Pemaham Kons Asam Basa
Pemaham Kons Asam Basa
Skripsi
Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kimia
oleh
Cahya Wulandari
4301413068
MOTTO
Barang siapa bertakwa kepada Allah maka Dia akan membukakan jalan keluar
baginya, dan Dia memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan
barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan
PERSEMBAHAN
PRAKATA
Penulis
viii
ABSTRAK
Wulandari, Cahya. 2017. Analisis Pemahaman Konsep Asam Basa Siswa Kelas XI
SMA Menggunakan Bahan Ajar Multi Representasi (Definitif, Makroskopis,
Mikroskopis, Simbolik). Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Dr. Endang
Susilaningsih, M.S., Pembimbing Pendamping Drs. Kasmui, M.Si.
ABSTRACT
Wulandari, Cahya. 2017.Analyze Understanding Concept of Acid-Base Students
of Class XI SMA Using Instructional Materials Multy Representative (Definitive,
Macroscopic, Microscopic, and Symbolic. Skripsi, Department of Chemistry,
Faculty of Mathematics and Natural Science, Semarang State University. Top
Supervisor Dr. Endang Susilaningsih, M.S. and Supervising Assistants Drs.
Kasmui, M.Si.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... ii
PERNYATAAN.............................................................................................. iii
PENGESAHAN .............................................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. v
PRAKATA ..................................................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................... .. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................
BAB
1. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ......... ................................................................ 6
1.3 Rumusan Masalah.............................................................................. 6
1.4 Tujuan Penelitian............................................................................. . 7
1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................... 7
2. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................. 9
2.1 Landasan Teori ................................................................................. 9
2.2 Penelitian yang Relevan .................................................................... 30
2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................. 33
3. METODE PENELITIAN ............................................................................ 34
3.1 Jenis Penelitian ................................................................................. 34
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................ 34
3.3 Subjek Penelitian .............................................................................. 34
3.4 Desain Penelitian .............................................................................. 35
3.5 Prosedur Penelitian ........................................................................... 35
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
bangsa Indonesia mampu bersaing dengan bangsa lain yang maju. Sekolah
2013 harus mengembangkan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu,
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,
xvi
2007: 6).
Bahan ajar merupakan salah satu sumber belajar. Bahan ajar yang digunakan
harus sesuai dengan standar kurikulum yang berlaku. Bahan ajar harus
miskonsepsi.
dengan nilai kognitif yang tinggi. Nilai yang ideal adalah memenuhi
jumlah siswa di kelas. Identifikasi hasil belajar siswa dapat dilihat dari tes
saat ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan akhir semester.
yang terletak di kabupaten Demak. SMA ini terletak di Jalan Raya Buyaran,
Karangtengah Demak Jawa Tengah. SMA ini memiliki 5 kelas XI IPA yaitu
terdiri atas 38 siswa, kelas XI IPA 2 terdiri atas 37 siswa, kelas IPA 3 terdiri
atas 39 siswa, kelas XI IPA 4 terdiri atas 38 siswa, dan kelas XI IPA 5 terdiri
atas 38 siswa. Ketuntasan Minimal SMA tersebut adalah 70, nilai ulangan
tengah semester gasal siswa yang tuntas kelas XI IPA 1 sebanyak 29 siswa
siswa dengan rata-rata 69,35. Nilai siswa yang tuntas kebanyakan pas KKM
atau sedikit di atas KKM. Praktikum belum dilaksanakan pada setiap materi.
evaluasi tetapi diadakan ulangan ulang untuk materi tersebut. Evaluasi belum
Modul dan LKS. Bahan ajar yang digunakan hanya mencakup aspek definitif
berbagai masalah yang terkait, karena dalam pembelajaran kimia siswa tidak
hanya dituntut paham mengenai konsep-konsep kimia, akan tetapi siswa juga
masalah.
bahan ajar yang ada hanya mencakup segi definitifnya saja. Hal ini
xix
dengan format yang berbeda, di antaranya secara verbal, grafik dan mode
simbolik) ini berbeda dengan bahan ajar yang lain. Bahan ajar ini
ini juga mengandung makroskopis yaitu apa yang dapat terlihat oleh mata.
Bahan ajar ini mengandung unsur mikroskopis yaitu apa yang sebenarnya
terjadi dalam larutan itu. Bahan ajar ini mengandung unsur simbolik yaitu
1.2.2 Bahan ajar yang digunakan hanya mengandung unsur definitif dan
makroskopis
Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah penelitian ini akan
makroskopis siswa?
expert judgment
laboratorium
teoretis dipelajari dan secara khusus pengetahuan tentang bahan ajar yang
inovatif.
mutu pembelajaran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
pembelajaran dan sebagai sumber belajar utama bagi siswa (Yotiani, 2016).
