KATA PENGANTAR................................................................................................. 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................. 4
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... 6
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. 7
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ....................................................................... 8
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................... 9
A. Latar Belakang .......................................................................................... 10
B. Deskripsi Singkat ....................................................................................... 11
C. Tujuan Pembelajaran ................................................................................ 12
1. Hasil Belajar..................................................................................... 12
D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok ........................................................ 12
E. Estimasi Waktu ......................................................................................... 13
BAB 2 PENGERTIAN SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN....................................... 14
A. Sistem Manajemen ................................................................................... 15
1. Pengertian tentang Sistem .............................................................. 15
2. Pengertian Manajemen .................................................................. 16
3. Fungsi Manajemen .......................................................................... 16
4. Sistem Informasi Manajemen ......................................................... 17
B. Sistem Manajemen Jembatan .................................................................. 19
1. Umum.............................................................................................. 19
2. Sistem Informasi Manajemen Jembatan Indonesia........................ 20
C. Latihan Soal............................................................................................... 23
D. Rangkuman ............................................................................................... 23
BAB 3 PEMERIKSAAN JEMBATAN........................................................................ 26
A. Latar Belakang
Perkembangan jaringan jalan di Indonesia berkembang secara besar-besaran
akibat meningkatnya prasarana dan kebutuhan angkutan darat adalah pada
periode tahun 1980an ke atas, sehingga konstruksi jembatan telah berumur
antara 20 – 35 tahun yang tentunya sangat diperlukan program pemeliharaan
yang lebih serius berdasarkan hasil pemeriksaan kondisi jembatan tersebut,
bersamaan dengan kurangnya sumber daya manusia yang menekuni tentang
pemeriksaan kondisi jembatan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat maupun Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota).
Dan pada saat ini telah banyak terbangun jembatan bentang panjang dan jenis
konstruksi jembatan khusus yang tentunya mempunyai petunjuk/prosedur
standard dan operasi (SOP) serta dilakukan tindakan antisipasi untuk menjaga
kesehatan struktur jembatan dengan memasang sensor-sensor penting yang
kemudian dimonitor dalam suatu sistem khusus.
Di Indonesia dengan berbagai kondisi tanah yang sangat beragam, yaitu daerah
rawa/tanah lembek, datar dan pegunungan yang pada lokasi tertentu belum
dilakukan dilakukan penggandaan jembatan atau kesulitan lahan, sehingga
apabila terjadi permasalahan pada jembatan tersebut, arus lalu lintas mengalami
gangguan yang tidak mempunyai jalur alternatif atau kesulitan dalam membuat
jembatan darurat. Untuk itu, sangat diperlukan pemeriksaan kondisi jembatan
untuk program pemeliharaan jembatan yang lebih baik dan terencana, sehingga
tidak akan terjadi kerusakan yang fatal. Beberapa penyebab terjadi kerusakan
jembatan, antara lain:
a) Lemahnya pemeliharaan rutin;
b) Mutu beton tidak sesuai dengan persyaratan;
c) Pengaruh lingkungan;
d) Adanya beban berlebih/dimensi kendaraan (truk) tidak standar;
e) Perubahan fungsi jalan.
Jumlah jembatan di Indonesia yang terletak pada ruas Jalan Nasional sekitar
16.962 buah dan equivalen dengan panjang 325.500 meter, terdiri atas:
B. Deskripsi Singkat
Pelatihan Pemeriksaan Jembatan ini mencakup pembelajaran tentang Pengantar
Undang-Undang Jasa Konstruksi (UUJK), Etos Kerja dan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen
Jembatan, Prosedur Pemeriksaan Jembatan, Prosedur Pemeriksaan Inventarisasi
Jembatan, Prosedur Pemeriksaan Elemen-Elemen Jembatan, Pemeriksaan Detail
Jembatan, dan Pemeriksaan Rutin Jembatan.
C. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran terdiri atas hasil belajar dan indikator hasil belajar sebagai
berikut:
1. Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini diharapkan peserta mampu menjelaskan
kepada pihak-pihak yang terkait berdasarkan indikator hasil belajar yang
diharapkan, tentang sistem manajemen jembatan yang telah diajarkan.
2. Indikator Hasil Belajar
Keberhasilan yang diharapkan dari peserta adalah mereka mampu menjelaskan
tentang sistem manajemen jembatan yang terdiri atas pengertian sistem
manajemen jembatan, sistem informasi manajemen jembatan, jenis
pemeriksaan jembatan, urutan pemeriksaan jembatan, proses skrining dan
program penanganannya.
Indikator Keberhasilan :
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta Pelatihan
diharapkan mampu menjelaskan tentang pengertian sistem
manajemen jembatan.
A. Sistem Manajemen
3. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah mengatur agar mudah untuk mengelolanya. Dalam
teorinya ada 5 fungsi utama manajemen, yaitu:
1. Umum
a) Jembatan merupakan struktur penghubung antar dua bagian yang
menghambat kelancaran lalu lintas dan juga merupakan bagian yang penting
dalam suatu sistem jaringan jalan serta mempunyai pengaruh yang sangat
penting terhadap fungsi ruas jalan.
b) Jembatan merupakan struktur yang melintasi sungai atau penghalang lalu
lintas lainnya, maka keruntuhan jembatan akan menghambat kelancaran
lalu lintas, yang akibatnya mengganggu kenyamanan masyarakat berlalu
lintas dan terganggunya hubungan kelancaran arus barang dan jasa.
c) Sistem manajemen jembatan berfungsi sebagai alat untuk membuat
rencana kegiatan pelaksanaan pembangunan jembatan yang terdiri atas
perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan berdasarkan kebijaksanaan
secara menyeluruh.
