Kelompok 1 Palp
Kelompok 1 Palp
2. KEUANGAN DAERAH
Ruang lingkup keuangan daerah berdasarkan Peraturan pemerintah No. 58
Tahun 2005 Pasal 2, meliputi sebagai berikut :
1. Hak daerah untuk pajak daerah dan retribusi daerah serta melakukan pinjaman
2. Kewajiban daerah untuk meyelenggarakan urusan pemerintahan daerah dan
membayar tagihan pihak ke tiga.
3. Penemerimaan daerah
4. Pengeluran daerah
5. Kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat
berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang,
termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan daerah.
6. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah daerah dalam rangka
penyelenggaraan tugas pemerintahan daerah dan/atau kepentingan umum.
3. PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan
pengawasan keuangan daerah. Pengelolaan keuangan daerah diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Pasal , meliputi sebagai berikut.
1. Asas umum pengelolaan keungan daerah
2. Pejabat-pejabat yang mengelola keuangan daerah
3. Struktur APBD
4. Penyusunan RKPD,KUA,PPAS,dan RKA-SKPD
5. Penyusunan dan penetapan APBD
6. Pelaksanaan dan perubahan APBD
7. Penata usahaan keungan daerah
8. Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
9. Pengendalian defisit dan penggunaan surplus APBD
10. Pengelolaan kas umum daerah
11. Pengelolaan piutang daerah
12. Pengelolaan investasi daerah
13. Pengelolaan barang milik daerah
14. Pengelolaan dana cadangan
15. Pengelolaan utang daerah
16. Pembinaan dan pengawasan pengelolaan keuangan daerah
17. Penyelesaian kerugian daerah
18. Pengelolaan keuangan badan layanan umum daerah
19. Peraturan pengelolaan keuangan daerah
1. Pengertian Pendapatan
Pendapatan dalam akuntansi komersial adalah aliran kas masuk atau kenaikan aset
entitas atau penurunan utang atau kombinasi keduanya dalam suatu periode yang
berasal dari penyerahan barang, jasa atau kegiatan utama lain dari suatu entitas.
Pendapatan daerah merupakan semua penerimaan pada bendahara umum daerah atau
bendahara penerimaan yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun
anggaran yang bersangkutan menjadi hak pemerintah daerah dan tidak perlu dibayar
kembali oleh pemerintah daerah.
4. Surplus nonoperasional
Pos surplus/deficit dari kegiatan non operasional terdiri dari pendapatan dan beban
yang sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok dan fungsi entitas.
Surplus/defisit dari kegiatan non operasional adalah kenaikan atau penurunan
Ekuitas yang berasal dari kegiatan non operasional diantaranya surplus/defisit
penjualan Aset non lancar, surplus/defisit penyelesaian kewajiban jangka panjang,
dan surplus/defisit dari kegiatan non operasional lainnya. Sementara itu, surplus
anggaran daerah adalah selisih lebih antara pendapatan daerah dan belanja daerah.
Sementara itu, defisit anggaran daerah adalah selisih kurang antara pendapatan
daerah dan belanja daerah.
b. Belanja Modal
Belanja Modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan
aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Belanja
modal meliputi antara lain belanja modal untuk perolehan tanah, gedung dan
bangunan, peralatan, dan aset tak berwujud dan pengeluaran setelah perolehan
yang menambah nilai aset yang bersangkutan (Subsequent Expenditures).
Nilai yang dianggarkan dalam belanja modal sebesar harga beli/bangunan
asset ditambah seluruh belanja yang terkait dengan pengadaan/pembangunan
aset sampai aset tersebut siap digunakan.
d. Belanja Transfer
Belanja Transfer adalah belanja berupa pengeluaran uang atau kewajiban
untuk mengeluarkan uang dari entitas pelaporan kepada suatu entitas
pelaporan lain yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan.
D. PENCATATAN PEMBIAYAAN
A. Definisi Pembiayaan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 PSAP Nomor 02,
pembiayaan (financing) adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik
penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima kembali,
yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup
defisit dan/atau memanfaatkan surplus anggaran, Penerimaan pembiayaan antara
lain dapat berasal dari pinjaman dan hasil investasi. Sementara itu, pengeluaran
pembiayaan antara lain digunakan untuk pembayaran kembali pokok pinjaman.
pemberian pinjaman kepada entitas lain, dan penyertaan modal oleh pemerintah
Pembiayaan daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar dan/atau
pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun pada tahun anggaran yang akan datang Esensi pokok
pembiayaan (financing) adalah pemanfaatan surplus dan penutupan defisit
anggaran.