Bahan ajar merupakan salah satu media dalam pembelajaran yang berisi
berfungsi sebagai pedoman bagi pendidik, pedoman belajar peserta didik, dan
pedoman evaluasi. Bahan ajar yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
satu jenis bahan ajar yang dapat memudahkan pendidik dan peserta didik
kognitif siswa secara objektif. Bahan ajar merupakan sarana yang digunakan
untuk membantu guru dan siswa dan yang memaksimalkan belajar dalam
berbagai bidang. Penggunaan bahan ajar dalam mengajar dari ilmu sains
matakuliah dan staf teknis pada Pusat Produksi Bahan Ajar Cetak (PPBAC).
berdasarkan urutan dari fenomena yang dilihat, persamaan reaksi, model atom
mengandung bahan kimia yang kasat mata dan nyata. Contohnya: terjadinya
juga nyata tetapi tidak kasat mata yang terdiri dari tingkat partikulat yang
(Sunyono,2011).
tersebut.
menyatakan bahwa sebagian besar materi pokok dalam mata pelajaran kimia
konsep-konsep ilmu.
pemahaman. Pemahaman konsep terdiri dari dua kata yaitu pemahaman dan
diberikan dalam kamus, seperti “sesuatu yang diterima dalam pikiran” atau
“suatu ide satupun definisi yang dapat mengungkapkan arti konsep secara
kaya atau berbagai macam konsep yang diperoleh para siswa. Karena konsep
sebagai ide, benda atau suatu kejadian yang dapat membantu kita
dasar penguasan materi pelajaran secara utuh dan pemahaman konsep juga
konsep yaitu arti, sifat, dan uraian suatu konsep dan juga kemampuan dalam
pokok yang bersiat abstrak dan teori-teori dasar sains. Sehingga indikator
yang dijadikan sebagai tolak ukur siswa dikatakan paham akan konsep yaitu
baru berada di tahap mengetahui hal/konsep tetapi dia belum atau tidak tahu
mengapa hal itu bisa dan dapat terjadi. Selanjutnya, pemahaman yang kedua
ini, menurut Skemp, siswa tidak hanya sekedar tahu dan hafal tentang suatu
hal/konsep, tetapi dia juga tahu bagaimana dan mengapa hal itu terjadi
(Elvinawati, 2008).
antara lain:
konsepnya.
Gambar 1. Arrhenius
Sumber : http://google.com
xxx
zat elektrolit.
a. Definitif
Arrhenius mendefinisikan
b. Makroskopis
berwarna biru.
c. Mikroskopis
Contoh :
H+
Penyebab Asam
Contoh :
Penyebab Basa
xxxii
d. Simbolik
Sumber : brady
dari asam setelah melepas ion H+ disebut ion sisa asam. Nama
asam sama dengan nama ion sisa asam dengan didahului kata
HI Asam iodida HI → H+ + I- 1 I-
HF Asam Fluorida HF H+ + F- 1 F-
Asam organik
Jumlah ion OH- yang dapat dilepaskan oleh satu molekul basa
Tabel 2.
amonia (NH3) ternyata bersifat basa. Hal itu terjadi karena NH3
sebagai berikut.
ditemukan, yang ada hanya NH3, ion NH4+, serta ion OH-.
basa dalam pelarut air saja. Teori asam basa yang dikemukakan
asam dan LOH untuk basa. Teori ini tidak dapat menjelaskan
xxxv
bahwa CO2 dalam air bersifat asam atau NH3 dalam air bersifat
basa.
Teori asam basa yang lebih luas, tidak hanya terbatas pada
Sumber : http://google.com
a. Definitif
Asam : adalah
proton)
Basa : adalah
b. Makroskopis
xxxvi
berwarna biru.
c. Mikroskopis
d. Simbolik
Gambar .
xxxvii
Sumber : Brady
kepada H2O, sehingga HCl bersifat sebagai asam dan H2O menerima 1
Bronsted-Lowry menyatakan :
a. Definitif
b. Mikroskopis
Sumber : Brady
hidrogen) ke air. Air adalah basa karena air menerima sebuah proton dari HCHO2.
c. Simbolik
Sumber : Brady
asam.
Sumber : Brady
pasangan konjugasi.
(sisa basa).
a. Mikroskopis
sebagai berikut :
xl
OH-(aq)
b. Simbolik
c. Definitif
air.
sebagai asam. Air dapat bertindak sebagai asam atau basa. Zat
atau amfoter. Zat amfoter ini akan bertindak sebagai basa bila
lowry.
a. Definitif
Sumber : http://google.com
pasangan elektron untuk
b. Mikroskopis
kovalen koordinasi.
c. Simbolik
Sumber : Brady
asam.
a. Mikroskopis
b.Simbolik
Sumber : Brady
HCO3-.
c. Definitif
konsepnya, member contoh dan non contoh dari konsep, menyajikan konsep
pemecahan masalah.
2005).
xlv
kalangan mahasiswa.
pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan larutan penyangga, pada aspek
paham konsep, 30,33% paham sebagian konsep, dan 20% tidak paham
konsep.
hari. Siswa seringkali beranggapan bahwa ilmu kimia itu “horror”. Sumber
belajar yang tepat diperlukan agar siswa lebih termotivasi dalam mempelajari
kimia. Sumber belajar salah satunya adalah bahan ajar. Bahan ajar multi
siswa lebih tertarik dalam mempelajari ilmu kimia. Siswa yang sudah merasa
sehingga siswa akan lebih mudah dalam memahami pelajaran yang diberikan
oleh guru.
bahan ajar multi representasi akan membuat siswa lebih memahami konsep
kimia karena bahan ajar ini tidak hanya mengandung unsur definitif dan
Solusi
xlvii
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
5.1.1. Bahan ajar yang digunakan dalam penelitian valid dengan skor
5.2 Saran
berkualitas
DAFTAR PUSTAKA
Ardyanti, Novita. 2014. Mereduksi Miskonsepsi Level Sub-Mikroskopik dan Simbolik
pada Materi Hidrolisis Garam Siswa SMA Negeri 1 Bojonegoro melalui Model
Pembelajaran Conceptual Change. UNESA Journal of Chemical Education,
Vol.1, No.3
Arikunto, Suharsimi. 2011. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Brady, James E. 1990. General Chemistry (Principles & Structures). New York : John
Wiley & Sons
Chandrasegaran, A. L., Treagust, D. F. & Mocerino M. 2007. The development of a two-
tier multiple-choice diagnostic instrument for evaluating secondary school
students’ ability to describe and explain chemical reactions using multiple levels
of representation. Journal Chemistry Education Research and Practice, Vol. 8,
no. 3: 293-307.
Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Atas.
Ekawarna. 2007. Mengembangkan bahan ajar mata kuliah permodalan koperasi untuk
meningkatkan motivasi dan hasil belajar mahasiswa. Jurnal Makara: Sosial
Humaniora, Vol.11, no.1, hlm. 42-47
Elvinawati. 2008. Penerapan Pendekatan Konstektual dalam Pembelajaran Kimia sebagai
Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA 1 SMA N
Negeri Ketahun Bengkulu Utara. Jurnal Exacta Program Studi Pendidikan Kimia
JPMIPA FKIP UNIB Volume 6, No.1
Farida, Idha. 2013. Analisis Kualitas dan Tingkat Keterbacaan Materi Bahan Ajar Cetak
Melalui Evaluasi Formatif. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, Volume
14, Nomor 2
Gravoso, R.S. 2008. Design and Use of Instructional Materials for Student-Centered
Learning: A Case in Learning Ecological Concepts. Journal The Asia-Pacific
Education Researcher vol. 17,no.1
Herawati, Rosita Fitri. 2013. Pembelajaran Kimia Berbasis Multiple Representasi
Ditinjau Dari Kemampuan Awal Terhadap Prestasi Belajar Laju Reaksi Siswa
Sma Negeri I Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia
(JPK), Vol. 2 No. 2
Jahro, I. & Susilowati. 2009. Analisis penerapan metode praktikum pada pembelajaran
ilmu kimia di sekolah menengah atas. Jurnal Pendidikan Kimia. 1 (1): 20-26.
Kozma, R., & Joel Russell. (2005). Modeling Students Becoming Chemists: Developing
Representational Competence. In J. Gilbert (Ed.), Visualization in Science
Education. Journal Dordrecht: Springer. pp. 121-145
Kurnaz, Mehmet Altan. 2014. Effectiveness of Multiple Representations for Learning
Energy Concepts: Case of Turkey. Procedia - Social and Behavioral Sciences
116, hlm. 627 – 632
Lasry, N. & Aulls, M.W. 2007. The effect of multiple internal representation on context-
rich instruction. Americans Journal of Physics vol.75, no.11, hlm. 1030-1037
lxxvi