A. POSISI DUDUT (θ )
Merupakan kedudukan suatu benda yang bergerak melingkar dari titik acuan
R
θ
S
B. KECEPATAN SUDUT (ω )
Kecepatan sudut rata-rata ( Average Anguler velocity )
Merupakan hasil bagi perpindahan sudut (∆θ) dengan selang waktu (∆t)
ω = ∆θ = θ 2 – θ1
∆t t 2 – t1
Kecepatan sudut sesaat ( Instantaneus anguler velocity )
Merupakan turunan pertama dari fungsi posisi sudut (θ) terhadap waktu
(t)
ω = dθ
dt
hasil bagi antara perpindahan sudut (∆θ) dan selang waktu (∆t )
untuk ∆t mendekati nol (∆t → o )
α = ω
t
α = d ω = d2 θ
d t dt2
D. Menentukan posisi sudut dari fungsi kecepatan sudut
ω = dθ
dt
dθ= ωdt
θ = θ0 +
α = dω
dt
dω = αdt
ω –ω0 = α dt
ω = ω 0+
II. DINAMIKA GERAK ROTASI
Merupakan ilmu yang mempelajari gerak melingkar berdasarkan penyebabnya
Momen adalah sesuatu yg menyebabkan benda bergerak melingkar
Penyebeb benda bertgerak meingkar adalah momen gaya ( Torsi )
P● l l sin θ l P
P θ
l θ
F
F F
σ = - F. l σ = - F.l sin θ
σ = F. l
Soal
1. Sebuah katrol seperti pada gambar di bawah ini ( jari-jari r ) ditarik pada pinggirnya dengan gaya
F maka torsinya adalah…
A. σ = -F.r
B. σ = F.r
C. σ = F.r sin θ
D. σ = F.sin θ
E. σ = semuya benar
F
2. besarnya momen gaya yang timbul dari penempatan batang seperti pada gambar adalah…
A. σ = Tsin θ.l T
B. σ = -T.l cos θ θ
C. σ = T.l
D. σ = F.l θ l
E. σ = semua benar
3. Besarnya momen gaya pada sistem berikut bila poros di titik A adalah…(tgα=3/4 )
A. 20 Nm searah jarum jam F1 = 25 N
B. 20 Nm berlawanan arah jarum jam α A
C. 25 Nm searah jarum jam 3m 2m
D. 25 Nm berlawanan arah jarum jam
E. 30 Nm searah jarum jam F2 = 10 N
4. Besarnya momen gaya yang menyebabkan roda berikut berotasi terhadap sumbunya bila
R1 = 2R2 = 60 cm adalah…
A. 66 Nm
B. 64 Nm F1 = 100 N
C. 54 Nm
D. 80 Nm
E. 120 Nm F2 = 20 N
2. Momen Kopel ( M )
Kopel merupakan pasangan dua gaya yang sejajar besarnya sama dan berlawanan arah
dengan keduanya terpisah sejauh d
Momen kopel merupakan hasil kali salah satu gaya dengan jarak tegak lurus antara
kedua gaya
Momen kopel bertanda negatif bila arah putarannya searah jarum jam dan sebaliknya
F
. .
F M+ M-
3. Momen inersia ( I )
momen inersia partikel merupakan hasil kali antara kuadrat jarak partikel dari titik
poros dengan massa partikel
P m I = r2 m
r r = jarak partikel ke poros ( m )
m = massa partikel ( kg )
I = momen inersia ( kg.m2 )
Soal
1. Perhatikan gambar berikut. Tiga buah partikel dengan massa m, 2m, dan 3m dipasang
pada ujung kerangka yang massanya diabaikan. System terletak pada bidang XY. Jika
system diputar terhadap sumbu Y maka momen inersia system adalah,…
A. 5ma Y
B. 7a 2m
C. 5ma2 a
D. 6ma2 3m m X
E. 7ma2 a 2a
I=
b. poros sejauh d dari pusat massa
d
I = Ipm + M. d2 untuk d = ½ L ( poros disalah satu ujung batang
I= + M ( ½ L )2
I=
Ket : I = momen inersia ( kg m2 )
Ipm = momen inersi dgn poros tepat dipusat massa ( kg m2 )
M = massa batang ( kg )
d = jari-jari girasi / jarak poros ke pusat massa ( m )
2. Momen inersia benda tegar 2 atau 3 dimensi dapat dilihat pada table berikut
Soal
1. Sebuah batang homogen mempunyai massa M dan panjangnya L jika momen inersia
batang dengan poros melalui pusat massa maka besarnya momen inersia
dengan poros pada salah satu ujung batang adalah…
A.
B.
C.
D.
E.
2. sebuah bola pejal memiliki massa 30 kg dan jari-jari 40 cm. besarnya momen inersi bila
poros melalui pusat bola adalah…
A. 1,92 kg m2
B. 0,64 kg m2
C. 3,20 kg m2
D. 6,40 kg m2
E. 6,20 kg m2
3. Momen inersia sebuah silinder pejal bermassa M dan Jari-jari R adalah maka
besarnya momen inersia bila porosnya ditepi silinder adalah…
A.
B.
C.
D.
E.
Soal
1. Sebuah silinder pejal massanya 10 kg dan berjari-jari 10 cm dapat
berputar pada sebuah poros mendatar. Seutas tali yang massanya dapat diabaikan
digulungkan pada silnder. Kemudian ujung tali ditarik dengan gaya 20 N Jika gesekan
antara poros dan tempat poros berputar diabaikan maka besarnya percepatan sudut
silinder pejal adalah…
A. 60 rad / s2
B. 40 rad / s2
C. 30 rad / s2
D. 20 rad / s2
E. 10 rad / s2
F= 20 N
A
B
3. Dua buah roda A dan B dihubungkan dengan tali seperti
gambar.. jari-jari kedua roda tersebut masing-masing 20 cm dan 50 cm. jika momentum
sudut kedua roda adalah sama maka perbandingan momen inersia roda A dan B adalah…
A. 1 : 4
B. 2 : 5
C. 4 : 5
D. 5 : 2
E. 5 : 4
N
F
h
d
Licin
F = m.a
EK = ½ mv2
F
f
kasar
h Licin h kasar
Meluncur menggelinding
Ket :
L1 = momentum sudut awal
L2 = momentum sudut akhir
ω1 = kecepatan sudut awal
ω2 = kecepatan sudut akhir
r1 = jari-jari awal
r2 = jari-jari akhir
Soal-soal
1. Seorang penari balet saat tangannya terentang memiliki momen inersia 6,4 kg m2
dan berputar dengan kecepatan sudut 10 rad/s. ketika tangan penari balet merapat, momen
inersianya menjadi 4 kg m2 maka kecepatan sudut penari balet sekarang adalah…
a. 2 rad / s
b. 4 rad / s
c. 8 rad / s
d. 16 rad / s
e. 32 rad / s
2. Seorang pemaian ski es berputar dengan kecepatan 0,8 putaran perdetik sambil
kedua tangannya direntangkan. Momen inersia yang dimilki 2,34 kg m2 ketika kedua tangnya
direntangkan. Bila massa orang itu 60 kg, energi kinetic saat kedua tangnya direntangkan
adalah…
A. 28,6 j
B. 29,6 j
C. 30,6 j
D. 31,6 j
E. 32,6 j
α θ
T1 T2
T
T3
W W
ΣF = 0 ΣFx = 0
ΣFy = 0
ΣFz = 0
Ket :
ΣF = resultan gaya yang bekerja pada benda
ΣFx = resultan gaya pada komponen sumbu x
ΣFy = resultan gaya pada komponen sumbu y
ΣFz = resultan gaya pada komponen sumbu z
2. Keseimbangan statis benda tegar
Keseimbangan statis benda tegar terjadi bila benda tersebut
tidak mengalamai gerak translasi juga tidak bergerak rotasi.
Syarat keseimbangan benda tegar ada 2 yaitu ;
a. Setimbang translasi
ΣF = 0 ΣFx = 0
ΣFy = 0
ΣFz = 0
b. Setimbang rotasi
Σσ = 0
Σσ = resultan momen gaya
Soal
1. Sistem pada gambar berikut ini berada dalam
keadaan seimbang. Berat balok A = 600 N dan koefisien gesekan statis antara balok A
dan meja adalah 0,2 maka berat balok B adalah…
a. 20 N
b. 20 N 30o
A
c. 40 N
d. 40 N
e. 40 N
B
2. Pada gambar berikut besarnya tegangan tali P bila
benda dalam keadaan seimbang adalah…N
A. Nol
B. 210 45o
C. 150 P
D. 300
E. 400
300 N
3. Suatu batang AB memiliki panjang 0,9 m dan
massanya diabaikan. Di titik A digantung beban 35 kg dan di titik B 40 kg. Agar batang
setimbang maka harus diletakan penumpu pada jarak …. dari B.
A. 58 cm
B. 52 cm A
B
C. 48 cm
D. 42 cm
E. 32 cm WA
WB
4. Sebuah batang bersandar pada dinding licin dan
bertumpu pada lantai kasar seperti gambar berikut ini
5m
4m
A B
Bila AC = 5 m, CB = 4 m dan W = 200 N maka koefisien gesekan dititik A pada saat
batang tepat akan bergeser adalah…
A. ¼
B. ½
C. 3/8
D. 3/5
E. 4/5
5. Sebuah kayu yang homogen panjangnya 4 meter,
massanya 10 kg, salah ujung A bersandar pada dinding, sedangkan ujung B diikat dengan
tali kemudian dikaitkan di dinding. Pada ujung B diberi beban 1,2 ton sehingga tampak
seperti gambar dibawah ini. Maka besarnya gaya tegangan tali adalah… N
A. 48.200
B. 24.100
C. 32.200
D. 16.100
E. 12.200
3. Macam-macam keseimbangan
Ada 3 macam keseimbangan
1. Keseimbangan Stabil : Yaitu keseimbangan benda yang terjadi jika pada benda diberi
gaya kemudian gaya tersebut ditiadakan, benda akan kembali ke posisi semula
●
●
2. Keseimbangan labil : Yaitu keseimbangan benda yang terjadi jika pada benda diberi
gaya kemudian gaya tersebut ditiadakan, benda tidak akan kembali ke posisi semula
3. Keseimbangan Netral ( indeferen ) : Yaitu keseimbangan benda yang terjadi jika pada
benda diberi gaya kemudian gaya tersebut ditiadakan, benda benda akan bergeser tetapi
tidak kembali kekedudukan semula dan titik berat benda tetap dalam sati garis
● ●
Gaya berat suatu benda merupakan resultan dari dari gaya berat partikel-partikel penyusun
benda.
Titik tangkap dari gaya berat suatu benda disebut titik berat benda.
Cara menentukan letak titik berat :
1. Untuk benda yang teratur .
Benda yang bentuknya teratur mempunyai letak titik berat pada sumbu simetrisnya
W . Xo = W1 x1 + W2 x2 + W3 x3 ….Wn xn
Xo =
Yo =
Letak titik berat benda dihitung menurut sumbu Y dapat dilihat pada table
3. Menentukan letak titik berat system benda homogen berdimensi Satu ( garis )
Xo =
yo =
4. Menetukan letak titik berat system benda homogen dua dimensi ( luasan )
Z1 (X1 , Y1 )
Z2 (X2 , Y2 )
Xo =
yo =
5. Menetukan letak titik berat system benda homogen tiga dimensi ( volume )
Xo =
yo =
Z1 ( X1 , Y1 )
Z2 ( X2 , Y2 )
Z1 Z2
Xo =
yo =
7. SOAL
4
2 4 2
2 2
Letak titik berat dari gambar diatas adalah…
A. ( (3,3) , (4,3) )
B. ( (4,3) , (4,3) )
C. ( (4,3) , (3,3) )
D. ( (3,3) , (3,3) )
E. ( (4,4) , (4,4) )
2 cm
6 cm
4 cm
2 cm
3. Letak titik berat dari dua buah balok yang dipasang seperti gambar adalah…
2m
2m
2m
4m
4m
4m