Alat Peraga Penyaringan Air Sederhana
Alat Peraga Penyaringan Air Sederhana
Sederhana
2. Identitas Penyusun
Yang bertandatangan dibawah ini, Kepala SMKN Kabuh menyatakan bahwa : Alat
praktikum “FILTRASI SEDERHANA” merupakan karya dari ;
Disusun Oleh :
Khoiriyah Umami
Didokumentasi di Perpustakaan SMK Negeri Kabuh pada tanggal Desember 2020 dengan
nomor ……………………
Undang – Undang Nomor 14 Tahun 2005, tentang guru dan dosen mengamanatkan
bahwa guru wajib meningkatkan kualifikasi akademiknya dan kompetensinya secara terus
menerus sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni.
Sejalan dengan hal tersebut menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No.16 tahun 2009, tentang Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya, dimana jabatan fungsional guru saat ini menjadi jabatan ahli.
Pengembangan karier guru untuk naik setingkat lebih tinggi, yaitu pada unsur utama
disyaratkan wajib melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang
berupa kegiatan pengembangan diri, publikasi ilmiah dan karya inovatif. Untuk memenuhi
kewajiban tersebut kami telah melakukan dan mengikuti berbagai kegiatan untuk memenuhi
persyaratan dan kewajiban dalam penilaian kinerja guru agar kami dapat memperoleh nilai
kinerja dan angka kredit.
Demikian laporan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dapat
kami lakukan sebagai upaya peningkatan kompetensi dan keprofesionalan kami, semoga
bermaanfaat.
2. Tujuan
Berdasarkan paparan di atas, karya inovatif dilakukan oleh penulis dengan
tujuan:
a. Menciptakan ide kreatif dalam mengembangkan kemampuan diri.
b. Dalam hal ini pembuat bermaksud untuk memudahkan dalam menjelaskan
konsep filtrasi dalam kompetensi dasar mengoperasikan peralatan filtrasi agar
tampak lebih nyata sehingga peserta didik lebih mudah untuk memahami materi
yang diajarkan.
3. Manfaat
Manfaat dari media pembelajaran ini adalah :
a. Menumbuhkan minat belajar siswa untuk mempelajari materi penanganan
limbah karena pelajaran menjadi lebih menarik;
b. Memudahkan dan memperjelas konsep materi penanganan limbah secara
sederhana sehingga siswa lebih mudah memahaminya;
c. Metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak akan mudah bosan;
d. Membuat siswa lebih aktif melakukan kegiatan belajar untuk materi penanganan
limbah seperti: mengamati, melakukan dan mendemonstrasikan sehingga peserta
didik memperoleh kemudahan dalam memahami materi yang dikemukakan
guru;
e. Membangkitkan minat siswa untuk menyelidiki, aktif dan merangsang siswa
lebih kreatif.
2. Rancangan/Desain
Gagasan penulis dalam membuat alat pelajaran ini didasarkan agar siswa dapat
memahami materi yang akan disampaikan dengan lebih mudah. Penulis membuat
media ini dengan sangat sederhana dengan harapan metode pembelajaran akan lebih
bervariasi sehingga siswa tidak akan mudah bosan.
Dalam hal ini pembuat bermaksud untuk memudahkan dalam menjelaskan
konsep penjernihan air sederhana dalam kompetensi dasar mempraktikkan cara
menangani air yang telah tercemar, agar tampak lebih nyata sehingga peserta didik
lebih mudah untuk memahami materi yang dikemukakan oleh guru. Dalam upaya
penanggulangan pencemaran dan kerusakan sungai dapat dilakukan dengan cara
penjernihan air secara sederhana. Kebutuhan akan air bersih di daerah pedesaan dan
pinggiran kota untuk air minum, memasak, mencuci dan sebagainya harus
diperhatikan. Oleh karena itu proses penjernihan air perlu untuk diketahui oleh
peserta didik karena semakin banyak sumber air yang tercemar oleh limbah rumah
tangga maupun limbah industri. Cara-cara yang disajikan dapat digunakan di desa
karena bahan dan alatnya mudah didapat. Bahan-bahannya yang dapat digunakan
antara lain batu, kerikil, arang tempurung kelapa, arang sekam padi, tanah liat, ijuk,
kaporit, kapur, tawas, biji kelor dan lain-lain.
Proses pembuatan alat praktikum filtrasi ini pun sangat sederhana karena alat
yang digunakan pun sangat mudah didapatkan yaitu diantaranya: Botol bekas air
mineral, Gunting, Cutter atau pisau, Paku kecil, Lem, Kapas, Kerikil, Serabut kelapa,
Pasir, Air sungai yang kotor.
C. PENUTUP
Pengembangan keprofesionalitas guru merupakan tuntutan dalam memberikan
pelayanan di bidang pendidikan. Sejalan dengan itu saya akan selalu meningkatkan
kompetensi melalui berbagai kegiatan yang relevan dengan tugas saya sehari-hari.
Kegiatan-kegiatan publikasi ilmiah yang saya lakukan adalah melakukan Penelitian
Tindakan Kelas, membuat modul dan membuat buku pedoman guru.
Banyak manfaat yang diperoleh lewat kegiatan publikasi ilmiah, karena dalam
kegiatan publikasi ilmiah tersebut banyak hal-hal baru yang belum saya dapat, sehingga
dengan mengikuti kegiatan tersebut pengetahuan, wawasan dan keterampilan dapat saya
peroleh.