SURVEI
PENGUMPULAN DATA
PUSAT PENGEMBANGAN KOMPETENSI JALAN, PERUMAHAN,
DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
LEMBAR PENGESAHAN
Modul 2 – Survei Pengumpulan Data
PELATIHAN PROVINCIAL/KABUPATEN ROAD MANAGEMENT
SYSTEM (PKRMS)
Kepada penulis dan seluruh anggota tim yang telah berpartisipasi, kami
ucapkan terima kasih. Semoga pedoman pelatihan ini dapat dipergunakan
sebaik-baiknya.
Narasumber ………..
Diterbitkan Oleh:
Pusbangkom Jalan, Perumahan, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
DAFTAR ISI
Latar Belakang.....................................................................................2
Deskripsi ..............................................................................................2
Waktu ..................................................................................................3
Umum ..................................................................................................6
Pengaturan GPS................................................................................ 18
Rangkuman ....................................................................................... 24
iii
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Rangkuman .......................................................................................33
Rangkuman .......................................................................................51
Rangkuman .......................................................................................74
iv
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Rangkuman ....................................................................................... 84
v
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
vi
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Data untuk PKRMS ..........................................................................7
Tabel 10. Daftar Tipe Kerusakan Perkerasan yang Perlu Dicatat. .............. 56
Tabel 14. Tipe Kerusakan Jalan Beton ..........Error! Bookmark not defined.
Tabel 16. Tipe Kerusakan Bahu Jalan untuk Survey DAK .......................... 67
vii
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
viii
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Tahap pengumpulan data ...........................................................9
Gambar 15. Contoh Dokumentasi Foto DRP Berupa Patok Kilometer ........ 30
ix
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
x
PENDAHULUAN
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Latar Belakang
Sebagai alat bantu yang berupa software, kualitas hasil keluaran PKRMS
sangat bergantung pada kualitas data yang dimasukkan ke dalam PKRMS.
Oleh karena itu, penyediaan atau pengumpulan data yang memadai, akurat,
dan tepat waktu merupakan bagian yang penting dari pengoprasian PKRMS.
Deskripsi
2
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Standar Kompetensi
Waktu
Dalam mempelajari modul ini, peserta tetap mengaitkan materi yang terdapat
pada modul baik dengan peraturan-peraturan maupun ketentuan-ketentuan
lain yang berlaku, sehingga diharapkan peserta dapat melakukan tahapan
sebagai berikut :
3
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
4
PERSIAPAN SURVEI
Indikator keberhasilan
Dengan mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan mampu
melaksanakan persiapan survei termasuk kalibrasi alat ukur;
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Umum
Sebelum lebih jauh membahas tentang kebutuhan data untuk PKRMS, mari
kita bahas tentang pengumpulan data secara umum. Setiap kegiatan
pengumpulan data membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya yang tentu tidak
sedikit. Oleh karena itu, kegiatan pengumpulan data harus dilakukan seefektif
dan seefisien mungkin. Pastikanlah data yang dikumpulkan pada kegiatan
survei merupakan data yang benar-benar dibutuhkan.
Seperti yang telah dijelaskan pada Bab Pendahuluan di modul ini, PKRMS
merupakan alat bantu kegiatan perencanaan, pemrograman, dan
penganggaran teknik manajemen aset jalan. Kebutuhan data yang diperlukan
dalam teknik manajemen aset jalan, khususnya menggunakan PKRMS, dapat
dibedakan menjadi 2 (dua) jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data
primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari lapangan.
Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung
misalnya dari buku atau dokumen resmi lainnya. Jenis-jenis data primer dan
sekunder diuraikan pada tabel berikut.
6
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Bagaimana cara untuk memperoleh data yang diuraikan pada tabel di atas?
Secara umum terdapat dua metode untuk memperoleh data tersebut yaitu
7
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
melalui studi literatur dan survei lapangan. Selanjutnya mari kita kelompokan
data tersebut berdasarkan metode pengumpulannya dalam tabel berikut.
Data administratif, daftar ruas jalan, harga satuan penanganan jalan, daftar
proyek komitmen jalan, dan sejarah proyek jalan dapat diperoleh dengan
mencari referensi informasi dan data yang bersumber dari literatur. Pada
umumnya, informasi dan data yang relevan dengan PKRMS dapat diperoleh
dari Kementerian Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum/Bina Marga,
Badan Pusat Statistik dan lembaga terkait lainnya.
8
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
9
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
dan kondisi jalan (tergantung jumlah tim survei). Survei pengumpulan data
titik referensi tetap harus dilakukan pertama kali sebelum melakukan survei-
survei yang lain pada tahun pertama. Hal ini dikarenakan data titik referensi
tersebut akan digunakan pada survei-survei selanjutnya sebagai referensi
lokasi ruas jalan.
Untuk penggunaan PKRMS, setiap ruas jalan memiliki kode ruas yang unik.
Pengisian kode ruas jalan harus mengikuti aturan sebagai berikut:
10
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
2. Dua angka pertama untuk kode provinsi. Data ini dapat diperoleh dari
Badan Pusat Statistik (BPS).
3. Dua angka berikutnya untuk kode kabupaten dan hanya digunakan pada
jalan kabupaten (dalam provinsi tersebut). Data ini dapat diperoleh dari
Badan Pusat Statistik (BPS) . Untuk jalan provinsi, kode kabupaten ini diisi
dengan angka 00.
4. Tiga angka berikutnya untuk nomor ruas jalan. Data ini diperoleh dari
Surat Keputusan (SK) Gubernur, Bupati, atau Walikota tentang status
jalan yang masih berlaku.
