Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PEMBUATAN KARYA INOVATIF

“ALAT PRAKTIKUM FILTRASI SEDERHANA”

Disusun dalam Rangka Pemenuhan Portofolio PPG dalam Jabatan

NAMA GURU : Khoiriyah Umami, M.Si


NAMA SEKOLAH : SMK NEGERI KABUH

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI KABUH


KABUPATEN JOMBANG
TAHUN 2020
Gambar Rangkaian Alat Praktikum Filtrasi Sederhana

Alat dan Bahan Pembuatan Praktikum Filtrasi Sederhana

Alat Praktikum Filtrasi Sederhana

Pendampingan Praktikum Filtrasi Sederhana


LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul : Laporan Pembuatan Alat Praktikum Filtrasi

Sederhana

2. Identitas Penyusun

Nama : Khoiriyah Umami, M.Si

Jabatan : Guru Produktif Kimia

Unit Kerja : SMK NEGERI KABUH, JOMBANG

Lokasi Pembuatan : SMK NEGERI KABUH, JOMBANG

Lama Pembuatan : 1 (satu) hari

Biaya Pembuatan : Mandiri

Jombang, Desember 2020


Mengetahui,
Kepala Sekolah
SMK Negeri Kabuh Pembuat Alat praktikum,

Mokhammad Yasin, M.Pd, M.M Khoiriyah Umami, M.Si


NIP. 19650518198803 1 008
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertandatangan dibawah ini, Kepala SMKN Kabuh menyatakan bahwa : Alat
praktikum “FILTRASI SEDERHANA” merupakan karya dari ;

  Penulis : Khoiriyah Umami, M.Si


Jabatan : Guru Mata Pelajaran
Unit Kerja : SMKN Kabuh
Alamat             : Jl. Raya Kabuh-Tapen Km. 06 Kabuh

dan benar-benar digunakan dalam proses pembelajaran di SMKN Kabuh.

Jombang, Desember 2020


Kepala SMK Negeri Kabuh,

Mokhammad Yasin, M.Pd, M.M


NIP. 19650518198803 1 008
LEMBAR DOKUMENTASI

LAPORAN PEMBUATAN KARYA INOVATIF

“Alat Praktikum “FILTRASI SEDERHANA””

Disusun Oleh :

Khoiriyah Umami

Didokumentasi di Perpustakaan SMK Negeri Kabuh pada tanggal Desember 2020 dengan
nomor ……………………

Jombang, Desember 2020


Mengetahui Pembuat
Kepala Perpustakaan, Alat praktikum

Linda Jayanti, S.Pd Khoiriyah Umami, M.Si


KATA PENGANTAR

Undang – Undang Nomor 14 Tahun 2005, tentang guru dan dosen mengamanatkan
bahwa guru wajib meningkatkan kualifikasi akademiknya dan kompetensinya secara terus
menerus sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni.
        Sejalan dengan hal tersebut menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No.16 tahun 2009, tentang Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya, dimana jabatan fungsional guru saat ini menjadi jabatan ahli.
Pengembangan karier guru untuk naik setingkat lebih tinggi, yaitu pada unsur utama
disyaratkan wajib melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang
berupa kegiatan pengembangan diri, publikasi ilmiah dan karya inovatif. Untuk memenuhi
kewajiban tersebut kami telah melakukan dan mengikuti berbagai kegiatan untuk memenuhi
persyaratan dan kewajiban dalam penilaian kinerja guru agar kami dapat memperoleh nilai
kinerja dan angka kredit.
       Demikian laporan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dapat
kami lakukan sebagai upaya peningkatan kompetensi dan keprofesionalan kami, semoga
bermaanfaat.

Jombang, Desember 2020


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i


LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN........................................................................................ iii
LEMBAR DOKUMENTASI .................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................... v
DAFTAR ISI .............................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR/FOTO...................................................................................... vii
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang .............................................................................................. 1
2. Tujuan ............................................................................................................ 1
3. Manfaat........................................................................................................... 2
B. DESKRIPSI ALAT PRAKTIKUM
1. Nama Alat praktikum..................................................................................... 2
2. Rancangan/Desain.......................................................................................... 3
3. Prosedur pembuatan alat praktikum filtrasi.................................................... 4
4. Penggunaan alat praktikum di sekolah .......................................................... 4
5. Dampak terhadap proses KBM...................................................................... 5
C. PENUTUP............................................................................................................ 5
DAFTAR GAMBAR/FOTO

Foto Alat praktikum Filtrasi Sederhana.......................................................................... 3


Foto/gambar Alat dan bahan membuat Alat praktikum Filtrasi Sederhana.................... 4
Foto Penggunaan Alat praktikum Di Sekolah ............................................................... 5
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Guru sebagai Tenaga Pendidik Profesional adalah guru yang tidak hanya
merasa puas dengan pengetahuan dan keterampilan yang sudah dimiliki. Seorang
guru sebagai tenaga profesional hendaklah berusaha mengembangkan pengetahuan
dan keterampilannya sehingga layanan yang diberikan kepada peserta didik adalah
layanan yang semakin berkualitas.
Tugas seorang guru yang profesional tidak hanya dituntut untuk memiliki
kinerja yang baik dalam melaksanakan tugas mengajar, mendidik, dan melatih
peserta didik saja melainkan juga harus melakukan pengembangan keprofesian
berkelanjutan.
Berbagai hal bisa dilakukan oleh seorang guru untuk dapat meningkatkan
profesionalismenya. Menurut Permeneg PAN dan RB no 16 tahun 2009, seorang
guru dapat melakukan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan melalui
tiga komponen yaitu:
a. melaksanakan pengembangan diri,
b. malakukan publikasi ilmiah dan
c. menemukan dan menciptakan karya – karya inovatif.
Kegiatan menciptakan karya-karya inovatif dapat dilakukan dengan
menemukan teknologi tepat guna, menciptakan karya seni, membuat/memodifikasi
Alat pelajaran/Peraga/Praktikum, mengikuti pengembangan penyusunan standar,
pedoman soal, dan sejenisnya.
Karya inovatif yang dibuat oleh guru adalah ALAT PRAKTIKUM kategori
sederhana yang dapat membantu proses belajar mengajar, sebab siswa akan lebih
tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran jika guru memberikan media yang
menarik. Media alat praktikum yang dibuat oleh guru dalam hal ini adalah :
“ALAT PRAKTIKUM FILTRASI SEDERHANA”
Pembuatan alat praktikum ini diharapkan siswa lebih bersemangat untuk
mengikuti proses pembelajaran dan dapat memudahkan siswa dalam menerima
materi pelajaran OTK yang bersifat aplikatif.

2. Tujuan
Berdasarkan paparan di atas, karya inovatif dilakukan oleh penulis dengan
tujuan:
a. Menciptakan ide kreatif dalam mengembangkan kemampuan diri.
b. Dalam hal ini pembuat bermaksud untuk memudahkan dalam menjelaskan
konsep filtrasi dalam kompetensi dasar mengoperasikan peralatan filtrasi agar
tampak lebih nyata sehingga peserta didik lebih mudah untuk memahami materi
yang diajarkan.

3. Manfaat
Manfaat dari media pembelajaran ini adalah :
a. Menumbuhkan minat belajar siswa untuk mempelajari materi penanganan
limbah karena pelajaran menjadi lebih menarik;
b. Memudahkan dan memperjelas konsep materi penanganan limbah secara
sederhana sehingga siswa lebih mudah memahaminya;
c. Metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak akan mudah bosan; 
d. Membuat siswa lebih aktif melakukan kegiatan belajar untuk materi penanganan
limbah seperti: mengamati, melakukan dan mendemonstrasikan sehingga peserta
didik memperoleh kemudahan dalam memahami materi yang dikemukakan
guru;
e. Membangkitkan minat siswa untuk menyelidiki, aktif dan merangsang siswa
lebih kreatif.

B. DESKRIPSI ALAT PRAKTIKUM


1. Nama Alat praktikum
Karya inovatif yang dibuat oleh guru dalam hal ini termasuk jenis ALAT
PRAKTIKUM kategori sederhana yang dapat membantu proses belajar mengajar,
sebab siswa akan lebih tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran jika guru
memberikan media yang menarik.
Alat praktikum yang dibuat oleh guru dalam hal ini adalah :“ ALAT
PRAKTIKUM PENJERNIHAN AIR SEDERHANA”
Alat praktikum Penjernihan air sederhana ini dapat digunakan untuk
menjelaskan dalam mata pelajaran Operasi Teknik Kimia kelas XII SMK dengan
kompetensi dasar 4.16 “Mengoperasikan peralatan filtrasi”. Alat praktikum
penjernihan air sederhana ini dapat memberikan gambaran tentang bagaimana
penjernihan air kotor secara sederhana dengan cara penyaringan menggunakan bahan
alam mampu membuka wawasan peserta didik dalam mempelajari konsep
penanganan air limbah.
Foto alat praktikum filtrasi sederhana

