Tarumanegara 2
Tarumanegara 2
Tarumanegara 2
KERAJAAN TARUMANEGARA
Di buat untuk memenuhi tugas sejarah Indonesia
Guru pengajar: Ibu Nur Aini S.pd
Disusun oleh :
Sapitri pajrianti
Aulia Andara
Ziran mouza
Ahmad mujahid
X FARMASI
SMK MUTIARA INSANI PARUNG
2023
jln.AMD kp.babakan No.105 DS.babakan Ciseeng kec.ciseeng
kab.bogor (16330)
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Berdirinya Kerajaan Tarumanegara
B. Kehidupan Politik Kerajaan Tarumanegara
C. Kehidupan Sosial Kerajaan Tarumanegara
D. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Tarumanegara
E. Kehidupan Budaya Kerajaan Tarumanegara
F. Masa Kejayaan Kerajaan Tarumanegara
G. Runtuhnya Kerajaan Tarumanegara
H. Peninggalan prasasti kerajaan tarumanegara
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setelah kedatangan agama dan kebudayaan Hindu Buddha, terjadi
perkembangan dan perubahan besar dalam kehidupan masyarakat
Indonesia, terutama dalam bidang politik. Sistem pemerintahan
masyarakat Indonesia mengalami perubahan dari sistem kesukuan
menjadi kerajaan. Pada sistem kerajaan, kepala pemerintahan tidak
dipegang oleh kepala suku bergelar datu/datuk atau ratu/raka, tetapi
dipegang oleh seorang raja menggunakan gelar prabu, raja, atau
maharaja.
Dalam sistem ini, raja dianggap keturunan dewa yang harus disembah
oleh bawahan dan rakyatnya. Oleh karena itu raja memiliki hak untuk
menyelenggarakan pemerintahan secara mutlak dan turun-temurun.
System pemerintahan kerajaan digunakan di wilayah Kalimantan,
Jawa dan Sumatra. Selanjutnya, di daerah tersebut bermunculan
kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
makalah Kerajaan Tarumanegara ini adalah:
1. Bagaimana sejarah berdirinya Kerajaan Tarumanegara?
2. Bagaimana kehidupan politik,ekonomi, budaya,sosial Kerajaan
Tarumanegara?
3. Kapan masa kejayaan Kerajaan Tarumanegara?
4. Bagaimana runtuhnya Kerajaan Tarumanegara?
5. Apa saja peninggalan prasasti kerajaan tarumanegara?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Berdirinya Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara atau Taruma adalah sebuah kerajaan yang
pernah berkuasa di wilayah pulau Jawa bagian barat pada abad ke-4
hingga abad ke-7 m, yang merupakan salah satu kerajaan tertua di
nusantara yang diketahui. Dalam catatan, kerajaan Tarumanegara
adalah kerajaan Hindu beraliran wisnu. Kerajaan Tarumanegara
didirikan oleh raja diraja Guru Jayasingawarman pada tahun 358,
yang kemudian digantikan oleh putranya, Dharmayawarman (382-
395). Jayasingawarman dipusarakan di tepi kali Gomati, sedangkan
putranya di tepi kali Candrabaga. Maharaja Purnawarman adalah raja
Kerajaan Tarumanegara yang ketiga (395-434 M). Ia membangun
ibukota kerajaan baru pada tahun 397 yang terletak lebih dekat ke
pantai.
Kota itu diberi nama Sundapura pertama kalinya nama Sunda
digunakan. Pada tahun 417 ia memerintahkan penggalian Sungai
Gomati dan Candrabaga sepanjang 6112 tombak (sekitar 11 km).
Selesai penggalian, sang prabu mengadakan selamatan dengan
menyedekahkan 1.000 ekor sapi kepada kaum Brahmana. Prasasti
Pasir Muara yang menyebutkan peristiwa pengembalian pemerintahan
kepada raja Sunda itu dibuat tahun 536 M. Dalam tahun tersebut yang
menjadi penguasa Kerajaan Tarumanegara adalah Suryawarman (535-
561 M) raja Kerajaan Tarumanegara ke-7. Dalam masa
pemerintahan Candrawarman (515-535 M), ayah Suryawarman,
banyak penguasa daerah yang menerima kembali kekuasaan
pemerintahan atas daerahnya sebagai hadiah atas kesetiaannya
terhadap Kerajaan Tarumanegara.
Ditinjau dari segi ini, maka Suryawarman melakukan hal yang sama
sebagai lanjutan politik ayahnya. Kehadiran prasasti Purnawarman di
pasir muara, yang memberitakan raja Sunda dalam tahun 536 M,
merupakan gejala bahwa ibukota Sundapura telah berubah status
menjadi sebuah kerajaan daerah. Hal ini berarti, pusat pemerintahan
Kerajaan Tarumanegara telah bergeser ke tempat lain. Contoh serupa
dapat dilihat dari kedudukan Rajatapura atau Salakanagara (kota
perak), yang disebut Argyre oleh Ptolemeus dalam tahun 150 M. Kota
ini sampai tahun 362 menjadi pusat pemerintahan raja-raja
Dewawarman (dari Dewawarman I – VIII). Ketika pusat
pemerintahan beralih dari Rajatapura ke Tarumanegara, maka
Salakanagara berubah status menjadi kerajaan daerah.
A. Kesimpulan
Dari apa yang telah kami sampikan tadi, dapat di simpulkan pengaruh
kebudayaan India di Indonesia tidak hanya menunjuk pada
perkembangan ajaran Hindu – Budha, tetapi juga pada aspek lain
missal aspek politik, ekonomi, sosial budaya dan lain sebaginya
Dalam proses akulturasi, Indonesia sangat berperan aktif. Hal ini
terlihat dari peninggalan – peninggalan yang tidak sepenuhnya
merupakan hasil jiplakan kebudayaan India.
Meskipun corak dan sifat kebudayaan di pengaruhi India. Namun
dalam perkembangannya Indonesia mampu menghasilkan
kebudayaan kepribadian sendiri
B.Saran
Dari keberadaanya kerajaan Tarumanegara di wilayah kita pada masa
yang lalu. Maka kita wajib mensyukurinya. Rasa syukur tersebut
dapat di wujudkan dalam sikap dan perilaku dengan hati yang tulus
serta di dorong rasa tanggung jawab yang tinggi untuk melestarikan
dan memelihara budaya nenek moyang kita. Jika kita ikut
berpartisipasi dalam menjamin kelestariannya berarti kita ikut
mengangkat derajat dan jati diri bangsa. Oleh karena itu marilah kita
bersama – sama menjaga dan memelihara peninggalan budaya bangsa
yang menjadi kebanggaan kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Kartodirdjo, Sartono. 1975. Sejarah Nasional Indonesia II- Jaman
Kuno (1 M- 1500 M). Jakarta: Balai Pustaka
Widiarto, Tri dan Esther Arianti.2007. Masa Pengaruh Hindu Budha
di Indonesia. Salatiga: Widya Sari Press
Y, Yongky. 2003. Menyingkap Misteri Ratu Laut Selatan- Banyu
Bening Gelang Kencana. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia
https://idsejarah.net/2019/04/isi-prasasti-pasir-awi-kerajaan.html
https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/java-today/
tarumanagara-kerajaan-358-669/1-prasasti-muara-cianten/