5. Dua angka berikutnya untuk nomor sub-ruas jalan. Data ini diperoleh dari
Surat Keputusan (SK) Gubernur, Bupati, atau Walikota tentang status
jalan yang masih berlaku.
6. Pada jalan perkotaan, 2 angka untuk nomor sub ruas jalan akan diikuti
oleh huruf ‘K’.
11
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Nomor Nomor
Nomor Nomor
Ruas Jalan Ruas Sub Ruas
Provinsi Kabupaten
Jalan Jalan
Ruas Jalan
Kabupaten dengan 42 07 200 01
Sub Ruas Jalan
Sumber : Manual PKRMS Bagian 3 Panduan Pengumpulan Data, 2017
a. Menetapkan lokasi atau koordinat titik awal ruas dan akhir ruas.
d. Jika sebelumnya pernah dilakukan survei pada ruas jalan yang dimaksud,
maka sangat dianjurkan untuk menggunakan peta diagram (stripmap)
hasil survei sebelumnya sebagai salah satu referensi survei.
Perencanaan Survei
Setelah memiliki daftar ruas jalan dan elemen informasi yang terkadung
didalamnya, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perencanaan
survei. Survei yang baik harus memiliki perencanaan yang baik pula.
Perencanaan survei bertujuan agar survei pengumpulan data berjalan sesuai
target waktu, kuantitas, dan kualitas. Hal-hal yang perlu direncanaakan
sebelum kegiatan survei yaitu personil survei, jadwal waktu pelaksanaan
survei, anggaran survei, struktur dan pembagian tugas tim survei, perizinan
dan keselamatan kerja, serta peralatan dan perlengkapan survei.
12
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Personil Survei
13
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Anggaran Survei
Pelaksanaan survei dapat terdiri dari beberapa tim survei yang dikoordinir
oleh 1 (satu) orang koordinator. Satu tim survei minimal terdiri dari 3 (tiga)
orang personil survei (surveyor) ditambah 1 (satu) orang pengemudi dengan
rincian sebagai berikut :
1. Satu orang surveyor perkerasan
2. Dua orang surveyor non-perkeransan
3. Satu orang pengemudi
Perlu dipastikan bahwa koordinator survei dan surveyor telah mendapat
pelatihan yang memadai untuk melakukan survei pengumpulan data PKRMS
termasuk tata cara pelaksanaan survei, penguasaan peralatan survei, dan
pengisian formulir pencatatan data survei atau aplikasi tablet survei PKRMS.
14
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Peralatan Survei
Dalam melakukan survei titik referensi, inventarisasi jalan, kondisi jalan, lalu
lintas harian, jembatan, gorong-gorong, dan tembok penahan tanah
diperlukan formulir khusus untuk melakukan pencatatan data di lapangan.
Formulir-formulir tersebut tersedia dalam modul pelatihan ini pada bagian
Lampiran A. Formulir-formulir tersebut harus dicetak dan diberikan kepada
personil survei. Selain itu, pastikan personil survei memahami cara pengisian
formulir. Contoh tampilan formulir survei ditunjukan pada Error! Reference
source not found..
15
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
16
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
2. Beri tanda awal dan akhir pada segmen jalan yang dipilih sebagai tempat
kalibrasi kendaraan. Status ruas jalan bukan merupakan kriteria jalan
untuk melakukan kalibrasi kendaraan, maka setiap status ruas jalan dapat
digunakan sebagai lokasi pelaksanaan kalibrasi kendaraan, kriteria
segmen jalan yang baik sebagai lokasi pelaksanaan kalibrasi kendaraan
adalah segmen jalan yang lurus, mulus, dan datar yang diukur secara
manual sepanjang 1000 meter dengan menggunakan pita ukur atau
17
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
5. Setelah berhenti tepat pada akhir segmen jalan, catat jarak yang terbaca
pada alat pengukur jarak digital.
7. Catat panjang yang diukur alat pengukur jarak digital pada Formulir A
yang ada pada Lampiran A dalam modul ini.
Panjang Sebenarnya = Panjang jarak pada alat ukur digital x Faktor kalibrasi
Pengaturan GPS
Salah satu peralatan survei PKRMS adalah Global Positioning System (GPS)
yang merupakan sistem navigasi berbasis satelit. GPS dikembangkan oleh
departemen pertahanan Amerika. Selain GPS, ada beberapa sistem navigasi
satelit yang serupa yaitu seperti GLONASS milik Rusia, Galileo Uni Eropa dan
IRNSS milik India. Alat GPS yang akan dibahas pada modul ini adalah GPS
navigasi handheld atau genggam tipe GARMIN GPSMAP64s atau
GPSMAP62s dan GARMIN MONTANA.
Pada survei pengumpulan data PKRMS, GPS memiliki dua fungsi utama
yaitu sebagai alat untuk merekam garis centerline ruas jalan (tracking) dan
18
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Pengaturan Unit
20
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Pengaturan tracks ditujukan untuk merekam hasil tracking yang lebih akurat.
di bawah ini menunjukkan langkah pengaturan tracks.
21
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Untuk menyimpan koordinat titik objek tertentu, tempatkan GPS pada objek
yang dimaksud kemudian tekan tombol “Mark”. Arahkan kursor untuk
merubah keterangan nama objek. Gambar 11berikut menunjukkan contoh
tampilan marking awal ruas (start link) dan jembatan.
Langkah Tracking
Tracking dilakukan untuk merekam data geospasial berupa line atau garis.
Pada survei untuk PKRMS, tracking dilakukan untuk merekam centerline ruas
jalan dari titik awal ruas hingga akhir ruas.