DATA Pekerjaan
BASE Planning
Programming Rehabilitasi/ Perc. Rehab Jembatan
BMS (Nilai Kondisi) Penunjangan
(88.000bh~
1000 km)
Pembangunan/
Perc. Teknik DED
Peningkatan
Scrinning
Teknis
Evaluasi
Ekonomi
Indikasi
Program NSPM Teknik
Sistem Informasi Jbt
Best Practice Jbt
Spesifikasi Rehabilitasi
Jbt
Procedur Perkuatan
Jembatan
Perenc. Rehab (Expert
System)
C. Latihan Soal
D. Rangkuman
Dari uraian yang telah dibahas dalam bab tentang pengertian sistem manajemen
jembatan, maka dapat dibuat rangkuman sebagai berikut :
1. Secara umum pemeriksaan harus diawali dari sebelah kiri kepala jembatan
1 (A1), seperti terlihat pada Gambar 1.
Sungai
Awal Akhir
Dari KM.kecil Ke KM. Besar
Oprit Oprit
Sungai
DATABASE JEMBATAN
Pemeriksaan khusus
H. Latihan Soal
I. Rangkuman
Indikator Keberhasilan :
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta Pelatihan diharapkan
mampu menjelaskan proses skrining dan program penanganan
jembatan
3. Arsip data jembatan disimpan oleh pihak yang diberi kewenangan dan
terpisah dari data yang lainnya.
1. Umum
a) Salah satu program dalam sistem informasi manajemen jembatan adalah
kegiatan skrining dan ranking jembatan secara teknis, yang menggunakan
data dari hasil pemeriksaan untuk merekomendasi-kan jenis penanganan
untuk setiap jembatan. Hasil rekomendasi penanganan hanya merupakan
suatu usulan dan harus diteliti kembali sebelum dilakukan pelaksanaan
pekerjaan. Untuk jenis pekerjaan yang besar (rehabilitasi atau perkuatan),
usulan penanganan harus diperkuat dengan melakukan pemeriksaan
khusus atau jenis pemeriksaan lapangan lainnya oleh staf dari bagian
perencanaan, sedangkan untuk pekerjaan yang kecil (pemeliharaan berkala
dan rutin), data hasil pemeriksaan harus diperiksa kembali untuk
meyakinkan validitas/kebenaran data tersebut.
b) Kegiatan skrining dilakukan untuk mengidentifikasikan kondisi jembatan
dan kemampuan kapasitas jembatan memikul beban lalu-lintas yang
melaluinya. Sedangkan kegiatan ranking secara teknis bertujuan membuat
urutan prioritas tindakan penanganan terhadap suatu jembatan. Hal ini
tergantung pada kriterianya dan tingkat kepentingan ruas jalan dalam
suatu jaringan jalan. Jembatan-jembatan yang berada pada urutan atas
adalah jembatan yang memerlukan penanganan terlebih dahulu
c) Setelah kegiatan ini selesai (skrining dan ranking teknis), selanjutnya
adalah melakukan penilaian secara ekonomi guna mendapatkan ranking
program pekerjaan jembatan.
d) Jadi data hasil pemeriksaan merupakan suatu data yang penting sekali bagi
rencana dan program jembatan, dipergunakan untuk membantu para
perencana dalam menentukan keputusan yang sesuai dengan jenis
pekerjaan yang diperlukan bagi setiap jembatan.
3. Hasil Skrining
a. Skrining dimulai untuk jembatan dengan nilai kondisi 0 – 2, dan seterusnya
pada nilai kondisi yang lebih besar. Tabel berikut menunjukkan kombinasi
kondisi, trafik dan nilai beban serta indikasi penanganan yang diusulkan
untuk setiap kombinasi.
Tabel 3 Kombinasi Nilai Kondisi, Nilai Trafik, Nilai Beban dan Indikasi
Penanganan
E. Latihan Soal
F. Rangkuman
1. Data hasil pemeriksaan jembatan dilaporkan dalam bentuk laporan standar
pemeriksaan. Pemeriksa harus membuat laporan pemeriksaan jembatan
dan memilah-milah data yang akan dimasukkan ke dalam sistem data base
jembatan, dimana pekerjaan tersebut harus segera dilaksanakan setelah
C. Kunci Jawaban
Berikut adalah kunci jawaban untuk soal-soal yang ada dalam setiap akhir bab
modul ini.
BAB II : PENGERTIAN SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN
Soal 1 : Jawaban :
Pengertian “sistem” yang terkait dengan modul ini adalah
Kelompok elemen dari suatu struktur jembatan.
Pengertian “manajemen” yang terkait dengan modul ini
adalah merupakan suatu proses dalam membuat suatu
perencanaan, pengorganisasian, pengendalian serta
memimpin berbagai usaha dari anggota entitas/organisasi
dan juga mempergunakan semua sumber daya yang dimiliki
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Soal 2 : Jawaban :
Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah
merupakan sistem yang mengolah serta mengorganisasikan
data dan informasi yang berguna untuk mendukung
pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi.
BMS, Ditjen Bina Marga, Sistem Manajemen Jembatan, Panduan Prosedur Umum
IBMS, Februari 1993;
Manual Pemeriksaan Jembatan (draft), Ditjen Bina Marga – IdII;
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 34 Tahun 2006 tentang Jalan;
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 38 Tahun 2004 tentang Jalan;
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan.