruan alat bantu dalam perencanaan, pemrograman, dan penganggaran
untuk jalan daerah yang lebih modern telah dinanti selama bertahun-tahun.

Untuk mengakomodasi perkembangan teknologi, serta menjawab tantangan


dan kebutuhan terkait proses PPP di tingkat pemerintah daerah, Pemerintah

3
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

Australia melalui program hibah Provincial Road Improvement and


Maintenance (PRIM) di Provinsi Nusa Tenggara Barat telah memberikan
hibah baik berupa anggaran fisik yang fokus pada pekerjaan pemeliharaan
rutin jalan dengan penerapan kontrak long segmen (semua segmen dalam
ruas jalan yang ditangani akan mendapat pekerjaan penanganan sesuai
kebutuhan lapangan), dana insentif untuk peningkatan kinerja pemerintah
daerah dalam pengelolaan jalan, dan penyediaan aplikasi sebagai alat bantu
PPP yang sederhana dan cocok diterapkan di daerah yang pada umumnya
mempunyai keterbatasan dalam kualitas maupun kuantitas sumber daya
manusia. Aplikasi alat bantu PPP yang dikembangkan menggunakan dana
hibah ini sejak tahun 2014 adalah aplikasi berbasis Microsoft access yang
dikenal dengan nama sistem manajemen jalan provinsi atau Provincial Road
Management System (PRMS). Pada awalnya, PRMS dikembangkan sebagai
proyek percontohan untuk memperkuat PPP pada jalan Provinsi Nusa
Tenggara Barat. Pada tahun 2017, PRMS dimodifikasi untuk mendukung PPP
jalan pada tingkat kabupaten di wilayah Kabupaten Lombok Barat dan diberi
nama Kabupaten Road Management System (KRMS).

Pada tahun 2018, kedua sistem tersebut, PRMS dan KRMS, digabungkan
menjadi satu sistem yang bisa digunakan untuk mendukung perencanaan,
pemrograman, dan penganggaran jalan provinsi dan jalan kabupaten dan
diberi nama Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS).
PKRMS diharapkan dapat mendukung kegiatan teknik manajemen aset jalan
menjadi lebih efektif dan efisien melalui proses PPP yang didasari pada
kondisi jalan aktual dan pertimbangan yang lebih rasional.

Pada awal tahun dilakukan survei PKRMS selama sekitar 3 (tiga) bulan.
Setelah semua hasil survei diinput dalam aplikasi dan dilakukan proses
analisis dan pemrograman, maka pengguna PKRMS dapat menghasilkan
laporan. Laporan analisis dari aplikasi PKRMS antara lain berisi usulan
prioritas ruas jalan yang akan ditangani, serta kondisi segmen jalan, volume
dan biaya program pekerjaan penanganan jalan yang direkomendasikan
untuk 5 (lima) tahun kedepan. Laporan tersebut dipresentasikan kepada

4
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

Bappeda dan Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) untuk
mendapatkan masukan dan koreksi. Pihak Bappeda memberikan masukan
terkait ketersediaan pagu anggaran penyelenggaraan jalan untuk tahun
mendatang sedangkan FLLAJ mengevaluasi usulan prioritas ruas jalan yang
akan ditangani apakah sudah mengakomodir keluhan dan kebutuhan
masyarakat pengguna jalan. Setelah dilakukan koreksi terhadap hasil
PKRMS berdasarkan masukan dan koreksi dari Bappeda dan FLLAJ maka
unit perencana teknis jalan pada Dinas Pekerjaan Umum/Dinas Bina Marga
dapat menghasilkan dokumen PPP.

Berdasarkan dokumen PPP tersebut, unit perencana teknis jalan menyiapkan


dokumen perencanaan teknis (dokumen DED) untuk segmen ruas-ruas jalan
dalam kondisi rusak ringan atau rusak berat yang direkomendasikan
mendapat penanganan major works seperti pekerjaan pemeliharaan berkala,
rehabilitasi, pelebaran, atau peningkatan struktur. Dalam penyusunan
dokumen DED ini unit perencana teknis jalan selaku pemilik pekerjaan
dibantu oleh konsultan perencana melalui sistem kontraktual. Konsultan
perencana ini diperoleh dari proses pengadaan jasa konsultasi yang dibantu
oleh Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) di daerah. Dalam
melaksanakan tugasnya, konsultan perencana dapat menggunakan laporan
analisis PKRMS sebagai panduan tetapi dokumen DED harus disusun
berdasarkan hasil survei detail dan pengujian lapangan dan laboratorium
berdasarkan aturan yang berlaku seperti manual desain perkerasan,
perencanaan geometry jalan, dalan lain-lain. Sedangkan untuk segmen jalan
dengan kondisi baik atau sedang (mantap) akan mendapat penanganan
pekerjaan pemeliharaan rutin dan pekerjaan tertunda dan pekerjaan minor
(Backlog and Minor Works/BMW). Untuk menetapkan volume dan biaya
pekerjaan pemeliharaan rutin dan BMW ini diperlukan survei Billing of
Quantity (BoQ). Draft hasil pekerjaan DED dan BoQ ini akan disosialisasikan
ke masyarakat pengguna jalan di sekitar lokasi ruas jalan yang akan ditangani
dalam rangka transparansi dan menghimpun masukan dari masyarakat
sekitar melalui konsultasi publik tahap perencanaan yang difasilitasi oleh
FLLAJ. Dengan mengakomodir masukan dari masyarakat ini akan

5
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

menyempurnakan draft dokumen DED dan BoQ sehingga diharapkan


dokumen final DED dan BoQ sudah mencerminkan kebutuhan lapangan baik
dari segi teknis maupun non-teknis (masyarakat) dan layak untuk menjadi
salah satu bagian dokumen pengadaan.

Untuk selanjutnya, dokumen DED dan BoQ tersebut akan diserahkan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk menyusun dokumen pengadaan.
Dalam hal ini, PPK beserta staf teknisnya perlu memahami peranan PPK
dalam pemeliharaan kinerja jalan termasuk penyusunan dokumen
pengadaan. Setelah PPK menyelesaikan dokumen pengadaan untuk paket
pekerjaan fisik dan dokumen pengadaan untuk konsultan supervisi jalan yang
akan dilelang, dokumen pengadaan tersebut diserahkan kepada Unit Kerja
Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) daerah. UKPBJ akan melakukan
pelelangan pekerjaan sesuai dengan aturan terkait pengadaan Barang/Jasa
yang berlaku.

Setelah proses pengadaan selesai di UKPBJ maka akan diumumkan


kontraktor pelaksana pekerjaan fisik dan konsultan pengawas pekerjaan
jalan. Kemudian PPK selaku pemilik pekerjaan melakukan tanda tangan
kontrak perjanjian kerja dengan kontraktor dan konsultan pengawas
pekerjaan jalan dengan ketentuan dalam waktu tertentu kontraktor harus
dapat menyelesaikan semua volume pekerjaan yang tertuang dalam kontrak
sesuai dengan spesifikasi pekerjaan yang ditentukan dibawah pengawasan
konsultan pengawas. Setelah penandatangan kontrak, dilakukan konsultasi
publik tahap konstruksi yang difasilitasi oleh FLLAJ. Dalam konsultasi public
ini, konsultan pengawas memaparkan pekerjaan penanganan jalan yang
akan dikerjakan oleh kontraktor kepada masyarakat sekitar ruas jalan yang
ditangani untuk mendapatkan masukan sehingga diharapkan penanganan
konstruksi pekerjaan jalan sesuai dengan kebutuhan lapangan dan salah satu
bentuk transparansi. Masukan dari masyarakat semaksimal mungkin akan
berusaha diakomodir oleh PPK, kontraktor, dan konsultan pengawas sesuai
dengan ketersediaan sumber daya antara lain anggaran dan jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan. Dalam proses konstruksi ini, masyarakat selaku

6
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

pengguna jalan diharapkan dapat ikut mengawasi pekerjaan konstruksi agar


sesuai dengan aturan yang berlaku. Apabila masyarakat menemukan hal-hal
yang tidak sesuai maka masyarakat dapat menyampaikan laporan langsung
ke SKPD teknis penyelenggara jalan daerah atau melalui FLLAJ. Pada akhir
kontrak, PPK menyerahkan aset jalan dalam kondisi mantap kepada SKPD
teknis untuk dapat dibuka bagi umum dan dipelihara.

Pada tahap operasi dan pemeliharaan, SKPD teknis penyelenggara jalan


wajib mengalokasikan anggaran untuk pemeliharaan rutin dan BMW (apabila
diperlukan) bagi jalan dengan kondisi mantap sesuai dengan kebutuhan
lapangan. Pekerjaan pemeliharaan rutin jalan dan BMW ini dapat dilakukan
melalui sistem kontraktual (kontrak long segment atau e-catalog) atau
swakelola dengan pelibatan masyarakat sekitar dalam program padat karya.
Pada tahap ini, masyarakat pengguna jalan juga dapat menyampaikan
laporan kerusakan jalan kepada SKPD teknis penyelenggara jalan daerah
secara langsung atau melalui FLLAJ sehingga dapat segera ditindaklanjuti.
Apabila semua pemangku kepentingan melakukan semua tugasnya dalam
setiap tahapan ssiklus pengelolaan jalan dengan baik maka diharapkan
prasarana jalan akan dapat selalu dijaga dalam kondisi mantap sehingga
peranan jalan dalam semua aspek kehidupan masyarakat dapat menjadi
optimal termasuk multiplier effect jalan dalam peningkatan perekonomian.

Adapun modul pelatihan PKRMS disusun sebagai panduan peserta pelatihan


dalam menerapkan aplikasi PKRMS sebagai alat bantu dalam tahap
Perencanaan, Pemrograman, dan Penganggaran (PPP). Sedangkan modul
Pengantar Teknik Manajemen Aset Jalan ini disusun sebagai bagian dari modul
pelatihan PKRMS untuk memastikan setiap pengguna PKRMS memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang memadai terkait dengan Teknik
Manajemen Aset Jalan yang memberikan penjelasan tantang cara mengelola
aset jalan, proses PPP, dan sekilas mengenai PKRMS.

7
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

Deskripsi

Mata pelatihan ini memberikan pengetahuan tentang teknik manajemen aset


jalan yang berhubungan dengan konsep dan tujuan teknik manajemen aset
Jalan, perencanaan, pemrograman, penganggaran, dan pengantar PKRMS.
Untuk melaksanakan proses pembelajarannya perlu dilakukan melalui
ceramah, diskusi dan tanya jawab.

Peta Kedudukan Modul

Standar Kompetensi

Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta diharapkan mampu memahami


tentang teknik manajemen aset jalan.

Waktu

Estimasi waktu pembelajaran yang disediakan untuk mewujudkan standar


kompetensi diperlukan waktu sekitar 2 (dua) jam pelajaran.

Petunjuk Penggunaan Modul

Dalam mempelajari modul ini, peserta tetap mengaitkan materi yang terdapat
pada modul baik dengan peraturan-peraturan maupun ketentuan-ketentuan

8
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

lain yang berlaku, sehingga diharapkan peserta dapat melakukan tahapan


sebagai berikut :

1. Peserta membaca dengan saksama setiap bab dan membandingkan


dengan pedoman, peraturan yang ada dan ketentuan lain yang terkait,
serta menyesuaikan dengan pengalaman peserta yang telah dialami di
lapangan.

2. Jawablah pertanyaan dan latihan, apabila belum dapat menjawab dengan


sempurna, maka hendaknya peserta mengulang kembali materi yang
belum dikuasai.

3. Buatlah rangkuman dan latihan serta diskusikan dengan sesama peserta


untuk memperdalam materi.

9
TEKNIK MANAJEMEN ASET JALAN

Indikator keberhasilan
Dengan mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan mampu
menjelaskan tentang teknik manajemen aset jalan.
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

Pengertian Teknik Manajemen Aset Jalan

Dalam majalah Austroads (2006), teknik manajemen aset jalan didefinisikan


sebagai sebuah pendekatan menyeluruh dan terstruktur atas penyediaan dan
pemeliharaan infrastruktur fisik jalan dalam jangka panjang berdasarkan
prinsip-prinsip teknis, ekonomi, bisnis dan lingkungan yang baik, demi
memfasilitasi penyediaan layanan yang efektif bagi masyarakat pengguna
dan pemangku kepentingan lain. Teknik manajemen aset jalan mencakup
pendekatan yang komprehensif dan terstruktur atas penyediaan dan
pemeliharaan infrastruktur fisik jalan.

Dengan kata lain, teknik manajemen aset jalan adalah pendekatan strategis
dalam pengelolaan, pengoperasian, pemeliharaan dan peningkatan
infrastruktur jalan dengan cara mengidentifikasi alokasi sumber daya yang
optimal untuk memenuhi kebutuhan pengguna jalan baik di masa kini maupun
di masa yang akan datang.

Ruang Lingkup Aset Jalan

Aset jalan mencakup badan jalan (perkerasan dan bahu), saluran samping
jalan, jembatan, gorong-gorong, rambu pelengkap, dan dinding penahan
tanah. Aset jalan harus dipelihara karena jalan memiliki peran yang vital untuk
menunjang kehidupan manusia dari berbagai aspek yaitu sosial, ekonomi,
politik, budaya dan keamanan.

Tujuan Teknik Manajemen Aset Jalan

Mengapa aset jalan harus dikelola? Jalan mempunyai peran vital dalam
kehidupan masyarakat sehari-hari. Akses jalan diperlukan oleh masyarakat
untuk melakukan mobilitas dari satu tempat ke tempat lain agar kegiatan
ekonomi maupun sosial masyarakat dapat terlaksana dengan baik.

Teknik manajemen aset jalan bertujuan untuk memelihara jaringan jalan yang
ada dengan mengenali kebutuhan perbaikan jaringan jalan agar mencapai

2
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

atau mempertahankan standar operasi jalan yang diinginkan. Peraturan


Menteri Pekerjaan Umum Nomor 13/PRT/M/2011 tentang Tata Cara
Pemeliharaan dan Penilikan Jalan, Pasal 5 menyebutkan bahwa sistem teknik
manajemen aset sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf b
meliputi kegiatan penatausahaan dan pemanfaatan bagian-bagian jalan,
leger jalan, serta preservasi aset jalan.

Jenis Pekerjaan Pemeliharaan Aset Jalan

Pekerjaan pemeliharaan jalan terdiri dari beberapa aktivitas yang


dikelompokkan sesuai dengan frekuensi kegiatan dan sumber dana. Jenis-
jenis pekerjaan pemeliharaan jalan antara lain:

Pemeliharaan Rutin (Road Maintenance)

Pemeliharaan rutin merupakan pekerjaan pemeliharaan aset jalan yang


dilakukan setiap tahun. Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
13/PRT/M/2011 tentang Tata Cara Pemeliharaan dan Penilikan Jalan,
penanganan pemeliharaan jalan termasuk pekerjaan pemeliharaan rutin
dilakukan dengan 2 (dua) cara sebagai berikut :

1. Pekerjaan preventif/siklus. Pekerjaan preventif didefinisikan sebagai


pekerjaan yang dilakukan untuk membatasi jenis, tingkat, sebaran
kerusakan, dan menunda kerusakan lebih lanjut sehingga dapat
melindungi perkerasan dari pengaruh beban maupun lingkungan dan
mempertahankan kondisi jalan dalam tingkatan baik dan sedang sesuai
dengan rencana. Pekerjaan pemeliharaan rutin yang masuk dalam
kategori pekerjaan preventif meliputi pekerjaan yang mempunyai
frekuensi tertentu dalam standar pemeliharaan, seperti pemotongan
vegetasi, pembersihan saluran dan gorong-gorong. Oleh karena itu,
pekerjaan preventif dalam pemeliharaan rutin pada PKRMS dikenal juga
sebagai pekerjaan siklus.

2. Pekerjaan reaktif adalah pekerjaan pemeliharaan jalan yang dilakukan


untuk memperbaiki setiap kerusakan yang telah terjadi pada perkerasan

3
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

jalan di luar kemampuan pengamatan sehingga kondisi jalan dapat


dikembalikan ke kondisi sesuai rencana. Tipe dan waktu pekerjaan
pemeliharaan rutin yang termasuk pekerjaan reaktif didasarkan pada
tingkat intervensi (ditentukan dalam standar pemeliharaan), untuk
pemeliharaan yang diperlukan misalnya pekerjaan tambalan dilakukan
bila terlihat ada lubang.

Pekerjaan Tertunda dan Minor (Backlog and Minor Works (BMW))

BMW merupakan pekerjaan yang kuantitas pekerjaannya melebihi norma kuantitas


pekerjaan pemeliharaan rutin yang ditentukan seperti dalam Tabel A-2 (Lampiran)
dan membutuhkan dana untuk memperbaiki jalan baik bagian perkerasan maupun
non perkerasan yang nilainya lebih besar dari biaya pemeliharaan rutin jalan untuk
mempertahankan kondisi jalan dalam tingkatan baik dan sedang sesuai rencana.
Pekerjaan ini umumnya disebabkan oleh kekurangan dana pada pekerjaan
pemeliharaan berkala dan rehabilitasi pada tahun-tahun sebelumnya sehingga
terdapat beberapa pekerjaan yang tidak dapat dikerjakan dengan tuntas.

Pekerjaan Penunjang (Holding Treatment)

Pekerjaan penunjang merupakan pekerjaan penanganan jalan pada segmen jalan


dengan kondisi rusak ringan atau rusak berat yang mendapat penundaan pekerjaan
pemeliharaan berkala atau rehabilitasi. Tujuan dari pekerjaan penunjang ini adalah
untuk mempertahankan kondisi kerusakan jalan eksisting agar kerusakannya tidak
bertambah parah. Pekerjaan penunjang termasuk pekerjaan hamparan agregat
tanpa penutup (ATP) pada segmen jalan yang tidak dapat dilalui atau segmen jalan
dengan kondisi rusak berat dan menunggu penanganan yang permanen. Umur
rencana untuk segmen jalan yang mendapat pekerjaan penunjang adalah satu
hingga dua tahun.

4
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

Pemeliharaan Berkala (Periodic Maintenance)

Pemeliharaan berkala merupakan aktivitas pekerjaan yang melindungi keutuhan


permukaan jalan dan dilakukan dalam interval beberapa tahun. Pekerjaan ini
dilakukan sebagai tanggapan terhadap kerusakan kondisi jalan dan membantu
mengurangi kerusakan struktur jalan. Pekerjaan ini tidak termasuk pekerjaan yang
memperpanjang umur perkerasan jalan seperti pekerjaan penguatan atau
rehabilitasi, rekonstruksi, atau peningkatan kapasitas jalan seperti pelebaran jalan,
re-alinyemen dan peninggian permukaan jalan. Untuk jalan aspal, sebagai contoh
adalah laburan aspal dan pekerjaan lapisan ulang tipis dan non struktural pada
permukaan jalan dan bahu jalan. Untuk jalan non aspal, pemeliharaan berkala
meliputi pekerjaan hamparan kerikil dan perataaan badan jalan. Pekerjaan
pemeliharaan berkala harus dilengkapi dengan dokumen Detail Engineering Desain
(DED) dan dokumen lingkungan seperti dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan-
Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL).

Pekerjaan Khusus

Pekerjaan khusus yaitu pekerjaan yang tidak terduga, seperti pekerjaan darurat
untuk menanggulangi bencana alam, misalnya tanah longsor dan banjir, yang
mengakibatkan jalan tidak dapat dilalui. Anggaran cadangan harus dimasukkan
dalam anggaran pemeliharaan untuk pekerjaan ini, meskipun anggaran cadangan
khusus tersendiri telah disediakan dalam keadaan khusus seperti keadaan bencana
alam besar.

Rehabilitasi

Rehabilitasi merupakan pekerjaan utama seperti pekerjaan lapisan ulang tebal dan
struktural dan rekonstruksi perkerasan sebagai pekerjaan penanganan untuk jalan
aspal dengan kondisi yang rusak berat. Pekerjaan rehabilitasi dalam PKRMS berbeda
dengan pekerjaan pemeliharaan berkala dan peningkatan jalan dimana pada
pekerjaan rehabilitasi terdapat volume lapis Pondasi Agregat (LPA) dan pada
pekerjaan pemeliharaan berkala tidak ada volume LPA. Seperti pekerjaan

5
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

pemeliharaan jalan, pekerjaan rehabilitasi harus dilengkapi dengan dokumen Detail


Engineering Desain (DED) dan dokumen lingkungan seperti dokumen Upaya
Pengelolaan Lingkungan-Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL).

Terdapat 2 (dua) jenis pekerjaan non pemeliharaan aset jalan atau dikenal sebagai
pekerjaan pembangunan jalan dalam PKRMS yaitu sebagai berikut :

1. Peningkatan jalan (upgrade)

Pekerjaan peningkatan jalan (upgrade) merupakan pekerjaan peningkatan struktur


tipe perkerasan dari unpaved atau non-aspal menjadi paved atau aspal. Seperti
pekerjaan pemeliharaan jalan, pekerjaan peningkatan jalan harus dilengkapi dengan
dokumen Detail Engineering Desain (DED) dan dokumen lingkungan seperti
dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan-Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-
UPL).

2. Pelebaran atau peningkatan kapasitas jalan (widening)

Pekerjaan pelebaran atau peningkatan kapasitas jalan (widening) merupakan


pekerjaan penambahan lebar perkerasan jalan menjadi sesuai dengan lebar
perkerasan standar yang direncanakan. Seperti pekerjaan pemeliharaan jalan,
pekerjaan pelebaran jalan harus dilengkapi dengan dokumen Detail Engineering
Desain (DED) dan dokumen lingkungan seperti dokumen Upaya Pengelolaan
Lingkungan-Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL).

Jaringan Jalan Di Indonesia

Panjang seluruh jaringan jalan di Indonesia pada akhir tahun 2017 adalah ± 539.353
km (Sumber : https://www.bps.go.id). Menurut situs NASA panjang keliling planet
bumi adalah sekitar 40.070 km. Hal ini berarti panjang jaringan jalan di Indonesia
lebih dari 13 kali keliling planet bumi. Berdasarkan kewenangan penyelenggaraan
jalan, jaringan jalan di Indonesia dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu jalan nasional,
jalan provinsi, dan jalan kabupaten/kota. Untuk pembahasan selanjutnya dalam

6
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

modul PKRMS, jalan provinsi dan jalan kabupaten/kota disebut jalan daerah. Seperti
yang ditunjukan pada Error! Reference source not found., proporsi panjang
jalan nasional adalah 8,72%, jalan provinsi 10,11% dan jalan kabupaten/kota 81,17%.
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar (91,28 %) jaringan jalan di Indonesia
merupakan jalan daerah. Oleh karena itu, semua pihak harus memberi perhatian
lebih untuk teknik manajemen aset jalan daerah karena hal ini akan sangat
mempengaruhi kegiatan sosial ekonomi masyarakat termasuk arus barang dan jasa
serta multiflier effect lainnya yang dihasilkan dari prasarana jalan dan transportasi.

8,72 %
81,17 %
10,11 %

Gambar 2. Persentase jaringan jalan di Indonesia


(Sumber : https://www.bps.go.id)

Dalam dekade terakhir ini, jaringan jalan provinsi dan kabupaten/kota telah
mengalami penurunan kondisi secara signifikan karena laju penurunan kondisi jalan
daerah sangat tinggi. Hal ini disebabkan oleh kurangnya anggaran untuk
pemeliharaan jalan terutama alokasi dana untuk pekerjaan pemeliharaan rutin di
daerah. Oleh karena itu, agar jalan daerah tetap dapat diakses sepanjang tahun
dengan aman dan nyaman selama umur rencana maka pekerjaan pemeliharaan rutin
perlu mendapat perhatian utama.
7
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

Pentingnya Pemeliharaan Rutin Dan Berkala Dalam Teknik


Manajemen Aset Jalan

Pendekatan teknik manajemen aset jalan yang strategis dan berkelanjutan


adalah pengelolaan jalan yang memperhatikan pentingnya pemeliharaan rutin
jalan. Pemeliharaan rutin berperan penting dalam mempertahankan kualitas
layanan jalan seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah.

Gambar 3. Manfaat pemeliharaan rutin


(Sumber : Manual PKRMS Bagian 1, 2017)

Garis vertikal menunjukan mutu layanan jalan dan garis horizontal menunjukkan
umur jalan. Garis putus-putus berwarna merah menunjukkan penurunan mutu
layanan jalan karena tidak dilakukan pemeliharaan, dimana penurunan mutu
layanan berlangsung cepat dan pada waktu tertentu mencapai kondisi dimana
layanan jalan sangat buruk. Sedangkan garis warna hijau menunjukan penurunan
mutu layanan jalan dengan melakukan pemeliharaan jalan, khususnya pemeliharaan
rutin preventif yang dilakukan secara siklus seperti pembersihan rumput atau semak-
semak, serta pembersihan saluran jalan, gorong-gorong, dan jembatan.

8
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

Pemeliharaan jalan akan menjamin jalan dapat memberikan pelayanan sesuai umur
rencana, memberikan keselamatan dan kenyamanan yang lebih baik kepada
pengguna jalan dibandingkan jika jalan tanpa pemeliharaan. Apabila pemeliharaan
jalan dilakukan maka penurunan mutu layanan jalan terjadi secara teratur dan
kondisi mutu layanan terendah terjadi dalam waktu yang lebih lama dibandingkan
dengan jalan tanpa pemeliharaan. Error! Reference source not found. menunjukan
terdapat perbedaan waktu terjadinya penurunan kondisi kualitas mutu layanan jalan
antara jalan tanpa pemeliharaan dan jalan dengan pemeliharaan. Jalan tanpa
pemeliharaan lebih cepat mencapai titik layanan jalan yang terendah. Perbedaan
waktu ini menunjukan manfaat dilakukannya pemeliharaan jalan.

Jika pekerjaan pemeliharaan rutin seperti penambalan lubang kecil, pemotongan


rumput rumput, pembersihan saluran air dan gorong-gorong dilakukan dengan baik
dan sesuai kebutuhan lapangan, maka umur pekerasan jalan akan tercapai,
keamanan dan keyamanan pengguna akan tetap dalam kondisi baik. Namun jika
penanganan pemeliharaan jalan tidak dilakukan secara rutin sesuai kebutuhan
lapangan misalnya penanganan akan dilakukan setelah banyak lubang maka pada
kondisi seperti itu pemeliharaan rutin bukan pilihan penanganan yang tepat.
Penanganan yang tepat pada kondisi ini adalah pekerjaan pemeliharaan berkala
(periodic maintenance) yang akan memerlukan biaya yang lebih besar dari
pemeliharaan rutin. Oleh karena itu, pendekatan pengelolaan jalan yang
memperhatikan pekerjaan pemeliharaan jalan terutama pemeliharaan rutin adalah
pendekatan yang strategis dan berkelanjutan.