Untuk memulai tracking, arahkan tampilan layar utama GPS pada menu “Trip
Computer”. Pada tampilan Trip Computer Terdapat Trip Odometer yang
menunjukkan informasi jarak tempuh yang juga merepresentasikan panjang
Track yang terekam. Pada menu ini terdapat juga informasi GPS Accuracy
yang menunjukkan akurasi dari perangkat GPS. Sebelum mulai melakukan
22
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
survei, pastikan nilai akurasi GPS tersebut menunjukkan nilai yang seminimal
mungkin, semakin kecil angka yang muncul menunjukkan semakin akurat
GPS dalam merekam jarak. Langkah untuk membuka menu “Trip Computer”
ditunjukkan pada Gambar 12.
23
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Pada setiap titik akhir ruas perlu dilakukan penyimpanan terhadap data hasil
tracking dari ruas yang telah di survei. Penamaan nomor dan nama ruas perlu
diperhatikan pada langkah ini. Pencantuman nomor ruas harus sesuai dengan
aturan penomoran ruas jalan yang telah dibahas pada Sub-Bab Pendefinisian
Jaringan. Gambar 14di bawah ini menunjukkan mekanisme penyimpanan
data tracking.
Rangkuman
24
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
2. Jika Anda diminta untuk melaksanakan survei untuk PKRMS, apa saja
yang harus Anda persiapkan sebelum melaksanakan survei?
Jawablah soal evaluasi dan bandingkan jawaban Anda dengan kunci jawaban
pada bagian akhir modul. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar.
Kemudian gunakanlah rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda terhadap materi pada bab ini.
25
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
26
SURVEI TITIK REFERENSI
Indikator keberhasilan
Dengan mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan mampu
melaksanakan survei DRP
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Setiap jenis data pada ruas jalan memerlukan informasi khusus untuk
mendefinisikan lokasi spesifik yang dimaksud pada data tersebut. Misalkan
identifikasi kerusakan jalan, maka hal pertama yang ditanyakan biasanya
adalah “Dimana lokasi jalan yang rusak?”. Untuk menyeragamkan persepsi
terhadap lokasi, diperlukan suatu acuan lokasi yang selanjutnya disebut data
titik referensi jalan. Survei titik referensi dibutuhkan untuk mengidentifikasi titik
referensi jalan. Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No
17/PRT/M/2007, titik referensi jalan adalah titik yang menunjukkan posisi dari
sebuah objek referensi di ruas jalan yang selanjutnya di dalam modul ini
disebut sebagai Data Reference Point (DRP).
Bentuk fisik DRP yang paling umum digunakan pada jalan di Indonesia,
termasuk jalan provinsi, adalah patok kilometer. Namun untuk jalan
kabupaten, patok kilometer tidak selalu ada, maka bentuk fisik permanen
lainnya dapat digunakan sebagai DRP. Berikut merupakan jenis-jenis bentuk
fisik DRP yang umum digunakan di Indonesia.
Data DRP harus ambil terlebih dahulu sehingga data DRP tersebut dapat
digunakan sebagai referensi atau acuan lokasi pada survei selanjutnya. Oleh
karena itu, survei DRP harus dilakukan pertama kali sebelum melakukan
survei-survei lain. Data DRP biasanya tidak berubah dalam jangka waktu yang
panjang. Oleh karena itu, kegiatan survei DRP jalan cukup dilaksanakan
maksimal setiap 5 (lima) tahun sekali. Namun, apabila telah terbit Surat
28
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
29
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
30
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
31
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
32
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Apabila tidak ada data hasil survei DRP, pengguna dapat membuat data DRP
sementara dengan cara:
9. Menginput nilai 0 pada data KM Post dan Offset.
10. Pilih Automatically Generate all Km Post DRP
11. Ulangi langkah 9-10 untuk ruas-ruas lain yang tidak memiliki data survei
DRP.
12. Terdapat 2 (dua) pilihan penyimpanan data yaitu Overwrite (data ditindih)
dan Append (data ditambahkan). Pada umumnya, dipilih opsi overwrite.
Rangkuman
Data titik referensi (DRP) adalah data terkait titik yang menunjukkan posisi
dari sebuah objek penanda/referensi di suatu ruas jalan. Tujuan utama survei
33
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Jawablah soal evaluasi dan bandingkan jawaban Anda dengan kunci jawaban
pada bagian akhir modul. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar.
Kemudian gunakanlah rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda terhadap materi pada bab ini.
34
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
35
SURVEI INVENTARISASI JALAN
Indikator keberhasilan
Dengan mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan mampu
melaksanakan survei inventarisasi jalan.
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Dalam kegiatan teknik manajemen aset jalan, tentunya data inventarisasi aset
jalan merupakan salah satu elemen utama. Data inventarisasi jalan
didefinisikan sebagai data yang menggambarkan aset jalan yang berupa
elemen fisik pada ruang milik jalan (rumija).
Data inventarisasi jalan biasanya tidak berubah dalam jangka waktu yang
panjang. Oleh karena itu, kegiatan pencatatan atau survei inventarisasi jalan
cukup dilaksanakan maksimal 5 (lima) tahun sekali. Namun, jika terjadi
perubahan yang signifikan pada rumija, maka survei inventarisasi jalan wajib
dilaksanakan meskipun belum berjarak 5 (lima) tahun dari survei sebelumnya.
Tujuan utama survei inventarisasi jalan adalah untuk mencatat data elemen
fisik pada rumija. Data inventarisasi tersebut digunakan sebagai salah satu
aspek untuk menilai karakteristik dasar pada aset jalan.
38
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
1. Nomor ruas jalan sesuai data ruas jalan yang telah diidentifikasi pada
tahap pra-survei
2. Panjang segmen
3. DRP/STA. awal segmen
4. DRP/STA. akhir segmen
39
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Pada aplikasi PKRMS tersedia 7 (tujuh) pilihan tipe perkerasan jalan yaitu
beton (perkerasan kaku), blok beton (paving block), aspal (hotmix), lapisan
penetrasi (lapen), batu kali, kerikil/lapis fondasi agregat, dan tanah. Untuk
lebih memahami tipe perkerasan jalan, mari kita lihat visualisasinya pada
Tabel 4.
Beton
1 (Perkerasan
kaku)
40
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Blok beton
2
(Paving block)
3 Aspal (Hotmix)
Lapisan
4 penetrasi
(Lapen)
5 Batu kali
Kerikil (Lapis
6
fondasi agregat)
41
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
7 Tanah
Untuk pilihan tipe bahu jalan terdapat 8 (delapan) pilihan dalam aplikasi
PKRMS. Pilihan tersebut adalah tidak ada bahu jalan, beton (bahu rabat
beton), blok beton (paving block), aspal (hotmix), lapisan penetrasi (lapen),
batu kali, kerikil (lapis fondasi agregat), dan tanah. Untuk lebih memahami tipe
bahu jalan, mari kita lihat visualisasinya pada Error! Reference source not
found..
Beton (bahu
2
rabat beton)
42
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Blok beton
3
(paving block)
4 Aspal (hotmix)
Lapisan
5
penetrasi (lapen)
6 Batu kali
Kerikil (lapis
7
fondasi agregat)
43
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
8 Tanah
Tipe Saluran
Tipe-tipe saluran pada umumnya terdiri dari tipe saluran tanah, tipe saluran
pasangan batu terbuka, dan tipe saluran pasangan batu tertutup. Pada
praktiknya, tidak semua jalan memiliki saluran, dan tidak semua jalan
memerlukan saluran. Dalam inventarisasi tipe saluran, kedua hal tersebut
menjadi salah satu pilihan tipe saluran. Oleh karena itu, terdapat 5 (lima)
pilihan terkait tipe saluran dalam aplikasi PKRMS. Untuk lebih memahami tipe
saluran yang disediakan dalam PKRMS, mari kita lihat visualisasinya pada
tabel berikut.
44
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Tidak diperlukan
saluran artinya di
lapangan tidak ada
saluran dan tidak
2
diperlukan saluran
misalnya apabila
terdapat tebing
pada sisi jalan.
3 Saluran tanah
Saluran pasangan
4
batu terbuka
Saluran pasangan
5
batu tertutup
45
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Pada aplikasi PKRMS, data tata guna lahan diklasifikasikan kedalam 5 (lima)
tipe yaitu tidak ada, pertanian, desa, kota, dan hutan. Untuk lebih memahami
tipe tata guna lahan, mari kita lihat visualisasinya pada tabel berikut.
Pertanian dapat
berupa sawah,
ladang, kebun,
2 kawasan
peternakan, dan
kawasan
perikanan.
3 Desa
46
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
4 Kota
5 Hutan
47
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Datar
1 (kemiringan
medan < 3%)
Bukit
(kemiringan
2
medan berkisar
antara 3 – 25%)
Gunung
3 (kemiringan
medan > 25%)
48
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
1 Jembatan runtuh
Sungai tanpa
2
jembatan
Tidak dapat
3 dilalui selama
musim hujan
49
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
2. Satu orang pencatat dan pengukur inventarisasi jalan bagian kiri (bahu
jalan, saluran, dan tata guna lahan)
3. Satu orang pencatat dan pengukur inventarisasi jalan bagian kanan (bahu
jalan, saluran, dan tata guna lahan)
50
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Rangkuman
Data inventarisasi jalan adalah data yang menggambarkan aset jalan yang
berupa elemen fisik pada perkerasan, bahu, dan saluran. Data inventarisasi
jalan melingkupi tipe saluran (kanan dan kiri), tipe dan lebar perkerasan bahu
jalan (kanan dan kiri), tipe dan lebar perkerasan jalan, lebar rumija, tata guna
lahan (kanan dan kiri), dan medan jalan. Data inventarisasi tersebut
digunakan sebagai salah satu aspek untuk menilai karakteristik dasar pada
aset jalan.
Jawablah soal evaluasi dan bandingkan jawaban Anda dengan kunci jawaban
pada bagian akhir modul. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar.
Kemudian gunakanlah rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda terhadap materi pada bab ini.
51
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
52
SURVEI INVENTARISASI JALAN
Indikator keberhasilan
Dengan mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan mampu
melaksanakan survei kondisi jalan.
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Kondisi jalan biasanya dapat berubah dalam jangka waktu pendek. Untuk
dapat menentukan penanganganan yang tepat, kondisi jalan harus disurvei
dengan frekuensi yang lebih banyak dari survei inventarisasi jalan. Biasanya
kondisi jalan disurvei minimal satu tahun sekali dalam rangka pemuktakhiran
data.
Tujuan utama survei kondisi jalan adalah untuk mengidentifikasi dan mencatat
data kerusakan pada perkerasan dan non perkerasan (bahu jalan, saluran,
lereng, dan perlengkapan jalan).
Untuk memenuhi tujuan survei kondisi jalan, daftar data yang perlu dicatat
pada saat survei kondisi jalan adalah sebagai berikut:
54
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Data lokasi segmen jalan dapat mengacu pada data DRP titik awal ruas jalan
dimana segmen jalan pertama dari (DRP+offset) awal ke (DRP+offset) akhir.