2. Rancangan/Desain
Gagasan penulis dalam membuat alat pelajaran ini didasarkan agar siswa dapat
memahami materi yang akan disampaikan dengan lebih mudah. Penulis membuat
media ini dengan sangat sederhana dengan harapan metode pembelajaran akan lebih
bervariasi sehingga siswa tidak akan mudah bosan.
Dalam hal ini pembuat bermaksud untuk memudahkan dalam menjelaskan
konsep penjernihan air sederhana dalam kompetensi dasar mempraktikkan cara
menangani air yang telah tercemar, agar tampak lebih nyata sehingga peserta didik
lebih mudah untuk memahami materi yang dikemukakan oleh guru. Dalam upaya
penanggulangan pencemaran dan kerusakan sungai dapat dilakukan dengan cara
penjernihan air secara sederhana. Kebutuhan akan air bersih di daerah pedesaan dan
pinggiran kota untuk air minum, memasak, mencuci dan sebagainya harus
diperhatikan. Oleh karena itu proses penjernihan air perlu untuk diketahui oleh
peserta didik karena semakin banyak sumber air yang tercemar oleh limbah rumah
tangga maupun limbah industri. Cara-cara yang disajikan dapat digunakan di desa
karena bahan dan alatnya mudah didapat. Bahan-bahannya yang dapat digunakan
antara lain batu, kerikil, arang tempurung kelapa, arang sekam padi, tanah liat, ijuk,
kaporit, kapur, tawas, biji kelor dan lain-lain.
Proses pembuatan alat praktikum filtrasi ini pun sangat sederhana karena alat
yang digunakan pun sangat mudah didapatkan yaitu diantaranya: Botol bekas air
mineral, Gunting, Cutter atau pisau, Paku kecil, Lem, Kapas, Kerikil, Serabut kelapa,
Pasir, Air sungai yang kotor.

Gambar alat dan bahan membuat Alat praktikum Filtrasi Sederhana

3. Prosedur pembuatan alat praktikum filtrasi


 Belah botol bekas air menjadi dua bagian (bagian atas dan bagian bawah)
dengan menggunakan pisau atau cutter.
 Lubangi tutup botol bekas air mineral untuk jalannya air.
 Kemudian posisikan bagian atas dari potongan botol air mineral dengan cara
dibalik dan rekatkan dengan lem.
 Cuci bahan penyaring seperti serabut kelapa dan batu kerikil hingga bersih
kemudian keringkan agar tidak menimbulkan warna pada air yang akan
disaring.
 Isi bagian atas botol bekas air mineral pada posisi terbalik dengan susunan
bahan penyaring berturut-turut dengan urutan kapas setebal 5 cm, serabut
kelapa yang telah dicuci setebal 5 cm, dan kerikil setebal 5 cm.
 Tuangkan air sungai kotor yang akan dijernihkan ke dalam alat praktikum
filtrasi sederhana tersebut.

4. Penggunaan Alat praktikum di sekolah


Alat praktikum “Filtrasi sederhana” ini digunakan untuk menjelaskan konsep
tentang filtrasi pada mata pelajaran OTK kelas XII SMK. Media ini digunakan untuk
menjelaskan materi filtrasi agar lebih mudah di pahami oleh peserta didik karena
dapat dipraktekan secara langsung dan menambah minat peserta didik dalam
mempelajari materi ini.
Berikut foto saat penggunaan media pembelajaran alat praktikum filtrasi
sederhana di kegiatan belajar mengajar di SMK Negeri Kabuh :
Gambar penggunaan alat praktikum saat pelajaran dengan siswa di kelas

5. Dampak terhadap proses KBM


Penggunaan alat praktikum filtrasi sederhana ini berdampak positif terhadap
proses KBM, siswa lebih antusias untuk belajar, pemahaman konsep tentang upaya
penanggulangan pencemaran air lebih mudah. Tetapi kekurangan dari media ini
adalah media ini tidak tahan lama, tetapi masih cukup efektif digunakan oleh para
pendidik untuk variasi dalam melangsungkan pembelajaran yang lebih interaktif.

C. PENUTUP
Pengembangan keprofesionalitas guru merupakan tuntutan dalam memberikan
pelayanan di bidang pendidikan. Sejalan dengan itu saya akan selalu meningkatkan
kompetensi melalui berbagai kegiatan yang relevan dengan tugas saya sehari-hari.
Kegiatan-kegiatan publikasi ilmiah yang saya lakukan adalah melakukan Penelitian
Tindakan Kelas, membuat modul dan membuat buku pedoman guru.
Banyak manfaat yang diperoleh lewat kegiatan publikasi ilmiah, karena dalam
kegiatan publikasi ilmiah tersebut banyak hal-hal baru yang belum saya dapat, sehingga
dengan mengikuti kegiatan tersebut pengetahuan, wawasan dan keterampilan dapat saya
peroleh.

Anda mungkin juga menyukai