B. Elemen Pembiayaan
c) Mengakibatkan adanya arus keluar dari sumber daya (kas, barang, dan jasa)
2. Klasifikasi Kewajiban
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan menjadi dua, yaitu kewajiban jangka
pendek dan kewajiban jangka panjang:
Berikut penerapan nilai keuangan untuk masing-masing pos kewajiban pada laporan
keuangan seperti yang di jelaskan dalam PSAP No.09 paragraf 35-55:
a) Utang pihak ketiga, merupakan utang jangka pendek yang harus segera dibayar setelah
barang / jasa diterima.
b) Utang transfer, adalah kewajiban suatu entitas pelaporan untuk melakukan pembayaran
kepada entitas lain sebagai akibat ketentuan perundang-undangan.
c) Utang bunga, adalah biaya bunga yang telah terjadi dan belum dibayar yang harus diakui
dan dicatat pada setiap akhir periode pelaporan sebagi bagian dari kewajiban yang berkaitan.
d) Utang perhitungan pihak ketiga, adalah utang perintah daerah kepada pihak lain yang
disebabkan kedudukan pemerintah daerah sebagai pemotong pajak/ pungutan lainya.
e) Bagian lancar utang jangka panjang, adalah jumlah bagian utang jangka panjang yang akan
jatuh tempo dan harus dibayarkan dalam waktu 12 bulan setelah tanggal pelaporan.
f) Kewajiban lancar lainnya, adalah kewajiban lancar yang tidak termasuk dalam kategori
yang ada.
g) Utang pemerintah yang tidak diperjualbelikan, adalah merupakan kewajiban entitas kepada
pemberi utang sebesar pokok utang dan bunga.
h) Utang pemerintah yang dapat diperjualbelikan. Jenis sekuritas utang pemerintah harus
dinilai sebesar nilai pari (original face value) dengan memperhitungkan atau premium
sebelum diamortisasi.
F. . PENCATATAN EKUITAS
1. Laporan Perubahan Ekuitas
Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara
aset dan kewajiban pemerintah pada tanggal laporan.
Sedangkan ekuitas menurut para ahli merupakan modal perusahaan yang hak
residu atas aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Atau dengan kata lain
ekuitas adalah salah satu sumber dana perusahaan yang berasal dari pemegang saham
atau pemilik perusahaan dan laba yang diperoleh perusahaan.
a) Ekuitas awal, yaitu ekuitas yang berasal dari akhir tahun sebelumnya yang diperoleh
dari laporan perubahan ekuitas tahun sebelumnya.
c) Koreksi-koreksi yang langsung menambah atau mengurangi ekuitas, yang antara lain
berasal dari dampak kumalatif yang disebabkan oleh perusahaan kebijakan akuntansi
dan koleksi kesalahan mendasar, misalnya koleksi kesalahan mendasar dari persediaan
yang terjadi pada periode-periode sebelumnya, perubahan nilai aset tetap karena
revaluasi aset tetap.
d) Ekuitas akhir, yang diperoleh dari hasil penjumlahan antara ekuitas awal ditambah
surplus/defisit LO periode berjalan dan koreksi kesalahan.
2. Ekuitas SAL
Ekuitas SAL digunakan untuk mencatat akun perantara dalam rangka
penusunan laporan realisasi anggaran dan laporan perubahan SAL, yang mencakup
antara lain estimasi pendapatan, estimasi penerimaan pembiayaan, apropriasi belanja,
apropriasi pengeluaran pembiayaan, dan estimasi perubahan SAL, surplus/defisit-
LRA. Ekuitas untuk dikonsolidasikan digunakan untuk mencatat reciprocal account
untuk kepentingan konsolidasi, yang mencakup antara lain rekening koran PPKD.
G. PENGAKUAN,PENGUKURAN DAN PENGUNGKAPAN
a. Pengakuan pendapatan LO
Pendapatan hasil eksekusi jaminan diakui pada saat pihak ketiga tidak menunaikan
kewajibannya. PPKD akan mengeksekusi uang jaminan yang sebelumnya telah
disetorkan,dan mengakuinya sebagai pendapatan. Pengakuan ini dilakukan pada saat
dokumen eksekusi yang sah diterbitkan.
b) Pendapatan transfer
Pemerintah pusat akan mengeluarkan ketetapan mengenai jumlah jumlah dana transfer
yang akan diterima oleh pemerintah daerah.
c) Lain-lain pendapatan daerah yang sah
Merupakan kelompok pendapatan lain yang tidak termasuk dalam kategori pendapatan
sebelumnya.
d) Pendapatan nonoperasional
a) Alternatif satu (1),yaitu kelompok pendapatan pajak yang didahului oleh penerbitan SKP
Daerah untuk kemudian dilakukan pembayaran oleh wajib pajak yang bersangkutan.
b) Alternatif dua (2),yaitu kelompok pendapatan pajak yang didahului dengan perhitungan
sendiri oleh wajib pajak (self-assessment) dan dilanjutkan dengan pembayaran oleh wajib
pajak berdasarkan perhitungan tersebut.
b. Pengukuran pendapatan LO
1) Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari rekening kas umum daerah.
b) Pengukuran belanja
Akuntansi belanja dilaksanakan berdasarkan asas bruto dan tercantum dalam dokumen
pengeluaran yang sah.
a. Pangakuan Pembiayaan
1) Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada rekening kas umum daerah.
2) Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari rekening kas umun daerah.
b. Pengukuran pembiayaan
1) Pengukuran pembiayaan menggunakan mata uang rupiah berdasarkan nilai sekarang kas
yang diterima atau yang akan diterima dan nilai sekarang kas yang dikeluarkan atau yang
akan dikeluarkan.
2) Pembiayaan yang diukur dengan mata uang asing dikonversikan ke mata uang rupiah
berdasarkan nilai tukar (kurs tengah Bank Indonesia) pada tanggal transaksi pembiayaan.
a. Pengakuan kewajiban
b. Pengukuran kewajiban