Informasi Offset ditulis dalam satuan meter dari DRP terkait. Lokasi segmen
jalan juga dapat ditulis dalam station (STA.) dengan acuan STA. 0+000 adalah
titik awal ruas jalan.
Perlu diingat bahwa kondisi kerusakan jalan aspal dicatat pada formulir yang
berbeda dengan kondisi kerusakan jalan non-aspal dan jalan beton. Kondisi
kerusakan perkerasan jalan merupakan data masukan utama pada
komponen pekerasan jalan. Pada sistem PKRMS terdapat 10 (sepuluh) tipe
kerusakan perkerasan utama pada jalan dan bahu jalan aspal yaitu sebagai
berikut:
Aspal Beton/
Blok
Tipe Kerusakan TTI PKRMS DAK Pekerasan Tanah/Kerikil
paving
PenMac Kaku
Ketidakrataan (m/km
X X X
IRI)
Kegemukan (m2) X X X X
Ravelling (m2) X X X X
Disintegration (m2) X X X X X
Tambalan (m2) X X X X
Jenis Retak X X
Retak dengan
X X X X X
Penurunan (m2)
Lubang (m2) X X X X X
Ukuran Lubang X X X
56
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Aspal Beton/
Blok
Tipe Kerusakan TTI PKRMS DAK Pekerasan Tanah/Kerikil
paving
PenMac Kaku
Susunan Permukaan
X X
Aspal
Cracking (m2) X X X
Spalling (m2) X X X
Structural Cracking
2
X X X
(m )
Faults/Blowouts (m2) X X X
Pumping (Count) X X X
Bentuk Crossfall X X
Crossfall (m2) X X
Depressions (m2) X X X
Erosi (m2) X X X
Waviness (m2) X X X
Ukuran Gravel X X
Ketebalan Gravel X X
Penyebaran Gravel X X
57
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Aspal Beton/
Blok
Tipe Kerusakan TTI PKRMS DAK Pekerasan Tanah/Kerikil
paving
PenMac Kaku
Catatan: Tanda X pada Kolom TTI (Treament Trigger Index) merupakan tipe
kerusakan yang di gunakan dalam kalkulasi Analisa.
Tabel berikut menjelaskan contoh aktual tipe kerusakan jalan kode b sampai
j pada daftar kerusakan diatas yang teramati secata visual.
Kegemukan/
b
Bleeding
58
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Agregat lepas/
c
Ravelling
Disintegrasi/
d
Disintegration
f Tambalan/ Patching
59
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
j Lubang/ Potholes
9 Alur/ Rutting
60
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Perlu diingat bahwa kondisi kerusakan jalan non-aspal dicatat pada formulir
yang berbeda dengan kondisi kerusakan jalan aspal dan jalan beton.
Terdapat 8 (delapan) tipe kerusakan perkerasan utama pada jalan dan bahu
jalan aspal yaitu:
Kemiringan
2 melintang < 5%
(Slope < 5%)
61
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Penurunan/
3
Depression
4 Erosi/Erosion
5 Lubang/ Potholes
6 Alur/Rutting
Bergelombang/
7
Corrogation
62
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Perlu diingat bahwa kondisi kerusakan jalan beton dicatat pada formulir yang
berbeda dengan kondisi kerusakan jalan aspal dan jalan non-aspal. Untuk
aplikasi Sistem Program PKRMS, terdapat 3 (tiga) tipe kerusakan perkerasan
utama pada jalan dan bahu jalan aspal yaitu:
Tabel berikut menjelaskan contoh aktual tipe kerusakan jalan beton yang
teramati secata visual.
1 Retak
63
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Beton
2
Pecah
Retak
3
struktur
4 Pumping
64
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Retak
5
Sudut
6 Faulting
65
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Kondisi Lereng
Kondisi lereng dicatat bila ada lereng runtuh atau longsor (Collapsing) pada
segmen jalan yang diamati. gambar berikut menunjukkan contoh lereng
runtuh atau longsor.
Data kondisi bahu jalan kiri dan kanan hanya dicatat pada segmen jalan aspal.
Untuk keperluan Aplikasi Sistem Program PKRMS, kondisi bahu jalan
diklasifikasikan dalam 4 tipe terdiri dari kondisi bahu jalan di atas permukaan
jalan, setara permukaan jalan, di bawah permukaan jalan, dan kondisi
dibutuhkan bahu jalan tipe beton.
1 Tidak Ada 1
3 Diatas Perkerasan 2
5 Di Bawah Perkerasan 4
66
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Kode untuk
Kode Tipe Kerusakan Bahu Jalan
DAK
Kode untuk
Kode Tipe Kerusakan
DAK
1 Tidak Ada 1
2 Baik/Rata 2
3 Rutting/Erosi Ringan 3
4 Rutting/Erosi Berat 4
Untuk lebih memahami tipe kondisi bahu jalan, lihat visualisasinya pada tabel
berikut.
Di atas
1
permukaan jalan
67
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Setara
2
permukaan
Di bawah
3
permukaan
Diperlukan bahu
beton (pada
4
tanjakan atau
turunan)
Kondisi Saluran
68
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Untuk lebih memahami tipe kondisi saluran, lihat visualisasinya pada tabel
berikut.
1 Tersumbat
Diperlukan saluran
2
tanah
Diperlukan saluran
3
pasangan batu
Kondisi Trotoar
Data kondisi trotoar hanya dicatat apabila teramati terdapat trotoar dengan
kondisi berbahaya (Dangerous). Contoh kondisi trotoar yang berbahaya
ditunjukan oleh gambar berikut.