Biaya Pemeliharaan Layanan

Jalan didesain untuk digunakan sampai jangka waktu tertentu yang dikenal
dengan umur rencana. Sesuai dengan Manual Desain Perkerasan Jalan
(MDP) tahun 2017, umur rencana untuk perkerasan lentur (aspal) adalah 20
tahun sedangkan umur rencana untuk perkerasan kaku (beton bertulang)
adalah 40 tahun. Oleh karena itu, jalan harus dipelihara dalam rangka
meminimalisir biaya yang harus dikeluarkan untuk menjaga kondisi jalan

9
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

selama umur rencana. Adapun biaya penyediaan layanan jalan yang


menggunakan pendekatan siklus hidup jalan menyeluruh terbagi menjadi dua
yaitu:

1. Biaya Modal (pembangunan) dan

2. Biaya Pemeliharaan (pengelolaan aset)

Gambar di bawah ini mengilustrasikan perbandingan perkiraan biaya


pembangunan jalan baru dan biaya pemeliharaan rutin tahunan jalan per
kilometer dengan menggunakan asumsi harga jumlah sepeda motor.

Gambar 4. Biaya pembangunan dan pemeliharaan jalan


Sumber : Modul 3 Isu-isu Sistemik: Perencanaan, Pemrograman dan
Peganggaran, PRIM-PIUC, 2017

10
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

Gambar 5. Ilustrasi biaya jalan dengan pemeliharaan rutin dan berkala


Sumber : Modul 3 Isu-isu Sistemik: Perencanaan, Pemrograman dan Peganggaran,
PRIM-PIUC, 2017

Gambar di atas memberikan ilustrasi tentang penghematan anggaran


pengelolaan jalan yang dapat dilakukan melalui pemeliharaan jalan. Ilustrasi
pada gambar di atas menjelaskan 3 (tiga) pilihan yang dapat dilakukan untuk
membiayai jalan aspal dalam jangka waktu 20 tahun sesuai umur rencana
yang telah ditetapkan. Biaya untuk masing-masing pilihan diuraikan sebagai
berikut.

1. Pilihan 1: Hanya dilakukan pembangunan jalan dengan modal yang


ada tanpa dilakukan pemeliharaan jalan

Pembangunan jalan baru memerlukan biaya 4,5 milyar/km. Jika selama 20 tahun
tidak ada pemeliharaan, maka diperkirakan setiap delapan tahun sekali (tahun ke-8
dan ke-16) jalan akan dibangun lagi dengan biaya yang sama seperti membangun
jalan baru di awal yaitu 4,5 milyar/km. Jadi biaya total yang akan dikeluarkan untuk

11
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

membiayai jalan selama 20 tahun dengan pilihan 1 ini adalah 13,5 milyar/km (4,5
milyar/km + 4,5 milyar/km + 4,5 milyar/km).

2. Pilihan 2: Jalan baru dibangun dengan modal yang ada dan


kemudian dipelihara dengan pemeliharaan berkala

Pembangunan jalan baru memerlukan biaya 4,5 milyar/km. Kemudian dilakukan


pemeliharaan berkala setiap enam tahun sekali (tahun ke-6, ke-12 dan ke-18)
dengan biaya masing-masing sebesar 2,1 milyar/km. Jadi biaya total yang akan
dikeluarkan untuk membiayai jalan selama 20 tahun dengan pilihan 2 ini adalah 10,8
milyar/km (4,5 milyar/km + 2,1 milyar/km + 2,1 milyar/km + 2,1 milyar/km).

3. Pilihan 3: Jalan baru dibangun dengan modal yang ada dan


kemudian dipelihara dengan pemeliharaan berkala dan pemeliharaan
rutin

Pembangunan jalan baru memerlukan biaya 4,5 milyar/km. Kemudian dilakukan


pemeliharaan periodik setiap delapan tahun sekali (tahun ke-8 dan ke-16) dengan
biaya masing-masing sebesar 2,1 milyar/km, dan dilakukan pemeliharaan rutin
setiap tahun selama 20 tahun dengan biaya total sebesar 0,8 milyar/km (40 juta/km
per tahun). Jadi biaya total yang akan dikeluarkan untuk membiayai jalan selama 20
tahun dengan pilihan 3 ini adalah 9,5 milyar/km (4,5 milyar/km + 2,1 milyar/km + 2,1
milyar/km + 0,8 milyar/km).

Dengan membandingkan biaya untuk ketiga pilihan di atas, diperoleh selisih biaya
antara pilihan 1 dan 3 adalah 4 milyar/km (sekitar 30%) dan selisih antara pilihan 2
dan 3 adalah 1,3 milyar/km (sekitar 12%). Berdasarkan perhitungan selisih biaya
tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan dilakukannya pemeliharaan rutin, biaya
untuk memelihara jalan akan dihemat hingga mencapai sekitar 30%. Biaya yang
dihemat tersebut dapat digunakan oleh pemerintah daerah untuk menangani ruas
jalan lain yang rusak berat atau membangun infrastruktur lain yang lebih dibutuhkan
oleh masyarakat, daripada hanya digunakan untuk terus-menerus membangun
ulang jalan yang sama.

12
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

Jenis-Jenis Anggaran Dalam Teknik Manajemen Aset Jalan

Manajemen keuangan termasuk hal yang penting dalam teknik manajemen


aset jalan. Hal ini dilakukan melalui alokasi anggaran oleh pemerintah pusat
atau daerah yang digunakan untuk pekerjaan fisik. Seperti penjelasan biaya
penyediaan layanan jalan di atas, anggaran pekerjaan fisik dibagi menjadi dua
jenis yaitu anggaran pembangunan dan anggaran pemeliharaan.

Anggaran Pembangunan

Anggaran pembangunan merupakan anggaran yang digunakan untuk


membiayai pekerjaan-pekerjaan pembangunan jalan baru atau peningkatan
struktur atau peningkatan kapasitas (pelebaran jalan) atau rekonstruksi jalan.

Anggaran Pemeliharaan

Anggaran Pemeliharaan digunakan untuk membiayai pekerjaan yang


diperlukan setiap tahun dan secara berkala untuk memelihara dan melindungi
jalan. Pekerjaan pemeliharaan jalan meliputi semua pekerjaan pemeliharaan
jalan yang dilakukan secara rutin dan yang melindungi serta memperpanjang
umur struktur dari aset yang ada seperti pemeliharaan rutin, pemeliharaan
berkala, dan rehabilitasi jalan.

Optimalisasi Alokasi Anggaran

Tahukah Anda arti kata optimalisasi? Menurut Kamus Besar Bahasa


Indonesia (KBBI) artinya pengoptimalan, yaitu proses, cara, perbuatan
mengoptimalkan. Jadi optimalisasi anggaran adalah upaya untuk
memanfaatkan anggaran yang tersedia secara tepat sasaran guna
mendapatkan hasil yang setinggi-tingginya. Pada umumnya alokasi anggaran
untuk pengelolaan jalan jumlahnya terbatas karena itu sangat perlu bahwa
anggaran yang terbatas tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal dan
mengikuti skala prioritas.

Penyusunan prioritas penanganan jalan dapat dilakukan dengan


mempertimbangkan beberapa kriteria, diantaranya:

13
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

1. Kriteria teknis seperti kondisi jalan dan beban lalu lintas.


2. Kriteria non teknis yang mendukung kebijakan arah pembangunan
pemerintah daerah seperti konektivitas, pengembangan wilayah, jaringan
jalan utama, fasilitas pelayanan sosial seperti fasilitas pendidikan, ibadah,
kesehatan, perdagangan, pemerintahan, dan perkantoran, serta
pengentasan kemiskinan.
3. Aduan masyarakat
4. Hasil Musrenbang

Rangkuman

Teknik manajemen aset jalan merupakan pendekatan menyeluruh dan


terstruktur terhadap penyediaan dan pemeliharaan infrastruktur fisik jalan
jangka panjang berdasarkan prinsip-prinsip teknis, ekonomi, dan lingkungan
yang baik, demi memfasilitasi penyediaan layanan yang efektif bagi
masyarakat pengguna jalan dan pemangku kepentingan lain. Aset jalan
mencakup badan jalan, saluran samping jalan, jembatan, gorong-gorong, dan
rambu pelengkap yang harus dipelihara. Teknik manajemen atau pengelolaan
aset jalan bertujuan untuk memelihara jaringan jalan yang ada agar jalan
dapat digunakan secara efisien, aman dan ramah lingkungan, serta
mengenali kebutuhan perbaikan jaringan jalan agar mencapai atau
mempertahankan standar operasi jalan yang diinginkan.

Pekerjaan penanganan jalan dapat dikelompokkan menjadi pekerjaan


pemeliharaan dan pekerjaan pembangunan. Pekerjaan pemeliharaan aset
jalan terdiri dari beberapa pekerjaan yaitu pemeliharaan rutin, pekerjaan
tertunda dan minor, pekerjaan penunjang, pemeliharaan berkala, rehabilitasi
dan pekerjaan khusus. Pendekatan teknik manajemen aset jalan yang
strategis dan berkelanjutan adalah pengelolaan jalan yang memperhatikan
pemeliharaan rutin jalan. Pemeliharaan rutin berperan penting dalam
mempertahankan kualitas layanan jalan agar jalan tetap dapat diakses
sepanjang tahun. Untuk memberikan pelayanan jalan yang lebih menyeluruh

14
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

diperlukan juga beberapa pekerjaan pembangunan seperti peningkatan


struktur jalan dan peningkatan kapasitas jalan/pelebaran.

Terdapat dua jenis anggaran pemeliharaan aset jalan, yaitu anggaran


pembangunan dan anggaran pemeliharaan. Pada umumnya alokasi
anggaran untuk pengelolaan jalan daerah jumlahnya terbatas sehingga perlu
dimanfaatkan secara optimal dan mengikuti skala prioritas.

Penilaian dan Evaluasi

Jawablah pertanyaan berikut, untuk mengetahui pemahaman anda terhadap


materi ini.

1. Apakah pengertian teknik manajemen aset jalan? Jelaskan.

2. Jelaskan tipe pekerjaan pemeliharaan aset jalan.

3. Perhatikan gambar di bawah dan jelaskan manfaat pemeliharaan rutin


jalan berdasarkan ilustrasi gambar tersebut.

4. Jelaskan jenis-jenis anggaran dalam teknik manajemen aset jalan.

Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Jawablah soal evaluasi dan bandingkan jawaban Anda dengan kunci jawaban
pada bagian akhir modul. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar.
Kemudian gunakanlah rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda terhadap materi pada bab ini.

15
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

Tingkat Penguasaan = ∑nilai %

Presentase Pencapaian Tindak Lanjut

Anda dapat melanjutkan ke bab


90-100% Baik Sekali
selanjutnya

Anda dapat melanjutkan ke bab


80-89% Baik
selanjutnya

Anda harus mengulang materi yang


70-79% Sedang
belum dikuasai

Anda harus mengulang materi yang


<60% Kurang
belum dikuasai

16
PERENCANAAN, PEMROGRAMAN &
PENGANGGARAN
Indikator keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu menjelaskan
tentang perencanaan, pemrograman, dan penganggaran.
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

Pengertian Perencanaan, Pemrograman, Dan Penganggaran (PPP)

Perencanaan meliputi proses berfikir, pengumpulan informasi, analisa, dan


perancangan strategi tentang hal-hal yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
Pemrograman merupakan tindak lanjut dari perencanaan yang meliputi
penyusunan dan pengaturan rangkaian langkah atau kegiatan untuk
dilaksanakan dalam suatu perioda waktu tertentu. Penganggaran dilakukan
untuk menerjemahkan kesimpulan perencanaan dan pemrograman menjadi
perencanaan keuangan selama periode waktu tertentu. Jadi, Perencanaan,
Pemrograman, dan Penganggaran (PPP) merupakan teknik penganggaran
yang bersifat strategis, sistematis, dan terkoordinasi sehingga memberikan
hasil yang tepat sasaran. PPP ditujukan untuk membantu pembuat kebijakan
di dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan alokasi sumberdaya
secara lebih baik dalam pencapaian tujuan tertentu.

Secara umum, langkah-langkah utama dalam perencanaan, pemrograman


dan penganggaran diuraikan sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi dan menghitung tujuan dan sasaran.

2. Mengkaji komponen-komponen yang dibutuhkan secara rinci termasuk


sumber daya dan hasil yang diharapkan.

3. Merencanakan dan menganalisis program.

4. Menentukan biaya dan prioritas.

5. Melaksanakan progam.

6. Mengawasi dan melaporkan pelaksanaan program dan penganggaran.

7. Mengembangkan strategi program dan rencana keuangan yang tepat.

PPP membutuhkan data berkualitas untuk pengambilan keputusan yang akan


mendukung pengembangan masyarakat secara efektif. Proses ini harus
transparan dan diketahui oleh semua pemangku kepentingan.

Secara teknis, PPP jalan provinsi dan kabupaten dilaksanakan oleh Seksi
Perencanaan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) atau Dinas Bina Marga tingkat

18
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

provinsi dan kabupaten. Penganggaran penanganan jalan di provinsi dan


kabupaten diarahkan oleh Bappeda dari sumber-sumber dana seperti APBN
dan APBD termasuk DAK, dana pinjaman, hibah, dan lain-lain. Sumber-
sumber penganggaran tersebut selalu terbatas dibandingkan dengan
kebutuhan. Namun demikian apabila dialokasikan secara tepat dan optimal,
jalan dapat tetap berfungsi dan diakses oleh masyarakat luas. Proses
pengelolaan jalan yang mendukung pemeliharaan aset dan pengembangan
jaringan jalan terdiri dari sejumlah fungsi pengelolaan, yang pada akhirnya
mengarahkan pelaksanaan pekerjaan sebagai kegiatan spesifik yang
dilakukan melalui kontraktor dan kegiatan Swakelola (menggunakan satuan
tenaga kerja).

Siklus Perencanaan, Pemrograman, Dan Penganggaran (PPP)

Perencanaan, Pemrograman, dan Pengangaran (PPP) merupakan salah satu


komponen penting dalam siklus pengelolaan dan pemeliharaan jalan.
Gambar berikut mengilustrasikan siklus PPP.

Gambar 6. Siklus PPP

Proses PPP dimulai dari proses kebutuhan data (Database) seperti data jaringan,
inventarisasi dan kondisi terbaru. Data tersebut kemudian dianalisis untuk

19
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

menentukan anggaran yang diperlukan serta batas penanganan yang bisa


dikerjakan hingga menghasilkan program kerja.

Masukan (input) dan kegiatan yang biasanya diperlukan untuk teknik


manajemen pemeliharaan aset jalan serta proses PPP meliputi hal-hal berikut
ini:

1. Memperoleh informasi jaringan terbaru (klasifikasi jalan, ruas dan


bagian, lokasi dan panjang, kondisi perkerasan, volume lalu lintas).

2. Survei kondisi terbaru dan pengumpulan data penggunaan lalu lintas


serta input ke perangkat lunak manajemen sistem atau lembar kerja
(spreadsheet).

3. Menetapkan tujuan strategis, strategi pemeliharaan, dan kebutuhan


pendanaan.

4. Analisis dan pemodelan kerusakan jaringan jalan (opsi pilihan


penanganan dan tingkat perubahan terkait yang terjadi).

5. Tinjauan program dan penyusunan paket pekerjaan secara umum


(bukan desain terperinci).

Alat Bantu Dalam Perencanaan, Pemrograman, Dan Penganggaran


(PPP)

Untuk mendukung kegiatan Perencanaan, Pemrograman, dan Penganggaran


(PPP) dalam teknik manajemen aset jalan menjadi lebih efektif dan efisien,
diperlukan suatu sistem atau alat bantu yang dapat membantu proses PPP
tersebut. Beberapa alat bantu PPP yang pernah digunakan di Indonesia
adalah sebagai berikut :

Integrated Road Management System (IRMS)

Direktorat Jendral Bina Marga telah mengembangkan Integrated Road


Management System (IRMS) pada tahun 1990-an sebagai alat bantu
(software) pengelolaan jaringan jalan nasional. Dengan berkembangnya

20
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

teknologi dan kebutuhan Sistem Manajemen Jalan (SMJ) yang semakin


kompleks dan dinamis, perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut dari IRMS
atau digantikan dengan sistem lain. Namun IRMS masih digunakan untuk
perencanaan jalan nasional.

Surat Keputusan No. 77/KPTS/Db/1990 Tentang Petunjuk Teknis


Perencanaan Dan Penyusunan Program Jalan Kabupaten

Surat Keputusan No. 77/KPTS/Db/1990 tentang Petunjuk Teknis


Perencanaan dan Penyusunan Program Jalan Kabupaten yang lebih dikenal
dengan nama SK 77 merupakan alat bantu perencanaan manual yang
dikembangkan pada tahun 90-an. SK 77 terdiri dari modul pengumpulan data
dan modul analisis. Modul analisis tergantung pada matriks pembiayaan
penanganan yang memerlukan pembaharuan tahunan dari pusat. Pedoman
ini sudah lama tidak digunakan sebagai alat bantu dalam PPP namun masih
ada beberapa Kabupaten yang sampai saat ini menggunakan petunjuk teknis
ini.

Sistem Pengelolaan Database Jalan Daerah (SiPDJD)

Sistem Pengelolaan Database Jalan Daerah (SiPDJD) atau merupakan


sistem yang diperuntukan dalam membantu Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat dalam memantau database jalan daerah yang akan
digunakan sebagai pertimbangan untuk perhitungan alokasi Dana Alokasi
Khusus (DAK). Sebagian besar kegiatan perencanaan di daerah fokus
kepada penyediaan masukan data untuk SiPDJD. Data yang menjadi
masukan dalam SiPDJD adalah beberapa file template dalam format
microsoft excel yang harus didownload dari website SiPDJD Kementerian
PUPR. File template tersebut kemudian diisi dengan database jalan daerah
dan diunggah kembali pada website SiPDJD Kementerian PUPR. Database
tersebut meliputi daftar ruas jalan sesuai Surat Keputusan Kepala Daerah
tentang Status Jalan, lebar jalan dalam satuan meter, tipe perkerasan (Aspal,
Beton, Kerikil, dan Tanah), dan kondisi jalan (Baik, Sedang, Rusak Ringan,
dan Rusak Berat). Untuk file template SK Jalan cukup diupload ketika ada
perubahan SK Jalan yaitu minimal 5 (lima) tahun sekali sedangkan file

21
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

template lebar jalan, tipe perkerasan, dan kondisi jalan wajib diunggah setiap
tahun. Jadi, sistem ini tidak dapat sepenuhnya dijadikan sebagai alat bantu
perencanaan, pemrograman, dan penganggaran (PPP) karena hanya
merupakan media penyimpanan data daftar ruas jalan, inventarisasi, dan
kondisi jalan daerah.

Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

Sejak tahun 2013, aplikasi Provincial/Kabupaten Road Management System


(PKRMS) mulai dikembangkan khusus untuk keperluan Program Provincial
Road Improvement and Maintenance (PRIM) dengan komposisi pendanaan
terdiri dari 40% Hibah Pemerintah Australia dan 60% Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD). Program PRIM diujicobakan penerapannya di
Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kabupten Lombok Barat. Semua pihak
termasuk pemerintah pusat menilai keberhasilan PKRMS sebagai alat bantu
PPP sehingga sejak tahun 2018, PKRMS telah digunakan sebagai alat bantu
perencanaan, pemrograman, dan penganggaran untuk penyusunan usulan
Program Hibah Jalan Daerah (PHJD) dengan sumber dana 100% Anggaran
Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) pada beberapa Provinsi dan
Kabupaten terpilih. Keunggulan PKRMS sebagai alat bantu PPP
dibandingkan dengan para pendahulunya adalah PKRMS tidak hanya
berfungsi sebagai sumber database utama (jaringan jalan, titik referensi,
inventarisasi dan kondisi jalan, jembatan, gorong-gorong, dan dinding
penahan tanah, lalu lintas, harga satuan, koordinat trase jalan) untuk
keperluan perencanaan tetapi juga mampu menganalisis data-data tersebut
sehingga menghasilkan laporan yang meliputi laporan analisis (volume
pekerjaan dan biaya), laporan statistic (data kemantapan jalan), stripmap,
rencana menengah, dan peta.

Pada Bab 4 akan dibahas lebih lanjut mengenai PKRMS. Alat bantu ini
sederhana namun komprehensif, di mana output atau laporan akhirnya
disajikan dalam format tabular, grafik, dan spasial sehingga sangat
komunikatif dan user friendly.

22
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

Rangkuman

Perencanaan, Pemrograman, dan Penganggaran (PPP) merupakan teknik


penganggaran yang bersifat strategis, sistematis, dan terkoordinasi yang bisa
memberikan hasil yang tepat sasaran. PPP didesain untuk membantu
pembuat kebijakan di sektor jalan dalam pengambilan keputusan dan
pengelolaan alokasi sumber daya secara lebih baik dalam pengelolaan jalan.

Secara umum, langkah-langkah utama dalam PPP adalah:

1. Mengidentifikasi dan menghitung tujuan dan sasaran.

2. Mengkaji komponen-komponen yang dibutuhkan secara rinci termasuk


sumber daya dan hasil yang diharapkan.

3. Merencanakan dan menganalisis program.

4. Menentukan biaya dan prioritas.

5. Melaksanakan progam.

6. Mengawasi dan melaporkan pelaksanaan program dan penganggaran.

7. Mengembangkan strategi program dan rencana keuangan yang tepat.

Sampai saat ini, telah dikembangkan beberapa alat bantu dalam PPP bidang
jalan di Indonesia. Alat bantu yang diuraikan dalam modul ini adalah
Integrated Road Management System (IRMS), Surat Keputusan No.
77/KPTS/Db/1990 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan dan Penyusunan
Program Jalan Kabupaten (SK 77), Sistem Pengelolaan Database Jalan
Daerah (SiPDJD), dan Provincial/Kabupaten Road Management System
(PKRMS).

Latihan

Bagaimana pendapat Anda mengenai uraian materi di atas? Apakah Anda


sudah memahaminya? Apabila sudah memahaminya, Anda dapat
memperkuat pemahaman mengenai materi tersebut dengan mengerjakan
latihan di bawah ini.

23
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

1. Apakah yang dimaksud dengan Perencanaan, Pemrograman, dan


Penganggaran (PPP) ? Jelaskan!

2. Sebutkan 4 (empat) jenis alat bantu dalam PPP yang pernah digunakan
di Indonesia dan uraikan secara ringkas keempat alat bantu tersebut.

Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Jawablah soal evaluasi dan bandingkan jawaban Anda dengan kunci jawaban
pada bagian akhir modul. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar.
Kemudian gunakanlah rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda terhadap materi pada bab ini.

Tingkat Penguasaan = ∑nilai %

Presentase Pencapaian Tindak Lanjut

Anda dapat melanjutkan ke bab


90-100% Baik Sekali
selanjutnya

Anda dapat melanjutkan ke bab


80-89% Baik
selanjutnya

Anda harus mengulang materi yang


70-79% Sedang
belum dikuasai

Anda harus mengulang materi yang


<60% Kurang
belum dikuasai

24
SEKILAS TENTANG PROVINCIAL/
KABUPATEN ROAD MANAGEMENT
SYSTEM (PKRMS)
Indikator keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu menjelaskan
sekilas tentang Provincial/Kabupaten Road Management System
(PKRMS).
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

Latar Belakang Provincial/Kabupaten Road Management System


(PKRMS)

Sebelum otonomi daerah, pemerintah pusat ikut berperan aktif dalam


pengelolaan jalan daerah. Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Bina Marga
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah beberapa kali
mengembangkan alat bantu perencanaan, pemrograman, dan penganggaran
jalan daerah. Alat bantu tersebut berupa perangkat lunak teknik manajemen
aset jalan seperti Integrated Road Management System (IRMS) untuk jalan
Nasional dan Surat Keputusan No. 77/KPTS/Db/1990 tentang Petunjuk
Teknis Perencanaan dan Penyusunan Program Jalan Kabupaten (SK 77)
untuk jalan kabupaten/kota. Namun, data masukan dan operasional alat bantu
tersebut dirasakan masih cukup kompleks untuk diterapkan di tingkat provinsi
dan kabupaten. Penggantian sistem perencanaan yang lebih sederhana dan
mengikuti perkembangan teknologi telah dinanti selama bertahun-tahun.
Sistem-sistem alternatif lainnya pernah dikembangkan hingga tahap
percontohan, namun sistem-sistem tersebut memiliki keterbatasan
kemampuan analisis sehingga tidak dilanjutkan penggunaannya.

Pasca desentralisasi (2001), pemerintah daerah baik provinsi dan kabupaten


mengambil alih tanggung jawab pembangunan dan pemeliharaan jalan
provinsi dan kabupaten. Akan tetapi anggaran yang dimiliki oleh pemerintah
daerah sangat terbatas sehingga untuk pengelolaan jalan, pemerintah daerah
masing-masing bergantung pada anggaran dari pusat seperti dana alokasi
khusus (DAK) dan hibah. Pada tahun 2013, pemerintah Provinsi Nusa
Tenggara Barat (NTB) terpilih sebagai daerah penerima hibah anggaran
pengelolaan jalan dari Pemerintah Australia dalam bentuk Program Provincial
Road Improvement and Maintenance (PRIM). Sesuai dengan namanya,
program PRIM sangat mengutamakan pekerjaan pemeliharaan jalan dan
tidak hanya meliputi anggaran fisik untuk pemeliharaan jalan tetapi juga untuk
peningkatan kinerja pengelolaan jalan. Salah satu kegiatan utam program
PRIM dalam peningkatan kinerja pengelolaan jalan adalah menyediakan alat

26
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

bantu perencanaan, pemrograman, dan penganggaran (PPP) yang


sederhana dan menyeluruh.

Untuk mengakomodasi perkembangan teknologi terkait, tantangan-tantangan


serta kebutuhan perencanaan jalan di tingkat propinsi, program PRIM mulai
mengembangkan aplikasi Provincial Road Management System (PRMS)
yang berbasis microsoft access sebagai alat bantu pemerintah provinsi dalam
memperkuat PPP bidang jalan sejak tahun 2014. Dikarenakan keberhasilan
program PRIM di tingkat provinsi maka Pemerintah Australia ingin
memperluas program PRIM ke tingkat kabupaten. Pada tahun 2016,
Pemerintah kabupaten Lombok Barat terpilih menjadi penerima hibah PRIM
sehingga aplikasi PRMS dimodifikasi untuk dapat mendukung PPP jalan pada
tingkat kabupaten. Aplikasi ini diberi nama Kabupaten Road Management
System (KRMS).

Pada tahun 2018, kedua sistem, PRMS dan KRMS, digabung menjadi satu
sistem yang dapat digunakan mendukung perencanaan, pemrograman, dan
penganggaran (PPP) jalan provinsi dan jalan kabupaten. Aplikasi ini diberi
nama Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS). PKRMS
dapat mendukung kegiatan teknik manajemen aset jalan menjadi lebih efektif
dan efisien melalui proses PPP yang didasari kondisi jalan aktual dan
pertimbangan yang lebih rasional. Saat ini PKRMS telah digunakan oleh
beberapa provinsi dan kabupaten lain di Indonesia terutama pada daerah
penerima program Provincial Road Improvement and Maintenance (PRIM)
dan Program Hibah Jalan Daerah (PHJD). Sampai saat modul ini dibuat,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat masih terus
menyempurnakan aplikasi PKRMS ini sehingga diharapkan dapat
mengakomodir berbagai kebutuhan perencanaan jalan untuk seluruh daerah
di Indonesia. Pembahasan terkait aplikasi PKRMS dalam ketiga modul
PKRMS ini mengacu pada penggunaan aplikasi PKRMS versi V1.4.3a Beta .
Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan apabila ada update versi terbaru
dari aplikasi PKRMS pada masa yang akan datang maka beberapa
penjelasan terkait menu-menu pada laman muka, langkah kerja, dasar
analisis, dan lain-lain dalam modul-modul PKRMS ini tidak lagi relevan untuk
27
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

dijadikan pedoman dalam mengoperasikan aplikasi PKRMS versi terbaru


tersebut.

Deskripsi Provincial/Kabupaten Road Management System


(PKRMS)

Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS) adalah alat bantu


yang didesain khusus untuk keperluan Perencanaan, Pemrograman dan
Penganggaran (PPP) yang dapat digunakan di tingkat Propinsi atau
Kabupaten. Perhitungan analisis pada PKRMS menggunakan kombinasi
norma kuantitas untuk pemeliharaan rutin dan perhitungan kebutuhan jalan
sederhana untuk pekerjaan pemeliharaan, peningkatan struktur, dan
peningkatan kapasitas jalan.

PKRMS berperan sebagai sumber database utama dan alat analisis untuk
keperluan perencanaan yang menampung data kondisi, inventarisasi, data
lalu lintas, data proyek, sejarah jalan, dan peta. Alat bantu ini diberikan untuk
menjadi milik provinsi atau kabupaten yang dapat digunakan sebagai alat
bantu PPP bidang jalan.

Gambar 7 menunjukkan tampilan menu utama PKRMS. Menu utama terdiri


atas Administrasi, Pengaturan Jaringan, Jalan, Struktur, Lalu Lintas, Harga
Satuan, Analisis dan Pemrograman, Proyek Jalan, Laporan, Peta dan
Pengaturan Lain. Contoh hasil pemrograman dari PKRMS ditunjukan oleh
Gambar 8 dan Gambar 9 menunjukan contoh penyajian stripmap yang
dihasilkan oleh PKRMS. Sedangkan Gambar 10 menunjukan contoh peta
penanganan hasil analisis dari PRMS dan disajikan menggunakan perangkat
lunak QGIS.

28
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

Gambar 7. Tampilan jendela utama PKRMS

Gambar 8. Contoh ouput pemrograman dengan PKRMS

Gambar 9. Contoh Laporan Strip Maps

29
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

Gambar 10. Contoh Peta Penanganan

Posisi PKRMS Dalam Siklus Perencanaan

Seperti yang telah disinggung di atas bahwa PKRMS merupakan alat bantu
(software) dalam melakukan perencanaan, pemrograman, dan penganggaran
(PPP) pengelolaan jalan. Sebelum menggunakan PKRMS, kita perlu
mengetahui posisi PKRMS dalam siklus PPP seperti terlihat pada Error!
Reference source not found.. PKRMS digunakan untuk mengolah dan
menganalisis data jalan yang diperlukan hingga menghasilkan laporan
tentang kondisi aset jalan dan program pemaketan pekerjaan jalan. Hasil
analisis PKRMS juga membantu menentukan prioritas pekerjaan
pemeliharaan jalan, misalnya apakah suatu ruas jalan cukup dilakukan
pemeliharaan rutin, atau memerlukan pekerjaan tambahan seperti backlog
and minorwork (BMW) atau rehabilitasi serta bisa menjadi sumber informasi
untuk proses persiapan dan desain.

30
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

Gambar 11. Posisi PKRMS pada siklus perencanaan

Manfaat PKRMS

Sistem PKRMS berfungsi sebagai alat bantu proses penganggaran yang


obyektif dengan menyusun proyeksi biaya berdasarkan norma standar yang
sudah ditetapkan. Dengan demikian, biaya antar proyek dapat dibandingkan
dan membantu mengidentifikasi efisiensi yang dapat dicapai melalui
prioritisasi ulang atau identifikasi segmen panjang atau penanganan tahun
jamak.

Keunggulan PKRMS

Berikut adalah beberapa keunggulan PKRMS:

1. Akses Mudah – mempunyai platform MS Access sehingga tidak


memerlukan proses install.

2. Struktur Ramping – terdiri dari file Sistem dan Database. Menggunakan


QGIS untuk pemetaan.

3. Transparan – bukan ‘kotak hitam’ memerlukan user defined analysis


parameters, dokumentasi lengkap dengan spesifikasi yg mudah
dimengerti.

31
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

4. Fleksibilitas:

a. 100 m atau 200 m segmen

b. Fleksibilitas dalam pemilihan segmentasi dalam survei akan


memberikan kemudahan dalam pengumpulan data kondisi

Kebutuhan Data Untuk PKRMS

Kebutuhan data yang diperlukan dalam teknik manajemen aset jalan,


khususnya menggunakan PKRMS, diuraikan pada Error! Reference source
not found. berikut.

Tabel 1. Kebutuhan data untuk PKRMS


Kelompok Elemen Data Primer Data Sekunder
Data administratif Nama dan kode
provinisi

Nama dan kode


kabupaten/kota

Nama dan kode


kecamatan

Data jaringan jalan Titik referensi (termasuk Daftar ruas jalan


titik awal dan akhir ruas) sesuai SK Kepala
Daerah tentang status
Data vektor sumbu ruas
jalan
jalan (tracking ruas jalan)

Data inventarisasi Data inventarisasi


jalan perkerasan

Data inventarisasi non


perkerasan misalnya
saluran, bahu, dan rumija

Data kondisi jalan Data kondisi perkerasan

32
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

Kelompok Elemen Data Primer Data Sekunder


Data kondisi non
perkerasan misalnya
saluran, bahu, dan lereng

Data Lalu Lintas Data lalu lintas harian


rata-rata

Data Harga Satuan Data harga satuan


penanganan jalan

Data Struktur Data inventarisasi


gorong-gorong, tembok
penahan, dan jembatan

Data kondisi gorong-


gorong, tembok
penahan, dan jembatan

Data pendukung Daftar Proyek


komitmen jalan

Sejarah Proyek Jalan

Mekanisme pengumpulan data disajikan secara detail pada Modul 2 pelatihan


PKRMS. Data dan informasi yang telah diperoleh kemudian diolah untuk
mendukung rencana manahemen jalan tahunan dan lima tahunan. Data dan
infromasi tersebut harus disediakan pada awal siklus perencanaan tahunan.
Teknis penginputan data, analisis, pemrograman, dan penyajian laporan akan
diuraikan pada Modul 3 pelatihan PKRMS.

Rangkuman

Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS) adalah alat bantu


yang didesain khusus untuk keperluan perencanaan, pemrograman dan
penganggaran (PPP) yang dapat digunakan di tingkat propinsi atau

33
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

kabupaten. PKRMS berperan sebagai sumber database utama dan alat


analisis untuk keperluan perencanaan yang menampung data kondisi,
inventarisasi, data proyek, sejarah jalan, dan peta. PKRMS dapat diakses
dengan mudah, memiliki struktur yang ramping, terintegrasi dengan program
QGIS dalam penyajian peta, bersifat transparan dan mempunyai fleksibilitas
dalam segmentasi survei.

PKRMS digunakan untuk mengakomodasi perkembangan teknologi,


tantangan dan kebutuhan PPP bidang jalan di tingkat propinsi dan kabupaten.
Sistem PKRMS berfungsi sebagai alat bantu proses perencanaan dan
penganggaran yang obyektif dengan menyusun proyeksi biaya berdasarkan
norma kuatitas pemeliharaan rutin yang sudah ditetapkan dan perhitungan
sederhana untuk penanganan pekerjaan lain.

Informasi dan data primer yang diperlukan untuk PKRMS antara lain sebagai
berikut:

1. Data administratif

2. Data dasar jaringan jalan (SK Jalan dan data titik referensi)

3. Data inventarisasi jalan

4. Data kondisi jalan

5. Data pendukung (lalu lintas dan harga satuan penanganan jalan)

Penilaian dan Evaluasi

Jawablah pertanyaan berikut, untuk mengetahui pemahaman anda terhadap


materi ini.

1. Jelaskan latar belakang penggunaan PKRMS.

2. Deskripsikan PKRMS secara singkat!

3. Apakah manfaat PKRMS? Jelaskan!

34
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

4. Apakah keunggulan PKRMS bila dibandingkan dengan alat bantu PPP


yang lain? Jelaskan!

5. Informasi dan data apakah yang diperlukan untuk PKRMS?

35
PENUTUP
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

A. Evaluasi Kegiatan Pembelajaran


Dalam mengevaluasi kegiatan pembelajaran, perlu dilakukan evaluasi
kegiatan pelatihan, yaitu evaluasi hasil pembelajaran modul ini dan isi materi
pokoknya baik kepada para peserta, pengajar maupun pengamat materi atau
narasumber, berupa soal/kuisioner tertulis:
1. Untuk evaluasi terhadap peserta, maka pengajar/widyaiswara melakukan
baik orientasi proses belajar dan tanya jawab maupun diskusi
perorangan/kelompok dan/atau membuat pertanyaan ujian yang terkait
dengan isi dari materi modul.
2. Untuk evaluasi terhadap pengajar/widyaiswara maka para peserta
melakukan penilaian yang terkait dengan penyajian, penyampaian materi,
kerapihan pakaian, kedisiplinan, penguasaan materi, metoda pengajaran,
ketepatan waktu dan penjelasan dalam menjawab pertanyaan, dan lain-
lain.
3. Untuk evaluasi terhadap penyelenggaraan pelatihan, maka peserta dan
pengajar/widyaiswara melakukan penilaian terhadap
Panitia/Penyelenggara Pelatihan terkait dengan penyiapan perlengkapan
pelatihan, sarana dan prasarana untuk belajar, fasilitas penginapan,
makanan dll.
4. Untuk evaluasi materi dan bahan tayang yang disampaikan
pengajar/widyaiswara baik kepada peserta, dilakukan oleh peserta,
pengajar/widyaiswara maupun pengamat materi/narasumber bertujuan
untuk pengkayaan materi.

B. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut


Hasil evaluasi proses kegiatan pelatihan baik dari peserta, pengajar/
widyaiswara maupun penyelenggara melalui sistem monitoring, yang
dilakukan secara keseluruhanan. Selanjutnya hasil evaluasi disampaikan
kepada pihak-pihak yang terkait untuk perbaikan dan peningkatan pada
proses pelatihan yang akan datang.

38
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

1. Evaluasi dan umpan balik untuk peserta


a. Jumlah peserta dan persyaratan peserta perlu dievaluasi terhadap
kurikulum yang direncanakan dan diseleksi di masa yang akan datang.
b. Hasil internalisasi peserta setelah pelatihan di Unit Organisasinya
(UNOR), bertujuan untuk mengetahui keberhasilan dari proses
pelatihan dan peningkatan proses pelatihan selanjutnya.

2. Evaluasi dan umpan balik untuk pengajar


Hasil evaluasi pengajar yang dilakukan oleh peserta, perlu segera
disampaikan kepada pengajar bersangkutan agar diketahui hasil
penilaiannya dan dilakukan perbaikan pada pembelajaran berikutnya.

3. Evaluasi dan Umpan Balik untuk Penyelenggara


Hasil evaluasi penyelenggara yang dilakukan oleh peserta dan pengajar,
perlu segera ditindaklanjuti untuk perbaikan yang akan datang.

39
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pekerjaan Umum (1990). SK No. 77/KPTS/Db/1990 tentang
Petunjuk Teknis Perencanaan dan Penyusunan Program Jalan
Kabupaten

Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan Lombok Barat (Oktober 2017). Review
KRMS 2018.

Kementerian Pekerjaan Umum (2011). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum


Nomor 13/PRT/M/2011 tentang Tata Cara Pemeliharaan dan
Penilikan Jalan

Japan International Cooperation Agency, JICA. (2005). Teknik Pengelolaan


Jalan, Seri Panduan Pengelolaan Jalan Kabupaten.

PRIM PIUC (2017), Modul 3 Isu-isu Sistemik: Perencanaan, Pemrograman


dan Peganggaran.

PRIM PIUC (2017), Manual PKRMS Bagian 1: Panduan Teknis Penerapan


PRMS untuk Perencanaan, Pemrograman dan Penganggaran Jalan
Daerah.

Road Asset Management, Road Asset Management Plan, Glasgow City


Council 2012-2013.

Robinson, Richard et.al., (1998). Road Management Maintenance: Concepts


and Systems. Palgrave.

Astroad (2006)

https://www.bps.go.id

41
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

GLOSARIUM
DPU Dinas Pekerjaan Umum

DJBM Direktorat Jenderal Bina Marga

APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

DAK Dana Alokasi Khusus

PPP Perencanaan, Pemrograman dan Penganggaran

IRMS Integrated Road Management System


Sistem Manajemen Jalan Terpadu
SK-77 Petunjuk Teknis Perencanaan dan Penyusunan
Program Jalan Kabupaten tahun 1990
PRIM Provincial Road Improvement and Maintenance
Peningkatan Kienerja dan Pemeliharaan Jalan
Provinsi
PRMS Provincial Road Management System

Sistem Manajemen Jalan Provinsi

KRMS Kabupaten Road Management System

Sistem Manajamen Jalan Kabupaten

PKRMS Provincial/Kabupaten Road Management System

TTI Treatment Trigger Index/Indeks Pemicu Penanganan

TPI Treatment Priority Index/Indeks Prioritas Penanganan

SDI Surface Distress Index/Indeks Kerusakan Permukaan


Jalan

43
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

AADT Average Annual Daily Traffic/LHR

MCO Moving Car Observer

ESA Equivalent Single Axle

DRP Data Reference Point

IRI International Roughness Index

PPB/PPP Planning Programing and Budgeting/Perencanaan


Pemrograman dan Penganggaran

Highway Design Manual


HDM-4

Quantum GIS. Aplikasi pengolahan dan penyajian


QGIS
data geospasial

Aset jalan Mencakup badan jalan, saluran samping jalan,


jembatan, gorong-gorong, rambu pelengkap yang
harus dipelihara.

PIARC Permanent International Association of Road


Congresses

Asosiasi Jalan Dunia

Musrenbang Musyawaran Perencanaan Pembangunan

Pekerjaan siklus Pekerjaan yang mempunyai frekuensi tertentu dalam


standar pemeliharaan, seperti pemotongan vegetasi,
pembersihan saluran, gorong-gorong, dan jembatan.

Pekerjaan Lingkup pekerjaan yang melebihi pekerjaan


Tertunda dan pemeliharaan rutin dan membutuhkan dana lebih
Minor (BMW) untuk memperbaiki jalan (termasuk bagian non
perkerasan) guna mempertahankan kondisi tertentu.

44
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

Pekerjaan Pekerjaan yang disebabkan oleh penundaan


Penunjang pekerjaan rehabilitasi atau pemeliharaan berkala.
Pekerjaan penunjang termasuk pekerjaan hamparan
agregat tanpa penutup (ATP) pada segmen jalan
yang tidak dapat dilalui atau segmen jalan yang rusak
berat dan menunggu penanganan yang permanen.
Umur rencana untuk pekerjaan penunjang adalah dua
hingga lima tahun.

Pemeliharaan Aktivitas pekerjaan yang melindungi keutuhan


Berkala permukaan jalan dan dilakukan dalam interval
beberapa tahun. Pekerjaan ini dilakukan sebagai
tanggapan terhadap kerusakan kondisi jalan dan
membantu mengurangi kerusakan struktur jalan.

Rehabilitasi Pekerjaan utama seperti pekerjaan lapisan ulang


tebal dan struktural dan rekonstruksi perkerasan
sebagai tanggapan terhadap kondisi jalan yang rusak
berat

Pekerjaan Pekerjaan yang tidak terduga, seperti pekerjaan


Khusus darurat untuk menanggulangi tanah longsor dan banjir
yang mengakibatkan jalan tidak dapat dilalui, dan
pekerjaan perbaikan setempat agar jalan dapat dilalui
oleh lalu lintas.

45
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

BAHAN TAYANG
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)

Anda mungkin juga menyukai