69
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Data kondisi perlengkapan sisi kiri dan kanan jalan terdiri atas informasi
jumlah rambu, jumlah patok pengarah, panjang pagar pengaman dalam
satuan meter, dan keberadaan marka jalan. Marka jalan hanya dibutuhkan
pada sumbu jalan dengan lebar jalan kurang dari atau sama dengan 4.5 m.
Marka jalan dan marka tepi dibutuhkan pada lebar jalan 5.5 m atau lebih. Untuk
lebih memahami tipe keusakan perlengkapan jalan, mari kita lihat
visualisasinya pada tabel berikut.
1 Rambu jalan
70
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
2 Patok pengarah
Pagar
3
pengaman
4 Marka jalan
71
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
72
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
1. Roughometer III
https://www.arrb.com.au/Equipment-services/Roughometer-III.aspx
2. Hawkeye
https://www.arrb.com.au/Equipment-services/Hawkeye-2000-Series.aspx
73
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Rangkuman
Tujuan utama survei kondisi jalan adalah untuk mengidentifikasi dan mencatat
data kerusakan pada perkerasan dan non perkerasan (bahu jalan, saluran,
lereng dan perlengkapan jalan). Untuk memenuhi tujuan survei kondisi,
berikut daftar data yang perlu dicatat pada saat melaksanakan survei kondisi
jalan adalah: lokasi segmen jalan, kondisi kerusakan jalan aspal, kondisi
kerusakan jalan non-aspal, kondisi kerusakan jalan beton, kondisi
perlengkapan jalan kiri dan kanan, kondisi lereng, kondisi saluran, kondisi
bahu jalan, kondisi trotoar.
Pada survei kondisi jalan, pencatatan data dilakukan setiap interval tertentu,
pada umumnya setiap 100 atau 200 meter. Pencatatan data tersebut dapat
dilakukan dengan menggunakan formulir survei cetak atau tablet PKRMS.
74
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Jawablah soal evaluasi dan bandingkan jawaban Anda dengan kunci jawaban
pada bagian akhir modul. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar.
Kemudian gunakanlah rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda terhadap materi pada bab ini.
75
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
76
SURVEI LALU LINTAS
Indikator keberhasilan
Dengan mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan mampu
melaksanakan survei lalu lintas
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Jika Anda pernah terlibat dalam kegiatan teknik manajemen aset jalan, istilah
data lalu lintas tentu sudah tidak asing bagi Anda. Dalam hal ini data lalu lintas
yang dimaksud merupakan data volume lalu lintas. Data volume lalu lintas
merupakan jumlah lalu lintas kendaraan yang melewati suatu titik pada suatu
ruas jalan yang diamati selama beberapa hari dan dibagi dengan jumlah hari
pengamatan.
Data lalu lintas suatu ruas jalan yang diambil pada tahun tertentu dapat
digunakan pada tahun-tahun berikutnya dengan menggunakan rasio laju
peningkatan lalu lintas tertentu. Oleh karena itu, kegiatan pencatatan atau
survei lalu lintas cukup dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun sekali. Namun, jika
terbit SK Gubernur/Bupati/Walikota baru terkait ruas jalan yang telah disurvei,
maka data lalu lintas harus segera diperbaharui dengan melakukan survei lalu
lintas meskipun belum berjarak 5 (lima) tahun dari survei sebelumnya.
Tujuan utama survei lalu lintas adalah untuk mendapatkan jumlah lalu lintas
harian yang mewakili jumlah lalu lintas tahunan rata-rata atau Average Annual
Daily Traffic (AADT). Data tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengukur
tingkat kebutuhan dan prioritas penanganan pada teknik manajemen aset
jalan.
Daftar data yang dicatat pada formulir survei atau pada tablet PKRMS adalah
sebagai berikut:
1. Nomor ruas jalan sesuai data ruas jalan yang telah diidentifikasi pada
tahap pra-survei
2. Waktu survei
78
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
- Sepeda motor
- Sekuter sepeda kumbang
1
- Kendaraan roda-3
- Sedan
- Jeep
2 - Station wagon
- Oplet
- Pick-up opelet
- Suburban
3
- Combi
- Mini bus
79
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
- Pick-up
- Mikro truck
4
- Mobil hantaran
Bus kecil
5a
Bus besar
5b
80
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Truk 3 sumbu
7a
Truk gandengan
7b
7c
81
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Pelaksanaan survei lalu lintas dapat dilakukan dengan survei lalu lintas
regular atau dengan pendekatan Moving Car Observer (MCO).
Suveri lalu lintas regular merupakan kegiatan perhitungan volume lalu lintas
suatu ruas jalan di satu pos pengamatan. Lokasi pos pengamatan sebaiknya
diupayakan untuk memenuhi kriteria sebagai berikut:
Untuk setiap lokasi pengamatan, survei lalu lintas harian dilakukan selama 7
hari (12 jam setiap harinya). Dalam keadaan normal, survei harus diupayakan
tidak terputus selama periode yang telah direncanakan. Data LHR dicatat
pada kedua arah lalu lintas pada setiap ruas jalan. Untuk menjaga keakuratan
data, diperlukan jumlah petugas survei yang memadai. Jumlah pelaksana
82
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
83
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Rangkuman
Data LHR adalah jumlah rata-rata lalu lintas kendaraan yang melewati suatu
titik pada suatu ruas jalan yang diamati selama beberapa hari dan dibagi
dengan jumlah hari pengamatan.
Tujuan utama survei LHR adalah untuk mendapatkan jumlah lalu lintas harian
yang mewakili jumlah lalu lintas tahunan rata-rata atau Average Annual Daily
Traffic (AADT). Data tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengukur tingkat
kebutuhan dan prioritas pada teknik manajemen aset jalan.
Pelaksanaan survei lalu lintas dapat dilakukan dengan survei LHR regular
atau dengan pendekatan Moving Car Observer (MCO), sehingga
mekanismenya pun berbeda antara survei LHR reguler dan dengan
pendekatan MCO. Survei LHR regular merupakan kegiatan perhitungan lalu
lintas suatu ruas jalan di satu pos pengamatan. Sedangkan survei lalu lintas
dengan MCO dilakukan di dalam mobil yang sambil berjalan dari awal ruas
jalan ke akhir ruas jalan.
84
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Jawablah soal evaluasi dan bandingkan jawaban Anda dengan kunci jawaban
pada bagian akhir modul. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar.
Kemudian gunakanlah rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda terhadap materi pada bab ini.
85
SURVEI JEMBATAN , GORONG-
GORONG, DAN TEMBOK PENAHAN TANAH
Indikator keberhasilan
Dengan mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan mampu
melaksanakan survei jembatan, gorong-gorong, serta tembok
penahan tanah.
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
88
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
oleh dorongan aktif pada struktur tembok sehingga tembok cenderung akan
terguling atau akan tergeser.
Seiring dengan berjalannya waktu serta adanya pengaruh iklim dan cuaca
maka bangunan pelengkap akan mengalami kerusakan yang dapat
mengganggu aktivitas pengguna jalan. Oleh karena itu, kerusakan ini harus
dicegah atau diminimalisir melalui program program pekerjaan penanganan
kerusakan yang tepat. Sesuai dengan penjelasan siklus jalan, untuk
mendapatkan program penanganan yang tepat diperlukan ketersediaan data
terkini yang memadai terkait bangunan pelengkap. Melalui pengumpulan data
secara berkala akan dapat dilakukan evaluasi terhadap kapasitas bangunan
pelengkap dan tingkat kerusakan bangunan pelengkap sebagai dasar dalam
pemprograman pekerjaan. Data terkait bangunan pelengkap yang
dikumpulkan meliputi data inventarisasi dan kondisi.
89
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Nama jembatan tertera pada plat nama pada headwall jembatan atau nama
yang tertera dalam hasil survei sebelumnya. Bila tidak diketahui, tanyakanlah
nama jembatan pada penduduk setempat. Pada umumnya nama jembatan
mengacu pada nama sungai atau nama desa lokasi jembatan. Demi
keakuratan, sebaiknya tanyakan nama jembatan pada beberapa penduduk
secara terpisah. Bila lebih dari satu jembatan memiliki nama yang sama,
gunakan tambahan nama kampung atau desa dimana jembatan tersebut
berada dan pastikan ejaannya benar.
90
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Angka terakhir dalam kesebelas angka pada nomor jembatan tersebut (no.
tambahan) menunjukkan jembatan tambahan yang sudah dibangun,
jembatan yang sebelumnya tidak terdaftar karena tertinggal dalam
pendataan, dan juga menunjukkan jembatan yang diduplikasi, misalnya pada
jembatan yang berada pada dua jalur yang terpisah. Nomor tambahan ini
dapat berupa angka atau huruf.
Jembatan tambahan dan yang belum tercatat diberi tanda dengan tambahan
nomor dengan angka yang menunjukkan jarak antara jembatan tambahan
91
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
dan jembatan sebelumnya yang telah tercatat dan letaknya paling dekat
dengan awal ruas jalan, dan merupakan perbandingan jarak antara jembatan
tambahan dengan jarak jembatan sebelum dan sesudahnya yang telah
tercatat. Nomor tambahan merupakan bilangan bulat antara 1 dan 9 sehingga
maksimum dapat ditambahkan 9 buah jembatan antara dua jembatan yang
telah tercatat sebelumnya. Jembatan-jembatan tambahan diberikan nomor
urut jembatan yang sama dengan jembatan yang telah tercatat sebelumnya
dan letaknya paling dekat.
92
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
1. Jembatan Ganda
93
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
2. Lintasan Atas
Jembatan jalan raya yang melintas di atas jalur kereta api dicatat seperti
biasa.
Jembatan jalan raya yang melintas di atas jalan dicatat pada ruas jalan yang
terdapat jembatan (jalan raya di atas jalan).
94
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Setiap jembatan hanya boleh dicatat satu kali saja dalam database jembatan.
Oleh karena itu, setiap pemeriksaan jembatan dimulai dari awal ruas dan
jembatna diperiksa secara urut sepanjang ruas jalan tersebut untuk
menghindari pencatatan ganda. Terdapat 2 (dua) metode untuk menentukan
lokasi jembatan :
2. Menggunakan STA. dengan awal ruas sebagai acuan STA. 0+000. Jarak
jembatan diukur dari awal ruas dalam satuan meter (m) yang kemudian
dinyatakan dalam STA.
1. Tipe Jembatan
95
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Gorong-gorong
1.
bulat/pipa
Gorong-gorong
2.
oval/pelengkung
Gorong-gorong
3.
kotak/persegi
4. Oval/pelengkung
5. Gelagar
Balok oval/balok
6.
pelengkung
7. Komposit
8. Plat
96
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
9. Rangka Baja
16. Lainnya
97
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
3. Jumlah Bentang
4. Lebar Jalan
98
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
5. Lebar Trotoar
Dikarenakan jembatan juga digunakan oleh pejalan kaki maka perlu disiapkan
juga fasilitas untuk pejalan kaki yaitu trotoar. Lebar trotoar menunjukkan lebar
tempat pejalan kaki pada sisi sebelah kiri dan kanan jembatan, yang dicatat
dalam satuan meter (m).
6. Jenis Lintasan
Jenis lintasan menunjukkan jenis bentang alam atau struktur yang dilintasi
oleh jembatan. Pada survei jembatan dalam PKRMS, dipilih salah satu dari 3
(tiga) pilihan jenis lintasan yaitu Sungai, Jalan, atau Irigasi.
7. Tahun Konstruksi
Data terkait tahun konstruksi kemungkinan sudah tersedia pada plat nama
jembatan yang biasanya ditempelkan pada kepala jembatan. Kadang-kadang
data tahun konstruksi dicatat pada balok ujung atau bagian bawah rangka
ujung. Bila tidak, mungkin penduduk setempat dapat membantu. Perkiraan
tahun konstruksi dapat dicatat bila tidak ada informasi yang tersedia.
Koordinat GPS Jembatan dicatat dalam format derajat menit detik atau
degree minute second.
99
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
100
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
f. Balok apakah ada ujung balok yang rusak atau terdapat retak.
Disamping itu, periksa juga apakah ada bagian balok yang hilang,
101
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
102
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
103
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
104
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
105
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
106
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
107
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Setiap gorong-gorong hanya boleh dicatat satu kali saja dalam database
gorong-gorong. Oleh karena itu, setiap pemeriksaan gorong-gorong dimulai
dari awal ruas dan diperiksa secara urut sepanjang ruas jalan tersebut untuk
menghindari pencatatan ganda. Pencatatan lokasi gorong-gorong
menggunakan STA. dengan awal ruas sebagai acuan STA. 0+000. Jarak
gorong-gorong diukur dari awal ruas dalam satuan meter (m) yang kemudian
dinyatakan dalam STA.
108
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
4. Gorong-gorong pipa baja terbuat dari pipa baja sehingga sehingga perlu
dilakukan pemeriksaan terhadap karat, sambungan longgar dan aus.
Tipe Inlet dan outlet. Terdapat 6 pilihan tipe inlet dan outlet antara lain:
1. Non struktur
2. Apron dan tembok sayap
3. Tembok sayap
4. Beronjong
5. Batu kali
6. Langsung ke drainase
109
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Setelah dilakukan identifikasi tipe lubang, inlet, dan outlet pada gorong-
gorong yang disurvei maka langkah selanjutnya adalah memberi nilai kondisi
pada elemen-elemen tersebut. Pemberian nilai ini ditentukan secara subjektif,
artinya, surveyor menggunakan pengetahuan dan pengalaman teknisnya
untuk menentukan nilai kondisi. Adapun pedoman pemberian nilai kondisi
mengacu pada buku Bridge Management System (BMS) Panduan
Pemeriksaan Jembatan seperti yang diuraikan pada tabel berikut.
110
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
111
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
maka kotak kecil disamping kanan nama elemen tidak perlu dipilih/diberi
tanda .
Pengumpulan data TPT dilakukan hanya pada TPT yang ditemui di lapangan
atau TPT eksisting. Data tembok penahan tanah (TPT) meliputi data
inventarisasi dan kondisi sebagai berikut:
112
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Setiap tembok penahan tanah hanya boleh dicatat satu kali saja dalam
database tembok penahan tanah. Oleh karena itu, setiap pemeriksaan
tembok penahan tanah dimulai dari awal ruas dan diperiksa secara urut
sepanjang ruas jalan tersebut untuk menghindari pencatatan ganda.
Pencatatan lokasi tembok penahan tanah menggunakan STA. dengan awal
ruas sebagai acuan STA. 0+000. Jarak tembok penahan tanah diukur dari
awal ruas dalam satuan meter (m) yang kemudian dinyatakan dalam STA.
Posisi Tembok Tepi apakah tembok penahan tanah berada pada sisi sebelah
kiri atau kanan jalan dilihat dari awal ruas.
1. Pasangan batu
2. Beton
3. Beronjong
4. Pelat Beton
5. Lainnya
113
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
4. Lainnya
114
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
115
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
4. Jalankan mobil dengan kecepatan normal, mengikuti garis centre line atau
sumbu jalan, dan mobil tidak boleh bergerak mundur karena angka pada
tripmeter/odometer menjadi acuan penentuan STA.
116
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Rangkuman
117
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
Jawablah soal evaluasi dan bandingkan jawaban Anda dengan kunci jawaban
pada bagian akhir modul. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar.
Kemudian gunakanlah rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda terhadap materi pada bab ini.
118
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
119
PENUTUP
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
122
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
123
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pekerjaan Umum (1993), Buku Bridge Management System
(BMS) Panduan Pemeriksaan Jembatan
125
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
GLOSARIUM
Survei Metoda pengumpulan data primer dengan
melakukan penyelidikan atau peninjauan terhadap
suatu objek
Scouring Gerusan
127
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
128
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
132
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
133
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
134
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
135
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
136
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
6. Klik tombol
140
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
12. Klik untuk mengisi Hapus semua = hapus semua data yang telah dicatat
inventarisasi segmen jalan
berikutnya Data masukan = mengubah STA awal dan akhir
segmen
6. Klik tombol
141
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
142
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
143
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
6. Klik tombol
144
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
145
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
146
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
2. Pilih jembatan
147
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
2. Pilih gorong-gorong
148
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)
BAHAN TAYANG
Pelatihan Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS)